Pages - Menu

Sunday, February 15, 2015

Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 7 Part 1

Do Hyun bermimpi masa kecilnya ketika di kurung di gudang penyimpanan wine. Berbagai mainan ada di sana. Do Hyun kecil mundur ketakutan menutupi wajahnya ketika melihat bayang seseorang yang ingin memukulnya. Do Hyun lega ketika orang itu pergi. 

Kemudian di hadapan Do Hyun, ada Ri Jin dewasa yang mengungkapkan rasa takutnya pada api dan ruang bawah tanah. Tapi ia tidak merasa takut lagi, karena ada Do Hyun bersamanya.

Do Hyun tersentak kaget, membuka matanya yang semula terpejam. Lalu matanya tertutup kembali. Saat Do Hyun membuka matanya kembali, terlihat kilatan hijau di matanya dan pandangannya menjadi kosong. Ahn Yo Sub keluar mengambil alih kesadaran Do Hyun. 

Ny. Shin berusaha keras menghapus tulisan I'm Nana sambil menangis, "Dia tidak boleh mengingatnya. Do Hyun pasti tidak mengingatnya. Kumohon...Kumohon", batin Ny. Shin dalam hati.

Ny. Shin tidak sadar, kalau di atas tangga ada ahjuma yang sedang memperhatikan apa yang dia lakukan dengan heran.

Ahn Yo Sub
Episode 7 
Sek. Ahn berada di toko buku dan sedang memegang novel "Kasus Pembunuhan Omega 3 " karya Omega. Tiba-tiba saja Ri On sudah berdiri di samping Sek. Ahn dan menebak pasti Sek. Ahn merupakan penggemar Omega. 

Ri On berkomentar novel yang di tulis Omega ini sangat menarik sekali, dan penulis itu juga tampan. Tapi Sek. Ahn berpendapat sebaliknya, ia mengira Omega malah menyembunyikan wajahnya (karena mereka tidak tampan).

Ri On berbisik, "Itu cuma gosip. Banyak orang bilang wajahnya seperti Won Bin. Mirip" (Jiah.. memuji diri sendiri... LOL).

Sek. Ahn dalam perjalanan kembali ke kantor dan menelpon editor Omega. Sek. Ahn tahu dengan baik kalau Omega tidak mengungkapkan identitasnya. Oleh karena itu ia memohon bantuan pada editor. Sek. Ahn bilang wakil direktur ID Entertainment ingin bertemu langsung dengan Omega. Sek. Ahn berharap editor dapat membantunya. 

Sek. Ahn menutup telponnya. Kemudian ia menghampiri mobil sedan hitam yang berhenti didepan perusahaan. Itu adalah mobil Ny. Seo. Sek. Ahn membungkuk hormat saat kaca jendela mobil terbuka yang memperlihatkan wajah angkuh Ny. Seo.

Tanpa memandang wajah lawan bicaranya, Ny. Seo menyuruh Sek. Ahn masuk ke dalam mobil. Ada yang ingin ia bicarakan.

Yo Sub yang kini berada dalam tubuh Do Hyun, berjalan di lobby dengan melamun. Seorang karyawan yang berpapasan dengannya menegur Do Hyun dan merasa heran karena Do Hyun tidak merespon.

Yo Sub melihat sekeliling yang tampak asing baginya. Yo Sub mengenggam tangannya sendiri. Mungkin itu kebiasaan Yo Sub saat merasa gugup atau gelisah. 

Do Hyun keluar perusahaan tepat saat mobil Ny. Seo mulai berjalan. Sek. Ahn melihat Do Hyun dari kaca spion dan menangkap keanehan pada sikap Do Hyun. Sek. Ahn terkejut dan mencoba melihat lebih jelas. Sepertinya dia menyadari ada kepribadian lain dalam berada dalam tubuh Do Hyun. 

Ny. Seo bertanya, "Ada yang salah dengan wakil direktur Cha?".

"Apa?. Apa maksud Anda?", tanya Sek. Ahn balik sambil tetap melihat Do Hyun dari kaca spion.

"Mulai sekarang, aku akan mencari tahu sendiri", jawab Ny. Seo yakin ada masalah pada Dp Hyun. 

Sek. Ahn tampak terkejut dengan ucapan Ny. Seo dan terus melihat Do Hyun yang mulai berjalan menjauh dari perusahaan.

Yo Sub yang kini sudah berganti pakaian dan merubah penampilannya, naik ke atas sebuah gedung dengan membawa tas besar. Dia melangkahkan kakinya berjalan menuju tepi gedung. Sesampainya di sana, Yo Sub termenung. Tak lama kemudian terdengar dering ponsel. Dari Ri Jin. Yo Sub mengangkatnya tanpa bicara.

Ri Jin yang saat ini dalam perjalanan menuju rumah sakit menelpon Do Hyun untuk memberitahu bahwa ia tidak bisa menerima tawaran menjadi psikiter pribadi untuk Do Hyun. Ri Jin sudah memikirkannya, bahkan tanpa berpikir pun tawaran menjadi psikiter pribadi menurutnya agak berlebihan.

Ri Jin sekaligus mengucapkan selamat tinggal pada Do Hyun karena ia ingin belajar ke luar negeri. Ri Jin bilang ini semua berkat Do Hyun. Walau pada akhirnya ia tidak bisa menjadi teman atau dokter bagi Do Hyun, tapi bertemu dengan Do Hyun bukanlah hal yang buruk.

Pertemuan dengan Do Hyun membuatnya mempelarjari banyak hal yang belum pernah ia ketahui sebelumnya. Ri Jin juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Do Hyun yang mau berpura-pura menjadi pacarnya dan telah menyelamatkannya dari kebakaran. Ri Jin mendoakan Do Hyun selalu sehat dan bahagia dan berharap Do Hyun bisa menemukan psikiter pribadi yang tepat.

Ri Jin yang tidak mendengar suara Do Hyun sejak tadi memanggil Do Hyun, "Cha Do Hyun. Kau dengan aku, kan?".

"Kau pun melarikan diri darinya. Pada akhirnya noona mencampakkan Do Hyun Hyung, benarkan?".

Ri Jin terkejut dan merasa aneh dengan cara bicara Do Hyun. Tidak biasanya Do Hyun memanggilnya "Noona (kakak perempuan)". Ri Jin tanya, "Siapa kau?".

"Aku", Yo Sub sedikit membenarkan letak kacamatanya, "Ahn Yo Sub. Usiakuz 17 tahun. Dr. Scottfield memberiku julukan kepribadian yang ingin bunuh diri".

Ri Jin panik dan menepikan mobilnya, "Kepribadian yang ingin bunuh diri".

Yo Sub membenarkan dan bilang menyukai julukan itu. Ri Jin tanya apa yang di lakukan Yo Sub saat ini. Yo Sub duduk jongkok, di depannya banyak kaleng cat pilox. Yo Sub bilang kalau saat ini ia sedang berusaha menulis pesan kematian. Tidak ada gunanya lagi ia hidup di dunia ini.

Yo Sub merasa muak di perlakukan seperti moster dan mutan. Lebih baik ia mati bersama yang lainnya. Hanya kematian yang membuatnya bebas dan langit akan menjadi kuburannya.

Ri Jin berusaha mengulur waktu dan membujuk. Jika Yo Sub ingin meninggalkan pesan kematian, bukankah Yo Sub perlu seseorang untuk mendengarkan pesannya tersebut. Ri Jin bertanya dimana Yo Sub sekarang, ia akan segera datang dan mendengarkan.

Yo Sub tidak mau memberi tahu dimana dia saat ini. Ia menyuruh Ri Jin untuk menebak dan menemukannya dalam waktu 1 jam. Jika Ri Jin terlambat satu detik saja, maka ia bersama yang lainnya akan menghilang selamanya. Yo Sub merasa pembicaraan sudah selesai dan menutup telpon meski Ri Jin memintanya untuk menunggu.

Ri Jin menelpon Sek. Ahn untuk memberitahu keadaan Do Hyun yang kini berubah menjadi Yo Sub. Sek. Ahn melihat nama Oh Ri Jin di layar ponselnya, tapi dia tidak bisa menjawab telpon karena sedang bersama Ny. Seo. Terpaksa Sek. Ahn mengabaikan telepon Ri Jin.

Ny. Seo bertanya apa Do Hyun mempunyai pacar. Do Hyun menjawab tidak punya. Ny. Seo bertanya lagi, apa benar Do Hyun tidak punya pacar rahasia di Amerika. Sek. Ahn menjawab sejauh yang ia tahu Do Hyun tidak punya pacar.

Ny. Seo tampak tidak percaya kalau Do Hyun tidak punya pacar. Kenapa waktu itu Do Hyun tidak mau Hyun kembali ke Korea meski ia sudah berkali-kali menyuruh Do Hyun untuk pulang. Setelah Do Hyun bersekolah di luar negeri saat berumur 15 tahun, dia tidak pernah sekalipun pulang ke Korea atas kemauannya sendiri ataupun pun pulang atas perintah Ny. Seo.

Do Hyun juga tidak mau mendengarkan, meski ibunya sendiri yang meminta Do Hyun untuk pulang. Ny. Seo yakin pasti ada alasan kenapa Do Hyun mengasingkan diri di luar negeri.

Sek. Ahn terlihat bingung, "Itu karena......"

Ny. Seo menyela, "Jangan beralasan kalau dia takut aku mengawasinya...Masalahnya berbeda. Pasti ada alasan lainnya. Katakan kenapa dia tidak mau meninggalkan Amerika dan pulang kesini?. Dan kenapa dia harus kembali ke Amerika setelah 3 bulan lagi. Apa yang sebenarnya disembunyikan Cha Do Hyun dariku?".

Sek. Ahn diam tak bisa menjawab.

Tidak bisa berbicara dengan Sek. Ahn, Ri Jin menghubungi Dr. Seok. Dr. Seok terkejut mendengar Ri Jin bilang Yo Sub ingin bunuh diri dan tanya, "Kau yakin?. Kalau orang itu bilang namanya Yo Sub?".

Ri Jin membenarkan dan bilang waktu yang ia miliki tidak banyak karena Yo Sub memberinya waktu 1 jam untuk menemukannya. Itulah cara untuk menemukannya. Dr. Seok tanya bagaimana dengan Sek. Ahn, apa Ri Jin sudah menelponnya?. Ri Jin bilang sudah berusaha menelpon tapi tidak di angkat.

"Tolong bantu aku Dr. Seok. Apa anda tahu dia ada di mana?. Seperti Yo Sub menemukan sesuatu yang pantas di lakukan atau dia suka?. Apapun itu".

Dr. Seok jadi panik. Yang ia ketahui Yo Sub berusia 17 tahun dan saudara kembar Ahn Yo Na, yang juga merupakan kebanyakan yang di miliki Do Hyun.

"Dia sangat pintar, hampir setara jenius. Banyak yang bisa dia banggakan. Dia bisa merasakan keindahan yang luar biasa, dia tidak suka hal-hal yang buruk. Ah, dia juga pesimis dan dia berharap mati. Dia sangat memahami seni khususnya melukis".

Ri Jin ingat saat mendengar suara kaleng cat di goncang saat bicara dengan Yo Sub sebelumnya, "Botol semprot", guman Ri Jin.

"Selain pesan kematian, ada yang lain?", tanya Dr. Seok kemudian.

Ri Jin diam sesaat mencoba mengingat, "Dia bilang langit akan menjadi kuburannya".

"Atap", seru Dr. Seok menebak dimana Yo Sub berada saat ini, "Yo Sub berusaha bunuh diri dengan melompat dari atap gedung. Jadi kau akan kemana sekarang?".

Ri Jin akan mulai mencari di perusahaan Do Hyun terlebih dahulu. Saat ini ia dalam perjalanan dan hampir sampai di perusahaan Do Hyun. Dr. Seok bilang bukan disana, ia yakin Yo Sub tidak akan pergi ke atap perusahaan karena banyak CCTV di gedung itu dan banyak orang yang mengenali Do Hyun disana.

"Dia akan melompat dari tempat yang tidak di kenal, kapanpun itu sesuai keinginannya. Menurutmu orang sepandai Ahn Yo Sub tetap akan memilih atap perusahaannya?"

Ri Jin pusing, Yo Sub tidak mau menunggu di suatu tempat yang mudah untuk di temukan. Apa yang harus ia lakukan. Dr. Seok meminta Ri Jin untuk tenang karena saat ini hanya Ri Jin yang bisa menyelamatkan Do Hyun.

Ri Jin panik, "Jadi aku harus bagaimana lagi?. Waktuku tinggal 30 menit. Aku harus bagaimana lagi!".

Kemudian Ri Jin melihat gedung paling tinggi. Ia bilang pada Dr. Seok akan menutup telponya. Dr. Seok bertanya mungkinkah Ri Jin sudah menemukan tempatnya. Ri Jin tidak yakin dan sedang bertaruh. Entah benar atau tidak, setidaknya ia harus mencobanya.

Ri Jin melajukan mobilnya agar cepat sampai di gedung yang dia maksud.

Ny. Seok bertanya kenapa Do Hyun dan Sek. Ahn sering mendatangi bagian kejiwaan rumah sakit Kanghan. Sek. Ahn terkejut. Ny. Seo berkata sepertinya Sek. Ahn tidak tahu dengan baik, "Kalau kau ingin merahasiakan sesuatu, kau harus melakukannya dengan benar".

"Ketua, anda sudah tahu sampai mana?", tanya Sek. Ahn dengan wajah terkejut.

"Apa aku tahu sesuatu?".

"Saya akan memberitahu sesuai keinginan anda".

Ny. Seo menilai Sek. Ahn tidak mengenalnya. Ia tidak peduli apa yang terjadi pada Do Hyun dan rahasia yang Do Hyun sembunyikan, "Aku tidak mau tahu dan tidak ingin tahu".

Sek. Ahn kembali dibuat terkejut dengan respon Ny. Seo, "Anda tidak ingin saya menjawab pertanyaan anda sebelumnya?".

"Apapun rahasianya, pastikan Cha Young Pyo tidak tahu. Bagaimana pun caranya pastikan anak itu (Do Hyun) harus selamat sampai putraku sadar. Pastikan dia baik-baik saja, mengerti!. Sampai saat itu tiba, gunakan cara apapun untuk melindunginya. Itulah yang harus kau lakukan", ucap Ny. Seo memerintah.

Yo Sub selesai menggambar semua kepribadian yang hidup di dalam tubuh Do Hyun. Ada gambar wajah Do Hyun, Se Gi, Ferry, Yo Na, Nana dan Yo Sub sendiri. Tak hanya itu saja, ia juga menuliskan pesan terakhirnya di lantai dengan cat merah, "Kill Me". Yo Sub memandang langit yang terbentang luas di hadapannya.

Ri Jin berhenti di depan sebuah toko. Ia melihat sekeliling dan berguman dalam hati, "Untuk membeli keperluan melukis, dia pasti berhenti di toko kerajinan". Dalam imajinasi Ri Jin, ia melihat Yo Sub keluar dari toko dengan membawa tas besar.

"Lalu, dia akan mencari tempat agar dia bisa melukis tanpa gangguan. Tempat dia bisa melompat setelah meninggalkan pesan terakhirnya". batin Ri Jin kemudian.

Dan dalam imajinasinya, Ri Jin melihat Do Hyun berjalan menuju sebuah gedung yang sepi. Di depan pintu masuk, ada spanduk yang menerangkan kalau gedung itu di tutup dan akan di buka kembali setelah di renovasi. Ri Jin juga ingat perkataan Yo Sub yang berkata langit akan menjadi kuburannya. Ri Jin melihat gedung pencakar langit itu dan bergegas masuk kesana.

Yo Sub duduk menunggu Ri Jin. Ia melihat jam di pergelangan tangan. Pukul 4 tepat. Yo Sub melihat ke arah tangga. Tidak ada siapapun di sana. Yo Sub menghela napas dan termenung sesaat. Tampak kecewa tidak ada orang yang datang.

Sementara itu, Ri Jin berusaha mempercepat langkahnya menaiki tangga dari lantai demi lantai. Ri Jin melihat jam di tangan dan sadar waktunya tinggal sedikit.

Yo Sub berdiri di tepi gedung. Memasang headset di kepala dan merentangkan kedua tangannya. Yo Sub mengangkat sebelah kakinya bertumpu pada udara. Mata Yo Sub berkaca-kaca, saat dia menutup mata setetes air mata bening membasahi pipinya.

Yo Sub mencondongkan tubuhnya, siap terjun. Tepat saat itu Ri Jin datang dan berteriak, "Jangan....". Teriakan itu di dengar Yo Sub.

Yo Sub menarik kakinya dan menoleh pada Ri Jin yang datang menghampirinya. Ri Jin membujuk Yo Sub untuk turun dan bicara. Ia menunjuk gambar yang di buat Yo Sub dan bertanya setelah meninggal apa gunanya semua gambar itu.

"Setidaknya untuk di kenang kalau kami pernah tinggal di dalam tubuh Do Hyun".

"Kau sudah bertanya pada semua kepribadian lain?. Apa mereka semua ingin mati atau mereka ingin hidup?. Tanpa bertanya pun, kau tetap ingin mati, kan?".

Yo Sub bilang kalau ia akan melakukan apapun yang tidak bisa di lakukan seorang pengecut. Ri Jin berkata Yo Sub tidak bisa mati kapanpun yang dia inginkan, "Tubuhmu bukan milikmu saja!".

"Karena kami semua ada dalam satu tubuh, kami di sebut mutan".

"Kau itu bukan mutan!. Mereka tidak akan mengatakan hal itu padamu", ucap Ri Jin setengah teriak. Dengan nada lebih pelan, Ri Jin mencoba memberi pengertian bahwa semua orang punya orang lain yang tinggal dalam tubuh mereka. "Ada aku yang ingin mati dan ada aku yang ingin hidup. Setiap hari aku melawan aku yang ingin menyerah. Kau tidak berani melawan!".

Yo Sub menganggap sikap Ri Jin ini seakan Ri Jin tahu segalanya. Ri Jin mengulurkan tangan, "Kumohon. Turunlah!".

Tapi Yo Sub tidak mau, karena pada akhirnya Ri Jin akan meninggalkan Do Hyun. Ri Jin hampir menangis dan meminta Yo Sub untuk turun. Yo Sub berkata seharusnya Ri Jin tidak datang terlambat, jika Ri Jin benar-benar ingin menyelamatkannya.

"Kumohon", pinta Ri Jin lirih.

"Kau terlambat 2 menit", ucap Yo Sub terenyum seraya mengacungkan 2 jarinya, "Permainan tetaplah permainan. Waktunya sudah habis".

Yo Sub berbalik. Dengan cepat Ri Jin menangkap kaki Yo Sub, "Tidak!. Jangan. Jangan. Jangan". Yo Sub berontak berusaha melepaskan kakinya dan mendorong Ri Jin jauh-jauh, "Jangan ikut campur!".

Tubuh Ri Jin terhuyung kebelakang dan menabrak tiang-tiang besi. Yo Sub melihat Ri Jin tertimpa tiang-tiang itu, "Jangan ikut campur", ucapnya lirih.

Kepala Ri Jin mengeluarkan darah, tapi ia tidak memperdulikan rasa sakit itu. Yang lebih penting baginya saat ini menghentikan Yo Sub yang ingin bunuh diri. Ri Jin teriak memanggil nama Do Hyun dan menarik Yo Sub menjauh dari tepi gedung. Mereka berdua jatuh ke bawah lantai. Kaca mata Yo Sub terlepas.

Ri Jin menarik kerah baju Yo Sub dan mengguncang tubuh Yo Sub seraya memanggil nama Do Hyun berkali-kali.

"Cha Do Hyun... Cha Do Hyun. Sadarlah!!!", teriak Ri Jin panik.

Yo Sub terengah-engah, "Jangan guncang aku. Hentikan"

"Cha Do Hyun sadarlah!. Kau benar-benar ingin mati?. Itu yang kau inginkan?. Tidak mungkin kau mau mati. Kalau kau mati, kau tidak perlu berkerja keras untuk kehidupanmu setiap hari. Kembalilah. Jangan sembunyi dan cepat keluar Cha Do Hyun!". 

Pandangan Yo Sub menjadi kosong. Di dalam mata Yo Sub, kita di bawa ke alam bawah sadar dimana jiwa Do Hyun berada saat ini. Do Hyun tidak sadarkan diri tenggelam di dalam lautan tanpa dasar. Di lautan tanpa dasar itu, terdengar suara Ri Jin yang memanggil nama Do Hyun berkali-kali.

"Cha Do Hyun!. Kau mendengarku?". 

Do Hyun jadi terusik, perlahan tangannya bergerak.

"Kalau kau mendengarnya, cepat keluar!. Jangan takut dan cepat keluar!..

Do Hyun yang semula tenang menjadi gelisah. Kepalanya menggeleng ke kakan dan ke kiri, Telinganya berdegung. Semakin lama suara Ri Jin semakin terdengar nyaring.

"Cha Do Hyun!. Cha Do Hyun!!".

Do Hyun tersentak dan akhirnya membuka mata.

Do Hyun yang kini telah kembali, menatap wajah Ri Jin yang basah karena air mata. Tetesan darah yang mengalir dari kepala Ri Jin turut membasahi wajah gadis itu.

Ri Jin memanggil Do Hyun untuk keluar dan menghentikan Yo Sub. Ri Jin teriak dan menangis putus asa, "Cha Do Hyun!. Jangan mati begitu saja. Cha Do Hyun. Keluarlah".

Ri Jin menangis tak terkendali dan menarik-narik baju Do Hyun, berusaha keras membangunkan Do Hyun yang tertidur. Ri Jin belum menyadari bahwa Do Hyun sudah sadar. Do Hyun menggenggam tangan Ri Jin.

"Aku Cha Do Hyun", ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Ri Jin terdiam menatap Do Hyun. Do Hyun mengatakan sekali lagi, "Aku Cha Do Hyun".

Ri Jin mengamati tatapan mata Do Hyun, "Benar. Kau benar-benar Cha Do Hyun".

Ri Jin lega dan terduduk lemas. Ia mengira Do Hyun benar-benar akan mati. Ri Jin memukul pundak Do Hyun, "Kenapa kau melakukan ini padaku?".

Ri Jin menangis keras dan memanggil ibunya. Dengan kedua tangannya, Do Hyun menghapus air mata Ri Jin dan memeluknya, menenangkan gadis itu.

Ri Jin menangis tersedu-sedu di pundak Do Hyun. Do Hyun membelai kepala Ri Jin dan ikut menangis, merasakan apa yang Ri Jin rasakan saat ini.

Hiks.. saya ikut nangis... :'(

Do Hyun berada di ruangan Dr. Seok dan diam saja saat Dr. Seok berbasa-basi membahas cuaca saat ini. Dr. Soek bilang langit itu seperti selimut yang penuh air, kalau salju terus turun akan membuat jalanan macet dan bertanya apa Do Hyun membawa mobil.

Do Hyun tahu Dr. Seok hendak mengatakan sesuatu dan meminta Dr. Seok untuk mengatakan apa yang ingin Dr. Seok katakan. Tidak usah berbasa basi lagi. Dr. Seok terdiam sesaat lalu berkata kalau ia mendengar Do Hyun meminta Ri Jin untuk menjadi psikiater pribadinya.

Do Hyun tidak menyangkal dan membenarkan. Dr. Seok bilang kalau dia merekomendasikan Ri Jin untuk bersekolah di universitas John Hopkins sementara waktu dan Ri Jin sudah menerima tawaran itu.

"Ini sudah kedua kalinya dia di UGD. Kalau kau terus berhubungan dengannya, Dr. Oh akan dalam bahaya. Aku tahu keadaanmu, tapi..... aku mohon padamu. Aku lebih senang kalau Dr. Oh tidak terlibat lebih jauh lagi antara kau dan Se Gi".

"Saat waktuku di curi oleh Yo Sub, aku mendengar suara Oh Ri Jin. Dia memanggil namaku dengan putus asa. Aku sadar karena suara itu. Ini pertama kalinya terjadi. Saat itu, tiba-tiba aku berpikir. Tiap kali waktu dan tubuhku di ambil alih tanpa sepengetahuanku, aku akan senang kalau ada orang yang memanggilku seperti itu".

Do Hyun menangis, "Apa aku serakah?. Seperti yang kau duga itu tidak mungkin terjadi, kan?. Apa aku akan tetap hidup seperti moster?".

Dr. Seok diam mendengarkan curahan hati Do Hyun. Ia ikut sedih dan matanya berkaca-kaca. Dr. Seok menahan tangisnya, menatap langit-langit agar air matanya tidak jatuh.

Do Hyun duduk merenung di tempat sebelumnya dia bicara dengan Ri Jin. Melihat pantulan dirinya di kaca. Tak lama Ri Jin datang dan duduk di sampingnya. Ri Jin bertanya apa ada orang lain di dalam sana? (karena sebelumnya Do Hyun melihat bayangan Se Gi di dalam kaca).

Jika orang yang di lihat Do Hyun itu Yo Sub, Ri Jin meminta Do Hyun memberitahu Yo Sub, kalau ia tidak akan tinggal diam jika bertemu dengan Yo Sub lain kali. Do Hyun lalu tanya apakah Ri Jin ingin menjadi orang kaya. Ri Jin bercanda, apa-apaan ini, apa Do Hyun menjual obat, air atau semacamnya. Dan Do Hyun mencoba mendekatinya untuk menjual hal semacam itu.

Do Hyun berkata semua orang yang mengetahui rahasianya menjadi orang kaya. Ri Jin kembali bercanda, kalau begitu ia sudah menjadi milyuner karena sudah melihat 3 kepribadian Do Hyun lainnya.

"Setelah aku kaya, semua orang meninggalkanku. Saat aku merasa kecil aku sedih karena hal itu. Kenapa banyak orang ingin kaya dan tidak mau berteman denganku?. Setelah aku dewasa, aku mulai mengerti. Mereka pintar".

"Kalau kau berteman denganku, itu akan membahayakan dirimu. Setelah menyadarinya aku tidak mau berteman dengan siapapun. Sebaliknya aku malah membangun dinding, membuat batas dan mengurung diriku di balik tembok itu. Aku menghapus emosiku".

Kilas balik saat Se Gi mencekik Dr. Seok. Saat ia dan Ri Jin berusaha menyelamatkan diri dari kebakaran gudang ketika mereka di sekap anggota gangster.

"Kukira kalau aku bisa membuatmu menjadi kaya. Aku bisa membuatmu tetap berada di sampingku tanpa merasakan perasaan apapun. Tapi, aku tidak yakin".

Kilas balik kejadian di atas atap, saat Ri Jin menangis putus asa berusaha membangunkan Do Hyun yang tertidur.

Do Hyun menghela napas dan berdiri, "Oh Ri Jin-shi. Aku tidak jadi mempekerjakanmu menjadi dokter pribadiku".

Ri Jin masih diam memandang Do Hyun.

"Oh Ri Jin, saat kau bermain bola, kau melalukan kesalahan kecil dengan melempar bolamu ke kastil tempat monster tinggal. Aku akan mengembalikan bolamu, jadi kumohon tinggalkan kastilku. Pergilah. Dan jangan kembali".

"Cha Do Hyun-shi", Ri Jin ikut berdiri.

"Sebagai gantinya karena kau tidak memberitahu apa yang kau lihat, dengar, dan rasakan didalam kastil itu, kau akan menjadi kaya. Jika kau merasa kasihan atau penasaran padaku, tolong abaikan saja perasaan itu".

"Aku bukanlah si buruk rupa yang akan menjadi pangeran tampan setelah mantranya di patahkan. Aku hanya.....seorang monster".

Do Hyun meninggalkan Ri Jin yang masih diam tidak berkomentar. Do Hyun berhenti sebentar di balik tangga, tampak sedih dengan air mata mengenang di pelupuk matanya. Do Hyun menguatkan diri. Meski hati kecilnya berharap Ri Jin berada di sampingnya, tapi dia tidak bisa melakukan hal itu karean tidak ingin membuat Ri Jin berada dalam bahaya.

Tak beranjak dari tempatnya, Ri Jin termenung dan tampak sedih mengingat perkataan Do Hyun yang menganggap dirinya sendiri hanyalah seorang monster.

Di hari lain. Do Hyun mematut dirinya di depan cermin, bersiap pergi ke kantor. Telponnya berdiring, dari ibunya. Do Hyun menjawab telponnya dan terdengarlah suara riang Ny. Shin yang menanyakan kabar Do Hyun.

Sedikit protes Ny. Shin bertanya kenapa Do Hyun tidak datang berkunjunginya, ia hampir lupa bagaimana wajah Do Hyun. Do Hyun minta maaf dan janji akan datang berkunjung. Tak lupa Do Hyun menanyakan kabar ibunya. Ny. Shin bilang selain mendengarkan omelan harimau betina tua itu, kabarnya sehat-sehat saja.

"Bagaimana dengamu?. Apa mungkin kau masih bermimpi buruk?", tanya Ny. Shin hati-hati.

Do Hyun heran kenapa tiba-tiba ibunya bertanya begitu. Ny. Shin beralasan ia bertanya karena mengetahui kebiasaan Do Hyun yang sering bermimpi buruk saat Do Hyun merasa stres atau saat lingkungannya berubah. 

"Ahjuma bilang saat itu kau ada di ruang penyimpanan wine. Mendengar anak nakal sepertimu yang tidak pernah minum alkohol masuk kesana sebelum bertemu ibu, membuat ibu khawatir kau mengalami kesulitan".

Do Hyun berkata ia pergi ke gudang wine bukan karena mengalami kesulitan atau karena bermimpi buruk. Do Hyun mengatakan kalau dia tidak pernah bermimpi buruk lagi. Meski Do Hyun teringat mimpinya yang bertemu Ri Jin dewasa. Tapi Do Hyun menyembunyikan hal itu dari ibunya.

Ny. Shin lega, "Benarkah?. Sungguh?. Ibu bisa mempercayaimu, kan?".

Ny. Shin menutup telpon karena tamunya sudah datang. Tamu yang di maksud Ny. Shin ternyata informan bayarannya. Ny. Shin menyodorkan amplop dan menyuruh informan untuk mencari seorang anak.

Informan membukan amplop dan ternyata isinya adalah foto Min Seo Yoon, berserta artikel yang memuat berita kecelakaan yang menimpa Min Seo Yeon dan kakek Do Hyun. Ny. Shin mengatakan wanita itu adalah ibu dari anak yang dia cari. Dia meninggal 21 tahun yang lalu.

"Kalau kau memulai penyelidikan di mulai dari apapun yang dekat dengan wanita itu, maka kau akan menemukan petunjuk. Seperti yang kau ketahui, tidak seorang pun boleh mengetahuinya. Untuk kali ini kau harus lebih berhati-hati", ucap Ny. Shin mewanti-wanti.


Lanjut Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 7 Part 2


Komentar :
Sedih saat mendengar curahan hati Do Hyun berharap saat waktu dan tubuhnya di ambil tanpa sepengetahuannya, akan ada seseorang yang memanggil namanya dan membangunkannya seperti yang Ri Jin lakukan.

Kita bisa merasakan rasa kesepian Do Hyun yang selama ini tidak mau berteman dan membuat dinding pembatas. Bukan karena Do Hyun sombong, tapi karena dia tidak ingin membuat orang lain berada dalam bahaya karena dirinya.

No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)