Pages - Menu

Saturday, July 09, 2011

Amalan Ramdhan


Amalan Ramadhan
Amalan menjelang, saat dan mengakhiri Puasa

 
Tujuan puasa di bulan Ramadhan
Adalah untuk mencapai derajat taqwa (Al-Baqarah:183). Jelas bukan sekedar menahan lapar dan haus sepanjang 1 bulan penuh. Namun perlu "dihias" dengan amalan-amalan sunnah ajaran Rasulullah Saw.

Memasuki Ramadhan
  • Mandi
Hal ini bertujuan agar ketika menyambut bulan suci tersebut kita dalam keadaan bersih, biak jiwa maupun raga.

  • Menambah Pengetahuan Seputar Ramadhan
Bisa dilakukan atau melakukan dengan membaca buku atau mengikuti Majelis Ta'lim. Kata Rasulullah Saw dalam sebuah hadist "Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian mengetahui rambu-rambunya dan memperhatikan apa yang semestinya diperhatikan, maka itu akan menjadi pelebur dosa-dosa yang pernah dilakukan". (Riwayat Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi).

Selama Ramadhan

  • Menjauhi hal yang dapat mengurangi atau menggugurkan nilai puasa
"Barang siapa yang selama puasa tidak juga meninggalkan kata-kata bohong, bahkan mempraktikannya, maka tidak ada nilainya bagi Allah apa yang di sangkakan sebagai puasa, yaitu sekedar meninggalkan makan dan minum".

  • Puasa sesuai Syariat
"Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan dengan sepenuh iman dan kesungguhan, maka akan diampunkan dosa-dosa yang pernah dilakukan (R.H. Bukhari Muslim)

  • Sahur sebelum puasa
"Hendaklah kamu makan sahur, karena itulah makanan yang berkah" (Riwayat An-Nasa'i dengan sanad yang baik)

  • Mengakhirkan waktu makan sahur dan menyegerakan berbuka puasa
"Senantiasa umatku berada dalamkebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka" (R.H. Ahmad). Hadist lain mengatakan, "Sesungguhnya termaksud hamba Allah yang paling dicintai oleh-nya ialah mereka yang bersegera berbuka puasa". (R.H. Ahmad dan Tarmidzi).

  • Mandi sebelum fajar
Ini perlu dilakukan agar kita beribadah dalam keadaan suci dan segar terutama ingin memulai aktivitas di pagi hari. 

  • Memperbanyak Membaca Al-Qur'an
Iman Az-Zuhri berkata "Apabila telah datang Ramadhan maka kegiatan utama kita selain puasa ialah membaca Al-Qur'an. Dan yang tak kalah penting adalah mentadaburi, memahami dan mengamalkannya. Bila perlu buatlah program khatam dan hafal Al-Qur'an. Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa ketika tiba bulan suci Ramadhan, para sahabat selalu sahabat selalu berlomba-lomba untuk khatam Al-Qur'an, dimana memang tidak pernah khatam lebih dari tiga hari dan lewat dari tujuh hari.

  • Memperbanyak sedekah
Rasulullah adalah orang yang paling murah hati dan dermawan. Sifat dermawannya itu lebih menonjol lagi ketika bulan Ramadhan. Yakni ketika ia temui mailaikat Jibril. Biasanya Malaikat Jibril menemuinya setiap bulan Ramadhan untuk mengajarinya al-Qur'an. Maka Rasulullah lebuh murah hati lagi melakukan kebaikan dari pada angin yang berhembus. Tidak dimintakan sesuatu kepadanya melainkan ia berikan. (Riwayat Bukhari).

  • Memberikan makanan
"Barang siapa memberikan makanan kepada orang-orang yang sedang berpuasa, maka ia mendapatkan pahala senilai dengan orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut". (H.R. Tarmidzhi)

  • Memperhatikan kesehatan
Beberapa hal menyangkut pemeliharaan kesehatan yang dicontohkan Rasulullah adalah:
  1. Mengosok gigi
Amir bin Rabi'a berkata "Aku melihat Rasulullah berkali-kali bersiwak meskipun ia sedang melakukan puasa (Riwayat Bukhari, Daud, dan Tarmidzi).
       1. Berobat

Misalnya dengan berbekam (Al-Hijamah)

      2.Memperhatikan penampilan

Rasulullah Saw pernah mewasiatkan kepada Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu agar ia memulai puasa dengan penampilan yang baikdan tidak dengan wajah yang cemberut. (Riwayat Al-Haitsam).

  • Memperhatikan keharmonisan keluarga
Rasulullah Saw mensyariatkan agar selama berpuasa tidak mengabaikan keharmonisan dan hak keluarga. Seperti yang diriwayatkan oleh istri-istri beliau, Aisyah dan Ummu Salamah. Rasulullah Saw tokoh yang paling baik untuk keluarga selama bulan Ramadhan tetap memenuhi hak-hak keluarga. Bahkan ketika beliau sedang berada dalam puncak praktik ibadah shaum, yakni itikaf, keharmonisan tetap dijaga.

  • Memperhatikan aktivitas dakwah sosial
Rasulullah Saw justru menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan penuh amalan dan aktivitas. Beliau aktif berdakwah, mengikuti kegiatan sosial, berjalan jauh untuk jihad dan semacamnya.

  • Melakukan umrah
Umrah di bulan Ramadhan memiliki pahala yang sangat besar, bahkan sama dengan pahala haji, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Umrah di bulan Ramadhan menyamai ibadah haji" (Imam Bukhari).

10 Hari Terakhir

  • Menggapai Lailatur Qadar
Untuk melakukan hal ini  diperlukan beberapa amalan agar keinginan tersebut dapat diperolah. Rasulullah Saw diantaranya menganjurkan amalan sebagai berikut:
Lebih bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah baik di siang hari maupun di malam hari, serta mengurangi kegiatan yang dapat mencegah keseriusan beribadah.
Berupaya melakukan itikaf dengan segenap tenaga
Berdzikir dan membaca Al-Qur'an secara intensif

  • Melakukan amalan khusus
Rasulullah Saw biasa melakukan amalan khusus ketika memasuki sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan antara lain:
  • Rasulullah Saw membangunkan keluarganya pada sepuluh malam terakhir pada bulan Ramadhan, sedangkan pada bulan yang lain tidak.
  • Rasulullah mengencangkan kainya, makdusnya menjauhkan diri dari menggauli istri-istrinya.
  • Melakukan itikaf. Rasulullah Saw selalu melakukan itikaf ketika memasuki 100 hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah Ra "Bahwasanya Rasulullah senantiasa beritikaf pada 10 hari terakhir dari Ramadhan, sampai Allah mewafatkannya.


No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)