Pages - Menu

Wednesday, June 05, 2013

Sinopsis The Virus Episode 5 Part 2

Direktur Shim berdiri di depan Blue House, menunggu kedatangan petinggi dari Global Life. Sedan hitam mewah berhenti, tampak seorang pria asing paruh baya keluar dari mobil. Dia adalah Mr. Johson, salah satu petinggi Global Life yang akan menjalin kerjasama dengan pemerintahan Korea.

Kedatangan Mr. Johnson di sambut ramah. Direktur Shim dan Mr. Johsong saling berjabat tangan, dan memperkenalkan diri.
Direktur Shim : Menteri sedang menunggu anda. Silakan.

Pembahasan kerjasama ini dihadiri oleh Kim Do Jin, Menteri Cheo Jeong Tae, Mr. Jonshon dan direktur Shim sendiri.
(Catatan : Kedua belah pihak menggunakan bahasa masing-masing, tanpa ada penerjemah. Tapi anehnya mereka bisa saling mengerti. Kok bisa ya!!!...Abaikan...hahahaha). 

Kim Do Jin bertanya apa pendapat Mr. Johnson atas situasi ini, anda tahu apa yang terjadi. Mr. Johson tahu yang telah terjadi, tapi kenyataannya lebih buruk dari perkiraan. Kim Do Jin kembali bertanya kapan vaksinnya akan tersedia. Mr. Johnson mempekirakan akan tersedia dalam waktu 2 minggu.

Direktur Shim : Virus ini adalah super virus yang kebal terhadap oseltamivir. Akankah vaksin yang anda kembangkan efektif untuk virus ini?
Mr. Johnson : Ya. Sebenarnya, kami sekarang sedang mengembangkan super vaksin. Ini didasarkan pada antibodi yang menetralisir tidak hanya virus, yang juga kebal terhadap Tamiflu, tapi juga mutasi virus influenza. Kita bisa membuatnya dalam bentuk vaksin
dan juga zat anti virus. Dan efeknya sudah dijelaskan dengan demonstrasi secara klinis.

Kim Do Jin memutuskan akan membelinya. Tapi ada satu syarat yang diajukan Mr. Johnson, sebagai mitra dalam mengembangkan vaksin, Mr. Johnson minta pemerintah Korea untuk membayar setengah harga dari pengembangannya dan bertanggung jawab atas pendistribusiannya.

Ke-3 pejabat ini terkejut mendengar persyaratan yang diajukan Mr. Johnson. 
Menteri Jeong Tae : Konyol, 50%.

Mr. Johnson bicara panjang lebar semakin membuat bimbang ke-3 pejabat ini. Virus yang tengah menyebar saat ini adalah virus jenis baru yang sangat mematikan. Para ilmuwan sangat mengkhawatirkan virus ini akan berpotensi menjadi penyakit endemic nomor 3 secara nasional. Dan perusahaan global life tidak mampu mengeluarkan uang milyaran won untuk melakukan penelitan dan pengobatan pada virus ini. Jika tidak ada kesepakatan maka tidak akan ada vaksin.

Dokter Se Jin berlari menuju ruang perawatan perawat Lee. Sementara itu ditelevisi tengah disiarkan pernyataan direktur Shim tentang keputusan pemerintah yang akan menjalin kerjasama dengan perusahan farmasi kelas dunia, Globel Life. Kerjasama ini untuk pengembangan bersama pengobatan dari varian virus.

Dalam pernyataannya itu, direktur Shim mengatakan bahwa Global Life telah memulai penelitian untuk virus influenza yang mematikan ini beberapa tahun silam. Mereka berhasil mengisolasi antibodi khusus yang akan menetralisir virus influenza ini. Dampaknya telah diverifikasi pada tahap percobaan.

Dokter Yoon tengah berada di cafetaria menikmati makan siangnya. Dan mendengar semua pernyataan direktur Shim. Dokter Yoon mengebrak meja dan marah-marah, "tidak mungkin..tidak mungkin...itu bohong..itu bohong...para bajin*** itu".

Perawat Lee menghembuskan napas terakhir, darah keluar dari kedua matanya. Dokter Se Jin berdiri mematung melihat terakhir kali wajah teman kerjanya itu. Dokter Yoon masuk, "Dr. Kim, bisa bicara sebentar?". Dokter Se Jin diam tak merespon. Dokter Yoon memanggil sekali lagi, dengan suara lebih nyaring.
"Saya akan bicara dengan anda nanti, Kepala bagian", ucap dokter Se Jin dengan wajah sedih.
"Sekarang", teriak Dokter Yoon, lalu keluar.

Dokter Se Jin keluar, raut wajahnya sedih. Dokter Yoon bicara dengan penuh emosi, "Global Life telah berhasil mengisolasi antibodi yang akan digunakan untuk menetralisir virus influenza ini.  Aku menginvestasikan darahku pada penelitian itu beberapa tahun yang lalu. Mereka telah mencuri penelitianku. Orang yang memfokuskan diri atas antibodi itu aku. Itu aku. Aku. Mereka mengambil penelitianku. Penelitianku".

Dokter Se Jin menunduk, "Kepala bagian....".
Dokter Yoon : Tentu saja, itu kau dan aku. Penelitian kita. Jika kita punya dana penelitian yang cukup, kita bisa sukses. Mereka bisa melakukannya.
Dokter Se Jin : Kepala bagian. Perawat Lee Su Jeong baru saja meninggal.

Dokter Yoon seperti tidak mendengar ucapan dokter Se Jin, sama sekali tidak berduka dengan kabar kematian perawat Lee. Dokter Yoon berkata "Andai kita berhasil... Andai kita berhasil, perusahaan akan mengantri untuk memberi kita uang. Tapi sekarang penelitianku dianggap sebagai sampah. Sial".

Dokter Se Jin teriak, matanya basah karena air mata. "Seseorang baru saja meninggal. Rekan kerja anda selama bertahun-tahun baru saja meninggal, Kepala Bagian".
Dr. Yoon tidak peduli, apapun yang terjadi aku harus mencari tahu kenapa Global Life bisa mencuri data penelitianku.
Dr. Se Jin : Jika kita bisa menemukannya, orang lain mungkin juga bisa menemukannya. Atau mungkin, ada cara lain untuk menemukannya.

Dokter Yoon semakin meledak-ledak, "Tidak mungkin. Itu tidak mungkin. Tidak mungkin. Selain itu, aku belum pernah mendengar Global Life melakukan penelitian di wilayah ini Jelas-jelas itu milikku. Milikku. Milikku".

Dr. Se Jin terlihat marah, "Lebih tepatnya, saya yang menemukan antibodi itu. Bukan anda, kepala bagian".
Dr. Yoon tertawa lebar, menunjuk wajah Dr. Se Jin, "Pastinya mungkin itu bukan kau, Dr. Kim. Pasti ada mata-mata. Aku akan mencari orang itu, sekalipun itu kau. Jika itu kau, kau harus membayarnya. Membayarnya".

Dr. Yoon pergi. Dr. Se Jin masih di tempatnya, menahan marah.

Wartawan Jung berdiri di luar gedung pengadilan, menunggu seorang temannya yang merupakan seorang pengacara. Teman pengacara Jung memberikan berkas-berkas berbagai kasus yang pernah ditanggani oleh pengacara Hwang Seon Suk. Berbagai kasus berhasil dia menangkan, termaksud pelanggaran hak cipta yang dilakukan perusahaan Global Life.

Teman wartawan Jung tidak terlalu mengerti bagaimana detailnya, sederhananya Global Life dituntut oleh Gukil Bio karena pelanggaran hak cipta. Plagiarisme pengubahan nama obat untuk memperpanjang masa hak cipta. Pada akhirnya, pengadilan memutuskan untuk tidak mengabulkan gugatan penggugat.

Di dalam mobil, wartawan Jung mengingat kembali perkataan temannya itu. Jiwa seorang wartawan pasti peka jika ada yang mencurigakan. Termaksud dalam kasus ini.

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Peter mengintai wartawan Jung lalu memotretnya. Jika sudah begini, di pastikan nyawa wartawan Jung berada dalam bahaya. 

Kang Tae Sik memeriksa video rekaman CCTV yang terpasang dijalan. Rekaman itu menangkap gambar saat mobil ambulance tanpa logo menghadang mobil van milik Sang Taek. Setelah berhasil melumpuhkan lintah darah, mereka memindahkannya ke ambulance. Tae Sik heran, mereka bisa saja menurunkan preman dalam sekejap mata. Tapi mereka itu siapa. 

Detektif Kim membawa hasil dari otopsi mayat In Chul dan juga 2 lintah darat. In Chul meninggal karena asam sianida. Nama lain dari hidrogen sianida. Tae Sik kurang mengeti, ia lalu bertanya, "kau memeriksa jejak kaki yang kita temukan di TKP?". Detektif Kim tidak tahu apa bisa menemukan sesuatu karena banyak orang disana, "Lagipula, kita juga butuh waktu. Juga, CDC ingin memeriksa rekaman CCTV-nya, jadi kita kirimkan itu". 

Tae Sik kesal, "Apa yang mereka lakukan?". 
"Mereka juga melalukan penyelidikan", jawab detektif Kim. 
Tae Sik : Kenapa mereka ikut campur dalam kasus kita?. Mulai sekarang, jangan memberikan informasi apapun tanpa persetujuanku.
Detektif Kim : Kepala bagian bilang mereka memprioritaskan pada kasus infeksi yang mematikan. Kasus spesial sudah dimulai.

Tae Sik mendengus kesal, "Sial. Periksa semua orang yang ada di sekitar Im Sang Taek. Ini bukan kasus kriminal pertama mereka. Mereka pasti punya catatan kriminal. Kesampingkan kematian yang disebabkan oleh infeksi. Periksa apa ada kasus kematian serupa yang disebabkan oleh potasium sianida. Dan cari tahu bagaimana cara pembelian
potasium sianida tersebut. Mengerti?. 

Wartawan Jung berada di kantor, memeriksa beberapa berkas dan informasi yang berhasil ia kumpulkan. Atasan wartawan Jung bertanya, "Siapa ini Hwang Seon Suk?. Dan kenapa kau mengejarnya?".
Wartawan Jung balik bertanya, "Anda tahu darimana varian virus ini berasal?".
"Bagaimana mungkin aku tahu?. Inang alaminya bahkan belum ditemukan", jawab atasan wartawan Jung. 

Wartawan Jung : Tepat sekali. Tidak hanya inang alaminya yang tidak diketahui,bahkan proses rekombinasi gen juga belum diketahui. Singkatnya, ini adalah virus spesial yang belum pernah ditemui sebelumnya. Itu artinya virus ini adalah virus lokal".
"Lalu. Bagaimana jika itu virus lokal?. Fakta itu sudah diketahui oleh CDC", kata atasan wartawan Jung. 

Wartawan Jung menjelaskan CDC hanya membicarakan tentang varian virus baru. Mereka tidak mengatakan apapun tentang kemungkinan seseorang yang dengan sengaja menciptakan virus ini untuk disebarkan. Seperti Rumah Sakit Sang Rok contohnya.
 "Kau menulis novel lagi?", ucap atasan wartawan Jung. 

Mata wartawan Jung menerawang, mulai menganalisa, "Ayo kita mulai dengan bagaimana virus mematikan ini berhasil menginfeksi ratusan orang hanya dalam waktu beberapa hari. Jika itu tidak dilakukan dengan sengaja. Jika virus ini menyebar luas di pemukiman penduduk, mereka yang mendapatkan keuntungan akan melakukan apa saja demi uang. Tidak peduli seberapa buruknya itu. Apa kita bisa mengetahui siapa mereka sebenarnya?". 

Kim Do Jin dan Mr. Johnson bertemu disebuah restoran. Mr. Johnson memberikan "hadiah kecil" pada Kim Do Jin. Pastinya hadiah kecil itu merupakan imbalan. Kim Do Jin mengintip sedikit hadiah yang ia terima, dan tampak puas.

Setiap kali melihat sorot mata Mr. Johnson saya merasa ngeri, orang ini pasti mempunyai maksud lain yang tidak di ketahui baik pemerintah korea mauupun Kim Do Jin sendiri.

Setelah urusannya dengan Kim Do Jin selesai, Mr. Johson pindah ke ruangan lain untuk bertemu dengan direktur Shim dan menteri kesehatan. Mr. Johnson mengucapkan terima kasih atas bantuan mereka dalam proses penandatangan kontrak kerja sama ini, dan memastikan pemerintah Korea tidak akan menyesal telah memilih Global Life sebagai rekan kerja.

Menteri kesehatan Jeong Tae berkata, anda punya super vaksin. Tentu saja Global Life lah yang harus dipilih. Kembali ke isu lainnya. Berapa lama keuntungan 10% akan didapat?. 
Mr. Johnson : Invetasi anda akan sangat dihargai. Di bulan pertama, kau akan menerima keuntungan 10%.
"Sebulan?", tanya Jeong Tae meyakinkan

Mr. Johnson membenarkan mengingat ancaman virus mematikan permintaan vaksin akan sangat tinggi dari penyediaannya. Tentu saja, ini akan menjadi sangat menguntungkan untuk menteri anda dan pemerintah Korea.

Direktur Shim : Ratusan orang sudah mati. Cara ini tidak boleh dianggap sebagai kecelakaan yang menguntungkan.
(Direktur Shim mengatakannya sambil tersenyum...astaga sikap macam apa ini).

Mr. Johnson kembali bicara, "Dan dalam situasi kita, tingkat keracunan akan semakin berkurang, ke titik di mana ia akan muncul, ini tidak lebih dari flu musiman. Tidak akan pernah ada yang ingat hal ini, kecuali beberapa orang yang terlibat. Orang-orang yang mati, mereka hanya menjadi bagian dari sejarah penyakit menular ini".

Ck..ck..ck.., jahatnya orang-orang ini.

Pemerintah Korea yang diwakili Kim Do Jin secara resmi melakukan penandatanganan kerjasama dengan Global Life. Acara penandatangan ini diliput berbagai wartawan. 

Keesokan harinya. wajah Mr. Johnson menghiasi berbagai surat kabar. Setelah pemerintah mengumumkan kesepakatan kerja sama pengembangan super vaksin. Harga saham Global Life meningkat dengan pesat. Kurva harga saham yang curam, telah naik menjadi 37,8%. Aset publik, juga mengalami kenaikan secara signifikan. 

Diruangannya, Kim Do Jin ikut merasa senang melihat kurva saham Global Life yang naik secara signifikan. 

(Orang-orang pemerintah ini mengerikan. Mereka tidak memperdulikan ratusan nyawa yang melayang akibat virus ini. Harga saham dan keuntungan lebih penting bagi mereka). 

Myung Hyun berada di ruangannya, berdiri di depan papan tulis kaca, menganalisa rangkaian peristiwa yang terjadi. Dimulai dari kebakaran di rumah sakit Sang Rok, lalu disusul kematian beberapa petugas kebakaran, supir ambulance dan juga direktur rumah sakit. Kemunculan In Chul yang berperan sebagai penyebar virus. Kebakaran di rumah sakit Gangju dan Jecheon. Sosok supir taksi misterius, hingga penculikan In Chul. Semuanya berhubungan satu sama lain.

Ketua tim Go penasaran, apa tujuan orang-orang gila itu melakukan tindakan gila seperti ini?.. Uang?.
Myung Hyun : Sekarang, ada kelebihan vaksin di pasaran. Kecuali jika ada virus baru atau hak paten dari vaksin baru, mereka akan mengurangi pasokannya. Itu sebabnya mereka berani melakukan apapun.

Ketua tim tidak mengerti, sekalipun sangat menyukai uang tidak dibenarkan melakukan hal yang ekstrim seperti ini. Ia lalu memberikan file video pemantauan pinggir jalan. Polisi tidak senang dengan keterlibatan mereka. Seperti yang telah mereka duga sebelumnya, supir ambulance tanpa logo itu sama dengan supir taksi yang pernah menabrak Myung Hyun. Para pelaku ini bukanlah orang biasa, mereka orang-orang profesional.

Myung Hyun sudah menduganya, lalu mengajak ketua tim untuk melihat rekaman bersama-sama. Setelah melihatnya, Myung Hyun briefing bersama stafnya.

Myung Hyun bicara, "Jecheon, Hwa Seong, Rumah Sakit Sang Rok dan lokasi dimana Kim In Chul dibunuh. Sopir taksi itu muncul di semua tempat tersebut. Ini adalah bukti tentang tiga insiden kebakaran yang saling terkait. Tapi, sepertinya ada yang tidak beres. Kenapa mereka mengambil resiko untuk melakukan penelitian itu yang dilakukan tidak hanya sekali, tapi berkali-kali?. Jika itu penelitian klinis untuk vaksin, mereka akan menggunakan metode yang aman dan legal.
Sun Dong : Mungkin tujuan penelitian itu untuk mencari cara menyebarkan virus.
Myung Hyun : Virus dengan tingkat kematian 100% dan tingkat penyebaran yang rendah tidak akan menjadi pandemik karena inangnya akan mati sebelum menular ke yang lain. Itu sebabnya mereka membutuhkan cara yang efektif untuk menyebarkan virus.
Ji Won : Orang yang tidak mati, tapi dia masih hidup dan menyebarkan virus?

Myung Hyun membenarkan, Itu sebabnya mereka membantu Kim In Chul keluar dari kebakaran tersebut. Ini satu-satunya penjelasan yang masuk akal.

Ponsel Myung Hyun berdering dari kantor Nasional Forensic Service. Hasil otopsi telah keluar, petugas forensik minta Myung Hyun untuk datang melihatnya secara langsung. 

Kantor Nasional Forensic Service. Myung Hyun datang sendirian, dokter yang mengatopsi menjelaskan penyebab kematian lintah darah disebabkan kegagalan fungsi organ dalam yang disebabkan oleh badai sitokin. Dengan kata lain, telah dilakukan penyuntikan virus dalam jumlah yang sangat tinggi. 

Dokter menemukan keanehan pada mayat In Chul, selain bekas operasi, semuanya bersih. Tidak ada pembekuan darah. Pembuluh darah paru-paru juga bersih. Jantung dan pembuluh darahnya normal. Tidak ada penyebab yang jelas dari kematiannya. 

Dokter lalu melihatkan bekas suntikan jarum yang membiru di leher In Chul. Myung Hyun mengira kematian In Chul diakibatkan karena penggunaan obat-obatan. Dokter mengiyakan, "Asam sianida, dia pasti langsung meninggal di tempat". 

Dokter meminta bantuan Myung Hyun untuk memiringkan mayat In Chul. Terdapat bekas memar membiru di sekitar bagian pinggang, dan juga bekas jarum suntik. Dokter tidak bisa memastikan kapan waktu itu dilakukan, tapi harusnya beberapa jam sebelum kematian. "Seseorang telah mengekstrak sumsum tulang belakangnya. Pendarahannya tidak bisa dihentikan. Jadi dia mengalami pendarahan terus menerus. Ketika kami menerima mayat ini, pinggangnya basah kuyup karena darah".

Myung Hyun ingat ada ceceran darah di mobil van Sang Taek. Tidak mungkin lintah darat itu mempunyai waktu untuk mengekstrak sumsum tulang belakang. Dokter berkata, tidak mungkin diekstrak oleh satu orang saja. Pasti dilakukan oleh orang yang pernah mengikuti pelatihan". 

"Seseorang yang pernah mengikuti pelatihan?", ucap Myung Hyun sembari berpikir. Yang memiliki akses bebas keluar masuk ruangan perawatan In Chul hanyalah dokter Yoon dan dokter Se Jin. Myung Hyun mengucapkan terima kasih pada dokter lalu pergi.

Myung Hyun menelpon markas CDC. Ji Won, Sun Dong dan ketua tim berkumpul di tempat Joo Young, mereka bisa menjawab dan mendengar perkataan Myung Hyun secara langsung.

Myung Hyun : Sebelum Kim In Chul mati, seseorang telah mengekstrak sumsum tulang belakangnya. Dia bukan rentenir atau pria yang membunuh Kim In Chul. Mungkin Kim Se Jin atau Yoon Il Jung. Salah satu dari mereka berdua. Segera hubungi Rumah Sakit Nasan. Blokir pintu keluarnya. Konfirmasikan lokasi mereka berdua".

Ji Won bertanya, "Jika sumsum tulang belakangnya sudah di ekstrak, kenapa hal ini dirahasiakan saat Kim In Chul sudah mati?". 
Myung Hyun menjawab, Mereka harus merahasiakannya jika mereka sudah mengekstrak sumsum tulang belakang untuk membuat vaksin dan menjualnya.

Ji Won akan mencoba untuk menghubungi dokter Se Jin. Joo Young sudah bilang ke dua dokter itu tidak bisa di hubungi. Ketua tim dan Sun Dong akan pergi ke rumah dokter Yoon, "Jika dia sudah mencuri sumsum itu untuk dikembangkan menjadi vaksin, dia tidak akan ada di rumah sakit". Ji Won juga ingin pergi ke rumah sakit Nasan.

Myung Hyun berkata perpaduan immunoglobin hanya membutuhkan waktu sehari. Siapapun yang membuatnya, dia pasti memiliki vaksin. Myung Hyun minta Ji Won pergi ke ruang penyimpanan vaksin setibanya di rumah sakit, lihat apa ada vaksin disana.

Dokter Yoon mengendari mobil hitamnya pergi ke suatu tempat. Sun Dong dan ketua tim Go sampai di rumah dokter Yoon. Diwaktu yang hampir bersamaan Myung Hyun dan Ji Won tiba di rumah sakit Nasan.

Myung Hyun bertanya pada resepsionis, "Kau tahu dimana Dr. Kim Se Jin?". Resepsionis menggeleng, dokter Se Jin mengambil cuti. Myung Hyun kembali bertanya, bagaimana dengan kepala bagian dokter Yoon. Resepsionis juga tidak yakin, karena ia tidak melihatnya. Myung Hyun berpesan pada resepsionis jika melihat mereka segera hubungi tim tanggap darurat CDC.

Sama halnya dengan dokter Yoon, dokter Se Jin saat ini tengah mengendarai mobil menuju ke suatu tempat. 

Ji Won pergi ke lab, menemukan satu tabung cairan yang tersimpan di lemari pendingin. Segera ia memeriksanya melalui mikroskop. 

Sun Don dan ketua tim Goo tidak menemukan dokter Yoon di rumahnya.

Myung Hyun pergi keruangan dokter Yoon tapi tidak menemukan apa-apa. Ia lalu memeriksa komputer, dan menemukan sebuah file yang membuktikan bahwa dokter Yoon telah berhasil membuat vaksin. 

Myung Hyun marah dan memaki dokter Yoon. Myung Hyun menelpon Joo Young. Memintanya untuk memasukkan nama dokter Yoon dalam daftar pencarian orang, vaksin itu harus cepat ditemukan tepat pada waktunya. 

Rupanya dokter Yoon pergi dengan membawa sampel vaksin yang saat ini sedang dicari Myung Hyun. Ia lalu menghentikan mobilnya disuatu tempat. Seseorang datang dan mengetuk kaca mobil. Dokter Yoon membuka kaca mobil, tanpa melihat wajah orang itu, "Aku membawa sampel sesuai perjanjian, apa uangnya sudah siap?".

Tak ada jawaban, dokter Yoon terkejut dan juga takut melihat wajah orang yang kini berdiri di depannya, "Apa-apaan ini? Kenapa kau ada disini?".
Orang itu langsung menyuntik leher dokter Yoon. Bisa dipastikan cairan yang ada di jarum suntik itu adalah asam sianida (potasium sianida). Tidak butuh lama, dokter Yoon sudah tidak bernapas. 
Myung Hyun masih berada di ruang dokter Yoon. Ji Won menelpon. Sampelnya yang ia periksa sudah terkontaminasi. Ji Won merasa sangat yakin. Myung Hyun minta Ji Won untuk memeriksanya lagi, sekalipun kau yakin, periksa lagi. Periksa 10 kali atau 20 kali. Ada foto dokter Yoon di meja, Myung Hyun mengambil lalu membanting hingga hancur.

Di tempat kejadian, dokter Yoon tewas di dalam mobilnya. Keadaannya sama mengerikan dengan kondisi In Chul saat meninggal. 

Dan...sebuah mobil melaju di jalan raya, meninggalkan tempat kejadian. Siapa pengendaranya?. Dia adalah dokter Se Jin. Jadi dokter Se Jin kah yang telah membunuh dokter Yoon??????....


END


Komentar : 
Semakin jelas siapa yang terlibat dalam konspirasi jahat ini. Pengacara Hwang Seon Suk, Peter Jo, dan Steve Norman. Mereka adalah penjahat, pembunuh berdarah dingin. Pertanyaanya sekarang, siapa bos besar mereka?.

Lalu Mr. Johnson dari Global Life, orang asing ini pasti punya niat terselubung. Tak habis pikir pada Kim Do Jin dan antek-anteknya, apakah kompensasi 10% dan nilai saham yang naik lebih penting di bandingkan dengan nyawa ratusan jiwa warga Korea. Ck..ck..ck..bisa-bisanya menggunakan kesempatan ini untuk mengambil keuntungan. 

Dokter Yoon begitu terobsesi membuat vaksin super, karena penelitiannya dihentikan 2 tahun lalu. Jika saja penelitian itu tidak dihentikan, pasti pemerintah korea tidak perlu menjalin kerjasama dengan Global Life. Tapi penghentian penelitian 2 tahu lalu, pastinya merupakan skenario awal yang telah di susun oleh dalang dari semua ini. 

Dokter Se Jin, apa benar dia yang membunuh dokter Yoon. Tidak..tidak rela jika dokter Se Jin menjadi jahat. Tidak seperti itu. Pastinya bukan dokter Se Jin pembunuhnya, meski orang yang tenang seperti dokter Se Jin ini terkadang memang mampu melakukan suatu hal yang diluar dari perkiraan....

Selalu tegang jika menonton drama ini, setiap adegannya sangat berarti dan berhubungan satu sama lain. Salah satu drama yang wajib tonton...

1 comment:

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)