Pages - Menu

Friday, August 26, 2011

Fenomena Langit Di Sepanjang Tahun 2011

Disepanjang tahun 2011 ini, telah banyak terjadi berbagai macam fenemona yang terlihat di langit dimulai dari hujan meteor dan juga gerhana bulan yang terjadi beberapa bulan lalu. Dan ternyata masih akan ada fenomena langit lainya. Berikut ini beberapa fenomena langit yang telah terjadi dan diprediksi akan terjadi di sepanjang 2011.

1. Hujan Meteor Quadratids


Hujan meteor Quadratids terjadi pada awal tahun 2011 lalu. Hujan meteor kuardanit tersebut terlihat menghiasi langit di sebelah timur laut yang berlangsung pada tanggal 1 hingga 5 januari lalu. Hujan meteor Quadratids merupakan salah satu fenomena hujan meteor terindah dengan indentitas menyerupai air yang berjatuhan diatas rata-rata. Fenomena ini mencapai 40 meteor tiap perjamnya yang berlangsung dari tengah malam hingga waktu menjelang subuh dari tempat yang gelap. Para peneliti menegaskan ukuranya dengan jarak bumi mencapai 64, 37 Km dari cahaya. Jika langit cerah maka manisia tidak memerlukan teleskop ataupun teropong untuk melihatnya, hanya dengan mata telanjang keindahan meteor ini dapat dinikmati.

2. Oposisi Saturnus


Oposisi saturnus terjadi pada tanggal 3 April lalu, ini adalah sebuah fenomena dimana planet saturnus berada di titik terdekatnya dengan bumi. Bumi berputar mengelilingi matahari setahun sekali sedangkan saturnus berputar mengelilingi matahari sekali dalam waktu 30 tahun. Ini berarti bahwa planet bumi harus melewati antara saturnus dan matahari pada setiap tahun. Puncak oposisi saturnus terlihat pada ketinggian tertinggi sekitar tengah malam dan terbenam di barat pada waktu fajar yang dapat dilihat di sepanjang malam. Padahal jarak saturnus dengan bumi mencapai 800 juta mil.

3. Gerhana Matahari 


Gerhana Matahari sebagian yang terjadi diberbagai tempat di belahan dunia yang terjadi dipertengahan tahun 2011 lalu. Fenomena angkasa itu diduga seperti adanya sebuah kontradiksi untuk mengalami gerhana matahari pada malam hari. Hal itu bisa tejadi karena saat belahan bumi bagian utara mengalami musim panas pada tahun ini,  wilayah artic tidak mengalami matahari tenggelam. Jadi gerhana matahari sebagian bisa terjadi kapan saja, tapi sayangnya gerhana matahari sebagian tersebut hanya dapat disaksikan di pantai antartika.

4. Gerhana Bulan


Fenomena gerhana bulan total 16 Juni lalu ini sempat terjadi di wilayah Eropa, Amerika, Afrika,  Afrika Selatan, Australia, Asia termaksud Indonesia. Di Indonesia wilayah yang beruntung yang dapat melihat kejadian luar biasa itu adalah wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan dan sebagian Nusa Tenggara. Ketika cahaya bulan yang telihat sedikit akan tampak warna kemerahan dibagian gelapnya. Warna merah ini berasal dari sebagian cahaya matahari yang masih diteruskan atmosfer bumi. Dilihat dari waktunya hanya Indonesia bagian tengah dan barat saja yang dapat melihat gerhana bulan ini dari awal hingga ahkir. Sementara Indonesia bagian timur tidak dapat mengamatinya hingga selesai karena bulan akan terbenam terlebih dahulu.

5. Fenomea Awan


Salah satu pemandangan indah di puncak Mount Everest berhasil diabadikan oleh kamera foto. Dan gambar ini dipotret langsung oleh Fotografer bernama Oleg Bartunov, 51 tahun, dia menangkap momen ini saat melakukan sebuah ekspedisi Himalaya di Nepal.

Di foto tersebut terlihat pemandangan indah berupa awan pelangi yang memberi kesan kabut surgawi. Spektrum pelangi ini sendiri adalah peristiwa alam yang sangat jarang terjadi di Gunung Everest. Fenomena ini disebabkan oleh pantulan cahaya kristal es kecil di dalam uap air awan.

6. Penemuan Planet Baru


Penemuan planet di luar tata surya telah ditemukan oleh para astronom pada tanggal 13 Agustus lalu. Planet ini diperkirakan terlalu panas untuk mendukung awan pemantul seperti yang terlihat system tata surya.  Namun demikian para Astronom tidak bisa menjelasakan kenapa planet baru yang diberi nama ini begitu gelap. Dalam system tata surya, awan planet Jupiter memantulkan sinar sebanyak 52%, bumi memantulkan cahaya sebanyak 37%, tapi tampaknya planet memantulkan cahaya kurang dari 1% dari cahaya bintangnya. Hal itu bisa saja di karenakan yang tak hanya kekurangan sinar tapi karena karena planer baru ini menyerap sinar.

7. Hujan Meteor Orionids


Hujan Meteor Orionids di prediksi akan terjadi pada tanggal 21 atau 22 Oktober mendatang. Lembaga penerbangan dan antariksa nasional  atau LAPAS telah merilis fenomena angkasa ini pada puncaknya nanti ada belasan hingga puluhan meteor  yang akan melintasi bumi. Meteor ini merupakan sisa-sia debu dari komet Halley. Fenomena meteor Orionids yang dapat disaksikan setiap tahun itu dapat disaksikan selama langit cerah dan tidak terganggu oleh polusi cahaya. Namun ditambahkan ukuran komet ini cukup kecil dan tidak berbahaya karena berasal dari debu komet halley. 


No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)