Pages - Menu

Monday, April 04, 2011

Jauhnya Perjalanan


Sebuah perjalanan terkadang terasa begitu panjang. Mungkin karena jaraknya yang memang jauh, atau perasaan kesepian diri ketika menempuh suatu perjalanan. Naik turun bukit , menyusuri lembah, menyeberangi sungai yang dangkal dan dalam, hingga melompati lobang dan jurang.
Tersangkut duri atau terantuk batu bukanlah hal yang asing dalam suatu perjalanan. Keringat bercucuran dan napas tersengal - sengal mengiringi rasa letih yang begitu membebani. Hal itu bukanlah menjadi suatu masalah yang berarti jika tujuan kesampaian. Kepayahan dan kesusahan yang menghampiri tak lagi menjadi masalah atas apa yang telah diraihnya. 


Bagaimana jadinya jika kita tak memiliki alamat tujuan ketika hendak berpergian jauh. Perjalanan yang begitu panjang akan bertambah panjang, rasa letih akan bertambah letih. Tujuan pun akan sangat sulit ditemukan.


Seluruh manusia yang hidup di bumi menginginkan mencapai negeri kebahagiaan. Berbagai jalan di tempuh, banyak bukit di daki, sungai dalam tak ketinggalan di seberangi. Sayangnya, tak semua orang mempunyai alamat lengkap tujuannya. Kebanyakan punya rasa optimis berlebihan terhadap dirinya sendiri. Sebagian menempuh perjalanan hanya berbekal perasaan. Menurut perasaan di sanalah alamat yang ku tuju, demikian rasanya. Malang nian, tujuan tak bisa ditempuh hanya dengan modal perasaan. Yang lain hanya berbekal logika dan hawa nafsu belaka. Dunia yang fana dianggap sebagai alamat kesukses'an hidup. Mengeruk harta tanpa peduli halal dan haram, sibuk berebut harta, mengobral nafsu, menempuh jalan yang haram, hasad terhadap nikmat orang lain. 


Hendaknya bila kita ingin berpergian, maka kantongilah alamat dan tanda-tanda yang jelas. Manakah alamat kegahagiaan? Para ulama menyebutkanada 3 alamatnya, yaitu Bersabar ketika ditimpa musibah, Bersyukur ketika mendapatkan nikmat, dan Beristighfar setelah berbuat dosa. Kehidupan seorang manusia memang tak bisa lepas dari musibah, nikmat dan dosa. Tak peduli apakah rakyat jelata, pengusaha, kaya atau pun miskin. Semua akan mengalami 3 hal tadi. Jika kita salah bersikap terhadap ke tiganya maka kita tak akan pernah bahagia. Sebaliknya, tepat dalam bersikap terhadap ketiganya akan membawa kegemilangan hidup. Lengkapilah ketiga alamat tadi dan berjalanlah kembali. Insya Allah, Negeri kebahagiaan itu akan anda temukan. 

1 comment:

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)