Pages - Menu

Saturday, April 13, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 14 Part 2

Keluarga Uhm berkumpul menikmati sarapan bersama. Nenek memberikan lauk ke mangkuk nasi Chae Won, "makanlah yang banyak". 
"ya, nenek", jawab Chae Won tersenyum. Nenek sedih memikirkan nasib Chae Won yang menyedihkan. Nenek minta kakek menjual sebagian tanah untuk Chae Won dan membelikannya sebuah toko kecil. 

Ucapan nenek ini membuat paman dan bibi Chae Won terkejut. Tentu saja mereka tak mau kehilangan sebagian dari tanah itu. Chae Won berkata pada nenek, ia baik-baik saja dan akan mencari pekerjaan. Nenek merasa Chae Won akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Karena selama 3 tahun ini, Chae Won hanya sibuk menjadi ibu rumah tangga. Chae Won bilang sekali lagi bahwa ia baik-baik saja. Nenek meminta cucunya itu untuk diam saja dan menuruti perkataannya.

Do Hee menyenggol Kang Sook. Do Hee bilang pada nenek, seperti yang pernah mereka bahas sebelumnya. Tanah bukanlah permen yang bisa di pecah-pecah dan kemudian menjualnya. Kang Sook membahkan jika mereka menjual sebagian kecil, maka akan sulit menjual sisanya. Ki Choon ikut membuka suara, ia meminta nenek tak perlu mengkhawatirkan Chae Won. Karena sudah pasti Chae Won mendapatkan kompensasi yang tidak sedikit dari perceraiannya.
"Chae Won, kau bicara dengan pengacara sebelum bercerai, kan?", tanya Ki Moon 
"Tentu saja dia melakukannya", jawab Ki Ok yakin. 

Chae Won dan Hyo Don diam saja. Merasa tidak enak, dan serba salah.

Hyo Dong bertemu Choon Hee sebelum berangkat kerja, mereka duduk di taman. Choon Hee membawakan teh madu panas untuk Hyo Dong. Berguna mengurangi sakit kepala akibat mabuk kemarin malam. Choon Hee bertanya kabar Chae Won. Hyo Dong berkata karena putrinya memiliki hati yang baik, maka Chae Won sengaja berpura-pura tidak terjadi apa-apa karena takut membuat keluarga lainnya merasa cemas. Melihat hal itu membuat hati Hyo Dong semakin sakit. 
"Kau tidak boleh terlalu sedih karena keluargamu", ucap Choon Hee kemudian.

Choon Hee bertanya kenapa para wanita di keluarga Uhm begitu keras kepala dan menakutkan, "Terakhir kali, saat Oppa dibawa ke kantor polisi aku pergi ke rumahmu, karena kupikir aku harus memberitahu keluargamu. Ada dua orang wanita yang aneh. Mereka melihatku dari atas ke bawah  dan melototiku. Sambil bertanya apa hubungan kita. Kami berdebat.

Hyo Dong menjelaskan, meski terlihat sedikit mengganggu, tapi mereka sebenarnya orang yang baik.
"Kau berkata seperti itu karena kau keluarganya", kata Choon Hee
Hyo Dong menggeleng, "Tidak, bukan begitu. Aku tahu seperti apa mereka karena aku tinggal bersama mereka, tapi meskipun penampilan luar mereka seperti itu, hati mereka sangat baik". 
Choon Hee : Apa yang yang kau bicarakan. Kenapa aku harus menghabiskan waktu dengan keluargamu? 

Hyo Dong mendadak salah tingkah, dan tidak bisa menjawab pertanyaan Choon Hee. Meminum habis air madu yang manis panas.
Lidah dan mulut Hyo Dong seperti terbakar, "ah...panas", ucap Hyo Dong membuka mulutnya.
"Oppa, kau harus hati-hati. Apa mulutmu terbakar?", tanya Choon Hee khawatir. 
Choon Hee menyuruh Hyo Dong membuka mulutnya. Choon Hee mengibas-ngibaskan tangan, sambil meniup kan udara ke mulut Hyo Dong. (so sweet).....

Choon Hee kembali ke cafe, melihat Sol Joo yang berdiri diluar menunggunya. Wajah Sol Joo terlihat senang melihat Choon Hee. Berbeda dengan Choon Hee yang bertanya, keperluan apa yang membawa wanita se-elegan Sol Joo datang ke tempatnya. Sol Joo merasa dia terlalu bersikap kasar waktu itu, kedatangannya kemari untuk meminta maaf ke Choon Hee. 
"tidak perlu", ucap Choon Hee masuk ke dalam cafe. 

Sol Joo mengikuti Choon Hee masuk ke dalam, "Choon-Hee. Maafkan aku. Aku minta maaf dengan setulus hati". 
Choon Hee berbalik, "Aku lah yang seharusnya meminta maaf. Aku tidak tahu kalau kau menganggapku sebagai orang yang mengganggu dan merepotkan. Kau pasti melewati masa-masa sulit karena aku selama ini. Maafkan aku".
Sol Joo : Choon Hee
Choon Hee : Mari kita hidup seolah-olah kita tidak saling kenal. Dan, karena Onnie begitu menyebalkan, aku tidak bisa berterima kasih kepada kakak ipar. Terakhir kali, orang yang aku mintai bantuan padanya, ia sudah bebas. Sampaikan padanya aku sangat berterima kasih.

Sol Joo berkata sejujurnya, ia juga tidak suka terlibat lebih jauh dengan Choon Hee. Kenyataan bahwa ada orang-orang yang mengetahui tentang kemiskinan serta masa lalunya yang menyedihkan. Membuatnya membenci hal itu hingga merasa ketakutan,"Aku memintamu terakhir kali. Kau harus kembali ke Amerika. Aku akan membantu menutupi  semua biaya-biayanya".

Choon Hee tertawa kesal, "Ini lucu. Apa kau membeli seluruh tanah di negara ini?. Siapa kau, menyuruhku untuk pergi?". 
"Choon Hee", panggil Sol Joo pelan
"Keluar. Cepat keluar dari cafe ku. Kau tidak mau pergi?", teriak Choon Hee dengan penuh emosi.
Sol Joo terdiam, tak menyangka Choon Hee akan semarah ini padanya. 

Ki Ok dan Kang Jin mengajar di kelas musik. Ki Ok tetap menjadi partner Kang Jin, meski dengan hati terpaksa. Kang Jin mengakhiri kelas menyanyinya dan memuji kepintaran para muridnya yang terdiri dari para ahjuma. (baru nyadar kalo suaranya Park Young Kyu/Kang Jin ahjushi bagus juga)...

Para ahjuma berkumpul di depan Kang Jin, berebut menghadiahkan cokelat sebagai kado hari valentine. "apa ini?", tanya Kang Jin.
"Hari ini, Hari Valentine.", jawab para ahjuma serempak
Kang Jin tersenyum lebar, "Kalian begitu romantis. Aku akan memakannya pelan-pelan sambil memikirkan kalian semua".
Para ahjuma berteriak kegirangan, layaknya abg yang bertemu idola. Ki Ok tersenyum geli melihat tingkah mereka.

Kang Jin mengulurkan tangan, meminta coklat pada Ki Ok.
Ki Ok : Kenapa aku harus memberimu coklat?. Orang aneh
Kang Jin : Karena kau tidak punya pesona, kau belum menikah sampai sekarang
Ki Ok tersenyum, "Jangan khawatir. Akan ada antrian pria-pria, menunggu untuk menikahiku". 
Kang Jin bertanya apa alasan Ki Ok bicara seyakin itu.

Ki Ok tersenyum, berkata dalam hati, "Apa yang membuatku percaya?. Aku percaya pada 10 milyar". 

Nenek menemui Kang Jin yang berdiri di halaman depan. Nenek menyuruh Kang Jin untuk masuk ke dalam. Kang Jin menolak, ia hanya mampir sebentar sebelum bekerja paruh waktu. Kang Jin memberikan sebagian coklat yang ia terima pada nenek, "Karena aku tidak suka yang manis-manis, aku ingin memberikannya pada Ibu. Berbagilah dengan Ayah".
Kang Jin menyinggung tentang Choon Hee. Nenek marah, menyebut Choon Hee sebagai wanita perusak rumah tangga orang. Kang Jin berkata, nenek hanya mengetahui sisi buruknya saja. Jika dipikir, sebenarnya dia adalah wanita yang baik, mandiri dan tangguh. Dia punya wajah cantik dan tubuh yang indah.

Nenek memutus ucapan Kang Jin, karena itu lah nenek berharap hubungan Kang Jin dengan Choon Hee berjalan lancar.

Do Hee melihat nenek bersama Kang Jin. Bertanya apa yang dilakukan nenek disana. Kang Jin pamit pergi bekerja paruh waktu. Mata Do Hee melebar, bertanya-tanya siapa pria asing yang sedang bicara dengan nenek.

Tak ingin terus penasaran, Do Hee menghampiri nenek, "Ibu, siapa pria itu?". 
"Oppa rumah atap", jawab nenek tersenyum
"Oppa rumah atap?", tanya Do Hee dengan wajah terkejut.
Nenek tersenyum, "Setiap kali aku bertemu dengannya, dia seperti orang yang lebih baik. Dia sangat perhatian dan lucu.
Do Hee melihat coklat pemberian Kang Jin., "pria itu memberi ibu coklat?". 
Nenek mengangguk, memakan coklat dengan wajah tersenyum.
Do Hee geleng-geleng, kecurigaannya pada nenek memiliki kekasih semakin besar.

Se Yoon dan Chul Goo bertemu di depan gedung seminar. Chul Goo menegur Se Yoon, bertanya apa yang dilakukannya di sini. Se Yoon menjawab ia datang untuk menghadiri seminar. 
Chul Goo : Aku juga disini untuk menghadiri acara ini. Aku tidak tahu kalau kita bekerja di industri yang sama. Karena untuk menjalin koneksi, haruskah kita bertukar kartu nama?
Se Yoon : Tak perlu. Kau tidak akan lama lagi berada di Korea, kau tidak perlu lagi melakukannya.

Chul Goo bertanya apa maksud ucapan Se Yoon. Se Yoon bilang, ia mendengar bahwa Chul Goo sebentar lagi akan pindah ke luar negeri. Chul Goo emosi, mencengkram kerah baju Se Yoon, "Apa yang kau bicarakan?. Apa kau bertemu dengan Chae Won lagi?"
Se Yoon : Lepaskan tanganmu dan kita bisa bicara.

Chul Goo : Apa kau yang mempengaruhi Chae Won untuk bercerai daripada harus pergi keluar negeri. Apa kalian berjanji untuk hidup bersama setelah kami bercerai?. Apa kau pikir aku akan tinggal diam?. Bahkan jika aku mati aku tidak akan membiarkan kalian bersama-sama.
Se Yoon terkejut mendengar ucapan Chul Goo, "Kurasa ada kesalahpahaman. Kenapa kau tidak melepasakanku dan kita bicara".

Chul Goo mencengkram kerah baju Se Yoon dengan ke dua tanggannya, "Semenjak pertama aku melihatmu, kau membuatku merasa tidak nyaman dan tidak senang. Instingku ternyata benar. Sejak kapan kau memperhatikan Chae Won?. Kalau kalian berdua bersama-sama sebelum adanya perceraian, itu melanggar hukum.
"Berhenti bicara kurang ajar begitu", ucap Se Yoon, mendorong Chul Goo.

Chul Goo memasang kuda-kuda mengajak Se Yoon berkelahi. Se Yoon meluruskan kesalahpahaman perihal kepindahan Chul Goo dan Chae Won keluar negeri. Ia mendengar kabar itu dari ibu Chul Goo yang secara tak sengaja bertemu dengannya di suatu tempat beberapa waktu yang lalu. Jika Chul Goo tak percaya, silahkan bertanya pada ibunya sendiri.

Wajah Se Yoon berubah menjadi serius, "Aku memberimu peringatan. Ini kedua kalinya kau berhadapan denganku seperti ini. Jika kau bersikap tidak sopan lagi, aku tidak akan melepaskanmu dengan mudah". Se Yoon masuk ke dalam meninggalkan Chul Goo.
Chul Goo berguman sendiri, "Berani-beraninya dia mencoba bersikap tenang".

Chae Won berdiri memandang mie yang terjemur dengan wajah tenang. Bo Reum datang, "Chae Won noona, Ibu memanggilmu ke dalam. Ada yang ingin dia bicarakan denganmu". 

Chae Won masuk ke dalam, saat para paman dan bibinya berkasak-kusuk. Do Hee menyuruh duduk karena ada hal yang akan mereka diskusikan.
"Jadi, apa yang ingin didiskusikan denganku?", tanya Chae Won. Paman dan bibi Chae Won saling tukar pandang.
"Chae Won, apa kau juga akan mengikuti kompetisi ini?", tanya Do Hee terus terang.

Kang Sook minta Chae Won mengatakan dengan jelas. Jika akan berpartisipasi maka katakan saja, jika tidak katakan tidak. Sehingga mereka bisa bersiap-siap untuk segala kemungkinan.
Do Hee : Seperti yang kau ketahui, kami menyerahkan semua yang kami miliki dan datang kemari. Pamanmu bahkan mengundurkan diri dari pekerjaan.
Kang Sook : Kami bahkan menjual toko kami yang menguntungkan.
Ki Ok : Aku menjual tempat kursus piano ku tanpa berpikir panjang.
Ki Moon : Aku seorang Paman, dan mengatakan ini padamu. Aku benar-benar memalukan.
Ki Choon : Aku tahu. Ya ampun. Kenapa Ayah mengatakan bahwa dia hanya akan memberikannya pada satu orang saja.

Kang Sook menambahkan tadi pagi ia dengar sendiri perkataan kakek yang berharap Chae Won akan mengambil alih pabrik mie dan menjalankannya. "Apa kau mempertimbangkan
untuk bergabung dengan kompetisi ini juga?", tanya mereka secara bersamaan. 
Chae Won tersenyum, "Tidak. Aku tidak tertarik dengan 10 milyar". 
Paman dan bibi Chae Won tersenyum lega. Do Hee menduga Chae Won mendapatkan tunjangan yang lumayan dari perceraiannya. Kang Sook bertanya apa mungkin Chae Won ingin membuka usaha sendiri. 

Chae Won mengeluarkan surat kabar dari saku bajunya, "Aku sedang mencari pekerjaan sekarang"
"kau ingin bekerja?", tanya Ki Ok tidak yakin
"ya", jawab Chae Won
"benarkah?", tanya paman dan bibi Chae Won bersamaan. 
"ya benar", jawab Chae Won tersenyum.
"kau melakukan yang terbaik", puji Kang Sook.
Para paman dan bibi Chae Won tersenyum lega mendengar jawaban yang memuaskan dari Chae Won...

Chul Goo kembali ke perusahaan dengan hati kesal karena bertemu dengan Se Yoon. Sekertaris Chul Goo masuk bersama istri Yoo Won Sang. Sekertaris Chul Goo menjelaskan Yoo Song Sang adalah korban kebakaran digudang tempo hari.
Chul Goo mempersilahkan duduk, "Kau sudah banyak mengalami kesusahan. Bagaimana kabar suami anda?". 
Istri Won Sang berkata bahwa suaminya hari ini keluar dari rumah sakit. Chul Goo merasa senang karena luka Won Sang tidak terlalu parah. 

Maksud kedatangan istri Won Sang ingin mengucapkan terima kasih pada presdir Young Ja. Tapi karena dia sedang keluar, maka istri Won Sang menemui Chul Goo untuk berterima kasih. Chul Goo merasa pihaknya yang harus berterima kasih, karena pihak korban bersedia berdamai.

Istri Won Sang mengatakan sebenarnya ada pihak lain yang datang ke rumah sakti untuk mencapai kesepakatan, "Tapi ibu anda menelpon setiap pagi. Berkata bahwa saya tidak boleh melakukannya. Aku baru mengatakannya sekarang, aku tidak tahu apa yang harus dilakukan pada saat ini". 

Chul Goo bertanya, apa ibunya sendiri yang meminta pihak korban untuk tidak menerima kesepakatan berdamai. Istri Won Sang membenarkan, "Tapi akhirnya, dia mengatakan padaku untuk menerimanya. Jadi kami merasa lebih baik pada akhirnya.Bagaimanapun, karena Presdir sudah mengurus kami, suamiku diperlakukan dengan baik di rumah sakit dan kami menerima uang kompensasinya. Tolong sampaikan terima kasihku padanya". 
Chul Goo terlihat shock mendengar penjelasan istri Won Sang.

Young Ja masuk keruangannya, terkejut melihat Chul Goo yang duduk di sofa dengan wajah serius.
Young Ja : Kenapa kau kesini?. Ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?
"Aku mengangkat kedua tangan dan kakiku untukmu", ucap Chul Goo dengan senyum sinis. Young Ja bertanya maksud perkataan Chul Goo. 
Chul Goo : Kebakaran gudang apa kau yang memerintahkannya?. Karena kau ingin kami berdua bercerai kau berpura-pura sakit.

Young Ja berpura-pura tak mengerti dengan arah pembicaraan Chul Goo. Chul Goo ibunya berhenti berbohong, karena ia sudah mendengar semuanya dari istri Won Sang, "Ibu, apa kau memiliki hati nurani?. Bagaimana bisa kau merencanakan hal seperti itu?".
Young Ja berguman, "Wanita itu. Kubilang padanya untuk menutup mulutnya dan tetap diam. Kenapa dia datang ke perusahaan?. Kenapa dia bermulut besar?". 

Chul Goo berteriak, "IBU!". Young Ja menyuruh Chae Won menurunkan nada bicaranya, bagaimana jika karyawan lain mendengar teriak'annya. Chul Goo tak habis pikir, bagaimana bisa ibunya memamfaatkan ayah mertuanya untuk membuatnya bercerai dengan Chae Won. Young Ja berkata dengan yakin, kelak suatu saat Chul Goo akan berterima kasih padanya, "Aku baru saja kembali dari pertemuan dengan pencari jodohmu".
Chul Goo merasa putus asa dengan sikap Young Ja, "Ibu, kau benar-benar tak bisa diperbaiki. Chae Won dan aku bercerai karena tipuanmu, kan?". 

Young Ja tertawa,"Aigoo.. Apa yang kau maksud kalau dia ditipu. Dia sudah tahu dengan apa yang terjadi. Sebagai balasan atas perceraian, dia memintaku untuk melepaskan Ayahnya dari tahanan polisi. Young Ja mengatakannya tanpa rasa penyesalan sedikit pun.
Chul Goo berkata ini adalah perceraian palsu, dan tak akan pernah menyetujuinya.
"Dokumennya sudah diajukan ke pengadilan. Kau ini bicara apa?", ucap Young Ja tak mau kalah. 
"Aku tidak akan pernah bercerai", teriak Chul Goo, keluar ruangan.

Chae Won mencari lowongan pekerjaan di surat kabar. Sudah banyak lamaran yang ia ajukan, tapi belum ada jawaban. Chae Won memegang boneka kucing yang kini ia jadikan gantungan hp, "Kucing, tolong bantu aku segera mendapatkan pekerjaan. Chae Won tersenyum, mengelus kepala boneka.

Se Yoon kembali keruanganya. Pikirannya masih tersita pada perkataan Chul Goo yang telah bercerai dengan Chae Won. Tentu saja hal itu membuatnya penasaran. Se Yoon menggeleng, "Sadarlah Lee Se Yoon". 

Chul Goo datang ke rumah mie saat keluarga Uhm tengah berkumpul di ruang tengah. Tanpa mengetuk pintu lebih dulu, Chul Goo menerobos masuk ke dalam rumah, memanggil nama Chae Won. Tingkah Chul Goo ini tentu saja membuat keluarga Uhm terkejut. Chul Goo memberi salam pada kakek dan nenek. Chae Won bertanya untuk apa Chul Goo kesini. Hyo Dong marah melihat Chul Goo, "apa yang kau lakukan disini tanpa ijin?". 
"ada sesuatu yang ingin kukatakan pada Chae Won", jawab Chul Goo. 

Ki Choon maju, menarik kerah baju Chul Goo, "Bajingan ini. Dia pikir keluarga kita ini apa?". Apa yang harus kau katakan sekarang, bajingan?. Huh? Hey". 
Kang Sook menarik tangan Ki Choon, "Yobo, kita bicara, okay?". 
Ki Choon menepis tangan Kang Sook, "minggir". 
"Ki Choon, lepaskan tanganmu dari dia", bentak kakek.

Ki Choon menuruti perkataan kakek. Chul Goo melihat Chae Won yang menatap kesal padanya. 
Ki Moon : Ada masalah apa?. Kalian sudah berpisah. Ada masalah apa sampai kau datang kesini?
Chul Goo bilang, ia tak menyetujui perceraian ini. Hyo Dong bertanya apa maksud perkataan Chul Goo, "Kau sudah menandatanganu surat cerai. Apa yang kau inginkan sekarang?". 

Chul Goo melihat Chae Won, " Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya padaku?. Aku mendengar semuanya dari Ibu. Kalian berdua terlibat. Kalian membodohiku agar bercerai". 
Chae Won panik, menarik Chul Goo, "Keluar. Kita bicara diluar".
Chul Goo melepas tangan Chae Won, "Aku tidak menyetujui perceraian ini. Kakek, Ayah. Aku korban dari perceraian palsu.

Semua bingung mendengar kata perceraian palsu dari mulut Chul Goo. Tak kecuali kakek dan nenek, yang saling melihat dengan tatapan bingung.
Do Hee : Perceraian palsu? Apa itu?
Kang Sook : Aku pernah mendengar pernikahan palsu, belum pernah kalau soal perceraian. Ini pertama kali aku mendengar.
Ki Ok : Sebenarnya, apa yang terjadi?

Chae Won semakin panik, tak ingin Hyo Dong mendengar penyebab perceraian sebenarnya. "Kita keluar, kita bicara di luar", ucap Chae Won menarik lengan Chul Goo
"Chae Won, kau tidak mau melepaskan tanganmu?", ucap Hyo Dong
"ayah", 
"cepat", bentak Hyo Dong dengan suara keras.
Hyo Dong menatap Chul Goo tajam, "Apa yang kau maksudkan dengan perceraian palsu, Menantu Kim?". 

Chul Goo berlutut, "Aku telah melakukan dosa besar. Aku memohon maaf atas nama Ibuku. Untuk memisahkan kami. Ibuku dengan sengaja menjebak ayah mertua agar ditahan Polisi. Dia membuat Chae Won menandatangani surat cerai dengan syarat Ayah akan dibebaskan".
"Chae Won, benarkah itu?", tanya Hyo Dong bergetar menahan marah.
Chae Won menunduk, tak berani menjawab.


Nenek : Apa...?. Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi?. Seberapa pun kau tidak menyukai menantumu. Bagaimana bisa dia melakukan hal seperti itu?.
Kakek ke Chae Won : apa yang dikatakan menantu Kim itu benar, Chae Won?. Kenapa kau tidak menjawab!. 
Chae Won mengangguk, menahan tangis, "ya, dia benar". 

Mendadak kepala kakek terasa pusing, lalu pingsan di bahu nenek. Semua panik melihat kakek pingsan. Ki Moon dan Ki Choon membawa kakek masuk ke kamar. Nenek juga ikut masuk.

Chae Won menatap marah Chul Goo, "Kenapa kau membuat keluargaku yang tidak bersalah menderita untuk masalah seperti ini. Tidak akan ada yang berubah karena kau berbuat begini. Cepat keluar". 
Chul Goo :  Apa maksudmu tidak akan ada yang berubah. Aku tidak bisa menyetujui perceraian ini. Ini perceraian palsu.
Chae Won : Apa kau sekarang sedang bercanda?
Chul Goo : Aku tahu kalau ibuku membuat kita bercerai dengan menjebak Ayahmu seperti itu. Aku tidak akan pernah bercerai.

Chul Goo melihat Hyo Dong, "Itu benar, Ayah mertua. Aku benar-benar tidak akan bercerai". Badan Hyo Dong terasa lemas mendengar kenyataan itu, terduduk di lantai. Kang Sook dan Ki Ok memegangi Hyo Dong. Melihat kakek pingsan, dan Hyo Dong yang lemas tak membuat Chul Goo beranjak dari tempatnya. Ia bersikeras tak ingin bercerai dengan Chae Won. Mengajaknya pindah ke luar negeri seperti rencana mereka sebelumnya.

Chae Won membentak, "Tolong hentikan sekarang juga. Aku muak dan lelah melihatmu merengek kekanak-kanakan selama 3 tahun terakhir. Apa aku masih harus melihatmu setelah kita bercerai?".
"yobo", panggil Chul Goo dengan wajah memelas.
Chae Won : aku bukan lagi istrimu, kita hanyalah orang asing
Chul Goo : Jika kau ingin aku keluar dari rumah, aku akan melakukannya. Jika kau ingin namaku dikeluarkan dari daftar keluarga, akan kulakukan. Aku akan melakukan apapun yang kau mau. Aku tidak bisa berpisah darimu karena kesalahpahaman semacam ini.

Ki Choon keluar dari kamar kakek, menunjuk Chul Goo, "Itu tidak perlu, bajingan.
Tidak ada gunanya bicara". Ki Choon menyeret Chul Goo keluar. 
"yobo..yobo, aku tak bisa melakukannya", panggil Chul Goo tak putus asa.
Do Hee menyuruh Ki Moon untuk mengejar Ki Choon, takut jika Ki Choon lepas kendali. Ki Moon berlari keluar, mengikuti perintah Do Hee.
Do Hee menggaruk-garuk kepala, "Ya ampun. Apa yang terjadi?. Oh! Ayah..Apa yang terjadi dengan Ayah? Ayah!", ucap Do Hee masuk ke kamar kakek. 

Chae Won mendekati ayahnya, yang terduduk lemas mengetahui kenyataan yang menyedihkan. Chae Won menangis, "Ayah, maafkan aku". 
Hyo Dong merasakan amarah dan kesedihan bercampur jadi satu, "Ini menyedihkan. Bagaimana ini bisa terjadi. Tak peduli seberapa miskin dan tidak berdayanya aku, dia tidak seharusnya melakukan ini padaku. 
Tangis Chae Won semakin deras, melihat hati ayah yang sangat ia sayangi terluka karena perlakuan jahat Young Ja. 

Chul Goo terjatuh terhuyung menerima pukulan keras Ki Choon. Chul Goo tak membalas, karena sadar dia bersalah.
"bangun brengsek", seru Chul Goo bersiap melayangkan pukulan berikutnya. Ki Ok dan Kang Sook meminta Ki Choon untuk melepaskan Chul Goo. Tapi Ki Choon tak mau melepaskan Chul Goo, "Jika aku berpikir tentang semua penderitaan yang harus dialami oleh Chae Won dan kakak iparku, tidaklah cukup bahkan jika aku menginjak-injaknya. 
"Hentikan, Ki Choon. Kau jadi orang yang sama seperti mereka jika kau terus melakukan itu", ucap Ki Moon tetap tenang
Kang Sook : Itu benar. Kau menghindari kotoran karena kotor, bukan karena menakutkan. Berhenti.

Chul Goo mendorong Chul Goo yang sudah lemas, hampir tak berdaya, "Kau bajingan, ini akan jadi hari pemakamanmu jika aku membiarkan diriku terbawa emosi. Karena keluargaku, aku menahan diriku.
Ki Choon, Ki Ok dan Kang Sook masuk kedalam. 
Ki Moon mendekati Chul Goo, " Pergilah saja. Jangan muncul di hadapan Chae Won lagi". 
Chul Goo berdiri terpaku, bibirnya berdarah karena pukulan Ki Choon yang dia terima.

Chae Won keluar, memberikan sapu tangan ke Chul Goo untuk membersihkan luka di bibirnya. Mata Chul berkaca-kaca, terharu karena Chae Won masih memperhatikannya, "yobo".
Chae Won : Ini terakhir kalinya kau menemuiku. Bahkan kita jangan pernah bertemu dalam mimpi. Chae Won masuk ke dalam setelah mengatakannya.

Chul Goo berdiri di depan pintu, menangisi kebodohannya yang telah melepaskan wanita yang sangat ia cintai.

Kita lihat Chae Won dengan penampilan barunya. Tak hanya gaya rambutnya yang berubah, tapi juga sifatnya kini lebih ceria dari biasanya.

Chae Won bekerja sebagai pegawai paruh waktu di sebuah supermarket. 2 ahjuma teman kerja Chae Won terlihat menyukainya. 
Ahjuma 1 : Aigoo...Pekerja paruh waktu kita yang cantik. Kau kecil mungil tapi bekerja dengan keras. Sepertinya Manager ingin mempekerjakanmu sebagai pegawai tetap.
Ahjuma 2 : makanlah dulu pelan-pelan, setelah itu baru kembali bekerja.
Kedua ahjuma kembali bekerja, memberi kesempatan Chae Won untuk menikmati jam istirahatnya.

Chae Won teringat sesuatu. Menelpon Hrd In Hwa Foods, menanyakan perlihal lamaran yang ia ajukan. Tapi rupanya, ia harus lebih bersabar karena tidak menerima jawaban seperti yang diharapkan. Chae Won bicara pada boneka kucingnya, "Hey, Kucing, beri aku pekerjaan".

Se Yoon meninjau produk makanan bersama manager supermarket. Se Yoon naik tangga eskalator menuju lantai berikutnya. Sekilas ia melihat sosok yang sangat dikenalnya. Chae Won berjalan menuju supermarket dengan wajah tersenyum. Se Yoon tertegun sejenak, seakan tak percaya dengan penglihatannya.
"tunggu sebentar", ucap Se Yoon pada manager

Se Yoon berbalik arah, mencari di tempat yang Chae Won lalui sebelumnya. Menoleh ke kanan dan ke kiri, tapi tak menemukan sosok yang dia cari, "apa aku salah lihat".

Se Yoon kembali ke supermarket, wajahnya tampak putus asa karena tak menemukan Chae Won. Dari arah belakang, terlihat sosok Chae Won.

Se Yoon berbalik, melihat Chae Won berjalan mendorong trolley dan tampak keberatan. Wajah Chae Won tersenyum, tampaknya ia menyukai pekerjaannya.



END


22 comments:

  1. Ceritanya makin seruuuuu, sinopsisnya keren ..... Maju terus ya

    ReplyDelete
  2. critana bgus wlau trkesan lambat bnget!! lanjut terus ea sista!! fighting!! :)

    ReplyDelete
  3. hiiii....makin penasaran,ditunggu ep selanjutnya...semangat.

    ReplyDelete
  4. thx yah mbak nuri...harus tunggu lagi nih,stelah sin.virus and incar of money lewat dulu....

    ReplyDelete
  5. ya lanjuuutttt episode 15nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju banget..hahhahahah...mudah2an m"nuri mau yah...

      Delete
    2. gantian sama sinopsis yang lain dulu ya...IOM aja dah ketinggalah jauh episodenya...semua pasti bakal di lanjut...cuma perlahan tidak bisa cepat. btw, thanks untuk kunjungannya. :)

      Delete
  6. hallo nury,slm knl ya..br 2hr in q nemu blog in.itu pun tau nya dr blog Anis,ska bgt sipnosis untk 2drama yg Nury buat.krna siang krj,mlm br bs bca,Slm 2mlm nyelesein sipnosis in sm dramanya kang ji wan,lngsng teler saya.hahaha terima ksh ya,dtunggu klnjutanya.wah sprti q bkln g sbr nugu episode 15,semoga g lma hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal balik, terima kasih sudah mampir ke blog saya..:)

      Delete
  7. Karakter yang ku benci dalam drama ini adalah karater Sol Joo dan Chul Goo, yang perangainya berubah-ubah. Mending Young Ja yang jahatnnya 100%.(maaf kebawa alur ceritanya nih, hihihi)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo chul goo emang loser,,,mama boy...jadi gak heran kalo sikpanya plin plan...
      sama, saya juga kurang suka ma karakter Sol Joo

      Delete
  8. sampe eps ini kok fokusnya sama konflik kaluarga doang,,,padahal aku berharap ada cerita tentang 'dunia mie' nya...yah semacam BLD gitooo... #sedikit maklum sih namanya jg drama panjaaanggg...

    ReplyDelete
  9. wihhh, seru banget ceritanya...
    ditunggu episode selanjutnya, btw thx sinopsisnya ya sis :) ssemangat !

    ReplyDelete
  10. Keren dramanya...ditunggu episode 15 nya ya...semangat nuri

    ReplyDelete
  11. seruu.. penasaran sama chae won and se yoon >.<
    lanjutkan sis! semangatt!

    ReplyDelete
  12. aq ad dvdnya kl mw pesen 25000 full bhs indonesia

    ReplyDelete
  13. no pemesanan 08159689696

    ReplyDelete
  14. mbak nuri koq gak ada lanjutannya? ayo semangatttttt ditunggu episode 15-50 nya

    ReplyDelete
  15. menanti episode 15 dstt.. fighting... semangat mbak nuriiii

    ReplyDelete
  16. Replies
    1. Dicari aja ya di label A Hundred Years Inheritance, atau bisa juga klik laman sinopsis, disitu ada linknya sampai episode 32..

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)