Keesokan harinya, kondisi Bi Ryung mulai membaik. Ada Cha Don menungguinya layaknya seperti seorang suami. Se Kwang datang menjenguk, lagi-lagi ia heran melihat Cha Don selalu ada disisi Bi Ryung.
Bi Ryung tampak tidak suka dengan kehadiaran Se Kwan, "Kenapa kau datang?. Setelah menolakku saat aku memohon agar kau datang, takut dengan kehidupanku?", tanya Bi Ryung sinis.
"Aku tahu kau tak akan mati", jawab Se Kwang.
Bi Ryung marah, "Apa?. Apa kau datang untuk mengejekku?". "Ah, sakit!', ucap Bi Ryung memegang dadanya yang terasa nyeri karena marah-marah.
Se Kwang lalu mengajak Cha Don bicara di luar. Sebelum ditanya Cha Don lebih dulu menjelaskan, saat ia sampai disana, rumah Bi Ryung sudah berantakan. Se Kwang yang angkuh ini bicara membelakangi Cha Don. "Kudengar kalau pencurian semakin meningkat akhir-akhir ini".
Cha Don berpikir ini bukan pencurian biasa. Se Kwang tanya bagaimana kau tahu.
Cha Don menjawab pada kaca yang ada di kamar mandi, ada sebuah kalung mutiara yang digantung. "Kalung mutiara?", tanya Se Kwang berbalik menghadap Cha Don. Cha Don berkata seorang pencuri tidak akan melakukan sesuatu seperti itu. Seseorang yang menaruh
dendam...
dendam...
"Apa kau masih ingin menjadi jaksa. Kelihatannya itu bukan pekerjaan seorang pengacara". kata Se Kwang menyidir.
Cha Don : Itulah sebabnya aku memberitahumu. Sebagai informasi, Jaksa.
Se Kwang sinis : Kau harus melakukan yang lebih baik kali ini, karena sudah mengkhawatirkan pekerjaanku.
Cha Don diam, menyunging senyum tipis.
Se Kwang menelpon jaksa Kwon, ia merasa yakin penyusup yang masuk kerumah Bi Ryung semalam pasti Lee Kang Seok. Jaksa Kwon menyahut Kang Seok semakin berani. Se Kwang menanyakan bagaimana dengan darah Lee Kang Seok. Jaksa Kwon bilang Sekertaris Seo akan mengurusnya sekarang.
Sekertaris Seo bertemu dengan kenalannya di cafe. Kenalannya ini seorang wanita yang bekerja di lembaga DNA. Wanita ini memberikan sampel darah, yang menurut pengakuannya adalah darah Lee Kang Seok. Sekertaris Seo pergi setelah menerimanya.
Wanita itu menoleh ke salah satu meja. Disana ada Gu Shik dan sekertaris Hong duduk santai mengawasi mereka sejak tadi. Sekertaris Hong memberikan kode Ok pada wanita itu, sebagai tanda terima kasih. Wanita itu berdiri lalu pergi.
Setelah wanita itu pergi, Gu Shik tanya pada sekertaris Hong, "Jadi kau satu sekolah dengannya?". Sek. Hong membenarkan. "Kalian berdua dekat?", tanya Gu Shik lagi. Sekertaris Hong menggeleng, "Kami tidak dekat saat sekolah, tapi saat aku menawarkan dia uang, dia mulai bertingkah seperti kami ini dekat".
Gu Shik berkata dia sangat beruntung, menerima uang dari kedua belah pihak.
"Yang kita tawarkan lebih besar. 4 kali lipat dari mereka", jelas sekertaris Hong.
"Bagus", ucap Gu Shik.
Gu Shik menelpon Cha Don, memberitahukan kalau sekertaris jaksa Kwon baru saja mengambil sampel darahnya.
(Bisa jadi sampel darah yang dibawa sekertaris Seo bukan sampel darah Kang Seok, tapi sampel darah Bi Ryung).
Tanpa membuang waktu sekertaris Seo pergi ke kantor NFS (National Forensic Service) bertemu dengan manager Kim. Sekertaris Seo menyinggung manager Kim sudah mendapat pesan dari jaksa Kwon. Manager Kim melihat sekeliling, memastikan kondisi aman. Lalu ia mengajak sekertaris Seo menuju tempat penyimpanan barang.
Manager Kim memberi waktu sekertaris Seo 5 menit saja. Sekertaris Seo mengerti, ia masuk keruang penyimpanan mencari selendang merah yang dijadikan sebagai bukti kasus pembunuhan pengacara Hwang. Sek. Seo memercikan sampel darah yang ia terima ke selendang itu.
Jaksa Kwon dan Se Kwang menanti cemas kabar dari sekertaris Seo. Tak lama kemudian jaksa Kwon menerima laporan dari Sek. Seo yang baru saja menyelesaikan misi sesuai perintah. Sekarang yang mereka lakukan hanyalah menunggu hasil dari lab.
Laptop jaksa Kwon menerima pesan chatting dari Kang Seok. Se Kwang mendekat untuk melihat.
Kang Seok : Pembunuh Hwang Jang Shik, apa sudah kau temukan?
Jaksa Kwon : Kami tidak membutuhkannya. Pembunuhnya akan segera terungkap.
Kang Seok : Siapa pembunuhnya?
Jaksa Kwon : Kau, Lee Kang Seok
Kang Seok : Setelah semua petunjuk yang aku buktikan beraninya kau menolak bantuanku.
Jaksa Kwon : Pada syal Hwang Jang Shik akan ditemukan darahmu, Lee Kang Seok.
Jaksa Kwon : Apa kau terkejut?. Pada akhirnya, sampai akhir hayatnya ibumu dituduh sebagai seorang pembunuh. Nasibmu juga akan begitu, Lee Kang Seok. Apa kau merasa bersalah?. Kalau begitu, berhentilah bersembunyi dan muncul dan membela diri.
Cha Don tampak marah karena ibunya disebut-sebut. Ia pun membalas, "Mereka yang hidup dengan pedang mati oleh pedang".
Jaksa Kwon : Masih membual?.
Kang Seok : Perhatikan lagi kata-kataku.
Kang Seok Offline.
Jaksa Kwon penasaran apa mungkin Kang Seok akan muncul. Se Kwang berkata saat dia dituduh sebagai pembunuh. Dia mungkin berusaha untuk menyembunyikan jejaknya selamanya. Jaksa Kwon menyahut setidaknya dia tak akan bisa mengganggu kita lagi. Karena dia akan hidup sebagai buronan selama sisa hidupnya. Se Kwang bertekad harus menangkap Kang Seok dengan tangannya sendiri. Aku tidak mampu hidup, jika dia masih menghirup udara bebas.
Jaksa Kwon tanya apa ada seseorang yang Se Kwang curigai. "Lee Cha Don", jawab Se Kwang yakin. Jaksa Kwon ragu karena Se Kwang sudah memeriksa masa lalu Lee Cha Don di panti waktu itu. Se Kwang selalu curiga karena setiap kali terjadi sesuatu, Lee Cha Don di sana. Saat Park Gi Soon meninggal juga penyusupan di rumah Eun Bi Ryung. Jaksa Kwon berpikir jika Lee Cha Don ada disana itu tidak terlalu mengada-ada.
Mata Se Kwang memicing buas, "Seseorang menyelamatkan Park Gi Soon dari bangsal bawah tanah. Wajahnya pasti dilihat oleh orang lain".
Untuk memastikan rasa curiganya, Se Kwang mengunjungi Myung Han di penjara. Tetap dengan gaya angkuh dan sok kuasa, Se Kwang tanya apa Myung Hyun pernah melihat wajah orang di foto yang ia pegang, "Jika asumsiku benar, orang yang seharusnya disalahkan karena membuatmu seperti ini adalah orang ini. Apa kau pernah melihatnya?".
Myung Han diam. Memandang wajah Se Kwang dan foto Cha Don secara bergantian.
Flashback dalam pikiran Myung Han. Beberapa hari sebelumnya. Cha Don dan Jaksa Joo Dong Min lebih dulu mengunjungi Myung Han. Jaksa Joo mengajukan penawaran, jika suatu saat Se Kwang datang menanyakan perihal Cha Don pada Myung Han, pura-pura saja tidak mengenalnya. Sebagai gantinya, jaksa Joo berjanji akan mengurangi masa hukuman Myung Han. Cha Don membelakangi Myung Han, berdiri menghadap jendela. Cha Don memang genius, ia bisa membaca langkah yang akan dilakukan Se Kwang. Flashback end.
Se Kwang mengetok meja, membuyarkan lamunan Myung Han. Ia tanya lagi, "Lihat baik-baik. Orang yang membebaskan Park Gi Soon, adalah pria ini, kan?".
Myung Han mendekat, memperhatikan foto Cha Don baik-baik, "Aku tak pernah melihat dia sebelumnya".
Se Kwang terkejut. "Aku tak pernah melihat wajah ini sebelumnya", ucap Myung Han memperjelas.
Se Kwang kecewa, kembali ke mobil dengan perasaan marah. Mobil Se Kwang berlalu meninggalkan penjara.
Tanpa Se Kwang sadari. Gu Shik dan Cha Don mengintai dari jauh di dalam mobil. Gu Shik khawatir, "Dia (jaksa Joo Dong MIn) tak akan membocorkannya, kan?". Cha Don yakin jaksa Joo itu bukan tipe orang seperti itu. Dia tak akan membocorkannya dengan mudah. Gu Shik cemas, Ji Se Kwang bertekad ingin menemukanmu. Apa kau akan baik-baik saja?.
Ponsel Cha Don menerima panggilan masuk dari Ji Se Kwang. Se Kwang mengajak Cha Don bertemu, ada sesuatu yang ingin ia bicarakan. Ia minta Cha Don datang ke rumahnya, sambil minum-minum. Cha Don tak menjawab, diam berpikir.
"Kenapa, tidak suka?", tanya Se Kwang dari seberang.
Tanpa pikir panjang lagi, Cha Don janji akan datang kerumah Se Kwang.
Gu Shik heran kenapa Se Kwang mengundang Cha Don datang kerumahnya. Kenapa dia melakukan ini?, dia tidak mungkin tahu kan?.
Malam harinya, Cha Don menepati ke perkataanya datangn ke rumah Se Kwang. Cha Don langsung tanya masalah apa yang ingin Se Kwang bicarakan dengannya. Se Kwang bersikap mengajak Cha Don minum dulu. Se Kwang memastikan Cha Don meminum minuman yang ia tawarkan.
Se Kwang banyak mendengar hal-hal baik tentang Cha Don, termaksud Bi Ryung yang sangat mempercayain Cha Don.
"Bagaimana denganmu?", tanya Cha Don.
"Aku berterima kasih padamu", jawab Se Kwang.
"Benarkah?", tanya Cha Don tidak percaya.
Se Kwang berterima kasih, Bi Ryung bisa menjadi presdir Hwanghae Bank berkat bantuan Cha Don. "Selain itu, kau menyelamatkan nyawanya. Terima kasih, Pengacara Lee". Mendengar ucapan seperti keluar dari mulut Cha Don membuatnya merasa tersanjung.
Se Kwang : Aku berterima kasih, tapi aku tidak mempercayaimu. Bahkan saat ini, saat aku menghadapmu, kau terlihat didepanku sebagai X-Master. Kotor, jaksa korup.
(Pengen rasanya nabok mukanya Se Kwang ini, sok suci, gak sadar sama dosa yang menumpuk. Bener-bener orang ini bikin emosi).
Cha Don menekankan kata-katanya, "Mendengarnya dari jaksa yang benar membuatku merasa lebih tersanjung lagi".
Se Kwang tanya kenapa Cha Don terus mengikutinya, "Apa yang kau kejar?. Apa maumu?".
Cha Don membalas, "Aku juga ingin bertanya satu hal padamu. Kisah buruk apa yang terjadi antara kau dan Lee Kang Seok?. Saat aku menginap di sini malam itu, kau menggigau.
"Lee Kang Seok, tolong lepaskan aku". Angelina juga mengatakan yang sama saat dia menggigau. Memanggil-manggil nama "Lee Kang Seok" dan meminta belas kasihan.
"Lee Kang Seok, tolong lepaskan aku". Angelina juga mengatakan yang sama saat dia menggigau. Memanggil-manggil nama "Lee Kang Seok" dan meminta belas kasihan.
Se Kwang : Apa yang akan kau lakukan setelah kau tahu?
Cha Don : Lee Kang Seok punya uang 10 milyar won. Dia bisa menjadi klienku di masa mendatang. Kurasa dia akan membayarku karena informasi tersebut.
"Kuperingatkan kau, jangan berpikir terlalu jauh. Kata pengacara yang sudah melekat pada namamu masih menjijikkan bagiku", ucap evil Se Kwang.
Cha Don tetap tenang, menanggapinya dengan dingin, "Terima kasih atas minumnya".
Cha Don berdiri, "Jika kau mendengar dimana Lee Kang Seok, tolong beritahu aku. Aku akan memberimu sedikit uang dari komisiku".
Setelah Cha Don pergi, Se Kwang buru-buru mengambil gelas yang habis dipakai Cha Don minum Memeriksanya dengan seksama lalu membungkusnya ke dalam kantong plastik.
Cha Don keluar dari lift. Berkata dalam hati, "Nama jaksa akan berubah menjadi pembunuh. Kau pembunuh, Ji Se Kwang".
Cha Don berlalu. Jaksa Kwon dan Sekertaris Seo melihatnya. Mereka pergi ke tempat Se kwang. Se Kwang menyerahkan gelas tadi ke sekertaris Seo. Ia yakin pasti ada air liur Cha Don di gelas itu. Sek. Seo tanya apa rencana Se Kwang kali ini.
Jaksa Kwon menjelaskan Setelah darah Lee Kang Seok ditemukan pada syal itu, hasil tes DNA-nya akan dibandingkan dengan liur Lee Cha Don. Maka, mereka akan tahu apa benar Lee Cha Don itu Lee Kang Seok.
Jaksa Kwon menjelaskan Setelah darah Lee Kang Seok ditemukan pada syal itu, hasil tes DNA-nya akan dibandingkan dengan liur Lee Cha Don. Maka, mereka akan tahu apa benar Lee Cha Don itu Lee Kang Seok.
Ny. Bok merekam suaranya di recorder. Tiba-tiba Pal Do masuk begitu saja mengagetkannya dengan menyebut-nyebut nama Jae In. Ny. Bok marah karena Pal Do tidak mengetuk pintu lebih dulu. Pal Do heran dengan perekam yang dipegang Ny. Bok, "Apa yang anda lakukan dengan alat perekam itu?".
"Ah, banyak sekali pelanggan yang bilang kalau suaraku merdu seperti burung kepodang emas, jadi aku merekamnya", jawab Ny. Bok asal.
"Merdu seperti burung kepodang?", tanya Pal Do bingung.
Ny. Bok menyimpan perekam, tanya ada apa dengan Jae In. Pal Do berkata Jae In mulai menggila, "Lihat dia dikamarnya. Dia mulai makan banyak lagi".
Jae In tampak stres memeriksa laporan keuangan. Mulutnya terus menggunyah makanan dan matanya terus saja memelototi laporan. Ny. Bok dan Pal Do datang. Ny. Bok bingung kenapa putrinya mulai begini lagi.
Jae In merasa gila karena terlalu stres. Ny. Bok tanya stress kenapa. Jae In yakin laporan yang diserahkan oleh komite audit semua isinya pasti salah, " Tapi aku tidak bisa menemukan kesalahannya sama sekali. Laporan ini terlalu sempurna. Aku harus memberikan laporan auditnya besok saat rapat".
" Kalau begitu laporkan saja seperti ini", kata Ny. Bok
" Isi laporan ini semuanya omong kosong. Angelina akan menertawaiku", ucap Jae In makin stres.
Ny. Bok mencoba memeriksa laporan itu. Pal Do merasa Ny. Bok tidak akan mengerti istilahnya. Bahkan orang yang kuliah pun kesulitan.
Ny. Bok kesal, "Benar. Aku tidak mengerti karena aku tidak sekolah".
Pal Do meminta maaf.
" Jae In, kau pernah menyentuh uang yang ada dalam laporan ini?. Atau setidaknya pernah melihatnya sendiri?, tanya Ny. Bok.
"Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin aku menyentuh uang dengan jumlah sebesar itu?. Lagipula siapa yang akan berbisnis lewat sentuhan?, jawab Jae In.
Bagi Ny. Bok jika ia tidak bisa menyentuh atau melihatnya sendiri, ia tidak akan bisa menyebutnya sebagai uang. "Jika kau menambahkan angka 0, maka menjadi milyar, dan menambahkan 0 lagi jadi 10 milyar. Itu hanya angka, bukan uang".
" Jadi maksud ibu?", tanya Jae In tidak mengerti.
" Ada dua jenis uang. Uang yang bisa kau lihat, dan uang yang tak bisa kau lihat. Uang yang bisa kau lihat itu uang bersih. Uang yang tak bisa kau lihat itu uang kotor", jelas Ny. Bok.
Jae In mengerti sekarang, ia mengajak Pal Do ikut dengannya ke suatu tempat. Jae In dan Pal Do bergegas pergi. Ny. Bok tersenyum senang, " Jae In mungkin tidak menyadarinya, tapi dia sangat pintar".
Jae In mengaktifkan sinyal GPS di ponsel, "Paman. Pertama, kita berhenti di Royal Electronics, lalu, kita ke gudang. Lalu, ke lokasi Kontruksi Hwasung".
" Pelan-pelan, Jae In. Kau harus menarik napas dulu", ucap Pal Do.
" Tambah kecepatannya kalau begitu", sahut Jae In.
" Baiklah", jawab Pal Do.
Pal Do menambah kecepatan. Mobil meluncur mulus di atas jalan raya.
Tempat yang mereka kunjungi pertama kali adalah Royal Electronics. Jae In penasaran, apa produk terlaris perusahaan ini hingga berani memijam 5 wilyar won (setara 50 milyar rupiah).
Pal Do menebak mungkin mereka memproduksi telepon dan banyak diekspor. Tapi mereka hanya mendapati ruangan kosong dengan keadaan yang berantakan. Hanya ada satu meja dan kursi di pojok ruangan. Jae In yakin ini hanya peusahaan fiktif, "Foto tempat ini", ucap Jae In.
Berikutnya mereka pergi ke gudang. Tapi Jae In dan Pal Do hanya menemukan padang rumput luas yang tandus. Jae In tanya berapa harga gudang ini.
"14 milyar", jawab Pal Do. Jae In tertawa kesal. Ia dia sudah tahu dimana letak kesalahan laporan keuangan ini.
Keesokan harinya, Jae In bersama Bi Ryung dan para pemegang saham lainya meeting bersama. Bi Ryung memuji hasil laporan yang dikerjakan manager Park, orang ini juga termkasud anggota komisi audit. Tapi ia lebih berpihak pada Bi Ryung dibandingkan Jae In.
Hanya melihat judulnya saja sudah membuat Bi Ryung kesal, "Hei, Bok Jae In. Kenapa kau melakukan hal yang tidak disuruh?".
Jae In : Laporan yang sudah dikerjakan ini tanpa cacat dan sempurna. Sampai satu sen terakhir pun, dibuat dengan sempurna.
Bi Ryung : Hei, omong kosong apa yang kau bicarakan ini?
"Lihatlah pada tayangan yang kusiapkan ini", ucap Jae In.
Beberapa tayangan scene berganti secara berurutan di big screen sesuai dengan ucapan Jae In.
Tayangan pertama menampilkan gambar kantor yang berantakan dan kosong.
Suara Jae In : Inilah kantor pusat Royal Electronics, yang meminjam 5 milyar won dari kita. Seperti yang kalian lihat, ini adalah perusahaan khayalan. Uang sewanya juga dibayar belakangan.
"Untuk tiga bulan", tambah Pal Do.
Tayangan kedua menampilkan gambar padang rumput luas
Suara Jae In : Ini adalah gudang yang sangat dibanggakan oleh Presidir kita. Semua rumput di sana harganya 14 milyar won. Rumput yang sangat berharga.
Tayangan ketiga menampilkan lokasi kontruksi yang terbelengkalai.
Suara Jae In : Gedung yang berlokasi di Konstruksi Hwajung, yang meminjam 20 milyar won untuk dibangun stadion baseball. Tempat itu sudah ditinggalkan selama lebih dari 1 tahun karena mereka tidak mampu membayar 120 milyar won.
Bi Ryung mengelak, "Hei, Bok Jae In, dimana kau dapatkan semua foto palsu ini...".
Jae In menyela, "Aku belum selesai menjelaskan laporanku, Presiden".
"Biarkan dia melanjutkannya", ucap direksi yang lainnya.
"Perusahaan khayalan, bisnis tanpa harapan, dan "perusaahan kertas" tanpa pemilik yang jelas. Uang perusahaan dipinjamkan tanpa ketentuan ataupun pembicaraan jelas. Dan inti dari semua masalah ini adalah keterlibatan dari Presiden kita, Angelina", tembak Jae In langsung.
Dewan direksi menuntut penjelasan. Bi Ryung tidak bisa menjawab, ia malah tanya pada Cha Don jam berapa jam berapa janji wawancara dengan stasiun TV hari ini. Cha Don menjawab satu jam lagi. Bi Ryung melimpahkan masalah ini kepada manager Park untuk menangani masalah ini. "Tempat-tempat bermasalah yang disampaikan oleh Nona Bok Jae In sekarang, evaluasi laporan yang sempurna itu dan perbaiki lagi laporannya".
"Ya, aku mengeti", jawab manager Park.
" Karena jadwal wawancaraku dengan stasiun TV, kita akhiri rapat hari ini", ucap Bi Ryung sambil mendelik judes ke Jae In.
Bi Ryung berdiri, di ikuti Cha Don. Jae In dan Cha Don bertukar pandang. "Apa kau lihat?
Inilah aku yang asli", ucap Jae In dalam hati, lalu tersenyum menang. Cha Don juga tersenyum lalu pergi mengikuti Bi Ryung. Tentu saja Jae In berpikir, Cha Don adalah musuhnya. Tapi tidak bagi Cha Don.
Ketika di lobby, Bi Ryung minta Cha Don jangan khawatir. Setelah laporan Jae In di revisi, dia akan dipecat karena melakukan audit palsu. Dari yang ia lihat, Cha Don berpendapat laporan itu tidak palsu.
"Kau pikir Bok Jae In akan baik-baik saja jika semua ini menyebabkan harga saham jatuh? Jelas sekali", ucap Bi Ryung yakin. Tersenyum genit jalan lebih dulu.
Cha Don mengambil ponselnya dan menelpon Gu Shik, "Operasinya dimulai sekarang", ucapnya memberi intruksi.
Se Kwang dan jaksa Kwon minum kopi bersama diruangan jaksa Kwon. " Lee Kang Seok belum menghubungimu sampai saat ini, kan?', tanya Se Kwang.
"Dia pasti terlalu sibuk mengawasi hasil lab NFS. Mungkin dia sudah ke luar negeri", balas jaksa Kwon di iringi senyum sinis Se Kwang.
Laptop jaksa Kwon bunyi menerima pesan masuk. Ia bersama Se Kwang bergegas melihat. Satu pesan diterima dari Kang Seok.
Kang Seok : Aku ingin bertemu denganmu untuk melakukan negosiasi.
Jaksa Kwon : Apa mungkin calon pembunuh berubah pikiran?
Kang Seok : Aku bisa berubah pikiran lagi. Dengan tidak menemuimu.
"Katakan padanya kalau kita akan menemuinya", ucap Se Kwang.
Jaksa Kwon membalas pesan Kang Seok, "Kita bertemu sekarang. Dimana tempatnya?"
Kang Seok : Aku akan mengirimkan alamatnya. Pastikan sampai di sana pukul 7:00. Jika kau terlambat bahkan semenit pun, kau tak akan pernah bertemu lagi denganku.
Bi Ryung dan Cha Don berada di ruang make-up saat studio SBC. Cha Don duduk santai menunggu Bi Ryung, sambil membalas pesan jaksa Kwon melalui smartphonenya. Atas nama Kang Seok tentunya. Bi Ryung tanya apa Cha Don tidak akan dimake-up. Cha Don merasa tidak perlu.
Cha Don menulis alamat tempat dimana jaksa Kwon bisa menemui Kang Seok. "Ruang 401, Gedung Hongsam, Yeoeuido". Tak lama kemudian, Cha Don menerima telepon dari sekertaris Hong. Sekertaris Hong melaporkan pergerakan Se Kwang dan Jaksa Kwon. Ia tanya apa aku harus menghubungi Jaksa Jeon Ji Hoo juga. Cha Don mengiyakan, "Kau tahu apa yang harus kau waspadai, kan?. Aku mengandalkanmu, sekertaris Hong".
Jaksa Kwon, Se Kwang dan Sek. Seo bergerak menuju tempat yang dikatakan Kang Seok. Sek. Seo tanya apa Lee Kang Seok benar-benar muncul. Jaksa Kwon yakin, dia yang meminta negosiasi. Karena dia mengejar sesuatu, dia pasti akan muncul.
Ji Hoo dan jaksa Kwon berpapasan saat di depan lift. Hampir saja mereka bertabrakan. Ji Hoo membungkukkan badan meminta maaf. Jaksa Kwon berlalu begitu saja karena ia sedang terburu-buru saat ini.
Kepala bagian Oh mendapat kabar kalau pembunuh pengacara Hwang sudah ditangkap. Ji Hoo berkata dia akan menyerahkan diri, "Ini alamatnya. Ayo kita kesana sekarang", ucap Ji Hoo menunjukkan kertas yang ia pegang. Kep. Bagian Oh mengangguk setuju.
Acara Go Ho Goes yang dipandu wartawan Go mulai mengudara. Ia memperkenalkan Bi Ryung dan Cha Don sebagai bintang tamu kali ini.
Jaksa Kwon beserta pengikutnya sampai di gedung Hongsam. Mereka langsung naik lift menuju lantai 4. Beberapa detik kemudian Ji Hoo dan Kep. Bagian Oh juga tiba di gedung yang sama. Karena lift sedang digunakan mereka memlilih naik melalui tangga.
Gu Shik mengawasi, bersembunyi di balik tembok.
Se Kwang dan jaksa Kwon masuk ke ruang 401. Mereka merasa dipermainkan karena hanya mendapati ruangan kosong, tanpa ada seorang pun di dalamnya. Di pinggir ruangan ada sebuah laptop diatas meja.
Ji Hoo dan Kep. Bagian Oh menyerbu masuk, "Apa yang kau lakukan di sini?", tanya Ji Hoo. Se Kwang kaget, "Apa yang kau lakukan di sini, Jaksa Jeon?", tanyanya balik.
Ji Hoo : Pembunuh Hwang Jang Shik bilang dia akan menyerahkan diri.
"Menyerahkan diri?", tanya Se Kwang bingung.
Kepala Bag. Oh menunjuk laptop yang ada di pinggir ruangan. Ji Hoo mendekat dan langsung membukanya.
"Ada rekaman video yang terbuka", kata Kep. Bagian Oh.
Ji Hoo meng-klik tombol play. Rekaman video yang terbuka menampilkan Bi Ryung yang terekam dalam Blackbox mobil jaksa Kwon.
"Hwang Jung Shik, aku sudah menyiapkan uang yang kau inginkan. Ya. Ada gedung yang masih dibangun. Pergilah kesana tengah malam nanti".
Jaksa Kwon dan Se Kwang kaget, jelas wajah wanita yang ada di dalam rekaman video itu adalah Bi Ryung.
Ji Hoo yang tidak mengenal Bi Ryung tanya siapa wanita ini. Kep. Bagian Oh juga tidak tahu.
"Bukankah mobil ini adalah mobil anda yang dicuri, jaksa agung?", tanya Bi Ryung ke jaksa Kwon.
"Yah, sepertinya mirip", jawab jaksa Kwon.
Ji Hoo yakin itu mobil jaksa Kwon, "Apa anda kenal siapa wanita ini?".
Jaksa Kwon diam saja, enggan menjawab.
"Angelina.", ucap Se Kwang membuka suara.
"Apa?", tanya Ji Hoo
"Presdir Hwanghae Bank, Angelina", ucap Se Kwang lagi memperjelas.
Ji Hoo memberi perintah Kep. Bagian Oh untuk mencari dimana Angelina berada. Kep. Bag Oh mengangguk lalu pergi. Ji Hoo mengambil laptop itu sebagai barang bukti. Sebelum pergi, Ji Hoo yang heran dengan keberadaan Se Kwang tanya kenapa dia dan jaksa Kwon ada di tempat ini. Se Kwang menjawab kami juga menerima pesan yang sama.
Ji Hoo meminta maaf pada jaksa Kwon atas tindakannya sebelumnya. Karena pembunuhnya belum terlambat, jaksa Kwon minta Ji Ho segera menyelesaikan kasus ini. Ji Hoo mengerti, lalu pergi.
" Apa yang terjadi?. Kenapa Eun Bi Ryung membunuh Hwang Jang Shik?", tanya jaksa Kwon tidak habis pikir.
Se Kwang tak bisa menjawab, bingung, kaget dan tidak percaya campur aduk menjadi satu.
Acara wartawan Go masih berlangsung. Wartawan Go banyak memberikan pertanyaan tapi Bi Ryung tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan, yang ia lakukan hanya terus tersenyum manis dan menjawab sepatah dua patah kata.
Wartawan Go memberikan pertanyaan lagi. Bi Ryung kebingungan menjawab. Jika sudah begitu Cha Don yang mengambil alih bicara dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit itu. Jelas sekali Bi Ryung ini sama sekali tidak kompeten.
Ponsel Bi Ryung bergetar menerima panggilan masuk. Bi Ryung menunduk melihat ponselnya. Wartawan Go memberikan kode pada Bi Ryung, "Jangan di jawab". Cha Don hanya tersenyum tipis.
Gu Shik kembali ke apartemen Cha Don dengan terburu-buru. Sekertaris Hong menyaksikan acara yang dipandu wartawan Go. Ia memuji Cha Don terlihat sangat tampan di depan kamera.
"Hei! Ini saatnya mengirimkan rekamannya ke Eun Bi Ryung", ucap Gu Shik mengingatkan.
" Oh astaga, apa yang merasukiku?', ucap sekertaris Hong , pindah duduk di depan laptop. Ia mengirimkan rekaman blackbox mobil jaksa Kwon ke ponsel Bi Ryung.
Ditengah-tengah siaran langsung itu, Bi Ryung menerima pesan video di ponselnya. Mata Bi Ryung melebar terkejut melihat wajahnya sendiri yang terekam dalam blackbox mobil jaksa Kwon.
Cha Don melirik tajam, memperhatikan reaksi Bi Ryung. Bi Ryung menjadi gugup dan takut. Bi Ryung menjadi tidak fokus. Terus Menunduk dan menggenggam tangannya kuat-kuat.
"Apa kau ingin memberikan pendapat terakhirmu?", tanya wartawan Go. Bi Ryung tak menjawab, atau bahkan ia mungkin tidak mendengar pertanyaan wartawan Go.
"Nona Angelina?', panggil wartawan Go mengagetkan Bi Ryung. Bi Ryung tampak seperti orang linglung yang tidak mengerti.
Cha Don meminta maaf, ia beralasan kondisi Bi Ryung saat ini sedang tidak sehat.
Wartawan Go mengeti, karena durasi sudah berakhir, ia pun menutup acara.
" Apa kau kesini untuk menghancurkan acaraku?", tanya wartawan Go marah.
Bi Ryung menunduk diam. Gugup dan takut. Bi Ryung bahkan tak mampu berdiri tegak.
" Kau baik-baik saja?", tanya Cha Don memasang wajah khawatir.
" Aku tak apa-apa, Pengacara Lee. Aku baik-baik saja", jawab Bi Ryung.
Cha Don dan Bi Ryung keluar dari studio. Jalan di lobby. Ji Hoo dan Kep. Bagian Oh kebetulan sudah tiba di lobby SBC. Ji Hoo memperkenalkan diri sebagai jaksa dari DPO Seoul, dan langsung menangkap Bi Ryung tanpa surat perintah atas tuduhan pembunuhan terhadap Hwang Jung Shik.
Bi Ryung syok, " Apa maksudmu? Pembunuhan?".
Kepala bagian Oh memasang borgol ke tangan Bi Ryung, " Kau berhak untuk diam, kau berhak untuk bicara dengan pengacara, dan semua yang kau katakan bisa digunakan untuk melawanmu di pengadilan".
Wartawan Go pergi ke lobby dan melihat penangkapan Bi Ryung.
" Hei, siapa membunuh siapa? Pengacara Lee...", ucap Bi Ryung ketakutan.
Cha Don memasang wajah bingung dan berlagak tidak tahu. Ia juga tanya apa yang terjadi. Ji Hoo menjelaskan seperti yang aku bilang, ini penangkapan tanpa surat perintah. Bukti yang menentukan sudah ditemukan. Ikut kami.
Kep. Bagian Oh membawa paksa Bi Ryung. Bi Ryung mencoba berontak dan berkata ini kesalahan besar, " Pengacara Lee. Lepaskan aku. Pengacara Lee. Pengacara Lee", ucap Bi Ryung memohon pertolongan. Cha Don hanya berdiri melihat Bi Ryung dibawa pergi. Tatapannya itu benar-benar menusuk.
Cha Don mendengar wartawan Go menelpon Se Kwang, melapor kalau Bi Ryung baru saja ditangkap sebagai tersangka pembunuhan.
Kantor kejaksaaan. Se Kwang balik memberitahu Bi Ryung sudah ditangkap tanpa surat perintah. Jaksa Kwon memukul meja marah, " Ini ulah Lee Kang Seok. Lee Kang Seok. Dia punya rekaman video itu dari awal. Dia mempermainkan kita".
Se Kwang mengajukan diri sebagai jaksa yang bertanggung jawab atas kasus Bi Ryung sebagai jaksa penuntut. Jaksa Kwon tanya apa maksud Se Kwang. Se Kwang berkata, " Kita harus mencegah kisah masa lalu tentang Lee Joong Man selama proses penyelidikan berlangsung. Mungkin inilah yang dikejar Lee Kang Seok".
Jaksa Kwon khawatir, apa semuanya akan baik-baik saja.
" Tidak usah khawatir. Setelah hasil lab dari Forensik keluar, kita bisa melimpahkan seluruh kesalahannya pada Lee Kang Seok", jawab Se Kwang penuh keyakinan.
Lanjut Ke Sinopsis Incarnation Of Monye Episode 16 Part 2
" Karena jadwal wawancaraku dengan stasiun TV, kita akhiri rapat hari ini", ucap Bi Ryung sambil mendelik judes ke Jae In.
Bi Ryung berdiri, di ikuti Cha Don. Jae In dan Cha Don bertukar pandang. "Apa kau lihat?
Inilah aku yang asli", ucap Jae In dalam hati, lalu tersenyum menang. Cha Don juga tersenyum lalu pergi mengikuti Bi Ryung. Tentu saja Jae In berpikir, Cha Don adalah musuhnya. Tapi tidak bagi Cha Don.
Ketika di lobby, Bi Ryung minta Cha Don jangan khawatir. Setelah laporan Jae In di revisi, dia akan dipecat karena melakukan audit palsu. Dari yang ia lihat, Cha Don berpendapat laporan itu tidak palsu.
"Kau pikir Bok Jae In akan baik-baik saja jika semua ini menyebabkan harga saham jatuh? Jelas sekali", ucap Bi Ryung yakin. Tersenyum genit jalan lebih dulu.
Cha Don mengambil ponselnya dan menelpon Gu Shik, "Operasinya dimulai sekarang", ucapnya memberi intruksi.
Se Kwang dan jaksa Kwon minum kopi bersama diruangan jaksa Kwon. " Lee Kang Seok belum menghubungimu sampai saat ini, kan?', tanya Se Kwang.
"Dia pasti terlalu sibuk mengawasi hasil lab NFS. Mungkin dia sudah ke luar negeri", balas jaksa Kwon di iringi senyum sinis Se Kwang.
Laptop jaksa Kwon bunyi menerima pesan masuk. Ia bersama Se Kwang bergegas melihat. Satu pesan diterima dari Kang Seok.
Kang Seok : Aku ingin bertemu denganmu untuk melakukan negosiasi.
Jaksa Kwon : Apa mungkin calon pembunuh berubah pikiran?
Kang Seok : Aku bisa berubah pikiran lagi. Dengan tidak menemuimu.
"Katakan padanya kalau kita akan menemuinya", ucap Se Kwang.
Jaksa Kwon membalas pesan Kang Seok, "Kita bertemu sekarang. Dimana tempatnya?"
Kang Seok : Aku akan mengirimkan alamatnya. Pastikan sampai di sana pukul 7:00. Jika kau terlambat bahkan semenit pun, kau tak akan pernah bertemu lagi denganku.
Bi Ryung dan Cha Don berada di ruang make-up saat studio SBC. Cha Don duduk santai menunggu Bi Ryung, sambil membalas pesan jaksa Kwon melalui smartphonenya. Atas nama Kang Seok tentunya. Bi Ryung tanya apa Cha Don tidak akan dimake-up. Cha Don merasa tidak perlu.
Cha Don menulis alamat tempat dimana jaksa Kwon bisa menemui Kang Seok. "Ruang 401, Gedung Hongsam, Yeoeuido". Tak lama kemudian, Cha Don menerima telepon dari sekertaris Hong. Sekertaris Hong melaporkan pergerakan Se Kwang dan Jaksa Kwon. Ia tanya apa aku harus menghubungi Jaksa Jeon Ji Hoo juga. Cha Don mengiyakan, "Kau tahu apa yang harus kau waspadai, kan?. Aku mengandalkanmu, sekertaris Hong".
Jaksa Kwon, Se Kwang dan Sek. Seo bergerak menuju tempat yang dikatakan Kang Seok. Sek. Seo tanya apa Lee Kang Seok benar-benar muncul. Jaksa Kwon yakin, dia yang meminta negosiasi. Karena dia mengejar sesuatu, dia pasti akan muncul.
Ji Hoo dan jaksa Kwon berpapasan saat di depan lift. Hampir saja mereka bertabrakan. Ji Hoo membungkukkan badan meminta maaf. Jaksa Kwon berlalu begitu saja karena ia sedang terburu-buru saat ini.
Kepala bagian Oh mendapat kabar kalau pembunuh pengacara Hwang sudah ditangkap. Ji Hoo berkata dia akan menyerahkan diri, "Ini alamatnya. Ayo kita kesana sekarang", ucap Ji Hoo menunjukkan kertas yang ia pegang. Kep. Bagian Oh mengangguk setuju.
Acara Go Ho Goes yang dipandu wartawan Go mulai mengudara. Ia memperkenalkan Bi Ryung dan Cha Don sebagai bintang tamu kali ini.
Jaksa Kwon beserta pengikutnya sampai di gedung Hongsam. Mereka langsung naik lift menuju lantai 4. Beberapa detik kemudian Ji Hoo dan Kep. Bagian Oh juga tiba di gedung yang sama. Karena lift sedang digunakan mereka memlilih naik melalui tangga.
Gu Shik mengawasi, bersembunyi di balik tembok.
Se Kwang dan jaksa Kwon masuk ke ruang 401. Mereka merasa dipermainkan karena hanya mendapati ruangan kosong, tanpa ada seorang pun di dalamnya. Di pinggir ruangan ada sebuah laptop diatas meja.
Ji Hoo dan Kep. Bagian Oh menyerbu masuk, "Apa yang kau lakukan di sini?", tanya Ji Hoo. Se Kwang kaget, "Apa yang kau lakukan di sini, Jaksa Jeon?", tanyanya balik.
Ji Hoo : Pembunuh Hwang Jang Shik bilang dia akan menyerahkan diri.
"Menyerahkan diri?", tanya Se Kwang bingung.
Kepala Bag. Oh menunjuk laptop yang ada di pinggir ruangan. Ji Hoo mendekat dan langsung membukanya.
"Ada rekaman video yang terbuka", kata Kep. Bagian Oh.
Ji Hoo meng-klik tombol play. Rekaman video yang terbuka menampilkan Bi Ryung yang terekam dalam Blackbox mobil jaksa Kwon.
"Hwang Jung Shik, aku sudah menyiapkan uang yang kau inginkan. Ya. Ada gedung yang masih dibangun. Pergilah kesana tengah malam nanti".
Jaksa Kwon dan Se Kwang kaget, jelas wajah wanita yang ada di dalam rekaman video itu adalah Bi Ryung.
Ji Hoo yang tidak mengenal Bi Ryung tanya siapa wanita ini. Kep. Bagian Oh juga tidak tahu.
"Bukankah mobil ini adalah mobil anda yang dicuri, jaksa agung?", tanya Bi Ryung ke jaksa Kwon.
"Yah, sepertinya mirip", jawab jaksa Kwon.
Ji Hoo yakin itu mobil jaksa Kwon, "Apa anda kenal siapa wanita ini?".
Jaksa Kwon diam saja, enggan menjawab.
"Angelina.", ucap Se Kwang membuka suara.
"Apa?", tanya Ji Hoo
"Presdir Hwanghae Bank, Angelina", ucap Se Kwang lagi memperjelas.
Ji Hoo memberi perintah Kep. Bagian Oh untuk mencari dimana Angelina berada. Kep. Bag Oh mengangguk lalu pergi. Ji Hoo mengambil laptop itu sebagai barang bukti. Sebelum pergi, Ji Hoo yang heran dengan keberadaan Se Kwang tanya kenapa dia dan jaksa Kwon ada di tempat ini. Se Kwang menjawab kami juga menerima pesan yang sama.
Ji Hoo meminta maaf pada jaksa Kwon atas tindakannya sebelumnya. Karena pembunuhnya belum terlambat, jaksa Kwon minta Ji Ho segera menyelesaikan kasus ini. Ji Hoo mengerti, lalu pergi.
" Apa yang terjadi?. Kenapa Eun Bi Ryung membunuh Hwang Jang Shik?", tanya jaksa Kwon tidak habis pikir.
Se Kwang tak bisa menjawab, bingung, kaget dan tidak percaya campur aduk menjadi satu.
Acara wartawan Go masih berlangsung. Wartawan Go banyak memberikan pertanyaan tapi Bi Ryung tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan, yang ia lakukan hanya terus tersenyum manis dan menjawab sepatah dua patah kata.
Wartawan Go memberikan pertanyaan lagi. Bi Ryung kebingungan menjawab. Jika sudah begitu Cha Don yang mengambil alih bicara dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit itu. Jelas sekali Bi Ryung ini sama sekali tidak kompeten.
Ponsel Bi Ryung bergetar menerima panggilan masuk. Bi Ryung menunduk melihat ponselnya. Wartawan Go memberikan kode pada Bi Ryung, "Jangan di jawab". Cha Don hanya tersenyum tipis.
Gu Shik kembali ke apartemen Cha Don dengan terburu-buru. Sekertaris Hong menyaksikan acara yang dipandu wartawan Go. Ia memuji Cha Don terlihat sangat tampan di depan kamera.
"Hei! Ini saatnya mengirimkan rekamannya ke Eun Bi Ryung", ucap Gu Shik mengingatkan.
" Oh astaga, apa yang merasukiku?', ucap sekertaris Hong , pindah duduk di depan laptop. Ia mengirimkan rekaman blackbox mobil jaksa Kwon ke ponsel Bi Ryung.
Ditengah-tengah siaran langsung itu, Bi Ryung menerima pesan video di ponselnya. Mata Bi Ryung melebar terkejut melihat wajahnya sendiri yang terekam dalam blackbox mobil jaksa Kwon.
Cha Don melirik tajam, memperhatikan reaksi Bi Ryung. Bi Ryung menjadi gugup dan takut. Bi Ryung menjadi tidak fokus. Terus Menunduk dan menggenggam tangannya kuat-kuat.
"Apa kau ingin memberikan pendapat terakhirmu?", tanya wartawan Go. Bi Ryung tak menjawab, atau bahkan ia mungkin tidak mendengar pertanyaan wartawan Go.
"Nona Angelina?', panggil wartawan Go mengagetkan Bi Ryung. Bi Ryung tampak seperti orang linglung yang tidak mengerti.
Cha Don meminta maaf, ia beralasan kondisi Bi Ryung saat ini sedang tidak sehat.
Wartawan Go mengeti, karena durasi sudah berakhir, ia pun menutup acara.
" Apa kau kesini untuk menghancurkan acaraku?", tanya wartawan Go marah.
Bi Ryung menunduk diam. Gugup dan takut. Bi Ryung bahkan tak mampu berdiri tegak.
" Kau baik-baik saja?", tanya Cha Don memasang wajah khawatir.
" Aku tak apa-apa, Pengacara Lee. Aku baik-baik saja", jawab Bi Ryung.
Cha Don dan Bi Ryung keluar dari studio. Jalan di lobby. Ji Hoo dan Kep. Bagian Oh kebetulan sudah tiba di lobby SBC. Ji Hoo memperkenalkan diri sebagai jaksa dari DPO Seoul, dan langsung menangkap Bi Ryung tanpa surat perintah atas tuduhan pembunuhan terhadap Hwang Jung Shik.
Bi Ryung syok, " Apa maksudmu? Pembunuhan?".
Kepala bagian Oh memasang borgol ke tangan Bi Ryung, " Kau berhak untuk diam, kau berhak untuk bicara dengan pengacara, dan semua yang kau katakan bisa digunakan untuk melawanmu di pengadilan".
Wartawan Go pergi ke lobby dan melihat penangkapan Bi Ryung.
" Hei, siapa membunuh siapa? Pengacara Lee...", ucap Bi Ryung ketakutan.
Cha Don memasang wajah bingung dan berlagak tidak tahu. Ia juga tanya apa yang terjadi. Ji Hoo menjelaskan seperti yang aku bilang, ini penangkapan tanpa surat perintah. Bukti yang menentukan sudah ditemukan. Ikut kami.
Kep. Bagian Oh membawa paksa Bi Ryung. Bi Ryung mencoba berontak dan berkata ini kesalahan besar, " Pengacara Lee. Lepaskan aku. Pengacara Lee. Pengacara Lee", ucap Bi Ryung memohon pertolongan. Cha Don hanya berdiri melihat Bi Ryung dibawa pergi. Tatapannya itu benar-benar menusuk.
Cha Don mendengar wartawan Go menelpon Se Kwang, melapor kalau Bi Ryung baru saja ditangkap sebagai tersangka pembunuhan.
Kantor kejaksaaan. Se Kwang balik memberitahu Bi Ryung sudah ditangkap tanpa surat perintah. Jaksa Kwon memukul meja marah, " Ini ulah Lee Kang Seok. Lee Kang Seok. Dia punya rekaman video itu dari awal. Dia mempermainkan kita".
Se Kwang mengajukan diri sebagai jaksa yang bertanggung jawab atas kasus Bi Ryung sebagai jaksa penuntut. Jaksa Kwon tanya apa maksud Se Kwang. Se Kwang berkata, " Kita harus mencegah kisah masa lalu tentang Lee Joong Man selama proses penyelidikan berlangsung. Mungkin inilah yang dikejar Lee Kang Seok".
Jaksa Kwon khawatir, apa semuanya akan baik-baik saja.
" Tidak usah khawatir. Setelah hasil lab dari Forensik keluar, kita bisa melimpahkan seluruh kesalahannya pada Lee Kang Seok", jawab Se Kwang penuh keyakinan.
Lanjut Ke Sinopsis Incarnation Of Monye Episode 16 Part 2
Hmmm...bikin penasaran banget ŋ¡h cerita....;)☆̤̥ ƬҼr¡♍ɑ̤̥̈̊ Ƙɑ̤̥̈̊s¡Ћ ☆̤̥;) mbak Ɓυ̲̣ɑ̤̈̊τ̩ sinopsisnya..
ReplyDeleteiya bagus bgt,,,,, kapan nih dilanjut sinopsisnya?
Deleteseru nih
ReplyDelete