Pages - Menu

Tuesday, July 09, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 22 Part 2

Young Ja tanya pada Chul Goo, "Kau tidak akan pergi berbulan madu?". Tidak, jawab Chul Goo. Young Ja tanya pada menantu barunya, "Hong Ju, kau tidak akan menyesalinya?". "Tidak", jawab Hong Ju tanpa memandang Young Ja, asyik dengan Coco.

Young Ja mulai ngomel : Ketika Ibu berbicara denganmu, kau harusnya menatapku. Bagaimana bisa kau hanya memperhatikan anjingmu?

Hong Ju menampakan wajah tidak suka, "Maafkan aku". Young Ja merasa tak enak hati, tersenyum dan berkata, "Ibu tidak memarahimu. Ibu hanya bicara. Kau tidak sakit hati  dengan kata-kataku, kan?. 
"Aku akan berhati-hati", jawab Hong Ju. 
"Bagus. Ibu menghargainya", sahut Young Ja dengan senyum lebar. 

(Ketahuan banget nich kalo Young Ja takut sama Hong Ju).

Ms. Park memberitahu Hong Ju ini saatnya untuk tidur.
"Waktunya tidur?", tanya Young Ja tidak mengerti. 
Ms. Park menjelaskan Hong Ju sangat sensitif sehingga dia tidak bisa tidur sama sekali jika terlambat tidur dari jam biasanya. Silahkan tidurlah, Nona. ucap Ms. Park lagi.
Cara bicara Ms. Park benar-benar kaku, tanpa ekspresi, persis robot.

Meski Young Ja heran tapi ia tetap mempersilahkan Hong Ju untuk naik keatas dan tidur. Hong Ju mengucapkan selamat malam, lalu pergi ke kamar. Ms. Park bicara pada Chul Goo, "Kau harus pergi bersamanya".

"Aku?", ucap Chu Goo menunjuk dirinya setengah tak percaya.
Chul Goo mengerti dan mengikuti perintah Ms. Park, "selamat malam, ibu".
Young Ja tertawa canggung, "Oh, baiklah. Mimpi yang indah".

Young Ja memanggil Ms. Park dengan sebutan ahjuma. Ms. Park nyelonong pergi. Young Ja memanggil lagi dengan suara lebih nyaring, "ahjuma...hei..ahjuma".
Ms. Park berbalik, "Apa anda baru saja memanggil saya?".

Young Ja : siapa lagi disini selain dirimu?
Ms. Park : Tolong panggil saya Ms. Park.
"Ms. Park?", tanya Young Ja syok.
Ms. Park berkata tuan dan Ny. Ma memanggilnya dengan sebutan itu. Ms. Park menunduk, berbalik pergi. 

Young Ja syok dan tidak percaya, "Apa-apaan ini?. Hong Ju dan pembantunya seperti orang gila".
Wkwkwkw...tau rasa deh Young Ja. .....

Chul Goo terlihat tidur lebih dahulu. Hong Ju menyusul tidur di sebelahnya, mengambil lengan suaminya, dan meletakkannya di bawah kepalanya sebagai bantal. Chul Goo yang pura-pura tidur refleks menarik tanganya, "Maaf, tapi tidurlah terlebih dahulu. Aku lupa harus mempersiapkan beberapa berkas. Maaf".

Hong Ju kesal, melempar Chul Goo dengan bantal. "Apa yang kau lakukan?", tanya Chul Goo. Hong Ju kembali melempar bantal, tetap mengenai wajah Chul Goo. "Bajin***", seru Hong Ju murka. Chul Goo tetap diam, menerima lemparan bantal berikutnya. 

Joo Ri merenung di kamar. Ingat pertengkaran dengan Chae Won tadi sore. Chae Won berkata Joo Ri tidak memiliki kepercayaan diri memenangkan hati Se Yoon. Mengingatnnya membuat hati Joo Ri mendidih, "Beraninya kau. Aku akan membuat kau menyesali apa yang kau katakan".

"Ibu bertemu dengan mantan kakak ipar Joo Ri?", tanya Se Yoon kaget. Sol Joo menjawab dia menumpahkan kopi kepadaku. Se Yoon tanya dibagian mana dia bekerja. Sol Joo tidak sempat bertanya karena tiba-tiba Joo Ri memanggilnya. Kelihatannya dia peduli dengan mantan kakak iparnya. Se Yoon berkata Joo Ri lebih bijaksana daripada penampilannya.

Sol Joo setuju, "Ibu seharusnya mengetahui namanya dan bagian tempatnya bekerja". Presdir Lee tanya kenapa Sol Joo merasa perlu mengetahuinya. Sol Joo mengatakan apa yang ia dengar dari Joo. Wanita itu adalah seorang playgirl. Dia membuat skandal untuk menikahi kakak Joo Ri. Dia menyebarkan rumor dan menyudutkan kakak Joo Ri untuk menikahinya.

Presdir Lee berkata apa yang didengar istrinya itu hanya cerita dari satu pihak. Sol Joo bilang Joo Ri tidak akan mungkin berbohong padaku. Mantan kakak iparnya terlihat berani. Bisa kubilang dia mengerikan.

Presdir Lee dan Se Yoon diam, tidak berkomentar. Antara percaya dan tidak percaya. Se Yoon sama sekali tidak mengetahui bahwa wanita yang sedang dibicarakan ibunya tak lain adalah Chae Won.

Se Yoon kembali ke kamar, teringat pertanyaan Chae Won "apa kau menyukaiku?". Se Yoon tertawa geli, "Bagaimana bisa dia menanyakan itu di depanku?. Apa dia naif atau dia hanya bermuka tebal?". 

Se Yoon sejenak sadar, senyumnya hilang berganti dengan wajah sedih, "Ada apa denganku?. Apa aku setia pada perasaanku?".
(maksudnya setia pada perasaannya, yang hanya akan mencintai Eun Seol. 3 tahun Se Yoon menutup hatinya, karena belum bisa melepaskan Eun Seol dari pikiran dan hatinya). 

Chae Won memposting menu baru di web yang ia buat. Ki Ok masuk. Chae Won tanya bagaimana hasilnya. Ki Ok menjawab jangan pernah membicarakan hal itu. Tuan Kang dan Ki Choon dalam pertikaian sengit. Tidak akan bisa selesai malam ini. Mengerikan sekali.

Ki Ok beranjak tidur. Chae Won melanjutkan kegiatannya. 

Kang Jin benar-benar bersikeras, tidak beranjak satu senti pun dari kamar Ki Choon. Ki Choon mencari jalan tengah. Ia bersedia memberi uang kompensasi sebesar 2 juta won. Kang Jin tidak setuju jika jumlahnya kurang dari 3 juta. Kang Sook berkata Itu uang yang banyak. Tidakkah kau pikir kau terlalu berani. 

Kang Sook ingin meminta dukungan iparnya. Tapi Hyo Dong, Ki Moon dan Do Hee duduk dengan mata terpejam. Mereka pasti lelah karena harus menghadapi orang super duper menyebalkan seperti Kang Jin. Ki Choon menghela napas. Kang Sook menggerutu, "Mereka benar-benar tidak peduli. Bagaimana bisa mereka tertidur dalam situasi begini? ".

Kekesalan Ki Choon memuncak, tidak peduli lagi. Ki Choon tidak punya uang sebanyak itu, laporan saja aku ke polisi. Ki Choon keluar kamar. Kang Sook mengejar. 3 ipar Kang Sook bangun, "Apa kau mencapai kesepakatan?", tanya Ki Moon.

Kang Jin : Katakan pada saudaramu kalau aku tidak akan menerima apapun kurang dari 3 juta.
Do Hee menguap, "Aku benar-benar tidak bisa terjaga sepenuhnya. Aku akan pergi tidur". Do Hee juga mengajak suaminya untuk tidur. Ki Moon dan Do Hee pergi.

Hyo Dong : Kau sudah cukup melakukannya. Ayo kita turun.
Kang Jin : Tidak. Aku tidak akan bergerak sedikitpun.
Hyo Dong kembali bertanya, apa Kang Jin berniat tidur disini. Seperti yang dikatakan Kang Jin sebelumnya, ia tidak akan bergerak sedikit pun ataupun pergi sebelum mendapatkan uangnya. 
"Lakukan semaumu", kata Hyo Dong, lalu pergi ke kamar. 

Giliran Kang Jin yang kebingungan, "Apa-apaan. Kemana mereka semua pergi?".
(Hahaha...dasar ahjushi keras kepala....).

Choon Hee tengah berberes saat menerima telpon dari Hyo Dong. Ia tanya bagaimana dengan kesepakatannya. Hyo Dong menjawab kesepakatannya gagal. Semua orang jadi lelah dan pergi tidur. Choon Hee berkata Kang Jin memang menyebalkan. Dia juga bersikap menyebalkan di toko penjahit tadi.

Hyo Dong tersenyum dan mengucapkan terima kasih karena sangat bahagia bisa berbagi cerita. Hyo Dong tidak percaya ini kenyataan. Choon Hee tahu pasti nenek akan sangat marah jika tahu ia kembali. Hyo Dong sudah memutuskan untuk menghadapinya. Jangan khawatir soal apapun. Bersembunyilah di belakangku. 

Choon Hee tersenyum bahagai...makin cinta dech...kikikiki...

Sinar matahari belum muncul, tapi kakek sudah terlihat sibuk di pabrik. Chae Won pergi ke pabrik, menyapa kakek. Kakek menyiapkan tema kompetisi putaran ke tiga. Putaran ke tiga ini bertema "Mie milik ku sendiri". Kakek berkata pada putaran pertama para peserta telah membuat mie keluarga, dan mie dari 8 propinsi di Korea pada putaran kedua. Sekarang mereka harus membuat mie mereka sendiri. 

Chae Won sangat penasaran mie macam apa yang akan mereka buat. Kakek tanya apa cucunya itu akan pergi kerja sepagi ini. Chae Won membenarkan, ada sarapan untuk rapat dijadwalkan hari ini. Chae Won pamit kerja. Kakek berpesan hati-hati. Chae Won pergi. 

Kakek memandang punggung Chae Won yang menjauh. Kakek berharap Chae Won mengambil alih pabrik mie ini. 

Kang Jin keluar dari kamar kecil dengan mata terpejam. Saat ingin kembali ke kamar, ia salah masuk kamar. Masuk ke kamar Ki Ok yang memang tidak terkunci. Kang Jin tidur tepat di samping Ki Ok. Terlelap damai, tanpa tahu apa yang akan menimpanya kelak.

Nenek keluar kamar, dan kaget melihat Kang Sook, Ki Choon beserta Bo Reum tidur di ruang tengah. Semula nenek membangunkan Ki Choon tapi tidak berhasil. Lalu membangunkan Kang Sook. Kang Sook bangun, nenek tanya kenapa mereka bertiga tidur disini. Kang Sook berkata Kang Jin mengambil alih kamar mereka. Jadi kami tidur disini. "Apa?. Dia belum pulang?", tanya nenek tidak percaya. 

Nenek mengecek kamar Ki Choon, tapi tidak menemukan Kang Ji di dalamnya. Kang Sook merasa aneh, apa dia sudah pulang. Ki Choon berpikir Kang Jin akan berkemah disini berhari-hari. Sepertinya dia tidak memiliki kegigihan. Mereka bertiga lalu keluar kamar. 

Ki Moon dan Do Hee keluar kamar, menyapa nenek yang bangun pagi sekali. Nenek menjawab Ayahmu sibuk dengan persiapan untuk kompetisi, jadi Ibu bangun. Do Hee tanya apa Kang Jin masih melakukan protes. Kang Sook berpikir dia sudah pulang.

Tiba-tiba terdengar teriakan histeris. Kelima orang ini melonjak kaget. Nenek tanya suara apa itu. Ki Moon mendengar suaranya berasal dari kamar Ki Ok. Teriakan kedua terdengar lebih histeris dan nyaring.

Ki Ok berteriak kencang melihat Kang Jin tidur di dalam kamarnya. Ki Ok menangis ketakutan bercampur panik. Nenek bersama anak dan menantunya menyerbu masuk. Mereka tak kalah syok melihat Kang Jin tidur dengan pulas. Nenek bahkan hampir pingsan melihatnya. Kang Sook mendekati Ki Ok, "kau tidak apa-apa?". Ki Ok menggeleng kuat-kuat. 

Ki Moon dan Ki Choon murka, menarik Kang Jin bangun secara paksa. Kang Jin yang matanya masih sepet tanya ada ribut-ribut apa ini.
"Kau benar-benar tidak tahu?. Apa yang sudah kau lakukan pada adikku?", tanya Ki Moon penuh amarah.
"Apa maskudmu?", tanya Kang Jin dengan ekspresi yang gak banget. 

Giliran Ki Choon yang marah, "Kau bajin**** gila. Kakimu harus dipatahkan supaya kau mendapat pelajaran".
Ki Choon bersiap melayangkan bogem mentahnya, Kang Sook berusaha menahan, "Sayang...Pikirkan uang kompensasinya. Kau bisa menghancurkan hidupmu dengan memukulinya!". 
Ki Choon teriak kesal, "Sial!". Lalu berdiri. Ki Moon juga ikut berdiri...

Sekarang nenek yang ngamuk. Menutupi Kang Jin dengan selimut, lalu memukilinya tanpa ampun. Ki Choon, Do Hee dan Kang Sook juga ikut memukuli. Kang Jin mengaduh kesakitan menerima serangan bertubi-tubi. Hanya Ki Moon yang mencoba menghentikan nenek. Kasihan Kang Jin...wkwkwkw....

Kang Jin lari terbirit-birit keluar dari rumah nenek. Ki Choon mengancam jika kau mendekati rumah ini lagi, kau akan mati ditanganku. Kang Jin bersumpah, tidak menyentuh Ki Ok sedikit pun. Ia masuk ke dalam kamar Ki Ok tanpa sengaja. 

Ki Choon makin murka melempar Kang Jin dengan sandal (hihihi)...Kang Jin minta Ki Choon untuk santai. Mana mungkin Ki Choon yang sedang marah bisa bersikap santai, justru mengejar Kang Jin. Kang Jin lari keluar dari pekarangan. Ki Choon memperingatkan Kang Jin untuk berhati-hati, Kau akan mati jika aku mendapatkanmu.
Hong Ju memang tidak bisa lepas dari Coco, saat sarapan pun, ia membawa anjing kesayangannya itu ke meja makan. Tidak menyentuh makanan, sibuk memberi makan Coco. Young Ja dan Joo Ri tampak kesal, nafsu makan mereka hilang. Chul Goo menjatuhkan sendoknya, "Aku makan di meja yang sama dengan anjing".

Young Ja mencoba bersikap manis, "Kenapa kau tidak berhenti memberinya makan dan makanlah saja?".

Hong Ju : Aku tidak sarapan. Aku akan brunch (makan antara sarapan dan makan siang).

Young Ja yang tidak mengerti tanya apa itu brunch. Joo Ri menjelaskan makan antara sarapan dan makan siang. Kalau begitu Young Ja minta Hong Ju menemani Chul Goo makan, dari pada hanya memperhatikan peliharaannya.

Hong Ju marah dan memanggil Ms. Park. Ms. Park datang, "Ya, nona". Hong Ju menyerahkan Coco pada Ms. Park, Bawa Coco dan beri makan dia. Ms. Park membawa Coco pergi. 

Hong Ju menegakkan badan, memperbaiki posisi duduknya. Wajahnya terlihat marah. keluarg Kim saling pandang. Young Ja membuka suara, "Apa kau marah?. Apa kau ingin brunch sekarang?". 
"Tidak", jawab Hong Ju ketus.
Young Ja : Ada apa denganmu? Kau terlihat marah.

Hong Ju menarik sudut bibir, tersenyum terpaksa untuk beberapa detik.

Lalu kembali merengut, "Apa begitu?", ucapnya dengan wajah menantang. 

Young Ja kaget, dengan mata terbelalak. Tapi ia tidak berani bicara lagi ataupun protes. Justru tersenyum untuk meredakan amarah Hong Ju. Hong Ju memalingkan wajahnya, tidak terpengaruh sedikitpun.

Selesai sarapan, Young Ja menarik Chul Goo masuk ke kamarnya, "Tidakkah kau pikir dia agak gila?", ucap Young Ja. Chul Goo tanya siapa. Young Ja menjawab, "Tentu saja istrimu. Kurasa sekrupnya ada yang longgar. Atau dia sengaja melakukannya".

Chul Goo : Lagi?. Ibu seperti itu lagi?. Ibu berjanji akan menjadi ibu mertua yang baik.
Young Ja : Tapi aku menemukan keanehan padanya.
Chul Goo minta ibunya memberikan waktu, Hong Ju bersikap aneh mungkin karena dia belum terbiasa dengan lingkungan yang baru. Chul Goo keluar. Young Ja berguman sendiri, "Aku sedang mencoba tapi dia benar-benar aneh".

2 staf wanita bergosip di dalam lift. Mereka membicarakan rumor yang merebak di perusahaan. Rumor yang menyudutkan Chae Won sebagai wanita penggoda. Mereka mengaitkan diterimanya Chae Won sebagai ahli gizi karena memiliki hubungan spesial dengan Se Yoon. Bagi mereka Chae Won bertingkah seperti wanita yang akan menikah dengan direktur. 2 wanita berkata nasib Chae Won sungguh beruntung, mendapatkan target yang bagus meski dia seorang janda. Sungguh jackpot yang besar.

Lift berhenti di lantai 11. Pintu lift terbuka. Satu persatu karyawan keluar. Rupanya di dalam lift ada Se Yoon dan juga Joo Ri. Mereka berada di ujung dalam lift, sehingga tidak terlihat yang lain. Dan tentu saja Se Yoon mendengarkan 2 staf tadi bergosip.

Pintu lift kembali tertutup, lift bergerak menuju lantai 14. Se Yoon tidak tahu ada rumor seperti itu yang menyebar di perusahaan. Joo Ri menampakkan wajah sedih. Se Yoon mencoba menghibur dengan berkata jangan di pikirkan. Pintu lift terbuka. Joo Ri keluar, sementara Se Yoon tetap di dalam lift.

Setelah keluar lift wajah sedih Joo Ri berubah menjadi wajah menyebalkan. Se Yoon berpikir di dalam lift. Se Yoon kini mengerti apa penyebab kenapa Chae Won menanyakan perasaannya kemarin.

Se Yoon meeting bersama staf pemasaran. Manager pemasaran melihat Se Yoon terlihat bahagia akhir-ahkir ini. Kekuatan cinta memang luar biasa. Staf pemasaran lainya tanya, kapan anda akan mengundang kami ke pernikahan. Se Yoon tidak mengerti apa yang dibacarakan para bawahannya itu. Manager pemasaran berkata kami mendengar kalau anda melamar ahli gizi min dengan sekeranjang bunga.
"Sekeranjang bunga?" tanya Se Yoon semakin heran.

Joo Ri pura-pura menangis dan sakit hati. Menutup wajahnya, meninggalkan ruang meeting. "Apa dia kurang sehat?", tanya manager pemasaran. Se Yoon menunda meeting satu jam lagi.

Se Yoon keluar dari ruang meeting, semakin bingung apa yang dibicarakan staf pemasaran tadi. Ia tidak merasa mengirimi ataupun melamar Chae Won dengan sekeranjang bunga. Se Yoon ingat perkataan Chae Won di lift kemarin.
Se Yoon mencari Chae Won di ruangannya, tapi tidak ada. Ia melihat keranjang bunga di atas meja Chae Won, dan membaca kartu ucapannya. Di dalam kartu ucapan tertulis, "Hati penuh cinta untukmu, dari Lee Se Yoon". Se Yoon semakin bingung, "Apa-apaan ini?".

Chae Won membantu pekerjaan para koki di dapur. Ia mengangkat panci berisi kuah soup yang baru mendidih. Chae Won terlihat keberatan saat mengangkatnya. Perhatian Chae Won teralih saat salah satu koki berkata direktur Lee Se Yoon mencarinya. Chae Won kurang hati-hati saat meletakkannya. Panci terguling, sehingga kuah soup yang masih panas itu mengguyur kakinya.

Semua koki mencemaskan keadaan Chae Won, "Apa kau baik-baik saja?'. Chae Won yang kesakitan menahan hawa panas tidak bisa berkata apa-apa. Se Yoon yang mendengar keributan, berlari ke dapur, "apa yang terjadi". Manager Jung berkata kuah soup tumpah ke kakinya.

Tanpa pikir panjang Se Yoon menggendong Chae Won dan buru-buru membawanya kerumah sakit. Para pegawai menatap heran melihat direktur mereka menggendong Chae Won. Mata Joo Ri melebar terkejut, melihat adegan penyelamatan itu.

Joo Ri pergi ke dapur, di saat para ahjuma tengah berbincang. Para ahjuma koki ini khawatir Chae Won akan mendapatkan bekas luka akibat siraman soup panas di kakinya. Joo Ri tanya apa yang terjadi. Manager Jung menjawab nona Min terluka dan direktur Lee membawanya kerumah sakit. Mereka berharap lukanya tidak serius. Manager Jung mengajak para koki lainya untuk melanjutkan pekerjaan. Tidak banyak waktu tersisa sampai makan siang.

Para koki ahjuma kembali ke pekerjaannya masing-masing. Joo Ri terlihat sangat kesal dan juga marah. Dimeja ada handphone Chae Won yang tertinggal. Joo Ri mengambilnya, semula ia kesal dan ingin membantingnya...tiba-tiba terlintas rencana licik di dalam otaknya.

Kompetisi putaran ke-3 dimulai. Kakek berharap kali ini Ki Moon akan bermain secara jujur dan adil kali ini. Ki Moon dan Do Hee meminta maaf karena telah membuat kakek khawatir. Kang Sook tanya apa arti dari tema putaran ke-3 ini. Kakek minta pada anak dan menantunya untuk menggunakan imajinasi mereka dan buatlah mie yang unik milik mereka sendiri. Membuat mie bukan dari cara yang diajarkan kakek, tapi dengan cara mereka sendiri. Tapi tetap harus menjaga kekenyalan tekstur mie. Kakek pergi setelah menjelaskan.

Ki Choon memperingatkan Ki Moon jangan bermain curang kali ini. Ki Moon berkata urus saja masalahmu sendiri. Ia lalu tanya bagaimana dengan Ki Ok setelah indeisden tadi pagi,  "apa kau tak apa-apa?". Ki Ok berkata tidak apa-apa. Ia menyalahkan Ki Choon sehingga harus mengalami hal-hal yang menakutkan. Kang Sook minta Ki Ok tidak mempermasalahkan hal itu, Tuan Kang hanya tidur sebentar di kamarmu. 

Ki Ok marah, "Berapa lama tidaklah penting. Jika kau jadi aku, bagaimana perasaanmu?". Ki Choon memberi kode Kang Sook untuk diam saja. Ponsel Do Hee berdering. Ia begitu senang ketika mendengar suara Seul Hong. Seul Hong memberik kabar akan kembali ke Korea besok. Ia minta putranya itu memberi kabar jika sudah berada di bandara. 

"Seul Hong kembali?", tanya Kang Sook memastikan. Do Hee membenarkan, "Ya. Putra kami yang berbakti akan kembali dari New York untuk membantu kami". Ki Ok protes, ini tidak adil. Aku sendirian sementara kalian masing-masing punya tiga orang".

Do Hee menyeletuk, "Makanya menikah dan punya anak. Saat anakku kembali, itu akan jadi akhir dari kalian". Ki Ok mengeluh sedih, "Kenapa tidak ada yang bekerja untukku?". 

Hyo Dong dan Choon Hee mengunjungi Kang Jin. Kang Jin terbaring dikasur seperti sakit keras. Ia bersumpah tidak mempunyai niat kotor pada Ki Ok. Aku hanya salah masuk ke kamarnya. Hyo Dong berkata keluarganya juga berpikiran begitu. Jangan menganggapnya serius sekali.

Kang Jin bangun tiba-tiba membuat Choon Hee dan Hyo Dong kaget, "Bagaimana tidak?. Apa yang akan dia (Ki Ok) pikirkan tentangku?. Dia akan berpikir aku ini seperti orang tua yang kotor".

Choon Hee tidak pernah berpikir, Kang Jin peduli dengan bagaimana cara orang lain berpikir tentang dirinya. Bagi Kang Jin, Ki Ok bukan orang asing. 
Hyo Dong dan Choon Hee tanya serempak, "Lalu?".
Kang Jin balik tanya "Apa?". Hyo Dong tanya apa arti adik iparnya itu bagi Kang Jin.

Kang Jin : Dia bukan orang asing. Kami uh...Kami berdua adalah musisi.
"Itu saja", tanya Choon Hee dan Hyo Dong berbarengan, penuh selidik.
Kang Jin teriak, "Tentu saja...tentu saja....Keluar. Aku benci dengan pandangan kalian".
Choon Hee kesal, karena Kang Jin melampiaskan kekesalannya pada dirinya dan Hyo Dong. 

Dokter memeriksa kaki Chae Won. Dokter berkata kondisinya tidak serius. Dia boleh pulang hari ini, tapi harus datang ke rumah sakit beberapa kali. Se Yoon mengangguk mengerti. Dokter pergi. Se Yoon merasa lega lukanya tidak serius.

Chae Won meminta maaf karena telah menyusahkan Se Yoon, Ngomong-ngomong, kenapa kau mencariku?. Ada yang ingin kau katakan padaku?. Se Yoon ingin mengatakan sesuatu, tapi tertahan karena suster meminta wali Chae Won untuk datang mengambil obat. Se Yoon pamit pergi mengambil obat.

Chae Won berbaring, tidur sebentar. Joo Ri datang ke rumah sakit, langsung ke UGD. Ia melihat Chae Won yang tidur. Joo Ri mengambil foto Chae Won yang tidur di ranjang rumah sakit dengan menggunakan kamer ponsel Chae Won. Tanpa Chae Won sadari. 

Joo Ri kembali ke kantor. Masuk ke ruangan Chae Won, dan meletakkan kembali ponsel milik Chae Won diatas meja kerjanya.

Selang bererapa waktu kemudian. Se Yoon masuk keruangannya, Joo Ri sudah menunggu di dalam. Joo Ri lansung marah dan tanya kemana saja Se Yoon dari tadi. Se Yoon menjawab ada hal yang mendesak.

Joo Ri : Seperti berkencan dengan Min Chae Won dirumah sakit?
"Apa maksudmu?", tanya Se Yoon bingung. Joo Ri diam, pura-pura menampakkan wajah sedih. 

Se Yoon pergi keatap gedung, menenangkan pikiran. Ia ingat perkataan Joo Ri. Joo Ri mengatakan ada rumor yang beredar kalau Se Yoon akan menikah dengan Chae Won pada bulan Mei. Joo Ri mengaku mendapat telepon dari berbagai media surat kabar, yang menanyakan kebenaran berita ini. Ia minta Se Yoon segera mengambil tindakan, jika tidak ingin rumor ini terus menyebar. 

Chae Won membuka web Delicious Dream yang ia buat. Chae Won kaget melihat postingan terbaru di webnya. Seseorang dengan sengaja memposting foto saat Chae Won terbaring di rumah sakit, lengkap dengan foto Se Yoon menaminya di rumah sakit. Dalam postingan itu memuat tulisan,
"Aku terluka saat mempersiapkan  makan siang. Untungnya, Direktur Lee membawaku ke rumah sakit dan aku baik-baik saja sekarang. Terima kasih, Direktur Lee. Kau malaikat pelindungku".

Chae Won heran dan bingung siapa orang yang berani memposting berita ini. Se Yoon masuk ke ruangan Chae Won. Tidak seperti biasanya, wajahnya kali ini terlihat sangat serius dan juga marah. 

Se Yoon mengajak Chae Won bicara di luar perusahaan.

Se Yoon : Min Chae Won ssi, Aku tidak tahu kalau kau lancang seperti itu.
Chae Won : Maaf?. 
Se Yoon : Kapan kau memposting berita itu?
Chae Won : Aku sendiri baru saja memeriksanya. Aku tidak melakukan itu.

Se Yoon juga menyinggung kiriman keranjang bunga, ia merasa tidak mengirimny, tapi kenapa ada kartu dengan nama Se Yoon sebagai pengirimnya. "Kurasa kau berbeda dari apa yang kupikirkan".
"Apa maksdumu?", tanya Chae Won tidak mengerti. 

Se Yoon : Kau yakin tidak tahu apa maksudku?'
Chae Won : Se Yoon ssi, tidak maksudku Direktur Lee.....

Joo Ri muncul dan bersembunyi di balik tembok. Mendengarkan perkataan tajam Se Yoon. 

Se Yoon ke Chae Won : Aku kecewa. Kurasa aku sudah salah menilaimu.

Chae Won terdiam, tanpa sempat membela diri. Tidak mengerti arah pembicaraan Se Yoon sebenarnya. Dan senyum licik Joo Ri mengembang mendengar perkataan Se Yoon. 


END


Komentar : 
Joo Ri sudah menunjukkan taringnya. Di episode ini dia sudah terlihat menyebalkan, dan akan semakin menyebalkan ke depannya. Sepertinya Joo Ri berhasil menciptakan kesalahpahaman antara Se Yoon dan Chae Won. Seperti dugaan Chae Won, Joo Ri tidak memiliki kepercayaan diri untuk mendapatkan hati Se Yoon. Sehingga melakukan hal licik semacam ini. 

Buah memang tidak jatuh jauh dari pohonnya, dan itulah yang terjadi pada Joo Ri. Young Ja, ibu Joo Ri sangat amat jahat. Maka tak heran jika putrinya mewarisi sifat buruk itu. Bener-bener ibu - anak ndak ada yang beres...kacau semua kelakuannya...

Menyenangkan rasanya melihat Young Ja diam tidak berkutik di depan Hong Ju. Belum selesai sama kelakuan Hong Ju yang aneh, eh ketambahan Ms. Park, pembantu yang sifatnya juga tidak kalah ajaib dari majikannya...Seumur-umur baru kali ini pembokat minta di panggil dengan sebutan Nyonya...wkwkwk...kalo syahrini bilang "Sesuatu banget"....

4 comments:

  1. ga sabar ni nunggu kelanjutannya. T.ksh Nuri. di tunggu ni kelanjutannya ^_^

    ReplyDelete
  2. Iya nich.. Nggak sabar nunggu kelenjutannya.. Trims atas postingannya ya!!

    ReplyDelete
  3. Iya nich.. Nggak sabar nunggu kelenjutannya.. Trims atas postingannya ya!!

    ReplyDelete
  4. Θî tunggu bgt kelanjutannya,,,

    ReplyDelete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)