Judul Buku : Bumi Cinta
Penulis : Habibburahman El Shirazy
Penerbit : Basmala
Muhammad Ayyas,
seorang pemuda asal Indonesia yang datang ke Rusia dengan tujuan untuk mengerjakan tugas penelitian dari Dosen pembimbingnya tentang Kehidupan Umat Islam di Rusia pada masa pemerintahan Stallin. Di Rusia Ayyas disambut oleh teman lamanya yang juga pemuda asal Indonesia, David. David yang sudah lama tinggal di Rusia kini telah mengikuti kehidupan masyarakat rusia yang bebas dalam pergaulan. Lewat bantuan David, Ayyas menyewa sebuah apertemen yang memiliki tempat strategis dengan uang sewa yang relatif murah, namun Ayyas harus rela berbagi apaetemen itu dengan 2 wanita Rusia yang jelita, Linor dan Yelena.
Semula Ayyas merasa keberatan harus tinggal satu atap dengan wanita yang bukan mahramnya, namun dengan alasan kedatangan Ayyas yang tiba-tiba membuat David tidak mempunyai banyak waktu untuk mencarikan tempat tinggal seperti yang diinginkan oleh Ayyas. David pun berjanji suatu hari akan membantu Ayyas untuk mencari tempat tinggal baru yang lebih layak dari apertemen yang kini telah disewa oleh Ayyas. Ahkirnya Ayyas pun setuju, untuk semantara waktu akan tinggal di apertemen dan tinggal bersama 2 wanita itu.
Berbagi apertemen dengan 2 wanita dewasa bukanlah hal yang mudah bagi Ayyas. Bagi Ayyas ini merupakan ujian keimanan yang dahsyat ditengah usahanya untuk mencoba menjaga kesuciaanya sebagai muslim. Berbagi ruang tamu, dapur dan ruang keluarga membuat Ayyas setiap harinya terus berinteraksi dengan kedua wanita tersebut.
Yelena menyambut kehadiran Ayyas dengan ramah, berbeda dengan Linor yang bersikap dingin dan jutek terhadap Ayyas, terlebih lagi perkataan pedas Linor yang mengatakan bahwa agama islam yang dianut oleh Ayya adalah sebuah agama yang primitif. Tak tahan dengan perkataan pedas Linor yang menghina agamanya membuat Ayyas marah. Namun hal itu tak membuat Linor berhenti untuk menghina agama Ayyas. Sebelum pertengkaran terjadi antara Linor dan Ayyas, Yelena terlebih dahulu merelai ke dua teman seapertemenya tersebut. Semenjak kejadian itu, Ayyas berusaha untuk tidak sering bertemu dengan Linor.
Kehidupan Ayyas di Rusia banyak dikelilingi wanita cantik. Anastasia, seorang penganut kristen ortodoks yang taat. Ia merupakan asisten dosen pembimbing yang dirujuk oleh dosen Ayyas di Delhi, karena suatu keperluan yang mendesak membuat Dosen pembimbingnya tak bisa melakukan bimbinganya kepada Ayyas, dan menyerahkan tugas tersebut kepada Anastasia. Interaksi yang intens sang asisten dengan Ayyas menimbulkan rasa simpat lebih di hati Anastasia kepada Ayyas. Ayyas yang pintar dan mempunyai pengetahuan yang luas membuat rasa ketertarikan dalam hati Anastasia semakin kuat.
Kepribadiaan Ayyas yang baik membuat Yelena menceritakan kehidupan pribadinya yang ingin disimpanya, diketahui bahwa Yelena adalah seorang pelacaur kelas atas yang mempunyai seorang anak yang kini diasuh oleh mantan suaminya. Ketika menikah Yelena adalah seorang muslim, namun perpisahan dengan suaminya dan penderitaan serta cobaan dalam hidupnya membuat Yelena keluar dari agama islam dan memilih untuk menjadi seorang atheis. Namun kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya dan konflik yang tengan dilandanya dengan sang mucikari mengantarkan Yelena kembali menjadi percaya kepada tuhan dan merengkuh agama islam yang dulu pernah ditinggalkanya.
Hubungan yang tidak terlalu baik dan kemisteriusan Linor, membuat Ayyas tidak mengetahui siapa Linor yang sebenarnya, ternyata Linor adalah seorang agen mosad yang kini tengah menyiapkan rekayasa fitnah sebuah pengeboman di sebuah gedung yang diarahkan agar Ayyas menjadi pelakunya. Namun dengan pertolongan Allah, membuat Ayyas bebas dari jebakan yang dibuat oleh Linor. Mengetahui rencana jahatnya tak berhasil, membuat Linor untuk sementara waktu harus meninggalkan Rusia. Sebagai seorang agen mosad tentu bukanlah hal sulit bagi Linor untuk memalsukan identitasnya. Linor mengasingkan diri dan pergi kekampung halaman ibunya.
Bersama dengan ibunya, Linor merasakan kedamaian dan kebahagiaan. Disinilah akhirnya Linor mengetahui siapa dia sebenarnya. Linor dan Ibunya menyaksikan sebuah video yang memutar tentang pembantaian zionis terhadap muslim palestina di Sabra dan Sathila. Dalam video itu terlihat mayat seorang wanita palestina dengan kondisi yang mengenaskan. Madam Ekatarina, ibunya Linor menceritakan kehidupan semasa mudanya ketika menjadi sukarelawan tim medis dipalestina, dan pertemuanya dengan seorang dokter muda yang menjadi sahabatnya, Salma Abdul Aziz. Madem Ekatarina menjelaskan bahwa gambar mayat wanita palestina dengan kondisi mengenaskan itu adalah Salma Abdul Aziz, ibu kandung Linor. Madam Ekatarina menyelamatkan bayi Linor ketika terjadi pembantaian tersebut, namun ia tak berhasil menyelamatkan Salma yang telah dianggap sebagai saudaranya.
Linor yang mengetahui bahwa ia sejatinya adalah orang palestina, menjerit dan menangis mengingat tindakanya yang selama ini telah menjadi agen mosad, dan betapa jahatnya ia telah menjadi bagian dari penyebab hilangnya nyawa orang-orang palestina yang ternyata adalah saudaranya sendiri, bangsanya sendiri.
I like this book. :)
ReplyDelete