Pages - Menu

Friday, September 06, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Epiosde 30 Part 1

Tamu undangan mulai memasuki ballroom acara. Presdir Lee menerima banyak ucapan dari para kerabat dan tamu yang datang. Presdir Lee terlihat bahagia, sama sekali tidak mengetahui ada hal yang tidak beres. Tak jauh darinya Sol Joo duduk dengan gelisah , ia terus melihat ke arah pintu masuk, berharap Se Yoon akan muncul.

Di meja lain ada Hong Ju dan Chul Goo. Mereka menanti dengan sabar menunggu acara di mulai. 

Joo Ri terus gelisah. Tidak bisa duduk diam, mondar-mandir di sekitar ruangan, seolah hal itu bisa sedikit menghilangkan kegelisahannya. Joo Ri menengok ponselnya untuk kesekian kali. Tidak ada kabar apapun. Joo Ri semakin gelisah, "Sunbae. Kumohon cepatlah datang", gumannya takut.

Young Ja masuk dengan wajah muram. Joo Ri tanya apa Se Yoon sudah datang. Young Ja merasa pertunangan Joo Ri akan batal. Kita hanya punya waktu 5 menit, tapi dia belum muncul. Persiapkan dirimu untuk kemungkinan terburuk.

Joo Ri marah, "Berhenti bicara begitu!. Dia akan datang. Pasti".

"Sadarlah, gadis bodoh!. Kau masih tidak mengerti?". 

Pintu terbuka, Joo Ri sigap menoleh melihat siapa yang datang. Joo Ri melengos tidak suka ternyata Chul Goo yang muncul. Chul Goo heran kenapa belum siap, ini hampir waktunya di mulai. Young Ja mengeluh, "Aigo". Joo Ri menghela napas berat. 

Se Yoon memasuki lobby, disaat yang sama Joo Ri dan Young Ja keluar dari ruang tunggu, jalan menuju Ballroom. "Sunbae!", seru Joo Ri tersenyum lega melihat Se Yoon berada tak jauh darinya.

Young Ja langsung marah-marah, "Jam berapa ini sekarang. Apa kau ini masih waras?".

Sol Joo keluar dari Ballroom, melihat Se Yoon. Ia benar-benar senang putranya datang. Sol Joo tahu Se Yoon pasti akan datang, putranya bukanlah orang yang tidak bertanggung jawab.

Se Yoon meminta maaf pada Joo Ri. Joo Ri mengeleng, tersenyum bahagia. Seolah berkata tidak apa-apa. Young Ja melotot tidak terima, "Maaf?. Kau pikir cukup dengan meminta maaf. Bagaimana bisa kau melakukan ini pada kami?. Lihat Joo Ri. Dia menjadi kurus karena khawatir".

Joo Ri menyenggol Young Ja meminta ibunya diam. Sol Joo berkata Young Ja bisa lanjut memarahi Se Yoon nanti, sebentar lagi acara akan dimulai. Young Ja menyuruh Se Yoon menemuinya lagi setelah pesta selesai, belum puas memarahi.

"Aku tidak datang kesini untuk bertunangan", ucap Se Yoon tegas.

Ke-3 wanita ini kaget dibuatnya. Se Yoon menatap wajah Joo Ri sekilas, lalu dengan langkah mantap memasuki ballroom. Sol Joo mencoba mencegah, mengajaknya bicara. Tapi Se Yoon terus jalan tanpa menghiraukan. Se Yoon jalan lurus menuju podium.

Tanpa berpikir panjang, Se Yoon pun bicara, " Yang terhormat keluarga dan para teman, sulit bagiku untuk mengatakan ini, tapi setelah banyak pertimbangan, .aku tidak bisa bertunangan.

Sol Joo sesak napas. Joo Ri syok, dan para tamu mulai berkasak-kusuk. Sementara Presdir Lee memandang marah. 

Se Yoon kembali bicara, "Aku bisa saja menghindar untuk muncul disini, tapi kupikir itu akan terlalu kasar. Aku minta maaf".

Se Yoon turun dari podium. Berdiri ditengah-tengah ruangan. Lalu membungkuk 90 derajat sebagai pemohonan maaf.

Joo Ri terjatuh duduk lemas di lantai. Pandangannya kosong. Young Ja panik, "Joo Ri kuatkan dirimu Joo Ri-ah".

Presdir Lee berdiri marah, "Apa yang kau katakan". Karena tekanan emosi penyakit jantungnya kambuh. Sol Joo panik, tim pemasaran yang ada disana dengan cepat membawa presdir Lee kerumah sakit.

Sebagai kakak, tentu saja Chul Goo tidak terima adiknya bahkan keluarganya di permalukan seperti ini. Tanpa babibu lagi, ia pun langsung melayangkan pukulannya ke wajah Se Yoon. Se Yoon tersungkur tanpa perlawanan, sengaja tidak melawan.

Joo Ri, Young Ja dan para tamu undangan lainnya teriak kaget. Chul Goo menarik Se Yoon bangun, belum puas memukul. Sol Joo tidak terima putranya dipukul, "Hentikan. Kau pikir kau sedang melakukan apa?".

Young Ja teriak, "Dia memang pantas di pukul".

"Nyonya Bang", teriak Sol Joo tidak percaya. 

Young Ja teriak lebih nyaring, "Tidak ada ruginya bagi kami!. Pukuli saja  dia sampai mati!
Bajin*** semacam itu!". 

Chul Goo makin semangat menghajar Se Yoon, "Jangan Khawatir ibu. Pukulan keadilan, kau mendengarnya, kan?. Bangun!". 

Chul Goo menarik bangun Se Yoon, bersiap melayangkan bogem mentahnya. Joo Ri berdiri di tengah-tengah mereka, "Hentikan. Lepaskan dia". Chul Goo menyingkirkan Joo Ri, "Sadarlah, gadis bodoh!. Kau masih mempunyai perasaan terhadapnya?".

Sol Joo mengancam akan memanggil polisi jika Chul Goo tidak mau berhenti.

"Apa aku harus begitu?. Maafkan aku", ucap Chul Goo. Dan satu pukulan keras telak mendarat di wajah Se Yoon untuk kedua kalinya. Badan Se Yoon terhempas jauh kebelakang, hingga menghancurkan ice carving love yang ada di tengah ruangan.

Teriakan nyeri mengema di penjuru ruangan. Young Ja bahkan ketakutan sendiri melihat kemarahan Chul Goo. Joo Ri tercengang. Pusing, sedih dan malu. Pertunangan impiannya kini menjadi mimpi buruk.

Sol Joo menangis panik, mencemaskan keadaan putranya. Cairan merah mengalir di bibir bawah Se Yoon. Chul Goo menghembuskan napas puas. Emosinya seperti banteng yang ngamuk. Dan Hong Ju menatap tidak suka dengan kebrutalan suaminya itu.

Chae Won menulis sesuatu. Ia berhenti sejenak untuk melihat jam. Jarum jam menunjukkan pukul 14.55. Pikirnya pasti Joo Ri dan Se Yoon kini telah resmi bertunangan. Chae Won mengambil kartu undangan dan membuangnya ke bak sampah.

Kakek duduk santai membaca koran di ruang tengah, Choon Hee membuatkan kakek teh apricot kakek. Choon Hee menyarankan kenapa kakek tidak pergi ke perkumpulan orang tua dan bermain catur dengan teman sebaya. Kakek merasa bermain catur itu tidak menghibur, membuat mie adalah hal yang paling menarik baginya. Choon Hee berpendapat, kakek memang terlahir sebagai pengrajin mie.

Choon Hee meminta izin apa ia boleh memijat bahu kakek. Kakek dengan senang hati membolehkan. Choon Hee pun menunjukkan keahliannya memijat, "Bagaimana rasanya". "Enak. Rasanya menyegarkan", jawab kakek. 

Choon Hee berkata ia bersedia memijat kakek 30 menit setiap hari. Dengan bercanda kakek tanya berapa banyak tip yang Choon Hee minta. Choon Hee menjawab semakin banyak semakin bagus.

Do Hee dan Kang Sook muncul di tangga, lagi-lagi mereka sirik, "Ck..ck..ck..Lihat bagaimana dia bersikap genit", cibir Do Hee. Kang Sook menambahkan bagaimana mungkin Choon Hee bahkan merayu kakek. Do Hee tidak tahu jika kakek gampang terbujuk dengan rayuan. Kang Sook berkata Choon Hee pastilah rubah dalam bentuk manusia, ayah melunak dengan senyumannya. Do Hee tahu itu, dia terlahir memang untuk menggoda laki-laki.

(Bukan gampang dirayu, tapi kakek tahu Choon Hee tulus memperhatikannya. Tidak seperti Do Hee dan Kang Sook yang hanya mencari nilai tambah). 

Di lantai 2 Hyo Dong di sidang Ki Moon dan Ki Choon. Ki Choon berkata meskipun Hyo Dong masih dalam masa bulan madu, tidak seharusnya dia selalu berada di bawah kendali istri, "Kau seharusnya mendisiplinkan istrimu. Bagaimana mungkin kau selalu terpengaruh olehnya?". 

Ki Moon kembali menagih janji Hyo Dong untuk tidak ikut kompetisi, "Kau tidak boleh melanggar janjimu seperti ini". Hyo Dong juga pusing, Choon Hee sama sekali tidak mendengarnya, "Apa yang harus aku lakukan?".

Ki Choon mengatakan sesuatu demi kebaikan Hyo Dong, ia berkata, "Sekali menjadi pecundang, selalu menjadi pecundang. Tiga bulan pertama pernikahan adalah masa-masa penting. Tiga bulan itu akan menentukan takdirmu!". 

Ki Moon membenarkan. Ki Choon berkata lagi, "Jika kau tidak mendominasinya sejak awal, kau akan berada di bawah kakinya. Ada banyak pria semacam itu". Ki Moon kembali mengiyakan. Ki Choon berkata disini ada contohnya, ia lalu menoleh pada Ki Moon. Ki Moon bengong, "Hei. Kau pikir aku ini apa?". 

"Itu benar kau berada di bawah kakinya", ujar Ki Choon. Ki Moon marah. Ki Choon tak peduli, lalu bicara pada Hyo Dong, "Bagaimanapun, untuk mengambil kepemimpinan, kau harus mencegahnya untuk mengikuti kompetisi itu. Mengerti?".

Hyo Dong yang polos hanya diam saja, terpengaruh dengan perkataan Ki Choon. Ki Choon tak ada bedanya, dia juga berada di bawah kendali Kang Sook, padahal mereka sudah bercerai tapi masih tinggal bersama. 

Nenek menjahit baju kakek, ia tak habis pikir, "Kau bisa saja membagi rata uang itu dan memberikannya kepada masing-masing anak kita, bukannya memicu pertengkaran diantara mereka". Kakek berkata nenek tidak mengerti. 

Nenek : Aku mengerti. Aku mengenalmu. "Aku punya 10 milyar. Lihatlah aku." Kau ingin membuat anak-anakmu memperlakukanmu dengan baik. Lagipula, jangan lupa untuk memberiku bagiannya juga.

Kakek tanya kenapa nenek mengejar uangnya, kenapa membutuhkan uang itu. Nenek bercanda, "Untuk membuat sebuah awal yang baru dengan seorang pria muda".

"Apa kau pikir kau bisa mendapatkan seorang pria muda?", cibir kakek. 

Nenek menunjukkan foto wedding yang menempel di dinding, "Kau melihatku memakai gaun pengantin. Aku masih cukup menarik", jawab nenek percaya diri. 

Tidak seperti biasanya kali ini kakek meladeni lelucon nenek, "Benar. Mungkin kau bisa menikah lagi dan punya setidaknya tiga anak lagi". Kakek menepuk pelan pinggang nenek.

Nenek geli, "Aneh sekali kau bercanda mengenai hal itu".

Kakek tersenyum lepas, perlahan senyumnya hilang berganti wajah sendu. Kakek, rahasia apa yang kau sembunyikan????...

Ki Ok benar-benar menunjukkan perhatiannya pada Kang Jin, ia bahkan dengan senang hati mencuci selimut Kang Jin tanpa diminta. Kang Jin bingung, ini perkerjaanya kenapa Ki Ok yang melakukan. Kang Jin menyuruh Ki Ok keluar dari bak cucian. Ki Ok berkata tidak apa-apa, menyuruh Kang Jin segera pergi kerja. 

Kang Jin tersenyum lalu mendekatkan pipinya, "Cubit aku". Ki Ok heran, kenapa?. Kang Jin meminta sekali lagi, ayolah. Ki Ok tersipu lalu mencubit gemas ke-2 pipi Kang Jin. Kang Jin teriak kesakitan, yang berarti ini adalah nyata bukan mimpi. Lalu tertawa senang, "Kau begitu baik padaku, jadi aku tidak bisa percaya kalau ini nyata".

Ki Ok tersipu, beralasan kalau mereka adalah partner. Ini bukan apa-apa. Kang Jin melepas sepatu, menyuruh Ki Ok keluar. Ki Ok tidak mau. Kang Jin berkata ini pekerjaan laki-laki, biar aku yang melakukannya lalu melangkah masuk ke bak cucian.

Kang Jin mendorong Ki Ok keluar, tapi Ki Ok tetap berdiri kukuh di tempatnya. Hingga akhirnya wajah mereka berdekatan. Baik Kang Jin maupun Ki Ok sama-sama kikuk menyadari wajah mereka yang hanya berjarak beberapa senti saja. Ki Ok malu dan berkata Aku bisa melakukannya sendiri. Kang Jin membalas, "Aku akan melakukannya. Jangan khawatir dan keluarlah".

Ki Ok terpeleset, Kang Jin dengan cepat menahan tubuh Ki Ok, hingga terjadilah adegan yang sering kita lihat di drama korea. Ekspresi kaget dan saling menatap satu sama lain....

Tapi karena canggung, Kang Jin kehilangan keseimbangan hingga akhirnya Ki Ok benar-benar jatuh ke bak cucian..Hahahaha. Dengan posisi kaki terbuka lebar. Susah payah Kang Jin berhasil menarik Ki Ok berdiri, membuat mereka berpelukan.

Sesampainya di rumah, Se Yoon di damprat habis-habis'an oleh Presdir Lee. Beruntung Presdir Lee hanya mengalami serangan jantung ringan, tidak separah seperti sebelumnya. Presedir Lee marah besar, ia tanya apa Se Yoon masih waras. "Bagaimana bisa kau mengecewakan Ayah seperti ini?". 

Perkataan yang bisa Se Yoon ucapkan saat ini hanyalah permintaan maaf. Tentu saja Presdir Lee tidak puas dengan permintaan maaf Se Yoon, "Itu adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Kau seharusnya mengatakan pada kami lebih awal jika kau ingin membatalkannya. Kita mengundang para tamu, dan kau menodai keluarga!". 

Sol Joo memohon Presdir Lee berhenti memarahi Se Yoon. Sol Joo mengatakan beberapa hari sebelum pertunangan, Se Yoon sudah mengutarakan niatnya membatalkan pertuangan, hanya saja Sol Joo yang memaksa Se Yoon untuk tetap melanjutkan pertunangan. Sol Joo berpikir Se Yoon akan mendengarnya, jika ia terus mendesak. Ia mengaku salah telah bertindak ceroboh. 

"Apa?', Presdir Lee kaget dan tanya apa alasan Se Yoon melakukan ini. 

"Aku ingin memulai kembali. Setelah aku kehilangan Eun Seol, kupikir aku tidak bisa jatuh cinta lagi. Jadi dalam keputusasaan, aku memutuskan untuk bertunangan dengan Joo Ri. Tapi tiba-tiba, aku tersadar bahwa aku belum berakhir. Kupikir aku lebih memilih untuk memulai kembali daripada harus menyerah pada diri sendiri".

Tamu-tamu telah pulang, dan Ballroom tempat acara pun telah kosong. Yang tersisa hanya ruangan yang berantakan sisa dari kemarahan Chul Goo. Di pojok meja, Joo Ri melamum sendirian, masih syok dan tidak percaya atas apa yang telah menimpanya hari ini.

Pandangannya beralih pada cake pertunangan, Joo Ri mengangkat cake itu lalu membuanganya ke lantai. Melampiaskan kemarahan. Setelah itu Joo Ri menangis meraung-raung. Young Ja datang dengan membawa mantel untuk Joo Ri, sebagai seorang ibu perasaannya juga hancur melihat putrinya sedih. 

Young Ja menenangkan Joo Ri dan mengajaknya pulang. Tangis Joo Ri semakin deras. Setiap tetes air mata Joo Ri, membuat hati Young Ja bertambah sakit. Joo Ri tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang, bagaimana ia bisa hidup.

Young Ja minta Joo Ri sadar, masih banyak pria lain di dunia ini. Apa masalahnya dengan dia, ibu mohon berhentilah menangis. Ibu akan menemukan pria yang bagus lebih baik dari dia untukmu. Jadi lupakan soal Se Yoon.  Mengerti?. 

Joo Ri teriak histeris, menyalahkan Chae Won lah penyebab dari semua masalah ini. Young Ja tak mengerti kenapa Joo Ri mengungkit-ungkit wanita itu lagi. Joo Ri mengatakan, "Chae Won akal dari semua masalahnya. Jika bukan karena dia, Se Yoon tidak akan menjauhi kita dan aku tidak perlu melakukan skema itu. Ini semua adalah salahnya".

(Kenapa malah menyalahkan Chae Won?. Sadar diri Joo Ri, Ibumu lah akar dari semua permasalahan ini. Dan lihat sifat burukmu sendiri!).

Young Ja yang memang dari dasarnya tidak menyukai Chae Won, sependapat dengan Joo Ri. Baginya Chae Won itu terlahir untuk menghancurkan keluarganya. Joo Ri yakin pasti ada sesuatu yang terjadi antara Chae Won dan Se Yoon, jika tidak mana mungkin Se Yoon akan melakukan ini padanya. Young Ja tanya, maksdunya Se Yoon tertarik dengan Chae Won. 

Joo Ri : Aku meragukan hubungan mereka dari awal. Cara dia memandangnya begitu penuh kasih sayang. Itu sebabnya aku mencoba berbagai cara untuk mengusirnya keluar.

Young Ja : Wanita itu. Beraninya dia main mata dengan Se Yoon?

"Aku tidak bisa memaafkannya. Aku tidak akan membiarkannya!", Joo Ri menghapus air mata lalu jalan keluar. Young Ja mengikuti di belakang.

Chul Goo dan Hong Ju lebih dulu berada di luar hotel. Hong Ju tanya apa Joo Ri lebih baik sekarang.Chul Goo kesal dan mengatai Joo Ri sebagai gadis bodoh, "Aku bisa saja mematahkan kaki pria itu. Tapi karena kau menghentikanku, aku menahan kesabaranku".

Joo Ri marah, memukul Chul Goo beberapa kali, "Oppa sama sekali tidak membantu". Joo Ri jalan menuju mobil. Chul Goo semakin kesal, "Kenapa dia melampiaskannya padaku!".

Young Ja : Tinggalkan dia sendiri. Dia perlu untuk melampiaskannya. Pulanglah duluan. 
Chul Goo : Ibu tidak pulang bersama kami?. 
Young Ja : Ibu harus mampir ke suatu tempat bersama Joo Ri.

Young Ja menyusul Joo Ri. Chul Goo tanya mau pergi kemana. Hong Ju mengajak Chul Goo pulang, aku lelah.

Choon Hee mencuci tumpukan piring kotor. Chae Won datang ke dapur, heran melihat dapur berantakan sekali. Choon Hee berkata ia menjadi tumbal hari ini, bibi-bibi Chae Won sengaja meninggalkan pekerjaan ini dan pergi keluar.

"Ibu seharusnya meminta bantuanku", kata Chae Won. 
"Tidak apa-apa. Ibu bisa melakukannya sendiri pelan-pelan", jawab Choon Hee. 

Chae Won berkata dengan adanya bantuan akan lebih cepat. Chae Won mengambil napkin, mengelap perabotan makan yang sudah di cuci.

"Terima kasih putriku", ucap Choon Hee tersenyum

"Sama-sama, ibu", sahut Chae Won. Keduanya tertawa riang. 

Joo Ri dan Young Ja ternyata datang ke rumah mie, apa lagi jika bukan ingin melabarak dan menyalahkan Chae Won. Begitu sampai Joo Ri yang sudah tak sabaran buru-buru keluar dari mobil meski di larang Young Ja.

Young Ja dan Joo Ri teriak-teriak memanggil nama Chae Won dari luar, kelakuan mereka seperti preman. Choon Hee dan Chae Won kaget dengan suara ribut-ribut. Chae Won keluar untuk melihat siapa yang datang. 

"Kenapa kalian kesini?', tanya Chae Won begitu mengetahui siapa yang datang.

Young Ja balik tanya, "Kenapa kalian kesini?". Kau benar-benar tidak tahu?. Kau menghancurkan pertunangannya dan membuat kami dipermalukan!. Sekarang kau puas?. Kau wanita mengerikan.

Chae Won menunjukkan wajah terkejut. Young Ja teriak, "Jangan pura-pura terkejut!'. Young Ja berancang-ancang ingin memukul Chae Won. Joo Ri menahan, minta ibunya menyingkir.

"Apa janji rahasiamu dengan Se Yoon?, tuduh Joo Ri. 

"Apa?", tanya Chae Won tak mengerti. 

"Jangan pura-pura tidak tahu", sentak Joo Ri. "Apa kalian berjanji untuk menikah di waktu yang akan datang?". 

"Kami tidak pernah melakukan itu", jawab Chae Won jujur. 

Joo Ri tidak percaya, "Jadi kau tidak ada kaitannya dengan pembatalan pertunangan ini?. Kau pikir aku akan mempercayaimu?". 

 Chae Won : Terserah padamu untuk percaya atau tidak. Aku tidak pernah membuat janji semacam itu dengannya. Dan bahkan jika aku melakukannya, aku tidak perlu mengatakannya padamu.

"Kau wanita sialan!", Joo Ri mengayunkan tangannya ingin menampar. Sebuah tangan dengan cepat menangkap pergelangan tangan Joo Ri, sebelum tamparan itu menyentuh wajah Chae Won. 

"Beraninya kau mencoba memukulnya?", bentak Choon Hee. Ya, pemilik tangan yang menangkap pergelangan tangan Joo Ri itu adalah Choon Hee. Joo Ri melotot terkejut, Choon Hee memegang tangan Joo Ri dengan sangat erat.

Young Ja langsung bertindak, "Hei. Lepaskan tangannya!. Beraninya kau memegang pergelangan tangan putriku?". Young Ja menarik tangan Choon Hee, mencoba membebaskan tangan Joo Ri, tapi cengkraman Choon Hee sangat kuat hingga sulit di lepaskan.

Chae Won tidak tinggal diam, ikut menarik tangan Young Ja. Young Ja sedikit terkejut, tidak biasanya Chae Won berani melawan seperti ini, "Apa kau gila?. Lepaskan tanganku. Lepaskan!".

"Lepaskan tangan Ibuku terlebih dahulu!", jawab Chae Won. 

Young Ja mencibir, "Ibu?. Dimana Ibumu disini? Dia sudah mati bertahun-tahun yang lalu".
Choon Hee : Itu sebabnya kau meremehkannya dan mencoba untuk memukulnya?
Young Ja : Dia mencuri kekasih putriku. Dia tentu saja pantas untuk dipukuli!. 

Choon Hee : Chae Won. Bukankah dia mantan Ibu mertuamu?
"Ya", jawab Chae Won. 

Choon Hee ke Young Ja : Sungguh, kau bertemu dengan musuh terburukmu  pada waktu yang terburuk. Kau membuat tuduhan palsu terhadap suamiku dan melakukan hal-hal jahat
pada putriku. Kau adalah ibu mertua paling kejam!. (Betul, mertua paling kejam en nyebelin dalam sejarah drama korea. Hahahaha).

Young Ja : Beraninya kau mengoceh. 

Terjadilah adegan tarik menarik antara 2 pasang ibu dan anak ini. Choon Hee terus menarik tangan Joo Ri, membuat Joo Ri kesakitan. Young Ja tak mau kalah menarik tangan Choon Hee, dan Chae Won membalas menarik tangan Young Ja lebih kuat. Pada akhirnya Young Ja lah yang tidak tahan, "Lepaskan tanganku. Lepaskan!". Chae Won tidak mau melepaskan, sebelum Young Ja melepaskan tangan Choon Hee lebih dulu.

Young Ja mengalah melepas tangan Choon Hee lebih dulu. Choon Hee tetap memegang tangan Joo Ri. Joo Ri melotot, lalu menarik tangannya dengan kasar.

Joo Ri ke Chae Won : Kau bilang kau tidak ada hubungan dengannya. Jika kau mengubah kata-katamu, aku tidak akan membiarkanmu!. 

Young Ja : Sebelum kau mengambil tindakan, keluarga Se Yoon tidak akan membiarkannya Seorang janda dengan latar belakang keluarga miskin semacam ini. Ibunya akan memisahkan mereka.

(Tanganku gatel, pengen nabok mulut bawelnya Young Ja, huffftt...).

Choon Hee tidak terima, "Chae Won ku lebih baik di bandingkan putrimu. Berhenti membuat kekacauan dan keluar dari sini!". 

Young Ja : Jangan pernah kau berani membandingkan putriku dengan wanita kelas rendah ini!.

Choon Hee membalas, "Putrimu adalah pecundang karena gagal mendapatkan hati seorang pria dan dia menyalahkan Chae Won!". (I Love Choon Hee).

Young Ja : Apa kau sudah gila?. Mulutmu nerocos terus!
Chae Won : Tolong hentikan. Tidak ada lagi yang harus kami bicarakan dengan kalian. Pulanglah!

Young Ja bergerak ingin memukul Choon Hee, Chae Won melindungi Choon Hee. Menahan tangan Young Ja dan mendorongnya jauh-jauh. Hampir saja Young Ja jatuh jika Joo Ri tidak memegangi.

Young Ja tak percaya,  "Bagaimana bisa dia (Chae Won) begitu kuat?".

Chae Won memeluk Choon Hee erat. Young Ja dan Joo Ri pergi. 

Nafas Young Ja ngos-ngos'an. Di dalam mobil ia bertanya-tanya siapa wanita tadi itu. "Chae Won memanggilnya Ibu. Apa Ayahnya menikah lagi?".
"Itu tidak penting", teriak Joo Ri. "Ayo pulang".

Mobil Young Ja berjalan pergi, Choon Hee lari-lari keluar, menyiram garam sebagai penghilang sial. Choon Hee teriak, "Jika kau mengganggu putriku lagi, aku akan melemparkan garam  ke mukamu!",. Meski teriakannya itu tidak mungkin di dengar Young Ja. Tapi setidaknya itu bisa membuat perasaannya lebih lega.


Chae Won menyusul keluar. Choon Hee mengelus rambut Chae Won, tanya apa putrinya baik-baik saja. Chae Won menjawab tidak apa-apa, "Tidakkah Ibu terkejut?. Maafkan aku". Choon Hee berkata ia sudah melewati berbagai macam kesulitan dalam hidup, jadi ini bukanlah apa-apa.  

Choon Hee ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi, "Kelihatannya pertunangannya dibatalkan. Apa kaitannya denganmu?". Chae Won diam, tak tahu harus menjawab apa.

Chul Goo mencoba menelpon Young Ja dan Joo Ri, tapi tak ada satupun dari mereka yang menjawab telepon. Ms. Park memberitahu kalau hari ini adalah ulang tahun Hong Ju. Orang yang dibicarakan pun nonggol, Chul Goo tanya apa ini hari ulang tahunmu. Hong Ju tidak suka Ms. Park memberitahukan hari ulang tahunya pada Chul Goo. Ms. Park minta maaf, lalu kembali ke dapur. 

"Kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau ini hari ulang tahunmu?", tanya Chul Goo. 
Hong Ju : Hari terburuk bagi Ibuku. Tidak ada seorangpun yang memberikan selamat di hari ulang tahunku.

Chul Goo mengajak Hong Ju keluar, berkeliling mencari udara segar dan makan di luar. Hong merasa tidak perlu, suasana dirumah sedang kacau. Chul Goo bilang gagalnya pertunangan Joo Ri dan ulang tahun Hong Ju adalah suatu hal yang berbeda. Ia minta Hong Ju bergegas naik ke kamar untuk ganti baju. Hong Ju menurut, baiklah. 

Joo Ri dan Young Ja pulang. Chul Goo berkata akan mencarikan pria yang lebih baik dari pada Se Yoon, "Lupakan saja dia. Sudah kubilang, aku tidak menyukainya dari awal. Ini untuk kebaikan".

Joo Ri : Apa? Apa itu yang bisa kau katakan sekarang?
Young Ja : Kakakmu hanya mencoba untuk menghiburmu.

Joo Ri membentak, "Aku tidak membutuhkanmu!. Kau tidak membantu!", lalu lari ke kamar. Si manja ini selalu saja begini kelakuannya. 

Chul Goo menilai adiknya itu sangat bodoh, "Kenapa menjadi sangat tertekan saat pria itu mengatakan tidak menginginkannya?". Young Ja berkata Joo Ri merasa sedih, mengetahui Se Yoon dicuri orang kelas rendahan. "Kami baru kembali dari Paju. Ibu pikir wanita itu mencuri kekasih Joo Ri".

Chul Goo :  "Wanita itu?. Maksudnya Chae Won?. 
Young Ja : Joo Ri berkata kalau mereka berdua kelihatannya saling menyukai satu sama lain.

Chul Goo langsung lari keluar. Hong Ju yang kebetulan melihat dari tangga tanya kemana Chul Goo pergi. Young Ja menjawab telah terjadi sesuatu, jadi dia baru saja pergi keluar. Hong Ju menghela napas kecewa, acara jalan-jalannya batal. 

Belum hilang rasa terkejut Chae Won, Chul Goo datang menambah masalah. Chae Won tidak tahan lagi, "Sekarang giliranmu?. Sebenarnya apa yang dipikirkan keluargamu, kalian datang bergiliran!". Chul Goo tanya apa itu benar, bahwa Se Yoon membatalkan pertungangan karena Chae Won?.

"Berapa kali harus kuulangi?. Tidak, bukan begitu", sangkal Chae Won.

"Tidak, kan?. Lalu kenapa dia membatalkannya?". 

 "Kenapa kau bertanya padaku?. Bagaimana aku tahu ?".

Selama dalam perjalanan Chul Goo memikirkannya berulang kali, tapi ia tidak bisa menemukan jawabannya. Kenapa tiba-tiba Se Yoon mengubah pikirannya. "Apa karena Joo Ri adalah adikku? Bukan. Dia tahu aku adalah kakaknya sebelum dia memutuskan untuk bertunangan. Lalu apa karena dia mempunyai kekasih baru?. Bukan. Joo Ri bilang kalau dia masih belum bisa melupakan kekasihnya yang meninggal 3 tahun yang lalu".

Chae Won tidak mengerti maksud perkataan Chul Goo. Maksud Chul Goo adalah Se Yoon tidak punya alasan tertentu untuk membatalkan pertunangan. Jika memang Chul Goo penasaran, Chae Won menyuruh Chul Goo bertanya langsung pada orang yang bersangkutan, dari pada datang kesini hanya mengganggunya.

Chul Goo minta Chae Won bersedia bersumpah, bahwa Chae Won tidak ada hubungannya dengan Se Yoon. Jika itu bohong, maka ia bisa gila. "Kau boleh mempunyai hubungan dengannya, tapi langkahi dulu mayatku. Ini peringatanku yang terakhir".

Chae Won tidak tahan lagi, "Cukup. Aku tidak bisa mendengarkanmu lagi. Kau pikir kau ini siapa memperingatkanku?. Jangan berbuat lancang". Chae Won pergi.

Chul Goo teriak, "Aku sudah mengatakan dengan jelas. Jika itu bohong, aku benar-benar akan jadi gila. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan".

Young Ja masuk ke kamar Joo Ri, membawa obat penenang. Ia menyuruh Joo Ri segera meminumnya, setelah itu Young Ja bertanya, "Apa kau yakin ini karena Chae Won?. Dia tegas membantah hal itu".
"Aku bukan orang bodoh", guman Joo Ri. 

"Yah, mereka terlihat agak terlalu dekat saat ibu pertama kali melihat mereka bersama-sama. Saat Chae Won kehilangan ingatannya, Se Yoon datang membantunya dan merawatnya". 

"Jadi kenapa Ibu memasukkan dia ke rumah sakit jiwa?", teriak Joo Ri emosi. "Jika Ibu tidak melakukan itu, mereka tidak akan pernah bertemu. Pada akhirnya akulah korbannya".

Young Ja beralasan, ia tidak tahu kalau masalahnya akan jadi begini. Joo Ri menyalahkan Young Ja dan Chul Goo yang telah menghancurkan masa depannya. Young Ja berkata itu berlebihan, paling lama 3 hari orang-orang akan melupakan kejadian ini. Joo Ri tidak peduli orang-orang bergosip tentang dirinya, yang terpenting baginya adalah Se Yoon. Ia tidak bisa hidup tanpanya.

"Ini adalah hubungan takdir yang terburuk", keluh Young Ja. "Wanita kelas rendah itu berbakat untuk menghancurkan keluargaku. Bagaimana bisa dia menghalangi jalan kedua anakku?". 

Ponsel Joo Ri berdering, dari Sol Joo. Sol Joo menelpon karena mengkhawatirkan kondisi Joo Ri. Ia mengaku salah dan meminta maaf. Jika ia tidak memaksa meneruskan pertunangan, pasti Joo Ri tidak akan terluka seperti ini, "Maafkan Ibu. Ibu benar-benar minta maaf".

Joo Ri terisak, "Tidak apa-apa. Ini bukan kesalahan ibu". Sol Joo tidak tahu apakah kata-kata ini bisa menghibur hati Joo Ri, baginya tidak ada wanita yang pantas menjadi pendamping Se Yoon selain Joo Ri. Meskipun ini sulit Sol Joo minta Joo Ri bersabar, dan pelan-pelan seiring waktu mencoba mengubah hati Se Yoon. 

Young Ja marah, menarik paksa ponsel Joo Ri, bicara langsung dengan Sol Joo, "Nyonya Lee, karena kau terus begini, Joo Ri tidak bisa membulatkan pikirannya". Joo Ri berusaha merebut ponselnya kembali. Young Ja tetap bertahan, "Sadarlah, gadis bodoh". Joo Ri diam tidak berkutik.

"Ingat?. Saat putramu pergi untuk bersembuyi, bukankah aku memintamu untuk membatalkannya?. Tapi kau memaksa dan melanjutkan pertunangan itu, dan lihatlah kami sekarang. Kami dipermalukan di depan umum!".

Sol Joo minta maaf.  Young Ja berpikir rencana pernikahan ini hanyalah sia-sia, berhentilah menggoyahkan Joo Ri. Sol Joo mengerti betapa tertekannya keluarga Young Ja saat ini, tapi ia minta Young Ja tolong pikirkan soal hubungan baik yang sudah terjalin di antara mereka. Young Ja tidak peduli, "Persetan dengan hubungan. Ada orang lain dalam pikiran putramu. Hubungan apanya?". 

Sol Joo tanya apa maksudnya, orang lain siapa. Young Ja mengejek, "Seorang Ibu selalu menjadi orang terakhir yang tahu. Putramu dan Chae Won...Terserahlah!. Kepalaku sudah penuh dengan kekhawatiran mengenai putriku. Kau uruslah putramu". Young Ja mematikan telepon, "Sialan", umpatnya kesal.

Giliran Joo Ri yang marah, memukul badan Young Ja beberapa kali. Young Ja kaget, "Sadarlah, gadis bodoh!". Lalu balas memukul Joo Ri.

Sol Joo ingat perkataan Se Yoon, kalau dia mulai membuka hatinya untuk cinta yang baru. Kini Sol Joo tahu siapa wanita yang dimaksud Se Yoon. Seseorang yang sangat tidak ia sukai, "Tidak. Aku tidak boleh membiarkannya".

Apa lagi yang akan dilakukan Sol Joo, apa dia akan kembali menentang hubungan cinta Se Yoon, sama seperti 3 tahun yang lalu???.


Sinopsis A Hundred Years Inheritance Epiosde 30 Part 2


Komentar :
I Like Choon Hee. Ndak rugi punya ibu tiri seperti Choon Hee, udah baik, pengertian, penyayang, dan yang lebih keren lagi bisa melindungi Chae Won dari gempuran penjahat. Hyo Dong emang gak salah pilih istri. Choon Hee merupakan sosok ibu terbaik dari semua karakter ibu yang ada dalam drama ini. TOP.

5 comments:

  1. Yeyeyeye.... Babak baru dimulai pertemuan antara sol joo dan choon hee akan membuka cerita baru ^_^ makasi sinopsisnya mba nuri

    ReplyDelete
  2. Wakakaka itu adegan Ki Ok - Kang Jin bikin ngeklek aja...

    ReplyDelete
  3. mba nuri makasi buat sinopsisnya. semangat yaaa

    ReplyDelete
  4. Min,yg 30part2 - 50nya kok gak bisa dibuka ya ? Pdhl udh seru ni ceritanya T_T

    ReplyDelete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)