Pages - Menu

Monday, January 21, 2013

Sinopsis A Hundred Years In Heritance Episode 2 Part 2


Mozart Piano Institute....


Ki Ok mengawasi muridnya berlatih piano, sang murid merasa nada yang keluar dari piano terdengar sumbang. Ki Ok kemudian menekan tuts piano dan mengeluarkan nada sumbang. Jelas saja karena ia sudah lama tak diperbaiki, kemudian ia memanggil jasa servis piano.

Sembari menunggu jasa servis datang, Ki Ok memeriksa sekeliling piano nya. Suara handphone Ki Ok berdering dan langsung ia jawab. Nenek Uhm mengingatkan bahwa hari ini merupakan peringatan hari kematian kakek Ki Ok, ia menyuruh Ki Ok segera datang agar tidak membuat ayahnya marah. Ki Ok terlihat malas dan menjawab kenapa mereka harus selalu mengadakan peringatan setiap tahun. Nenek menyuruh Ki Ok untuk menjaga ucapannya. Ki Ok mengerti dan berjanji akan datang tepat waktu.

Bersamaan dengan itu terdengar suara seseorang dari layanan service tiba di tempat Ki Ok. Ki Ok mengakhiri pembicaraan dengan ibunya dan mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.


Ki Ok terkejut saat melihat Kang Jin yang berdiri dihadapannya. Kang Jin pun terlihat tidak senang melihat Ki Ok.
Ki Ok : Ahjushi, apa kau penguntit?
Kang Jin : penguntit?
Ki Ok : kenapa kau terus mengikutiku sejak kemarin.
Kang Jin : apa kau gila? mengapa aku harus mengikutimu, untuk apa?
Ki Ok : Kau bernyanyi di tempat bisnisku, kau juga muncul saat aku kencan, dan kau mengacaukannya, dan hari ini kau datang ke kelas kursus piano ku.

Kang Jin tak terima dengan tuduhan Ki Ok dan berbalik mengolok Ki Ok sebagai gadis yang tak pernah berkencan selama 5 tahun, dan tak memiliki seseorang untuk di ajak bicara atau diajak makan malam. Ki Ok berpikir seperti membenarkan perkataan Kang Jin.

Ki Ok lalu bertanya kenapa Kang Jin datang ke kelas pianonya. Kang Jin menjelaskan bahwa ia adalah orang yang tadi berbicara dengan Ki Ok di telepon untuk memperbaiki pianonya. Ki OK


Tanpa membuang waktu, Kang Jin duduk di depan piano dan mulai menekan beberapa tuts piano.

Kang Jin : apa kau merasa malu
Ki Ok : berapa banyak pekerjaan mu?
Kang Jin : aku akan melakukan apa saja untuk bertahan hidup, kenapa?
Ki Ok : aku ingin kau meminta maaf karena telah mengacaukan kencan ku kemarin.
Kang Jin : setelah kau meminta maaf karena telah memotong kabel mic ku terlebih dahulu.

Ki Ok mengalihkan pembicaraan dan bertanya kenapa tiba-tiba suara piano ini menjadi sumbang dan menyuruh Kang Jin untuk segera memperbaikinya.

Kang Jin menatap Ki Ok dengan kesal dan menjawab pertanyaannya, injakan kaki tidak berfungsi dengan baik dan menghasilkan suara yang sumbang, bagaimana kau bisa tidak mengetahui hal seperti ini, apa kau benar-benar lulusan dari sekolah musik, ayo tunjukkan ijazahmu.

Ki Ok : Lakukan saja tugasmu, bagaimana bisa kau memintaku untuk menunjukkan ijazahku, kau seharusnya yang lebih dulu menunjukkannya padaku
Kang Jin setengah teriak, aku yang lebih dulu memintanya, kau dulu yang harus menujukkannya. Mereka kembali bertengkar dan saling meminta menunjukkan ijazah mereka terlebih dahulu.


Choon Hee menempelkan selebaran Opera Cafe miliknya di sebuah tiang listrik. Saat ia mendongak keatas, ia melihat Hyo Dong yang sedang berkerja dan langsung memanggilnya "Oppa". Hyo Dong merasa familiar dengan suara itu. Saat ia melihat kebawah ia melihat Choon Hee yang sedang tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya. Hyo Dong setengah terkejut dan langsung turun menghampiri Choon Hee. Karena terburu-buru, Hyo Dong hampir saja jatuh.

Choon Hee terlihat senang karena bisa bertemu denan Hyo Dong, ia lalu memberikan Hyo Dong selebaran cafenya dan meminta Hyo Dong untuk sesekalidatang ke cafe miliknya setelah bekerja. Hyo Dong menjawab bahwa ia tak akan pernah datang ke tempat seperti itu.

Choon Hee merasa tersinggung dan mengulangi perkataan Hyo Dong, tempat seperti itu?
Hyo Dong : aku tak merasa nyaman dengan tempat dimana banyak minuman dan wanita genit.
Choon Hee : aku tidak menyangka, kau mempermalukan aku seperti ini.
Choon Hee maju melangkah semakin mendekati wajah Hyo Dong. Hyo Dong berusaha mundur, tapi tali yang mengikat tubuhnya masih tersangkut di tiang.
Choon Hee : tempat seperti itu? bagaimana perasaanmu jika aku menyebut tempat mu bekerja dengan "tempat seperti itu", itu hanyalah tempat dimana kau bisa minum dan makan kue sepanjang hari. tempat dimana kau bisa melepaskan lelah dan berbincang dengan seseorang. aku bukanlah wanita yang hidup karena menggoda pria.


Choon Hee mengambil kembali selebaran yang ia berikan pada Hyo Dong, dan pergi meninggalkannya dengan wajah kesal. Hyo Dong memandangi kepergian Choon Hee dengan wajah binggung dan perasaan bersalah.


Young Ja masuk ke dalam kamar Chul Goo dan membangunkannya. Ia menyuruh Chul Goo untuk segera bangun, mandi dan sarapan.

Chul Goo berkata bahwa ia telah berpikir semalaman dan tetap tidak bisa membenarkan hal yang dilakukan Young Ja pada Chae Won, ia meminta Young Ja membujuk Chae Won dan membawanya pulang kerumah.
Young Ja : apa kau masih berpikir bisa tetap hidup bersama dirinya? kau bilang, kau akan bercerai dengannya.
Chul Goo : aku mengatakannya pada saat aku marah, tapi aku masih mencintai Chae Won.
Young Ja : lihat bagaimana menyedihkannya dirimu. dia telah membuangmu seperti kotoran , tapi kau masih tetap mencintainya. kau bodoh atau naif.
Chul Goo : jika kau memang sungguh tak menyukainya, aku akan bercerai dengannya. setidaknya keluar kan dia terlebih dahulu dari rumah sakit jiwa.

Young Ja marah dan memukul Chul Goo. Ia bosan mendengar permintaan Chul Goo. Setengah mengancam, Young Ja tak akan mengakui Chul Goo sebagai anak jika mendengar permintaan hal seperti itu lagi dari mulut Chul Goo.
(ck..ck...bener-bener mertua ini jahat banget)



Chae Won berjalan mondar-mandir di kamarnya memikirkan sesuatu. Perawat Choi datang dan membawa obat untuk Chae Won. Chae Won meminta obat tidur karena tak bisa tidur nyenyak semalam. Perawat Choi memberikan obat dan berkata bahwa mereka telah memberikan dosis yang lebih tinggi dan menjamin Chae Won bisa tidur nyenyak. Sebelum pergi perawat Choi mengingatkan Chae Won akan bertemu dengan Director rumah sakit satu jam lagi.


Setelah mengucapkan itu, perawat Choi keluar kamar. Penjaga 1 menutup pintu dan menguncinya dari luar. Chae Won merogoh saku bajunya dan mengeluarkan obat tidur yang selama ini ia kumpulkan, kemudian obat-obat itu ia hancurkan hingga menjadi bubuk.


Se Yoon tiba di Naehea Hospital dan langsung menghubungi Sook Joon. Sook Joon meminta ia untuk di kantornya, karena ia sedang meeting. Se Yoon mengerti dan masuk ke dalam rumah sakit.

Chae Won melipat kertas yang berisi obat tidur yang telah ia hancurkan tadi, kemudian ia masukkan kedalam saku bajunya. Penjaga 1 masuk, ia membawa Chae Won bertemu dengan Director rumah sakit.




Kamar perawatan Chae Won cukup jauh dan dijaga ketat. Mereka harus melewati  pagar besi yang hanya bisa dilewati menggunakan kartu indentitas karyawan. Petugas 1 menempelkan kartu identitasnya, seketika pintu itu terbuka. Chae Won memperhatikannya dengan seksama.


Saat Chae Won dan petugas itu melewati lorong rumah sakit. Chae Won berjalan sambil memperhatikan daerah sekitar. Ia berakting sakit perut saat melihat toilet di depannya. Chae Won minta agar ia diperbolehkan menggunakan kamar mandi, penjaga 1 terlihat keberatan, tapi Chae Won mengatakan ini mendesak dan segera lari ke toilet.

Saat di dalam, Chae Won memeriksa seluruh kabin kamar mandi. Tak ada orang yang bisa ia mintai pertolongan. Lalu ia ingat saat Se Yoon masuk ke dalam toilet pria. Tanpa pikir panjang, Chae Won keluar dari toilet wanita. Chae Won beralasan ditoilet wanita penuh, Chae Won berlari masuk ke toilet pria.


Se Yoon terkejut saat melihat Chae Won ada di dalam toilet pria. Chae Won meletakkan telunjuk di bibirnya dan meminta Se Yoon untuk diam.
Chae Won : aku dikurung disini, tolong aku. secara diam-diam aku telah dimasukkan ke rumah sakit ini. aku tahu kau pasti menganggap aku gila. tapi aku normal dan sama sekali tidak mengalami gangguan kejiwaan.

Se Yoon tidak mengerti apa yang dikatakan Chae Won, dan menganggap itu hanya lelucon.
Chae Won : aku serius. tolong bantu aku keluar dari sini, tolong lah!
Se Yoon : apa kau meminta aku untuk membantu mu?
Chae Won : siapa lagi yang ada disini selain dirimu
Se Yoon melihat sekeliling dan menjawab tidak ada.
Chae Won : karena itu bantulah aku, tolong. jika aku berhasil keluar dari sini dengan selamat, aku akan memberi kau imbalan, tolonglah..
Chae Won terus memohon bantuan Se Yoon dengan setengah merengek.

Se Yoon berpikir sejenak "kau lihat aku tak mempunyai kekuatan untuk mengeluarkan kau dari sini, kenapa kau tak memanggil James Bond atau Tom Cruise untuk membantu"
Chae Won : bagaimana bisa kau bercanda disaat hidupku berada dalam bahaya.

Se Yoon berkata bahwa ia sibuk dan menyuruh Chae Won untuk meminta bantuan orang lain. Ia mendorong badan Chae Won keluar kembali ke toilet wanita. Chae Won menegaskan lagi bahwa ia tidak gila seperti yang dikira Se Yoon.

Chae Won lalu meminta Se Yoon untuk meminjamkan ponselnya, ia mengeluarkan cincin pernikahannya "apa ini cukup, pinjamkan ponselmu, aku tak punya waktu". Secara cepat, Chae Won berhasil mengambil ponsel Se Yoon didalam saku dan memasukkan cincinya ke saku Se Yoon.


Chae Won segera menggunakan ponsel Se Yoon untuk menghubungi seseorang. Belum sempat ia melakukannya, ke dua penjaga meraih tangan Chae Won dan memeganginya. Rupanya Se Yoon pergi keluar dan memanggil ke dua penjaga itu.


Penjaga 1 menyerahkan kembali ponsel Se Yoon dan mengucapkan terima kasih. Chae Won berteriak marah pada Se Yoon yang tidak mempercayai kata-katanya. Kedua penjaga itu membawa Chae Won keluar dari toilet pria.


Se Yoon bicara sendiri "dia terlihat normal, tapi mungkin ia telah kehilangan kesadarannya".

Chae Won terus berteriak di sepanjang koridor "lepaskan aku, panggil polisi. Lepaskan aku, tolong lepaskan aku, aku tidak gila". Chae Won terus memberontak.


Dua perawat lewat mendengarkan teriakan Chae Won, salah satu dari mereka mulai berkomentar tentang Chae Won " ada seseatu yang aneh tentang pasein special itu, bukankah sangat aneh jika ia terus diawasi oleh 2 penjaga sepanjang waktu dan juga hanya kepala rumah sakit dan perawat Choi yang bisa masuk ke ruang perawatannya. Dilihat dari cara bicara dan prilakunya, ia terlihat normal". Teman dari perawat itu pun membenarkan ucapannya.

Tak jauh dari sana Se Yoon mendengarkan percakapan ke dua perawat itu, wajahnya terlihat binggung dan merasa ada aneh.


Di taman, Se Yoon berbincang dengan Sook Joo. Dari perbincangan mereka ternyata Se Yoon kehilangan indra perasa nya setelah kecelakaan 3 tahun lalu. Sook Joon menyuruh Se Yoon untuk berobat dan akan mengenal kan Se Yoon pada seorang dokter yang ahli dalam hal itu. Se Yoon tak berniat melakukannya. Se Yoon merasa tak akan ada yang berubah meskipun ia mendapatkan kembali indra perasanya. 
(Jadi begitu, pantas saja Se Yoon tak beraksi apa-apa saat menambahkan garam kedalam minumannya).

Ke dua penjaga membawa Chae Won dibawa kembali kedalam kamarnya. Penjaga 1 meminta Chae Won untuk tenang dan  tidak melakukan hal seperti tadi karena hal itu akan menyulitkan mereka. Mereka keluar untuk membiarkan Chae Won beristirahat.


Chae Won menahan kepergian mereka dengan menawarkan kopi sebagai permintaan maaf dan mempersilahkan mereka duduk. Chae Won menyeduh 2 gelas kopi dengan posisi punggung membelakangi 2 penjaga itu. Diam-diam, Chae Won memasukkan bubuk obat tidur yang tadi telah ia hancurkan


Chae Won memberikan kopi yang ia buat "Minumlah selagi panas" Penjaga 2 terlihat senang langsung meminum kopi yang diberikan Chae Won. sementara penjaga 1 terlihat ragu dan hanya memegang gelasnya.


Ki Choon, Kang Sook dan Bo Reum dalam perjalanan menuju rumah mie. Di perjalanan Ki Choon memperingatkan Bo Reum untuk tidak memberitahukan pada kakek dan nenek tentang perceraian ke dua orang tuannya. Bo Reum menjawab ia sering kali mendengar perkataan ayahnya, dan tidak usaha khawatir karena ia bukan anak yang bodoh.

Kang Sook tidak suka Ki Choon mengajari Bo Reum berbohong. Ki Choon membela diri dengan memberitahukan perceraian mereka saat ia sudah mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan uang dari penjualan rumah. Jika ia memberitahukannya sekarang, kakek Uhm akan membunuhnya.


Di depan jalan mereka melihat Do Hee yang duduk di pinggir jalan dan memegangi perutnya. Ki Choon langsung menepikan mobil dan menghampiri Ki Moon dan juga Do Hee. Kang Sook menyapa Do Hee dan menanyakan kabarnya. Do Hee terlihat tidak senang, "apa kau tak bisa melihat keadaanku ini.

Ki Choon menawarkan untuk membelikan obat. Ki Moon menolak karena mereka sudah dekat. Ki Choon menebak Do Hee sakit perut karena makanan yang ia makan. Do Hee terkejut dan menyemburkan air yang ia minum.

Do Hee mulai membual tentang penyakitnya "seperti yang kalian ketahui, aku adalah penduduk asli kota Gangnam dan tinggal disana sepanjang usiaku, tubuhku akan mengeluarkan alarm dan berbunyi bip..bip..bip... jika aku meninggalkan gangnam dan aku akan merasa sakit seperti ini". Do Hee lalu berakting sakit untuk meyakinkan mereka.


Wajah Ki Moon, Ki Choon dan Kang Sook memasang wajah tak percaya dengan perkataan Do Hee. Bo Reum yang dari tadi diam saja dan hanya mendengarkan perkataan Do Hee.
Bo Reum ke Do Hee "you're Gangnam Style". Bo Reum langsung menari tarian gangnam style ala SPY. Kang Sook merasa tak enak dan langsung menutup mulut Bo Reum


Lihat wajah Do Hee yang mendelik saat Bo Reum menari gangnam style untuknya....wkwkwkwk

Nenek memasak dengan di bantu Hyo Dong. Nenek mengeluh karena anak-anaknya tidak datang lebih awal untuk membantu dirinya menyiapakan makanan dan membiarkan wanita setua dirinya mengerjakan ini sendirian. Hyo Dong mencoba menenangkan ibu mertuanya bahwa hidup di Seoul itu pasti sangat sibuk.

Nenek tersenyum : hanya kau yang selalu membuatku merasa senang, aku sudah menganggap kau seperti putraku sendiri, kau tau itu!
Hyo Dong : tentu saja ibu
Nenek : setelah istri mu meninggal karena penyakit, suamiku dan aku seolah kehilangan harapan. tapi kau dan Chae Won selalu mendukung kami. Apa Chae Won akan datang hari ini?


"ibu kami datang" Ki Choon dan Kang Sook masuk ke dalam rumah terlebih dahulu.
Nenek keluar dan menyambut mereka, Bo Reum langsung berlari memeluk neneknya. Disusul Ki Moon dan Do Hee masuk ke dalam rumah.

Nenek menyapa Ki Choon yang terlihat lebih kurus dari terakhir kali mereka bertemu. Kang Sook tidak setuju dengan perkataan nenek dan mengatakan Ki Choon berada didalam selimut sepanjang hari seperti kepompong. Nenek memarahi Kang Sook yang mengatai suaminya seperti kepompong, bagaimana juga di adalah kepala keluarga

Nenek lalu beralih menyapa Ki Moon : apa kau sibuk. Ki Moon menjawab bahwa ia selalu sibuk.
Ki Moon beralih menatap Hyo Dong : lama tak bertemu.
Hyo Dong : ya. mampirlah sesekali kerumah ini meski kau sangat sibuk, kedua orang tuamu khawatir padamu.
Do Hee langsung berceletuk "tak ada berita berarti berita baik'. semua terkejut mendengar jawaban nya. Nenek berkomentar apa itu perkataan yang boleh diucapkan oleh seorang menantu. Hyo Dong menengahi pembicaraan dengan mempersilahkan mereka untuk duduk.

Hyo Dong keluar rumah mencoba menghubungi ponsel Chae Won, lagi-lagi nada ponselnya tidak aktif. Kemudian ia berinisiatif untuk menghubungi ponsel Chul Goo. Sama dengan Chae Won ponsel Chul Goo pun tidak aktif. 

Ki Ok datang menyapa Hyo Dong. Hyo Dong memuji Ki Ok yang terlihat lebih baik dari hari kemarin mereka bertemu. Ki Ok menjawab ia sudah merasa stress sejak tadi pagi karena bertemu dengan orang yang menyebalkan.


Kang Jin bertemu dengan Choon Hee yang tengah mengawasi pekerja yang memasang papan nama toko cafe miliknya. Kang Jin melihat penampilan Choon Hee dari atas hingga bawah. Kang Jin memperkenalkan diri sebagai penyewa kamar di lantai atas cafe milik Choon Hee. Kang Jin menunjukkan kebolehannya menyanyi di depan Choon Hee. Choon Hee bertanya apa Kang Jin seorang penyanyi, Kang Jin menjawab ia seorang penyanyi yang bisa menyanyikan semua jenis lagi dari dari K-pop hingga music classic.

Choon Hee meminta Kang Jin menyanyi di cafe miliknya dan akan mendapat bayaran yang pantas. Kang Jin menolak dan mengatakan ia adalah penyanyi profesional yang tidak bernyanyi di sembarang tempat.


Kakek, Ki Moon, Ki Choon dan Hyo Dong memberikan penghormatan pada leluhur. Setelah selesai, kakek berbicara di depan foto ayahnya "kakek kalian telah membangun bisnis keluarga ini dari bawah, aku berhutang maaf padamu ayah, tak satupun dari anak-anak ku yang ingin melanjutkan usaha ini" . Wajah mereka langsung terlihat cemas saat mendengar perkataan kakek.

Setelah itu kakek mulai bertanya pada anak-anaknya. Ia bertanya terlebih dahulu pada Ki Moon, apa Ki Moon sungguh tidak berniat untuk menjadi penerus bisnis keluarga. Oh, ayah bagaimana bisa aku. Apa maksud mu, apa kau ingin mengatakan kau terlahir bukan untuk membuat mie.

Sebelum kakek marah, Do Hee menyela perkataan kakek dengan mengatakan Ki Moon akan segera di promosikan menjadi Director, jadi tidak adil jika menyuruhnya berhenti karena Ki Moon telah berusaha keras untuk bisa mencapai posisi itu.

Kakek memanggil nama Ki Choon. Ki Choon beralasan ia memiliki trauma dengan mie, karena semasa remaja ia selalu membantu orang tuanya untuk membuat mie sehingga tidak mempunyai banyak teman dan bersenang-senang dengan mereka. Setiap kali ia memikirkan mie, rasa depresi itu akan muncul secara tiba-tiba. Kang Sook menambahkan Ki Choon seorang yang terlalu pemalas untuk menjadi penerus bisnis keluarga.

Pandangan kakek kemudian beralih pada Ki Ok. Ki Ok dengan cepat mengelak, seharusnya yang menjadi penerus haruslah anak laki-laki bukan anak perempuan.

Kakek lalu menatap Hyo Dong, ia langsung mengalihkan perhatian dan menyuruh Ki Moon untuk menuangkan air


Kakek mulai marah, jadi diantara kalian tak ada yang berniat untuk menggantikan aku, begitu? sambil memandang wajah mereka satu persatu.

Bo Reum ikut berbicara "kakek jangan khawatir, ketika aku sudah dewasa, aku akan.....
Ucapan Bo Reum langsung terpotong karena Ki Choon langsung menutup mulut berguman "pikirkan lagi nanti sebelum terlambat". Kakek menatap Ki Choon dengan pandangan kesal. 

Nenek yang sedari tadi hanya diam mendengarkan bergumam "kejadian ini selalu saja terjadi setiap tahun"

Se Yoon berencana untuk kembali ke Seoul. Saat ia ingin mengambil kunci mobil, ia baru menyadari cincin Chae Won berada ada di saku bajunya. Se Yoon ingat kejadian saat Chae Won bermaksud ingin meminjam ponselnya, dan melepaskan cincinnya. Tapi Se Yoon tak tahu kapan Chae Won melakukannya.

Sementara Chae Won telah membulatkan tekad untuk keluar dari rumah sakit malam ini. Chae Won melihat hanya ada penjaga 2 yang berada di depan kamarnya dan sedang tidur pulas karena pengaruh obat tidur yang Chae Won campurkan ke dalam kopi.


Kebetulan saat itu kamar Chae Won tidak terkunci, ia berjalan dengan pelan-pelan agar tidak menumbulkan suara. Ia mendekati penjaga 2 yang sedang tertidur dan mengambil ID card karyawan yang tergantung di lehernya dengan hati-hati.

Chae Won berhasil membuka pintu pagar besi tanpa masalah. Dua perawat wanita keluar dari ruangan karyawan, Chae Won bersembunyi di balik tembok. Setelah ke-2 perawat itu pergi, Chae Won langsung masuk ke ruangan itu. 


Chae Won berjalan di lorong rumah sakit sambil mendorong seorang nenek yang tidur di kursi roda. Ia menyamarkan penampilannya dengan memakai mantel.



Chae Won melihat penjaga 2 yang berjalan berlain arah dengannya sambil meminum kopi.  Chae Won menunduk dan menyembunyikan wajahnya saat mereka berpapasan. Penjaga 2 merasa curiga dan berbalik memanggil Chae Won. Tanpa buang waktu Chae Won langsung berlari keluar dari rumah sakit dan masuk ke dalam hutan.

Penjaga 2 mengejar Chae Won dan memanggil namanya. Chae Won terus berlari tanpa memperdulikan arah hingga semakin masuk ke dalam hutan. Hujan turun dan membuat tanah menjadi licin. Kaki Chae Won menginjak tanah yang basah dan jatuh tergelincir dari tebing. Kepala Chae Won terbentur batu saat tubuhnya terguling-guling ke bawah.


Ditengah perjalanan menuju Seoul, Se Yoon melihat tubuh yang tergeletak di jalan. Ia langsung menghentikan mobil dan menghampirinya. Se Yoon mengenali Chae Won sebagai pemilik cincin yang ada di saku nya saat melihat wajahnya.

Pihak rumah sakit menghubungi Young Ja, Ia jelas marah dan berteriak seperti kebiasaannya. Setengah mengancam ia menyuruh pihak rumah sakit untuk segera menemukan Chae Won malam ini juga.


Se Yoon membawa Chae Won kerumah sakit. Dokter yang memeriksa mengatakan Chae Won baik-baik saja, hanya saja jika ia merasa pusing atau mual segera panggil perawat. Se Yoon mengerti. Dokter keluar meninggalkan mereka berdua. 

Se Yoon memandang Chae Won yang sedang tertidur "aku berencana pergi minum soju di pantai, tapi kau mengacaukan rencana ku". Se Yoon lalu ingat cincin Chae Won yang ada di saku jasnya, ia mengambilnya dan memasangkan cincin ke jari manis tangan kiri Chae Won. 


Kau pasti sangat terkejut, sapa seorang perawat mengagetkan Se Yoon. "melihat kau memasang cincin ke jarinya, aku berpikir kalian pasangan yang serasi. Se Yoon tampak tak mengerti dengan ucapan perawat. Saat ia ingin menjelaskan handphone miliknya berdering. Se Yoon permisi keluar dan menerima panggilan dari Sook Joon.


Perawat lalu memeriksa selang infus Chae Won. 
Chae Won sadar dan membuka mata. Perawat itu membantu Chae Won duduk.
Chae Won tampak binggung dan bertanya "dimana aku?"
Perawat menjelaskan, "kau mengalami kecelakaan dan suamimu yang membawamu kesini, kau tidak ingat?''
"Suamiku?"
Perawat : "Ya,  dia baru saja berada disini, dan pergi keluar saat menerima panggilan telepon" 


Oh, dia datang, seru perawat saat melihat Se Yoon masuk. "istrimu baru saja bangun"
Se Yoon terkejut saat mendengar perawat itu mengira Chae Won adalah istrinya. Se Yoon berbalik bertanya "istri?" sambil menatap Chae Won.


Chae Won percaya dengan ucapan perawat dan memanggil Se Yoon "Yobo" (panggilan sayang untuk suami/istri)
Se Yoon binggung saat Chae Won memanggilnya yobo, ia bertanya "apa?"
"Yobo" ulang Chae Won lagi dengan wajah polosnya.
 
Se Yoon tersenyum, "Apa yang kau katakan, aku bukan suamimu". Perawat mengira Se Yoon sedang bercanda dan mengatakan Se Yoon sedikit nakal karena menggoda istrinya. Perawat itu pergi sambil tersenyum.


Masih dengan wajah binggung, Chae Won meminta maaf pada Se Yoon "maaf , aku sungguh minta maaf, tapi aku tak bisa mengingat apapun. Kapan kita menikah?. Se Yoon tersenyum dan mendengus kesal 

Chae Won kembali bertanya dengan wajah binggung dan sedih. "Siapa namamu? tidak...namaku... siapa namaku? kepalaku kosong, aku tidak bisa mengingat apapun, aku merasa gelap sepertinya kepalaku benar-benar kosong. Apa yang harus kulakukan, aku merasa pernah bertemu denganmu sebelumnya. Aku bahkan tak tahu siapa diriku. Siapa aku...siapa aku...?"

Se Yoon memperhatikan Chae Won dan berguman sendiri "dia benar-benar mengalami hal buruk"


Chae Won ke Se Yoon : "Tolong beritahu aku, siapa aku? siapa namaku, yobo?
Se Yoon nampak kesal "tolong berhenti memanggil aku yobo. akan aku jelaskan, aku bukanlah suamimu, kita hanyalah orang asing. Aku hanya menemukanmu di jalan, dan membawamu kerumah sakit ini.
Kau masuk kedalam toliet pria dan memasukkan cincin mu ke saku jas ku. Aku kembali untuk mengembalikannya padamu dan menemukan kau yang terbaring di tengah jalan. Kau tidak ingat?

Chae Won mengangguk dengan wajah kebingungan. Se Yoon menjelaskan lagi, "itu yang kau lakukan, kau memintaku untuk meminjamkan ponsel ku....". Se Yoon tak melanjutkan kata-katanya dan tampak frustasi..."ah, apa yang harus aku lakukan pada wanita yang mengalami gangguan jiwa ini".

Se Yoon : "Kau seharusnya tetap tinggal didalam rumah sakit, kenapa kau membuat masalah. Kenapa kau bisa keluar dari sana, apa kau melarikan diri?"
Chae Won : "rumah sakit, rumah sakit apa?". wajah Chae Won terlihat semakin binggung dan tak mengerti. 
Se Yoon : "tentu saja rumah sakit... tunggu sebentar aku akan menghubungi pihak rumah sakit, jadi mereka bisa membawamu kembali. ucap Se Yoon sambil melangkah pergi.

Chae Won menahan lengan Se Yoon "kau mau pergi kemana?"
Se Yoon mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya pada Chae Won "aku akan kembali setelah menghubungi pihak rumah sakit".
Chae Won ketakutan : jangan tinggalkan aku, yobo! Chae Won kembali menahan lengan Se Yoon.


Se Yoon menepis tangan Chae Won "aku bukan suami mu" kali ini dengan nada tinggi.

Chae Won menunduk dengan wajah takut. Se Yoon meminta maaf karena berteriak pada Chae Wo. Dengan nada lebih pelan, Se Yoon meminta Chae Won diam di tempat dan jangan kemana-mana.


Se Yoon keluar runangan dan menghubungi rumah sakit Namhae Mentak Hospital. Se Yoon menginformasikan salah satu pasein mereka berkeliaran. Pihak rumah sakit menanyakan nama pasien. Karena Se Yoon tak mengetahui nama Chae Won, maka ia hanya mengatakan seorang pasien wanita, muda dan cantik. 


Didalam kamar, Chae Won memperhatikan tempat di sekitar kamarnya dengan wajah binggung, sedih dan takut. Mungkinkah Chae Won mengalami lupa ingatan....atau hanya shock sementara!!!

END

Komentar :
Drama ini cukup menarik, hanya saja terlalu banyak pemain sehingga membuat porsi cerita pemeran utama Chae Won dan Se Yoon menjadi lebih sedikit. Selain itu Drama ini mengingatkan saya pada telenovela "Maria Mercedes" yang diperankan oleh Thalia, yang pernah di putar di salah satu stasiun televesi pada tahun 90'an. 

Kasian Chae Won bagaimana bisa ia hidup bersama ibu mertua yang super duper nyebelin selama 3 tahun. Tak hanya perkataan, Young Ja pun berani melakukan kekerasan fisik pada menantunya. Jika dilihat Young Ja melakukan hal itu karena merasa Chae Won telah mencuri putra kesayangannya. Gimana nasib Chae Won selanjutnya ya?.

No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)