Pages - Menu

Saturday, August 31, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 28 Part 2

Di ruangannya, Chae Won berpikir bagaimana caranya ia bisa menemukan petunjuk, kelihatannya Joo Ri tidak melakukan sendiri. Tiba-tiba Chul Goo datang tanpa di undang, Chae won kaget dan marah, "Apa yang kau lakukan?. Beraninya kau datang kesini!".

Chul Goo bilang ia mengkhawatirkan Chae Won, "Kudengar kau dijebak menerima uang suap. Aku datang untuk melihat apa ada sesuatu  yang bisa kulakukan untukmu".

"Tinggalkan aku sendiri adalah cara terbaik untuk menolongku", pinta Chae Won. "Tolong jangan mempedulikanku".

Telpon kantor Chae Won berdering, seseorang yang menelpon memintanya datang ke ruang Dewan Inspeksi. Chae Won minta Chul Goo pergi, aku sudah sakit kepala. Tolong pergilah. Chae Won keluar.
Dewan Inspeksi sudah memeriksa rekening Chae Won, dan ditemukan transfer'an dari tuan Cho sebesar  3 juta won (jika di rupiahkan bernilai 30 juta). Mereka menyodorkan print out dari rekening pribadi Chae Won. 

Chae Won berkata ia sudah bertemu dengan tuan Cho, dan mengetahui hal itu. Chae Won merasa ada kesalahpahaman.
"Bukankah kau meletakkan memo berisi nomor rekeningmu di kotak apel?", tanya Dewan Inspeksi. 

"Seperti yang kukatakan pada Tuan Cho, aku tidak pernah melakukan itu", jawab Chae Won jujur. 

Dewan Inspeksi tidak percaya, "Ada buktinya. Kau tidak bisa berkata kau tidak tahu".

Tiba-tiba Chul Goo menyerbu masuk. Chae Won tercengang terkejut. Dewan Inspeksi tanya siapa kau. Chul Goo mengaku sebagai teman Chae Won, dia juga bilang kalau Chae Won bukanlah orang yang suka menerima uang suap. Chae Won menarik Chul Goo keluar. Chul Goo berontak, "Menyingkirlah".

"Berapa banyak yang kau mau?", tanya Chul Goo pada Dewan Inspeksi dengan sikap arogan. "Berapa banyak yang kau minta agar dia dibersihkan dari tuduhan palsu?". Chul Goo mengambil dompet, menghambur semua isinya ke atas meja. "Jika ini tidak cukup, telpon ke nomor ini. Aku Kim Chul Goo dari Golden Dragon Foods".

Se Yoon dan Joo Ri kembali dari rumah sakit. Joo Ri berkata ia merasa senang operasi Presdir Lee berhasil. Aku bisa tidur dengan tenang malam ini. Se Yoon tampak melamun seperti tidak mendengarkan ucapan Joo Ri. Joo Ri yang merasa di cuek'in tanya ada masalah apa. 

Se Yoon menjawab tidak, kenapa?. "Kau terlihat murung", ucap Joo Ri. "Ngomong-ngomong, apa kau tadi tidak berada di.....". Joo Ri menghentikan ucapannya, sebenarnya dia ingin tanya apa Se Yoon tadi pergi ke atas atap dan melihatnya di tampar Chae Won. Gitu. Tapi pertanyaan itu urung ia tanyakan,  "Tidak. Lupakan", ucap Joo Ri kemudian. 

Chul Goo marah dan teriak pada dewan inspeksi, suaranya itu sangat nyaring terdengar hingga keluar ruangan. Se Yoon dan Joo Ri menoleh ke sumber suara. Heran, suara ribut-ribut apa itu. Apa ada perkelahian. 

Chul Goo duduk di meja, bersikap arogan. Chae Won berusaha sekeras mungkin menarik Chul Goo keluar, tapi pria itu bersikeras. Chul Goo terus marah-marah dan menendang kaki meja. Ia tidak terima kenapa Chae Won harus menerima penghinaan ini, keluarlah dari perusahaan ini.

"Chul Goo-ssi", tegur Chae Won kesal,  "Ini bukan urusanmu. Keluarlah".

Dewan Inspeksi mengertak jika Chul Goo tidak keluar, mereka akan memanggil polisi. Bukannya takut, Chul Goo balik mengancam. Ia menarik kerah baju dewan inspeksi, melotot marah, "Baik. Telponlah polisi. Kau memberikan tuduhan palsu padanya. Aku akan membuatmu berakhir di penjara!. Telpon polisi!".

"Apa yang terjadi", seru Se Yoon masuk ke ruangan. Chul Goo menoleh ke sumber suara. Tidak seperti biasanya, kali dia bersikap baik. Chul Goo melambaikan tangannya, dan berucap, "Oh. Se Yoon, , saudara iparku".

Tak lama kemudian, Joo Ri menyusul masuk, "Oppa!", Joo Ri terkejut setengah mati, mendapati kakaknya kembali membuat masalah. Chul Goo justru tertawa senang, "Hai. Joo Ri".

Chul Goo lalu berdiri disamping Se Yoon, "Lihat?", ucapnya pada dewan inspeksi. "Mereka semua ada di pihak kami", ucapnya bangga merasa diatas angin. Joo Ri mendelik kesal, bisa berantakan dech rencananya. 

Di ruangan Se Yoon, Chul Goo berkata seperti yang mereka ketahui Chae Won adalah orang yang bersahaja. Dia menerima uang suap?. Itu konyol. Chul Goo memanggil Se Yoon dengan sebutan saudara ipar. Se Yoon merasa risih dengan panggilan saudara ipar, "Aku belum menikah dengan Joo Ri. Tolong jangan memanggilku saudara ipar".

Sembari menahan kesal, Joo Ri berkata ini bukanlah urusan Chul Goo. Jadi pergilah.
"Kau gadis tidak punya hati", Chul Goo memarahi adiknya. Dia pernah menjadi kakak iparmu. Kau seharusnya membantu dia keluar dari kesulitan. Bagaimana bisa kau hanya duduk diam?". 

"Apa dia menelponmu untuk datang dan minta bantuan?", tanya Joo Ri mulai memojokkan Chae Won. 

Chul Goo mengepalkan tinju, pura-pura ingin memukul Joo Ri, "Kau tahu dia bukanlah orang semacam itu. Aku mendengar kau berbicara dengan Ibu di telepon".

Mata Se Yoon memicing menatap Joo Ri curiga. Pasti ia bertanya-tanya, bagaimana Joo Ri bisa tahu. Kasus ini hanya di ketahui Dewan Inspeksi, Se Yoon sendiri dan para staf kantin. Tatapan curiga Se Yoon itu membuat Joo Ri gelagapan, menunduk was-was.

Chul Goo memohon agar Se Yoon membantu membersihkan nama Chae Won dari tuduhan palsu. Karena Se Yoon punya wewenang itu. "Aku ingin dia untuk segera keluar dari pekerjaannya, tapi seperti yang kau tahu. Aku dalam situasi yang aneh. Tolong jaga Chae Won ku dengan baik". Chul Goo mengulurkan tangan mengajak Se Yoon salaman. 

Se Yoon diam saja tidak menanggapi uluran tangan Chul Goo. "Aku mengerti apa maksudmu", ucapnya dingin".
Chul Goo sedikit salting di anggurin kaya gitu sama Se Yoon, ia lalu menarik tangannya dan mengacungkan jempolnya, "Terima kasih. Sampai ketemu lagi". Chul Goo pergi. 

Joo Ri takut-takut menatap Se Yoon, "Jangan pedulikan dia. Kakakku terkadang kekanak-kanakan".

"Kau benar-benar tidak ingin mengatakan sesuatu padaku?", tanya Se Yoon tajam. 
"Seperti apa?", Joo Ri balik tanya pura-pura tidak mengerti.

Se Yoon menatap tajam Joo Ri. Lalu tersenyum tipis, "Lupakan. Kau boleh pergi".

Chul Goo dan Chae Won bicara di depan perusahaan. Chae Won marah bagaimana bisa Chul Goo membuatnya tampak seperti orang bodoh. Apa yang akan dipikirkan mereka jika kau membuat masalah?. Karena itu Chul Goo menyuruh Chae Won keluar dari pekerjaan. Aku akan memberimu biaya hidup.

Chae Won semakin marah, "Kau pikir kau siapa bisa berkata seperti itu?. Ini peringatan terakhirku. Jika kau muncul di hadapanku lagi, aku akan melaporkanmu ke polisi. Mengerti!". Chae Won masuk ke dalam. Chul Goo mendesis, "Sial!".

Ms. Park menerima kiriman paket dari Ny. Ma. Ia segera memberikannya pada Hong Ju. Isinya berupa foto-foto yang diambil saat Chul Goo menemui Chae Won di perusahaan, ketika dia berkelahi dengan Se Yoon. 

Emosi Hong Ju tersulut melihatnya. Mengangguk-angguk kesal, "Aku tahu. Firasatku terbukti benar". Baginya foto-foto ini sudah cukup bukti kalau Chul Goo masih saja terus menemui mantan istrinya.

Hong Ju menelpon Ny. Ma. Memberitahu kalau wanita yang ada di dalam foto itu adalah mantan istri Chul Goo.


Kakek berdiri dipabrik, menunggu kedatangan peserta kompetensi. Tepat jam 9, mereka kembali satu persatu. "Selamat datang. Kalian sudah bekerja keras. Apa kalian menjual semua mienya?". Tim Ki Choon dan Ki Moon saling pandang.

"Ya", jawab Ki Ok sumringah. "Tuan Kang mengadakan acara, jadi acaranya meriah. Kami menjual habis semua 3 kotak mie".

Ki Ok maju memberikan uang hasil jualan. Kakek senang, "Kerja bagus, Tuan Kang". Kang Jin berkata mengumpulkan uang adalah keahliannya.

Kakek tanya bagaimana dengan Ki Choon. Ki Choon bilang ia turun ke jalan-jalan menjual mie, tapi kami hanya menjual setengah. "Maafkan aku", kata Kang Sook lalu memberikan uang hasil jualan. Kakek tidak marah, kau melakukan yang terbaik dan itu cukup.

Kakek tanya pada Ki Moon, apa aku menjual semua mienya. Do Hee dan Ki Moon tiddak menjawab, menunduk malu. Kakek tanya kenapa tidak menjawab, kau membawa mobil dan kau memiliki 3 anggota. Kurasa kau menjual semuanya.

Do Hee menunduk sedih, "Maafkan aku, ayah. Sebenarnya kami akan menutupi uang penjualan dengan uang kami, dan berbohong padamu bahwa kami menjual habis mienya tapi..

Ki Moon menyambung, "Kami tidak bisa membuang mie kami. Kata-kata ayah terdengar di telingaku bahwa mie adalah seperti anakmu sendiri, dan pikiran tentang bagaimana mie itu dibuat mencegahku untuk membuang mie-mie itu".

Ki Moon pasrah jika harus mendapat nilai 0.  Do Hee membenarkan, "Kami akan merasa lebih nyaman seperti itu, dari pada harus membuang mie-mienya".

Kakek memberi nilai 100 buat Ki Ok. 50 buat Ki Choon, dan nilai 10 untuk Ki Moon. Kakek pergi dari pabrik. 

Setelah kakek pergi, Do Hee merasa lemas, hampir saja ia jatuh jika tidak di tahan Ki Moon. Ki Choon memuji kejujuran Do Hee. Kang Sook berkata kali ini Do Hee sungguh berani, aku bangga padamu. Kang Jin heran apa hal itu sesuatu yang harus di hargai.

Ki Ok berbisik dan bilang pada putaran sebelumnya, Do Hee mencuri mie milik Ki Choon. 

"Oh. Jadi mereka mendapatkan hukuman sebelumnya", seru Kang Jin tertawa. Do Hee yang tadi sedih langsung mendelik marah. Kang Jin sigap menutup mulutnya rapat-rapat. 

Choon Hee dan Nenek menyiapkan makan malam. Kakek masuk kerumah dengan wajah gembira, senyum-senyum. Nenek heran apa terjadi sesuatu yang bagus. Choon Hee berkata nenek terlihat sangat bahagia. Kakek bilang itu karena semua pekerjaan ini tidak sia-sia. Kakek menilai anak-anaknya kini bisa menjadi ahli mie yang baik, mereka sudah menunjukkan kepedulian pada mie, jauh berbeda dengan sebelumnya. Kakek tertawa lepas..Jarang-jarang liat kakek tertawa segembira ini.

Ki Ok mentraktir Kang Jin. Merayakan keberhasilan mereka, secara kecil-kecil'an. Ki Ok mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan Kang Jin, aku tak akan pernah melupakannya.

"Buka mulutmu, bilang "Ahhh...", Ki Ok menyuapkan sepotong daging ke Kang Jin.

Kang Jin tertegun. Ki Ok menyodorkan lagi, minta Kang Jin membuka mulutnya. Kang Jin menerima suapan Ki Ok, memandanginya dengan tatapan berbeda, "Kenapa kau memperlakukanku begitu baik?. Kau membelikanku daging, dan menyuapiku...". 

"Itu karena....kita adalah partner. Kita harus menyatukan pikiran untuk memenangkan kompetisi ini. Kenapa?. Kau tidak suka aku bersikap baik?", Ki Ok terbata. 

"Tentu saja tidak!. Aku benar-benar menyukainya".

Ki Ok tersenyum senang, lalu mengelap bibir Kang Jin yang belepotan. "Nikmatilah makanannya". Kang Jin terpana, wajahnya terlihat senang. 

Kang Jin tanya kapan kompetisi ini akan berakhir. Ki Ok tidak tahu, mungkin ahkir tahun ini. Kang Jin berharap ini (perhatian Ki Ok) akan berlanjut selamanya. Kang Jin tertawa lebar, ia minta Ki Ok menyuapinya sekali lagi. Dengan senang hati Ki Ok melakukan. hehehe...

Dewan Inspeksi menghadap Se Yoon. Mereka akan mendiskusikan hal ini dengan Departement HRD, kemungkinan Chae Won akan dipecat secara tidak hormat. Se Yoon minta Dewan Inspeski memberikannya waktu satu hari lagi sebelum mengambil keputusan. Aku hanya butuh satu hari lagi.

Chae Won turun dari bis.  Ada seseorang yang menyentuh tangannya, dia adalah Choon Hee. Chae Won kaget dan tanya apa yang dilakukan ibunya disini. Choon Hee menjawab tentu saja aku sedang menunggu putriku. Hyo Dong akan pulang terlambat malam ini, jika ia datang menjemput Chae Won.

Chae Won meminta maaf karena merepotkan Choon Hee. Choon Hee sama sekali tidak merasa direpotkan. Choon Hee membelai rambut Chae Won dengan sayang, "Aku bersyukur mendapat hadiah berupa putri yang cantik dan baik seperti ini".

"Aku bodoh. Ibu mungkin nanti akan kecewa", ujar Chae Won lesu. 

Choon Hee tanya apa ada masalah di kantor, wajahmu terlihat lesu. Chae Won mengaku sedang berada dalam masalah. Chae Won janji akan menceritakannya nanti. Choon Hee memberitahu sebenarnya orang yang pernah ia mintai pertolongan membebaskan Hyo Dong dari penjara adalah Presdir di perusahaan di tempat Chae Won bekerja. 

"Maksudnya Ibu kenal dengan ayahnya Se Yoon?", tanya Chae Won.

"Se Yoon-ssi?". 

"Putra dari Presdir. Dia adalah direktur". 

"Oh. Ibu belum pernah bertemu putranya sejak aku pindah ke luar negeri. Apapun masalahmu, katakan saja. Ibu akan meminta bantuan pada Tuan Lee. Bukankah ibu cukup membantu?".

Chae Won tersenyum, mengiyakan. Chae Won dan Choon Hee jalan pulang kerumah dengan bergandengan tangan.

Joo Ri pulang kerumah, ia langsung menyerbu masuk ke kamar Chul Goo. Chul Goo kaget dan protes karena Joo Ri tidak mengetuk pintu.
"Kau tidak membantu sama sekali!", teriak Joo Ri.

"Kenapa kau berteriak", seru Chul Goo kaget. 

"Kenapa kakak datang ke kantorku?. Kenapa kau mengacaukan urusanku?. Kau belum melupakannya kan?. Jadi kau berpihak pada wanita itu?". 

"Wanita itu?. Jaga ucapanmu!", teriak Chul Goo marah. 

Young Ja masuk, "Berisik sekali. Ada masalah apa ini?". Joo Ri mengadu dan merengek manja, "Apa ibu tahu apa yang kakak lakukan di kantorku?".
"Apa kau pergi ke kantornya?. Kenapa?", tanya Young Ja. 

Joo Ri bilang kalau Chul Goo menjadi juru bicara untuk Chae Won. "Kakak bertemu Se Yoon dan berbicara membela Chae Won dengan begitu bersemangat. Itu adalah pembelaan yang mengharukan", sindirnya.

 Hong Ju berdiri di depan pintu dan mendengarkan semua. 

Young Ja ngomel, "Kenapa kau pergi kesana?. Dan kenapa kau berbicara membelanya?. Itu bukan urusanmu".
Chul Goo : Aku cuma mengkhawatirkannya.
Young Ja : Jadi kenapa kau mengkhawatirkannya?. Kau dan dia sudah berpisah sekarang.
Chul Goo : Sudah kubilang. Aku belum melupakannya.

"Lalu?", tanya Hong Ju mengagetkan mereka. Hong Ju melangkah masuk ke dalam. "Jika kau belum melupakannya, lalu apa?. Apa kau menduakan antara dia dan aku?".

Young Ja mengambil alih, "Menduakan?. Itu kata-kata yang kasar. Dia tidak bermaksud begitu".
"Lalu apa maksudmu?", desak Hong Ju ke Chul Goo. 
Young Ja kembali menjawab, "Karena wanita itu dia tidak bisa hidup dengan mandiri....",

Hong Ju membentak, "Aku tidak bertanya pada Ibu!".

Sontak Young Ja melonjak kaget, sampai-sampai Joo Ri harus memeganginya karena terlalu terkejut. Jantungnya hampir copot.

"Menyingkirlah dari masalah ini", kata Hong Ju ketus. Hong Ju menuntut jawaban Chul Goo, "Jawab aku. Apa kau menduakan kami atau apa?".

Chul Goo berpikir lama, Hong Ju teriak marah, "Jawab saja!. Bukankah kau menduakan kami?".

Chul Goo ingin mengatakan yang sejujurnya, tentang perasaannya. Young Ja kalang kabut mencegah. Mendorong Chul Goo menjauh, lalu bilang, "Hei. Apa kau ingin melihat Ibu mati?". Young Ja memasang wajah memelas, membuat Chul Goo tidak berkutik. 

"Sial!", umpat Chul Goo marah. Pergi keluar kamar tanpa menjawab pertanyaan Hong Ju.
Hong Ju tersenyum sinis. Young Ja memegangi jantungnya yang hampir copot. Hampir saja. Young Ja bersikap baik pada Hong Ju dan bilang kalau Hong Ju sudah salah paham. Mantan istrinya bekerja di perusahaan Joo Ri. Dia pergi kesana untuk menemui Joo Ri dan tidak sengaja bertemu dengannya. "Bukankah begitu", tanya Young Ja mengedipkan mata pada Joo Ri. 

Joo Ri ikut berbohong. Joo Ri bilang kalau Chul Goo datang untuk menemuinya, dan dia tidak sengaja bertemu dengan Chae Won. Tolong jangan salah paham terhadapnya, Onnie.

Joo Ri pergi keluar menjawab panggilan yang masuk ke ponselnya. Young Ja masih cengar cengir ke Hong Ju. Ketara bener kalo mertua ini takut ama menantunya. Hong Ju menanggapinya dengan senyum sinis.

Panggilan yang masuk ke ponsel itu rupanya dari Chae Won. Chae Won berkata ia sudah mengetahui yang melalukan jebakan ini adalah Joo Ri, ia minta Joo Ri mengatakan yang sebenarnya di Dewan Inspeski besok. Joo Ri menantang apa Chae Won mencoba membuatnya terlihat bersalah di depan Dewan Inspeksi.

Chae Won tak mengerti kenapa Joo Ri sekejam ini padanya, kau akan bertunangan dengan Se Yoon. Dengan ekspresi wajah jahatnya Joo Ri berkata itu karena Chae Won sudah membuatnya kesal, Aku tidak tahu kenapa, tapi kau dan Se Yoon kelihatannya cukup dekat sehingga membuatku punya firasat buruk. 

Malam itu Se Yoon berdiri di atas atap, menatap lampu malam. Se Yoon ingat perkataan tajam dan menyakitkan yang pernah ia ucapkan pada Chae Won tempo hari di tempat ini. Se Yoon sadar telah salah paham, dan bertindak gegabah. Hinga melukai hati Chae Won.

Pagi hari. Di halaman belakang Choon Hee membasuh wajah Hyo Dong. Ia memuji wajah suaminya itu sangat cerah dan lembut. Tidak tampak seperti tukang listrik. Hyo Dong terlihat sangat menikmati di manja seperti itu oleh Choon Hee. 

Ki Moo dan Ki Choon bersama istri mereka pergi kebelakang, mereka juga ingin membasuh wajah. Ki Choon menggoda Hyo Dong kembali menjadi bayi setelah menikah, bahkan tidak bisa mencuci wajahnya sendiri. Kang Sook berkomentar sinis Hyo Dong bersikap lebih kekanak-kanakan di bandingkan Bo Reum. 

Choon Hee dan Hyo Dong berdiri, dengan senyum malu-malu. Senyum mereka hilang mendengar celotehan sirik Do Hee dan Kang Sook.

Do Hee protes, "Seperti yang kukatakan kemarin, kita semua berbagi tempat ini. Tolong jangan bersikap tidak sopan di dalam rumah" (perkataan itu ditujukan untuk Choon Hee). Kang Sook membenarkan, kesabaranku ada batasnya.

Ki Choon membela Hyo Dong, mereka masih dalam masa-masa bulan madu. Kakak ipar aku iri padamu. Ki Moon juga merasa iri pada Hyo Dong, "Kau satu-satunya pria yang diperlakukan dengan baik di rumah ini".

"Hei...Apa maksudmu aku tidak memperlakukanmu dengan baik?", Do Hee tersinggung. Ki Moon meralat bukan seperti itu, aku hanya iri pada Hyo Dong. Do Hee semakin marah, "Kalau begitu bercerai saja dan menikah lagi".

Hyo Dong : Jangan menaikkan suaramu sejak pagi hari. Tenanglah.

Choon Hee mengajak Hyo Dong masuk, "Sayang, ayo kita masuk dan mengoleskan lotion di wajahmu", Choon Hee bicara sembari mengelus lembut wajah Hyo Dong. Hyo Dong menganguk kegirangan, "Baik". Choon Hee dan Hyo Dong berpegangan tangan masuk ke dalam. Haha, tambah panas tuch 2 menantu rese.

Kang Sook berguman dia memang penganggu. Do Hee berkata dia terlahir bodoh. Ki Choon dan Ki Moon duduk jongkok, mengikat handuk di leher. Mereka duduk menanti, menatap penuh harap. Kedua suami ini berharap di perlakukan sama dan dimanja seperti Hyo Dong.

Do Hee heran apa yang sedang kau tunggu. Kang Sook tahu apa yang di inginkan mereka, seperti yang aku bilang satu apel busuk akan merusak sekeranjang. Kita harus mengambil langkah segera.
"Basuh wajahku", pinta Ki Choon manja. "Ayolah, sayang", rayu Ki Moon. 

Kang Sook dan Do Hee lari mengambil sesuatu. Yaitu sapu dan serok. Sontak Ki Moon dan Ki Choon lari kocar-kacir, menghindari pukulan dari istri-istri mereka.., tapi tetap aja mereka kena pukulan, itung-itung sarapan pagi-pagi...wkwkwkw...jahat bener ya, mukul suami pake sapu, ntar kualat lho!!!...

Dr. Song memeriksa kondisi Presdir Lee, dia berkata kondisi presdir Lee jauh lebih baik. Beruntung tumor tidak menyebar luas luar, hingga setelah operasi tidak perlu melakukan kemoterapi. Sol Joo senang dan mengucapkan banyak terima kasih. Dr. Song pamit pergi. 

Begitu Se Yoon datang, Sol Joo memberitahu tentang kondisi presdir Lee. Se Yoon lega, itu bagus. Presdir Lee menetapkan tanggal pesta pertunangan, ahkir bulan ini. Sol Joo kaget, secepat itu?. Presdir Lee berkata sesuatu yang baik, akan baik jika dilakukan secepatnya. Ia tanya bagaimana pendapat Se Yoon. Se Yoon tampak tidak suka, ia minta waktu lagi untuk memikirkannya. Se Yoon mulai bimbang.

Chae Won menemui Dewan Inspeksi, mereka telah berdiskusi dengan HRD dan keputusan akhirnya Chae Won akan di berhentikan. Dengan begitu Dewan Inspeksi memutuskan menutup kasus ini. Chae Won sedih, pasrah menerima keputusan ini. 

Sementara itu, Se Yoon menemui Tuan Cho. Se Yoon tanya jika nona Min Chae Won tidak meminta uangnya secara langsung, apa yang membuatmu mentransfer uang ke rekeningnya?. Tuan Cho bilang itu karena Chae Won memeriksa produk kami secara ketat dan...", ucapan Tuan Cho terpotong. 

"Dan apa?", tanya Se Yoon penasaran. 

"Manager Joeng memberikan petunjuk padaku bahwa pastilah ada alasannya dan dia menyarankan untuk menunjukkan bukti kesungguhan hati", jelas tuan Cho. 

"Manager Jeong?".

Se Yoon kembali ke kantor. Tanpa banyak membuang waktu ia masuk ke ruangan Chae Won, dan tanya pada 3 ahjuma koki yang ada disana dimana manager Jeong. Koki 1 menjawab manager Jeong minta cuti 2 hari, putrinya di operasi kemarin. 

"Benarkah?", tanya koki ahjuma yang lain. "Tampaknya dia berhasil mendapatkan uang". Koki 2 mengatakan manager Jeong bilang kalau temannya meminjamkan dia uang. Se Yoon curiga, ia tanya dirumah sakit mana putri manager Jeong dirawat. 

Chae Won keluar dari ruang Dewan Inspeksi, lemas tak bersemangat. Dari jauh ia melihat Se Yoon keluar dari ruangannya.

Chae Won masuk ke ruangan, tanya pada koki ahjuma apa direktur Lee tadi dari sini. Koki ahjuma mengiyakan, dia bertanya tentang manager Jeong. Koki yang lain tanya apa yang dikatakan Dewan Inspeksi. Apa mereka sudah membuat keputusan?. 

Chae Won mengiyakan. Sepertinya aku harus pergi. Chae Won tersenyum pahit. Koki ahjuma sedih, kami sudah membelamu tanpa henti bahwa kau tidak mungkin melakukan itu. Chae Won meminta maaf telah membuat para rekan kerjanya khawatir. 

Se Yoon dan manager Jeong bertemu di halaman rumah sakit.
"Aku mendengar kabar mengenai putrimu. Dia baik-baik saja?", tanya Se Yoon.
Manager Jeong mengangguk takut-takut. Se Yoon bisa menebak pasti manager Jeong tahu apa alasannya datang.
"Apa maksud anda?', tanya manager Jeong seolah tak mengerti. 

Se Yoon : Jika kau mengatakan yang sebenarnya, aku tidak akan membuatmu bertanggungjawab.

Manager Joeng diam. Apakah ia akan membuka mulut????...

Young Ja mengajak Joo Ri mencoba gaun pertunangan. Joo Ri menggerutu, "Kita masih punya banyak waktu sebelum pertunangannya, kenapa tergesa-gesa".
"Berhenti menggerutu", sela Young Ja. "Ibu membawamu keluar untuk memberimu semangat".

Joo Ri cemberut, "Ibu dan Oppa idak membantuku". Young Ja menilai Chul Goo itu terlalu polos dan baik, apa yang bisa kita lakukan. Joo Ri mencibir tidak mengerti kenapa kakaknya itu begitu tertarik dengan wanita itu.

Young Ja melihat satu gaun dan menyuruh Joo Ri mencobanya. Joo Ri mencibir selera ibunya sangat buruk. Ia lalu memilih gaun yang sesuai dengan seleranya, "Bagaimana dengan ini?". Young Ja memuji selera Joo Ri sangat bagus dalam memilih pakaian. Ayo cobalah. 

Tirai di buka, Joo Ri keluar dengan gaun putih. Mulut Young Ja terbuka lebar, "Cantik sekali". 
"Berapa banyak",tanya Joo Ri .

"Diluar bayangan!', seru Young Ja heboh. 

Joo Ri berlenggak lenggok di depan cermin, layaknya peragawati. Menyadari kalau dirinya cantik (well...Joo Ri memang cantik, tapi sayang wajah cantiknya seakan luntur karena sikapnya yang buruk). 

Young Ja mengeluarkan ponsel, memotret Joo Ri. Jeprat sana jeprit sini sesuka hati. Joo Ri pun berpose ria, mengatur wajahnya agar terlihat semanis dan secantik mungkin... wanita kalo udah di foto emang selalu narsis.com. 

Chul Goo lagi-lagi dilanda galau. Memegang ponselnya bimbang. Ia ingin menelpon Chae Won, tapi niat itu ia urungkan saat ingat peringatan Chae won yang akan memanggil polisi jika ia kembali Chul Goo kembali muncul di hadapannya. Chul Goo benar-benar mengkhawatirkan Chae Won, "Dia akan marah kalau aku menelponnya. Masa bodoh, aku akan tetap menelponnya.

Chae Won memeriksa papan menu, pikirannya masih kusut. Ia menolak panggilan dari Chul Goo dengan dingin.

"Seandainya kau keluar lebih awal, kau bisa pergi dengan anggun", ujar Joo Ri tiba-tiba, sudah berdiri di depan Chae Won. "Jadi kau akan keluar minggu ini, huh?". 

Chae Won menatap marah, "Aku tidak akan pernah memaafkanmu".

Joo Ri : Jangan memaafkanku. Aku tidak tertarik mendapatkan kata maaf darimu.
Chae Won : Tidak ada yang bisa menolongmu.

"Benar. Aku tidak bermaksud diselamatkan siapapun. Tidak ada yang bisa menghentikanku. Akulah satu-satunya yang bisa menghentikan diriku sendiri", Joo Ri bangga dan tidak merasa bersalah sama sekali. 

Chae Won : Apa yang kau lakukan bukanlah cinta. Itu adalah obsesi.
Joo Ri : Apa?
Chae Won : Tidak semuanya bisa dibenarkan atas nama cinta. Perilaku tercelamu merupakan penghinaan pada cinta.

Joo Ri : Apa kau mengajariku?
Chae Won : Aku mengatakan ini karena kasihan padamu. Kau tidak akan pernah mendapatkan saran dariku lagi.
Chae Won berbalik, jalan masuk ke kantin. Joo Ri melotot marah, "Beraninya dia!".

Joo Ri berbalik, ada Se Yoon di belakanganya. Joo Ri sedikit terkejut, secepat itu Joo Ri mampu menyulap wajah marahnya menjadi wajah manis begitu melihat Se Yoon. "Sunbae. Apa kau mengunjungi Ayahmu?".

Wajah Se Yoon tampak marah, "Apa kita bisa bicara?". Senyum Joo Ri lanfsung hilang seketika. Berganti wajah penuh tanda tanya.

Se Yoon mengajak Joo Ri bicara di ruangannya. Joo Ri basa basi menanyakan kabar presdir Lee. "Aku akan mengunjunginya sepulang dari kantor. Bagaimana kondisi Ayah?". 

Se Yoon tidak menanggapi pertanyaan Joo Ri. Ia tanya apa Joo Ri menyembunyikan sesuatu darinya.
"Menyembunyikan?", Joo Ri terbata. "Seperti apa?", seolah tak mengerti. 

Se Yoon menghela napas, "Aku akan bertanya padamu untuk kedua kali. Jika kau menyembunyikan sesuatu dariku, katakanlah.
Joo Ri gelagapan, "Aku tidak megerti apa yang sunbae bicarakan".

Se Yoon mencoba bersabar, "Ini kesempatan terakhir. Jika kau menyembunyikan sesuatu dariku, katakanlah sekarang. Tidak ada kesempatan lagi".
Joo Ri : Ada apa denganmu tiba-tiba saja?. Apa yang sudah dikatakan orang?

"Masuklah", seru Se Yoon. 

Pintu terbuka, seseorang masuk. Mata Joo Ri melebar terkejut dengan mulut terbuka melihat manager Jeong masuk. "Kenapa kau kesini?". 

Manager Jeong menunduk takut, "Direktur Lee mengetahui semuanya, kalau aku memberikan tuduhan palsu pada Nona Min demi mendapatkan uang untuk putriku....".

"Dan kau memberikan uang padanya sebagai imbalan untuk melakukan itu", sambung Chae Won. 

Joo Ri syok, "Sunbae". 

"Kau boleh pergi, Nyonya Joeng", ujar Se Yoon. Manager Jeong membungkuk meminta maaf lalu keluar.

Joo Ri gelgapan, ingin membela diri. Se Yoon berkata tidak ada yang harus ia dengar dari mulut Joo Ri. Joo Ri bersikeras akan menjelaskan semuanya. Kurasa ada sedikit kesalahpahaman. Kumohon dengarkan aku.

Se Yoon : Aku sudah memberimu tiga kali kesempatan untuk mengatakan yang sebenarnya. Tapi kau menyia-nyiakannya. Jadi jangan meminta kesempatan yang lain.
Joo Ri : Sunbae!. 

Terdengar suara ketukan pintu. Chae Won melangkah masuk, " Apa anda mencari saya, direktur?".  Joo Ri kembali dibuat terkejut. 

Se Yoon : Nona Kim Joo Ri ingin mengatakan sesuatu padamu.

Joo Ri memandang Se Yoon tak percaya. Se Yoon menatap tajam Joo Ri. Pergi keluar meninggalkan mereka berdua. 

Chae Won yang tak mengerti tanya ada apa. Joo Ri berbalik berhadapan dengan Chae Won, wajahnya menegang marah, lalu berlutut di hadapan Chae Won. Joo Ri menekan harga dirinya kuat-kuat, dengan menahan kesal Joo Ri berucap, 

"Maafkan aku. Aku berbuat salah padamu. Kumohon maafkan aku".

Se Yoon melihat di depan pintu. Chae Won terpaku di tempatnya tak merespon permintaan maaf Joo Ri. Permintaan maaf Joo Ri itu tidak terdengar tulus, karena ada gurat marah di sorot matanya...


END

Komentar : 
Joo Ri menjilat ludahnya sendiri, pada akhirnya dia sendiri yang berlutut meminta maaf di hadapan Chae Won...walaupun permintaan maaf itu tidak tulus, tapi dia sudah kehilangan muka di depan Se Yoon. Hahaha. Puas rasanya....

Dan satu lagi, Chul Goo...yach dia cukup membantu kali ini, meski tindakannya arogan.