Sun Dong bicara pada petugas medis yang membantu memindahkan pasein terinfeksi. Petugas mengatakan sejak awal dia tidak tahu jika pasien yang ia bantu mengidap penyakit menular. Karena itu ia berjalan mondar mandir tanpa memakai masker. Ia baru mengetahuinya setelah memindahkan 2 pasien. Ia merasa takut jika kemungkinan tertular.
Sun Dong menjelaskan, seseorang bisa terinfeksi jika melakukan kontak dengan penderita. Semisal batuk atau bersin. Umumnya, setiap bersin mengandung 4500 partikel virus yang menyebar dengan kecepatan 45 km/jam. Partikel dari bersin bisa mencapai jarak sampai 3,5 meter dan bisa bertahan di udara selama 30 menit.
Petugas medis merasa yakin tidak pernah menghirup udara dari batuk atau bersin penderita. Sun Dong menganjurkan sebelum tesnya keluar, petugas tersebut harus tinggal terpisah dari keluarganya.
"Kau bilang karena aku memindahkan pasien, aku bisa mati juga?", tanya petugas dengan wajah ketakutan.
"Bukan, bukan itu maksudku. Butuh beberapa waktu untuk mengetahui hasilnya".
Petugas itu panik dan juga marah, bagaimana mungkin hal gila seperti ini bisa terjadi.
Sun Dong meminta pertugas itu untuk tetap tenang, "Pak. Jangan seperti ini. Tolong jangan marah".
Scene beralih ke labotarium. Dimana dokter Yoon tampak sibuk memeriksa sampel darah In Chul. Dokter Yoon tersenyum melihat dengan seksama gerakan yang muncul di layar monitor, "Selesai. Selesai".
Dokter Yoon lalu menemui dokter Se Jin dan dokter Kim. Ia bicara dengan penuh semangat, "Imunoglobolin mengenal antigen asing tersebut dengan cara mengikatnya".
Dokter Yoon bicara pada Myung Hyun melalui mikrofon, "Kita harus menyelamatkan dia. Antibodinya sudah ditemukan. Kita harus menyelamatkan dia. Harus".
(Imunoglobolin = Antibodi, merupakan sistem pertahanan tubuh lapis ketiga yang bersifat spesifik).
(Antigen : Bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan antibodi)
Kosentrasi Myung Hyun teralihkan sejenak. Menghembuskan napas lega mendengar berita baik tersebut. Kemudian kembali melanjutkan operasi.
Dokter Kim bicara melalui mikrofon, "Pimpinan Lee, Sejauh ini, kau sudah melakukannya dengan sangat baik. Sekarang yang tersisa tinggal jahitannya".
Myung Hyun merasa pusing dan jatuh pingsan tanpa sempat menjahit perut In Chul. Dokter Se Jin segera masuk ke ruang operasi.
Dokter Kim pusing, "Kalau saja dia bisa menyelesaikan jahitan tersebut".
Dokter Yoon menyuruh dokter Kim untuk menggantikan tugas Myung Hyun. In Chul harus diselamatkan. Ini merupakan satu-satunya kesempatan untuk mendapatkan vaksin. Jika tidak maka mereka semua akan terancam terinfeksi dan mati.
Meski dengan berat hati, dokter Kim memilih mengikuti perintah dokter Yoon untuk melanjutkan operasi.
Dokter Se Jin menggendong Myung Hyun keluar. Ji Won bertanya apa yang terjadi. Dokter Se Jin menjawab Myung Hyun pingsan diruangan operasi. Dia akan baik-baik saja setelah beristirahat selama beberapa jam.
Ji Won bertanya keadaaan In Chul. Dokter Se Jin berkata In Chul selamat, antibodi sudah ditemukan. Ji Won senang mendengarnya, dengan begitu nyawa istri pimpinan Lee bisa di selamatkan.
Segera saja Ji Won mengabarkan kabar baik ini pada ketua tim Go dan Sun Dong. Mereka benar-benar senang menerima kabar ini.
Bahkan Sun Dong berpelukan dengan petugas medis, "kita akan selamat. Semuanya akan baik-baik saja".
Joo Young sedikit bercanda dengan mengatakan, ia akan membunuh In Chul jika antibodinya tidak ditemukan.
Ji Won memandangi Myun Hyun yang sedang tertidur. Tangannya bergerak ingin membelai rambut Myung Hyun. Detik itu juga Myung Hyun membuka mata, "Anda sudah bangun?".
Myung Hyun kesakitan saat mencoba untuk duduk, bertanya bagaimana dengan operasinya.
Ji Won meminta pimpinannya itu untuk berbaring saja, "Operasi In Chul berhasil. Saat ini sedang tahap penyelesaian oleh dokter bedah. Antibodi sudah di temukan pimpinan.
Myung Hyun mengangguk pertanda ia sudah mengetahuinya. Nyawa istrinya bisa diselamatkan jika obatnya bisa diproduksi tepat waktu.
Myung Hyun bertanya bagaimana dengan ketua tim. Ji Won berkata saat ini ketua tim berada di daerah Yangju, terjadi pemusnahan unggas secara massal. Untungnya, pemilik peternakan dan istrinya tidak menunjukkan gejala terinfeksi. Ia berencana menyusul ketua tim begitu Myung Hyun sadar, "Kondisi ketua tim juga tidak baik. Seon Dong juga. Dia bertanggung jawab mengetes penyakit menular pada petugas medis, dan tidak bisa meninggalkan tempat itu".
Dokter Kim telah berhasil menyelesaikan operasi. Sisanya ia serahkan pada 2 perawat. Dokter Se Jin menunggu diluar ruangan, ia mengucapkan terima kasih begitu melihat dokter Kim keluar.
"Kau berhutang budi padaku", ucap dokter Kim
Dokter Se Jin : Aku tahu. Karena aku sudah berhutang budi terhadap anda, tidak masalahkan kalau di tambah lagi?
Myung Hyun mencoba untuk duduk tepat saat dokter Kim masuk, "Kau sudah gila?. Dengan kondisi tubuh begini, kau masih saja ...Berbaringlah".
Myung Hyu berkata ia baik-baik saja tidak ada tulang yang patah.
Dokter Kim tak percaya Myung Hyun baik-baik saja karena dia bukan dokter. Ia lalu menekan tulang rusuk Myung Hyun, "Bagaimana?. Sakit?".
"ya, sedikit", jawab Myung Hyun.
Dokter Kim berkata mungkin tidak akan tulang yang patah. Tapi Myung Hyun perlu menjalani test CT Scan, mungkin saja ada tulang yang bergeser, "kau bisa jalan?".
"Dokter", panggil Myung Hyun.
Dokter Kim berbalik, "kenapa?, kau tidak bisa jalan?".
"terima kasih", ucap Myung Hyun kemudian.
"sudahlah", jawab dokter Kim. Lalu keluar ruangan.
Dokter Se Jin memeriksa kondisi In Chul yang masih belum sadar. In Chul memanggilnya saat dokter Se Jin hendak keluar.
In Chul : Dokter. Berapa banyak yang mati gara-gara aku?
Dokter Se Jin : Tidak ada yang mati karenamu. Mereka mati karena virus.
In Chul : Terima kasih
Dokter Se Jin : Tidak usah kau pikirkan. Sekarang istrirahatlah dengan baik.
Selepas dokter Se Jin pergi, In Chul menangis. Pastinya ia merasa bersalah karena telah menyebarkan virus mematikan. Meski dalam hal ini dia juga menjadi korban.
Myung Hyun menatap Seo In yang masih terbaring di ruang perawatan. Dokter Se Jin datang, ia berkata hari ini adalah hari ke-5 Seo In terinfeksi. Myung Hyun bertanya bagaimana dengan perkembangan kondisi Seo In.
Dokter Se Jin : Dia belum sampai pada tingkat yang mematikan. Aku tidak tahu apa ini kabar baik atau buruk. Beberapa hari ini aku menemukan masa inkubasi yang memanjang. Evolusi virus ini sangat cepat sekali.
Myung Hyun : Bagaimana dengan pasien lain, ada gelaja lain yang timbul?
Dokter Se Jin : Tidak ada. Aku selalu memperhatikan kondisi mereka.
Dokter Se Jin melihat tangan kiri Myung Hyun yang terbalut gips, "tulangmu ada yang patah?".
Myung Hyun menggeleng, hanya ada urat yang tertarik sedikit, "bagaimana dengan Kim In Chul?. Sudah sadarkah dia?".
Dokter Se Jin : Sudah, tapi karena kondisi fisiknya masih buruk, dia masih belum banyak berbicara.
Myung Hyun : Kapan antibodi akan dibuat?
Dokter Se Jin : Besok subuh akan dilaksanakan. Pasien tidak akan tahan kalau dilaksanakan sekarang.
Myung Hyun : Aku mengerti.
Myung Hyun berjalan pergi. Dokter Se Jin belum beranjak dari tempatnya. Memandangi Seo In dan juga pasein lainya.
Myung Hyun berada di ruangan In Chul. In Chul mengucapkan terima kasih karena Myung Hyun sendiri yang telah mengoperasinya. Myung Hyun minta In Chul menceritakan apa yang terjadi di rumah sakit Sang Rok,"Sebenarnya apa yang terjadi di tempat itu?. Bagaimana caranya kau sampai terinfeksi?".
In Chul terlihat trauma mengingat rangkaian peristiwa yang menimpanya. Dimulai saat pertama kali lintah darah menjualnya pada direktur rumah sakit. Dalam keadaan mata dengan mulut tertutup ia dibawa kesana.
Setibanya di rumah sakti, In Chul dibawa keruangan khusus. Seseorang menyuntikkan cairan ke lengan kirinya. In Chul yang semula sehat-sehat saja mendadak mengalami demam disertai dengan batuk dan bersin. Dihari lain, seseorang mengambil sampel darah In Chul yang telah terinfeksi.
Myung Hyun pergi dari rumah sakit begitu mendengar cerita In Chul. Dalam perjalanan menuju markas CDC, ia teringat tangisan In Chul yang sangat merasa bersalah. Jika saja dirinya tidak melarikan diri dari rumah sakit. Pasti kematian masal karena virus tidak akan terjadi, "Kenapa anda menyelamatkanku"...
Perawat Lee melapor pada dokter Se Jin. Beberapa pasein tidak mendapatkan alat bantu pernapasan. Ia sudah memberitahu bagian administasi, namun jumlahnya belum bisa ditambah karena keterbatasan dana. Dokter Se Jin berkata akan mengusahakannya nanti.
Dokter Se Jin melihat darah keluar dari telinga perawat Lee, "Nona Lee".
Perawat Lee meraba telinga yang berdarah. Ia begitu terkejut hingga menjatuhkan obat-obat'an yang ia bawa. Para dokter dan perawat lain yang ada disana langsung menutup hidung mereka.
Perawat Lee menangis. Dokter Se Jin memegang bahu perawat Lee, "Dokter Yoon, pasti akan mampu membuat vaksin. Jangan menyerah. Jangan khawatir".
Air mata perawat Lee jatuh ke tangan dokter Se Jin. Perawat Lee mundur dan meminta maaf. Dokter Se Jin terpaku, tangannya bergetar.
Dokter Se Jin pergi ke ruang steril. Udara bersih menghantam tubuhnya. Ia menggosokan tangannya, menyingkirkan segala kemungkinan kuman dan infeksi yang ada ditubuhnya. Dokter Se Jin terduduk lemas, cemas dan juga merasa takut.
Myung Hyun kembali ke markas CDC, memeriksa rekaman kecelakaan. Joo Young kesulitan untuk mengenali wajah pelaku, karena gambarnya terlalu jauh dan pelaku mengunakan topi, "Tapi..Coba lihat disebelah sini. Aku memperbesar gambarnya sebanyak 20% dan
membandingkannya dengan wajah si sopir taksi".
"Ada apa dengan sopir taksi itu?", tanya ketua tim Go
Sun Dong yang meminta Joo Young untuk memeriksanya. Ia yakin supir taksi itu akan mencoba untuk mencelakai Myung Hyun yang ke-2 kalinya. Joo Young berhasil mengidentifikasi bahwa supir truk dan supir taksi adalah orang yang sama. 2 kecelakaan yang terjadi memang ditujukan untuk menghalangi Myung Hyun.
Sun Dong penasaran, bagaimana mereka bisa tahu kalau pimpinan Lee sedang dalam perjalanan waktu itu. Direktur Shim hanya mengetahui tentang pemindahan Kim In Chul ke rumah sakit Nasan setelah mereka berangkat.
Myung Hyun : Selain kita, siapa lagi yang mengetahui tentang pemindahan Kim In Chul?
Sun Dong : Dr. Kim Se Jin dari Rumah Sakit Nasan.
Myung Hyun : Kim Se Jin
Dokter Se Jin menjenguk perawat Lee yang kini mendapatkan perawatan intensif, "Vaksin akan segera selesai dibuat. Jangan khawatir".
Perawat Lee diam, wajahnya yang putih kini tampak suram. Darah mulai keluar dari kelopak matanya.
Ketua tim Go mencurigai salah satu dari mereka yang mungkin membocorkan rahasia ini. Joo Young berkata itu tidak mungkin. Myung Hyun tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Jika perkataan Myung Hyun benar, itu berarti rumah sakit Sang Rok melakukan percobaan kepada manusia untuk mengetahui ke effektifan vaksin. Siapa yang berani melakukannya. Ini bukan kasus kejahatan biasa.
Ji Won tidak mengira masih ada pihak yang melakukan percobaan terhadap manusia di jaman seperti ini. Hal itu sungguh keterlaluan.
Sun Dong menyahut, tapi itu adalah kenyataan, baik itu mengenai ada yang membantu Kim in Chul kabur maupun penyakit infeksi ini.
Myung Hyun : Apapun yang terjadi, kita harus bisa menemukan siapa yang pertama kali membuat virus ini.
Ketua tim Go : Apa mungkin perusahaan farmasi yang melakukannya?
Ji Won merasa itu tidak mungkin. Karena tingkat kematian yang tinggi, hampir tidak mungkin ini akan menjadi pandemik. Singkatnya, ini tidak mungkin.
(Pademik = Wabah penyakit secara nasional).
Myung Hyun menggeleng, "Tidak, belum tentu. Penyebaran infeksi lebih cepat dari yang diperkirakan. Tapi angka kematiannya tiba-tiba menurun. Ini membuktikan kalau virus ini bisa beradaptasi terhadap manusia dengan sangat cepat. Alasan semua ini terjadi karena ada seseorang yang dengan sengaja menutupi kebenaran tentang penelitian itu".
"Lalu, haruskah kita menyelidiki perusahaan dengan vaksin itu?", tanya Sun Dong.
Ji Won berkata, terlepas dari In Chul bicara jujur atau tidak, masalah ini bukan lagi sesuatu yang bisa kita selesaikan dari pihak kita.
Ketua tim Go setuju, ini bukan masalah yang bisa kita selesaikan. Karena infeksi sudah diketahui, tidak perlu berdiam diri lebih lama lagi.
Myung Hyun diam, memikiran kasus yang semakin menjadi rumit.
Menteri kesehatan menyampaikan kabar ke pada Kim Do Jin. Rumah sakit Nasan telah menemukan antibodi dari virus. Kim Do Jin bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat vaksin atau pengobatannya.
Menteri kesehatan berkata, sekalipun sudah ada antibodi, tidak mungkin untuk membuatnya dalam jumlah massal secara seketika.
Kim Do Jin mengangguk mengerti. Menteri kesehatan berkata sebentar lagi ada konfrensi pers. Karena antibodi sudah ditemukan, tidak akan ada lagi keributan.
"Begitu, ya? Kau sudah bekerja keras", puji Kim Do Jin.
Menteri kesehatan mohon diri setelah menyampaikannya.
Dengan senyum lebar Kim Do Jin mempersilahkan menteri kesehatan keluar ruangan. Setelahnya, ia langsung mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. Sesekali melihat keadaan, takut-takut jika ada seseorang yang mendengarkan pembincaraannya.
"Ini aku. Rumah Sakit Nasan sudah menemukan antibodi itu. Aku sudah melakukan yang aku bisa dari sini. Selanjutnya aku serahkan padamu".
(Apa yang sebenarnya direncanakan Kim Do Jin?, selalu saja ada konspirasi politik di dalamnya).
Direktur Shim menggelar konfrensi pers, memberikan pernyataan mengenai kasus virus mematikan yang terjadi belakangan ini. Dalam pernyataannya, direktur Shim menjelaskan kematian secara bersamaan yang belakangan ini terjadi karena disebabkan infeksi dari varian virus H5N1 (virus flu burung).
Pemerintah secara resmi telah melaporkan hal ini ke WHO dan meminta bantuan. Bagaima cara penularannya masih dalam penyelidikan. Pemerintah berjanji akan melakukan yang terbaik untuk menjamin keselamatan warga dari penyakit menular yang mematikan ini.
Direktur Shim mengakhiri pernyataannya tanpa menerima pertanyaan dari wartawan.
Rasa penasaran wartawan Jung membuatnya bertanya banyak hal, "Kematian yang disebabkan oleh kebakaran di Rumah Sakit Sang Rok beberapa hari yang lalu apa ada kaitannya dengan infeksi ini?".
Direktur Shim : Seperti yang aku bilang, aku tidak menerima pertanyaan
Wartawan Jung : Petugas pemadam kebakaran, dan keluarga mereka. Sekelompok orang yang mati di Hwayang-dong. Bukankah kematian mereka juga disebabkan oleh infeksi ini?
Pertanyaan wartawan Jung memicu para wartawan lain untuk bertanya, "Apa itu benar?. Itu artinya, bertentangan dengan yang telah diumumkan, apa infeksi terjadi sejak 10 hari lalu?".
Pertanyaan itu disambung pertanyaan dari wartawan lainya, "Apa wabah flu burung di Yangju juga karena virus yang sama?".
Direktur Shim hanya menjawab "No Comment", lalu pergi meninggalkan ruang konfrensi. Para wartawan semakin ribut dengan sikap diamnya direktur Shim.
Malam harinya wartawan Jung bertemu dengan Myung Hyun. Berharap mendapatkan jawaban dari semua rasa penasarannya. Wartawan Jung bertanya setelah antibodi ditemukan, itu artinya akan segera ada vaksinnya. Myung Hyun membenarkan, sekalipun jumlahnya sedikit, itu mungkin saja terjadi.
Wartawan merasa curiga ada orang dengan sengaja telah menyebabkan infeksi di Rumah Sakit Sang Rok.
"Kenapa kau bicara seperti itu?", tanya Myung Hyun.
"Aku punya mata yang tajam", jawab wartawan Jung.
Myung Hyun : Sampai saat ini, kami belum menemukan inang alaminya. Terutama mengenai masalah virus saluran nafas, yang memicu darah keluar dari tubuh manusia. Itu sungguh tidak alami.
Wartawan Jung menceritakan informasi yang berhasil ia dapatkan. Rumah sakit Sang Rok bukanlah yang pertama terbakar. Setidaknya sudah ada 2 rumah sakit yang sebelumnya mengalami hal serupa. Setelah ia mempublikasikan berita kebakaran di Rumah Sakit Sang Rok. Ada orang yang tidak diketahui identitasnya mengirimkan email berupa artikel berita kebakaran rumah sakit di Jecheon dan Gongju. Kedua bangunan tersebut dalam keadaan kosong, tidak ada staf yang menjadi korban. Itu sebabnya hanya koran lokal yang memuat berita ini.
Kenyataannya di Rumah Sakit Jecheon, ada satpam berusia 40 tahun yang menjadi korban. Hari ke-2 setelah kebakaran, 119 menerima panggilan. Namun, setelah menerima panggilan dan ambulane datang, sudah ada dokter lain disana. Menurut staf pemadam yang melihatnya, tidak ada logo rumah sakit di ambulance yang membawa pergi satpam itu. Petugas pemadam berpikir ambulance itu bukan berasal dari rumah sakit sekitar.
Wartawan Jung : Jadi aku menyelidiki semua rumah sakit di wilayah tersebut. Tapi sore itu, tidak ada pasien yang diterima.
Myung Hyun : Jadi maksudmu satpam tersebut meninggal karena infeksi?. Demi menutupi infeksi tersebut, seseorang membawanya pergi, begitu?.
Beralih ke rumah sakit Nasan. 2 lintah darah datang ke rumah sakit. Menyamar sebagai dokter dan perawat sambil mendorong Brangcart patient menuju ruang perawatan In Chul.
(Brangcart patient : tempat tidur dorong untuk pasien).
2 lintah darah berjalan mengendap-endap masuk ke ruangan perawatan. In Chul yang semula tertidur mendadak terbangun dan terkejut. Mereka menculik In Chul dengan meninggalkan noda darah di atas tempat tidur.
Kembali ke percakapan wartawan Jung dan Myung Hyun. Wartawan Jung berkata telah menyelidiki semua orang yang berkaitan dengan masalah ini. Ada satu nama perusahaan yang terlibat, yaitu Dae Young Industry. Kenyataannya Dae Young Industry tidak pernah ada. Tidak di ketahui siapa pelakunya dan atas alasan apa mereka melakukan ini. Perusahaan itu adalah perusahaan ilegal.
Scene memperlihatkan beberapa orang yang mungkin terlibat dalam
serangkaian peristiwa ini. Kim Do Jin yang dengan tenangnya meminum
whisky. Pengacara Hwang Seon Suk yang tersenyum misterius menatap
kartu nama wartawan Jung. Dan dokter Se Jin yang sibuk memeriksa
perkembangan pasien.
Myung Hyun tampak serius mendengarkan perkataan wartawan Jung
Wartawan Jung : Dalam rangka menguasai rumah sakit, seseorang telah mendirikan perusahaan fiktif sebagai kamuflase. Sekarang, kita berada di persimpangan jalan yang sama sekali tak terduga. Aku tidak tahu apa sebenarnya yang menanti kita. Kau tidak merasa detak jantungmu berdetak lebih kencang?.
END
Komentar :
Well....semakin menarik. Sejak awal saya sudah mengira Kim Do Jin ada dibalik semua rangkaian peristiwa ini. Mungkin tidak secara langsung, tapi tindakannya semakin memperburuk keadaan ini. Siapa yang membayar 2 lintah darah untuk menculik In Chul. Kim Do Jin atau pengacara Cheo?....
Kasian In Chul, entah apa lagi yang akan menimpa dirinya. Sepertinya Ji Won mulai merasa simpati pada Myung Hyun. Saya tidak berharap ada kisah cinta dalam drama ini.
Sinopsis'y kok gak di lanjutinnn... Uda di tunggu" nehh... Penasaran lanjutan the virus'y.... Tetep di lanjutin dongg... Fighting buat yg nuliss... >.<
ReplyDelete