Pages - Menu

Monday, May 06, 2013

Sinopsis The Virus Episode 4 Part 1

11 hari setelah virus menyebar.

Kim In Chul menampakkan diri di lobby markas CDC. Setelah kedatangan In Chul, daerah lobby disteril'kan dari kemunginan virus yang menyebar. Myung Hyun membawa In Chul ke rumah sakit Nasan.

Sebelum berangkat Myun Hyun bicara sebentar dengan In Chul. Setibanya mereka tiba di rumah sakit, para dokter akan segera mengekstrak antibody yang ada di tubuh In Chul. Dengan adanya antibodi itu, pihak rumah sakit bisa mengembangkan vaksinya.

In Chul merasa ragu, bagaimana jika dirinya tidak memiliki antobodi. Myung Hyun merasa yakin In Chu pasti memilikinya. Mereka akan segera mendapatkan jawaban pasti, setelah tesnya selesai. Myung Hyun kemudian bertanya apa yang terjadi di rumah sakit Sang Rok. Bagaimana orang-orang bisa terinfeksi dan siapa pelakunya.

In Chul tidak langsung menjawab, bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Wajahnya juga terlihat takut dengan pertanyaan Myung Hyun barusan. Myung Hyun minta In Chul mengingatnya saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Myun Hyun lalu pindah ke depan, memberi perintah pada ketua tim Go untuk segera berangkat. Mobil ambulance berjalan menjauhi markas CDC.

Ponsel Hwang Seon Suk mendapat pesan baru. Pesan itu berupa gambar mobil ambulance CDC. Hanya dengan melihat gambar itu, Hwang Seon Suk mengetahui saat ini Kim In Chul sedang bersama Myung Hyun.
(Hwang Seon Suk, pria misterius yang pernah mencari informasi tentang wartawan Jung pada episode 2 part 2).

Dokter Yoon menemui dokter Se Jin di laborarium. Dokter Yoon memastikan, apa benar orang yang diyakini memiliki antibodi virus dalam perjalanan kerumah sakit. Dokter Se Jin mengiyakan, mereka baru saja berangkat. Dokter Yoon bersemangat, dia sendiri yang akan melakukan tes antihodi itu. Ia ingin menjadi orang pertama yang menemukan vaksiny. Dokter Yoon minta dokter Se Jin memberitahunya, saat In Chul tiba dirumah sakit.

Dokter Se Jin diam tak berkomentar. Tapi ekspresi wajahnya itu seperti menyimpan sesuatu di dalam hatinya.

Mobil ambulance CDC berhenti di pertigaan lampu merah. Ponsel Myung Hyun menerima panggilan masuk dari direktur Shim. Ketua tim Go merasa tindakan mereka ini akan ditegur oleh direktur Shim, karena bertindak atas inisiatif sendiri. Dan benar saja, terdengar suara direktur Shim yang marah karena Myung Hyun tidak memberitahunya tentang kemunculan In Chul.

Dengan tenang Myun Hyun menjawab In Chul muncul di markas DCD subuh tadi, "Aku akan memberitahu saat anda masuk kantor. Setelah kami memastikan dia memiliki antibody, kami akan memberitahu anda".
Myung Hyun mematikan handphone, mengakhiri pembicaraan.
Ketua tim Go yakin direktur Shim pasti juga senang mendengar berita ini meski saat ini dia sedang marah.

Ketua tim Go menjalankan mobil ketika lampu berwarna hijau. Dari arah kanan, mobil truk pengaduk semen menerobos lampu merah, dengan sengaja menabrak mobil ambulance CDC. Kerasnya benturan membuat ambulance CDC terseret jauh, lalu menabrak trotoar. Truk pengaduk semen berhenti  tak jauh dari ambulane CDC.

Myung Hyun sempat tak sadarkan diri beberapa saat. Kepalanya terluka dan mengeluarkan darah. Ketika bangun ia langsung mencemaskan keadaan In Chul. Beberapa orang yang ada di lokasi kejadian berusaha membantu. Myung Hyun menyuruh mereka untuk menjauh.

Myung Hyun membuka pintu bagian belakang mobil. Ia melihat In Chul tak sadarkan diri, darah segar keluar dari kepalanya. Ia lalu memeriksa denyut nadi In Chul. Jantungnya masih berdenyut, meski lemah.

Ketua tim Go keluar mobil dengan langkah terhuyung. Sama dengan Myung Hyun, kepalanya berdarah akibat benturan yang keras. Ketua tim Go melihat kondisi In Chul.
Ketua tim Go : apa dia masih hidup?
Myung Hyun : Kita harus segera memindahkannya ke ambulane lain. Hubungi kantor pusat dan beritahu mereka untuk mengirimkan ambulane lain secepat mungkin.

Markas CDC. Sun Don menerima telepon dari ketua tim Go. Ketua tim Go memberitahu tentang kecelakaan yang menimpanya. Dia minta pada Sun Dong untuk segera mengirimkan ambulance dengan perlataan yang lengkap, "Hubungi rumah sakit Nasan, minta pada mereka untuk menyiapkan ruang operasi. Dan juga beritahu mereka, bahwa In Chul harus segera di operasi"

Sun Dong mengerti, dan akan segera mengikuti permintaan Sun Dong. Lebih dari itu ia mengkhawatirkan keadaan Myung Hyun dan ketua tim Go.

Ji Won bertanya ada apa. Sun Dong menjelaskan apa yang telah terjadi pada kedua pimpinan mereka, "Nyawa In Chul berada dalam bahaya saat ini, kita harus segera mengirimkan ambulane dan menghubungi tim karantina".
Ji Won ke Joo Young : tolong periksa kenapa terjadi kecelakaan
Joo Young : baik.

Ji Won segera menghubungi dokter Se Jin, ia minta dokter Se Jin untuk segera menyiapkan ruang operasi.
Dokter Se Jin : UGD kami sudah ditutup. Jika dia membutuhkan pembedahan, dia harus dibawa ke gedung yang lain. Tapi karena resiko terinfeksi, aku tidak yakin mereka akan mengijinkan dia masuk. Aku akan periksa dulu.

Dokter Yoon mendengar pembicaraan dokter Se Jin, bertanya apa yang terjadi. Dokter Se Jin menjawab ada kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan In Chul mengalami cidera yang serius.
Dokter Yoon terkejut, "Apa?, sial. Apa dia masih hidup? Sumsum tulang belakangnya bisa di ekstrak?".
Dokter Se Jin : Kami tidak yakin.

Dokter Se Jin lalu menghubungi bagian lain, ia minta untuk segera di siapkan ruang operasi secepatnya.

In Chul masih belum sadar. Myung Hyun memberikan bantuan oksigen, "Tolong jangan mati dulu. Tolong jangan mati, Kim In Chul. Tolong jangan mati".

Ketua tim Go mendatangi truk pengaduk semen yang telah menyebabkan kecelakaan. Ia sangat marah, "Sebenarnya. Siapa orang terkutuk ini? Aku akan memukulmu".
Ia berteriak, naik ke atas truk. Tapi sopir truk sudah melarikan diri sejak tadi. Ketua tim Go melihat daerah sekitar, tak ada satupun orang disana.

Ambulance bantuan datang bersama Sun Dong dan juga Ji Won. Mereka segera memindahkan In Chul. Ketua tim Go memutuskan untuk tetap berada di lokasi kejadian. Sun Dong tidak setuju, luka pimpinannya itu juga parah dan harus segera diobati. Ketua tim Go ingin menghubungi polisi dan membereskan kekacauan ini.

Myung Hyun mengerti, "Setelah semuanya berakhir, kau harus dirawat"
Ketua tim Go menangguk, "jangan khawatir, cepat pergi".
Sun Dong tak tega membiarkan Ketua tim sendiri, "Aku juga akan tinggal disini. Ji Won, kami serahkan koordinator tim padamu".
Ji Won mengangguk, masuk ke mobil ambulance.

Dalam perjalanan menuju rumah sakit Nasan, Ji Won menerima kabar dari dokter Se Jin. Dokter Se Jin tidak berhasil mendapatkan ruang operasi. Pihak rumah sakit tidak mengijinkan, dan lagi tidak ada dokter yang bersedia melakukan operasi. Ji Won marah mendengarnya, apa maksudnya tidak ada dokter. Lalu apa yang harus mereka lakukan sekarang. Membiarkan In Chul mati di jalan

Dokter Se Jin berusaha untuk menanyakannya sekali lagi. Hal ini berbeda dengan merawat pasien di ruang isolasi. Semua orang takut terinfeksi. Skenario terburuknya adalah mereka tak bisa melakukan operasi. Dokter Se Jin memutus sambungan.

Napas In Chul putus-putus, Myung Hyun berusaha membuat In Chul tetap bernafas, dengan menekan-nekan dada In Chul, "Kim In Chul, tolong jangan mati. Kim In Chul, kau tidak boleh mati. Kau tidak boleh mati".

Blue House

Kim Do Jin mengeluh kenapa kasus ini terjadi saat presiden sedang melakukan perjalanan ke luar negeri. Menteri kesehatan Cheon Jeong Tae bertanya kapan presiden akan kembali. Kim Do Jin menjawab perjalanannya satu bulan, masih tersisa 20 hari lagi. Ia lalu bertanya pada direktur Shim, bagaimana perkembangan situasinya sejauh ini.

Dari yang diketahui direktur Shim masyarakat mendapat berita penyakit menular dari internet, "Kita tidak bisa membiarkan hal ini terlalu lama, sebelum isu ini menyebar kita harus melaporkannya ke WHO".

Menteri Cheo : Tapi... tanggal dimana kasus infeksi pertama diketahui dan jumlah orang yang terinfeksi. Kami berencana untuk mengurangi jumlah kasus ke tingkat yang wajar.
Kami akan melaporkan sekitar 20 kasus.

Kim Do Jin bertanya berapa orang yang telah terinfeksi. Direktur Shim menjawab dalam waktu sebentar jumlah pasien terinfeksi di Rumah Sakit Nasan melebihi 100 orang. Menteri Cheong telah mengikuti perintah Kim Do Jin untuk menghubungi perusahaan yang melakukan penelitian vaksin virus flu burung. Ia menemukan 3 perusahaan. Ketiga perusahaan ini berharap bisa membantu mengembangkan vaksinnya. Salah satunya adalah perusahaan Global Life.

Direktur Shim mengatakan tim Myung Hyun telah menemukan seseorang yang diduga memiliki antibodi. Wajah Kim Do Jin terkejut mendengarnya.
"Siapa?. Orang yang berhasil kabur dari kita di stasiun kereta bawah tanah?", tanya menteri Cheo

Direktur Shim membenarkan, subuh tadi dia datang sendiri ke markas CDC. dokter Yoon Il Jung dari Rumah Sakit Nasan akan melakukan tes untuk memastikan apa dia memiliki antibodi.
"Benarkah?", tanya menteri Cheo
Direktur Shim : Jika dia benar-benar memiliki antibody, sekalipun jumlahnya terbatas, setidaknya bisa digunakan untuk mengembangkan pengobatan dan vaksin.

Kim Do Jin : Bagus. Kita akan menahan informasi ini dari perusahaan farmasi sampai kita mengkonfirmasi adanya antibodi. Sebagai tindakan pencegahan, ayo kita embargo berita mengenai antibodi. Jika masyarakat mengira ada antibodi dan ternyata tidak ada, kita akan meluruskannya.

Menteri Cheo bertanya haruskah mereka memberitahu menteri pertanian. Jika ada pengumuman mengenai virus flu burung, itu akan membuat keributan besar. Kim Do Jin merasa ucapan menteri Cheo ada benarnya. Sampai saat ini tidak ada laporan mengenai unggas yang terinfeksi. Menteri pertanian akan berada di posisi yang lemah jika sampai kasus ini tersebar.

Sementara itu para wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik berkumpul di depan rumah sakit Nasan. Salah satu reporter melaporkan tentang sikap diam pemerintah sampai saat ini. Beberapa pihak mengatakan bahwa kematian yang terjadi di wilayah Hwayang-dong bukan karena kebocoran gas yang seperti yang diumumkan pemerintah. Mereka menduga orang-orang meninggal karena infeksi. Ketakutan masyarakat semakin memburuk jika pihak berwenang terus diam soal ini.

Ambulace CDC tiba di rumah sakit Nasan. Tim medis yang telah bersiaga sejak tadi, menghalangi para wartawan untuk mendekat. Para wartawan memberondong banyak pertanyaan. Seperti bagaimana cara penularannya, penyebab infeksi dan apakah tingkat kematiannya sama dengan virus ebola.

(Virus Ebola = Virus mematikan yang tingkat kematiannya mencapai 80-100%. Virus Ebola dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit dari primata atau orang yang terinfeksi. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Pertama kali ditemukan di tepian sungai Ebola, Afrika Tengah)

Ji Won menyuruh para wartawan untuk menyingkir dari pintu masuk rumah sakit. Saat ini mereka semua berada di zona berbahaya. Para wartawan bertanya apa alasannya, mengapa sampai saat ini belum ada juga penjelasan. Ji Won menjawab pengumuman resmi mungkin sudah di buat hari ini.

Myung Hyun dan Ji Won mengeluarkan In Chul dari ambulance, melewati garis pembatas. Di depan pintu masuk, pihak keamanan menahan Myung Hyun untuk masuk.
"Apa maksudmu?. Kau tidak lihat ada pasien disini yang membutuhkan operasi segera?", tanya Myung Hyun tak mengerti.
Pihak keamanan meminta maaf, ini untuk melindungi petugas medis dan pasien. Tak hanya disini, di rumah sakit lain pun pasti akan menolak.

Ji Won : Apa yang harus kita lakukan?
Myung Hyun : Apa maksudmu dengan 'apa yang harus kami lakukan'?. Kita harus memaksa untuk masuk.

Dokter Se Jin datang dan menahan Myung Hyun. Jika Myung Hyun tetap nekad masuk juga, ratusan orang yang berada di rumah sakit akan beresiko terinfeksi. Myung Hyun tetap bersikeras untuk masuk.

Dokter Se Jin mengerti keputusan Myung Hyun yang ingin menyelamatkan Seo In. Tapi tindakannya ini bisa membahayakan nyawa orang lain.
"Lalu kau ingin aku melakukan apa?", bentak Myung Hyun.
"Sebelum terlambat, bawa dia ke rumah sakit lain", jawab dokter Se Jin.
Ji Won tidak setuju, In Chul bisa meninggal dalam perjalanan. 
Myung Hyun kembali mencoba untuk masuk.

Lagi-lagi dokter Se Jin menahan, ia tak akan membiarkan Myung Hyun masuk, sekalipun dia memaksa untuk masuk. Tidak ada dokter yang bersedia melakukan operasi. Tidak ada dokter yang berani mengambil resiko untuk menyelamatkan pasien ini. Pilihan terbaiknya dengan membawa In Chul kerumah sakit lain. Ji Won tidak setuju dengan usul dokter Se Jin. Jika harus pindah ke rumah sakit lagi, In Chul bisa meninggal dalam perjalanan.

Myung Hyun berpikir sejenak, dengan tegas dia mengatakan akan melakukan operasi. Dokter Se Jin terkejut dengan ucapan Myung Hyun. Begitu pula dengan Ji Won.
Myung Hyun berkata, ia telah menyelesaikan pelatihan untuk bedah seperti ini, "Jadi aku hanya membutuhkan dokter untuk memanduku. Aku akan melakukan operasi yang sebenarnya.
Dia hanya perlu berada di sampingku di ruang operasi. Apa kau akan membiarkan dia mati begitu saja?".

Dokter Se Jin tampak bingung, melihat kondisi In Chul yang semakin kritis. Pada akhirnya dia bersedia membantu. Ada ruangan steril yang sebelumnya di gunakan sebagai ruang operasi. Ia akan melakukan yang terbaik untuk mengaturnya. Dokter Se Jin bicara pada petugas keamanan untuk membiarkan mereka masuk. Ia masuk lebih dulu untuk mengatur keperluan operasi.

Myung Hyun membawa In Chul masuk, para perawat dan dokter yang ada didalam berlari sembari menutup mulut dan hidung mereka. Dokter Se Jin menghampiri Myung Hyun. Untunglah semua perlengkapan operasi masih di ruang operasi. Ia juga sudah menemukan dokter untuk memandu Myung Hyun, "Dia akan segera datang. Aku akan melakukan tes darah sekarang".

Dokter Yoon datang dan menahan mereka, "Tunggu. Ekstrak sumsum tulang belakangnya terlebih dahulu".
Myung Hyun keberatan, kondisi In Chul semakin melemah. Jika itu terus berlanjut dia mungkin akan mati dalam waktu 30 menit.
Dokter Yoon seolah tidak peduli, hal itu bahkan menjadi alasan kuat bagi mereka untuk melindungi sumsum tulang belakangnya, "Kita harus mengembangkan vaksinnya. Entah dia mati atau hidup itu bukan urusan kita. Bahkan, jika dia hidup, dia akan menjadi wabah".

Ji Won angkat bicara, ia benar-benar marah mendengar ucapan dokter Yoon. "Dia bukan wabah, dia manusia. Dia adalah manusia yang hidup dan bernafas, walau pun dia adalah pembawa virus. Dalam hal ini, dia juga korban. Dia juga bagian dari pasien yang terinfeksi. Kita tidak bisa membiarkannya mati begitu saja".

Myung Hyun memilih mengikuti perkataan Ji Won. Mereka segera membawa In Chul ke ruang operasi. Dokter Yoon tampak kesal....

Kembali ke Blue House. Pertemuan antara Kim Do Jin, menteri Cheo dan direktur Shim. Menteri pertanian bergabung bersama mereka. Jika pemerintah mengumunkan tentang penyebaran virus. Tidak peduli ada unggas yang terinfeksi atau tidak, perternakan unggas akan mengalami kekacauan. Menteri Cheo menambahkan, kita tidak bisa menyembunyikan sifatnya yang menular. Kim Do Jin diam tak berkometar mendengarkan percakapan mereka.

Menteri pertanian berkata pada pengumuman itu, mereka akan menyatakan bahwa virus ini hanya menyebar di antara manusia saja. Faktanya, belum ada laporan tentang unggas yang terinfeksi. Direktur Shim ikut bicara, infeksi bisa terjadi kapan saja.

Menteri pertanian tetap bersikeras, jika hal itu terjadi pihaknya akan mengumumkannya nanti. Hal itu pasti akan dilakukan. Jika mereka menyebutkan kemungkinan tidak terjadi penularan, itu hanya akan menyebabkan keributan saja.

Kim Do Jin mulai bicara, Rusaknya usaha peternakan unggas adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, "Kami tidak bisa menunda pengumumannya lebih lama lagi".

Sekretaris Do Jin masuk, menyalakan televisi. Salah satu stasiun televisi menayangkan tentang berita pemusnahan ratusan unggas di sebuah perternakan. Belum diketahui jelas alasan di balik pemusnahan itu. Pemilik peternakan unggas merasa khawatir. Virus flu  burung yang patogenik pernah terjadi di Jeonbuk Gimje tahun 2006. Apa itu akan terjadi lagi. Dan mungkinkah pemusnahan ayam-ayam ini ada hubungannya dengan kematian yang terjadi di Hwayang-dong.

Ke-4 pejabat ini terkejut sekaligus pusing melihat laporan berita. Belum di umumkan saja, masyarakat sudah cemas seperti ini.

Ketua tim Go dan Sun Dong masih berada di lokasi kecelakaan. Beberapa polisi memeriksa daerah TKP. Joo Young menghubungi Sun Dong. Ia baru saja memeriksa rekaman video yang ada di dekat lampu merah. Supir truk itu benar-benar gila. Perilakunya tidak normal, dia menerobos lampu merah. Entah supir ini mabuk atau memakai narkoba.
Sun Dong bertanya bagaimana dengan wajahnya. Joo Young tidak bisa melihat dengan jelas karena rekaman videonya terlalu kecil, supir itu juga memakai topi sehingga wajahnya sulit terlihat. Joo Young menyampaikan berita buruk lainya. Baru saja terjadi pemusnahan unggas secara masal di sebuah perternakan di daerah Yangju. 
(Supir truk memakai topi, pelakunya pasti Mr. T).

Sun Dong menghampiri ketua tim Go menyampaikan berita tentang pemusnahan unggas yang baru saja terjadi. Hal ini mungkin dilakukan karena adanya penularan dari manusia ke unggas.

Ji Won dan Myung Hyun berjalan menuju ruang operasi. Keadaan Myung Hyun terlihat kurang baik. Beberapa kali ia harus bersandar pada dinding, untuk menahan rasa mualnya.
"Koordinator tim. Anda baik-baik saja?", tanya Ji Won khawatir.
Myung Hyun tak menjawab, ia berlari ke toilet dan mengeluarkan semua isi perutnya.  

Ji Won menyusul Myung Hyun ke toilet, menggetuk pintu sambil memanggil-manggil nama Myung Hyun. Ji Won terlihat sangat cemas.
"Jangan khawatir. Aku baik-baik saja", ucap Myung Hyun begitu keluar dari toilet. 

Dokter Yoon tiba di ruang operasi lebih dulu. Mengambil sampel darah In Chul. Myung Hyun masuk, bertanya apa yang dilakukan dokter Yoon. Dokter Yoon minta Myung Hyun untuk tenang, ia hanya membutuhkan sedikit ekstrak darah In Chul.

Myung Hyun ingin protes. Dokter Yoon tidak perduli. Mereka mempunyai niat yang sama, ingin mendapatkan antibodi virus. Tugas Myung Hyun saat ini menyelamatkan nyawa In Chul, sementara dirinya akan memastikan apakah ada antibodi dalam sampel darah In Chul. Dokter Yoon pergi setelah mendaptkan apa yang dia inginkan. 

Operasi akan segera di mulai, Myung Hyun bertanya dimana dokter bedah yang akan menemaninya. Perawat pria mengatakan dokter bedah tidak berani masuk ke ruang operasi. Sebagai gantinya, dokter bedah akan memberikan instruksi dari monitor yang ada di ruang sebelah.

Myung Hyun sedikit kesal tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Sebelum operasi dimulai, Myung Hyun bicara pada 2 perawat yang membantunya, "Kalian berdua sudah tahu, kalau pasien itu terinfeksi virus yang sangat mematikan. Membuat kesalahan kecil bisa membahayakan nyawa kita. Kalian masih ingin melanjutkannya?". 

2 perawat mengangguk, menandakan mereka akan tetap berada di ruang operasi bersama Myung Hyun. 
"Terima kasih, kita mulai operasinya, ucap Myung Hyun. 
Myung Hyun melihat ke arah kamera, "dokter anda sudah siap?".

Dokter Se Jin menjawab dari ruang sebelah, "Ya. Dr. Kim Seon Yeong akan memandu anda  dari sini". 
Dr. Kim merasa akan sulit menilai kondisi pasien melalui monitor. Untuk itu ia akan percaya pada pendapat Myung Hyun yang telah memiliki kualifikasi dalam bidang bedah. Ia lalu memberi petunjuk untuk membedah perut In Chul terlebih dahulu. 

Myung Hyun membedah perut In Chul seperti yang di intruksikan Dr. Kim. Myung Hyun mulai merasa mual melihat banyak darah keluar dari perut In Chul.
Myung Hyun : Aku tidak tahu harus memulai dari mana, pendarahan di bagian abdominal sangat banyak sekali.
Dr. Kim : Mungkin liver nya sudah robek. Gunakan kassa untuk menyumpalnya.

Dokter Yoon berada di labotarium, memulai proses pemeriksaan sampel darah In Chul. Sementara di ruang operasi Myung Hyun masih berjuang untuk menghentikan pendarahan. Diluar ruang operasi, Ji Won berjalan mondar-mandir menunggu dengan cemas.

Ketua tim Go berada di perternakan unggas. Ia memberitahu Ji Won tentang pemusnahan masal unggas di Yangju. Ji Won bertanya alasan dibalik pemusnahan unggas itu, apakah disana telah ditemukan virus yang sama seperti virus yang menyebar belakangan ini. Ketua tim Go tidak yakin. Dokter hewan yang menganalisa virus tersebut belum mengkonfirmasi, karena tidak ditemukan spesimen virus yang sama. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda kalau pemilik peternakan terinfeksi.

Wartawan Jung masih berusaha mencari keterkaitan Dae Young Industry dengan kebakaran di rumah sakit Nasan. Setelah lelah berkeliling mencari, akhirnya ia menemukan kantor pengacara yang pernah berkerja pada Dae Young Industry. Ia berharap informasi yang akan ia dapat bisa menghasilkan banyak uang.

Pengacara yang dicari wartawan Jung ternyata adalah Hwang Seon Suk. Wartawan Jung sedikit berbasa-basi. Seon Suk bertanya kenapa wartawan Jung bertanya tentang Dae Young Industry. Wartawan Jung memberikan kartu nama. Ia sedang melakukan penelitian untuk sebuah artikel tentang peralatan medis rumah sakit. Dari informasi yang ia dengar, produk Dae Yeong Industry sangat spesial.

Seon Suk bertanya dari mana wartawan Jung mendengar tentang Dae Young Industry. Wartawan Jung beralasan, ia mendapatkan informasi dari orang-orang yang ada disekitar sini. Seon Suk tak percaya begitu saja, Hanya beberapa orang yang mengetahui keberadaan Dae Yeong Industry. Perlu diketahui, Dae Young perusahaan tas. Dan perusahaan tas bukanlah perusahaan yang ilegal.

Wartawan Jung terkejut dengan penjelasan Seon Suk, pada akhirnya ia memutuskan untuk jujur. Wartawan Jung berkata, telah membuat artikel tentang serangkaian kebakaran yang terjadi di sanotarium (rumah sakit). Secara kebetulan ia mengatahui 2 sanitorium yang terbakar merupakan milik Dae Yeong Industry. Kenapa perusahaan tas memutuskan untuk membeli sanitorium yang tidak menguntungkan di gunung itu. Selain itu, tidak lama setelah pembelian, terjadi kebakaran di dua tempat. Apa mungkin itu terjadi secara kebetulan. 


Wartawan Jung mengerti posisi Seon Suk sebagai pengacara yang berkewajiban menjamin kerahasiaan klien. Seon Suk berkata tidak ada yang perlu disembunyikan. Peristiwa kebakaran itu bukan merupakan suatu penipuan asuransi. Karena kebakaran itu tidak menguntungkan kliennya sama sekali. 

Wartwan Jung : Jadi. Apa motifasi dibalik pembelian gedung rumah sakit tua itu?. Perusahaan real estate bilang kalau salah satunya akan digunakan sebagai gudang.
Seon Suk : Sekalipun itu bangunan tua, dengan sedikit renovasi, bisa dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan. Dan lagi kebakaran itu tidak melibatkan sesuatu yang ilegal.
Wartawan Jung : Dalam hal ini, bisakah anda memberiku detail kontak dari klien anda?
Seon Suk : Aku tidak bisa melakukan itu.
Wartawan Jung : Begitu rupanya. Saya mengerti. Terima kasih atas waktunya". 
Seon Suk : Aku tidak mengantarmu keluar

Pastinya wartawan Jung keluar dengan perasaan kecewa. Ia lalu memotret papan nama firma hukum Seon Suk. Wartawan Jung merasa ada yang mencurigakan dari Seon Suk. Ia bertekad akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.


Lanjut ke Sinopsis The Virus Episode 4 Part 2


8 comments:

  1. asyik...sinopsis virus keluar juga....makasih yah mb...semangat yah....

    san

    ReplyDelete
  2. penasaran bangett gimana kelanjutannya... mba kalau mau nonton ada link nya gk?

    ReplyDelete
  3. biasa saya nonton online di dramacrazy, link : http://www.dramacrazy.net/korean-drama/the-virus/

    ReplyDelete
  4. drama ini mengingatkan aku pd film Outbreak yg sering tayang di global tv. bedanya kalo di film outbreak, virus yg mewabah adl senjata biologis yg ditularkan lewat monyet. klo disini kelihatanya utk kepentingan bisnis vaksin ya. salam kenal mb nuri. sy pembaca baru blog anda ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga, terima kasih telah berkujung....:)

      Delete
    2. ku menunggu part 2 nya mba ;) dan Ahyi juga.. hehe

      Delete
    3. @ dwie shi, part 2 udah ada, barusan di posting...masih anget...heheheh...setelah ini IOM dulu ya, baru AHIY...

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)