Pages - Menu

Thursday, June 23, 2011

Little Brother




Tiitle : Little Brother/Hello Brother
Genre : Family, Melodrama
Film Date : May, 2005

Cast : 
Park Ji Bin as Jang Han Yi
Seo Dae Han as Jang Han Byul
Choi Woo Hyuk as Choi Wook


Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata tentang persahabatan 2 anak laki-laki yang menderita tumor otak. Film yang disutradai oleh Lim Tae Young ini sangat menyentuh. Menceritakan tentang persaudaraan dan persahabatan yang terjalin dengan tulus.  

Han Byul dan Han Yi adalah adik kakak yang bersekolah disekolah yang sama. Han Yi  anak laki-laki yang superaktif dan sering kali usil kepada temannya disekolah dan juga kepada kakaknya. Sebagai seorang kakak Han Byul sering kali mengalah dan diam ketika Han Yi bersikap nakal padanya. Suatu hari diketahui bahwa Han Byul menderita penyakit tumor otak dan harus di operasi. Han Yi tidak mengetahui bahwa penyakit tumor otak dapat membahayakan nyawa kakaknya. Han Yi tetap saja bersikap nakal seperti biasanya. Ayah mereka memberikan buku catatan kepada Han Byul. Jika Han Yi masih saja menganggu Han Byul yag sedang sakit, maka Han Byul harus menulisnya dalam buku itu. Dengan begitu setiap kenakalan yang dilakukan Han Yi kepada kakaknya akan mendapatkan hukuman dari ayahnya. 

Sebelum tumor semakin membesar dalam otak Han Byul, maka harus segera dilakukan operasi untuk pengangkatan tumor. Operasi berjalan dengan lancar dan Han Byul di izinkan untuk pulang. Han Yi merasa sedikit tersisih ketika orang tua mereka lebih memperhatikan Han Byul. karena lingkungan yang kurang sehat maka penyakit Han Byul kambuh lagi, ia pun segera dilarikan kerumah sakit untuk melakukan berbagai rangkaian pengobatan. Dirumah sakit Han Byul berkumpul dengan para pasien yang menderita penyakit yang sama dengannya. Dirumah sakit Han Byul bertemu dengan Choi Wook. Choi Wook telah menderita penyakit tumor otak selama 3 tahun, tapi ia tetap bersikap ceria walapun terkadang merasakan sakit.

Han Yi tidak senang dengan Choi Wook dan menyebutnya dengan "anak kampung. Suatu hari Han Yi melukai Wook, tapi hal itu tidak membuat Wook membenci Han Yi. Disekolah pun Han Yi juga berkelahi dengan teman sekelasnya dan membuat anak itu terluka. Ibu Han Yi mendapatkan teguran dari gurunya akan sikap nakal Han Yi di sekolah. Dengan sikap nakalnya Han Yi tidak mempunyai banyak teman di sekolah. Untuk menghindari kemarahan ibunya, Han Byul meminta kepada Han Yi untuk pergi ke kampung halaman Wook, kebetulan Wook telah selesai melakukan terapinya dan di izinkan untuk pulang.

Wook mengajak Han Yi pergi kehutan untuk bertemu dengan manusia tarzan. Didalam hutan mereka bertemu dengan Pria aneh yang berpenampilan kotor, karena takut Wook dan Han Yi berlari sekencang-kencangnya, tapi ternyata Wook tertinggal di dalam hutan. Kemudian Han Yi masuk kembali kedalam hutan dan menemukan Wook yang pingsan. Han Yi mengira bahwa Wook telah mati. Lalu Pria aneh itu datang lagi dan memberikan minuman kepada Wook dan membuat Wook kembali sadar. Kemudian pria aneh itu mengendong Wook juga Han Yi dan membawa mereka terbang, ternyata dialah manusia tarzan yang mereka cari. Han Yi menceritakan pengalamannya itu kepada kakaknya. Han Yi mengira bahwa air yang diminumkan oleh manusia tarzan kepada Wook bisa menyembuhkan penyakit dan menghidupkan orang yang telah mati.

Semenjak itu Han Yi, Han Byul dan Wook berteman dengan baik. Han Byul dan Han Yi mendengar pembicaraan antara orang tua Wook dan dokter tentang kondisi Wook yang sudah sangat lemah dan telah mendekati stadium akhir. Han Yi yang selama ini merupakan anak yang egois berubah menjadi teman yang setia kawan. Han Yi bahkan rela menempuh perjalanan jauh dengan sepedanya dan berhujan-hujanan di malam hari hanya untuk bertemu dengan komedian idola Wook, Jade pria kecil. Han Yi meminta kepadanya untuk menemui Wook. Han Yi merasa kondisi Wook akan membaik jika bertemu dengan idolanya.

Benar saja kehadiran Jade pria kecil, membuat Wook kembali sehat dan lincah untuk sementara waktu. Kehadiran Jade tidak hanya menghibur Wook tapi juga seluruh pasien di rumah sakit itu. Seluruh pasien ikut tertawa mendengar lelucon yang dilontarkan oleh Jade. Kehadiran Jade membawa kebahagiaan di rumah sakit itu.

Belakangan diketahui bahwa tumor di otak Han Byul masih tersisa dan harus melakukan operasi sekali lagi untuk melakukan pengangkatan secara menyeluruh. Tumor di otak Han Byul telah menyebar ke syaraf dan jika pengangkatan kali ini berhasil maka akan mengakibatkan kebutaan pada Han Byul. Walaupun diluar terlihar tenang tetapi sebenarnya Han Yi merasa cemas dengan keadaan kakaknya. Di hari operasi Han Byul, Han Yi bolos sekolah dan pergi ke hutan untuk menemui manusia tarzan dan bermaksud untuk meminta air untuk mengobati kakaknya. Walaupun Han Yi telah mencari jauh kedalam hutan tetap saja ia tak menemukan manusia tarzan. Beruntung ia menemukan mata air dan wadah yang dulu diminumkan manusia tarzan untuk membangunkan Wook.

Tanpa pikir panjang Han Yi membawa wadah itu dan pergi kerumah sakit. Han Yi percaya jika Han Byul meminumnya maka kakaknya itu akan sehat seperti sedia kala. Sementara itu dirumah sakit operasi Han Byul telah berjalan lancar dan tumor telah diangkat sepenuhnya,  tetapi Han Byul mengalami banyak pendarahan dan beberapa syaraf pada tubuh Han Byul tidak bereaksi yang menyebabkan Han Byul tidak segera sadar setelah operasi selesai. Dokter masih saja berusaha untuk membuat Han Byul sadar kembali dengan menekan dada Han Byul berkali-kali, Ibu Han Byul terus saja menangis. Di samping ranjang Han Byul terbaring Wook yang juga dalam kondisi kritis.

Ditengah kepanikan dan rasa cemas yang memuncak, Han Yi berlari dengan tergesa dan menerobos masuk kedalam ruangan ICU, tentu saja kehadiranya ini dicegah oleh suster jaga dan juga oleh ayahnya. Han Yi terus berteriak dan memaksa masuk agar dapat memberikan minuman yang ia bawa dari hutan. Tapi sayangnya minuman itu justru jatuh dan habis tertumpah di lantai. Mendengar teriakan Han Yi, mata Han Byul perlahan-lahan kembali terbuka.

Han Yi tersenyum melihat Han Byul yang telah membuka matanya, ia juga tersenyum kepada Wook yang berada tak jauh dari ranjang Han Byul. Ketika mata Han Byul terbuka justru kondisi Wook yang semakin melemah, Wook sempat menoleh kepada Han Byul dan Mengucapkan "kakak, selamat tinggal". Lalu gerak monitor jantung Wook mulai melemah dan kemudian menunjukan garis lurus. Seluruh orang yang berada didalam ruangan itu tidak menyangka bahwa justru Wook lah yang akan pergi. Tangis dan air mata mengiringi kepergian Wook. Manusia tak akan pernah tau kapan kematian akan datang menghampiri.

Beberapa bulan kemudian, Han Byul telah kembali sehat dan belajar membaca dalam huruf braile. Han Byul tidak bisa melihat lagi sebagai dulu dan sebagai gantinya, kini Han Yi lah yang menjaga kakaknya. Hari itu bertepatan dengan hari natal dan salju turun.  Han Yi mengajak Han Byul bermain salju di luar. Kedua kakak beradik itu bermain salju dengan rukun dan mengenang Wook dihati mereka sebagai teman yang baik dan menyenangkan.



No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)