Pages - Menu

Monday, January 28, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 5 Part 1



Se Yoon dan Chae Won bertemu di sebuah restoran. Se Yoon mengatakan apa yang ia ketahui saat pertama kali bertemu dengan Chae Won di Namhae Mental Hospital. Chae Won bingung harus percaya pada siapa, karena ia mendengar 2 cerita yang berbeda dari Chul Goo dan Se Yoon. Chae Won meminta Se Yoon menemaninya pergi Namhae Mental Hospital untuk mengetahui kebenarannya. Se Yoon menolak dengan dingin, karena ia tak mau terlibat lebih jauh lagi dalam masalah Chae Won. Usai mengatakan itu, Se Yoon pergi meninggalkan Chae Won yang masih kebingungan. 




Se Yoon masuk kedalam mobil, ia melihat Chae Won yang keluar dari restoran dengan langkah lemas. Se Yoon meyakinkan dirinya untuk tidak merasa bersalah dan tidak terlibat lebih jauh lagi dalam masalah Chae Won, karena itu hanya akan membuatnya lelah. Mobil Se Yoon melintas di depan Chae Won. Meski berusaha tak peduli, Se Yoon mengemudikan mobilnya sambil melihat Chae Won dari kaca spion mobilnya. Chae Won melihat mobil Se Yoon yang berjalan menjauh.


Chae Won berjalan dengan langkah lunglai, pikirannya kacau dan tak tahu harus percaya pada siapa. Chul Goo bilang dirinya pergi ke Pulau Namhae karena ingin mencari udara segar dan menginap beberapa hari di sebuah mansion. Sementara pria yang baru saja ia temui mengatakan mereka pertama kali bertemu di Namhae Mental Hospital, dimana dirinya menjadi salah satu pasien dirumah sakit. Salah satu dari mereka pasti berbohong.  Ia harus mencari tahu sendiri kebenarannya. 


Chae Won menuju telepon umum. {dikorea masih ada telepon umum ya, di Indonesia saja sudah jarang ditemui}
Chae Won menghubungi Namhae Mental Hospital untuk menanyakan data diri tentang pasien yang bernama Min Chae Won. Petugas rumah sakit meminta maaf karena kode etik rumah sakit tidak memperbolehkan mereka untuk memberikan informasi pasien kepada orang lain. Chae Won mengatakan bahwa yang sedang berbicara sekarang adalah Min Chae Won sendiri, pihak rumah sakit tetap saja tak bersedia memberikan informasi, karena mereka tak bisa memastikan langsung orang yang berbicara ditelepon apa benar pasien Min Chae Won sendiri atau orang lain.


Nenek membuatkan soup untuk Hyo Dong. Ia mulai membahas kejadian semalam. Apa ada sesuatu yang terjadi dirumah mertua Chae Won, sehingga membuat Hyo Dong mabuk seperti itu, apa ibu mertua Chae Won berbuat atau melakukan sesuatu yang membuat Hyo Dong marah. Hyo Dong menjawab tidak terjadi apa-apa, mertua Chae Won sangat berterimakasih dengan abalone yang mereka berikan.


Nenek tetap penasaran. Jika tidak terjadi sesuatu, kenapa Hyo Dong minum hingga mabuk hingga tidur di pelukan Choon Hee. Hyo Dong menjawab ia hanya merasa cuaca sangat dingin dan pergi ke cafe untuk menghangatkan badannya, dan Choon Hee menemaninya minum. Nenek memperingatkan Hyo Dong untuk tidak lagi dekat-dekat dengan wanita rubah seperti Choon Hee. Nenek mengira Choon Hee bersikap manis pada Hyo Dong karena ingin mengambil keuntungan darinya, dan pria polos seperti Hyo Dong tak akan sadar dengan taktik yang digunakan wanita yang mengandalkan wajah cantiknya untuk menjerat lelaki.

Nenek menyuruh Hyo Dong untuk tidak pergi lagi ke bar itu lagi. Hyo Dong meralat perkataan nenek, tempat itu bukan bar tapi cafe. Nenek tetap bersikeras, apapun sebutannya baginya itu sama saja. Nenek mengatakan hal ini demi kebaikan Hyo Dong, sebelum terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. "apa kau mengerti" tanya nenek. Hyo Dong mengangguk tanpa berani membantah perkataan ibu mertuanya.


Nenek tersenyum, menyuruh Hyo Dong untuk segera makan. Sebelum pergi nenek bilang ia memasak banyak, jika kurang Hyo Dong bisa mengambilnya di dapur. Hyo Dong memakan soup buatan nenek "ah, nikmat".  Sejenak ia terdiam seperti ingat sesuatu, kemudian ia berdiri.


Choon Hee menguap, merenggangkan badan, dan merasakan sakit perut karena terlalu banyak minum semalam. Hyo Dong berjalan pelan-pelan memegang sesuatu di balik bajunya. Seperti biasa, Hyo Dong menyusun kata-katanya terlebih dahulu sebelum bertemu Choon Hee. Hyo Dong membawa satu panci penuh soup untuk Choon Hee, sebagai rasa terima kasih karena bersedia menjadi teman curhatnya semalam.


Nyatanya, Hyo Dong sembunyi dan meninggalkan panci itu begitu saja saat mendengar suara Choon Hee. Choon Hee melihat Soup Panci yang diletakkan Hyo Dong didepan tangga cafe. Choon Hee mengira soup itu pemberian dari "Rofftop Oppa" (Kang Jin). Choon Hee menebak Kang Jin merasa bersalah karena ia marah saat Kang Jin memakan kue beras buatannya. Ia tersenyum dan membawa panci soup kedalam. 

Hyo Dong keluar dari persembunyiannya. Ia tersenyum sembari berkata "Rooftop Oppa mungkin akan melakukannya, tapi bagaimana dengan oppa yang kau lihat sebelumnya! makan lah yang maka kau akan merasa lebih baik Ny. Choon Hee". Hyo Dong pulang dengan senyuman di wajahnya. Hyo Dong tak melihat nenek yang berjalan di belakangnya.



Nenek datang ke Opera Cafe tepat saat Choon Hee memakan soup, is merasa lebih baik setelah memakannya. Bel pintu Cafe berbunyi, Choon Hee mendapat tamu yang tak pernah ia sangka sebelumnya, ia terkejut melihat kedatangan nenek. Tapi Choon Hee tetap menyambut kedatangan nenek dengan ramah.
Berbeda dengan Choon Hee, nenek datang dengan wajah kesal. Karena nenek sibuk maka ia langsung ke pokok permasalahan. Nenek bertanya "kau tau siapa aku". Choon Hee tersenyum "ya, kau ibu mertua dari oppa yang pernah bertemu denganku sebelumnya". Nenek menjawab "Ok, kau benar, aku adalah ibu mertua dari oppa yang pernah kau lihat sebelumnya. 
{Choon Hee ini lucu, ia memanggil Kang Jin dengan sebutan "Rooftop Oppa", dan ia juga memanggil Hyo Dong dengan sebutan "Oppa I Saw Before"...wkkwkwk}

Choon Hee bertanya maksud kedatangan nenek kesini.
Nenek : Dengan penampilanmu kau bisa mendapatkan seluruh pria di kota ini, tapi tidak pada menantuku. Sebaiknya kau jangan membuang waktumu.
Choon Hee kesal : apa yang nenek katakan?
Nenek : kenapa kau bertanya, apa kau sungguh tidak apa yang aku katakan saat ini?. Kau membuat Hyo Dong sakit karena mengajaknya mabuk semalam, kau masih tak mengerti apa yang telah kau lakukan?
Choon Hee tidak terima : dengarkan dulu penjelasanku, bukan seperti itu kejadiaanya
Nenek memotong perkataan Choon Hee "mulai dari saat ini, jika kau melakukanya lagi, dan mengajak menantuku untuk minum bersamamu, aku tidak akan diam saja, berhati-hatilah.



Usai mengatakan itu, nenek beranjak dari tempat duduknya, Choon Hee menghentikannya "bagaimana kau bisa pergi begitu saja. Semalam, oppa minum tanpa membayar. Nenek bertanya "berapa?".
Choon Hee : biasanya, 347.000 won, tapi bayar saja 300.000 won.
Nenek terkejut "wanita ini, kau pasti sudah merencanakan hal ini dari awal".
Choon Hee menjelaskan "menantu nenek menghabiskan 3 botol semalam". 
Nenek langsung mengeluarkan uangnya, wajah nenek berubah pucat saat mengetahui uangnya tidak cukup. Nenek memberikan selembar uang 10 ribu won. Choon Hee bertanya "apa ini?"

Nenek menjelaskan ia akan mencicilnya perhari 10 ribu selama sebulan, selama itu ia akan datang kemari dan mengawasi Choon Hee, jangan sampai ia melihat Choon Hee menggoda Hyo Dong.

Choon Hee menghela napas kesal, memalingkan wajahnya sembari berguman " aku bahkan tidak melakukan apapun, mengapa dia bertingkah seperti itu?".


Nenek bangkit dari tempat duduknya, tapi berhenti "tunggu sebentar". Lalu melihat panci yang ada diatas meja "panci ini seperti pernah aku lihat sebelumnya!". Nenek mengambil sendok dan mencicipi kuah soup "benar, soup ini berasal dari rumahku".
Choon Hee menyangkal "apa yang nenek katakan, soup ini dari Rooftop Oppa yang tinggal di lantai atas". 
Nenek tentu saja tak percaya, "bagaimana bisa aku tak mengenali rasa masakanku sendiri. Bagaimana bisa panci yang ada di didapur rumahku tiba-tiba ada disini, pasti ada seseorang yang mengambilnya karena panci tidak punya kaki untuk berjalan sendiri".


Choon Hee menebak apa mungkin Oppa yang aku lihat sebelumnya yang melakukannya {Hyo Dong}. Nenek memperhatikan Choon Hee dengan tatapan curiga. Choon Hee memalingkan wajahnya, Choon Hee takut sama nenek. {wkkwwk}.



Hyo Dong berdiri di depan pintu gerbang keluarga Kim. Chae Won berjalan menunduk tak melihat kehadiran ayahnya. 
Hyo Dong menghampiri putrinya "Chae Won ayah disini".
Chae Won terkejut melihat Hyo Dong, wajahnya tampak tak senang,
Hyo Dong : ayah sangat ingin bertemu denganmu, jadi ayah kemari tanpa memberitahu terlebih dahulu dan menunggumu diluar. Ayah ingin mengajakmu berkencan, apa kau bersedia. 

Chae Won mengangguk { ayo ....smile Chae Won...}.

Hyo Dong memberikan separuh isi soup nya pada Chae Won, ia menyuruh putrinya makan banyak. Chae Won ingin mengembalikannya, tapi Hyo Dong bilang ia sudah kenyang karena makan soup buatan nenek. Chae Won mengucapkan terima kasih, Hyo Dong memperhatikan Chae Won makan. 
Hyo Dong : pasti berat bukan? tidak apa-apa, ayah terkadang minum alkohol dan lupa segalanya untuk sementara waktu. Ayah memikirkan perkataan ayah semalam, kesalahan yang ayah buat karena ayah sangat terkejut. Ayah merasa kan apa yang kau rasakan saat ini. Kau pasti sangat mengetahui tentang banyak hal, kau pasti sangat khawatir, benar?".


Chae Won menangis mendengar perkataan Hyo Dong, hal itu sama persis apa yang ia rasakan saat ini. Hyo Dong terkejut melihat Chae Won menangis "kenapa kau menangis, apa ada yang salah?". Hyo Dong beranjak dari tempatnya dan duduk di samping Chae Won. 
Hyo Dong menghapus air mata Chae Won "jangan menangis, kenapa kau menangis?


Chae Won : aku hanya tidak tahu orang seperti apa aku ini, barang kali aku pernah dirawat di rumah sakit?
Hyo Dong : dirawat dirumah sakit, kenapa?
Chae Won : mungkin aku menderita depresi atau semacamnya.
Hyo Dong : hal itu tak mungkin, apa kau tidak tahu kau gadis yang energik dan ceria, kenapa kau memiliki penyakit semacam itu? Tapi, kenapa kau menanyakan hal itu, apa ada seseorang yang mengatakannya padamu?
Chae Won : tidak, aku hanya penasaran, karena itu aku bertanya. kehilangan ingatanku, mungkin disebabkan masalah di otakku.
Hyo Dong : apa maksudmu dengan masalah di otakmu? Kenapa kau berkata seperti itu. Chae Won, kamu lebih dari yang lainya, baik, sehat dan anak yang ceria. Ayah menjaminya 100%, tidak 1000%.
Chae Won tersenyum, hatinya sedikit merasa lega "terima kasih, a...ayah".
Hyo Dong terharu mendengar Chae Won memanggilnya ayah....


Chae Won pulang disambut bibi pelayan. Chae Won menanyakan kembali barang-barang miliknya, meski ia berulang kali mencari tetap saja tak menemukannya. Bibi hanya diam saja, Chae Won meminta bibi untuk mengatakannya, karena ia butuh barang-barang tersebut unutk mengembalikan ingatannya. Bibi bilang barang-barang Chae Won ada di basement, tapi walaupun Chae Won kesana ia tak akan menemukannya karena ruangan itu dikunci dan kunci itu dipegang Young Ja. 



Chae Won berdiri didepan pintu kamar Young Ja, ia tampak ragu. Rasa penasarannya mendorong dia untuk melakukan hal ini. Chae Won mencari diseluruh laci meja rias, dan juga meja di samping tempat tidur, Chae Won seperti menemukan yang ia cari. Pada saat yang tak tepat, Young Ja masuk kedalam kamarnya "apa yang kau lakukan?". Menantu macam apa yang berani menyentuh barang-barang ibu mertuanya tanpa permisi terlebih dahulu". 

Chae Won : saya minta maaf, saya hanya ingin mencari sesuatu
Young Ja : jika memang kau ingin mencari sesuatu seharusnya kau katakan saja padaku, bukanya berbuat seperti kucing pencuri begini. Barang apa yang kau cari sampai membuatmu bertingkah memalukan seperti ini?.
Chae Won : aku hanya butuh kunci ruangan di basement. 
Young Ja : ah kunci basement,  jika kau memberitahu ibu, pasti akan ibu berikan, tapi kenapa kau membutuh kunci itu?
Chae Won : aku dengar barang-barang milik ku disimpan disana
Young Ja : ah, barang-barangmu. Tapi apa yang harus kita lakukan, mungkin kau tak ingat, sehari sebelum kau pergi ke Namhae,  kau meminta pekerja merubah design di kamarmu,  kau mengumpulkan semua barang-barangmu dan menyimpannya di basement. Dengan tangamu sendiri, kau menyembunyikan tas mu dengan sangat baik. Kau tak akan menemukannya meski kau mencarinya ke basement.


Young Ja membuka tasnya dan mengeluarkan kunci yang Chae Won cari {pantas aja ga nemu, wong dibawa kesana kemari sama si Young Ja} "jika kau tak percaya dengan apa yang ibu katakan, kau bisa pergi ke basement dan memastikannya sendiri. Chae Won berkata tidak perlu. Young Ja tersenyum puas "terima kasih kau mempercayai perkataan ibu". Young Ja meminta Chae Won menyiapkan air mandi untuknya, ia merasa tak enak badan, karena itu pulang lebih awal. Chae Won mematuhi perkataan Young Ja, ia berjalan keluar, Chae Won berbalik dan menanyakan sesuatu yang mengganggu pikiran seharian ini. 

Chae Won : ibu, dari yang aku ketahui, apa benar aku adalah salah satu pasien di Namhae Mental Hospital, apa itu benar?
Young Ja : siapa? siapa yang mengatakannya?
Chae Won : pria yang menolong aku sewaktu di pulau Namhae, Lee Se Yoon.
Young Ja : kau berkata bahwa pria muda itu yang mengatkan kebohongan besar ini?
Chae Won : bohong?
Young Ja : tentu saja, kenapa gadis yang sangat sehat dan normal seperti dirimu menjadi pasein di rumah sakit jiwa, mengapa?. Jika kau tak percaya, kau boleh pergi ke rumah sakit dan memastikannya sendiri....{ck..ck..ck,,,itulah pertanyaan yang harus kau jawab Young Ja}.
Chae Won menunduk : pihak rumah sakit bilang, mereka tidak bisa memberikan informasi yang aku inginkan.


Young Ja mendekati Chae Won dan memegang tangannya, dengan wajah memelas Young Ja dan pura-pura sedih "kau sungguh ingin ingatanmu kembali?". Chae Won tak mengerti dengan ucapan ibu mertuanya. 
Young Ja kembali bicara "jika kamu tahu dirimu yang sebenarnya, kau pasti akan sangat kecewa, itu lah yang ibu khawatirkan". 
Chae Won bertanya " apa maksud perkataan ibu?".  
Young Ja menjawab "tidak, bukan apa-apa, ibu sudah terlalu banyak bicara, kita hentikan saja sampai disini". Young Ja berakting menangis, ia mengambil sapu tangan dan menghapus air matanya. Chae Won benar-benar di buat bingung dengan perkataan Young Ja.


Do Hee memijat bahu Sol Joo. Do Hee berkata wajah Sol Joo terlihat kurang baik seperti mengkhawatirkan sesuatu. Sol Joo berkata tak ada yang perlu dikhawatirkan, dan ia merasa baik-baik saja. Do Hee berkata Sol Joo beruntung karena tak perlu mengkhawatirkan banyak hal seperti dirinya. Sol Joo menenangkan dan berkata ia telah bicara pada suaminya untuk mempromosikan Ki Moon. Do Hee bertanya "sungguh". Sol Joo menjawab dalam minggu ini, ia pasti akan mendapat kabar baik, jadi tunggu saja.


Do Hee sangat senang dan ingin bersujud pada Sol Joo sebagai ungkapan rasa terima kasihnya, jika ia melakukannya maka ia merasa lebih baik. Sol Joo menghentikan Do Hee sebelum melakukannya, Do Hee tak perlu melakukannya karena merek berteman. Semula Do Hee berpikir Sol Joo tak bersedia membantunya, ia sangat berterima kasih dan tak akan pernah melupakan kebaikan Sol Joo. Do Hee sangat bahagia, ia meloncat-loncat seperti anak kecil.

Ponsel Do Hee berdering, terdengar suara kakek di seberang sana. Do Hee langsung pulang kerumah. Do Hee turun dari mobil, kakinya terasa lemas saat melihat kakek yang menunggu di balik tembok.


{Kasian kakek, duduk menunggu seperti anak kecil, mana diluar cuaca dingin}. 


Do Hee bertanya " kenapa ayah, tiba-tiba datang tanpa memberitahu terlebih dahulu?"
Kakek : ayah kesini untuk mengumpulkan uang
Do Hee : apa?
Kakek : kau pasti telah diberitahu Hyo Dong sebelumnya tentang uang 5 juta won, ayah kemari bermaksud akan memintanya langsung pada kalian.



Do Hee terkejut "apa!"....{bisa kena serangan jantung dia...hehehehehe}


Do Hee langsung memberitahu Chae Won tentang apa yang dilakukan kakek. Ki Ok tak mengira ayah akan berbuat sejauh itu. Ki Ok melihat Kang Jin yang berjalan kearahnya. Ki Ok mengakhiri pembicaraan mereka, dan berkata akan menghubungi Do Hee nanti. Sebelum Kang Jin mencampuri urusananya, Ki Ok berkata "jangan cemaskan aku, cemaskan saja dirimu", "apa kau tak ingin masuk?". Kang Jin menyuruh Ki Ok masuk terlebih dahulu. Ki Ok mengerti, ia memberikan kode pada Kang Jin untuk masuk ke kelas musik.


Ki Ok berdiri di depan para murid yang terdiri dari wanita-wanita setengah baya. 
"Sekarang akan saya perkenalkan bintang utama kita, Mr. Kang".
Kang Jin masuk disambut tepuk tangan meriah, seperti bintang besar. Ia berdiri di atas panggung dan mulai memperkenalkan dirinya " Halo semuanya, Senang bertemu dengan kalian. Saya baru kembali dari Tour di Asia Tenggara yang meraih sukses besar, saya seorang musisi, Kang Jin. 


Seorang ahjuma menperhatikan Kang Jin dari atas panggung, ia seperti pernah melihatnya. Ahjuma itu berdiri.
Ahjuma 1 : siapa ini? 
Kang Jin masih tetap tersenyum : kau tahu siapa aku?
Ahjuma 1 : kau tidak ingat aku? Uhm Ji Restaurant.
Kang Jin : Uhm Ji Restaurant!
Ahjuma 1 : mereka bilang kau bertemu dengan musuh mu di jembatan, dan kau membawa lari uangku 300.000 won. aku bertemu denganmu disini.
Kang Jin mencari alasan : ah, lama tak bertemu, Ny. Uhm Ji Boon. Kau terlihat lebih cantik dari terakhir kali aku melihatmu, karena itu aku tak mengenalimu. aigooo....senang bertemu denganmu.


Ahjuma 2 berdiri : apa aku ingat aku?
Kang Jin : siapa kamu?
Ahjuma 2 : aku adalah pemilik Three Stars Dry Cleaners, ibu Byul.
Kang Jin : oh, ibu Byul. Aigo...apa yang kau lakukan disini di jam seharusnya kau sibuk menyetrika baju?
Ahjuma 2 berkacak pinggang : aku kemari karena ingin menangkap penipu yang lari tanpa membayar tagihan biaya laundry.
Ki Ok terkejut,  ahjuma-ahjuma tak kalah terkejutnya, mereka mulai ribut. 
Kang Jin  tetap berusaha mengelak: kenapa kau meributkan uang yang tak seberapa itu? Ibu Byul kau pasti berkelahi dengan suamimu pagi tadi, karena itu kau menjadi sensitif.


Ki Ok malu melihatnya
Ahjuma 3 mendekati Kang Jin dan  mengadah kan tangannya ke Kang Jin. Ia meminta uang karena Kang Jin tidak membayar tagihan setelah bernyanyi puluhan lagi di bar karaoke miliknya.
Kang Jin mengenali ahjuma itu "ah, pemilik The Frog Karaoke bar, Ny. Park, lama tak bertemu"
Ahjuma 3 : kau masih saja samakau sama sekali tidak berubah, berikan uangku, berikan pada ku. 


Ketiga ahjuma itu mengeroyok Kang Jin dan meminta uang mereka. Ki Ok yang melihatnya berkata dia sungguh pembohong dan memiliki banyak hutan. Kang Jin melepaskan diri dari serbuan para ahjuma. "kenapa kalian mencekik leherku, aku harus mengambil dompetku terlebih dahulu sebelum mengembalikan uang kalian". Kang Jin berjalan mendekati Ki Ok, para ahjuma itu mengawasi Kang Jin.


Kang Jin menarik Ki Ok menjauh, sambil berbisik Kang Jin meminta Ki Ok untuk meminjamkan ia uang. Semula Ki Ok menolak, tapi Kang Jin memaksa dan berjanji akan membayarnya 2 minggu lagi saat ia menandatangani kontrak. Kang Jin menggigit jari telunjuknya sebagai bukti janjinya. Ki Ok sungguh tak habis pikir memiliki partner yang bermasalah seperti Kang Jin.
{ck...ck...banyak kali tingkahnya ahjushi satu ini}


Chae Won meminta izin pada Chul Goo untuk pergi ke Namhae Mental Hospital besok. Chul Goo bertanya untuk apa. Chae Won menjelaskan bahwa ada seseorang yang pernah melihatnya dirawat di Namhae Mental Hospital, dan ia ingin memastikannya. Chul Goo tentu saja terkejut, ia bertanya "siapa yang mengatakannya?". Chae Won tak menjawab dan hanya melihat wajah Chul Goo.


Young Ja keluar dari kamarnya memanggil bibi. Chul Goo terburu-buru turun dari tangga.
"oma, oma, kita dalam masalah besar!. aku pikir masalahnya sudah selesa?"
Young Ja tetap tenang, ia bertanya "ada masalah apa, kenapa kau terlihat sangat gugup?". 
Chul Goo berkata "Chae Won sudah mengetahui semuanya!"
Young Ja : apa yang telah ia ketahui?
Chul Goo : rumah sakit jiwa, dia ingin pergi kerumah sakit jiwa untuk memastikannya sendiri.
Young Ja : jika ia ingin memastikannya, biarkan saja. Jika dia ingin mengetahuinya, biarkan ia sendiri yang memastikannya.
Chul Goo bertambah panik : bagaimana kau bisa bersikap tenang seperti ini ibu,  kau tidak boleh seperti ini. ibu, sekarang......


Mereka langsung berhenti bicara saat melihat Chae Won keluar dari kamar.
Young Ja ke Chae Won : tidak ada istri yang mempunyai suami lebih baik dari suamimu di seluruh korea selatan ini. Ibu dengar kau ingin pergi ke Namhae Mental Hospital, dia akan mengantarmu karena mengkhawatirkan perjalanannya yang sangat jauh.
Chul Goo menoleh ke Young Ja. Young Ja melihat Chul Goo, dan mengedipkan matanya {sebagai kode kalau semunya akan baik-baik saja}.

Chae Won ke Chul Goo : tidak apa-apa, kau tidak usah ikut mengantar. 
Chul Goo mulai mengerti, ia mulai bersikap tenang "oh tidak, cuaca sangat dingin dan jalan yang tidak rata, kau bisa menggunakan mobil. berhati-hatilah dan pulang dengan selamat.
Young Ja lalu menyindir Chae Won yang tidak mempercayai perkataan ibu mertua dan suaminya, maka mereka tak bisa menahan Chae Won untuk pergi dan memastikannya sendiri. Young Ja mengatakan hal-hal baik tentang Chul Goo. Chae Won mengucapkan terima kasih karena mengizinkannya pergi ke Namhae. Chul Goo berkata "tidak masalah". 


Chae Won memperhatikan tingkah ibu dan anak itu, ia menatap curiga.


Se Yoon datang ke Opera Cafe, ia membawa tas milik Choon Hee yang tertukar. Se Yoon melihat Choon Hee yang menemani para tamu prianya minum. Ia tampak tak senang dengan kelakuan Choon Hee. Choon Hee mempersilahkan Se Yoon untuk duduk, Se Yoon menjelaskan ia datang bukan untuk minum tapi menukar tas, sambil memperlihatkan tas yang ia bawa. Choon Hee ingat dan mempersilahkan Se Yoon untuk menunggu. 


Para tamu pria Choon Hee bertanya "apa dia pacarmu?". Choon Hee berkata bukan, ia terlalu tua untuk Se Yoon. Pria itu meminta Choon Hee cepat kembali dan menemani mereka minum. Choon Hee mengerti sambil tertawa dan bersikap genit. Se Yoon memperhatikan sikap Choon Hee, raut wajahnya menunjukkan tak senang dengan sikap Choon Hee.

Choon Hee pergi ke kamar untuk mengambil tas Se Yoon, tapi ia ingat buku catatan Se Yoon. Choon Hee lupa meletakkannya dimana. Saat sibuk mencari tanpa Choon Hee sadari foto masa kecil Choon Hee masuk kedalam tas Se Yoon. Setelah menemukan buku catatan yang ia cari, Choon Hee langsung menemui Se Yoon. Mereka pun bertukar tas masing-masing.  


Chae Won ke Se Yoon : karena tasmu tiba-tiba menghilang, kau pasti sangat khawatir. Sebenarnya aku tak terlalu memikirkan tas yang hanya barang tiruan. Tapi pria muda seperti mu pasti akan sangat membutuhkan barang-barang yang ada didalam tas milikmu, karena itu aku menghubungimu terlebih dahulu dan memintamu untuk datang.
Se Yoon : terima kasih. 


Usai mengucapkan kata itu, Se Yoon langsung membalikkan badan, berniat pergi. Choon Hee menahan lengan Se Yoon. 
Choon Hee : aku akan kesal jika kau pergi begitu saja. Minumlah segelas bir, aku akan melayanimu dengan baik! 
Se Yoon melepaskan lengannya, membuka dompet lalu memberikan beberapa lembar uang pada Choon Hee. Jelas saja Choon Hee  tak mengerti dengan maksud Se Yoon,. Choon Hee bertanya "untuk apa ini?". Se Yoon menjawab untuk membayar tempat minum. Choon Hee menolak karena ia tak bermaksud begitu. Se Yoon menarik tangan Choon Hee "tolong terima". Se Yoon berbalik mengembalikan dompet kedalam tas miliknya.

Choon Hee ke Se Yoon :  gadis itu sangat cantik, kalian berdua tampak sangat serasi.
Se Yoon mulai kesal. Ia berbalik menatap Choon Hee
Choon Hee : gadis yang ada difoto bersama dirimu, dia pacarmu, benar?
Se Yoon : apa kau membongkar semua isi barang-barangku?
Choon Hee : oh tidak, aku melihatnya dikamera milikmu, dan aku hanya ingin tahu siapa wajah orang yang membawa tasku.
Se Yoon : sudah cukup.
Choon Hee bicara dengan tersenyum, sementara Se Yoon sudah menampakkan wajah dinginnya, lalu pergi begitu saja.


Sol Joo masuk kedalam kamar Se Yoon dengan membawa sepiring irisan buah. Saat itu Se Yoon sedang mandi. Sol Joo meletakkan piring buah yang ia bawa di meja kerja Se Yoon. Sol Joo melihat tas Se Yoon diatas meja. Ia berniat membantu Se Yoon mengatur barang-barangnya. 


Sol Joo mengeluarkan isi tas Se Yoon dan memegang foto masa kecil Choon Hee. Sol Joo mengamatinya dan terkejut melihat siapa gadis kecil yang ada difoto itu. Sol Joo memastikan gadis kecil yang ada di foto adalah Choon Hee. Sol Joo bertanya mengapa foto ini bisa ada dalam tas Se Yoon, apa yang telah terjadi?


Lanjut ke Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 5 Part 2

2 comments:

  1. Fighting fren!!!
    Judulnya ada yang salah mb mestinya part 1...
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini yach, saya juga baru nyadar tadi pagi...pengaruh semalam, abisnya dah ngantuk banget., Thanks untuk koreksinya.

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)