Chae Won mencoba merebut pil tidur dari tangan Chul Goo. Chul Goo bertahan, hingga mereka jatuh ke atas tempat tidur. 2 pria menerobos, salah satu dari mereka bahkan sempat mengambil gambar Chae Won dan Chul Goo dalam "Posisi itu". Rupanya mereka tidak datang sendirian. Ada Hong Ju dan Ny. Ma yang di belakang mereka.
Petugas polisi dari Seocho akan menahan Chul Goo atas tuduhan perselingkuhan. Chae Won menolak mentah-mentah. Chae Won menjelaskan kalau dia hanya ingin mencegah Chul Goo bunuh diri. Chae Won minta Chul Goo bicara, menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Chul Goo tanya, "Tunggu. Jika aku ditangkap karena perselingkuhan, itu akan membenarkan perceraian, kan?. Petugas membenarkan, "Perselingkuhan bisa dijadikan prasyarat dari perceraian".
Dengan otak sintingnya, Chul Goo menemukan sebuah ide gila dengan mengakui telah melalukan perselingkuhan, "Ya! Aku melakukan perselingkuhan. Aku tidak bisa melupakan mantan istriku, jadi kami bertemu dan bercinta Jika mencintai adalah dosa, aku yang akan menerima hukumannya".
Chae Won terkejut dan marah, "Apa yang kau bicarakan?".
Tanpa rasa malu, Chul Goo bicara berbisik ke Chae Won, "Maaf sayang, kita bisa kembali seperti kita dulu. Bertahanlah sedikit lagi".
Petugas memeriksa isi kamar dan menyita semua barang bukti termaksud pil tidur milik Hong Ju. Petugas mengatakan Chul Goo mempunyai hak untuk membela diri sesampainya di kantor polisi nanti.
"Baiklah. Aku Mengerti!", ucap Chul Goo lantang. Dengan senyum lebar Chul Goo menyodorkan tangannya, "Kau tidak memborgolku?".
"Ide bagus. Terima kasih", sahut Chul Goo dengan senyum lebar. "Ayo kita pergi. Aku sangat bersemangat!". Chul Goo keluar kamar tanpa di perintah.
Chul Goo tersenyum sinis, "Dia sedang berada di langit ke sembilan". Lalu melototi Chae Won.
Chae Won membela diri, "Aku tidak bersalah!. Aku tidak melakukan kesalahan". Petugas membawa Chae Won, dia berkata Chae Won mempunyai waktu membela diri di kantor polisi nanti. Chae Won menurut mengikuti petugas.
Tinggal Ny. Ma dan Hong Ju berdua. Hong Ju menyadari sesuatu, kalau ia membuat tebakan yang salah. Tapi tidak begitu dengan Ny. Ma. Kita melihat semuanya, apanya yang salah.
Di Hotel yang sama. Sol Joo dan presdir Lee makan malam bersama Tuan dan Ny. Choi. Tuan Choi menanyakan bagaimana dengan kondisi kesehatan Presdir Lee. Presdir Lee menjawab kesehatannya sudah jauh lebih baik, ia berhenti mengkomsumsi alkohol dan istrinya membuatkan makanan sehat untuk dirinya.
Ny. Choi menanyakan rumor yang beredar tentang Se Yoon. "Apa rumor itu benar?. Aku mendengar desas-desus kalau dia berkencan dengan rekan kerjanya yang berstatus janda". Sol Joo menyangkal, "Omong kosong. Kenapa dia berkencan dengan wanita semacam itu?. Rumor itu terjadi setelah penundaan pertunangannya".
Ny. Choi berpikir kalau pertunangan Se Yoon dibatalkan. Sol Joo yang tak ingin kehilangan muka, kembali berbohong dengan bilang, "Kami hanya menundanya karena beberapa alasan". Presdir berdehem. Sol Joo permisi keluar sebentar.
Sol Joo berdiri di lobby, ia merasa malu Se Yoon menjadi bahan gosip. Sol Joo melihat Young Ja yang berlari-lari masuk ke lobby dengan memanggil-manggil nama Chul Goo.
Tak lama kemudian Chul Goo bersama Chae Won, Hong Ju, Ny. Ma dan juga petugas keluar dari lift. Sol Joo dengan jelas melihat mereka, ia heran kenapa Chae Won ada disini. Young Ja panik dan tanya apa yang terjadi. "Kau tidak minum pilnya, iya kan?". Chul Goo berkata tidak meminum pilnya, jangan khawtir.
Young Ja marah, "Anak nakal!. Ibu sangat mengkhawatirkanmu!. Ngomong-ngomong, siapa pria-pria itu?".
"Mereka adalah detektif", jawab Ny. Ma.
Young Ja kaget, "Ny. Ma. Apa yang anda lakukan disini?".
Hong Ju : Aku bersama detektif menggerebek mereka berselingkuh.
Young Ja : Apa? Berselingkuh?. Siapa?. Anak-anak ini?
Ny. Ma : Ya.
Sol Joo terkejut. Ia berdiri tak jauh dari mereka hingga bisa mendengar dengan jelas. Ditambah lagi lobby yang sepi membuat suara mereka semakin nyaring.
Young Ja : Itu omong kosong. Tidak mungkin. Itu tidak benar. Chul Goo mencoba melakukan bunuh diri, jadi mantan istrinya datang kesini untuk menghentikannya. Dan begitu juga aku setelah mendapat telpon darinya.
Ny. Ma : Itu terserah para detektif untuk menilainya.
Young Ja : Tidak ada hal semacam itu!. Perselingkuhan?.
Petugas tetap membawa Chul Goo dan Chae Won pergi. Young Ja panik, ia marah pada Hong Ju, "Apa kau ini sudah gila?. Kau tidak boleh menuduh suamimu yang tidak bersalah!". Ny. Ma menyuruh Young Ja berhenti berteriak, seperti wanita yang tidak beradab. "Kami adalah publik figur. Kenapa menyebabkan keributan?. Ayo kita pergi", Ny. Ma mengajak Hong Ju pergi.
Sebelum pergi Hong Ju mendelik marah ke Young Ja. Young Ja kebingungan," Hei!. Hei! Hong Ju!", teriak Young Ja lari mengejar.
Masalah ini semakin membuat Sol Joo menilai rendah Chae Won, "Perselingkuhan?. Beraninya wanita kotor itu menginginkan putraku!".
Di kantor polisi, Chae Won dan Chul Goo di tanyai secara terpisah. Petugas tanya kapan Chul Goo mulai menjalin hubungan dengan Min Chae Won. Chul Goo berpikir sebelum menjawab, "Sekitar 2 bulan yang lalu". Petugas bertanya, "Menurut pernyataan Nyonya Ma ong Ju kau sudah mulai berkencan dengan Nona Min semenjak pernikahan keduamu. Benarkah itu?".
"Ya. Itu benar", jawab Chul Goo
"Lalu apakah kau mengakui tuduhan perselingkuhan?"
Chul Goo mengangkat tangannya seperti orang mengucapkan sumpah, "Ya, aku mengakui. Aku melakukannya", Chul Goo tanpa malu mengakuinya meski semua itu hanya bohong belakang. Ia melakukan ini agar bisa bercerai dengan Hong Ju.
Chul Goo mengangkat tangannya seperti orang mengucapkan sumpah, "Ya, aku mengakui. Aku melakukannya", Chul Goo tanpa malu mengakuinya meski semua itu hanya bohong belakang. Ia melakukan ini agar bisa bercerai dengan Hong Ju.
Chul Goo menoleh ke belakang, melihat Chae Won. Chae Won mendelik marah pada Chul Goo. Kesabarannya benar-benar habis menghadapi tingkah mantan suaminya itu. Kepada petugas Chae Won mati-matian menyangkal melakukan perselingkuhan dan mengatakan apa yang dikatakan Chul Goo itu hanya bohong belaka. Petugas tanya apa yang dilakukan Chae Won di kamar hotel.
Chae Won menjawab jujur seperti yang sebenarnya terjadi, kalau kedatangannya ke hotel itu hanya untuk menghentikan Chul Goo melakukan bunuh diri, "Aku bersumpah, aku tidak pernah melakukan kesalahan. Kau akan melihat kalau tuduhan perselingkuhan itu tidak benar setelah penyelidikan".
Presdir Lee dan Sol Joo pulang kerumah, diruang tengah Se Yoon menyambut kedatangan mereka. Melihat wajah Se Yoon membuat presdir Lee marah, "Aku sangat malu untuk mengangkat kepalaku!", ucapnya lalu masuk ke kamar.
Se Yoon tanya apa terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Sol Joo merasa sangat kecewa pada Se Yoon, "Kami makan malam dengan Tuan dan Nyonya Choi. Mereka membicarakan rumor tentang dirimu. Bagaimana bisa kau membuat kami mendengar kau berhubungan dengan wanita kotor itu?".
"Chae Won adalah wanita yang baik", ucap Se Yoon.
Sol Joo meradang, "Wanita yang baik?. Sehingga dia ditangkap karena berselingkuh?".
Se Yoon kaget, "Apa yang ibu bicarakan?".
Setelah menjawab pertanyaan, petugas memperbolehkan Chae Won pulang, mereka akan memanggil Chae Won dalam beberapa hari untuk investigasi ulang. Chae Won keluar dari kantor polisi dengan kemarahan menggungung. Tidak ada tuduhan yang lebih buruk dari tuduhan perselingkuhan. Tuduhan ini melukai harga diri Chae Won.
Chul Goo yang dasarnya tidak tahu malu terus menempel, menghalangi jalan Chae Won, "Kau pasti terkejut", ucap Chul Goo tanpa rasa bersalah. Aku tahu kau marah, tapi ini demi kebaikan rujuknya kita. Masalahnya berubah sesuai keinginan kita". (Kita?. loe, aja kali!).
Chae Won menampar wajah Chul Goo, "Kau membuatku menjadi kriminal "Demi kebaikan"?", teriaknya marah.
Chul Goo : Aku tahu kau sangat tertekan tapi aku akan menyelesaikan masalahnya secepatnya. Jadi jangan khawatir.
Chae Won : Kau bajin*** tidak ada harapan. Seharusnya aku meninggalkanmu mati sendirian. Aku pasti sudah gila mendengarkan perkataanmu.
Chul Goo : Chae Won-ah
"Jangan memanggil nama ku!", teriak Chae Won murka. "Aku tidak akan pernah memaafkanmu".
Chae Won jalan pergi, Chul Goo menarik tangannya Chae Won, "Aku ingin memulai kembali denganmu. Jika kita tidak bisa kembali ke masa lalu, .aku bisa melakukan hal yang bahkan lebih buruk dari ini".
"Lepaskan aku!", Chae Won menarik tangannya.
"Aku mencintaimu. Kenapa kau tidak bisa melihat hatiku?. Chae Won ah",
Chul Goo memaksa memeluk Chae Won. Chae Won memberontak, "Lepaskan aku!. Lepaskan aku!". Tapi tenaga Chul Goo lebih kuat darinya, Chul Goo semakin mengeratkan pelukannya, "Maaf aku Chae Won-ah....Chae Won-ah.....".
Chul Goo memaksa memeluk Chae Won. Chae Won memberontak, "Lepaskan aku!. Lepaskan aku!". Tapi tenaga Chul Goo lebih kuat darinya, Chul Goo semakin mengeratkan pelukannya, "Maaf aku Chae Won-ah....Chae Won-ah.....".
Kapten Lee Se Yoon sampai di kantor polisi, ia langsung emosi melihat Chul Goo memaksa memeluk Chae Won seperti itu. Se Yoon menarik Chul Goo, mendaratkan tinjunya. Chul Goo terhempas ke belakang, bibirnya berdarah.
Se Yoon merangkul bahu Chae Won, "Apa kau baik-baik saja?". Chae Won mengangguk pelan. Chae Won tampak nyaman berlindung dan menangis dalam pelukan Se Yoon.
Se Yoon : Jika kau memainkan trik padanya lagi, aku tidak akan memaafkanmu.
"Apa? Beraninya kau", Chul Goo mengarahkan tinjunya. Dengan cepat Se Yoon memelintir tangan Chul Goo, hanya dengan menggunakan satu tangan. Chul Goo mengaduh kesakitan.
Se Yoon melepas tangan Chul Goo sekaligus mendorongnya. Chul Goo berguling di lantai, kepalanya membentur pintu kaca. Se Yoon membawa Chae Won masuk ke mobil. Chul Goo teriak, "Hei, berhenti disana. Hei".
Chul Goo ngomel sendirian melihat mobil Se Yoon jalan menjauh meninggalkan kantor polisi, "Dia bersikap seperti itu lagi. Menggunakan kekerasan di depan kantor polisi. Kau akan mati saat aku melaporkanmu ke..."
Chul Goo ngomel sendirian melihat mobil Se Yoon jalan menjauh meninggalkan kantor polisi, "Dia bersikap seperti itu lagi. Menggunakan kekerasan di depan kantor polisi. Kau akan mati saat aku melaporkanmu ke..."
"Sungguh hati yang murni", ucap Hong Ju tiba-tiba dari arah belakang. "Aku tidak tahu kalau kau orang yang romantis begitu".
"Sejak kapan kau membuntutiku?", tanya Chul Goo.
Hong Ju menjawab tak lama setelah mereka menikah. Hong Ju meminta bantuan ibunya setekah melihat sikap Chul Goo yang mencurigakan. Ny. Ma ahli dalam memata-matai orang. Chul Goo mengucapkan terima kasih atas tuduhan Hong Ju. Ia siap masuk penjara atau nereka sekalipun, sepanjang itu bisa membuatnya bercerai dengan Hong Ju.
Hong Ju minta maaf karena mengecewakan Chul Goo, "Aku sangat tersentuh sehingga aku tidak bisa melepaskanmu".
Sepanjang perjalanan, Chae Won terus terisak. Se Yoon tanya apa kau baik-baik saja sekarang. Chae Won merasa dirinya bodoh dan menyedihkan, seharusnya ia tak pergi kehotel, tidak peduli apapun yang Chul Goo katakan saat itu. Se Yoon berkata Chae Won bukanlah orang bodoh, orang-orang yang telah memanfaatkan Chae Won itulah orang yang jahat.
Chae Won : Ngomong-ngomong, bagaimana kau mengetahuinya?
"Kau tahu aku adalah Kapten Lee melesat keluar masuk ke tempat-tempat untuk membantumu keluar dari masalah", canda Se Yoon. "Ibuku tidak sengaja melihatmu di hotel".
"Apa", Chae Won kaget, imagenya semakin buruk di mata Sol Joo
Se Yoon menanggapinya dengan santai. Se Yoon mengatakan Chae Won harus bekerja keras untuk mengembalikan image baik-nya. Ia akan bicara dengan pengacara Park untuk membantu menyelesaikan masalah ini. Pengakuan sepihak dari Chul Goo tidak bisa membuktikan suatu kasus. Jadi tenanglah.
Di depan pintu gerbang rumah mie, Chae Won mengucapkan terima kasih pada Se Yoon untuk hari ini. Se Yoon mengatakan Chae Won akan berterima kasih padanya untuk besok dan seterusnya. "Aku akan melindungimu mulai sekarang. Kau akan terus berterima kasih padaku".
"Aku tidak berniat untuk menumbuhkan kedekatan denganmu", kata Chae Won.
Se Yoon menggoda, "Ayolah. Jangan malu-malu Min Chae Won-ssi. Kau menangis di pelukanku tadi. Jangan berbalik".
"Dengar Lee Se Yoon-ssi".
Choon Hee datang menyapa mereka, "Kau sudah pulang!. Aku penasaran kenapa dia terlambat. Sepertinya kalian berkencan". Se Yoon tersenyum. Chae Won menyangkal, "Bukan begitu".
Choon Hee mengundang Se Yoon masuk ke dalam untuk minum teh. Se Yoon berpikir ini sudah larut, "Tapi jika anda memaksa, Baiklah". Se Yoon melangkah masuk sendirian ke halaman rumah mie dengan pede-nya....(Hihihihi) mengabaikan panggilan protes Chae Won.
Choon Hee tersenyum geli, "Dia ramah tidak seperti penampilannya. Ibu menyukainya". Chae Won minta ibunya jangan berkata begitu, hubungan kami tidak sedekat itu. Choon Hee mengerti, "Baiklah. Ayo kita masuk".
Tanpa malu ataupun rasa canggung, Se Yoon memberi hormat pada kakek dan nenek dengan gaya formal. Bisa di bilang ini adalah pengenalan diri Se Yoon secara resmi pada keluarga Chae Won. Nenek tersenyum. Ki Choon bengong, menujukkan wajah penasaran.
Tak lama kemudian, Chae Won dan Choon Hee masuk ke rumah. Chae Won heran, "Kenapa kau memberi hormat pada mereka?". Dengan polos Se Yoon berkata, "Hal ini wajar buatku untuk memberi hormat pada orang tua".
Choon Hee dan Hyo Dong tersenyum senang. Nenek memuji Se Yoon pria muda yang tampan dan juga sopan. Se Yoon tersenyum mengucapkan terima kasih. Choon Hee menyuruh Chae Won duduk disamping Se Yoon. Kakek tanya, "Jadi, kau adalah teman kerja Chae Won?". Se Yoon membenarkan. Nenek gantian tanya, "Lalu apa kau bekerja di dapur juga?".
Ki Moon menyahut, "Oh Ibu. Dia ada di posisi Direktur. Dia adalah putra dari Presdir".
"Aku tidak tahu itu", ujar Hyo Dong.
"Apa?", nenek kaget, badanya berasa lemas hingga huyung ke sisi kakek. Kakek menahan dan mendorong nenek untuk kembali duduk sendiri, hihihi. Kakek ga punya sisi romantis nich.
Nenek ingin tahu lalu bagaimana Se Yoon bisa berteman dengan Chae Won. Se Yoon menjawab, "Chae Won sangat baik dan cantik, jadi aku memintanya untuk berteman denganku".
"Direktur Lee", tegur Chae Won.
Ki Moon minta Chae Won diam, lalu tanya ke Se Yoon, "Kau belum menikah, kan?". Se Yoon menjawab belum. Ki Choon tanya lagi, "Apa kau mempunyai kekasih?". Se Yoon melirik Chae Won yang menunduk, "Aku menyukai seseorang. Aku sedang mencoba mendapatkan hatinya".
Ki Choon tertawa senang, mengerti maksud Se Yoon. Hyo Dong dan Chae Won kaget.
Ki Choon tertawa senang, mengerti maksud Se Yoon. Hyo Dong dan Chae Won kaget.
Chae Won memegang lengan Se Yoon, "Sekarang karena kau sudah memperkenalkan diri, silahkan pulanglah".
Nenek menegur, "Hei. Itu kasar menyuruh tamu kita untuk pulang.
Kakek : Kau tidak boleh membiarkan tamu kita pulang dengan perut kosong. Minumlah teh dulu.
"Terima kasih", Se Yoon dengan senang hati menerima tawaran minum teh. Sepanjang perbincangan itu, Se Yoon terus tersenyum. Menandakan ia sedang bahagia.
Ki Choon mendekati Hyo Dong, berguman pelan, "Aku mencium sesuatu yang mencurigakan di antara mereka. Kakak ipar, kurasa kau akan mendapatkan seorang menantu milyarder". Hyo Dong berdesis, "Berhenti omong kosong". Hyo Dong memperhatikan Se Yoon, tampak jelas kecemasan di wajahnya setelah mengetahui Se Yoon berasal dari keluarga Chaebol.
Kang Sook yang sejak tadi mengintip penasaran siapa orang tua dari teman Chae Won itu. Do Hee mencibir, "Penasaran?. Ibunya terjebak sebagai orang "jangan sentuh aku" di Korea, Baek Sol Joo". Choon Hee kaget, "Dia adalah putranya Sol Joo?". Do Hee balik tanya, "Apa kau kenal Sol Joo?".
"Bukankah dia istri dari Presdir di perusahaan tempat Chae Won bekerja?", tanya Choon Hee kurang yakin. Do Hee membenarkan. Choon Hee tanya lagi, "Jadi dia putra dari Presdir?'. Do Hee kembali membenarkan.
Kang Sook berkata Chae Won mendapatkan jackpot. Dia mengenalkannya pada keluarga, pasti karena mereka memiliki hubungan dekat. Do Hee menyuruh Kang Sook jangan berpikir terlalu jauh. Ia sangat mengenal bagaimana Sol Joo, dia tidak akan menerima wanita seperti Chae Won.
Choon Hee tersinggung, "Lihat cara bicaramu. Memang kenapa dengan Chae Won?". Do Hee berkata ia juga peduli pada Chae Won sebesar rasa kepedulian Choon Hee, tapi apa yang tidak mungkin akan tetap tidak mungkin. Kang Sook menebak wanita yang dibicarakan Do Hee itu bukan wanita biasa. Dia pasti sangat hebat.
Do Hee berkata mantan mertua Chae Won bukan tandingan bagi Sol Joo (dengan kata lain Sol Joo bisa bertindak lebih buruk dibandingkan Young Ja). Sol Joo membesarkan Se Yoon dengan sangat hati-hati. Se Yoon adalah cahaya dan harapan baginya. Mengalahkan Sol Joo adalah Mission Impossible.
Choon Hee tampak cemas, memandang punggung Chae Won dan Se Yoon bergantian. Dalam hatinya ia menilai Se Yoon pasangan yang sempurna untuk Chae Won. Tapi kenapa dia harus menjadi putranya Sol Joo. Choon Hee tahu Sol Joo berubah menjadi wanita yang berhati dingin dan angkuh.
Do Hee ingin tahu bagaimana Choon Hee bisa mengenal Sol Joo. Choon Hee menjawab jujur dengan bilang kami tumbuh bersama di panti asuhan yang sama. "Oh", seru Do Hee.
Chul Goo pulang ke rumah, Young Ja melotot marah. Ngomel sambil memukuli Chul Goo seperti anak kecil. "Sungguh memalukan. Sekarang kau benar-benar sudah gila!. Bahkan batu di pinggir jalan akan lebih baik dari pada kau!. Kau tidak boleh melakukan ini jika kau waras. Kau harusnya menemui psikiater.
Young Ja benar-benar kesal, mendorong kepala Chul Goo, "Kau harusnya menemui psikiater. Pasti ada sesuatu yang salah di otakmu". Chul Goo berkata benar-benar tidak ingin hidup bersama Hong Ju.
"Jadi kau memilih untuk dituduh melakukan perselingkuhan supaya bercerai?", teriak Young Ja.
Chul Goo berkata tidak masalah jika harus di penjara beberapa bulan. Young Ja semakin marah, kembali memukuli Chul Goo, "Kau tidak masuk akal. Pergilah sadarkan dirimu!". Chul Goo mengaduh kesakitan, "Berhenti memukuliku, jadi kenapa Ibu harus menghentikanku dari kematian?. Aku akan memulai dari awal lagi dengan Chae Won".
Chul Goo pulang ke rumah, Young Ja melotot marah. Ngomel sambil memukuli Chul Goo seperti anak kecil. "Sungguh memalukan. Sekarang kau benar-benar sudah gila!. Bahkan batu di pinggir jalan akan lebih baik dari pada kau!. Kau tidak boleh melakukan ini jika kau waras. Kau harusnya menemui psikiater.
Young Ja benar-benar kesal, mendorong kepala Chul Goo, "Kau harusnya menemui psikiater. Pasti ada sesuatu yang salah di otakmu". Chul Goo berkata benar-benar tidak ingin hidup bersama Hong Ju.
"Jadi kau memilih untuk dituduh melakukan perselingkuhan supaya bercerai?", teriak Young Ja.
Chul Goo berkata tidak masalah jika harus di penjara beberapa bulan. Young Ja semakin marah, kembali memukuli Chul Goo, "Kau tidak masuk akal. Pergilah sadarkan dirimu!". Chul Goo mengaduh kesakitan, "Berhenti memukuliku, jadi kenapa Ibu harus menghentikanku dari kematian?. Aku akan memulai dari awal lagi dengan Chae Won".
"Dasar bodoh". Young Ja kembali ingin memukul kepala Chul Goo. Eits...tapi meleset, Chul Goo dengan cepat menghindar lari ke kamar. Hahaha..lucu liat adegan ini.
Chae Won mengantar Se Yoon hingga pintu gerbang. Se Yoon tampak bahagia perkenalan dirinya pada keluarga Chae Won sukses, "Kakek dan nenekmu kelihatannya menyukaiku, dan Ibumu sudah mendukungku sejak awal".
Chae Won cemberut, "Apa kau mengacuhkanku?. Aku tidak mengatakan aku akan berkencan denganmu. Tapi kau memaksakan dengan caramu sendiri tanpa mempedulikanku".
Se Yoon : Aku cuma ingin meyakinkanmu tentang perasaanku. Maafkan aku jika kau tersinggung. Dan aku tidak pernah mengabaikanmu.
Se Yoon : Aku cuma ingin meyakinkanmu tentang perasaanku. Maafkan aku jika kau tersinggung. Dan aku tidak pernah mengabaikanmu.
Chae Won berpikir mereka tidak akan menjadi pasangan yang cocok, "Kita cukup dewasa untuk tidak bermain-main dengan cinta. Ini ceroboh". Se Yoon tak mengerti apa yang membuat Chae Won berpikir negatif begitu, tak perlu takut terlebih dahulu. Chae Won berkata tidak tertarik menjadi cinderella, "Kau bisa menemukan orang yang tepat".
Se Yoon dengan mantap berkata, "Min Chae Won, kau adalah orang yang tepat untukku". Chae Won kaget, "Lihat!".
"Ya, aku sedang melihatmu. Kau ingin aku memandangimu seharian?", goda Se Yoon. "Apa kau menyukaiku sebanyak itu?".
"Hentikan. Hanya saja ini tidak seperti dirimu", Chae Won merasa aneh tiba-tiba Se Yoon bersikap lain dari biasanya.
"Aku berlebihan untuk mengambil inisiatif dan membuat kemajuan. Aku merasa aneh bersikap seperti ini. Selamat malam", Se Yoon pamit pulang. Chae Won berdiri di tempatnya, bingung harus bersikap bagaimana.
Choon Hee mencuci piring. Ia masih kepikiran dan menyayangkan kenapa Se Yoon harus menjadi putranya Sol Joo. Masalahnya akan jadi rumit. (Sol Joo pasti akan semakin menentang hubungan Chae Won dan Se Yoon jika mengetahui bahwa Choon Hee ibu tiri Chae Won).
Hyo Dong mendatangi Choon Hee di dapur, wajahnya murung. Choon Hee tanya apa yang Hyo Dong pikirkan. Hyo Dong berkata ini masalah Se Yoon. Ia bisa menilai pria muda itu mencintai Chae Won. Choon Hee tanya apa Hyo Dong tidak menyukainya. Hyo Dong menghela napas berat, "Kurasa latar belakangnya terlalu bagus untuk Chae Won. Chae Won adalah seorang janda".
Chae Won lewat di dapur, mendengar percakapan kedua orang tuanya.
Hyo Dong mendengar dari Do Hee kalau ibunya Se Yoon bukan wanita biasa, "Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Aku lebih memilih untuk menjaga Chae Won di sisiku daripada membiarkan dia melewati neraka".
Choon Hee berkata hal itu juga membebani pikirannya. Hyo Dong hanya berharap putrinya menikah dengan seorang pria yang setara dengannya. Putra dari Presdir, itu terlalu berlebihan.
Chae Won sedih, apa yang dicemaskan ke-dua orang tuanya sebenarnya juga menjadi beban pikirannya.
Ki Ok mengurung diri seharian di kamar, ia ingat perkataan Kang Jin yang menyuruhnya pergi ke perjodohan. Nenek dan Kang Sook masuk, nenek menyuruh Ki Ok mengikuti perjodohan. Ki Ok tidak mau pergi. Nenek marah, "Lalu, apa kau akan mati sebagai seorang perawan?". Ki Ok menjawab, "Jangan khawatir. Aku tidak akan mati sebagai perawan".
Nenek membujuk, calon kali ini benar-benar pria baik, dia mempunyai pekerjaan tetap, memiliki rumah di daerah terbaik, juga seumuran dengan Ki Ok. Nenek menunjukkan foto pria calonnya, "Bukankah dia tampan?". Ki Ok sama sekali tidak tertarik.
Kang Sook heran, ia curiga Ki Ok mempunyai kekasih. Nenek berkata tidak mungkin, jika Ki Ok mempunyai kekasih pasti dia sudah mengenalkannya pada kita. Nenek berusaha merayu, Kang Sook menatap curiga. Yakin Ki Ok menyembunyikan sesuatu.
Sama halnya dengan Ki Ok, Kang Jin menggalau sendirian di kamar mengasihani dirinya sendiri. Dengan sedih Kang Jin mengadu pada mendiang orang tuanya. Seandainya saja usianya lebih muda 20 tahun, ia tak perlu merasakan patah hati.
Sol Joo duduk di ruang tengah, menunggu Se Yoon pulang. Tak lama Se Yoon datang. Dengan wajah marah Sol Joo tanya kau bersama siapa. Se Yoon menjawab jujur menemui Chae Won. Sol Joo meradang, "Apa kau sudah gila?. Apa urusanmu dengan perempuan jalang itu?". Se Yoon berusaha menjelaskan kalau Sol Joo keliru menilai Chae Won.
Sol Joo tidak mau mendengar, "Keliru?. Ibu melihatnya sendiri. Kau ingin mengulangi neraka seperti tiga tahun lalu?".
Se Yoon dengan mantap berkata, "Min Chae Won, kau adalah orang yang tepat untukku". Chae Won kaget, "Lihat!".
"Ya, aku sedang melihatmu. Kau ingin aku memandangimu seharian?", goda Se Yoon. "Apa kau menyukaiku sebanyak itu?".
"Hentikan. Hanya saja ini tidak seperti dirimu", Chae Won merasa aneh tiba-tiba Se Yoon bersikap lain dari biasanya.
"Aku berlebihan untuk mengambil inisiatif dan membuat kemajuan. Aku merasa aneh bersikap seperti ini. Selamat malam", Se Yoon pamit pulang. Chae Won berdiri di tempatnya, bingung harus bersikap bagaimana.
Choon Hee mencuci piring. Ia masih kepikiran dan menyayangkan kenapa Se Yoon harus menjadi putranya Sol Joo. Masalahnya akan jadi rumit. (Sol Joo pasti akan semakin menentang hubungan Chae Won dan Se Yoon jika mengetahui bahwa Choon Hee ibu tiri Chae Won).
Hyo Dong mendatangi Choon Hee di dapur, wajahnya murung. Choon Hee tanya apa yang Hyo Dong pikirkan. Hyo Dong berkata ini masalah Se Yoon. Ia bisa menilai pria muda itu mencintai Chae Won. Choon Hee tanya apa Hyo Dong tidak menyukainya. Hyo Dong menghela napas berat, "Kurasa latar belakangnya terlalu bagus untuk Chae Won. Chae Won adalah seorang janda".
Chae Won lewat di dapur, mendengar percakapan kedua orang tuanya.
Hyo Dong mendengar dari Do Hee kalau ibunya Se Yoon bukan wanita biasa, "Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Aku lebih memilih untuk menjaga Chae Won di sisiku daripada membiarkan dia melewati neraka".
Choon Hee berkata hal itu juga membebani pikirannya. Hyo Dong hanya berharap putrinya menikah dengan seorang pria yang setara dengannya. Putra dari Presdir, itu terlalu berlebihan.
Chae Won sedih, apa yang dicemaskan ke-dua orang tuanya sebenarnya juga menjadi beban pikirannya.
Ki Ok mengurung diri seharian di kamar, ia ingat perkataan Kang Jin yang menyuruhnya pergi ke perjodohan. Nenek dan Kang Sook masuk, nenek menyuruh Ki Ok mengikuti perjodohan. Ki Ok tidak mau pergi. Nenek marah, "Lalu, apa kau akan mati sebagai seorang perawan?". Ki Ok menjawab, "Jangan khawatir. Aku tidak akan mati sebagai perawan".
Nenek membujuk, calon kali ini benar-benar pria baik, dia mempunyai pekerjaan tetap, memiliki rumah di daerah terbaik, juga seumuran dengan Ki Ok. Nenek menunjukkan foto pria calonnya, "Bukankah dia tampan?". Ki Ok sama sekali tidak tertarik.
Kang Sook heran, ia curiga Ki Ok mempunyai kekasih. Nenek berkata tidak mungkin, jika Ki Ok mempunyai kekasih pasti dia sudah mengenalkannya pada kita. Nenek berusaha merayu, Kang Sook menatap curiga. Yakin Ki Ok menyembunyikan sesuatu.
Sama halnya dengan Ki Ok, Kang Jin menggalau sendirian di kamar mengasihani dirinya sendiri. Dengan sedih Kang Jin mengadu pada mendiang orang tuanya. Seandainya saja usianya lebih muda 20 tahun, ia tak perlu merasakan patah hati.
Sol Joo duduk di ruang tengah, menunggu Se Yoon pulang. Tak lama Se Yoon datang. Dengan wajah marah Sol Joo tanya kau bersama siapa. Se Yoon menjawab jujur menemui Chae Won. Sol Joo meradang, "Apa kau sudah gila?. Apa urusanmu dengan perempuan jalang itu?". Se Yoon berusaha menjelaskan kalau Sol Joo keliru menilai Chae Won.
Sol Joo tidak mau mendengar, "Keliru?. Ibu melihatnya sendiri. Kau ingin mengulangi neraka seperti tiga tahun lalu?".
"Ibu sudah berjanji akan menerima kekasihku yang berikutnya", tuntut Se Yoon. Sol Joo berdalih, tidak mengatakan akan menerima wanita sembarangan. Sol Joo langsung pergi ke kamar setelah mengatakannya, menolak penjelasan Se Yoon. Inilah sifat asli Sol Joo. Keras kepala dan berhati dingin.
Chae Won teringat pertolongan Se Yoon dikantor polisi. Ia menyadari perhatian Se Yoon selama ini padanya memang tulus. Chae Won mencoba mengendalikan hatinya, menepis perasaannya yang mulai tumbuh untuk Se Yoon. Seorang pria yang terlalu sempurna untuknya.
Pagi hari. Chul Goo membuka mata, disebelahnya ada Hong Ju yang masih tertidur dengan memeluknya. Sontak Chul Goo lonjat dari tempat tidur dan teriak histeris. Hong ju terbangun karena teriakan itu.
"Kenapa kau disini? Apa yang kau lakukan?. Siapa yang bilang kau bisa tidur di kasurku?', tanya Chul Goo histeris.
"Wajar saja untuk pasangan suami istri berbagi kasur", jawab Hong Ju.
Chul Goo tak merasa mereka masih menjadi pasangan suami istri. Kita sudah berakhir sejak kemarin. Hong Ju mengulangi perkataanya yang tersentuh dengan keteguhan cinta Chul Goo dan tidak ingin melepaskannya. Chul Goo tak percaya, "Apa kau ini setan?. Kenapa mengubah kata-katamu?". Hong Ju meminta maaf telah melewati batas kemarin, seharusnya ia tidak mendengarkan perkataan ibunya.
Chul Goo berlutut di lantai memohon, "Tolong kemblilah pada orang tuamu". Hong Ju berkata orang tuanya tidak akan menerimanya kembali. Chul Goo meledak, "Hei! Kau mengerebek kamar hotelku dengan detektif!. Kau membuatku menjadi begini!". Tadinya Hong Ju berpikir Chul Goo hanyalah anak mama yang manja, tapi ternyata kau memiliki cinta yang suci.
Chul Goo menegaskan, "Cinta suciku bukan untukmu, mengerti?. Tak perlu tersentuh!". Hong Ju tahu itu, tapi setidaknya Chul Goo bukan seorang penindas. "Kau orang yang paling bisa dipercaya yang pernah kutemui". Chul Goo frustasi, "Ini gila. Aku benar-benar bisa jadi gila!". Hong Ju menatap tajam Chul Goo, "Kau tidak bisa mendapatkannya kembali,. Dia sudah muak terhadapmu. Jadi berhentilah memuji diri sendiri dan sadarlah".
Chae Won teringat pertolongan Se Yoon dikantor polisi. Ia menyadari perhatian Se Yoon selama ini padanya memang tulus. Chae Won mencoba mengendalikan hatinya, menepis perasaannya yang mulai tumbuh untuk Se Yoon. Seorang pria yang terlalu sempurna untuknya.
Pagi hari. Chul Goo membuka mata, disebelahnya ada Hong Ju yang masih tertidur dengan memeluknya. Sontak Chul Goo lonjat dari tempat tidur dan teriak histeris. Hong ju terbangun karena teriakan itu.
"Kenapa kau disini? Apa yang kau lakukan?. Siapa yang bilang kau bisa tidur di kasurku?', tanya Chul Goo histeris.
"Wajar saja untuk pasangan suami istri berbagi kasur", jawab Hong Ju.
Chul Goo tak merasa mereka masih menjadi pasangan suami istri. Kita sudah berakhir sejak kemarin. Hong Ju mengulangi perkataanya yang tersentuh dengan keteguhan cinta Chul Goo dan tidak ingin melepaskannya. Chul Goo tak percaya, "Apa kau ini setan?. Kenapa mengubah kata-katamu?". Hong Ju meminta maaf telah melewati batas kemarin, seharusnya ia tidak mendengarkan perkataan ibunya.
Chul Goo berlutut di lantai memohon, "Tolong kemblilah pada orang tuamu". Hong Ju berkata orang tuanya tidak akan menerimanya kembali. Chul Goo meledak, "Hei! Kau mengerebek kamar hotelku dengan detektif!. Kau membuatku menjadi begini!". Tadinya Hong Ju berpikir Chul Goo hanyalah anak mama yang manja, tapi ternyata kau memiliki cinta yang suci.
Chul Goo menegaskan, "Cinta suciku bukan untukmu, mengerti?. Tak perlu tersentuh!". Hong Ju tahu itu, tapi setidaknya Chul Goo bukan seorang penindas. "Kau orang yang paling bisa dipercaya yang pernah kutemui". Chul Goo frustasi, "Ini gila. Aku benar-benar bisa jadi gila!". Hong Ju menatap tajam Chul Goo, "Kau tidak bisa mendapatkannya kembali,. Dia sudah muak terhadapmu. Jadi berhentilah memuji diri sendiri dan sadarlah".
Young Ja membawakan sarapan untuk Joo Ri, pagi hari ini suasana hatinya sedang baik. Joo Ri tanya bagaimana dengan kakak. Dengan sumringah Young Ja menjawab tentu saja dia dibebaskan dari tuduhannya. Joo Ri seakan tak percaya Hong Ju menarik tuntutannya. Young Ja berkata sudah jelas Chul Goo tidak melakukan apa-apa. Ia bisa melihat Hong Ju mulai mencintai Chul Goo.
Joo Ri tambah kaget lagi, "Siapa?. Kakak ipar?". Young Ja membenarkan, semalam mereka bicara banyak, dia benar-benar peduli terhadapa Chul Goo. Joo Ri merasa aneh, mereka bertengkar setiap hari. Young Ja berkata pertengkaran sepasang suami istri bisa cepat terselesaikan.
"Kakak memang pembuat masalah. Kenapa dia harus mengancam untuk melakukan bunuh diri?". Joo Ri menarik napas kesal, "Kenapa para pria menganggap Chae Won itu menarik?".
Young Ja : Aigo...aigo. Menarik?. Yang benar saja kau jauh lebih menarik dari pada dia.
Joo Ri : Aku benar-benar tidak bisa mengerti kenapa Se Yoon dan Kakak mengejar-ngejar dia!.
"Wanita jahat", umpat Young Ja. "Kenapa dia harus menghalangi jalan anak-anakku?".
Lanjut ke Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 32 Part 2
Komentar :
Se Yoon memang Gentle, berani memperkenalkan dirinya pada keluarga Chae Won meski mereka belum resmi pacaran. Tindakan Se Yoon itu menunjukkan niatnya yang sungguh-sungguh ingin membina hubungan yang serius Chae Won. Umur mereka juga sudah matang, bukan saatnya untuk main-main.
Jika Se Yoon sudah mantap menjalin hubungan, maka tidak begitu dengan Chae Won. Hatinya masih bimbang antara ingin menerima cinta Se Yoon atau menolaknya. Posisinya serba sulit. Jika dia menolak cinta Se Yoon berarti dia melukai hatinya sendiri. Jika menerimanya sama saja dengan mengibarkan bendera perang pada orang tua Se Yoon. Tidak mudah untuk membuat Sol Joo berubah pikiran. Image-nya dimata Sol Joo sudah terlalu buruk.
Dan tentang Joo Ri. Bisa dimengerti, kenapa Joo Ri merasa dirinya jauh lebih baik dibandingkan Chae Won. Masih muda, single, berasal dari keluarga berada dan cantik. Tapi satu hal yang tidak Joo Ri sadari. "Cinta menyangkut masalah hati". Se Yoon jelas tidak memiliki perasaan terhadapnya, lebih baik Joo Ri menyerah dari pada terluka lebih banyak.
Joo Ri tambah kaget lagi, "Siapa?. Kakak ipar?". Young Ja membenarkan, semalam mereka bicara banyak, dia benar-benar peduli terhadapa Chul Goo. Joo Ri merasa aneh, mereka bertengkar setiap hari. Young Ja berkata pertengkaran sepasang suami istri bisa cepat terselesaikan.
"Kakak memang pembuat masalah. Kenapa dia harus mengancam untuk melakukan bunuh diri?". Joo Ri menarik napas kesal, "Kenapa para pria menganggap Chae Won itu menarik?".
Young Ja : Aigo...aigo. Menarik?. Yang benar saja kau jauh lebih menarik dari pada dia.
Joo Ri : Aku benar-benar tidak bisa mengerti kenapa Se Yoon dan Kakak mengejar-ngejar dia!.
"Wanita jahat", umpat Young Ja. "Kenapa dia harus menghalangi jalan anak-anakku?".
Lanjut ke Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 32 Part 2
Komentar :
Se Yoon memang Gentle, berani memperkenalkan dirinya pada keluarga Chae Won meski mereka belum resmi pacaran. Tindakan Se Yoon itu menunjukkan niatnya yang sungguh-sungguh ingin membina hubungan yang serius Chae Won. Umur mereka juga sudah matang, bukan saatnya untuk main-main.
Jika Se Yoon sudah mantap menjalin hubungan, maka tidak begitu dengan Chae Won. Hatinya masih bimbang antara ingin menerima cinta Se Yoon atau menolaknya. Posisinya serba sulit. Jika dia menolak cinta Se Yoon berarti dia melukai hatinya sendiri. Jika menerimanya sama saja dengan mengibarkan bendera perang pada orang tua Se Yoon. Tidak mudah untuk membuat Sol Joo berubah pikiran. Image-nya dimata Sol Joo sudah terlalu buruk.
Dan tentang Joo Ri. Bisa dimengerti, kenapa Joo Ri merasa dirinya jauh lebih baik dibandingkan Chae Won. Masih muda, single, berasal dari keluarga berada dan cantik. Tapi satu hal yang tidak Joo Ri sadari. "Cinta menyangkut masalah hati". Se Yoon jelas tidak memiliki perasaan terhadapnya, lebih baik Joo Ri menyerah dari pada terluka lebih banyak.
Cieeeeee nurii cepet bgt ngepos AHYI nyaa, seneng deeeh :)
ReplyDeleteBener" keluarganya young ja mesti dbwa ke psikiater, gilanya udah gk bisa ditaker.
ska ama skap SY yg gentle ngelindungin CW mati"an, terharu liatnya :')
Benci bgt ama sol joo, sombongnya gak ketulungan, kyk gk prnah bwt salah aja
Tetep semangat ya nuriii bkinnya, biar cepet kelar trus lanjutin ke the heirs deeh, hehehe :p
Maaf yaa kalo kepanjangan, salam kenal
Vita
Pengen mengadon kayak mengadon roti muka si chul go sama sol jo deh..gemesss pengen benyek benyak...hohoho.. mb nuri tq sinopnya, tetao samangat yuahhhh
ReplyDeletefighting Unni... :) yang semangat ya...
ReplyDeletet.ksh mb, semangat utk sinopsisnya ^_^
ReplyDeleteduh penasara tp jengkel bgt baca ceritanya hehe
ReplyDelete