Fatimah Az-Zahra, merupakan anak Nabi Muhammad dari istri pertamanya Khadijah. Fatimah dilahirkan delapan tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Mekkah. Fatimah dibesarkan dibawah asuhan ayahnya, guru dan dermawan yang terbesar bagi umat manusia. Fatimah hampir berumur 18 tahun ketika ia dinikahkan oleh ayahya dengan Ali Bin Abi Thalib yang juga merupakan sahabat Rasulullah. Sebagai mahar dari ayahnya, ia memperoleh sebuah tempat air dari kulit, sebuah kendi dari tanah, sehelai tikar dan gilingan jagung. Kepada putrinya, Rasulullah berkata " Anakku, aku telah menikahkanmu dengan lelaki yang kepercayaanya lebih kuat dan lebih tinggi dari pada yang lainya, dan seorang yang menonjol dalam hal moral dan kebijaksanaan. ". Kehidupan perkawinan Fatimah berjalan lancar dalam bentuknya yang sangat sederhana, gigih, dan tidak mengenal lelah. Ali bekerja keras tiap hari untuk mendapatkan nafkah bagi keluarganya. Sedangkan Fatimah, istrinya bersikap rajin, hemat dan berbakti.
Fatimah dirumah melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menggiling jagung, dan mengambil air dari sumur. Pasangan suami istri ini terkenal saleh dan dermawan. Mereka tidak pernah membiarkan pengemis melangkah kaki ke pintu rumahnya tanpa memberikan apa saja yang mereka punyai, meskipun mereka sendiri harus menahan rasa lapar. Sifat penuh prikemanusiaan dan murah hati yang telekat pada keluarga Nabi tidak ada tandingannya.
Pada suatu hari, seorang dari Bani Salim yang terkenal pandai dalam praktek sihir datang mengunjungi rumah keluarga Rasulullah dengan melontarkan kata-kata makian. Tetapi Rasulullah menjawab dengan lemah lembut. Ahli sihir itu begitu heran menghadapi sikap yang sabar luar biasa ini, pada ahkirnya ia dengan kerelaan hati menyatakan ingin memeluk agama islam.
Lalu Rasulullah bertanya " Apakah kau mempunyai makanan? "
" Tidak " jawab orang itu
Maka Rasulullah menanyai muslimin yang hadir disitu. " Adakah orang yang mau menghadiahkan seekor unta untuk tamu kita ini ? " lalu Mu'ad menghadiahkan kepada orang itu seekor unta. Rasulullah sangat berkenan hati lalu melanjutkan
" Barangkali ada seseorang yang mau memberikan penutup kepala kepada saudara kita ini? " karena orang itu tidak menggunakan penutup kepala sama sekali.
Kontan Ali Bin Abu Thalib melepaskan sorbanya dan memberikan kepada orang itu.
Kemudian Rasulullah minta kepada Salam untuk membawa orang itu ke tempat sesama saudara muslim yang dapat memberinya makan, karena ia lapar. Salman membawa orang itu mengunjungi bebarapa rumah, tetapi tidak seorangpun yang dapat memberinya makan. Karena pada saat itu waktu orang makan. Ahkirnya Salman pergi kerumah Farimah, setelah mengetuk pintu dan mengucapakan salam, Salman menmberi tahu maksudnya.
Dengan arimata berlinang, putri Nabi ini mengatakan bahwa dirumahnya tidak ada makanan sejak 3 hari yang lalu. Namun Fatimah enggan menolak seorang tamu dan tuturnya: " Saya tidak dapat menolak seorang tamu yang lapar tanpa memberinya makanan sampai ia merasa kenyang ". Fatimah lalu melepas kain kerudungnya, lalu memberikanya kepada Salman, dengan pertimbangan Salman membawa kerudung itu ke seorang yahudi untuk ditukarkan dengan jagung. Salman dan orang yang baru memeluk agama islam itu terharu melihat sikap demawan yang ditunjukkan oleh Fatimah. Dan orang yahudi itu pun terharu dan memutuskan untuk memeluk islam dengan menyatakan bahwa kitabnya, Taurat telah memberitahukan kepada golongannya tentang berita akan lahirnya sebuah keluarga yang amat berbudi luhur.
Salman balik kerumah Fatimah dengan membawa jagung. Dan dengan tangannya sendiri Fatimah menggiling jagung itu dan membakarnya menjadi roti. Salman menyarankan agar ia menyisihkan beberapa buah roti yang telah selesai dibuat untuk keluarganya. Tapi Fatimah menolaknya karena ia telah memberikan kain kerudung itu untuk kepentingan Allah dan agama islam. Begitulah, Fatimah tak pernah meminta kembali barang yang telah ia berikan.
Fatimah meninggal dunia 6 bulan setelah Rasulullah wafat. Waktu itu Fatimah berumur 28 tahun dan dimakamkan oleh Ali di Jaat Ul Bagih (Madinah), diantar dengan dukacita masyarakat luas. Fatimah telah menjadi simbol segala yang suci dalam diri wanita. Rasulullah sendiri mengatakan bahwa Fatimah akan menjadi wanita penghuni surga.
No comments:
Post a Comment
Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)