Judul : Cinta Suci Zahrana
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika- Basmalah
Terbit : Juni, 2011
Biarkan orang lain menjalani kehidupan yang kecil, tetapi kamu jangan.
Biarkan orang lain memperdebatkan soal-soal kecil, tetapi kamu jangan.
Biarlah orang lain menangisi kepedihan-kepedihan kecil, tetapi kamu jangan.
Biarlah orang lain menyerahkan masa depan mereka kepada orang lain, tetapi kamu jangan.
Biarkan orang lain memperdebatkan soal-soal kecil, tetapi kamu jangan.
Biarlah orang lain menangisi kepedihan-kepedihan kecil, tetapi kamu jangan.
Biarlah orang lain menyerahkan masa depan mereka kepada orang lain, tetapi kamu jangan.
Kedua mata Zahrana berkaca-kaca membaca pesan itu. Ia teringat saat ia
menuliskan kalimat itu di lembar biodata yang akan dijadikan album
kenangan.
“Dari mana kau dapat kalimat bagus itu Rana. Kau sendiri yang buat atau kau memetik dari kalimat orang lain?”
“Itu aku petik dari kalimat Jim Rohn.” Lirih Zahrana.
“Dari mana kau dapat kalimat bagus itu Rana. Kau sendiri yang buat atau kau memetik dari kalimat orang lain?”
“Itu aku petik dari kalimat Jim Rohn.” Lirih Zahrana.
“Zahrana adalah seorang penulis yang aktif menulis sehingga,
keaktifannya mengantarkannya kuliah di beijing, banyak mendapatkan
penghargaan. Perempuan berumur 34 tahun ini sudah beberapa kali mengukir prestasi, sebagai perempuan
terbaik sarjana tehnik di Universitas terkemuka di Indonesia Zahrana juga menjadi dosen tehnik. Prestasi terbesarnya, adalah
saat mendapatkan penghargaan International di Beijing Cina.
Saking sibuknya
mencari ilmu, 34 tahun belum juga menikah. Sampai disinilah terjadi
konflik dengan ibunya. Apakah sampai umur itu Dia belum juga menemukan seorang lelaki
pemimpin rumah tangganya?
Novel ini mengkisahkan perjalanan seorang Perempuan muslim dalam meraih impian dan cita-citanya. Akankah Zahrana mengorbankan impiannya, ketika ia mendapat tuntutan dari orang tuanya yang ingin segera melihat Zahrana menikah , apakah tak pernah terbesit dalam benak Zahrana untuk memilik suami dan sebuah keluarga?
Seperti novel kang Abik yang terdahulu, novel kang Abik kali ini masih sarat dengan religi yang kental dari sang tokoh utama. Kal ini kang Abik memilih Beijing, China sebagai setting novel terbarunya, tak seperti novel terdahulu yang kebanyakan memilih Timur Tengah. Alasannya karena Islam itu Universal dan ada dimana-mana tak hanya di Timur Tengah.
No comments:
Post a Comment
Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)