Pintu masuk rumah sakit Nasan dijaga ketat polisi dan petugas CDC. Steve berhasil masuk dengan menyamar sebagai petugas dari WHO.
Myung Hyun membuka mata. Kondisinya kini jauh lebih baik dari sebelumnya. Flashback saat dokter Se Jin memberikan suntikan di selang infusnya. Dokter Se Jin minta Myung Hyun tidak usah khawatir, karena suntikan yang ia berikan adalah antiviral flu.
(Antiviral = Obat-obatan yang memiliki aktifitas melawan virus. Bisa berupa cairan, pil ataupun obat hirup).
Dokter
Se Jin minta Myung Hyun mendengarkan perkataannya baik-baik. Ceritanya
panjang. Ada yang ingin membunuhmu. Bahaya jika kau tetap disini. Kau
harus cepat melarikan diri.
Myung Hyun bertanya kenapa ia harus mempercayai perkataan dokter Se Jin. Dokter Se Jin tidak meminta Myung Hyun mempercayai perkatannya. Tapi, Myung Hyun akan mati jika terus berada disini. Suatu hari nanti, ia akan menjelaskan semuanya. Tapi sebelum hari itu tiba, tolong segeralah pulih. Flashback end.
Myung Hyun berusaha untuk bangun. Melepas alat bantu pernapasan dan selang infus di lengannya.
Dokter Se Jin jalan di lobby, menuju lift. Pintu lift tertutup, tapi ia sempat melihat wajah Steve. Meski menyamar, ia yakin pria asing yang dilihatnya adalah Steve.
Wajah dokter Se Jin tegang, cepat-cepat naik ke lantai 5 melalui tangga darurat.
Steve berada di lantai 5.
Bergegas pergi keruangan Myung Hyun. Petugas polisi yang berjaga tidak ada di tempatnya. Begitu Steve tiba di ruang isolasi, kamar Myung Hyun kosong. Bahkan ranjangnya pun tidak ada. "Sial",
seru Steve kesal. Steve langsung lari mengejar, mungkin saja Myung Hyun masih ada
disekitar rumah sakit.
Dokter Se Jin berlari mendorong brankar, diatasnya ada Myung Hyun. Dokter Se Jin masuk ke dalam lift. Steve berlari mendekat. Dokter Se Jin menekan tombol penutup pintu lift. Pintu lift tertutup, tepat saat Steve ingin masuk.
Lift
bergerak turun, menuju lobby. Myung Hyun memakai jaket, dan memasang
masker. "Dia pria itu?". tanya Myung Hyun. Dokter Se Jin membenarkan,
Dia oranganya. Dia tahu kau masih hidup. Kau harus keluar dari rumah
sakit. Aku akan siapkan mobil.
Myung Hyun mengikuti perkataan dokter Se Jin. Mereka keluar dari lift dengan meninggalkan brankar begitu saja.
Petugas polisi yang berjaga di ruang isolasi kembali dan kaget mendapati kamar Myung Hyun yang kosong. Segera saja ia melaporkan kejadian ini ke kantor markas polisi.
Myung Hyun jalan keluar dengan langkah tertatih, badannya masih terasa sakit. Dokter Se Jin datang dengan mobil, ia menyuruh Myung Hyun untuk segera masuk. Myung Hyun masuk. Mobil dokter Se Jin pergi menjauh ketika Steve menyusul ke luar. Steve kesal karena tidak berhasil membereskan pekerjaannya.
Seon Suk menerima laporan dari Steve, tentang pekerjannya yang gagal. Seon Suk tidak mau tahu, apapun yang terjadi Steve harus menemukan sasaran mereka dan menyelesaikannya malam ini juga.
Tae Sik bersama detektif Kim pergi kerumah sakit Nasan setelah mendapatkan laporan dari petugas. Tae Sik mengerahkan seluruh anggotanya untuk mencari ke seluruh rumah sakit.
Dr. Se Jin menghentikan mobilnya dijalan yang sepi. Ia dan Myung Hyun keluar dari mobil, dan bicara serius. Dokter Se Jin menceritakan keterlibatannya dengan Global Life.
Myung Hyun marah : Dengan kata lain, insiden mengerikan ini bermula karena kau, Kim Se Jin. Kau telah membuat virus terkutuk, dan memanfaatkan Kim In Chul untuk menyebarkan virus ini.
Flashback
Dokter Se Jin berada di labotarium, dan tengah serius memeriksa sesuatu. Ia tersenyum senang ketika berhasil menciptakan varian virus jenis baru.
Kembali ke masa kini. Dokter Se Jin membenarkan perkataan Myung Hyun. Tapi ia sama sekali tidak mengetahui tentang percobaan klinis di rumah sakit Sang Rok. Ia baru mengetahuinya ketika membaca laporan berita dari wartawan Jung. Jika dari awal aku sudah tahu, aku tak akan mengirimkan email itu.
Rupanya yang mengirimkan email kebakaran pada wartawan Jung adalah dokter Se Jin. Secara tak langsung ia meminta wartawan Jung menyelidiki peristiwa kebakaran tersebut.
Myung Hyun : Kau adalah dalang dibalik percobaan klinis ilegal yang dilakukan oleh Global Life. Apa ini demi uang?
Dr. Se Jin : Jika hanya demi uang, aku tidak akan memulainya. Masyarakat akan segera dihadapkan pada virus yang mematikan. Ingat kejadian tahun 2009. Mutasi virus influeza musiman H1N1 telah menyebabkan 285,000 jiwa meninggal di seluruh dunia. Kita harus mempersiapkan diri untuk varian virus di masa depan.
Myung Hyun : Mempersiapkan diri?. Kau pikir yang kau lihat sekarang dianggap sebagai persiapan?. Kau tahu sudah berapa banyak orang yang kau bunuh?
Dr. Se Jin : Selama yang aku lakukan bisa menyelamatkan ribuan bahkan jutaan orang, hal ini tidak bisa dianggap sebagai pekerjaan sia-sia.
Myung Hyun sangat marah hingga memukul wajah dokter Se Jin. Kau orang bodoh yang menganggap kau menyelamatkan nyawa orang lain. Ini jelas-jelas serangan teroris. Kim In Chul. Jung Woo Jin. Seo In. Mereka semua sudah kau bunuh.
Bibir dokter Se Jin berdarah, tapi ia tidak membalas. "Jika memang kau berpikir seperti itu, maka pemerintah kita adalah pengamat teroris. Kami sudah mencoba meyakinkan mereka untuk mempersiapkan diri di masa yang akan datang. Pengembangan super vaksin adalah satu-satunya tanggapan dari mereka. Tapi pemerintah menghentikan pendanaan penelitian itu. Saat hasil penelitian tidak bisa diwujudkan selama mereka menjabat hanya akan membuang uang ke mereka. Tapi sekarang mereka sudah sadar kalau keputusan mereka adalah hal yang bodoh".
(Menteri Riset dan Teknologi memotong dana penelitian dokter Yoon).
Myung Hyun : Aku tidak bisa membunuhmu sekarang dan ini membuatku gila. Tapi selama aku masih hidup, kau tidak akan bisa hidup dengan tenang. Myung Hyun jalan menjauh, meninggalkan dokter Se Jin sendirian.
Tae Sik berada diruang keamanan rumah sakit Nasan untuk memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di depan ruang isolasi. Tapi rekaman CCTV tidak menampilkan apapun, gambarnya hilang seperti terputus dari server.
Petugas IT untuk menampilkan video lainya. Monitor menampilkan rekaman video pintu masuk rumah sakit Nasan. Petugas security berkata ada orang asing yang datang sebelum Myung Hyun menghilang, dia mengaku sebagai petugas dari WHO.
Gambar diperbesar, Tae Sik bisa mengenali wajah Steve. Ia tak mengerti kenapa pria asing itu datang kemari. Video di majukan ke beberapa menit setelahnya. Tampak dokter Se Jin keluar dari rumah sakit dengan terburu-buru. Selang beberapa detik kemudian, Myung Hyun keluar sendirian.
Tae Sik bisa mengenalinya, meski Myung Hyun menutupi wajahnya dengan masker dan jalan menunduk. Ia lalu menelpon detektif Kim dan minta untuk melacak ponsel dan telepon dokter Se Jin.
Tae Sik dan petugas polisi jaga memeriksa kamera CCTV yang terpasang di dekat ruang isolasi. Ada pecahan kameranya dilantai, petugas jaga menebak kamera dirusak pria asing itu.
Ponsel Tae Sik berdering, ia mendapat kabar ponsel dan mobil dokter Se Jin ada di rumah sakit. Tae Sik mengerti, karena saat ini dokter Se Jin sudah ada di hadapannya.
Dokter Se Jin heran kenapa Tae Sik datang lagi kerumah sakit ini. Tae Sik tidak langsung menjawab, ia memperhatikan bibir dokter Se Jin yang luka, "Anda dari mana?", tanyanya balik.
"Saya dari jalan-jalan ke luar dan baru saja kembali. Apa ada yang meninggal lagi?", kata dokter Se Jin.
Tae Sik : Lee Myung Hyun menghilang. Itu terjadi bersamaan saat anda sedang keluar.
Dr. Se Jin pura-pura tidak tahu, "bagaimana mungkin, saya baru saja memberinya obat penghilang rasa sakit dan dia langsung tertidur.
Tae Sik : Anda kenal Steve?
Dr. Se Jin : Tidak, ini pertama kalinya saya mendengar nama itu.
Tae Sik : Kalau Pengacara Hwang Seon Sook?
Dr. Se Jin terdiam, lalu menjawab "Tidak, saya tidak mengenalnya".
Tae Sik menatap Dr. Se Jin dengan tatapan menusuk, "Benarkah?".Dr. Se Jin sedikit gugup, tapi ia tetap berusaha untuk tenang.
Tak lama kemudian ponsel Tae Sik menerima panggilan masuk. Tae Sik menjauh saat menjawab telepon. Belum ada kabar dari markas CDC. Tae Sik semakin penasaran kemana kira-kira Myung Hyun berada saat ini. Ia minta anggotanya untuk kembali memeriksa setiap sudut rumah sakit ini.
Pagi hari. Myung Hyun kini berada disalah satu rumah sakit lain, dengan memakai baju pasien. Seorang dokter berdiri di belakang Myung Hyun. Sepertinya dia adalah teman Myung Hyun saat menjadi masih berprofesi menjadi dokter bedah dulu. Myung Hyun menoleh dan meminta maaf karena sudah merepotkan, ia akan segera pergi saat tubuhnya sehat.
Dokter itu berkata akan membantu Myung Hyun melakukan test darah. Ia minta Myung Hyun beristirahat saja. Myung Hyun mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Dokter tersenyum, lalu pergi.
Myung Hyun ingat perkataan dokter Se Jin semalam. Meski saat ini Myung Hyun tidak percaya padanya, tapi dokter Se Ji tidak pernah mengharapkan hal-hal buruk seperti ini terjadi. Jika dokter Se Jin tahu sejak awal akan seperti ini, ia tidak akan pernah memulainya.
Tae Sik : Lee Myung Hyun menghilang. Itu terjadi bersamaan saat anda sedang keluar.
Dr. Se Jin pura-pura tidak tahu, "bagaimana mungkin, saya baru saja memberinya obat penghilang rasa sakit dan dia langsung tertidur.
Tae Sik : Anda kenal Steve?
Dr. Se Jin : Tidak, ini pertama kalinya saya mendengar nama itu.
Tae Sik : Kalau Pengacara Hwang Seon Sook?
Dr. Se Jin terdiam, lalu menjawab "Tidak, saya tidak mengenalnya".
Tae Sik menatap Dr. Se Jin dengan tatapan menusuk, "Benarkah?".Dr. Se Jin sedikit gugup, tapi ia tetap berusaha untuk tenang.
Tak lama kemudian ponsel Tae Sik menerima panggilan masuk. Tae Sik menjauh saat menjawab telepon. Belum ada kabar dari markas CDC. Tae Sik semakin penasaran kemana kira-kira Myung Hyun berada saat ini. Ia minta anggotanya untuk kembali memeriksa setiap sudut rumah sakit ini.
Pagi hari. Myung Hyun kini berada disalah satu rumah sakit lain, dengan memakai baju pasien. Seorang dokter berdiri di belakang Myung Hyun. Sepertinya dia adalah teman Myung Hyun saat menjadi masih berprofesi menjadi dokter bedah dulu. Myung Hyun menoleh dan meminta maaf karena sudah merepotkan, ia akan segera pergi saat tubuhnya sehat.
Dokter itu berkata akan membantu Myung Hyun melakukan test darah. Ia minta Myung Hyun beristirahat saja. Myung Hyun mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Dokter tersenyum, lalu pergi.
Myung Hyun ingat perkataan dokter Se Jin semalam. Meski saat ini Myung Hyun tidak percaya padanya, tapi dokter Se Ji tidak pernah mengharapkan hal-hal buruk seperti ini terjadi. Jika dokter Se Jin tahu sejak awal akan seperti ini, ia tidak akan pernah memulainya.
Myung Hyun tanya kenapa dokter Se Jin menyelamatkannya. Dokter Se Jin ingin Myung Hyun tahu satu hal. Ada yang meninggal selama percobaan klinis. Super vaksin yang diproduksi Global Life saat ini cacat. Parahnya ia sendiri tidak bisa menemukan penyebabnya. Data klinisnya terlalu sedikit. Tapi dokter Se Jin yakin divisi CDC pasti bisa mengumpulkan cukup data. Itu sebabnya, ia butuh bantuan Myung Hyun.
Detektif Kim menunjuk peta kota Seoul. Daerah yang diberi tanda merah merupakan tempat-tempat dimana Lee Myung Hyun muncul. Tae Sik yakin ada seseorang yang membantu Myung Hyun, dengan kondisinya yang sekarang tidak mungkin baginya pergi jauh. Karena itu ikuti orang yang dekat dengan Myung Hyun. Dan juga lacak dimana Peter Jo melakukan panggilan terakhir. Periksa semuanya dan lacak jejaknya.
Dokter teman Myung Hyun mengambil darah Myung Hyun untuk di periksa. Di tempat lain, dokter Se Jin mengambil sedikit sampel darah Ji Hyun dan menyuntiknya ke se ekor tikus. Lalu memperhatikan perkembangan tikus setelah di suntik. Tidak ada keanehan, karena tikus itu tetap aktif berlari kesana kemari seperti biasanya.
Wajah dokter Se Jin terlihat binggung. Apa tujuan dan alasannya mengambil sampel darah Ji Hyun, masih belum jelas. Ji Hyun merupakan pasein yang meninggal karena bunuh diri dengan cara menusuk lehernya sendiri menggunakan jarum suntik.
Beberapa wartawan berkumpul di depan pintu masuk markas CDC. Reporter wanita melaporkan setelah pendistribusian super vaksin, menurut divis CDC jumlah kasus infeksi sudah stabil. Berdasarkan laporan yang ada, jumlah orang yang menerima super vaksin sekitar 10 juta jiwa.
Sementara berita nasional mengabarkan Beberapa negara di Asia dan Eropa juga mulai memvaksinasi penduduk mereka dengan super vaksin Global Life. Penyebaran virus sudah bisa ditanggulangi. Mulai saat ini, teror yang dilancarkan ke dunia oleh mutasi virus H5N1 akan ditaklukan dalam beberapa minggu.
Menteri Jeong Tae dan direktur Shim dan Kim Do Jin bertemu di ruangan Ki Do Jin. Direktur Shim berkata mulai sekarang, penyebaran infeksi virus ini akan dihentikan dengan cepat. Kim Do Jin tampak sedih, "Kalian sudah bekerja keras", ucapnya singkat.
Menteri Jeong Tae menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya putra Kim Do Jin. Kim Do Jin berusaha untuk menahan tangis, "Oh ya. Bagaimana dengan masalah kaburnya Lee Myung Hyun. Direktur Shim menjawab polisi masih berusaha untuk mencari dia.
"Apa mungkin dia meninggal di suatu tempat?", tanya menteri Jeong Tae.
Direktur Shim memalingkan wajahnya, jelas ia merasa kehilangan jika sampai hal itu terjadi. Kim Do Jin berkata apapun yang terjadi masalah ini akan berakhir dalam waktu satu bulan. Melegakan sekali. Semuanya, mari kita bekerja keras sampai akhir.
"Ya", jawab direktur Shim dan menteri Jeong Tae bersamaan. Keduanya lalu meninggalkan ruangan lebih dahulu.
Tinggalah Kim Do Jin sendiri. Kini ia tak perlu menyembunyikan air matanya. Kim Do Jin menangis tanpa suara. Menangisi kematian Jeong Min. Sebagai ayah, jelas ia merasa sangat terpukul. Putra yang ia sayangi meninggal dalam usia muda.
Detektif Kim memberikan daftar panggilan Peter Jo yang Tae Sik minta. 2 panggilan terakhir yang dia terima di lakukan di TKP, jalan Chungmoro. Mungkin ada yang datang bersama dia dan orang itu berada di sekitar lokasi.
Tae Sik menyimpulkan saat kejadian berlangsung, orang yang bersamanya berada di dekatnya. Peter Jo dibunuh dengan cara ditusuk oleh Steve.
Detektif Kim : Pembunuh Peter yang sebenarnya adalah orang ini. Lee Myung Hyun hanya korban. Benar kan, koordinator tim?.
Tae Sik berpikir keras, ucapan detektif Kim itu memang benar adanya. Bagi Tae Sik yang terpenting sekarang adalah orang yang mereka sembuyikan. Kepada siapa Peter dan Steve bekerja?. Siapa sebenarnya orang ini?. Kenapa dia bisa menyewa preman internasional?
Dokter Park tanya pada resepsionis, "Kau lihat perawat Kim Mi Jeong?". Resepsionis menggeleng, "Saya tidak melihatnya".
Perawat Kim Min Jeong pergi ke atap gedung. Dari gelegatnya, ia seperti ingin bunuh diri. Ada seorang dokter yang kebetulan melihat perawat Mi Joeng, "Itu berbahaya", teriaknya. Perawat Mi Jeong menoleh sebentar dengan pandangan kosong, dan kembali melihat pemandangan dari atas.
Para perawat dan dokter yang ada di bawah melihat perawat Kim. Mereka merasa ngeri. Sedetik kemudian perawat Kim terjun bebas ke bawah. Tubuhnya dengan cepat jatuh ketanah, kepalanya membentur batu dan mengeluarkan banyak darah. Mustahil rasanya jika perawat Mi Jeong masih hidup.
Para perawat dan dokter mendekati Mi Jeong, "Apa dia masih hidup". Rumah sakit Nasan kembali geger dengan kematian tidak wajar perawat Kim.
Dokter Se Jin menerima telepon tentang perawat Kim yang terjun dari atap gedung dan meninggal di tempat. Dokter Se Jin terkejut, tangannya bergetar. Wajahnya pias seketika, dalam hati ia berkata, "Ini sudah dimulai".
Markas CDC. Joo Young heboh saat menemukan video aneh yang baru saja di unggah seseorang. Ke-4 staf CDC ini melihatnya bersama dengan menggunakan big screen. Video itu menampilkan seorang pemuda yang berkelakuan aneh. Tanpa sebab pemuda itu membentur-benturkan kepalanya ke tombok berulang-ulang hingga akhirnya meninggal. Rekan kerjanya yang menyaksikan langsung peristiwa ini berteriak histeris. Mereka takut dan juga shock.
Tidak hanya satu, masih ada video lainya. Seorang wanita tiba-tiba kejang-kejang dan langsung meninggal di tengah jalan. Tanpa penyebab yang jelas. Ketua tim tidak mengerti, apa yang sedang terjadi?.
Dokter memberikan hasil test darah Myung Hyun, "Negatif. Kau bersih".
Myung Hyun lega, "terima kasih, Hyung".
Perawat wanita masuk, "Dokter. Coba lihat berita ini". Perawat menghidupkan televisi yang ada disitu. Berita tentang jumlah kasus bunuh diri yang meningkat drastis. Hari ini saja, jumlahnya sudah mencapai puluhan.
Markas Polisi. Salah satu anak buah Tae Sik datang terburu-buru, "Koordinator tim, anda sudah melihat berita?. Ini masalah besar", ucapnya sambil menghidupkan televisi.
Tae Sik dengan santai menjawab, "Kita sudah cukup bermasalah".
Ditelivisi masih disiarkan berita kematian bunuh diri masal. Kasus ini tidak hanya terjadi di Korea, kasus bunuh diri ini juga terjadi di negara-negara Asia dan Eropa. Lagi-lagi dunia akan diguncang oleh serangan teroris. Kementerian Kesehatan diduga sebagai tersangka teroris farmasi dan sekarang sedang diselidiki.
Tae Sik yang semula tidak tertarik, menjadi serius mendengarkan.
Seon Suk juga menyaksikan berita itu. Tak lama ia mendapat penggilan telepon dari Mr. Johnson. Seon Suk bertanya, kira-kira akan seberapa buruk masalah ini?. Mr. Johnson menjawab tidak seorang pun yang mengetahuinya. Pokoknya, prioritas utamamu sekarang adalah mendapatkan Kim Se Jin untuk menuntaskan pengembangan vaksin. Hanya dia yang bisa memecahkan masalah saat ini.
Sambungan telepon terputus. Ingatan Seon Suk melayang ke masa beberapa bulan lalu. Mr. Johnson duduk bersama dokter Se Jin dan Seon Suk membahas vaksin super. Dokter Se Jin memberitahukan subjek uji (manusia) yang menerima super vaksin meninggal. Sepertinya ada masalah dengan super vaksinnya. Peluncurannya harus ditunda
Mr. Johnson berkata sudah terlambat, vaksinnya sudah di produksi. Dokter Se Jin tidak setuju, pengujian super vaksin belum selesai. Produksinya harus dihentikan secepatnya. Mr. Johnson tetap bersikeras, seperti yang ia bilang sebelumnya. Efeknya sudah dikonfirmasi dengan percobaan klinis dan pengujian pada hewan uji dinyatakan 100% berhasil. Karena itu efek samping pada manusia akan diabaikan.
Dokter Se Jin marah, "Lalu anda akan menjual super vaksin itu begitu saja?".
Mr. Johnson mengangguk, tanda mengiyakan. Dokter Se Jin berdiri, "Baiklah. Kalau begitu saya akan mundur dari perusahaan ini".
Mr. Johnson kaget. Seon Suk membuka suara, "Dr. Kim. Subyek uji yang meninggal karena efek samping super vaksin, kenapa dia bisa meninggal?".
Dr. Se Jin : Dia memukulkan kepalanya ke kaca kamar mandi sampai dia meninggal.
Flashback End. Seok Suk melihat video pemuda yang bunuh diri dengan membentur kan kepalanya ke tembok. Semua yang dokter Se Jin khawatirkan kini terbukti. Jika Mr. Johnson mengikuti perkataan dokter Se Jin waktu itu, masalah tidak akan menjadi buruk seperti ini. Tapi mana mau Mr. Johnson menunda produksi vaksin, karena hanya menghambat langkahnya untuk memperkaya diri.
Myung Hyun keluar dari rumah sakit, kini badannya benar-benar sehat. Myung Hyun ingat ucapan Seon Suk "Saat roda gigi besar berubah, roda gigi kecil juga akan berubah. Tidak bisa dihentikan".
Lalu, Myung Hyun juga ingat perkataan tekad wartawan Jung, yang akan membongkar konspirasi jahat ini dan menangkap orang-orang yang mengambil keuntungan di baliknya.
Ia juga pengakuan dokter Se Jin semalam, super vaksin yang di produksi saat ini belum sempurna, sehingga menimbulkan efek samping bagi penerimanya. Sebab itu dokter Se Jin minta bantuan Myung Hyun.
Myung Hyun membulatkan tekad. Menyetop taksi menuju rumah sakit Nasan.
Tae Sik mendapat laporan perihal kemunculan Myung Hyun.
Dokter Se Jin keluar dari lift, berada di lantai 5 dengan membawa cooler bag. Ia jalan menuju ruangannya. Langkahnya terhenti begitu melihat Steve di ujung koridor. Dokter Se Jin berbalik arah, lari. Steve mengejar, tetap jalan dengan langkah cepat. Kali ini Steve menyamar sebagai petugas CDC.
Dokter Se Jin turun ke lobby melalui tangga darurat. Myung Hyun keluar dari lift. Sekilas ia melihat jaket seseorang yang memakai seragam CDC masuk ke pintu darurat. Myung Hyun curiga dan mengikutinya.
Dokter Se Jin keluar melalui pintu belakang, ke parking area dan bersembunyi di gudang yang tidak terpakai. Steve mengedarkan pandangannya mencari dokter Se Jin. Firasatnya memang tajam, ia masuk ke gudang tempat dokter Se Jin sembunyi.
Dokter Se Jin semakin gugup dan juga takut ketika Steve menyalakan lampu dan jalan perlahan mencarinya. Dari celah rak lemari besi, dokter Se Jin mengintip. Berharap Steve tidak akan menemukannya.
Myung Hyun tiba di parking area. Dari jauh Myung Hyun melihat Steve keluar dari gudang, tapi ia hanya melihat punggungnya saja yang memakai seragam CDC.
Myung Hyun panik. Ia pergi ke gudang yang pintu nya terbuka. Myung Hyun mengintip dari luar. Ia melihat dokter Se Jin duduk lemas tidak bergerak.
END
Komentar :
Dokter Se Jin bekerja pada Global Life, karena pemerintah menghentikan penelitian vaksin super. Global Life satu-satunya perusahaan yang memberikan dokter Se Jin kesempatan untuk mengembangkan penelitian vaksin supernya. Meski vaksinya masih cacat, berhasil pada hewan tapi tidak berhasil pada manusia.
2 episode lagii... Kasian nih kalo dokter se jin musti meninggal... :( jgn dongg.... :(
ReplyDeleteSemangat ya unnii nulis sinopsis'y...
berarti anaknya kim do jin yg bunuh diri mgkn jg krn pengaruh vaksin ya. mg2 aja tuh org tobat hbs kehilangan anaknya. 2 epi lagi ya say.. semangat ya bikin sinopnya.. gomawo :)
ReplyDeleteKok epsode 9 nya gag ada smpe skrang siiii???
ReplyDeleteEpisode 9 sudah lama di posting, tahun 2013 lalu. Saya sudah merampungkan sinopsis ini hingga tamat (10 episode)
DeleteIni saya beri link epi 9 :
Epi 9 Part 1 : http://blognyanuri.blogspot.com/2013/07/sinopsis-virus-episode-9-part-1.html
Epi 9 Part 2 : http://blognyanuri.blogspot.com/2013/07/sinopsis-virus-episode-9-part-2.html