Pages - Menu

Wednesday, August 28, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 27 Part 2

Setelah acara pernikahan selesai di selenggarakan, sang pengantin baru Hyo Dong & Choon Hee siap berangkat bulan madu. Ki Choon menghiasi mobil pengantin dan menjadi sopir mereka. Baru selangkah kaki Hyo Dong keluar dari gedung acara. Perutnya mengeluarkan bunyi bergemuruh.

Choon Hee heran, "Kenapa lagi?". Hyo Dong langsung ngacir pergi ke toilet.

Choon Hee gelisah menunggu Hyo Dong keluar. Begitu Hyo Dong keluar, Choon Hee buru-buru menariknya, "Kita bisa ketinggalan pesawat. Cepat. Cepatlah".
"Baiklah", kata Hyo Dong memegangi perutnya yang terasa mules. Ia terus menoleh ke belakang seolah tidak rela berpisah dari toilet. hihihi

Hyo Dong dan Choon Hee masuk ke mobil. Keluarga Uhm melambaikan tangan melepas sepasang pengantin baru itu, dengan senyum lebar. Hanya Do Hee dan Kang Sook yang terus cemberut dan merasa iri. 

Keluarga Uhm yang lainya pulang kerumah, melepas letih selepas perhelatan. Kang Sook mengucapkan selamat atas peringatan pernikahan kakek dan nenek yang ke-60 tahun. Do Hee meminta maaf karena lupa merayakannya. Nenek memuji Choon Hee begitu perhatian, "Kalian semua tidak peduli soal cerita pernikahanku, tapi dia penuh perhatian dan peduli terhadapku".

Kakek menegur nenek lagi-lagi mengatakan hal yang tidak berguna. Nenek berkata ia hanya mengatakan yang sebenarnya. Do Hee berkomentar belumlah lama nenek mengatai Choon Hee sebagai rubah berekor sembilang. Kang Sook menyahut Choon Hee hanya memberi nenek daun pengantin, tapi nenek sudah sangat tersentuh karena hal kecil seperti itu.

Ponsel Chae Won bunyi, ia pergi ke dapur untuk menjawab ketika mengetahui yang menelponya adalah Chul Goo. Chae Won kesal, "Sudah kubilang agar tidak menelponku. Kenapa kau terus menelponku?". Chul Goo minta Chae Won menemuinya di pintu gerbang, ada hal yang ingin ia sampaikan. Chae Won menolak karena tidak ada yang harus ia dengar. Chul Goo bersikeras, akan tetap berdiri diluar hingga Chae Won keluar. 

Chae Won terpaksa keluar menemui Chul Goo, "Apa kau akan terus seperti ini?. Tidak bisakah kau berhenti menjadi keras kepala?". 
"Ada sesuatu yang harus kukatakan. Jangan marah", sela Chul Goo. 
"Apa yang harus kita bicarakan?", tanya Chae Won. 

Chul Goo memberitahu kalau Se Yoon dan Joo Ri akan bertunangan, "Dia mengunjungi keluargaku dan memperkenalkan diri secara resmi. Ayahnya dirawat di Rumah Sakit. Mereka akan bertunangan saat kondisi Ayahnya membaik".

Wajah Chae Won berubah terkejut, "Apa kaitannya denganku?", tanyanya dengan suara rendah. Chul Goo berkata semula ia merasa ragu saat Chae Won bilang tidak ada hubungan dengan Se Yoon, tapi sekarang semuanya jelas dan yakin apa yang dikatakan Chae Won itu benar. "Kupikir aku harus menunjukkan bagaimana perasaanku".

Chul Goo mengaku meskipun ia menikah dengan Hong Ju, tapi hubungan mereka seperti orang asing. Sebenarnya ia tak pernah pergi bulan madu. Chul Goo mendekati Chae Won, lalu berbisik, "Aku tidak pernah tidur dengannya".

Chae Won marah, "Kenapa kau mengatakan itu padaku?". 
"Maksudku adalah, kita bisa memulai kembali", ucap Chul Goo sekenaknya. 

Chae Won : Apa?
Chul Goo : Semuanya akan jadi lebih mudah jika saja Ibuku tidak mendaftarkan  pernikahanku. Sial. Apa yang sudah terjadi biarlah terjadi. Kita mulai lagi.
Chae Won : Kau pikir aku semudah itu?

Chul Goo : Tentu saja tidak. Itu sebabnya aku melakukan ini. Aku mencintaimu. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Itu sebabnya. Kau tahu bagaimana perasaanku padamu.
Chae Won : Sudah kubilang. Perceraian kita tidak ada kaitannya dengan Tuan Lee Se Yoon. Jika kau datang dan menggangguku lagi, aku akan memanggil pamanku. Kecuali kau tidak ingin dipermalukan, jangan datang lagi. 

Chae Won jalan masuk ke dalam. Chul Goo tetap berusaha mengajaknya bicara, "Chae Won-ah. Aku belum selesai". Chae Won tidak peduli dan mengabaikan Chul Goo. Chul Goo tak mungkin berani melangkahkan kakinya masuk ke rumah mie.

Se Yoon kembali ke rumah sakit. Sol Joo tanya apa nyonya Bang senang bertemu denganmu. Se Yoon mengiyakan, wajahnya sama sekali tidak bersemangat. Presdir Lee bilang inilah cara terbaik untuk meredam rumor di kantor dan membantu Se Yoon fokus pada pekerjaan. 

"Aku mengerti", ucap Se Yoon dengan senyum terpaksa. 

Nyonya Ma datang kerumah Young Ja bersama Hong Ju. "Kita sering bertemu, Nyonya Ma", sapa Young Ja. Ny. Ma berkata ia sering mengunjungi Ny. Ma meski itu bertentangan dengan keinginannya. Young Ja tersenyum dan bilang kalau mereka adalah besan, wajar jika sering bertemu. 

"Apa kau merasa lebih baik, sayang?", tanya Young Ja pada Hong Ju. 
"Tidak begitu", jawab Hong Ju singkat. 
 Young Ja mempersilahkan Ny. Ma duduk dan menyuruh Ms. Park menyiapkan teh. 

Ny. Ma tak ingin basa-basi langsung ke pokok permasalahannya. Ia dengar dari Hong Ju kalau Chul Goo belum bisa melupakan mantan istrinya. "Benarkah itu?", tanyanya memastikan.
Young Ja menyangkal mentah-mentah, "Oh. Apa yang kau bicarakan?. Tentu saja tidak".

Ny. Ma tanya lalu kenapa Chul Goo menghindar untuk mendaftarkan pernikahannya. Young Ja balik tanya siapa yang mengatakannya, "Dia terlalu sibuk untuk menyempatkan waktu melakukan itu. Jadi aku mengambil tugasnya".

Hong Ju menyindir Young Ja secara jelas melihat sendiri Chul Goo bersikap seperti itu, tapi justru berkata sebaliknya. Young Ja membela Chul Goo dengan bilang, "Itu karena aku melakukan hal yang seharusnya dia lakukan. Jadi dia menjadi jengkel. Itu saja".

Hong Ju melengos tidak percaya. Young Ja berkata jika Hong Ju merasa tidak senang, bicaralah dengannya atau dengan Chul Goo. Young Ja menyindir pergi kerumah orang tua setiap kali ada masalah, tidaklah mencerminkan prilaku seorang putri dari tuan Ma.

Ny. Ma berdehem, "Tolong jangan merasa tidak enak. Aku tidak datang kemari untuk berdebat. Aku datang untuk menemui Chul Goo dan juga berbicara dengannya".
"Tentu saja", jawab Young Ja merasa menang. 

"Oh", seru Ny. Ma. "Aku mengatakan pada putraku soal ketertarikanmu dalam saluran Taesan Home Shopping. Dia akan segera menghubungimu". 

Young Ja girang, tapi ia menjaga sikapnya dan cara bicaranya agar tidak terlihat kampungan di depan Ny. Ma, "Apa sudah?', tanyanya sok jaim. 
Hong Ju tersenyum sinis. Ny. Ma berkata apa yang tidak bisa ia lakukan untuk membuat Hong Ju hidup dengan damai, "Dia mempunyai banyak kekurangan. Tolong jaga dia dengan baik".
"Tidak sama sekali. Dia jujur, lugas...Seperti wanita generasi baru", jawab Young Ja menjilat.

Chul Goo pulang dengan wajah kusut. Ny. Ma yang lebih dulu menyapa. Ny. Ma memperingatkan kalau Chul Goo dan Hong Ju sudah menikah secara hukum sesuai dengan perjanjian pranikah, "Kuharap kau mengerti bahwa bersikap bodoh tidak akan membantu".

Hong Ju menatap tajam suaminya. Chul Goo dan Young Ja seperti telur berada di ujung tanduk. Ucapan itu adalah peringatan secara langsung dari Ny. Ma. Jika Chul Goo berani macam-macam, maka mereka tidak akan tinggal diam. 

Dalam perjalanan menuju airport, Hyo Dong terus berkeringat dingin dan mengeluh sakit perut. Choon Hee khawatir. "Apa kau baik-baik saja, Hyo Dong ssi?". Hyo Dong menjawab tidak baik, aku ingin ke kamar kecil. Ki Choon heran, "Lagi?. Ini sudah yang ke-5 kalinya". 
 "Lalu apa yang harus kulakukan?. Ini darurat", rintih Hyo Dong. 

Choon Hee cemas, kita hanya punya waktu 30 menit tersisa sebelum pesawatnya berangkat. Kenapa kau selalu mengalami diare saat kita sedang diburu waktu?. Perut Hyo Dong kembali bergemuruh, lebih keras. Hyo Dong teriak, "Hentikan mobilnya!". Ki Choon sontak mengerem mendadak. 

Keluarga Uhm tengah menikmati makan malam. Mereka kaget dan juga heran karena Hyo Dong dan Choon Hee pulang bersama Ki Choon. Bukankah mereka seharusnya sudah naik pesawat jam segini. Wajah Hyo Dong pucat, Chae Won khawatir, "Ada apa?. Apa Ayah merasa tidak sehat?".
"Apa yang terjadi", tanya kakek. 

Ki Choon berkata selama dalam perjalanan ke bandara. Hyo Dong minta berhenti sebanyak 6 kali untuk pergi ke toilet. Kami baru pulang dari klinik.
"Apa kau diare lagi", tanya nenek. 
Choon Hee menjawab kata dokter Hyo Dong mengalami sindrom iritasi usus besar. Kang Sook tanya bagaimana dengan bulan madunya. Ki Choon berkata dia tidak bisa pergi bepergian dalam kondisi begitu. Bulan madunya sia-sia. 

Kang Sook dan Do Hee tertawa senang, menertawakan kegagalan Choon Hee bulan madu. Choon Hee mendelik kesal. Kakek menyuruh Hyo Dong pergi ke kamar beristirahat. Hyo Dong merasa malu dan meminta maaf. Nenek merasa tidak ada yang perlu dimaafkan. Pergilah ke kamar dan beristirahat. 

Nenek dan Chae Won ikut masuk ke kamar Hyo Dong. Ki Choon melonggarkan dasinya, menarik napas panjang,"Aku kehilangan akal. Berhenti 6 kali dan tidaklah mudah menemukan klinik yang buka di hari libur".

Mulut besar Do Hee bilang itu karena Hyo Dong tidak merasa nyaman dengan istri barunya. Kang Sook berkata tidak pernah mendengar kalau diare bisa mengacaukan bulan madu. Wkwkwk...aneh memang....

Kang Jin dan Ki Ok menikmati makan malam dengan menu sup tulang sapi. Ki Ok memuji Kang Jin sangat bagus dalam membawa acara pernikahan. Kau pria dengan banyak bakat. Kang Jin memberitahhu kalau ia pernah bekerja di klub malam bertahun-tahun.
 
"Klub malam?", tanya Ki Ok dengan mata berkaca-kaca. 
"Sudah kubilang aku bekerja paruh waktu di Cabaret", jelas Kang Jin. 


Ki Ok menangis terisak. Kang Jin bingung, "Kenapa kau menangis?. Ada apa?".
Kang Jin memberi sapu tangan, "Hapus air matamu".
"Tidak apa-apa", ucap Ki Ok pelan. 

Kang Jin merasa Ki Ok bersikap aneh akhir-akhir ini. Sesuatu terjadi padamu?. Ki Ok minta Kang Jin secepatnya keluar dari klub malam. "Saat aku mewarisi 10 milyar, aku akan memberikanmu 1 milyar. Jadi kumohon jangan menyanyi di bar. Itu sebuah penghinaan  terhadap penggemarmu".

Kang Jin : Aku tidak punya penggemar.
Ki Ok : Ya. Kau punya. 
"Aku dulu adalah penggemar berat penyanyi tenor Kang Jin Gyu", batin Ki Ok

Kang Jin menilai Ki Ok pernah mendengar tentang dirinya. Ia menebak dimasa dirinya tenar, Ki Ok pastilah masih remaja. Ki Ok berkata Kang Jin adalah legenda hidup bagi siswa musik. Kang Jin merasa tersanjung. "Yah, aku senang kau mengingat penyanyi tenor Kang Jin Gyu".

Ki Ok memandang Kang Jin sedih, berucap dalam hati, "Ingat?. Saat pertama kali aku melihatmu, kau sudah menjadi pahlawanku sampai sekarang".

"Kau benar-benar aneh. Ada apa?", tanya Kang Jin makin bingung.
"Pikiranku sering kemana-mana memikirkan soal musim semi", ucap Ki Ok. Lalu memberikan setengah isi sup tulang sapi miliknya ke mangkuk Kang Jin.
"Aku sudah kenyang", tolak Kang Jin. 
"Untuk berjaga-jaga", sahut Ki Ok sambil terus menyendokkan isi sup ke mangkuk Kang Jin. "Kau tinggal sendirian, jadi kau tidak bisa makan makanan yang benar.

Kang Jin makin bingung melihat prilaku Ki Ok yang aneh...mendadak bersikap sangat baik seperti itu, siapa yang tidak bingung, ya kan. Padahal biasanya mereka saling mengolok tiap kali bertemu.

Chae Won mencatat menu di postingan webside. Chae Won menghentikan kegiatannya sejenak mengingat ucapan Chul Goo tadi siang tentang rencana pertunangan Joo Ri dan Se Yoon. Segera setelah kondis presdir Lee membaik, mereka akan bertunangan secara resmi. 

Chae Won menggelengkan kepala, menepis hal-hal yang seharusnya tidak ia pusingkan. Ber-konsentrasi lagi pada kegiatannya semula...sedikit banyak berita pertunangan Se Yoon mempengaruhinya. 

Se Yoon bertemu dengan Sok Joo di bar langganan mereka. Sok Joon mengucapkan selamat ketika Se Yoon memberitahukan rencana pertunangannya. Sok Joon sudah menduga, "Aku tahu itu. Kalian berdua kelihatan sangat serasi".
"Kalian berdua?", tanya Se Yoon

"Bukankah kau akan bertunangan dengan Min Chae Won?", tebak Sok Joon. Se Yoon menggeleng, "Tidak".
Sok Joon heran, "Tidak. Ku pikir kau akan menikah dengannya".

Se Yoon tanya apa yang membuat teman karibnya berpikir begitu. Sok Joo berkata selama 3 tahun, ini pertama kalinya Sok Joo melihat Se Yoon begitu peduli dan khawatir pada seseorang seperti itu, dan orang itu adalah Chae Won. Bagi Sok Joon itu bukan hal biasanya, Se Yoon yang dikenalnya adalah orang yang dingin.

"Aku dulu begitu?", tanya Se Yoon, seolah tak sadar pada apa yang telah ia lakukan.

Sok Joo mengiyakan, "Kau jarang meminta bantuan. Tapi kau terus menelponku dan meminta untuk memeriksa catatan medisnya dan lain sebagainya".
Se Yoon tersenyum, "Benar. Itu benar". 

Sok Joon : Kupikir kau mencintainya.
Se Yoon : Apa yang kau bicarakan? Bukan seperti itu. Tidak.

Sok Joon : Di mataku, saat kau bersamanya, kau terlihat terbebas dari memori atas Eun Seol. Pikirkanlah lagi. Setelah kau bertemu dengan Chae Won, kau bisa terbebas dari masa lalu. Apa aku salah?. 

Se Yoon diam merenungkan perkataan Sok Joon. Mungkin apa yang dikatakan Sok Joo itu benar adanya, hanya saja Se Yoon belum sadar pada perasaanya sendiri. 

Pagi hari. Choon Hee bangun, di hadapannya ada Hyo Dong tengah memandanginya dengan tatapan penuh cinta. Choon Hee tanya kapan suaminya itu bangun. Hyo Dong berkata baru saja, aku memandangimu tidur. Choon Hee tanya bagaimana kondisi Hyo Dong. Hyo Dong merasa sudah jauh lebih baik. Aku minta maaf. Aku mengacaukan bulan madu kita. 

Choon Hee tidak masalah melewatkan malam pertama di rumah ini. Hyo Dong menggoda sebenarnya ini bukan malam pertama mereka. Hyo Dong mendekat ingin mencium Choon Hee. Choon Hee mendorong Hyo Dong menjauh, "Hentikan. Kau membuatku merinding". 

Sepasang pengantin baru ini tertawa bahagia....pengantin baru...

Suara tawa mereka terdengar hingga keluar. Kang Soo dan Do Hee menguping di depan pintu. Tidak suka mendengar tawa Choon Hee di rumah ini. Meski begitu mereka tetap saja penasaran apa sich yang dilakukan pengantin baru di dalam. Do Hee berdecak, mereka tinggal dengan orang tua, tapi begitu sembrono. 2 menantu Uhm ini menilai tawa Choon Hee yang terdengar hingga keluar itu sungguh tidak sopan. 

Choon Hee keluar, dengan memakai hanbok. "Apa kalian menguping di pintu?", tegurnya pada Kang Sook dan Do Hee. 
"Kau tidak muncul di dapur, jadi kami datang untuk membangunkanmu", sanggah Kang Sook jutek. 

Mereka lalu menyinggung Choon Hee yang memakai hanbok. "Aku rasa dia mencoba untuk terlihat seperti pengantin muda", komentar Kang Sook.
"Dia terlihat seperti wanita penghibur di mataku", ucap Do Hee merendahkan lalu melenggak lenggok bokongnya seperti bebek. 

"Wanita penghibur?", tanya Choon Hee tak percaya.
"Ya. Benar", ujar Kang Sook. Do Hee dan Kang Sook tertawa keras.

Choon Hee tidak tinggal diam, "Bukankah aku sudah memperingatkanmu?. Jika kau tetap seperti ini, kau akan menyesal". 
" Apa kau baru saja merendahkan kami?", tantang Do Hee. 

Choon Hee : Jika kau kasar terhadap orang yang lebih tua darimu, aku akan memberimu pelajaran.
Do Hee : Ya ampun. Dia terdengar seperti preman.
Kang Sook : Aku tahu. Kurasa dia dulu adalah gadis nakal.

Choon Hee menggertak, "Tepat sekali. Dan dulu aku terkenal jahat".

Kang Sook dan Do Hee mundur takut, "Ya ampun. Dia pengganggu".

Nenek keluar kamar. Choon Hee mengucapkan salam selamat pagi, "Kau memakai Hanbok!", seru nenek melihat penampilan Choon Hee. 
Choon Hee tersipu malu, "Hyo Dong bersikeras aku harus memakai ini tapi aku merasa sedikit malu".

"Jangan merasa malu. Kau terlihat seperti peri. Sangat cantik", puji nenek. "Bukankah dia terlihat seperti pengantin muda?" tanya nenek pada 2 menantunya yang lain. 

Wajah Do Hee dan Kang Sook langsung cemberut. Choon Hee mendelik menantang. 
"Aku rasa begitu", ucap Do Hee dan Kang Sook tidak ikhlas, mereka tidak berkutik jika di depan nenek...

Chae Won datang lebih pagi dibandingkan koki yang lain. Mereka tanya apa yang sedang Chae Won lakukan. Chae Won berkata ia membuat Noodles Cup atas permintaan dari departemen pemasaran.

Depertemen pemasaran berkumpul di ruang meeting. Disana juga ada Joo Ri, yach dia tidak jadi resign meski sudah mengajukan surat pengunduran diri. Staf pemasaran pria mengucapkan selamat atas rencana pertunangan Se Yoon. Ia merasa di bodohi, dan tidak tahu jika Se Yoon berkencan dengan Joo Ri.

Manager pemasaran bilang kalau mereka bertemu saat belajar di Amerika. Joo Ri tersenyum senang. Se Yoon merasa tidak nyaman, ia minta para stafnya berhenti membicarakan hal ini, dan mulai rapatnya.

Se Yoon tanya apa ada respon atau balasan dari Le Festin. Manager pemasaran menjawab ya, tapi saya pikir ini tidak akan mudah. Kepala bagian produk mie begitu teliti tidak menunjukkan ketertarikan pada proposal ataupun produk kita. Se Yoon mengerti.

Terdengar suara ketukan. Se Yoon berdiri membuka pintu. Chae Won masuk dengan membawa tray berisi 6 Noodles Cup hasil buatannya. Mata Joo Ri melotot lebar terkejut. Manager pemasaran tanya apa yang Chae Won lakukan disini. Se Yoon menjelaskan, ia secara kebetulan mencicipi noodles cup buatan Chae Won, dan Se Yoon pikir mungkin itulah yang cita rasa yang di inginkan Le Festin. Silahkan cicipi mienya dan berikan pendapat kalian. 

Chae Won berkeliling membagikan noodles cup. Wajah Joo Ri berubah jelek seketika. Manager pemasaran menilai mie buatan Chae Won cukup menyegarkan. Staf wanita membenarkan, kurasa pelanggan wanita akan menyukainya. Rasanya segar dan ringan. Manager pemasaran menambahkan untuk cita rasa orang Perancis, ini bisa lebih menarik daripada produk kita.

Staf pria tanya apa Chae Won membuatnya sendiri. Chae Won mengiyakan, "Aku senang kau menyukainya". Se Yoon mengusulkan karena mie cepat kehilangan tekstur aslinya, ia sendiri yang akan pergi mengunjungi Le Festin bersama Chae Won dan melakukan demo memasak. 


Chae Won kaget, "Aku belum pernah melakukan demo memasak sebelumnya".

Se Yoon tersenyum, "Aku yakin kau akan melakukannya dengan baik. Jangan khawatir.

Sikap Se Yoon yang baik itu membuat Joo Ri panas, ia langsung pergi begitu saja meski meeting belum selesai. Joo Ri juga tidak menyentuh sama sekali noodles cup yang dibagikan Chae Won. Se Yoon tahu Joo Ri marah, tapi ia tidak ambil pusing dan membiarkan Joo Ri pergi.

Joo Ri dan manager Joeng bicara di atas atap. Joo Ri memberi manger Jeong amplop uang. Walau tidak banyak ia minta manager Joeng menerimanya. Joo Ri dengar kalau anak manager Jeong di rawat dirumah sakit, "Jika kau melakukan apa yang aku katakan kemarin. Aku akan membayar biaya pengobatannya".

"Apa kau serius?", tanya manager Jeong ragu.
"Tentu saja", jawab Joo Ri mantap.
Rencana licik apa lagi yang dilakukan Joo Ri kali ini???

Young Ja duduk santai menyaksikan tayangan televisi. Chul Goo masuk keruangan Young Ja, tanya apa yang sedang ibunya lakukan. Young Ja bilang ia sedang menonton Taesan Home Shopping. Kita akan memasukkan barang-barang kita segera.

Chul Goo mematikan televisi, dan bilang kalau ia tidak bisa melakukanya. Young Ja tanya apa maksudnya. Chul Goo merasa benar-benar tidak bisa hidup dengan Hong Ju. "Dia sangat gila dan tidak cocok denganku. Aku berpikir lebih baik memutuskan pernikahan ini".

Young Ja : Apa yang kau bicarakan?. Bagaimana bisa kau mengatakan itu ketika sudah terlalu terlambat?. 
Chul Goo : Jadi kenapa Ibu harus mendaftarkan pernikahanku?
Young Ja : Lalu, apa kau sengaja tidak mendaftarkannya?.
Chul Goo : Aku belum pernah menyentuh Hong Ju. Kami seperti orang asing. Aku ingin bercerai dan memulai lagi dengan Chae Won.

Young Ja teriak, "Memulainya lagi?. Apa salahku pada wanita itu di kehidupanku sebelumnya sehingga dia jadi penghalang bagi anak-anakku?". 
Chul Goo berpikir Chae Won akan menikahi Se Yoon, jadi ia melepasnya. Tapi sekarang aku tahu kebenarannya. Aku akan bersatu dengannya kembali.

Young Ja memukuli Chul Goo beberapa kali, "Bangun!. Sadarlah. Harga saham kita naik berkat Taesan Grup. Dan kita akan memasukkan barang-barang kita pada mereka dan mendapat keuntungan dari keluarga besan. Bercerai? Apa kau ingin mengacaukan semuanya?".

"Apa bisnis lebih penting dari anakmu?. Apa Ibu menjualku ke Taesan untuk meningkatkan perusahaan?", tuntut Chul Goo. 
Young Ja teriak dan membentak, "Lihat caramu berbicara. Ya, Ibu menjualmu demi bisnis. Jadi kenapa?. Laporkan ibu ke polisi!"
"Ibu!!!!", rengek Chul Goo
" Aku tidak tahu bagaimana Chae Won membujukmu, tapi kau tidak akan mendapatkannya kembali selama Ibu masih hidup. Sadarlah. Aku akan menghabisinya".

Young Ja berdiri seolah ingin melabrak Chae Won. Chul Goo menarik ibunya yang cerewet ini untuk kembali duduk, Chae Won tidak tahu apa-apa. Young Ja berpendapat Chae Won pasti tahu hal ini. Dia mengontrolmu seperti rubah.

"Itu tidak benar", bentak Chul Goo sekuat tenaga. "Tidak". 

(Fuih...capek liat kelakuan ibu anak ini. Setiap ketemu selalu saling teriak dan membentak. Kapan sadarnya si nenek sihir ini, terus saja menyalahkan orang lain!).

Hong Ju minta Ms. Park memeriksa seluruh cucian secara menyeluruh. Jika ada sesuatu yang tidak biasa beritahu secepatnya. Ms. Park dengan patuh mematuhi permintaan Hong Ju. Hong Ju tersenyum sinis, ia diam-diam mulai menyelidiki Chul Goo.

3 koki ahjuma bergosip di dalam lift. "Apa kau mendengar tentang pertunangan Direktur Lee dengan Kim Joo Ri dari departement pemasaran?", tanya koki baju putih. 2 koki yang lain menganguk mengiyakan. 
"Kupikir dia berkencan dengan ahli gizi Min".

"Dan kita memohon padanya untuk meminta bantuan khusus dari Direktur Lee", sambung koki baju putih lagi. "Tak heran jika dia menolaknya. Ingat saat dia berkata bahwa dia lebih baik keluar demi Direktur Lee?"
"Ya", sahut yang lainya.
Pintu lift terbuka, satu persatu karyawan keluar. Hingga tinggal satu orang di dalam, siapa dia..Dia adalah Lee Se Yoon, yang tentu saja mendengar jelas gosip dari para ahjuma itu. Se Yoon menghela napas berat...satu demi satu kebenaran terungkap. 


Se Yoon pergi ke dapar di saat Chae Won sibuk berkreasi dengan noodles cup. "Kau sedang mempelajari mie?. Kenapa kau tetap bekerja?", ucap Se Yoon. 
Chae Won :"Aku sedang berlatih untuk demo memasak besok. Aku mencoba bermacam-macam isian dan saus".
"Apa kau membuat ini semua sendiri?', tanya Se Yoon.
"Ini bukan masalah besar", jawab Chae Won. 

"Selamat atas pertunanganmu", ujar Chae Won, "Aku mendengarnya".
Se Yoon kikuk, "Itu..."

Suasana menjadi canggung. Masing-masing diam beberapa detik. "Aku minta maaf", ucap Se Yoon memecah keheningan. Chae Won bingung, "Untuk apa?. Untuk apa kau meminta maaf?". 

Maksud permintaan maaf Se Yoon karena ia merasa bersalah. Tapi Se Yoon tidak bisa mengatakannya. Se Yoon beralasan meminta maaf karena membuat Chae Won melakukan demo memasak besok, dimana itu bukan tanggung jawabnya. (karena Chae Won ahli gizi kantin, bukan tim pengembang atau pun tim marketing).

Chae Won merasa itu bukan masalah, bagaimana juga ia adalah karyawan perusahaan. "Aku harus lakukan apa yang aku bisa jika itu untuk perusahaan". Se Yoon tersenyum diam-daim, lalu tanya apa boleh mencoba mie yang ada dimeja. Chae Won tidak langsung menjawab. 
"Berbaik hatilah. Biarkan aku mencobanya satu", pinta Se Yoon.

"Kalau begitu cobalah semuanya".
"Semua ini?"
"Ya. Silahkan dicoba dan berikan aku masukkan".

Joo Ri lewat di dapur, dari kaca ia melihat Se Yoon dan Chae Won berbincang di dalam. Joo Ri marah, "Beraninya dia". 

Se Yoon mencoba 3 noodles cup dengan rasa yang berbeda, ia hanya menjawab, "Itu, uh...", dengan wajah datar tiap kali Chae Won tanya bagaimana rasanya. Chae Won heran dan sedikit kesal, "Saat kau mencicipi suatu makanan, kau seharusnya memberikan pendapat. Tapi kau terus memberikan jawaban yang tidak jelas. Bagaimana bisa wajahmu tidak berubah tidak peduli apapun yang kau cicipi?. Kau memiliki ekspresi wajah yang datar".

Se Yoon kaget dengan komentar Chae Won, tapi dia tidak bisa kehilangan indra perasanya akibat kecelakaan 3 tahun silam. Se Yoon hanya minta maaf dan buru-buru keluar, hingga lupa membawa tas yang ia letakkan di atas meja. Chae Won memanggil, "Direktur Lee...direktur Lee". Chae Won bingung, "Apa aku membuat kesalahan?". 

Joo Ri masuk ke dapur setelah Se Yoon pergi. "Kau sangat gigih", ucap Joo Ri dengan wajah jutek. Chae Won mendelik kesal, kedatangan Joo Ri hanya ingin mencari ribut.

Se Yoon sampai di basement, ia mencari kunci mobil disaku jas. Se Yoon baru sadar meninggalkan tasnya di dapur. Se Yoon berbalik jalan kembali ke kesana. 

Joo Ri tanya bukankah Chae Won mendengar tentang rencana pertunangannya dengan Se Yoon. Chae Won membenarkan. Lalu Joo Ri tanya kenapa Chae Won menempel terus pada Se Yoon. Sekarang kau bahkan menggunakan mie untuk mendekatinya. Chae Won menyangkal tidak mendekati Se Yoon. Aku hanya bekerja untuk perusahaan.

Joo Ri : Begitu sombong. Perusahaan akan tetap jalan tanpamu. Pahami posisimu dan jangan membebaninya.
"Hentikan", ucap Chae Won berbalik pergi. Tapi Joo Ri menarik tangannya dengan kasar. Tepat saat itu Se Yoon melangkah masuk ke dapur. 

Joo Ri : Aku dengan jelas memperingatkanmu bahwa jika kau tidak keluar, Aku akan menyeretmu keluar.
Chae Won menarik tangannya, "Kau yang mengatur soal insiden keranjang bunga dan menjebakku dengan postingan di website. Jebakan apa lagi yang akan kau buat?". 

"Aku punya banyak ide, sama seperti Ibuku", ucap Joo Ri bangga.

"Jika kau membuat masalah denganku lagi, Aku tidak akan tinggal diam".

"Kau pikir kau bisa melakukan apa?', tantang Joo Ri. 

Chae Won : Apa yang kau takutkan sehingga kau melakukan ini padaku?. Kau akan bertunangan dengan direktur Lee.
Joo Ri : Apa kekuranganku sehingga aku harus takut padamu?. Kau sangat menjengkelkan!. 
Chae Won : Kaulah yang menjengkelkan, menjebak orang yang tidak bersalah!. 

Se Yoon menarik diri dari pintu. Ia tetap berada di sekitar luar dapur dan bisa mendengar semuanya dengan baik. Tapi kehadirannya tidak dilihat maupun di sadari baik Chae Won maupun Joo Ri. 

Joo Ri : Apa kau punya bukti?. Tidak seorangpun akan mempercayaimu. Sadarlah dan diam saja.
Chae Won : Kau orang yang terburuk.

"Terburuk?. Baiklah. Aku akan menunjukkan padamu seperti apa yang disebut buruk!", teriak Joo Ri melotot lebar. Joo Ri pergi. 

Chae Won menghela napas berat. Kesal, marah dan frustasi menghadapi tingkah menyebalkan Joo Ri. Chae Won membereskan satu persatu noodles cup di meja. Se Yoon muncul lagi di depan pintu. Se Yoon merasa sedih dan bersalah, semuanya semakin jelas. Ia tahu bagaimana sikap buruk Joo Ri dibalik sikapnya yang sok baik dan manja. Wanita bawang itu bukan Chae Won tapi Joo Ri, calon tunangannya. 

Keesoakan paginya Chae Won dan Se Yoon bersiap pergi ke Le Festin. Chae Won menenteng 2 tas besar berisi bahan-bahan untuk demo masak. Se Yoon mengambil alih dan membawanya meski Chae Won sempat menolak.

Seorang petugas dari dewan inspeksi mendatangi mereka, "Apa kau Nona Min Chae Won?". Chae Won membenarkan dan tanya ada perlu apa. Petugas minta Chae Won ikut dengannya sekarang. Se Yoon heran dan tanya ada masalah apa. Dewan inspeksi menerima surat kaleng dari seseorang yang menuduh Chae Won menerima suap.

Chae Won kaget, "Apa? Uang suap? Omong kosong".

Petugas minta Chae Won ikut dengannya lebih dulu. "Bisakah aku melihat suratnya?", tanya Se Yoon. 

Kunjungan ke Le Festin tertunda. Se Yoon kembali ke ruangan membaca surat kaleng yang diterima dewan inspeksi. Isi surat itu jelas-jelas menuduh Ahli gizi Min Chae Won menerima suap.

Se Yoon memanggil Joo Ri datang ke ruangannya. Dengan senyum mengembang Joo Ri melangkah masuk. Ada sesuatu yang ingin Se Yoon tanyakan. Joo Ri tanya apa itu. Se Yoon berkata sebuah surat kaleng dikirimkan kepada Dewan Inspeksi. 
"Surat kaleng?", tanya Joo Ri pura-pura terkejut

Se Yoon mengatakan dalam surat itu dikatakan ahli gizi Min Chae Won menerima uang suap dari suplier makanan. "Ada sesuatu yang ingin kau katakan soal hal itu?", tanya Se Yoon menuntut kejujuran.
"Apa?", tanya Joo Ri terkejut. Kali ini dia benar-benar terkejut

Se Yoon menatap tajam Joo Ri menanti jawaban. Joo Ri gelagapan, bingung tidak bisa menjawab. Mungkinkah Se Yoon mencurigai Joo Ri sebagai pelakunya????.....


END

Komentar : 
Puas liat episode ini. Pernikahan Hyo Dong dan Choon Hee membawa banyak kebahagian di keluarga Uhm. Meski Kang Sook dan Do Hee masih saja suka rese dan menganggu Choon Hee. Tapi itu bukan masalah, karena wanita tangguh macam Choon Hee bisa menghadapi mereka dengan mudah. Tidak perlu menggunakan kekerasan, cukup dengan taktik cerdik saja, sudah mampu membuat mereka diam tak berkutik.

Dan yang lebih puas lagi, Se Yoon akhirnya mengetahui topeng di balik wajah manis Joo Ri. Syukur dech salah pahamnya gak kelamaan. Joo Ri memang tipe wanita bawang. Punya banyak kulit. Bisa jahat dan baik dalam waktu bersamaan. Dan satu lagi, sangat menyebalkan. Angkat tangan bagi yang setuju.....!!!!!

6 comments:

  1. T.ksh Nuri. ga sabar ni nunggu kelanjutannya lagi. jgn lama - lama ya ^_^. Semangat

    ReplyDelete
  2. semangat mb nuri....iya kesel bngt ma kel. bang..,, ga ada yg bener,,,,,

    san

    ReplyDelete
  3. setuju!!!! (sambil angkat tangan)

    ReplyDelete
  4. wahhhh
    emosi ku naik turun bacanya

    sinopsisnya mpe slesai khan mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, tetap di lanjut sampai selesai. Tapi mohon sabar ya, untuk menunggu kelanjutannya. ^^

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)