Pages - Menu

Sunday, July 24, 2011

Seteguk Air Di Ujung Maut



Perang Yarmuk yang terjadi pada tahun 13 Hijriah, yakni pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq. Perang Yarmuk adalah perang antara Muslim Arab yang dipimpin oleh Khalid Bin Walid dengan kekasaisaran Romawi Timur yang dipimpin oleh Tazariq. Pertempuran itu oleh beberapa sejarawan, dipertimbangkan sebagai salah satu pertempurtan penting dalam sejarah dunia, karena perang ini menandakan gelombang besar pertama penaklukan Muslim di luar Arab, dan cepat masuknya Islam ke Palestina, Suriah, dan Mesopotamia yang rakyatnya manganut agama Nasrani.

Pada peperangan itu Khalid bin Walid membawa 30.000 hingga 40.000 pasukan. Jumlah tersebut merupakan jumlah muslim pasukan terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Arab. Said bin Umar meriwayatkan dengan sanadnya dari para gurunya, bahwa dalam tentara kaum muslimin terdapat 1000 orang sahabat nabi, 100 dari mereka adalah pasukan yang ikut dalam perang Badar.
Sedangkan di pihak Romawi, jumlahnya jauh lebih besar dari pada pasukan Muslim. Pada peperangan ini tentara Romawi keluar dalam jumlah yang tak pernah terjadi sebelumnya, yakni 240.000 personil pasukan. Terdiri dari 80.000 pasukan diikat dengan rantai besi, 80.000 pasukan berkuda dan 80.000 pasukan infantry. Mereka juga membawa pendeta, uskup maupun pihak geraja untuk memberikan motovasinya kepada pasukan agar pasukan Romawi menang.

Ahkirnya dengan pertolongan Allah Swt, perang yang dahsyat ini dimenangkan oleh pasukan Muslim. Tazariq, saudara Heraklius yang menjadi panglima tertinggi dalam pasukan Romawi tewas terbunuh dalam peperangan ini.

Kaisar Romawi, Heraklius, ketika berada di Anthakiyah bertanya kepada para pasukannya apa yang menyebabkan mereka kalah dalam peperangan, padahal jumlah pasukan mereka jauh lebih besar berlipat-lipat dibandingkan dengan pasukan Muslim. Maka salah seorang yang dituakan dari pasukan itu menjawab “Kami kalah disebabkan mereka shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, mereka menepati janji, mengajak kepada perbuatan Ma’ruf, mencegah dari perbuatan mungkar dan saling jujur terhadap sesame mereka. Sementara kita gemar minum khamar, berzina, mengerjakan segala yang haram, menyalahi janji, menjarah harta, berbuat kezhaliman, menyuruh kepada kemungkaran, melarang dari apa yang diridhai oleh Allah dan kita selalu berbuat kerusakan dibumi”. Mendengar itu Heraklius berkata “ Apa yang telah kau katakan itu benar”.

Salah satu Syuhada yang ikut dalam Perang Yarmuk, Ikrimah ibn Abu Jahal mendapat banyak luka, begitu juga dengan Haris dan Suhail serta beberapa sahabatnya mengalami hal serupa dengannya. Ikrimah mendapatkan perawatan dan disuguhi air minum. Dalam kondisi kritis seperti itu Ikrimah masih sempat menyedekahkan haknya yaitu air minum untuk diberikan kepada sahabatnya.

Sebenarnya Ikrimah berniat untuk meminum air itu, akan tetapi pada waktu ia akan meminumnya, ia melihat kearah Suhail dan Suhail pun melihat kearahnya pula, maka Ikrimah berkata “Berikan saja air minum ini kepadanya, baragkali ia lebih membutuhkanya dibandingkan aku”.  Suhail pula melihat kearh Haris, begitu pula Haris melihat kearahnya. Lalu Suhail berkata “Berikanlah air ini kepada siapa saja, barangkali sahabat-sahabatku lebih membutuhkannya dibandingkan dengan aku”. 

Begitu pula keadaan mereka, sehingga air tersebut tak ada seorang pun yang meminumnya, sehingga mereka semua mati syahid semunya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka semua.

Subahanallah, begitulah gambaran sifat sahabat Nabi pada masa itu. Ketika nyawa sudah dikerongkongan dan airlah yang dapat meringkan beban mereka, namun mereka masih sempat memikirkan orang lain dan memberikan kepada yang membutuhkan. Bagaimana dengan kita?

Semoga dengan adanya kisah ini dapat membuat kita menjadi orang yang tidak egois dan memiliki sifat yang dermawan serta bersedia membantu orang yang membutuhkan. Amin.


No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)