Pages - Menu

Sunday, July 17, 2011

Panduan Puasa Ramadhan



A.    PENGERTIAN PUASA
Puasa (ash-syiyaam) menurut bahasa artinya adalah sama dengan “al-imsaak” yaitu menahan. Pengertian puasa menurut istilah syara’ ialah suatu amal ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam metahari disertai niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.

B.    SYARAT PUASA
Syarat Wajib : Islam, baligh dan berakal, suci dari haid & nifas, mampu berpuasa
Syarat Syah : Islam, tamyiz, suci dari haid dan nifas, bukan pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa.

C.    RUKUN PUASA
Niat, yaitu menyengajakan puasa di bulan Ramadhan yang dilaksanakan pada malam hari (sebelum terbit fajar). Dari Hafsah Ummum Mu’minim r.a, bahwa Nabi Saw bersabda : “Siapa yang tidak menetapkan niat puasa sebelum fajar maka tidak sah puasanya”.
Imsak (menahan), yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

D.   SUNAH PUASA
1. Makan sahur. “Makan sahurlah kamu sekalian, karena sesungguhnya dalam makan sahur itu ada berkahnya”. (HR. Munttafaq ‘Alaih).
2. Mengakhirkan waktu makan sahur. Dari Zaid bin Tsabit r.a, ia berkata: kami makansahurbersama Rasulullah Saw, kemudian kami bangun untuk shalat Shubuh, ketika ditanya, “Berapa lama antara keduanya (sahur hingga shalat Shubuh) itu? Jawab Nabi Muhammad  Saw: “Kira-kira orang membaca lima puluh ayat”. (HR. Muttafal ‘Alaih).
3. Menyegerakan berbuka puasa. “Tidaklah manusia itu kehilangan kebaikan selama  ia mempercepat berbuka puasa”. (HR. Muttafal ‘Alaih).
4. Berbuka puasa dengan kurma atau air minum. “Nabi Saw, berbuka sebelum shalat, denganRuthbah (kurma tua), apabila tidak ada beliau berbuka dengan kurma kering, apabila tidak ada beliau berbuka dengan minum beberapa teguk air”. (HR. Tirmidzi).
5.  Membaca doa ketika berbuka. “Wahai Tuhanku, karena Engkau aku berpuasa, dan karena riqzi-Mu aku berbuka, dahaga telah hilang, urat-urat telah berair (segar) dan mudah-mudahan pahalanya ditetapkan”. (HR. Munttafaq ‘Alaih).
6. Memberikan makanan untuk seseorang yang sedang berpuasa. “Barangsiapa yang member makanan untuk berbuka kepada orang yang sedang berpuasa, maka baginya mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala orang yang berpuasa tersebut”. (HR. Tirmidzi).

E.    YANG MEMBATALKAN PUASA
1.      Makan dan minum dengan sengaja
2.      Melakukan hubungan suami istri pada siang hari
3.      Sengaja muntah
4.      Hilang/berubah niatnya
5.      Mendapat haid atau nifas
6.      Keluarnya mani dengan sengaja
7.      Murtad

F.    YANG TIDAK MEMBATALKAN PUASA
1.    Makan dan minum karena lupa
2.    Keluar mani dengan sendirinya
3.    Memakai celak mata
4.    Bersiwak, berkumur dan beristinsyak
5.    Mandi dan berenang
6.    Kemasukan asap atau debu
7.    Memasukkan air ke telinga
8.    Mutah dengan tidak sengaja
9.    Janabah
10.  Menghirup aroma wangi
11.  Mencium istri
12.  Mencicipi makanan, lalu segera berkumur.

G.   HAL-HAL YANG DIMAKRUHKAN
1.   Berkata kotor, mencaci-maki, mengumpat, bertengkar & berkata berlebih-lebihan
2.   Sengaja melambatkan berbuka hingga selesai waktu shalat mahgrib
3.   Berbekam
4.   Bersiwak atau bersikat gigi setelah tergelincir matahari
5.   Berkumur-kumur secara berlebihan
6.  Sebagian ulama berpendapat bahwa suntik termaksud hal yang makruh bagi orang yang sedang berpuasa

H.  HUKUM ORANG YANG TIDAK BERPUASA RAMADHAN
1.   Orang sakit yang berbahaya jika baginya melaksankan puasa dan orang yang bepergian, tetapi wajib mengqadhanya (menggantinya) sejumlah hari yang ditinggalkan. Tidak berpuasa bagi mereka berdua adalah Afdhal, namun jika mereka berpuasa maka puasa mereka sah.
2.  Wanita haid dan nifas tapi wajib mengqadha. Jika berpuasa tidak sah puasanya. Aisyah r.a berkata :“Jika kami mengalami haid, maka diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha shalat”. (Hadist Munttafaq ‘Alaih).
3. Wanita hamil dan wanita yang menyusui, jika khawatir atas kesehatan anaknya tapi harusmeng-qadha dan member makan seseorang fakir miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan. Jika mereka berpuasa maka sah puasanya.
4.  Orang yang tidak kuat berpuasa karena tua atau sakit yang tidak ada harapan sembuh tapi harus memberi makan seseorang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkanya.

I.      AMALAN SUNAH PADA BULAN RAMADHAN
1.  Melaksanakan shalat tarawih dan shalat sunnah lainya dalam rangka mengamalkan           qiyam Ramadhan
2.   Memperbanyak tilawah Qur’an, tadarus, mengkaji dan mengajarkan kepada orang lain.
3.   Memperbanyak sedekah dan member makan berpuas bagi orang yang berpuasa.
4.   Memperbanyak melakukan I’tikaf yaitu berdiam di dalam masjid dangan diiringinya niat.


No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)