Pages - Menu

Sunday, January 27, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 4 Part 2



Do Hee mengunjungi rumah Ki Choon dengan wajah muram.
Kang Sook datang membawa minuman dan makanan kecil.
Do Hee melihat gunting dan jimat diatas pintu, ia bertanya untuk apa benda itu.
Ki Choon menjawab mereka akan menjual rumah, dan jimat itu untuk menarik pembeli.
Do Hee ke Kang Sook "kau ingin pindah rumah"
Kang Sook : bukan seperti itu
Do Hee : apa maksudmu, kau selalu mengeluh. Bisnismu pasti sedang mengalami kemajuan.
Ki Choon dan Kang Sook saling memandang, mereka berdua menghela nafas berat. Benar-benar tak bersemangat.


Ki Choon bertanya pada Do Hee " tapi ada masalah apa, kenapa kau kemari tanpa menghubungi kami terlebih dahulu", apa terjadi sesuatu yang buruk pada kakak?
Do Hee : tak ada, kakakmu pasti akan dipromosikan menjadi Executive Direcor, tak ada yang terjadi pada kakakmu, tapi ayah kita"
Kang Sook mengerti "ah, kau datang karena uang 5 juta won?
Do Hee : apa kalian sudah mendengarnya?
Ki Choon : ya.
Do Hee : ah, aku tak tahu kenapa ayah begitu keras kepala, tak masuk akal, 5 juta won!

Ki Choon berkata pasti ayah sangat marah, karena tak ada satupun dari mereka yang menjadi penerus usaha keluarga.
Do Hee : kita harus melawannya, dia terkenal orang yang sangat keras kepala di kota Paju. Sampai ada seseorang yang akan mengambil alih pabrik mie, dia akan terus bertingkah aneh seperti ini.
Kang Sook : itu karena tak ada dari kita yang bersedia menjadi penerus.
Kang Sook melihat tas Do Hee. "kau mungkin bisa mendapatkan uang itu hanya dengan menjual tas mu".

Do Hee : oh tuhanku, dengar apa yang dikatakan orang ini
Kang Sook : karena sibuk bekerja di pabrik mie, ayah dan ibu bahkan melewatkan pesta ulang tahun mereka di usia 70 dan 80 tahun. Ayah dan ibu tak pernah menyusahkan kita sebelumnya, kenapa kau membuat masalah ini menjadi begitu besar.
Do Hee : aigo, kau sungguh seorang menantu yang berbakti. Jadi, kau mau bilang akan memberikan uang 5 juta won?
Kang Sook : tentu saja, aku pasti akan melakukanya jika mempunyai uang walau aku harus memotong ayam setiap hari dan menyisihkannya. 
Do Hee : omong kosong, kau bahkan berencana pindah kerumah yang lebih besar.
Kang Sook dan Do Hee menjawab bersamaan " tidak, bukan seperti itu"
Do Hee tetap tak percaya.



Rumah Mie


Nenek berbicara dengan Hyo Dong. Nenek masih tak mengerti jalan pikiran kakek yang meminta uang 5 juta won pada anak-anaknya (5 juta won bukan uang yang sedikit). Ki Ok datang dengan membawa sekotak bingkisan yang berisi abalone. Ki Ok menyempatkan mampir karena jadwal mengajarnya pada jam 6 di cancel.


Ki Ok datang dan memberikan sekotak abalone pada nenek. Ki Ok berkata "ibu harus menerimanya karena harga abalone ini senilai 5 juta won". Nenek tak percaya. Ki Ok tak mau tahu, ia bahkan tak punya cukup uang untuk membayar sewa rumah bulanan, jadi anggap saja itu sebagai pengganti 5 juta won dari darinya. Ki Ok langsung pergi setelah mengatakannya. Nenek kesal dengan Ki Ok, ia menyuruh Ki Ok berhenti bekerja dan segera menikah. Hyo Dong tersenyum melihat tingkah adik iparnya.


Nenek kemudian membuka kotak itu, tampak abalone yang masih segar. Nenek menyuruh Hyo Dong untuk memberikannya pada keluarga mertua Chae Won. Anggap saja ini sebagai hadiah. Hyo Dong berkata Chae Won dan suaminya belum kembali dari luar negeri. Nenek berkata itu bukan masalah, cepat antarkan sebelum waktu makan malam. Hyo Dong mengangguk setuju.


Didalam kamar, Chae Won sedang minum obat. Young Ja mengetuk pintu dan masuk ke dalam. Tersenyum dan bersikap manis pada Chae Won.
Young Ja meraih tangan Chae Won "apa menantu kesayanganku sedang minum obat"
Chae Won : ya, ibu
Young Ja mengelus tangan Chae Won dan meminta maaf atas kejadian kemarin siang.
Chae Won : aku baik-baik saja, ibu jangan khawatir
Young Ja : ah, kau sungguh memiliki hati yang baik, tapi ibu ingin mengatakan sesuatu, tolong jangan salah paham.

Chae Won mengangguk. Young Ja mulai mengatakan maksud yang sebenarnya.
Young Ja : sejujurnya, kondisi badanmu saat ini tidak terlalu baik. Seperti kau kehilangan ingatan, dan juga kau harus meminum banyak obat. Jadi pada dasarnya, ibu ingin mengatakan. Mulai sekarang, berhati-hatilah dan pastikan di dalam perut mu tidak ada bayi.


Chae Won terkejut mendengarnya. Young Ja memegang pundak Chae Won "tapi ini hanya antara kita, kau tahu kalau pria tidak terlalu peduli tentang hal ini". Kali ini Young Ja tertawa, suaranya seperti nenek sihir.
Chae Won tak berkata apa-apa, ia benar-benar shock mendengar permintaan Young Ja.
"kau paham maksudku?"
"ah, ya"


Kali ini Young Ja menatap Chae Won dengan tatapan jahatnya "aku sungguh serius, kau harus memperhatikannya. Dengan kondisi mu saat ini, jika kau hamil maka semuanya akan menjadi rumit, jadi..."
Young Ja langsung berhenti bicara saat Chul Goo masuk.

Chul Goo : rahasia apa yang ibu dan Chae Won bicarakan, sehingga kalian berhenti bicara begitu aku masuk?
Young Ja tersenyum lebar "ya, kami memang memiliki rahasia, kenapa? apa tak boleh?"
Chul Goo : oh, ibuku. akhir-akhir ini aku merasa ibu lebih dekat dengan Chae Won dibandingkan denganku.
Young Ja melirik Chae Won lalu tersenyum genit pada Chul Goo : kenapa, kau tak suka?
Chul Goo : aku suka, aku mengatakannya karena menyukainya ibu.


Chul Goo memeluk ibunya dari belakang, Young Ja kesenangan seraya berkata "aigo..aigo.. sudah lama sekali anak ku tak memelukku dari belakang. Chul Goo senang melihat ibunya baik pada istrinya. Mereka tertawa bersama.
Chae Won diam dan menatap binggun pada sikap ibu mertuanya.

Hyo Dong menekan bel "siapa disana?'. 
"Oh, saya ayah Chae Won".
Jo Ri membukakan pintu untuk Hyo Dong.  Young Ja bertanya siapa yang datang. Jo Ri bilang "ayah Chae Won datang"
Young Ja langsung panik "apa? apa yang baru kau katakan? Maksudku, kau baru saja membukakan pintu untuknya?"
Jo Ri : apa aku harus menolaknya.
Young Ja : kau ini bodoh, kenapa kau membukakan pintu untuknya. 


Hyo Dong masuk, menyapa Young Ja dan Jo Ri. Jo Ri tersenyum ramah pada Hyo Dong. Young Ja tidak senang melihat kedatangan Hyo Dong, ia tampak panik "ada masalah apa, hingga kau kesini tanpa membertitahu terlebih dahulu?".

Hyo Dong memberikan kotak abalone pada Young Ja dan juga minuman ginseng untuk Chul Goo. Young Ja bilang ia merasa tak enak hati menerima hadiah sebesar ini. Hyo Dong menjawab tak perlu sungkan, karena ini bukan hadiah besar. 


Hyo Dong ke Young Ja : aku menebak Chul Goo dan Chae Won belum kembali dari perjalanan mereka.
Young Ja : ah yah...ya...
Jo Ri menawari Hyo Dong minuman. Hyo Dong menolak,karena sebentar lagi saatnya makan malam, maka ia harus pulang.
Young Ja merasa sedikit lega, ia berbasa-basi menawarkan kopi atau teh, dan mengundang Hyo Dong untuk makan malam dengan mereka. Hyo Dong menolaknya dengan halus, tujuan ia datang hanya ingin mengantarkan abalone, lalu pamit pulang.

Hyo Dong berjalan 2 langkah kemudian berbalik lagi, ia bertanya pada Young Ja "kapan, mereka akan pulang"?
Young Ja tampak kebingungan dan mencari alasan "tadi pagi mereka menghubungi kami dan mereka bilang akan pulang  dalam 10 hari lagi"


Sedetik kemudian, Chul Goo muncul "apa ini belum waktunya makan malam?". 
Chul Goo terkejut melihat kehadiran Hyo Dong. 
Hyo Dong tak kalah terkejutnya "menantu Kim".
Chul Goo : a...ayah...
Hyo Dong : kenapa kau ada disini? kau tidak pergi ke Kanada?"
Hyo Dong tampak binggung, ia meoleh ke Young Ja. Young Ja memalingkan wajahnya. 
Chae Won keluar dari kamar, Hyo Dong tambah binggung melihat Chae Won "Chae Won".

Chae Won menoleh ke Chul Goo seolah bertanya siapa dia.
Chul Goo ke Chae won " ini ayahmu".
Tak seperti biasanya, Chae Won beringkah seperti orang asing. Ia hanya memberi salam. 
Hyo Dong : ke..kenapa...kenapa Chae Won menjadi seperti ini menantu kim?
Hyo Dong meraih tangan Chae Won " ini ayah Chae Won, kita sudah lama tidak bertemu,  kau tidak senang melihat ayah?
Chae Won tampak binggung, ia menundukkan kepalanya "maafkan aku"
Hyo Dong : apa maksdumu dengan minta maaf, apa yang harus dimaafkan.


Chul Goo menjelaskan Chae Won mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatannya. 
Hyo Dong semakin terkejut, ia memegang wajah Chae Won " Chae Won lihat ayah, kau tidak mengingat ayah?. Coba ingatlah. Meski kau tak ingat siapapun didunia ini, putriku tidak akan lupa siapa ayahnya, lihatlah baik-baik.
Chae Won : maaf
Hyo Dong : kau sungguh tidak bisa ingat ayah?


Dengan santainya, Young Ja menjelaskan Chae Won mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju rumah sakit Namhae dan menyebabkannya kehilangan ingatan. Mereka telah membawanya kerumah sakit dan telah mendapatkan pemeriksaan menyeluruh. Dokter bilang tak ada yang perlu dikhawatirkan, jika ia berisirahat cukup maka ingatannya akan segera kembali.

Hyo Dong berteriak marah, teriakannya membuat semuanya terkejut "putriku menjadi seperti ini, bagaimana bisa kau berbohong tentang apa yang telah terjadi dengannya?" 
"meskipun ayahnya miskin, dia tak pernah hidup menderita, kenapa kau memperlakukan aku seperti ini"
"aku ayah Chae Won, sayangku, putri kesayanganku menjadi seperti ini. Kenapa kau tidak memberitahukan aku tentang keadaannya?"


Chae Won melangkah mundur, ia ketakutan, merasa sedih dan juga bingung. 
Chul Goo : ayah, ibuku tak bermaksud seperti itu
Hyo Dong menipiskan tangan Chul Goo "aku tak butuh penjelasanmu". Hyo Dong benar-benar marah, ia menarik kerah baju Chul Goo "sebenarnya, apa yang telah kau lakukan pada anakku?"
Young Ja panik "aigo....kenapa kau bertingkah seperti ini, lepaskan, mari kita bicara"

Hyo Dong : apa yang telah kau lakukan pada anak ku, anakku yang awalnya sehat dan baik-baik saja mengapa menjadi seperti ini
Young Ja membela diri dengan suara yang tak kalah keras hingga membuat urat-urat lehernya kelaur. "kata-katamu sungguh keterlaluan, apa kau menuduh kami sengaja melakukannya, kami juga bingung dengan situasi ini {Ah, yang bener}.


Chul Goo berlulut " aku mohon maaf, ayah"
Young Ja : kenapa kau berlutut, ayo cepat berdiri, sambil berusaha menarik badan Chul Goo.
Chul Goo tak bergeming "seharusnya aku lebih memperhatikannya, ini kesalahanku, mohon maafkan aku ayah"
Hyo Dong : aku tidak butuh, aku akan membawa Chae Won pulang bersamaku.
Chul Goo langsung berdiri "oh tidak, ayah tak boleh melakukannya, ayah tidak bisa membawanya pulang.
Hyo Dong : apa maksudmu aku tak bisa membawanya pulang. aku adalah ayahnya, tak ada seorang pun yang bisa mencegahku melakukanya. Minggir.
Chul Goo berusaha mencagah Hyo Dong "ayah, jika kau melakukannya ini tak baik bagi Chae Won"
Hyo Dong kembali menepiskan tangan Chul Goo "terus terang,  aku tak bisa lagi percaya pada kau dan juga ibumu. aku akan membawa Chae Won pulang dan membantunya mengembalikan ingatannya sepenenuhnya. 


Hyo Dong tak kuasa lagi menahan air matanya. Ia mendekati Chae Won. Hyo Dong meraih tangan Chae Won, dengan suara lembut ia minta Chae Won ikut pulang bersamanya.
Chae Won hanya diam saja dan seolah menolak saat Hyo Dong menarik tangannya untuk pergi.
Hyo Dong kembali memastikan pada Chae Won "aku ayahmu, ayah kandungmu, ayah yang telah membesarkanmu. Chae Won semua akan baik-baik saja, ayo kita pulang, ya".


Sekali lagi Chae Won menolak, ia tetap menahan tubuhnya.
Hyo Dong : jika kita pulang kerumah, kau akan bertemu dengan nenek dan kakek. Dan lihat seberapa besar mereka sayang padamu dan ingin bertemu denganmu, kau tidak mau?
Chae Won tak mengatakan apa-apa, ia hanya menangis, meminta maaf dan menarik tangannya dari genggaman Hyo Dong.
Hyo Dong  tak menyangka mendapat penolakan dari anak kesayangannya. ia menatap Chae Won dengan pandangan terluka. Tangis Chae Won semakin deras.

Jo Ri mencoba membujuk Hyo Dong " keadaannya tak akan berubah membaik hanya karena tinggal disini ataupun disana". Chul Goo membenarkan perkataan Jo Ri dan berjanji akan membawa Chae Won mengujungi keluarganya minggu depan.

Young Ja bicara dengan gaya sinisnya, tanpa rasa bersalah ia mengatakan akan banyak hal yang terjadi dalam kehidupan, sementara waktu Chae Won tak bisa mengenali sanak keluarganya, butuh proses dan waktu untuk mengembalikan ingatan Chae Won, jadi berhentilah besikap egois dan cerewet.
{ya ampun, Young Ja sungguh menyebalkan}.

 
Hyo Dong tak memperdulikan ucapan Young Ja, ia terus menatap Chae Won "ayah merasa seperti bermimpi, tak peduli berapa kali aku memikirkannya. ayah tetap tak bisa percaya hal ini terjadi pada putriku. ayah berharap sedang bermimpi sekarang, tapi ini bukan mimpi, benar Chae Won?".
Chae Won mengangguk, tak ada yang bisa ia ucapkan, tidak tahu apapun dan tak tahu harus melakukan apa, tapi air matanya yang mengalir deras di pipi sudah menjelaskan kalau hatinya terasa sakit. Mendadak badan Hyo Dong lemas, Chul Goo bertanya "ayah baik-baik saja?'. "Lepaskan aku".


Hyo Dong menoleh ke Chae Won sekali lagi, Chae Won masih saja menangis. Hyo Dong pergi dengan langkah lemas, hatinya hancur, sedih dan terluka melihat kondisi Chae Won. Young Ja melirik sinis kepergian Hyo Dong.

Chae Won menyusul Hyo Dong keluar "tunggu sebentar". Hyo Dong menghapus air matanya, lalu berbalik.
Chae Won menghampiri ayahnya, Hyo Dong memaksa untuk tersenyum
Chae Won :"air mata keluar begitu saja, tapi aku tak ingat apapun". Berapa kali pun aku mencoba mengingat, pikiran ku tetap saja kosong dan gelap".



Hyo Dong memeluk Chae Won "ayah tau, ayah mengerti, ayah mengerti perasaanmu, kau pasti merasa sangat bingung. Ayah mengerti, semuanya akan baik-baik saja.
Hyo Dong melepas pelukannya dan menyentuh wajah Chae Won. Chae Won merasa menyesal karena telah membuat Hyo Dong marah.
Hyo Dong menghapus airmata Chae Won "ayah tidak marah, ayah hanya merasa sangat terkejut, ayah tidak marah Chae Won. Ayah percaya, putri ayah akan kembali menjadi Chae Won yang ayah kenal, putriku sangat kuat dan pintar. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. 


Chae Won mengangguk. "dan juga, saat kau ingin datang kerumah, hubungi ayah, ayah akan menjemputmu, oke?". Setelah itu Hyo Dong pamit pulang. Chul Goo ikut keluar bermaksud mengantar Hyo Dong pulang. Hyo Dong menolaknya, dia akan pulang sendiri, dan menyuruh mereka masuk kedalam, karena cuaca diluar dingin.


Sebelumnya Hyo Dong meminta maaf karena telah berkata kasar. Chul Goo berkata tak apa. Hyo Dong berbalik pergi, lalu melihat Chae Won sekali lagi "Chae Won ku, tolong jaga dia baik-baik". Chul Goo menjawab "ya, ayah". Chae Won melihat punggung ayahnya yang menjauh, entah kenapa hatinya bertambah sakit. 
{meski Chae Won tak ingat apapun, ia pasti bisa merasa adakan ikatan batin antara dirinya dengan Hyo Dong}. 



Hyo Dong benar-benar terpukul, hatinya sakit. Tak pernah terbayangkan sebelumnya putri tunggalnya akan mengalami hal seperti ini. Berkali-kali ia menoleh kebelakang melihat rumah keluarga Kim, seolah tak rela meninggalkan Chae Won disana.



Hyo Dong berjalan melamun dan tanpa sadar melintas di cafe Choon Hee. Choon Hee menyapa Hyo Dong. Hyo Dong terus berjalan tanpa menghiraukan sapaan Choon Hee. Hyo Dong berbalik dan memita minuman.


 Choon Hee terkejut melihat Hyo Dong yang langsung minum dari botolnya. Ia menarik botol itu "apa sesuatu yang buruk terjadi". Hyo Dong mengambil kembali botol itu dan meminumnya. Choon Hee menarik kembali botol itu dan menyuruh Hyo Dong minum pelan-pelan karena tak ada yang akan mencurinya. Choon Hee menuangkan alcohol ke gelas yang langsung diminum Hyo Dong. Choon Hee mengira Hyo Dong sedang berkelahi dengan istrinya. Choon Hee ikut menemani Hyo Dong minum.


Sol Joo melihat kertas yang tertera nomor ponsel Choon Hee. Sol Joo mengambil handphone hendak menghubungi Choon Hee, tapi ia ragu. Se Yoo yang baru pulang kerja menyapa Sol Joo. Sol Joo bertanya kenapa Se Yoon tidak menekan bel. Se Yoon mengira ibunya sudah tidur karena itu ia masuk menggunakan kode rumah. Sol Joo mencium bau alcohol, Se Yoon menjelaskan ia minum sedikit dan makan dengan para karyawan. 


Dong Kyo keluar kamar "apa kau lembur di hari pertama mu kerja?". Se Yoon membenarkan dan meminta uang lembur pada Dong Kyo. Sol Joo tersenyum mendengarnya. Ponsel Se Yoon berdering, dari Sook Joon. Se Yoon mengucapkan selamat malam pada kedua orang tuanya, lalu pergi ke kamarnya.

Sook Joon berkata pasien bernama Chae Won mengalami depresi. Sook Joon tak tahu informasi detailnya karena Chae Won merupakan pasein VVIP langsung director rumah sakit. Hanya saja ada yang aneh, Psikolog yang memeriksa Chae Won menyatakan ia tak mengalami gangguan jiwa alias normal.


Chae Won tak bisa tidur, ia masih memikirkan kejadian tadi. Chae Won memegang kepalanya, semakin ia mencoba untuk mengingat semakin ia merasa bingung. Chae Won benar-benar frustasi.

Choon Hee dan Hyo Dong sudah menghabiskan 3 botol minuman. Mereka berdua sama-sama mabuk. Hyo Dong menceritakan Chae Won, putrinya yang bahagia. Ia lalu menujukkan foto saat Chae Won memakai gaun pengantin.


Choon Hee memuji Chae Won 'dia sangat cantik, seperti boneka. Hyo Dong memperhatikan wajah Choon Hee, entah karena mabuk, ia merasa wajah Choon Hee dan Chae Won mirip. 

Choon Hee menyangkal perkataan Hyo Dong "dia mungkin mirip dengan istrimu dirumah, mengapa aku? kami bahkan tak memiliki hubungan darah". 
Hyo Dong merasa sedih lagi saat melihat foto Chae Won, ia mulai menangis "tapi, Chae Won ku, gadis yang begitu baik dan cantik. Chae Won ku, dia tak mengenal ayahnya". 
Hyo Dong menangis dan memukuli dadanya, "bagaimana jika ingatannya tak pernah kembali, dia tak akan pernah mengenaliku, apa yang harus kulakukan, apa yang harus kulakukan?".


Choon Hee merangkul Hyo Dong dan berusaha menghiburnya "semua akan baik-baik saja, jangan menangis, stop". Ponsel Hyo Dong berdering, Choon Hee mengangkatnya, Choon Hee bilang saat ini Hyo Dong tak bisa berbicara karena mabuk". Nenek terkejut mendengar suara wanita, ia bertanya siapa ini?. Choon Hee mengira itu suara istri Hyo Dong. Nenek langsung tahu kalau orang yang berbicara dengannya adalah Choon Hee. Nenek langsung bergegas pergi ke cafe Choon Hee.


Karena tergesa-gesa nenek menabrak Kang Jin saat diluar, ia tak memperdulikan Kang Jin dan langsung bergegas masuk kedalam. Nenek membelakangi Hyo Dong, saat berbalik ia terkejut melihat Choon Hee dan menantunya yang masih berpelukan dengan mata terpejam. Nenek kesal dan ingin memukul Hyo Dong. Kang Jin menahan tangan nenek, Kang Jin mengira Hyo Dong adalah suami muda nenek {wkwk}. Nenek berkata seumur hidupnya ia baru mendengar hal konyol seperti ini, nenek menjelaskan kalau pria yang bersama Choon Hee adalah menantunya.

Nenek membangunkan Hyo Dong, dengan mata berat Hyo Dong mengenali nenek "oh, ibu", memapah tubuh Hyo Dong dan membawanya pulang, nenek kesal melihat Kang Jin.


Kakek dan nenek heran melihat Hyo Dong yang mabuk seperti ini, apa sesuatu terjadi pada Chae Won.


Chae Won duduk menanti seseorang, Se Yoon datang 'apa kau sudah lama menunggu?.
Chae Won : tidak, aku baru saja datang, tapi ada masalah apa?
Se Yoon : Aku merasa tersiksa antara ingin mengatakan kebenaran ini atau tidak. aku tidak suka terlibat dalam urusan orang lain, tapi aku berpikir ini bukanlah hal buruk. aku hanya ingin menyampaikan apa yang aku dengar dan aku lihat. Kau bertanya padaku, dirumah sakit mana kita pertama kali bertemu.
Chae Won : ya
Se Yoon : kita pertama kali bertemu di rumah sakit jiwa Namhae
Chae Won : rumah sakit jiwa?
Se Yoon : saat itu, kau minta aku untuk membantumu, kau bilang kau dikurung disana.
Chae Won : aku dikurung?
Se Yoon : saat itu aku berpikir kau mengalami gangguan jiwa. Aku sungguh tidak tahu keadaanmu seperti itu.


Chae Won bingung, "aku merasa sedang bermimpi, aku harus mencari tau kebenarannya".
Se Yoon : aku tak bermaksud membuatmu semakin bingung, tapi karena kau ingin tahu, maka aku mengatakannya.  
Chae Won : jika yang kau katakan benar, lalu kenapa suamiku bilang aku sedang dalam perjalanan ke saat aku ingin mencari udara segar di sebuah vila. kenapa dia berbohong?
Se Yoon : aku tidak tahu.
Chae Won : lalu siapa yang mengurungku, apa mungkin suamiku atau ibu mertuaku, atau orang lain?
Se Yoon : karena aku tidak tahu dengan baik situasimu, maka aku tak bisa memberikan pendapatku. 
Chae Won : bagaimana bisa kau berpikir kalau aku dikurung?. Mungkin kau berpikir aku mengalami gangguan jiwa, kenapa keluargaku mengurung aku disana?. bagaimana pertama kali kita bertemu?. Apa aku benar terlihat seperti orang gila?
Tolong katakan yang sejujurnya, hanya kau satu-satunya orang yang bisa menolongku. Bisakah kau pergi denganku ke rumah sakit Namhae dan.....


Se Yoon memutus perkataan Chae Won, Se Yoon berkata kalau dia tak tertarik dengan urusan orang lain, dan tidak suka terlibat dalam urusan masalah orang lain. Tujuan ia meminta bertemu dengan Chae Won hari ini, hanya untuk mengatakan hal yang ia ketahui, sekaligus meringankan bebannya. Mulai sekarang terserah Chae Won ingin melakukan apa, berharap semoga ingatan Chae Won kembali secepatnya. Setelah mengucapkan itu, Se Yoon pergi meninggalkan Chae Won.

Chae Won bingung, tak tahu harus percaya pada pada Chul Goo yang mengatakan ia pergi beristirahat ke sebuah vila atau perkataan Se Yoon yang mengatakan ia dikurung di rumah sakit jiwa meski ia tak mengalami gangguan jiwa. Salah satu dari mereka pasti berbohong.  Lalu kepada siapa Chae Won percaya?


END


5 comments:

  1. Ditunggu eps selanjutnya...
    Fighting, fren!!!

    ReplyDelete
  2. suka sama couple Hyo Dong - Choon Hee... Hyo Dong polos...

    tetep deh musuh nomor 1 di drama ini ya Ibu mertuanya Chae Won, berhubung baru nonton sampai episode 4, penasaran sama episode 5. kira2 kapan ya ingatan Chae Won balik n segera deh cerai sama suaminya...

    Sol Ja petak umpet sama Choon Hee kira2 ada hubungannya sama Se Yoon ga ya...

    rating drama ini tambah meyakinkan tapi jumlah episodenya bikin tepar deh...

    nuri boleh minta facebooknya ga hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai sis anis. sama nich aku juga seneng sama couple Hyo Dong -Choon Hee. sayangnya sampe episode 6 belum dijelaskan apa penyebab sol Joo enggan bertemu dengan Choon Hee. mengingat episode yang buanyak itu, sepertinya masih lama ingatan Chae Won akan kembali. di episdoe 6 Young ja menggunakan foto-foto yang ia kumpulkan untuk menuduh Se Yoon dan Chae Won terlibat affair. Seperti biasa, Chul Goo percaya dengan semua perkataan Young Ja, bener-bener bikin naik darah.

      Facebook (nuri_jelantik@yahoo.com) nama account Kim Nu Ri. :)

      Delete
    2. mba anis aku pengin liat sinopsis may queen yang episode 34 kok gak bisa ya????

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)