Perang
Yarmuk yang terjadi pada tahun 13 Hijriah, yakni pada masa pemerintahan
Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq. Perang Yarmuk adalah perang antara Muslim Arab
yang dipimpin oleh Khalid Bin Walid dengan kekasaisaran Romawi Timur yang
dipimpin oleh Tazariq. Pertempuran itu oleh beberapa sejarawan, dipertimbangkan
sebagai salah satu pertempurtan penting dalam sejarah dunia, karena perang ini
menandakan gelombang besar pertama penaklukan Muslim di luar Arab, dan cepat
masuknya Islam ke Palestina, Suriah, dan Mesopotamia yang rakyatnya manganut
agama Nasrani.
Pada
peperangan itu Khalid bin Walid membawa 30.000 hingga 40.000 pasukan. Jumlah
tersebut merupakan jumlah muslim pasukan terbesar yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah Arab. Said bin Umar meriwayatkan dengan sanadnya dari
para gurunya, bahwa dalam tentara kaum muslimin terdapat 1000 orang sahabat
nabi, 100 dari mereka adalah pasukan yang ikut dalam perang Badar.
Sedangkan di
pihak Romawi, jumlahnya jauh lebih besar dari pada pasukan Muslim. Pada
peperangan ini tentara Romawi keluar dalam jumlah yang tak pernah terjadi
sebelumnya, yakni 240.000 personil pasukan. Terdiri dari 80.000 pasukan diikat
dengan rantai besi, 80.000 pasukan berkuda dan 80.000 pasukan infantry. Mereka
juga membawa pendeta, uskup maupun pihak geraja untuk memberikan motovasinya
kepada pasukan agar pasukan Romawi menang.
Ahkirnya
dengan pertolongan Allah Swt, perang yang dahsyat ini dimenangkan oleh pasukan
Muslim. Tazariq, saudara Heraklius yang menjadi panglima tertinggi dalam
pasukan Romawi tewas terbunuh dalam peperangan ini.
Kaisar Romawi,
Heraklius, ketika berada di Anthakiyah bertanya kepada para pasukannya apa yang
menyebabkan mereka kalah dalam peperangan, padahal jumlah pasukan mereka jauh
lebih besar berlipat-lipat dibandingkan dengan pasukan Muslim. Maka salah
seorang yang dituakan dari pasukan itu menjawab “Kami kalah disebabkan mereka
shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, mereka menepati janji, mengajak
kepada perbuatan Ma’ruf, mencegah dari perbuatan mungkar dan saling jujur
terhadap sesame mereka. Sementara kita gemar minum khamar, berzina, mengerjakan
segala yang haram, menyalahi janji, menjarah harta, berbuat kezhaliman,
menyuruh kepada kemungkaran, melarang dari apa yang diridhai oleh Allah dan
kita selalu berbuat kerusakan dibumi”. Mendengar itu Heraklius berkata “ Apa
yang telah kau katakan itu benar”.
Salah satu Syuhada
yang ikut dalam Perang Yarmuk, Ikrimah ibn Abu Jahal mendapat banyak luka,
begitu juga dengan Haris dan Suhail serta beberapa sahabatnya mengalami hal
serupa dengannya. Ikrimah mendapatkan perawatan dan disuguhi air minum. Dalam
kondisi kritis seperti itu Ikrimah masih sempat menyedekahkan haknya yaitu air
minum untuk diberikan kepada sahabatnya.
Sebenarnya
Ikrimah berniat untuk meminum air itu, akan tetapi pada waktu ia akan
meminumnya, ia melihat kearah Suhail dan Suhail pun melihat kearahnya pula,
maka Ikrimah berkata “Berikan saja air minum ini kepadanya, baragkali ia lebih
membutuhkanya dibandingkan aku”. Suhail
pula melihat kearh Haris, begitu pula Haris melihat kearahnya. Lalu Suhail
berkata “Berikanlah air ini kepada siapa saja, barangkali sahabat-sahabatku
lebih membutuhkannya dibandingkan dengan aku”.
Begitu pula keadaan mereka, sehingga air tersebut tak ada seorang pun yang
meminumnya, sehingga mereka semua mati syahid semunya. Semoga Allah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada mereka semua.
Subahanallah,
begitulah gambaran sifat sahabat Nabi pada masa itu. Ketika nyawa sudah
dikerongkongan dan airlah yang dapat meringkan beban mereka, namun mereka masih
sempat memikirkan orang lain dan memberikan kepada yang membutuhkan. Bagaimana
dengan kita?
Semoga
dengan adanya kisah ini dapat membuat kita menjadi orang yang tidak egois dan
memiliki sifat yang dermawan serta bersedia membantu orang yang membutuhkan.
Amin.
No comments:
Post a Comment
Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)