Wartawan Jung pergi kerumah orang tua dari petugas keamanan yang meninggal sehari setelah kebakaran di rumah sakit Jecheon. Meski berkali-kali ia mengetuk pintu, sang pemilik rumah tak juga membuka pintu. Wartawan Jung berteriak bahwa ia tak akan pergi sebelum pemilik rumah membuka pintu.
Pintu terbuka, seorang pria tua keluar. Pria tua itu menyiram wajah wartawan Jung dengan segayung air dingin, "Bagaimana bisa anakku yang sudah meninggal berhubungan denganmu?. Kenapa kau membuat keributan?. Menyingkirlah dari pintuku sekarang. Jika kau datang lagi, aku akan melaporkanmu ke polisi dan memasukkanmu ke penjara.
Wartawan Jung pergi ke kedai makan. Bibi penjual menasehati wartawan Jung untuk tidak mencari masalah dengan pria tua tadi. Di desa ini, dia terkenal sebagai orang pria tua bertempramen buruk. Wartawan Jung lalu bertanya, apa bibi mengetahui penyebab kematian anak dari pria tua itu. Bibi tidak tahu secara pasti, tapi sepeninggal anaknya. Entah dari mana pria tua itu mendapatkan uang untuk membayar semua hutang anaknya di koperasi petani.
Dari bibi penjual, wartawan Jung mendapat informasi bahwa sebelumnya rumah sakit Sang Rok yang merupakan rumah sakit khusus untuk pasien yang mengalami gangguan mental. Seperti orang yang kecanduan alkohol dan orang tua yang pikun. Tapi beberapa tahun yang lalu, rumah sakit itu di tutup. Dari yang kabar yang beredar, rumah sakit telah di beli oleh Dae Yeong Industry.
Wartawan Jung pergi ke catatan sipil. Petugas menduga Dae Yeong Industry bergerak di bidang yang berhubungan dengan peralatan medis. Tak hanya disitu, wartawan Jung pergi ke kantor polisi terdekat. Disana dia mendapatkan infromasi, bahwa orang yang meninggal yang dikira petugas keamanan ternyata adalah manager gudang. Penyebab kebakaran terjadi karena terjadinya arus pendek, dan juga bangunan sudah tua. Setelah peristiwa kebakaran terjadi, seorang pengacara dari perusahaan datang ke kantor polisi.
Setelah mendapatkan informasi yang cukup membantu, wartawan Jung meminta bantuan salah satu kerabatnya untuk mencari informasi perusahaan Dae Yeong Industry.
Ketua tim Go, Joo Young dan Ji Won melihat rekaman yang ada di black box mobil Ji Won. Dari gambar yang tertangkap. Taksi misterius itu sengaja berbalik arah dan menabrak Myung Hyun. Ini jelas sudah direncanakan, dan murni bukan kecelakaan.
" Joo Young, hubungi polisi dan minta keluarkan surat perintah penangkapan", perintah Ketua tim Go.
Kerabat wartawan Jung, tak berhasil mendapat informasi terperinci mengenai Dae Yeong Industri. Satu-satunya informasi hanyalah catatan pajak jual beli bangunan. Perusahaan Dae Yong Industri seperti perusahaan fiktif. Besar kemungkinan, hal ini berkaitan dengan Rumah sakit di Jecheon dan rumah sakit Basom yang ada di Gongju. Wartawan Jung tertawa, "Apa yang harus kulakukan dengan ini?. Ini seperti sebuah kisah yang sangat besar. Baiklah. Aku akan melakukan perjalanan".
Myung Hyun memarkir mobilnya di depan gedung lintah darat, "Sun Dong, kau benar. Setidaknya kita bisa mencari tahu alasan Kim In Cheol dibawa ke rumah sakit".
"Pimpinan Lee. Saya tidak bilang kalau kita harus menyelidikinya sendiri", ucap Sun Dong dengan mimik sedikit takut.
Myung Hyun masuk ke dalam, tanpa menghiraukan ucapan Sun Dong.
Myung Hyun memperkenalkan diri sebagai Pimpinan dari tim CDC, "kau mengenal Kim In Chul, kan?, tanyanya pada Pria 1 tanpa rasa takut.
"Bagaimana mungkin aku mengenalnya?". jawab Pria 1 mengelak
Myung Hyun : Kau pasti tahu Rumah Sakit Sang Rok. Kudengar, beberapa hari yang lalu kau kesana.
Pria 1 : Lalu bagaimana jika aku mengenalnya?. Harus kulaporkan padamu?. Dan kau...Kau pikir kau siapa?. Menginterogasiku. Anak itu juga, Kim In Cheol, kenapa kau mencari anak yang sudah mati?
Myung Hyun : Bagaimana kau bisa tahu Kim In Cheol sudah meninggal?. Kau bilang kau tidak mengenalnya?.
Pria 1 tampak kebingungan karena keceplosan bicara. Myung Hyun kembali menyerang dengan pertanyaan, "Kau yang memindahkan Kim In Cheol ke Rumah Sakit Sang Rok, kan?. Bukan karena dia sakit. Apa tujuanmu membawanya ke sana?".
Pria 2 yang berada di ruangan sebelah, menampakkan diri di depan Myung Hyun. Sepertinya dia bos di tempat ini. Wajahnya terlihat lebih sangar dari Pria 1, "Kau datang darimana?", tanyanya pada Myung Hyun.
"Kami dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular", ucap Sun Dong memberikan kartu nama.
Pria 2 menjelaskan suatu hari ada seorang direktur rumah sakit meminta bantuan padanya untuk mencari orang yang hilang. Agar tidak menimbulkan kekacuan.
(kemungkinan besar, orang hilang ini akan digunakan untuk kelinci percobaan).
Sebelum itu terjadi, Kim In Chul yang tak sanggup membayar hutang, bersedia menjual organ tubuhnya pada lintah darat. Pria 2 lalu menyerahkan In Chul pada direktur rumah sakit. Pria 2 berpikir ini cara yang lebih aman dari pada menjual organ tubuh In Chul. Mereka juga menerima bayaran yang tak sedikit dari direktur rumah sakit.
Myung Hyun : Jadi yang sebenarnya terjadi di dalam Rumah Sakit kau benar-benar tidak tahu?
Pria 2 : Jujur saja, aku juga sangat penasaran. Alasanku datang ke rumah presdir untuk melihat apa aku bisa menemukan sesuatu. Tapi istrinya juga tidak tahu apa-apa.
"benarkah", tanya Myung Hyun dengan wajah tak percaya.
Pria 2 : Kalau tidak percaya lupakan saja. Tapi, aku jadi semakin penasaran, Kim In Cheol bukan satu-satunya orang yang kami bawa ke rumah sakit. Kenapa kau hanya mencari Kim In Cheol?. Apa dia masih hidup?.
Myung Hyun : ya, dia masih hidup.
Pria 2 : masih hidup. Jadi kalau kami menemukannya, apa yang akan terjadi?. Kukira dia sudah mati.
Myung Hyun : jika kebetulan kalian bertemu dengannya, jaga jarak. Jangan melalukan kontak dengannya.
"Memangnya ada apa dengan anak itu?. Jangan bilang dia terinfeksi virus?", tanya Pria 1 dengan senyum mengejek.
Myung Hyun diam tak menjawab, wajahnya terlihat sangat serius. Senyum di wajah Pria 1 dan Pria 2 menghilang melihat tatapan tajam Myung Hyun.
"Jika kau mengingat sesuatu, hubungi nomor ini", ucap Myung Hyun sebelum pergi.
"sampai jumpa..sampai jumpa", ucap Sun Dong membungkukan badan dan tersenyum lebar. Jelas sekali kalau ia takut pada lintah darat itu....
Pria 1 bicara pada Pria 2 setelah melihat Myung Hyun dan Sun Dong pergi, "Kakak, Anda sengaja tidak memberitahu mereka kalau presdir datang kemari sebelum dia meninggal".
Pria 2 tertawa, "Jadi yang dimaksud direktur itu adalah ini. Bagaimanapun aku lebih tertarik untuk menghasilkan uang. Cari Kim In Chul, dan bawa dia kemari".
Sun Dong tersenyum lega karena bisa keluar dari kantor lintah darah dengan selamat, "Mereka ketakutan saat mereka dengar Kim In Chul mungkin terkena penyakit menular".
Myung Hyun berkata mereka perlu orang-orang yang memiliki hubungan dengan rumah sakit Sang Rok. Mencangkup kontak bisnis dan yang lainya.
Ponsel Myung Hyun berdering, dari Ketua tim Go. Ketua tim Go memberitahukan bahwa taksi yang menabrak Myung Hyun adalah taksi gelap tanpa identitas. Menabrak Myung Hyun dengan sengaja. Ketua tim Go menduga sopir taksi dan Kim In Chul berkelompot.
Seorang pengemis tua memberikan In Chul sepotong roti, "Makanlah. Walaupun sudah kadaluarsa, kau tidak akan sakit memakannya. Perut kita dan ususnya ini tahan terhadap bakteri yang biasa. Tahukah kau mengapa banyak pemuda akhir-akhir ini menderita hepatitis A?. Itu semua karena orangtuanya terlalu berlebihan menjaga anak mereka".
In Chul tetap diam, tak menanggapi perkataan pengemis tua itu.
Myung Hyun berdiri di depan ruang perawatan Seo In. Melihat Seo In terbaring di ruang perawatan, mengingatkannya pada saat Jeon Hui meninggal 3 tahun lalu. Penyebabnya sama, karena penyakit menular. Myung Hyun melihat jam di ponselnya. Waktu menujukkan pukul 5.42 Am. Myung Hyun pergi dengan langkah berat.
Seo In membuka mata, melihat Myung Hyun berjalan menjauh dari ruang perawatan.
Myung Hyun keluar dari rumah sakit. Dari dalam mobil, ia melihat mobil ambulance datang membawa seorang pasein yang terinfeksi virus.
Dokter Se Jin dan perawat Lee membawa pasien ke ruangan ICU. Suster Lee mengenalinya sebagai dokter Park bagian UGD. Dalam keadaan lemah, dokter Park berusaha untuk bicara, "Kita harus menemukan pasien itu".
Dokter Se Jin pergi ke ruang security. Memeriksa gambar video yang tertangkap rekaman CCTV 2 hari yang lalu. Terlihat dokter Park di depan resepsionis dan sosok In Chul yang jalan masuk ke dalam rumah sakit. Dokter Se Jin terkejut melihat wajah In Chul. Raut wajahnya menampakkan seperti pernah melihat wajah In Chul sebelumnya.
Dokter Se Jin dan beberapa dokter lainnya pergi keruangan UGD. Ia memberitahu dokter Kim, saat ini dokter Park berada di ruang perawatan isolasi karena terinfeksi virus. Untuk itu ia minta pada dokter Kim untuk segera memindahkan semua pasein yang ada di ruang UGD. Pembawa virus berada dirumah kemarin malam. Para dokter UGD lainya dan juga para perawat diminta untuk pergi keruang karantina dan menjalani test. Apakah mereka telah terinfeksi virus atau tidak.
Tak hanya itu, dokter Se Jin juga meminta daftar orang-orang yang bertugas shift malam pada 2 hari yang lalu. Dokter Kim terdiam, tampak shock dan juga bingung dengan penuturan Dokter Se Jin.
Setelah mengkordinasikan semua hal yang harus di lakukan, dokter Se Jin menghubungi Myung Hyun. Memberikabar bahwa In Chul sempat datang kerumah sakit Nasan. Myung Hyun yang saat itu dalam perjalanan menuju markas CDC berbalik arah menuju rumah sakit. Tak lupa, ia menghubungi ketua tim Go tentang kabar yang baru saja ia dapat.
Tim CDC tiba di rumah sakit Nasan. Myung Hyun membagi tugas. Sun Dong bertanggung jawab untuk bagian dalam rumah sakit dan UGD. Ketua tim Go bertanggung jawab atas sekeliling rumah sakit. Dan periksa semua orang yang berada diradius 1 km. Joo Young memeriksa kamera video, untuk melihat dari mana arah In Chul datang dan pergi. Sementara Ji Won bertugas pergi ke rumah sakit terdekat. Bisa jadi In Chul pergi ke rumah sakit lain. Semua mulai bergerak sesuai arahan yang diberikan Myung Hyun.
Myung Hyun menemui dokter Se Jin, bertanya kapan In Chul muncul di rumah sakit ini. Dokter Se Jin bilang In Chul datang tengah malam. Dokter Park yang bertugas di UGD diisolasi setelahmenunjukkan gejala terinfeksi. Menurut keterangan Dokter Park, 2 hari yang lalu, ia bertemu dengan seorang pria muda. Pria muda itu merasa tidak sehat dan meminta dilakukan tas darah. Tapi pria muda itu menghilang begitu saja.
Dokter Se Jin mengajak Myung Hyun untuk melihat rekaman CCTV. Myung Hyun melihat Mr. X yang terekam dalam video. Myung Hyun ingat pria asing itu sempat menghalanginya saat mengejar In Chul di stasiun gangnam, "kenapa dia ada disini", tanya Myung Hyun penasaran. Dokter Se Jin diam tak berkomentar. Wajahnya juga terlihat penasaran.
Markas CDC.
Myung Hyun memutar ulang rekaman video rumah sakit.
" Anda yakin itu orang asingnya?", tanya ketua tim Go.
Myung Hyun : tentu saja, keberadaan dia di stasiun Gangnam hari itu, bukan suatu kebetulan. Dia dengan sengaja menghalangi jalanku untuk membantu Kim In Cheol melarikan diri.
Joo Young memerika rekaman di depan jalan rumah sakti. Tertangkap gambar In Chul saat masuk kerumah sakit, tapi anehnya rekaman sosok In Chul tidak terlihat saat keluar dari rumah sakit.
"Mungkin dia keluar dari pintu yang lain?, ucap Sun Dong.
"Aku sudah memeriksanya. Lagipula, ini titik yang paling penting", jawab Joo Young.
Joo Young lalu memutar rekaman 20 menit kemudian setelah In Chul masuk kerumah sakit. Di depan jalan tertangkap gambar Mr. X dan Mr. T yang berdiri tak berjauhan. Ji Won langsung mengenali taksi yang terparkir di tepi jalan. Taksi itu yang menabrak Myung Hyun.
Ketua tim Go : orang-orang ini sepertinya mereka berkerjasama
Sun Dong : sepertinya mereka mencari seseorang
Myung Hyun memperhatikan dengan seksama. Mengulang rekaman di rumah sakit, tampak wajah In Chul yang ketakutan saat melihat Mr. X berdiri di belakang. "mereka mencari Kim In Chul. Kim In Chul melarikan diri setelah melihat orang asing itu".
Ketua tim Go : Jadi, Kim In Chul bukan bagian dari mereka.
Myung Hyun : Dari awal, Kim In Cheol tidak tahu kalau dia terinfeksi. Dia baru mengetahuinya setelah mendengar temannya meninggal. Masalahnya... siapa... kenapa mereka membantu Kim In Cheol melarikan diri?.
In Chul menutupi tubuhnya yang menggigil kedinginan dengan kertas koran. Ia kembali teringat saat masih menjadi pasien di rumah sakit Sang Rok. Pada saat kebakaran, In Chul mencoba keluar dari kamarnya yang terkunci. Ia semakin panik saat melihat asap yang mulai masuk dari celah pintu. Sekuat tenaga, ia mencoba untuk membuka pintu tapi tetap saja tidak berhasil. Ia berteriak meminta pertolongan. Asap mulai memenuhi ruangan. In Chul meringkuk di pojok, menutup hidungnya agar tidak menghirup asap.
In Chul berhasil keluar. Ia terkejut melihat beberapa pasien lainya yang sudah meninggal di lorong rumah sakti, Saat In Chul berjalan, seorang dokter menangkap kaki In Chul. In Chul ketakutan melihat wajah dokter yang tampak mengerikan. In Chul melepas pegangan dokter itu dan melarikan diri.
(kemungkinan dokter itu adalah direktur rumah sakit)
Ji Won bertanya pada Myung Hyun, mungkinkah seseorang memamfaatkan In Chul untuk menyebarkan virus ini. Myung Hyun menjawab tak yakin, tapi buktinya mengarah kesana. Apapun motifnya seseorang telah menciptakan situasi ini. Kunci untuk memecahkan teka-teki ini adalah Kim In Chul. Mereka harus melakukan cara terbaik untuk mendapatkan In Chul.
In Chul membangunkan pengemis tua yang memberinya sepotong roti. "kakek,,kakek...anda sudah tidur", panggilnya.Tak ada sahutan meski ia berkali-kali memanggil. In Chul mulai panik melihat tubuh kakek yang tidak bergerak. Ia lalu membalik tubuh kakek. Dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat kakek yang tak lagi bernyawa. Darah keluar dari mata dan kedua telinga kakek. In Chul ketakutan, tanpa pikir panjang pergi dari tempat itu.
Joo Young, Ji Won, ketua tim Go dan Sun Dong menatap layar monitor. Tanda merah di layar monitor bergerak-gerak. Menandakan penyebaran virus yang semakin meluas.
Ketua tim Go : Apa yang terjadi. Apa ini kesalahan sistem?. Tidak mungkin terjadi begitu banyak secara bersamaan.
Ji Won : Tingkat penyebarannya lebih cepat dari yang kita duga.
Joo Young : Berapa jumlah orang yang baru saja terinfeksi?
Sun Dong : Bukankah sebaiknya kita menghubungi keluarga kita untuk memperingatkan mereka mengenai hal ini?. Bagaimana jika anggota keluarga kita yang terserang?
Ji Won : cepat, hubungi Pimpinan Lee.
Myung Hyun menerima telepon dari seseorang. Dari orang itu Myung Hyun mendapat informasi bahwa saat ini Kim In Chul terlihat di lobby markas CDC. Myung Hyun berlari, secepat mungkin menuju lobby.
Di lobby markas CDC tampak In Chul yang berdiri di antara para pekerja cleaning service dan petugas lainya. In Chul diam sambil memperhatikan sesekiling, seperti sedang menunggu seseorang.
Myung Hyun sampai di lobby, tapi ia tak melihat In Chul. Hanya ada 2 dokter, petugas security dan cleaning service. In Chul bangkit dari duduknya. Myung Hyun dan In Chul saling berhadapan dari jarak jauh. Myung Hyun menunujuk In Chul, "Semuanya menjauh dari dia. Dia adalah orang yang terinfeksi virus", ucap Myung Hyun berteriak.
Semua orang yang ada di lobby berlari menjauh setelah mendengar teriakan Myung Hyun. In Chul diam saja, bingung dan tak tahu harus bagaimana.
Dokter Kim Se Jin mengambil sampel darah Seo In. Dokter Se Jin menatap Seo In yang semakin melemah. Kenapa tatapan dokter Se Jin tampak mencurigakan seperti ini....!!!!!
Kembali ke lobby. Kini hanya ada Myung Hyun dan In Chul berdua. Wajah In Chul tetap terlihat tenang. Berbeda dengan Myung Hyun, wajahnya tegang dengan napas naik turun karena kelelahan berlari.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?????...
END
Komentar :
In Chul sadar dirinya penyebar virus setelah melihat pengemis tua meninggal di depan matanya. Saya merasa kasihan pada In Chul. Hidupnya selalu ketakutan. Lepas dari lintah darat, eh malah di jadikan kelinci percobaan,...merana bener hidupnya.
Dari episode 1, saya merasa karakter dokter Se Jin misterius. Sikapnya yang selalu diam, membuat saya makin penasaran. Lebih penasaran dengan karakter dokter Yoon. Apa mungkin dokter Se Jin secara tak langsung terlibat?...ini hanya perkiraan saya saja, abaikan jika tidak benar.
Dan satu lagi, Kim Do Jin, 100% saya yakin dia terlibat dalam kasus ini. Lihat saja bagaimana dia bertingkah seolah-olah menutup mata untuk menghentikan penyebaran virus ini. Yang dia pikirkan hanyalah menguntungkan dirinya sendiri.
setuju nuri,,,,
ReplyDeleteaq rasa kim do jin lah pemilik dae yeong industy, dia sengaja membiarkan virus menyebar dan kemudian dialah yang menjual antivirus (vaksin)nya dan dokter se jin merupakan peneliti yg bekerja pada kim do jin.
Penelitian dokter yoon 2 th sebelumnya sengaja disabotase demi keuntungan KDJ.
btw salam kenal nuri
ewie
Wew semakin seru aja nih critanya. Ditunggu klanjutan nya ya mba nury. Oia.. Kelanjutan sinopsis 100 hundred inheritance dan incarnation of money juga ditunggu ya. Makasih.lam kenal..
ReplyDeletedaebak
ReplyDeletetambah penasaran... mba nuriii ni masih tayang apa udah tamat ya
ReplyDeletemasih, minggu ini tayang episode 8,, makin seru....
Delete