Rumah Mie
Kakek Uhm duduk di depan meja dan sedang menulis sebuah catatan yang
ditujukan untuk seseorang yang kelak akan menggantikan posisinya melanjutkan
usaha rumah mie.
“Pada peringatan
seratus tahun, rumah mie dikelola oleh
generasi ke tiga. Aku tak tahu siapa kelak yang akan menyimpan catatan ini.
Orang itu akan menjadi generasi ke-4 yang membawa usaha keluarga ini. Dunia semakin
maju dan posisi mie semakin tersingkir, tetapi jika kembali kemasa sulit
diwaktu lalu olahan mie merupakan hidangan yang disantap pada saat lapar.
Sebuah hidangan yang selalu ada dalam pernikahan atau perjamuan. Tua, muda,
sakit, sehat , kaya atau miskin memiliki perasaan yang sama saat menyantap mie
yang hangat. Kakek buyut kalian, kakek kalian, dan aku telah mampu meneruskan
usaha ini. Aku memohon kepada kamu,
penerusku untuk tetap mempertahankan usaha ini”.
Penerbangan
menuju Korea.
Lee Se Yoen tertidur
dalam perjalanan ke Korea. Tidur So Yeon terganggu, Karena mendengar suara tangisan
dari wanita disampingnya yang menangis karena menonton sebuah film. Wanita itu
bernama Yang Choon Hee. Se Yeon membalikkan badan dan mencoba tidur kembali,
tapi Choon Hee masih saja terisak, So Yeon jelas merasa terganggu. Ia lalu melepas penutup kepalanya dan mengambil sapu
tangan dari sakunya. So Yeon memberikan sapu tangan itu pada Choon Hee. menerima sapu tangan
pemeberian So Yeon dan mengucapkan terima kasih, anda baik sekali. So Yeon
sedikit mendongakkan kepalanya dan tersenyum melihat film yang sedang di tonton Choon Hee.
Seorang pramugari
datang dan menawarkan minuman. Choon Hee memesan kopi. Tanpa sengaja pramugari
itu menumpahkan kopi di pangkuan Choon Hee. Pramugari itu segera meminta maaf,
Choon Hee berkata tak apa-apa. Pramugari itu kembali meminta maaf dan mengganti
biaya laundry. Choon Hee lalu bertanya berapa, sepuluh dolar, dua puluh dolar.
Pramugari itu terkejut mendengar perkataan Choon Hee. Choon Hee lalu tersenyum
dan meminta pramugari itu untuk tidak memikirkannya.
Pramugari itu datang
dan memberikan cangkir kopi yang baru. Sebelum Choon Hee meminumnya, ia sudah
mengetahui jenis kopi dari aromanya saja. Pramugari itu memuji kepintran Choon
Hee. Choon Hee tersenyum dan terlihat sangat menikmati kopi tersebut. So Yeon
tersenyum melihat Choon Hee dan terkesan dengan penampilan Choon Hee yang
terlihat elegan dan berkelas.
Bounge Temple
2921…2922….Terdengar
suara Do Do He yang menghitung sujud yang dilakukan Baek Sol Joo sambil menahan
sakit di kakinya yang terlalu lama berdiri. Sudah menjadi kebiasaan Sol Joo
berdoa di kuil Bounge dan bersujud sebanyak 3000 kali di hari ulang tahun putra
kesayangannya, Lee So Yeon. Meski Sol
Joo sudah terlihat lelah, tapi ia tak mau berhenti dan tetap sujud hingga hitungan ke-3000..
Terdengar suara
dering handphone Do Hee. Do Hee pergi keluar dan menjawab teleponya. Dari
seberang Do Hee berbicara dengan suaminya, Uhm Ki Moon. Do Hee mengeluh karena kakinya
terasa sakit, meski ia hanya sujud berpura-pura tapi ia merasakan sakit di
sekujur tubuhnya. Berbeda dengan Sol Joo yang tidak mengeluh dan
menyelesaikannya hingga 3000. Do Hee
seorang nasrani dan tak percaya budha, ia melakukannya karena ingin suaminya
naik jabatan. Do Hee langsung memutus sambungan teleponnya saat melihat Sol Joo
keluar dari kuil.
Dengan penuh perhatian,
ia membantu Sol Joo berdiri. Ia membawa Sol Joo ke mobil dan berkata akan
memijat Sol Joo. Tapi Sol Joo pergi terlebih dahulu. Di dalam mobil, Do Hee
benar-benar memijat kaki Sol Joo. Sambil
memijat Do Hee mengajak Sol Joo bicara. Do He mulai mempertanyakan alsasan Sol
Joo menyiksa dirinya seperti yang barusan ia lakukan. Sol Joo menjelaskan bahwa
ia telah hidup nyaman selama 364 hari selama setahun, jadi apa salahnya jika ia
melakukannya dalam satu hari di hari ulang tahun putranya sendiri. Do He
kemudian menawarkan akan memijat Sol Joo dari kepala sampai kaki, tapi Sol Joo
menolaknya, karena hal itu akan merepotkan Do He. Do He beralasan bahwa mereka
sudah saling mengenal sejak di bangkk kuliah dan hubungan mereka sudah seperti
saudara. Do He kemudian mengatakan maksudnya untuk mmberi jabatan baru bagi
suami Do He.
Sol Joo yang sedari
tadi diam dan tak memperhatikan ucapan Do Hee mulai mengerti arah
pembicaraannya. Sebelum Do Hee melanjutkan perkataanya ia lebih dulu memotong
perkataan Do Hee dan keluar dari mobil.
Do Hee yang ditinggal sendirian di dalam mobil marah dan memaki Sol Joo. “Ah,
sungguh wanita jahat, aku sudah mengikutinya sepanjang hari, tapi lihatlah
sikapnya saat aku meminta bantuan, wanita rubah”. Do Hee kemudian berpura-pura
sakit kepala saat Sol Joo tiba-tiba membuka pintu mobil.
“Apa kau tidak mau
keluar”
Do Hee memasang wajah
manis dan mengatakan "oh, baiklah aku akan segera keluar”.
Tapi lihatlah wajah Do Hee di belakang Sol Joo.
Tapi lihatlah wajah Do Hee di belakang Sol Joo.
Asisten Uhm Ki Moon
memberi laporan bahwa mereka telah mempersiapkan ruang kerja untuk pimpinan baru
mereka. Uhm Ki Woon meminta asistenya untuk mengecek ulang karena pimpinan baru
mereka jenis orang yang prefeksionis. Sebelum pergi asisten itu bertanya pada
Ki Moon “saya dengar anda dipromosikan untuk menjadi Executive Director, saya
mendengarnya dari sekretaris, apa itu benar?”
Ki Moon tak menjawab pertanyaan asisten nya dan menyuruhnya untuk
kembali bekerja.
Saat Ki Moon berbalik
ia melihat Jo Ri di hadapannya, Jo Ri memberi salam pada Ki Moon. Ki Moon
bertanya pada Jo Ri tentang kabar Chae Won. Jo Ri menjawab bahwa Chae Won baik,
meski tidak bisa dikatakan baik-baik saja, dan menyuruh Ki Moon untuk bertanya
langsung pada Chae Won. Setelah itu Jo Ri pamit pergi dan meninggalkan Ki Moon.
Ki Moon berbalik menatap kepergiaan Jo
Ri. Ia berguman dan tampak binggung dengan perkataan Jo Ri.
Chae Won menemui
seorang dokter untuk melepas perban di lehernya. Dokter yang membuka perban Chae Won berkata bahwa luka Chae Won
telah sembuh dan tidak akan meninggalkan luka. Dokter itu mengerti apa yang telah dialami Chae Won, ia lalu menyarankan Chae Won untuk tidak diam saja menghadap
kekerasan dalam rumah tangga yang ia alami.
Didalam bis, Chae Won
duduk termenung. Pandangannya kemudian beralih pada seorang anak kecil yang
membawa burung di dalam sangkar.
Flashback ketiga tahun lalu, saat Chae Won
memakai baju pengantin dan menunggu disalah satu ruangan dengan perasaan
bahagia. Young Ja masuk dan tersenyum sinis begitu melihat senyum Chae Won.
Young Ja : Apa kau
bahagia?
Chae Won : apa?
Young Ja : Apa kau bahagia karena telah mengambil Chul Goo
dariku? Kau pikir hanya dengan wajah cantik mu kau bisa mengambil keuntungan
dari lelaki kaya?
Chae Won menatap
Young Ja dengan perasaan takut “ aku memang memiliki banyak kekurangan, aku
akan menjadi istri yang baik".
Young Ja : Chul Goo
mudah bosan terhadap sesuatu. Sewaktu kecil, Chul Goo merasa bosan dengan
mainannya dalam waktu tiga bulan. Minimal 3 bulan, maksimal 3 tahun. Nikmatilah
sebisamu…
Chae Won : lalu,
kenapa kau menyetujui pernikahan kami?
Young Ja : Orang tua
selalu terlihat lembut dihadapan anak mereka. Dia melemparkan mainannya dan
meminta ku untuk membelikannya mainan yang baru. Jadi lebih baik aku
membirakannya bersenang-senang dengan sesuatu yang ia sukai sebelum ia merasa
bosan. Young Ja mengatakannya dengan santai dan senyuman licik dibibirnya.
Chul Goo masuk dan
menanyakan apakah sudah siap. Young Ja langsung bersikap baik dan memuji
ketampanan putranya, Young Ja lalu memuji keduanya merupakan pasangan serasi
yang dikirim dari surga. Chul Goo
tersenyum mendengarnya, ia beralih
menatap Chae Won dan tersenyum bahagia. Pandangan Chae Won beralih ke Young Ja
yang tersenyum ke arahnya. Wajah Chae Won terlihat takut dan seperti ingin
menangis.
Beralih ke adegan
lainya. Di kamar Chae Won saat Young Ja memotong semua kartu kredit Chae Won
yang ia dapat dari Chul Goo.
Young Ja : Aku telah
memberimu makan, pakaian dan tempat tinggal. Kau pikir siapa yang akan membayar
semua tagihan kartu kredit ini? Aku dan Chul Goo telah bekerja keras untuk
menghasilkan uang
“ibu, panggil Chae
Won dengan suara memelas
Young Ja : aku
bekerja menghasilkan uang bukan untuk membayar tagihan kartu kredit mu,
keluargamu meminta mas kawin dengan harga tinggi, sementara kau menikah dengan
anak ku tanpa membawa apa-apa, apa itu tidak lebih buruk. Sekarang kau berperan
sebagai istrinya dan ingin menghabiskan uangku.
Chae Won : ibu, aku
menggunakan kartu kredit itu bukan untuk diriku sendiri, aku membeli bahan
makanan dan, perkataan Chae Won dipotong oleh Young Ja yang berteriak semakin keras.
Young Ja : kenapa kau
membeli bahan makanan. Aku sudah memintamu untuk tidak mengerjakan pekerjaan
rumah, dan tidak menyentuhnya sedikit pun. Tetaplah berada ditempatmu, dan
tinggalkan keluarga kami pada waktunya, apa kau mengerti?
Joo Ri masuk ke dalam dan
menegur ibunya yang meributkan hal kecil, sambil menatap sinis pada Chae Won,
Jo Ri berkata pada ibunya untuk memberi Chae Won uang. Chae Won menunduk tanpa bisa
berkata apa-apa.
Di hari lain, Young
Ja memperlihatkan 3 foto wanita cantik.
Chae Won : Siapa
mereka?
Young Ja : mereka
adalah calon istri untuk Chul Goo
Chae Won : apa?
Young Ja : aku sudah
memberitahumu, minimal 3 bulan maksimal 3 tahun. Waktunya hampir tiba, jadi aku
mencari calon istri yang sepadan dengan Chul Goo.
Chae won : ibu!,
panggil chae won dengan wajah terkejut dan tak percaya
Young Ja : aku suka
foto gadis yang kedua. Kalau menurutmu siapa yang mana yang disukai Chul Goo.
Kau tahu tipe wanitanya seperti apa.
Chae Won : ibu, apa
kau masih seorang manusia?
Young Ja : apa?
Chae Won : meskipun
kau tak menyukaiku, bagaimana bisa kau sejahat ini kepadaku. Aku tak merasa ibu
masih seorang manusia yang memilki darah yang hangat, apa darah ibu telah
membeku dan menghitam?
Young Ja : apa kau
gila? Apa kau sedang mengoceh? tepat
saat itu Chul Goo masuk ke dalam rumah dalam keadaan mabuk dan mendengar percakapan mereka.
Chae Won : aku tidak
akan meninggalkan rumah ini. Tak peduli seberapa banyak kau akan menyusahkanku.
Seperti yang pernah ibu bilang aku tak akan pernah menyerahkan posisiku sebagai
satu-satunya menantu wanita di keluarga ini. Sahut Chae Won dengan menahan
emosi.
Young Ja : sekarang
kau menunjukkan dirimu sebenarnya.
Chae Won : ya, ibu
telah bekerja keras untuk menghasilakan uang dan aku akan menghabiskannya
hingga sen terakhir dari uang itu sampai aku mati.
Chul Goo yang
mendengar perkataan Chae Won terkejut dan menghampirinya
Chul Goo : apa kau
gila, kau berani berteriak pada ibuku?
Young Ja yang melihat kedatangan Chul Goo langsung berakting menjadi ibu
mertua yang lemah
Young Ja : Ya tuhan,
aku tak percaya ini. Aku telah hidup bersama dengan putraku sejak aku menjadi janda
di usiaku yang ke -30. Aku tak pernah menyangka akan dipandang rendah oleh
menantuku sendiri. Omo…Suami ku, bawa
aku ke tempatmu….
Chul Goo mencoba
memenangkan Young Ja dan menyuruh Chae Won untuk meminta maaf. Chae Won menolak
karena ia tak melakukan hal yang salah karena ia hanya mengeluarkan perasaanya
yang sudah lama terpendam.
Chul Goo menarik Chae
Won pergi dan membawanya ke daput. Chul Goo bertanya pada Chae Won apa yang
telah ia lakukan, dan bertanya apa Chae Won sadar dengan perbuatannya. Chae Won
menjawab bahwa ia hanya mengeluarkan perasaan marahnya selama 3 tahun. Chul Goo
yang tak mengetahui permasalahan sebenarnya tidak terima dengan perkataan Chae
Won. Chul Goo bertanya wanita tipe apa sebenarnya Chae Won ini. Chae Won semakin kesal dan mengatakan Chul Goo sebagai anak mama.
Chul Goo marah dan melemparkan gelas ke arah Chae Won. Itu lah yang menjadi
penyebab luka di leher Chae Won.
Kembali ke Chae Won
didalam bis, ia mengingat semua perkataan, perlakuan dan hinaan yang perlu ia
terima dari Young Ja di tambah dengan sikap Chul Goo yang tak pernah
membelanya. Chae Won mengenggam roknya dengan menahan amarah. Ia lalu pergi
menemui Young Ja di kantor. Chae Won mengatakan ia akan bercerai dengan Chul
Goo. Young Ja senang mendengarnya meskipun sedikit terlambat. Young Ja lalu
memberitahu Chae Won bahwa ia bisa memberi Chae Won uang, tapi karena Chae Won
membuat pria terbaik di korea menjadi duda, maka ia urung memberikannya.
Chae Won lalu
memberikan amplop yang berisi surat kesehatan dan juga bukti-bukti skandal Chul
Goo dengan seorang artis. Tepat saat itu Chul Goo mendengarkan percakapan
mereka. Young Ja merasa kesal dan kembali mengatai Chae Won “aku telah memberi
makan dan pakaian pada pengemis seperti dirimu, kini kau ingin mengambil kakiku”
. Chae Won membela dirinya bahwa ia harus tetap bertahan hidup. Chul Goo lalu
masuk dan berteriak pada Chae Won, apa yang kau lakukan. Melihat Chul Goo
datang Chae Won langsung pamit pergi. Chul Goo lalu mengikuti Chae Won. Setelah
Chae Won pergi, Young Ja meminta sekretarisnya untuk menghubungi pengacara Kim.
Chul Goo menarik
tangan Chae Won dan bertanya padanya
“apa yang kau lakukan, apa kau gila?, bagaimana bisa kau memberitahunya
tanpa berdiskusi denganku terlebih dahulu”.
Chae Won mengatakan bahwa ia tak perlu melakukannya karena Chul Goo akan
selalu menuruti perkataan ibunya. Chul Goo berteriak dan menarik lengan
bajunya. Chae Won berkata jika Chul Goo mengunakan kekerasa maka itu akan
mempersulit proses peceraian bagi Chul Goo. Chul Goo bertanya apa Chae Won
sudah gila. Chae Won menjawabnya, iya,
aku sudah gila. Karena telah tinggal dengan keluargamu selama 3 tahun. Chul Goo
mulai bersikap tenang dan mengajak Chae
Won untuk bicara di suatu tempat. Chae Won menolaknya dan menyutuh Chul Goo
bicara dengan pengacaranya, karena tak ada hal yang perlu ia bicarakan lagi
dengan Chul Goo. Chae Won pergi dan tak menghiraukan panggilan Chae Won.
Pengacara Kim
memberikan penjelasan pada Young Ja, bahwa perusahaan mereka kehilangan kontrak
karena kasus skandal Chul Goo dengan seorang artis yang berakibat buruk pada
reputasi Chul Goo. Jika Chul Goo bercerai maka para pemegang saham akan tak
percaya lagi pada perusahaan mereka. Young Ja mendengarkan penjelasan pengacara
Kim dan mulai merencanakan sesuatu.
Chae Won melihat Hyo
Dong (ayah Chae Won) sedang bekerja di ketinggian. Ia lalu memanggil ayahnya.
Hyo Dong tersenyum melihat Chae Won. Ia turun dari ketinggian dan menghampiri
Chae Won. Dua teman kerja Hyo Dong bergabung dengan mereka. Mereka menanyakan
apa ini putrid Hyo Dong yang menikah dengan seorang milioner. Hyo Dong menjawab
bukan seorang millioner, Hyo Dong memperkenalkan kedua temannya pada Chae Won
dan menyuruh Chae Won untuk member salam.
Salah satu dari mereka mengatakan hidup Hyo Dong menjadi lebih baik karena putrinya, Hyo Dong menjawab bahwa ia bukanlah orang seperti itu, ia hanya ingin Chae Won hidup bahagia. Mereka lalu memuji Chae Won yang cantik dan berpenampilan elegan. Hyo Dong menghentikan ocehan mereka dan mengajaknya makan.
Kedua teman Hyo Dong minta ditraktir daging babi, Hyo Hong menyetujuinya dan menyuruh temannya untuk pergi terlebih dahulu. Setelah ke dua teman Hyo Dong pergi, ia bercerita pada Chae Won bahwa salah satu dari temannya sangat membanggakan anaknya yang kuliah di kedokteran, tapi setelah melihat penampilan Chae Won, ia menjadi rendah diri. Hyo Dong merasa ini hari yang baik.
Salah satu dari mereka mengatakan hidup Hyo Dong menjadi lebih baik karena putrinya, Hyo Dong menjawab bahwa ia bukanlah orang seperti itu, ia hanya ingin Chae Won hidup bahagia. Mereka lalu memuji Chae Won yang cantik dan berpenampilan elegan. Hyo Dong menghentikan ocehan mereka dan mengajaknya makan.
Kedua teman Hyo Dong minta ditraktir daging babi, Hyo Hong menyetujuinya dan menyuruh temannya untuk pergi terlebih dahulu. Setelah ke dua teman Hyo Dong pergi, ia bercerita pada Chae Won bahwa salah satu dari temannya sangat membanggakan anaknya yang kuliah di kedokteran, tapi setelah melihat penampilan Chae Won, ia menjadi rendah diri. Hyo Dong merasa ini hari yang baik.
Uhm Ki Ok datang
menyapa Hyo Dong dan Chae Won. Hyo Dong bertanya apa Ki Ok dari pemandian. Ki
Ok membenarkannya dan memberitahu bahwa hari ini dia memliki janji kencan. Hyo
Dong bertanya apakah pria itu seorang manager perusahaan atau telah memiliki
sebuah rumah. Ki Ok lalu menjawab bahwa hal itu tidak penting. Perhatiannya
beralih pada Chae Won yang terlihat lebih kurus, apa kau punya masalah. Hyo Dong lalu beralih melihat ke arah Chae Won
menjawab bahwa ia tak mempunyai masalah dan mencoba tetap tersenyum di Hyo
Dong.
Mozart Piano
Isntitute.
Kang Jin mengisi
acara di sebuah pembukaan rumah makan. Ia bernyanyi dengan suara yang nyaring
dengan peralatan sound system di belakangnya. Nyayiannya itu berhasil
mendatangkan pembeli, pemilik rumah makan melayani pembelinya dengan senyum
yang tak lepas dari wajahnya.
Sementara di tempat lain, Ki Ok tengah memberikan lest piano pada muridnya. Murid itu mengeluh tak bisa kosentrasi karena suara berisik di luar. Ki Ok menemui Kang Jin dan memintanya untuk berhentik, tapi Kang Jin tidak mengubrisnya. Merasa kesal , Ki Ok lantas memotong kabel dari mic yang digunakan Kang Jin. Saat ingin melanjutkan nyanyiannya, Kang Jin heran micnya yang tak mengeluarkan suara. Saat ia melihat ke belakang, Ki Ok memegang gunting sambil menjulurkan lidahnya….hehehhehe….
Sementara di tempat lain, Ki Ok tengah memberikan lest piano pada muridnya. Murid itu mengeluh tak bisa kosentrasi karena suara berisik di luar. Ki Ok menemui Kang Jin dan memintanya untuk berhentik, tapi Kang Jin tidak mengubrisnya. Merasa kesal , Ki Ok lantas memotong kabel dari mic yang digunakan Kang Jin. Saat ingin melanjutkan nyanyiannya, Kang Jin heran micnya yang tak mengeluarkan suara. Saat ia melihat ke belakang, Ki Ok memegang gunting sambil menjulurkan lidahnya….hehehhehe….
Pesawat yang membawa
Choon He dan Se Yoon telah mendarat di bandra korea. Se Yoon membantu Choon Hee
yang terlihat kesusahan saat beruasaha meraih tas miliknya didalam bagasi atas
pesawat. Coon Hee mengucapkan terima kasih dan pergi terlebih dahulu. Se Yoon
lalu mengambil tas miliknya sendiri yang sama dengan milik Choon Hee. Sol Joo
menunggu kedatangan Se Yoon di bandara. Wajahnya terlihat sangat gembira saat
bertemu dengan Se Yoon. Se Yoon memuji ibunya yang terlihat lebih muda dari
terakhir kali mereka bertemu.
Sol Joo dan Se Yoon tiba dirumah dalam kondisi gelap, Sol Joo memanggil bibi pelayan rumah. Lee Dong Kyo datang membawa kue dan menyanyikan lagu ulang tahun untuk Se Yoon. Se Yoon senang mendapat kejutan dari sang ayah. Ia meniup lilin, saat lampu dinyalakan bentuk kue ulang tahun itu mengingatkannya ke peristiwa kecelakaan menyebabkan kekasihnya, Eun Seol meninggal.
Sol Joo dan Se Yoon tiba dirumah dalam kondisi gelap, Sol Joo memanggil bibi pelayan rumah. Lee Dong Kyo datang membawa kue dan menyanyikan lagu ulang tahun untuk Se Yoon. Se Yoon senang mendapat kejutan dari sang ayah. Ia meniup lilin, saat lampu dinyalakan bentuk kue ulang tahun itu mengingatkannya ke peristiwa kecelakaan menyebabkan kekasihnya, Eun Seol meninggal.
Malam hari ….Disebuah
motel kecil, Choon Hee sedang menikmati mie instan. Ia mengeluh karena telah
menghabiskan banyak uang penerbangan kelas binsisnya ke Korea. Saat ia
membongkar isi tasnya, ia terkejut saat meihat isi barang tasnya berupa kamera,
ipad dan buku catatan yang bukan miliknya. Ia cemas menyadari tas miliknya
tertukar dengan milik orang lain. Kemudian Choon Hee tersenyum saat menyadari
tas yang ia pegang saat ini tas original bukan tas KW seperti miliknya.
Di sebuah café, Kang Jin sedang menyanyikan sebuah lagu. Tepat pada saat itu ia melihat Ki Ok masuk kedalam café bersama seorang pria. Dari jauh Kang Jin melihat kehadiran Ki Ok dan mengenalinya yang telah memotong kabel mic. Setelah selesai bernyanyi, Kang Jin menghampiri meja Ki Ok. Ia menuduh Ki Ok sebagai wanita yang suka menjerat lelaki kaya. Ki Ok membela diri, tapi pria yang bersama Ki Ok percaya dengan ucapan Kang Jin. Kang Jin berhasil membuat kencan buta Ki Ok menjadi berantakan. Ki Ok bertanya apa maksud Kang Jin melakukan ini. Kang Jin menjelaskan bahwa ini balasan bagi Ki Ok yang mengacaukan pekerjaannya sore tadi, jadi mereka impas. LOL…
Dikedai rumah makan.
Uhm Ki Choon mengendap-endap masuk kerumah makan mantan istrinya, Gong Kang
Sook. Uhm Bo Reum yang sedang belajar melihat kedatangan ayahnya. Ki Choon
menempelkan jari telunjuk di bibirnya menyuruh anaknya untuk tidak menimbulkan
suara. Ki Choon mengambil uang di keranjang yang tergantung, ia tertawa
terkekeh saat berhasil mengambil uang tersebut. Dari arah belakang, Kang Sook
memukul kepala Ki Choon dan berhasil mengambil uangnya kembali. Keduanya mulai
beradu mulut, Bo Reum menjadi penengah diantara mereka dan meminta kedua orang
tuanya untuk berhenti.
Ki Ok datang dengan
langkah lemas, Ki Choon melihat kedatangan adiknya dan menanyakan apakah kencan
buta Ki Ok berjalan lancar. Ki Ok menjawab jika berjalan lancar ia tak akan
datang kemari. Ki Ok memesan Soju dan makanan pada Kang Sook, tapi bilang tak
akan member Ki Ok makan gratis meski mereka teman baik. Ki Ok mengerti dan
meletakkan uang diatas meja.
Mata Ki Choon langsung bersinar saat melihat uang, ia berjalan perlahan hendak mengambil uang diatas meja. Kang Sook yang mengetahui gelagat Ki Choon langsung memukul tangan Ki Choon dan mengambil uang itu. Keduanya kembali bertengkar. Ki Ok menghampiri Bo Reum dan kasian melihat keponakannya yang pasti sedih melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Bo Reum menjawab ia tidak sedih dan sudah terbiasa dengan hal itu…
Mata Ki Choon langsung bersinar saat melihat uang, ia berjalan perlahan hendak mengambil uang diatas meja. Kang Sook yang mengetahui gelagat Ki Choon langsung memukul tangan Ki Choon dan mengambil uang itu. Keduanya kembali bertengkar. Ki Ok menghampiri Bo Reum dan kasian melihat keponakannya yang pasti sedih melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Bo Reum menjawab ia tidak sedih dan sudah terbiasa dengan hal itu…
Chul Goo pulang
kerumah dalam keadaan mabuk, saat masuk kamar ia melihat Chae Won sedang
mengemasi barangnya. Chul Goo merasa heran dengan sikap Chae Won yang tetap
bersikap tenang meski mereka akan bercerai. Chae Won tetap berusaha tenang dan
tak menghiraukan Chul Goo. Hal itu membuat Chul Goo marah dan ingin memukul
Chae Won. Young Ja dan Jo Ri masuk memisahkan mereka. Young Ja meminta Chul Goo
untuk tidak melakukan kekerasan karena akan berakibat buruk bagi Chul Goo. Ia
lalu membawa Chul Goo keluar kamar.
Pagi harinya, Chae
Won membawa barang-barangnya dan berniat pergi meninggalkan kediaman keluarga
Kim. Bibi pelayan keluarga Kim melihat kepergian Chae Won. Ia meminta Chae Won
melupakan keluarga ini dan memulai segalanya dari awal. Chae Won mengucapkan terima kasih pada bibi yang selama ini selalu baik padanya.
Chae Won berdiri di depan pintu, ia melihat Young Ja turun dari mobil dengan wajah panik.
Ia memberitahu Chae Won bahwa Chul Goo mengalami kecelakaan karena merasa
tertekan dengan perceraian yang ia hadapi. Chae Won terkejut dan cemas
mendengar perkataan Young Ja.
Young Ja bilang Chul Goo dirawat di salah satu rumah sakit di Pulau Namhae ( Pulau Namhae, Provinsi Gyeongsang-do). Tanpa pikir panjang Chae Won ikut dengan Young Ja ke Pulau Namhae.
Saat dalam
perjalanan, Chae Won terlihat sedih memikirkan keadaan Chul Goo. Diam-diam
Young Ja mengambil handphone Chae Won dari dalamnya yang terbuka.
Saat tiba di rumah sakit, Chae Won langsung turun dan menuju resepsionis untuk
menanyakan kamar Chul Goo. 2 penjaga pria membawa Chae Won ke kamar yang
dimaksud, mereka membawa Chae Won ke sebuah kamar kosong.
Salah satu dari penjaga tadi
menjelaskan bahwa suami Chae Won sedang melakukan pemeriksaan, dan menyuruh
Chae Won untuk duduk dan menunggu didalam. Kedua penjaga keluar
meninggalkan Chae Won. Saat Chae Won ingin keluar dari kamar
tersebut, ia terkejut saat mengetahui pintu kamar itu terkunci. Ia berteriak
meminta bantuan seseorang, tapi teriakannya itu sia-sia. Chae Won merasa ada
yang tak beres dan melihat kesekitar kamar itu. Ia terkejut saat melihat
bantal, kasur dan selimut yang bertuliskan “Namhae Mental Hospital”. Disana juga ada baju pasein yang telah disediakan.
Chae Won mencoba mencari
handphone disaku dan tasnya. Tapi ia tak menemukannya di mana pun. Chae Won kembali berteriak menggedor pintu dan
meminta bantuan. Tak lama pintu terbuka bersamaan dengan 2 penjaga pria dan perawat Choi masuk ke dalam kamar itu. Perawat Choi meminta Chae Won untuk
mengganti bajunya dengan baju pasien yang telah disiapkan. Chae Won menyangkal
bahwa ia bukan pasien dan menanyakan keberadaan ibu mertuanya.
Perawat Choi menjelaskan bahwa ibu mertua Chae Won telah kembali ke Seoul dan menitipkan Chae Won dirumah sakit ini untuk mendapatkan perawatan. Chae Won terkejut mendengar penjelasan perawat itu. Chae Won bertanya “jadi maksudmu ibu mertua ku yang menyuruh kalian untuk mengurung aku disini’?. Perawat Choi menganggukkan kepala membenarkan pertanyaan Chae Won.
Perawat Choi menjelaskan bahwa ibu mertua Chae Won telah kembali ke Seoul dan menitipkan Chae Won dirumah sakit ini untuk mendapatkan perawatan. Chae Won terkejut mendengar penjelasan perawat itu. Chae Won bertanya “jadi maksudmu ibu mertua ku yang menyuruh kalian untuk mengurung aku disini’?. Perawat Choi menganggukkan kepala membenarkan pertanyaan Chae Won.
END
Aish... sumpah mertuanya jahat abis. Chae Won kan masih ada orangtua. ckckck...
ReplyDeleteBtw, salam kenal ya :)
Chae won wanita baik yang tak ingin menyusahkan orang tua dengan masalahnya, karena itu ia bertahan hingga 3 tahun lamanya. saya sudah tak habis pikir, kenapa ia bisa menahan penderitaannya dalam waktu yang lama. kalo saya sudah kabur dari duu...:).
DeleteSalam kenal balik, thanks sudah mampir di blog my name is nuri.
Hmmmmm.... Seru, seru.. Mlai dari awal kmunculan uda ada konflik.a.. Tolong d lanjutin smp selesai y kak.. Pasti banyak yg baca kok:D...
ReplyDeleteiya, saya juga baca...ceritanya rame juga yah....
ReplyDelete