Pages - Menu

Monday, June 23, 2014

[Micro Drama] One Line Love Episode 2

Min Ho masih menatap layar ponsel, “Bagaimana ini?”. Tak kehilangan akal, ia memberi penjelasan di bawah sticker I Love You yang tidak sengaja ia kirim, "Bukan aku yang bilang, tapi Brown". 

Min Ho yang masih bingung menyalahkan anjingnya. “Ah. Sudahlah”, ucapnya kemudian masuk ke dalam mobilnya sembari berkata, “Brown, nasibku sudah berakhir”. 

Episode 2

Di ruang kerjanya, Min Ho tengah kosentarsi membuat melodi untuk lagu barunya dengan ditemani Brown. Ponsel Min Ho berdenting menerima pesan balasan dari Ling Ling, ‘Brown bilang aku menyukaimu pada Cony?”


(Brwon dan Cony adalah nama karakter sticker Line).


Min Ho tersenyum lalu membalas, “Yes”.



Ling Ling : Bukan aku yang bilang tapi cony



"Apa-apaan ini", guman Min Ho sedikit kecewa, "Brown, kau di tolak", ucapnya pada anjingnya.

Ling Ling mengirim pesan, bisakah Min Ho mengirimkannya melodi dari lagu yang di ciptakan Min Ho. 


"Baiklah, jika kau mau", Min Ho bersiap mengirim apa yang Ling Ling minta. Tapi tampak kurang jika tidak ada kata sapaan. Min Ho melatih lidahnya bicara dalam bahasa mandarin, "Ah...ah...ah...Untukmu...untukmu...". 

Setelah dirasa pas, Min Ho baru merekam suaranya, tak lupa mengirim melodi yang Ling Ling minta.

Ling Ling mendengar rekaman yang dikirim Min Ho, "Untukmu". Gadis itu tersipu mendengar suara sexy Min Ho (haha). Perlahan terlarut dalam alunan nada yang dibuat Min Ho.

Usai mendengarkan, Ling Ling mengirim sticker berupa pujian. "Bagus". Yang menerima pujian tertawa senang dan memuji diri sendiri, "Tentu saja bagus, aku yang menulis lagunya".  

Pada Ling Ling, Min Ho hanya mengirimkan sticker, "Hore". 

Min Ho asyik chat dengan Ling Ling, mengabaikan brown yang duduk meringkuk di lantai. Entah apa yang tengah Ling Ling dan Min Ho perbincangkan. Senyum selalu menghiasi wajah keduanya setiap kali membaca ataupun membalas pesan.



Keesokan paginya, Min Ho yang terbangun dari tidur lelapnya langsung mencari ponsel. Mengecek apakah ada pesan dari Ling Ling. Min Ho tampak kecewa saat melihat layar ponsel, tidak ada satupun pesan disana. 


Terdengar suara ketukan di pintu, "Hei!. Bangunlah". Min Ho mengenali suara manager, "Ada apa?", tanyanya sebal.

Manager masuk memberi Min Ho sarapan. Ia bisa menebak artisnya itu pasti lembur semalaman. Dengan malas seperti orang yang masih mengantuk, Min Ho menjawab, sepertinya begitu. 

Dari komputer yang ada diruangan itu, manager mendengarkan lagu yang di buat Min Ho. Ia pun memberikan pujian pada lagu yang di dengarnya, "Lagu yang bagus. Lagu ini pasti bisa menjadi single!. Kau akan menyayikannya saat acara jumpa fans, kan?".

Min Ho menggeleng, "Tidak. Aku tidak akan merilis lagu itu". 


Manager heran, "Kenapa. Apa kau gila?". 

"Bukankah kau bilang aku harus pacaran?", ucap Min Ho tersenyum usil.
 
"Apa?', manager kaget. Ia yang mengira Min Ho sedang mengigau menyodorkan segelas kopi yang ia bawa, "Cepat minum ini dan sadarlah". 


Ting tong... Akhirnya pesan yang Min Ho tunggu datang juga. Min Ho membuka pesan Ling Ling yang menampilkan sticker cony memakai payung, hujan. Dengan alasan ingin kembali bekerja, Min Ho mengusir sang manager, "Hyung. Aku akan mulai bekerja". 


Manager yang sangat mengerti kebiasaaan Min Ho, pergi dari sana tanpa banyak bertanya. Setelah manager pergi, Min Ho segera membalas pesan Ling Ling. Aku suka hujan. 


Ling Ling merekam suasana hujan di depan jendela kamarnya, lalu mengirimkan video itu pada Min Ho. Min Ho tersenyum menerima video Ling Ling, lalu berpindah tempat duduk ke meja kerja. 


Video yang di kirimkan Ling Ling menjadi sumber inspirasi bagi bMin Ho. Ia memasukan video itu ke dalam laptop dan menyalakannya dengan proyektor. Min Ho memainkan piano dengan latar belakang suara air hujan, menjadi harmoni yang selaras. 

Min Ho terus memainkan pianonya sembari mengenang awal mula pertemuannya dengan Ling Ling. 

Ling Ling menerima melodi yang dikirimkan Min Ho, dengan tersipu-sipu ia menunjukannya pada boneka cony. Ling Ling memeluk cony erat dan berkata, "Cony. Kurasa....aku menyukainya". (Ciee... yang lagi kasmaran >_<)

Obrolan dua insan yang sedang jatuh cinta ini kembali lanjut saat malam. Ling Ling bersiap tidur saat Min Ho mengirimkan pesan, "Kau sudah tidur?". 

Ling Ling  tersenyum, "Menyalakan lilin, mendengarkan lagumu. Lagumu". 


Min Ho : Bagaimana?.

Ling Ling berpikir sejenak sebelum membalas, "Kurasa...menakjubkan". 

Min Ho bersorak senang, "Yes", tersipu-sipu sendiri


Min Ho mencoba melakukan video call. Ling Ling kelabakan, melihat wajahnya di cermin. Khawatir wajahnya tidak terlihat cantik. Ling Ling yang sibuk dengan rasa paniknya malah mengabaikan panggilan Min Ho. 

Min Ho menatap layar ponselnya dengan kecewa, "Biarkan aku melihatmu. Kenapa kau tidak mengangkatnya".  

Ling Ling menguncang boneka cony dengan panik, "Cony, apa aku cantik?. Aku cantik, kan?. Tidak.. tidak boleh. Bagaimana ini?". 

Pada Akhirnya Ling Ling mengirim pesan, "Aku ngantuk". 

Min Ho tersenyum mengerti, "Selamat malam". 

Ling Ling meminta Min Ho menelponya besok. Min Ho mengiyakan. Ling Ling bernapas lega dan tersenyum memikiran Min Ho. Ia Memeluk cony dan pelan-pelan merebahkan dirinya pada bantal. 

Lamunan Ling Ling seakan membawanya bersandar pada bahu Min Ho. So Sweet...


END

Komentar : 
Gak sadar senyum - senyum gajebo sendiri, baik saat menonton ataupun membuat recapnya. Berasa saya yang lagi Chat sama oppa. Oh, indahnya... Episode ini mengingatkan saya pada memori saat masih remaja dulu (sekarang sudah dewasa, hahaha). Kelakukan saya juga gak jauh beda sama Ling Ling. Hati terasa senang saat menerima sms dari si dia. Campur aduk dech, sedih, senang, kadang bingung, juga sedih dan kesal jika tidak segera menerima balasan. Ah, masa muda yang indah... (edisi curcol). 

1 comment:

  1. Senangnya liat Lee Min Ho lagi. Thanks ya mbak Nuri :)

    ReplyDelete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)