Title : Good Doctor
Genre: Medical, Romance, Melodrama, Family
Film Date : August, 2013
Film Date : August, 2013
Episodes: 20
Cast
Main Cast :
Joo Won as Park Shi On
- Choi Ro Woon as Shi Ohn (Child)
Moon Chae Won as Cha Yoon Seo
Joo Sang Wook as Kim Do Han
Kim Min Seo as Yoo Chae Kyung
- Choi Ro Woon as Shi Ohn (Child)
Moon Chae Won as Cha Yoon Seo
Joo Sang Wook as Kim Do Han
Kim Min Seo as Yoo Chae Kyung
High Officials of Sung Won University Hospital
Chun Ho Jin as Choi Woo Suk (director)
Kwak Do Won as Kang Hyun Tae (deputy director)
Nah Young Hee as Lee Yeo Won (chief director)
Jo Hee Bong as Go Choong Man (chief of Department of Pediatric Surgery)
Lee Ki Yeol as Lee Hyuk Pil (managing director of hospital foundation)
Jung Man Shik as Kim Jae Joon (chief of Department of Hepatobiliary-Pancreatic Surgery)
Kwak Do Won as Kang Hyun Tae (deputy director)
Nah Young Hee as Lee Yeo Won (chief director)
Jo Hee Bong as Go Choong Man (chief of Department of Pediatric Surgery)
Lee Ki Yeol as Lee Hyuk Pil (managing director of hospital foundation)
Jung Man Shik as Kim Jae Joon (chief of Department of Hepatobiliary-Pancreatic Surgery)
Drama ini mengangkat kisah tentang seorang pria Park Shi On, penderita Savant Syndrome dan autism yang ingin menjadi seorang dokter bedah anak-anak. Sekedar info Savant Syndrome adalah suatu kondisi langka dimana orang dengan gangguan perkembangan saraf, gangguan autisme terutama spektrum atau
cedera otak, menunjukkan kapasitas yang mendalam dan luar biasa atau
kemampuan jauh melebihi dari apa yang akan dianggap normal.
Penderita syndrome savant ini bisa saja memiliki IQ rendah, tapi penderita juga bisa menunjukkan bakat dan kemampuan luar biasa di bidang tertentu seperti dalam bidang seni, musik, menghitung cepat, kemampuan memori yang luar biasa ataupun daya ingat yang kuat. Sebagai contohnya karakter Khan dalam film bollywood My Name Is Khan yang diperankan Shah Rukh Khan.
Semasa kecil, Shi On sudah melewati hidup yang keras. Layaknya anak autis pada umumnya, dia tidak bisa berbaur dengan teman-teman sebaya. Teman Shi On hanya kelinci putih yang selalu dia bawa di dalam kandang kemanapun ia pergi. Parahnya lagi Shi On menjadi sasaran pem-bully'an dari anak-anak yang tidak suka bermain dengannya.
Saat Shi On di-bully, dia tidak menunjukkan reaksi apapun seperti kesakitan ataupun ingin melawan. Meski saat itu wajahnya sudah babak belur. Pandangannya hanya tertuju pada kelinci putih di dalam kandang yang terletak jauh dari jangakauannya. Beruntung kakak laki-laki Shi On datang dan mengusir anak-anak nakal itu.
Suatu malam ayah Shi On mengamuk. Ia melempar semua barang kearah istinya yang sedang melindungi Shi On. Ayah Shi On marah karena istrinya berniat membawa Shi On ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Ayah Shi On malu dan menyuruh istrinya itu pergi saja. Kakak Shi On datang, dia berusaha membantu ibu dan adiknya. Tapi ayah Shi On yang sudah gelap mata malah menendang kakak Shi On dan melempar kandang kelinci Shi On. Pandangan Shi On terpaku melihat kelinci yang sudah tidak bergerak lagi di dalam kandang.
Shi On membawa kelinci putihnya ke klinik milik dokter Choi Won Suk. Dokter Choi berkata kelinci Shi On sudah pergi ke surga. Shi On kecil yang polos tanya jika dia menjadi dokter, apa bisa ia mencegah kelinci putihnya pergi ke surga. Dr. Choi mengangguk membenarkan. Sejak saat itu Shi On ingin menjadi dokter.
Kakak Shi On merayakan ulang tahun Shi On secara sederhana, ia menyimpan uang jajannya untuk membelikan hadiah Shi On berupa seperangkat mainan dokter-dokteran. Ia percaya kalau Shi On tidaklah bodoh, dan bisa menjadi dokter yang hebat. Karena baginya Shi On jauh lebih pintar ratusan kali darinya. Shi On terlihat menyukainya, dan mengambil pisau bedah mainan.
Kakak Shi On yang sangat menyayangi Shi On berusaha membuat adiknya mempunyai teman. Bersama Shi On, ia pergi menemui anak-anak nakal yang membully Shi On. Anak-anak nakal itu setuju menerima Shi On menjadi bagian mereka jika Shi On berani masuk ke bekas tambang dan mengambil sekrup di dalam. Jika Shi On mampu melakukannya, mereka janji tidak akan memukili Shi On, juga mengajak Shi On bermain dan makan kue beras bersama.
Kakak Shi On menemani Shi On masuk ke bekas tambang. Dinding gua bergetar, dalam hitungan detik goa tambang itu runtuh. Shi On dan kakaknya terkubur di dalam. Tim regu datang berjam-jam kemudian. Keadaan malam hari yang gelap ditambah hujan membuat tim penyelamat memakan waktu lama untuk bisa menemukan Shi On dan kakaknya.
Dr. Choi yang juga bagian dari tim penyelamat masuk ke dalam goa. Ia menemukan Shi On dan kakaknya yang tak sadarkan diri. Keadaan Shi On jauh lebih baik di banding kakaknya. Shi On berhasil di selamatkan, tapi kakak Shi On terlambat menerima pertolongan. Shi On melihat kakaknya tak bergerak meski ia memanggilnya, sama seperti kelinci putihnya yang telah pergi ke surga.
Selepas kepergian kakaknya, Shi On sering pergi ke klinik Dr. Choi. Disana Shi On kecil mulai menunjukkan bakat dalam bidang tertentu. Dr. Choi terpana melihat anak kecil berusia 7 tahun itu mampu membaca setumpuk buku-buku kedokteran miliknya.
Dengan terbata Shi On menghapal istilah kedokteran dalam bahasa latin. Dr. Choi tidak melarang dan membiarkan Shi On. Dihari lain, Dr. Choi kembali dibuat terpana melihat Shi On menggambar organ dalam manusia di dinding, detail dan lengkap.
Tahun berlalu, Shi On dewasa telah lulus dari Fak. Kedokteran Universitas Songsan. Dia telah menyelesaikan tugas maganganya dan lulus ujian negara setelah di wisuda. Kini tiba saatnya bagi Shi On menjadi dokter sebenarnya.
Shi On berangkat ke Seoul naik kereta api. Tujuannya pergi ke Rumah Sakit Universitas Sang Won, tempat dimana Dr. Choi bekerja. Di dalam kereta Shi On bertemu dengan Hyun Woo, anak lelaki manis yang memberi Shi On telur rebus. Hyun Woo bersama ibunya juga melakukan perjalanan ke Seoul.
Dr. Choi yang kini telah menjabat sebagai direktur rumah sakit merekomendasikan Shi On menjadi residen/dokter baru di Rumah Sakit Universitas Sang Won bagian Pediatrics Department. Bagian khusus yang menangani anak-anak. Bukan hal mudah bagi Dr. Choi meyakinkan para dewan dan petinggi rumah sakit untuk menerima dokter yang memiliki kekurangan seperti Shi On.
Meski Dr. Choi telah menjelaskan kemapuan luar biasa dan potensi Shi On sebagai dokter bedah. Mayoritas dewan menolak memperkerjakan Shi On. Sebagian dari mereka ingin melihat Shi On lebih dulu baru memutuskan. 30 menit berlalu, Shi On tak kunjung muncul di ruang meeting. Keputusan terakhir menolak Shi On.
Apa yang menyebabkan Shi On terlambat datang?. Tak lain karena kecelakaan yang menimpa Hyun Woo di stasiun. Hyun Woo tertimpa papan iklan besar yang menggantung, pecahan kaca menusuk perut Hyun Woon. Lehernya juga terluka dan banyak mengeluarkan darah. Shi On yang melihatnya tak bisa mengabaikan begitu saja.
Perut Hyun Woo gembung dan mengalami gangguan pernapasan. Ia ingat semua teori yang pernah di pelajari. Shi On langsung bisa memahami situasi dan memberikan pertolongan pertama.
Orang-orang berkeruman di sekitar Shi On, diantara mereka ada yang merekam kejadian saat Shi On memberikan pertolongan. Mereka tepuk tangan takjub dengan keahlian Shi On yang bisa bertindak cepat tanpa melakukan kesalahan. Hyun Woo dipindahkan ke ambulance, ibu Hyun Woo memohon pada Shi On ikut bersamanya. Ambulance itu menuju rumah sakit Sang Won, tempat dimana seharusnya Shi On tuju sejak tadi.
Setiba di rumah sakit, Hyun Woo di bawa ke ruang operasi. Operasi Hyun Woo dipimpin oleh dokter handal Kim Do Han. Shi On di tahan petugas karena ingin menerobos masuk ke ruang operasi. Padahal Shi On hanya ingin mengatakan kondisi yang Hyun Woo saat ini.
Dimeja operasi, Dr. Kim menyadari terjadi gejala yang tidak biasa pada Hyun Woo. Tekanan darah terus menurun dan denyut jantungnya meningkat. Dr. Kim menyadari arti teriakan Shi On diluar ruang operasi. Dr. Kim melakukan tindakan sesuai dengan ucapan Shi On.
Shi On terus berdiri di luar ruang operasi. Ditengah diamnya itu ia seperti berimajinasi berada di ruang operasi, tengah mengoperasi Hyun Woo. Gerakan dan tindakan yang ada dalam imajinasi Shi On sama persis dengan apa yang dilakukan Dr. Kim di dalam ruangan operasi yang sebenarnya.
Setelah 2 jam, akhirnya operasi Hyun Woo berhasil. Selama itu juga Shi On tetap berdiri di tempatnya. Shi On baru pergi setelah mendengar Hyun Woo berhasil di selamatkan. Ibu Hyun Woo lega. Dr. Kim tanya siapa dokter yang memberi pertolongan pertama pada Hyun Woon. Ia tampak mengagumi kerja dokter itu. Ibu Hyun Woo menjawab dokter itu tadi ada disini. Tapi Shi On sudah tidak ada disitu.
Shi On masuk ke ruang meeting menemui Dr. Choi. Dr. Choi tidak marah meski awalnya ia kesal. Dr. Choi mengajak Shi On makan. Di rumah makan Dr. Choi melihat tayangan televisi, yang menayangkan berita tentang dokter ajaib yang menolong seorang anak di stasiun. Dr. Choi terpana melihat dokter ajaib itu tak lain adalah Shi On.
Keputusan para dewan berubah karena adanya jaminan dari Dr. Choi. Dr. Choi minta anggota dewan memberikan kesempatan bekerja pada Shi On 6 bulan saja. Jika Shi On menimbulkan masalah, dan menunjukkan ketidakmampuannya sebagai dokter. Dr. Choi bersedia bertanggung jawab dan berhenti dari posisinya sebagai direktur. Hal ini disambut gembira para anggota dewan dan petinggi rumah sakit lainya yang memang sejak dulu ingin menggulingkan Dr. Choi dari posisinya.
Shi On berkerja di bawah pimpinan Dr. Kim Do Han. Kim Do Han dikenal sebagai dokter yang prefeksionis dan tegas pada semua dokter baru bimbingannya. Mulanya Dr. Kim tidak bisa menerima keputusan Dr. Choi yang merekomendasikan Shi On. Bagaimana mungkin seseorang yang memiliki kekurangan Shi On menjadi dokter anak yang membutuhkan perhatian khusus. Dr. Choi justru minta Dr. Kim membimbing Shi On dan membantunya untuk sukses. Bagi Dr. Choi, Shi On sama seperti Dr. Kim yang sudah ia anggap sebagai anak.
Dr. Kim memang tegas atau bahkan terkadang terkesan kejam. Tapi dia adalah pimpinan yang bertanggung jawab dan patut di hormati. Setiap kali Shi On menyebabkan masalah karena tindakan spontannya, Dr. Kim maju dan bertanggung jawab atas masalah yang ditimbulkan Shi On. Meski ia harus kena damprat dari dokter senior yang tidak suka pasiennya diganggu.
Shi On juga memiliki rekan kerja sekaligus senior di bagian pediatri, Cha Yoon Seo. Mereka berdua dan beberapa dokter muda juga berada di bawah bimbingan Dr. Kim. Dulunya, Cha Yoon Seo memiliki hubungan yang baik dengan Dr. Kim. Lambat laun hubungan mereka berjarak dan sering kali berselisih paham menyangkut kondisi pasien.
Sebenarnya Chae Yoon Seo memiliki perasaan pada Kim Do Han, tapi ia harus menelan kecewa karena Kim Do Han telah bertunangan dengan Yoo Chae Kyung. Wanita cantik, cerdas dan juga salah satu pejabat dewan di rumah sakit Sang Won.
Cha Yoon Seo yang kecewa menemukan sesuatu yang special didalam diri Shi On. Ia banyak membantu Shi On dalam menjalani masa 6 bulan percobaannya. Tak hanya Cha Yoon Seo, Dr. Choi dan Dr. Kim turut membantu Shi On menjadi Good Doctor di tengah keterbatasannya.
Akting Joo Won sebagai Shi On penderita Savant Syndrome dan autism benar-benar meyakinkan. Aktor muda ini menunjukkan kemampuan akting yang terus berkembang. Joo Woo mampu menampilkan wajah tanpa ekspresi dan lugu dari seorang penderita autism. Tapi justru mimik polosnya ini terlihat menggemaskan.
Satu pesan yang ingin di sampaikan drama ini, "Penderita autism atau penderita Savant Syndrom, ataupun syundrom lainya adalah pribadi yang juga berhak untuk hidup dan mendapatkan pengakuan. Ditengah keterbatasan, mereka bahkan memiliki kemampuan luar biasa yang mungkin tidak dimiliki manusia normal pada umumnya. Don't judge a book by its cover".
Main Cast
Joo Won as Park Shi On
Moon Chae Won as Cha Yoon Seo
Joo Sang Wook as Kim Do Han
Kim Min Seo as Yoo Chae Kyung
No comments:
Post a Comment
Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)