Chae Won pergi ke hotel Crystal untuk mengikuti seminar ahli gizi. Di depan hotel ia bertemu Chul Goo yang akan melangsungkan pernikahan dengan Hong Ju. Keduanya sama-sama terkejut dan tidak mengira akan bertemu.
Hong Ju, sang mempelai wanita kehilangan Coco, anjing kesayangannya. Ia mencari hingga keluar hotel. Hong Ju melihat Chul Goo dan langsung menyapa calon suaminya itu. Chul Go panik, pandangannya lurus menatap Chae Won.
Hong Ju berbalik dan bertatapan dengan Chae Won. Ia lalu tanya pada Chul Goo, "Apa Kau mengenalnya?".
"Ya", jawab Chul Goo.
"Siapa dia", tanya Hong Ju lagi.
Perhatian Hong Ju teralih ketika tiba-tiba Coco ada di bawah kakinya, "Oh...Coco, kau dari mana saja. Ibu takut sekali".
Chul Goo masih diam terpaku menatap Chae Won. Chae Won membalikkan badan, berjalan menjauh dari pintu masuk.
Hong Ju mengajak Chul Goo masuk kedalam. Lalu bicara pada Coco, "Coco, ayo kita masuk bersama ayah". Chul Goo diam tidak bergerak, Hong Ju meraih tangan Chul Goo, menuntunnya masuk.
Chae Won berbalik menoleh ke belakang setelah Chul Goo masuk. Meski ia sudah mengetahui mantan suaminya itu akan menikah, tapi tetap saja Chae Won merasa terkejut dan juga sedih karena tak mengira Chul Goo akan menikah secepat itu.
Joo Ri memperbaiki make-up nya di Rest room. Tak lama kemudian Chae Won masuk tanpa menyadari kehadiran Joo Ri. Joo Ri yang lebih dulu melihatnya langsung bertanya "Apa yang kau lakukan disini. Aku tidak percaya kau datang untuk menghadiri pernikahan kakak".
Chae Won menjelaskan kehadirannya di sini untuk menghadiri seminar ahli gizi. Joo Ri memberitahu pernikahan kakaknya akan dimulai 10 menit lagi. Pengantin wanitanya adalah putri presdir Tae Sang Group. Chae Won berkata itu bagus sekali.
Joo Ri merasa lega karena akhirnya kakaknya itu bisa menemukan istri yang tepat. Burung berbulu yang sama akan berkawan dengan kawannya, kau tahu. Sebuah pernikahan yang tidak sehat, membuat kehidupan menjadi sulit untuk keduanya, dan kau pasti akan tertarik dengan orang yang sama denganmu. Jadi kenapa kau tidak berhenti mengejar Se Yoon dan mencari pasangan yang cocok untukmu?.
Joo Ri : "Kami?". Terdengar kalian seperti pasangan.
"Hentikan", ucap Chae Won lalu berbalik menuju kabin toilet.
Joo Ri makin kesal, "Beraninya dia".
Bertemu Chae Won ditempat ini membuat Chul Goo frustasi. Pengantin pria yang seharusnya merasa bahagia justru terlihat menyedihkan. Chul Goo justru minum-minum di bar yang ada di hotel. Ndak tanggung-tanggung minumnya langsung dari botolnya.
Young Ja datang menyusul dan langsung merebut botol minuman, "Bagaimana bisa kau minum-minum di hari pernikahanmu?. Kau tidak bisa jalan kepelaminan kalau kau mabuk".
Chul Goo berkata tidak bisa melakukannya jika dalam keadaan sadar atau aku bisa jadi gila. Young Ja memukul Chol Goo karena kesal, "Sadarlah. Kau tidak boleh berbau alkohol di pernikahamu. Orang-orang akan membicarakanmu. Apa nanti yang dikatakan oleh mertuamu?".
Chul Goo tanya apa kita tidak bisa membatalkannya?. Young Ja kaget, "Membatalkan apa?. Apa yang kau bicarakan?". Tadinya Chul Goo bersedia menikah untuk membahagiakan ibunya, tapi...Aku benar-benar tidak bisa. Aku masih mencintai Chae Won.
Young Ja langsung menutup mulut Chul Goo. Jangan mengungkit-ungkit dia, apa kau sudah gila?. Chul Goo berkata dia masih ada dihatiku. Chae Won masih di dalam hatiku. Mulanya aku ingin menikahi Hong Ju hanya untuk memamerkan diri. Aku ingin menunjukkan tanpa Chae Won aku akan baik-baik saja. Tapi aku tidak bisa. Tidak bisakah kita membatalkan pernikahan ini.
Young Ja berkata ini sudah terlambat, kau pikir pernikahan adalah sebuah lelucon. Chul Goo meminta maaf, tapi ia benar-benar tidak bisa menerusan pernikahan ini. Young Ja bingung melihat tingkah aneh putranya, "Apa kau ingin melihat ibu mati?".
Chul Goo : Aku sendiri juga sedang sekarat. Aku takut untuk tinggal seumur hidup bersama dengan orang yang tidak aku cintai.
Young Ja : Ayo kita pergi ke sungai dan melompat bersama-sama. Ibu tidak punya alasan untuk hidup jika pernikahan ini gagal. Kenapa kita tidak mati tenggelam saja?.
Young Ja menarik tangan Chul Goo. Chul Goo menunjukkan wajah memelas, "Ibu". Young Ja memohon dengan wajah tidak kalah memelas, "Sadarlah. Kau tidak bisa melakukan ini sekarang. Chul Goo, lalui saja pernikahannya. Ibu mohon, tolonglah. Jika kau tidak ingin melihat ibu mati. Kumohon berpikirlah yang jernih".
Chul Goo semakin merasa tertekan. Ia benar-benar bisa gila jika melalui pernikahan ini dalam keadaan sadar (tidak mabuk). Young Ja memperbolehkan Chul Goo minum satu gelas lagi sebagai tegukan terakhir, dan kau akan berjalan di pelaminan, okay!.
Chae Won jalan menuju ruang seminar. Ditengah jalan ia berpapasan dengan Hong Ju. Keduanya saling menatap. Hong Ju menatap Chae Won tajam, bahkan terkesan marah. Chae Won menundukkan kepala dan pergi lebih dulu. Hong Ju berbalik, melihat punggung Chae Won menjauh.
Di kantornya, Se Yoon tampak serius berkerja. Tapi tiba-tiba ia ingat perkataan Chae Won yang aka menghadiri seminar ahli gizi di hotel Crystal. Dan juga janji Chae Won yang akan mentraktirnya makan 2 kali. Se Yoon melihat jam ditangannya, seminarnya akan selesai sebentar lagi. Waktunya untuk mendapat traktiran. Se Yoon membereskan mejanya. Meluncur pergi ke hotel Crystal.
Sol Joo menelpon Choon Hee, untuk mengetahui bagaimana persiapan Choon Hee yang akan segera kembali ke Amerika. Apa ada sesuatu yang bisa aku bantu?. Apa kau sudah berkemas.
Tepat saat Sol Joo menelpon, Choon Hee tengah berkemas. Ia berkata tidak mempunyai barang banyak. Sol Joo tanya jam berapa penerbangannya, ia ingin mengantar Choon Hee ke bandara. Choon Hee bilang tidak perlu, salah satu temannya menjalankan bisnis di Chon Ahn. Ia akan tinggal dengannya selama 2 minggu baru kemudian pergi. Karena cafenya belum terjual. Sol Joo mengerti dan berpesan pada Choon Hee untuk jaga diri dan tetap sehat.
Kang Jin datang sambil teriak-teriak memanggil Chon Hee. Melihat Choon Hee yang sedang berkemas membuatnya bertanya apa kau benar-benar akan pergi. Choon Hee mengiyakan, lalu melihat tangan Kang Jin, "Gips-mu sudah dilepas. Kang Jin mengangguk, aku datang kesini langsung dari rumah sakit. Kau tidak boleh begini. Jika kau pergi tiba-tiba begini Hyo Dong akan terkejut.
Choon Hee tidak merasa begitu, Hyo Dong akan terus hidup bahagia bersama mertuanya. Kang Jin merasa ada kesalahpahaman diantara Hyo Dong dan Choon Hee. Kau seharusnya menjernihkan kesalahpahaman dan....Choon Hee kesal dan menyuruh Kang Jin keluar, karena baginya Kang Jin berisik sekali.
Choon Hee : Persetan dengan cinta. Dia akan menghabiskan sisa hidupnya dengan dikontrol ibu mertuanya.
Choon Hee yang kesal berdiri keluar kamar. Kang Jin mendesah, "Ah...Ibu adalah masalahnya. Aku harus melakukan sesuatu. Aku tidak bisa kehilangan sebuah setelah berekor".
Wanita Uhm berkumpul diruang makan. Nenek bicara pada Do Hee, "Rubah itu menjual usahanya dan pindah?". Do Hee tersenyum lebar dan berkata, "Ya. Aku memaksanya untuk berjanji. Dia berjanji akan meninggalkan kota ini besok siang". Nenek memuji Do Hee melakukan pekerjaan bagus.
Do Hee tersipu malu dan berkata tidak sama sekali. Jika Do Hee mampu meringankan pikiran nenek, ia akan melakukan apapun. Kang Sook mencibir, "Dasar pembohong". Do Hee tanya apa maksdunya. Kang Sook bilang Do Hee bicara seolah-olah mengusir Ny. Yang, tapi padahal itu tidak benar.
Ki Ok setuju dengan Kang Sook, Do Hee memang pembohong besar. Kang Sook membahkan bukan hanya itu kemampuan mencurinya juga yang terbaik.
Do Hee membentak, dan memukul meja "Hei! Keahlian mencuri?".
Kang Sook tanya apa perkatannya salah. Kau mencuri mie-ku hasil dari kerja keras. Do Hee kesal karena Kang Sook mengungkit hal itu lagi. Menyimpan dendam begitu lama.
Terdengar suara Kang Jin yang memanggil-manggil nenek. Nenek yang merasa kesal pada Kang Jin tanya kenapa datang kemari. Ada sesuatu yang ingin Kang Jin katakan pada Hyo Dong. Nenek memberi peringatan untuk tidak membicarakan yang tidak-tidak pada menantunya. Atau aku akan mematahkan tangan kirimu.
Ki Ok menanyakan tangan Kang Jin yang sudah tidak memakai gips lagi. Kang Jin bilang dokternya baru saja melepaskan gips. Kang Jin menagih uang kompensasi yang Do Hee janjikan. Do Hee heran kenapa Kang Jin meminta uang padanya. Mintalah pada orang yang telah mematahkan tanganmu.
Do Hee melirik Kang Sook. Kang Sook bingung dengan mata membesar. Kang Jin tanya dimana Ki Choon. Aku harus bicara padanya. Suruh dia keluar. Ki Choon yang kebetulan saat itu turun dari tangga, menarik diri mundur kembali ke atas begitu melihat Kang Jin ada dirumahnya.
Kang Sook berbohong dengan mengatakan suaminya pergi keluar kota untuk urusan bisnis. Ia akan menyuruh Ki Choon menelpon Kang Jin saat dia kembali. Kang Jin mengancam jika sampai besok uang itu tidak diberikan, aku akan berkemah di rumah ini.
Nenek diam saja. Do Hee dan Kang Sook juga diam, mengacuhkan ucapan Kang Jin. Kang Jin tanya kenapa mereka tidak menjawab. Nenek menghindar dengan alasan lelah dan mengantuk. Do Hee juga menghindar pergi ke dapur dengan alasan ingin menyiapkan makan malam. Kang Sook pergi ke kamar dengan berdalih mengajari Bo Reum mengerjakan PR.
Kang Jin heran kemana orang-orang itu pergi. Setidanya harus ada orang yang bertanggung jawab. Ki Ok hanya senyum-senyum saja. Kang Jin heran dan makin kesal melihat Ki Ok yang hanya senyum-senyum seperti itu.
Hyo Dong mengurung diri di kamar. Berkali-kali ia menghela napas berat. Meski Choon Hee merendahkannya tapi dia tidak boleh mengabaikannya seperti ini. Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku?". Dia tidak boleh melakukan ini padaku.
Kang Jin masuk kedalam kamar Hyo Dong, "Bukan waktunya kau berbaring seperti ini?". Hyo Dong tidak peduli dengan apapun, ia minta Kang Jin meninggalkanya sendiri. Kang Jin memberitahu besok Choon Hee pergi. Hyo Dong kaget dan langsung bangun, "Benarkah?".
Kang Jin membenarkan, sekarang dia sedang berkemas. Hyo Dong mendengus kesal, tangannya mengepal menahan marah. Kang Jin berkata ini bukan saatnya mempertahankan harga diri. Temui dia dan mohonlah maaf padanya. Lakukan apapun yang dia suruh padamu. "Baiklah", jawab Hyo Dong kembali tidur.
"Baiklah?. Apanya yang Baiklah?", tanya Kang Jin binggung. Hyo Dong merasa tidak ada gunanya mempertahankan Choon Hee. "Debu kembali ke debu. Air kembali ke air. Jika dia harus pergi, maka dia akan pergi.
Kang Jin : Apa kau sedang berada di surga?. Dasar orang suci. Ada masalah apa?. Aku benar-benar tidak mengerti kalian berdua.
Hyo Dong diam dengan mata berkaca-kaca. Pria paruh baya yang lagi galau karena cinta.
Young Ja dan Ny. Ma keluar dari hotel, Chul Goo dan Hong Ju mengikuti di belakang. Kali ini Young Ja bisa tersenyum lebar karena pernikahan yang ia impikan telah terlaksana dengan baik. Young Ja berkata merasa sangat bangga, para tamu terus memuji pengantin wanita karena kecantikannya.
Sang mak comblang Ms. Koh menambahkan Chul Goo dan Hong Ju adalah pasangan yang ditakdirkan dari surga. Saya sungguh terhormat bisa menjadi mak comblangnya. Ny. Ma diam saja, tanpa raut wajah bahagia.
Young Ja memegang tangan Hong Ju dan berharap bulan madu mereka menyenangkan. Chul Goo menghela napas berat. Ny. Ma mencium bau alkohol. "Apa kau minum?", tanyanya pada Chul Goo. Chul Goo ingin menjawab tapi Young Ja lebih dulu memotong dia bilang Chul Goo merasa gugup sebelum pernikahan, karena itu ia mengijinkannya minum sedikit untuk menenangkan diri.
Ny. Ma tampak tidak senang, ini bukan pernikahan pertama Chul Goo, kenapa harus gugup. Joo Ri, Chul Goo dan Young Ja menunduk mendengar ucapan Ny. Ma. Young Ja lalu mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan tuan Ma, apa dia pergi lebih dulu setelah acara pernikahan.
Ny. Ma membenarkan, karena suaminya itu ada rapat penting. Jawaban Ny. Ma itu membuat Hong Ju menarik sudut bibirnya, tersenyum sinis. Dialah yang paling tahu kalau perkataan ibunnya itu hanya bohong belaka.
Saat membuka pintu mobil, Hong Ju menemukan Coco di dalamnya. Young Ja kaget saat mengetahui Hong Ju bermaksud membawa hewan peliharaannya untuk ikut bulan madu. Ny. Ma minta mereka membiarkanya, karena Hong Ju tidak bisa hidup tanpa Coco, dia bahkan membawa anjing itu ke kamar kecil. Dia akan memasukkannya ke dalam kandang, jadi jangan khawatir. Meski dalam hati keberatan, Young Ja berlagak senang di hadapan besan, "Baiklah kalau begitu kuharap kalian bertiga bersenang-senang".
Hong Ju masuk ke dalam mobil, Young Ja menarik Chul Goo menjauh. Ia minta pada putranya itu untuk tidak bertindak konyol. Ny. Ma menyuruh Chul Goo untuk tidak membuang waktu dan cepat masuk ke dalam mobil. Dengan senyum lebar Young Ja berkata, "Ya..ya"... (mendadak jadi penurut).
Mata Joo Ri membesar terkejut begitu melihat Se Yoon keluar dari mobil. Joo Ri bertanya-tanya apa yang dilakukan sunbaenya itu dihotel Crystal ini. Tak ingin ketahuan Joo Ri memilih bersembunyi di balik banner yang terpasang di depan pintu masuk hotel.
Dari jauh Se Yoon melihat Chul Goo dan Young Ja. Chul Goo pamit pada ibunya dan Ny. Ma. Mobil pengantin berjalan menjauhi hotel. Tak lama kemudian Ny. Ma dan Ms. Koh pamit pulang lebih dulu. Tinggal Young Ja sendirian, ia terkejut ketika melihat Se Yoon berjalan ke arahnya. Young Ja celingak celinguk ke kanan dan kekiri mencari Joo Ri. Tapi Joo Ri sudah hilang sejak tadi.
Berbeda dari biasanya, kali ini Young Ja menyapa Se Yoon dengan senyum ramah, "senang bertemu dengamu lagi". Sikapnya mendadak berubah setelah mengetahui Se Yoon adalah pria yang dicintai Joo Ri sekaligus salah satu Chaebol nomor satu di Korea. Young Ja memberitahu putranya menikah lagi, dia baru saja pergi untuk berbulan madu.
Young Ja sedikit berbasa basi dengan mengajak Se Yoon untuk minum teh bersamanya. Se Yoon menolak dengan sopan. Lalu masuk ke dalam hotel. Joo Ri yang melihatnya merasa penasaran kenapa Se Yoon kemari. Wajahya berubah cemas, "Apa dia datang untuk bertemu dengan Chae Won?".
Chae Won keluar dari ruang seminar dengan wajah menunduk. Tampak tidak bersemangat. Ia tidak menyadari Se Yoon berdiri tepat di depannya. Chae Won mengangkat wajah, dan Se Yoon senyum padanya. Ia heran kenapa Se Yoon ada disini. Se Yoon berkata ada rapat di hotel ini, ia balik tanya bagaimana dengan seminarnya. Chae Won berkata bagus.
Se Yoon menagih janji, ia minta Chae Won mentraktirnya makan malam. Chae Won kaget, "apa?". Se Yoon berkata kau harus mentraktirku makan. "Sekarang?", tanya Chae won. "Kenapa, kau ada janji?", tanya Se Yoon balik. Chae Won menjawab tidak. Se Yoon berkata itu bagus sekali, ia minta Chae Won mentraktirnya makanan yang mahal. Se Yoon berbalik pergi dengan tersenyum. Chae Won akhirnya tersenyum dan mengikuti Se Yoon.
Rupanya Se Yoon mengajak Chae Won pergi ke rumah makan yang menjual kulit babi. Tempat yang sama dimana para ahjuma koki mengadakan pesta penyambutan untuk Chae Won. "Kelihatannya kau suka dengan kulit babi", ucap Chae Won.
"Ya. Aku tergila-gila dengan ini. Kau tidak menyukainya?", balas Se Yoon.
Chae Won juga menyukainya tapi, kurasa aku memperlakukan penolongku dengan sangat buruk. Seharusnya aku mentraktirmu malam malam yang lebih baik daripada ini. Se Yoon berkata hari ini bukan satu-satunya. Chae Won tanya apa maksud Se Yoon ingin di traktir setiap kali gajian. Dengan setengah bercanda Se Yoon berkata itu bukan ide yang buruk.
"Apa?", tanya Chae Won tak percaya.
Keduanya lalu tertawa riang.
Joo Ri menjadi stalker Se Yoon, dengan mengikutinya pergi. Ia tertegun melihat senyum di wajah Se Yoon. Ini pertama kalinya dalam 3 tahun Se Yoon tersenyum lepas seperti itu. Bagaimana dia bisa tersenyum cerah seperti itu?. Bahkan ini belum terlalu lama sejak mereka saling mengenal. Bagaimana dia bisa tersenyum padanya seperti itu?.
Wajar saja Joo Ri merasa kaget, karena Se Yoon tidak pernah tersenyum lepas seperti itu saat bersamanya. Padahal mereka sudah saling mengenal sejak lama. Mata Joo Ri berkaca-kaca menahan rasa cemburu dan marah.
Se Yoon mengajak Chae Won bersulang sembari mengucapkan selamat atas gaji pertama yang dia terima. Se Yoon tanya bagaimana dengan pekerjaannya. Chae Won berkata menyenangkan, lalu mengambil ponselnya dan menujukkan website yang ia buat. Chae Won memposting menu makanan selama satu minggu dan menerima pesanan. Ia berkata jika Se Yoon mempunyai ide atau menginginkan sesuatu jangan ragu untuk mempostingnya.
Se Yoon : Kau tidak bisa memperlakukanku sama seperti pegawai lain.
Chae Won : Baiklah, karena kau penyelamat hidupku dan pekerjaanku, katakan saja yang kau inginkan. Aku akan memasak untukmu. Setuju?.
"Setuju", jawab Se Yoon.
Chae Won menunduk sedih, "Oh. Kau melihatnya".
Se Yoon : Kau baik-baik saja.
Chae Won : Tentu saja. Kami sekarang adalah orang asing. Tapi jujur saja, aku tidak sebahagia seperti yang aku pikirkan. Aku tidak punya perasaan padanya lagi terhadapnya, tapi...Aku merasa agak sedih. Aku tidak tahu kenapa aku seperti ini.
Se Yoon : Aku akan membantumu merasa lebih baik. Selesaikan makannya dan kita pergi.
Selesai makan, Se Yoon mengajak Chae Won ketempat latihan baseball. Chae Won mengaku tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Se Yoon berkata ini tidak sulit, ia memberikan intruksi pada Chae Won. "Buka kakimu selebar bahu. Pegang pemukulnya, posisi tangan kiri di bawah tangan kanan. Tekuk lututmu".
Chae Won mengikuti seperti yang Se Yoon katakan. Se Yoon memberikan tongkat pemukul pada dan melihat posisi badan Chae Won. "Wah. Sikap yang bagus. Lakukan pemanasan terlebih dahulu".
Chae Won bersiap mengayunkan tongkatnya. Se Yoon menghentikan karena ia masih ada di belakang Chae Won. Bisa bonyok tuch kalo kena. Se Yoon berkata hampir saja kau memukul penyelamat hidupmua. Chae Won tertawa, "Maaf. Aku tadi terlalu bersemangat". Se Yoon tertawa geli.
Se Yoon lalu pindah berdiri di depan Chae Won, "Siap?. Kau bisa mengayunkan pemukulnya". Chae Won mengayunkan pemukulnya dengan sikap sempurna. Se Yoon kagum, "Wow..sikap yang bagus. Apa kau yakin ini yang pertama kalinya?". Chae Won mengangguk membenarkan.
Se Yoon menyuruh Chae Won bersiap, bola akan melayang ke arahmu. Pukul bolanya dengan sekuat tenaga. Mengerti?.
"Tidak masalah", jawab Chae Won.
Se Yoon : Berpikirlah seolah-olah bola itu adalah orang yang menidasmu dan pukul dengan keras.
Bola pertama keluar, Chae Won mengayukan tongkat dan memukul bola hingga melambung tinggi. "Wow..kau bagus", puji Se Yoon. Bola kedua datang, Chae Won memukul tepat dan membuat bola terlempar jauh. Chae Won teriak dan tertawa lepas tiap kali berhasil memukul bola. Se Yoon ikut tertawa melihatnya.
Bola-bola berikutnya datang. Chae Won selalu berhasil memukulnya. Ia tampak bahagia setiap kali berhasil melakukannya. Seolah-olah rasa stress dan perasaan sedihnya hilang bersama bola yang ia pukul. Wajah Se Yoon yang terlihat senang mendadak berubah sedih melihat Chae Won. Ia seperti ikut merasakan apa yang dirasakan Chae Won saat ini.
Setelah puas bermain, Se Yoon mengantar Chae Won pulang. Se Yoon tidak turun dari mabil, langsung pulang. Do Hee muncul tiba-tiba membuat Chae Won kaget. Ia tanya apakah Chae Won dan Se Yoon berkencan. Chae Won tentu saja menyangkalnya, "Tidak mungkin. Kami tidak begitu".
Do Hee masih tidak percaya. Chae Won menjelaskan seperti yang telah aku katakan, saat aku kehilangan ingatan di Namhae, dia.... Do Hee memutus ucapan Chae Won, "Kenapa dia mengantarmu pulang?". Chae Won menjawab aku mendapat gaji pertamaku jadi aku mentraktirnya makan malam.
Do Hee tidak mempermasalahkan jika memang Chae Won tidak berkencan dengannya. Tapi jika kau mempunyai perasaan terhadapnya, bibi akan menentangnya. Ibunya sangat kejam. Apa kau tahu dia adalah putra dari pemilik tempat kau bekerja?.
"Maksud bibi, putra dari presdir?", tanya Chae Won kaget.
"Kau tidak tahu itu?", ucap Do Hee.
Chae Won memang tidak mengetahuinya. Ia pikir Se Yoon sekedar seorang direktur. Do Hee merasa yakin ibu Se Yoon lebih buruk dari ibunya Chul Goo. Seperti ibu-ibu dari kalangan kelas atas. Dia sangat memegang erat-erat putranya. Do Hee mengatakan ini karena peduli pada keponakannya.
Chae Won minta bibinya tidak usah cemas, aku tahu posisiku. Tidak mungkin. Do Hee tertawa senang, "Benar. Apa kekurangannya sehingga dia mencintai seorang janda?". Do Hee sadar dan menutup mulutnya, "Maaf. Bibi salah bicara". Chae Won tidak mempermasalahkan, apa yag dikatakan bibinya itu memang benar. Chae Won mengajak Do Hee masuk. Do Hee berkali-kali menepuk bibirnya, "Aku harus mengendalikan lidahku". Chae Won tertawa geli mendengarnya.
Se Yoon pulang kerumah. Diruang tengah ada Joo Ri tengah minum teh bersama ibu dan ayahnya. Seperti biasa Se Yoon tidak terlalu suka jika Joo Ri datang, ia tanya ada apa kau kesini. Sol Joo berkata kakak Joo Ri menikah hari ini. Jadi dia datang membawakan beberapa makanan. Sol Joo mengajak Se Yoon untuk duduk dan makan bersama.
Se Yoon tidak tahu jika Joo Ri mempunyai kakak. Joo Ri hanya menunduk tanpa menjawab. "Kau tidak tahu itu", tanya Sol Joo. Se Yoo mengiyakan, aku tidak tahu. Sol Joo bilang kakak Joo Ri menikah dengan putri bungsu tuan Ma. Jika ia tahu, pasti akan menghadiri pernikahannya.
Sol Joo mengambil makanan dan memberikannya pada Se Yoon. Se Yoon menolak karena ia sudah makan malam. Presdir Lee menebak Se Yoon makan malam bersama rekan kerja. Se Yoon menjawab tidak, aku pergi makan dengan seorang teman. Wajah Joo Ri berubah kesal mendengarnya. Matanya itu loh, jutek banget.
Sol Joo membahas mantan kakak ipar Joo Ri yang kerja di perusahaannya. Ia tanya siapa namanya dan dibagian mana. Joo Ri bilang meskipun wanita itu berpisah dengan kakaknya, tapi dia juga punya privasi. Sol Joo mengerti, tapi ia takut wanita mengerikan seperti itu menjadi pegawai di perusahaannya. Bagaimana jika dia membahayakan rekan kerjanya.
Presdir Lee tanya apa yang sedang istrinya bicarakan. Sol Joo berkata ia tidak sengaja melihat wanita muda mengancam ibunya Joo Ri demi uang 50 milyar di depan perusahaan mereka. Joo Ri menunduk dan tersenyum diam-diam....Merasa senang karena Sol Joo jelas tidak menyukai Chae Won.
Se Yoon masuk kedalam kamar dan Joo Ri mengikuti di belakang (ini cewe gak malu ya, masuk keluar kamar cowo...pacar bukan, istri apa lagi!). Se Yoon mulai percaya dengan perkataan Sol Joo barusan. Ia tanya kenapa Joo Ri tidak membicarakan masalahi itu padanya, malahan menyimpannya sendiri. "Siapa dia. Di bagian mana?".
Dengan berlagak polos Joo Ri bilang tidak akan mengatakannya. Aku tidak ingin mengkhianatinya atau menyebabkan prasangka buruk terhadapnya. Aku merasa tidak nyaman. Se Yoon mengerti dan tidak akan bertanya lagi jika Joo Ri merasa tidak nyaman. Aku tidak tahu kalau kau bijaksana begini. Joo Ri berkata tidak juga, aku menyimpan sesuatu di belakanmu.
Se Yoon tanya apa itu. Joo Ri bilang nanti...aku akan mengatakannya nanti. Aku tidak bisanya mengatakan apapun hari ini. Joo Ri lari keluar kamar dengan menangis. Se Yoon bingung, "Ada apa dengannya?". Ia memanggil Joo Ri, menyusulnya keluar.
Chae Won membawakan makanan ke kamar Hyo Dong. Hyo Dong tidak mempunyai nafsu makan. Baru ia mengangkat sendoknya, tapi di letakannya lagi. Wajahya terlihat lebih tirus. Chae Won tahu ayahnya sakit karena Choon Hee. Hyo Dong menyangkal, bukan begitu. Chae Won melihat seperti itulah yang tertulis di wajah ayahnya.
Hyo Dong bilang tebakan putrinya itu salah, ayah agak sedikit demam. Chae Won menyarankan ayahnya untuk bersikap sebagai lak-laki, minta padanya untuk jangan pergi. Hyo Dong merasa semua sudah berakhir.
Chae Won : Jika dia kembali ke Amerika sekarang, Ayah mungkin tidak akan pernah menemuinya lagi. Apa Ayah yakin bisa hidup tanpa dirinya?
Hyo Dong : Ayah sudah bertahan bahkan setelah Ayah kehilangan Ibumu. Pasti Ayah bisa hidup tanpa dirinya. Aku bisa terus berjalan dengan menggertakkan gigi.
Hyo Dong memalingkan wajahnya, dan menghela napas panjang. Tapi di depan putrinya itu, ia berusaha seolah baik-baik saja. Chae Won memperhatikan perubahan wajah Hyo Dong. Ia tahu pastinya ayahnya merasa sangat sedih dan menderita saat ini.
3 peserta kompetisi mie berkumpul di ruang tengah yang ada di lantai 2. Ki Choon meminta Ki Choon dan Do He menandatangi surat perjanjian yang menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah melakukan kejahatan dan kecurangan lagi di putaran ke dua. Ki Moon dan Do Hee kaget dan protes.
Ki Moon dan Kang Sook merasa gelisah karena mendapat nilai 0 di putaran pertama dan itu semua karena perbuatan kakaknya. Ki Ok ikut membela Ki Choon, meski ia tidak mengalami kerugian tapi ia menaruh curiga pada kakak tertuanya itu. Kang Sook membenarkan, Aku tidak bisa tidur nyenyak sejak hari itu dan terus memikirkan"Mungkin mereka akan mencuri mie kami lagi. "Mungkin mereka melakukan sesuatu pada mie kami.".
Ki Choon : Berjanjilah bahwa kalian tidak akan pernah melakukan kejahatan seperti itu lagi. Dan juga, jika kalian ketahuan melakukan kejahatan yang sama, kalian harus mundur secara sukarela dari kompetisi. Tanda tangan.
Ki Moon merasa di perlakukan seperti pencuri. Do Hee tidak mau tanda tangan. Ki Choon mengacam, jika Ki Moon dan Do Hee tidak mau tanda tangan, kami akan mengatakan pada Ayah bahwa kami tidak bisa meneruskan kompetisi bersamamu. Ki Ok mengangguk setuju.
Do Hee kesal, "Kau benar-benar buruk kalau soal uang. Sulit dipercaya". Ki Ok menyahut, "Onnie. Kau tidak dalam posisi untuk bisa mengatakan itu. Kaulah yang pertama kali berbuat curang". Kedua tersangka ini saling berpandangan merasa di sudutkan.
Ki Moon kembali mendesak, jika kedua orang itu tidak mau tanda tangan ia benar-benar akan bicara pada kakek. Ki Moon mengalah dan bersedia tanda tangan. Do Hee tidak mau tanda tangan, ia minta Ki Moon yang mewakilinya untuk tanda tangan. Ke-3 saudara ipar Do Hee berteriak serempak, "Lakukan sendiri!". Do Hee akhirnya tanda tangan meski mengomel.
Chae Won kembali ke kamar, memikirkan sesuatu. Pikirannya mengingat pertemuannya dengan Chul Goo dan Hong Ju di depan hotel Crystal. Ponsel Chae Won berdering, ia langsung menjawabnya dan kaget mendengar suara Chul Goo.
Chul Goo menelpon Chae Won dari bandara, ia masih memanggil Chae Won dengan sebutan "yobo". Chul Goo mengaku merindukan Chae Won dan tidak pernah menyangka akan bertemu dengan mantan istrinya itu di hotel Crystal.
Dengan berlinangan air mata Chul Goo mengaku tidak tahu apa yang dia lakukan. Setelah aku berpisah denganmu hari itu, aku memutuskan untuk menikahinya dalam keputusasaan. Sayang, aku takut.
Hong Ju menarik travel bag-nya mendekati Chul Goo, sambil menggendong
Coco tentunya. Keningnya berkerut mendengar perkataan suaminya itu. Chul Goo kembali bicara, "Kurasa ini terlalu berlebihan untukku. Aku tidak tahu harus bagaiamana". Chae Won minta Chul Goo untuk berhenti omong kosong, dan ingin menutup telepon.
Chul Goo minta Chae Won jangan menutup telponya dulu. "Aku merasa lega bisa mendengar suaramu. Jadi jangan tutup telponnya. Berikan aku 10 menit. Tidak, 5 menit saja". Chae Won berkata tidak ada lagi yang harus aku katakan padamu. Selamat tinggal. Chae Won menutup telepon. Chul Goo memanggil-manggil nama Chae Won meski sambungan telepon sudah terputus.
Hong Ju yang sedari tadi mendengarkan bertanya apa yang sedang kau lakukan. Chul Goo kaget. Hong Ju yang marah jalan menarik travel bagnya pergi keluar dari bandara. Chul Goo mengikuti di belakang, "Hei. Kau mau pergi kemana?".
Hong : Kurasa aku tidak ingin pergi berbulan madu. Pergilah sendiri jika kau mau.
Chul Goo menahan tangan Hong Ju. Hong Ju teriak, "Sudah kubilang aku sedang tidak mood". Chul Goo bingung, "Apa kau sedang bercanda".
Hong Ju : Aku tidak akan pergi jika aku tidak mau. Jangan menggangguku
Chul Goo : Kau gila?. Kau tidak bisa melakukan semuanya semaumu.
Hong Ju : Kau menelpon mantan istrimu dan minum-minum. Kau juga gila. Wanita yang kutemui di pintu masuk hotel, bukankah dia mantan istrimu?. Bukankah kau baru saja menelponnya?.
Chul Goo tidak menyangkal bahkan tanya bagaimana Hong Ju mengetahui. Hong Ju hanya menduga dan ternyata benar. "Itu sebabnya kau minum sebelum pernikahan kita?". Chul Goo berkata bukan seperti itu, Sudah kubilang aku tadi gugup. Hong Ju tahu suaminya itu berbohong, Itu tertulis di seluruh wajahmu. Taksi!.
Chul Goo tanya Hong Ju mau kemana. Hong Ju ingin sendiri. Chul Goo menggertak, "Jika kau pergi seperti ini ini akan menjadi akhir bagi kita. Aku tidak akan menghentikanmu dua kali". Hong Ju tersenyum tipis, "Tidak ada ruginya".
Hong Ju masuk ke dalam taksi, minta sopir untuk mengantarkannya ke hotel Crystal. Chul Goo menarik napas panjang. Ia bilang tidak akan menghentikan Hong Ju. Tapi itu hanya gertak sambal saja. Chul Goo berteriak "Berhenti" saat taksi membawa Hong Ju pergi.
Susah memang, Hong Ju merasa terhina terlebih lagi dia bukanlah tipe wanita manis dan penurut seperti Chae Won. Tapi di situlah letak kelebihannya.
Susah memang, Hong Ju merasa terhina terlebih lagi dia bukanlah tipe wanita manis dan penurut seperti Chae Won. Tapi di situlah letak kelebihannya.
Lanjut ke Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 21 Part 2.
Note :
Sinopsis A Hundred Years Inherintance tetap akan saya lanjut sampai selesai. Mohon maaf dan sabar jika sinopsis sering kali telat di posting. Karena mood dan kesibukan sering kali mempengaruhi saya saat ingin membuat sinopsis. Terima kasih sudah berkunjung. Jangan sungkan-sungkan meninggalkan jejak kalian di kolom komentar.
Note :
Sinopsis A Hundred Years Inherintance tetap akan saya lanjut sampai selesai. Mohon maaf dan sabar jika sinopsis sering kali telat di posting. Karena mood dan kesibukan sering kali mempengaruhi saya saat ingin membuat sinopsis. Terima kasih sudah berkunjung. Jangan sungkan-sungkan meninggalkan jejak kalian di kolom komentar.
Lanjut ya,,,,ditunggu part 2 nya,,,semakin seru nih mertua vs menantu,,,:)
ReplyDeleteZhe,,,
Akhiry muncul jg,mksh ya unni msh pnsaran apa rahasia sol jo y?knp dia takut bgt choon he di korea.mksh unni,ttp ditunggu.. Kelanjuty.
ReplyDeleteAlhamdulillah akhirnya.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak
S.A