Pages - Menu

Sunday, June 09, 2013

Sinopsis The Virus Episode 6 Part 2

Myung Hyun masih bersedih atas kematian Seo In. Peristiwa ini benar-benar memukul perasannya. Anak dan istrinya meninggal karena penyakit menular. Myung Hyun tidak mempunyai semangat hidup, kerjaanya hanya minum berbotol-botol soju di kedai makan.

Bibi pemilik kedai menyuruh Myung Hyun untuk makan, jika ingin tetap bertahan hidup, "Sejak kemarin kau tidak makan, aku tidak mau menampung mayatmu". Tampaknya bibi pemilik kedai ini sudah lama mengenal Myung Hyun, sampai ia tau pelanggannya itu tidak makan sejak kemarin.

Myung Hyun hanya diam tak merespon. Bibi lalu menghidupkan televisi. Laporan berita terkini, "Baru saja, Global Life mengeluarkan pernyataan bahwa pasokan super vaksin akan sedikit tertunda.  Pemerintah sudah mengalokasikan dana sebesar 200 milyar Won untuk membeli vaksin tersebut. Dan Global Life juga akan menyediakan dana 50% dari biaya pengembangannya. Ketika berita ini disebarkan....".

Belum selesai berita di bacakan, bibi langsung mematikan televisi. Merinding mendengarnya, "Ya tuhan, hari ini dunia sungguh mengerikan. Jika kita tidak mati karena infeksi virus, kita akan mati karena kelaparan". 
Myung Hyun juga menonton laporan berita itu, tapi ia tak beraksi apa-apa. 

Ponsel Myung Hyun menerima pesan suara. Terdengar suara Ji Won. Ia dengar dari rekan kerjanya di WHO, 6 bulan lalu perusahaan Global Life mengajukan permohonan hak cipta untuk super vaksin. FDA (Food and Drug Administration) belum mengeluarkan lisensi-nya. Dan direktur Shim bilang pemerintah akan menunggu sampai FDA menyetujui pengembangan vaksin tersebut.

Ji Won ingin menghibur Myung Hyun, tapi ia tidak tahu harus berkata apa. Juga tidak tahu apa kata-katanya ini bisa membantu, tapi kami semua mencemaskan anda pimpinan Lee.

Wartawan Jung pergi ke kedai makan untuk bertemu dengan Myung Hyun. Peter tak lepas mengikuti kemana wartawan Jung pergi. Wartawan Jung sengaja berdiri di luar kedai, ia sepertinya mengetahui tengah di ikuti seseorang. Setelah mobil Peter pergi menjauh, wartawan Jung masuk kedalam. Tetap bersikap seperti biasa, "Siapa ini?. Bukankah ini Pimpinan Lee Myung Hyun?. Kebetulan sekali".

Myung Hyun tetap diam. Wartawan Jung duduk, "Kau tidak ingin tahu bagaimana aku bisa menemukanmu?. Aku sudah berkeliling meminta bantuan ke siapa saja untuk memberitahuku saat ponselmu sudah aktif. Aku turut berduka cita. Bagaimana kalau pergi ke sauna?. Mungkin kau bisa mendapatkan sedikit semangat". 

Myung Hyun tidak bereaksi, terus menuangkan soju ke gelasnya yang kosong. Wartawan Jung berkata ada hal penting yang ingin ia bicarakan. Tapi Myung Hyun tetap diam, hanya sekilas menatap wartawan Jung.

Meski begitu wartawan Jung tetap saja memberitahu apa yang ia ketahui. 2 tahun lalu perusahaan Gokil Bio mengajukan permohonan untuk hak cipta zat TRS1. Mungkin ini bisa menjadi faktor penentu dalam pembuatan super vaksin.

Flashback, ke waktu wartawan Jung bertemu dengan direktur Gukil Bio. Perusahaan Gukil Bio menuntut Global Life terkait hak paten, tapi Hwang Seon Suk selaku pengacara Global Life memenangkan kasus tersebut.

Meski Gukil Bio memiliki hak cipta tapi sulit untuk mengembangkan obat baru, karena butuh waktu yang lama dan banyak biaya. Selama proses pencarian investor, Global Life menawarkan untuk membeli hak cipta sekaligus.

Tapi perusahaan Gukil Bio menolak tawaran tersebut. Tak peduli butuh waktu berapa lama, mereka berencana untuk melakukannya sendiri. Namun tak lama kemudian, orang dari kantor pajak datang untuk memeriksa rekening Gukil. Petugas pajak benar-benar mengetahui dengan baik mengenai operasi internal perusahaan.

Akhirnya, perusahaan menghentikan operasionalnya dan investor menarik dana mereka kembali. Tanpa ada pilihan yang terbaik, Gukil Bio dipaksa oleh keadaan untuk menjual hak cipta ke Global Life. Direktur yakin, sekalipun tidak punya bukti tapi ia sangay yakin pengacara Hwang Seon Suk melakukan kecurangan.

Kembali ke masa kini, Wartawan Jung berkata Global Life telah membeli hak ciptanya. Penghubung penting dari seluruh kejadian ini adalah pengacara Hwang Seon Suk. Yang juga menjadi kuasa hukum Dae Yeong Industry, "Kau mendengarkanku?".

Myung Hyun tidak peduli pada apa yang wartawan Jung katakan, karena tidak ada hubungan dengannya. Wartawan Jung berkata bagaimana bisa tidak ada hubungannya dengan Myung Hyun, istri Myung Hyun meninggal bukan karena infeksi tapi dia dibunuh.

Myung Hyun : Lalu kenapa?. Ini semua sudah berakhir. Sudah berakhir.
Wartawan Jung marah, "Siapa bilang sudah berakhir?. Kau lihat?. Ini tampak seperti sudah berakhir?. Ketua Tim Go Su Gil punya 2 anak perempuan. Sun Dong. Lee Joo Young. Anggota timmu juga punya keluarga. Aku juga punya. Kau ingin melihat mereka dibunuh?"

Myung Hyun tetap diam, tidak ada semangat di matanya.

Tae Sik memberikan rambut dokter Se Jin pada detektif Kim, "Bandingkan ini dengan rambut yang ditemukan di dalam mobilnya Yoon Il Jung. Katakan pada mereka untuk meletakkan semuanya di bawah dan lakukan hal ini dulu. Jika tidak, aku akan membuat keributan. Paham?

Tak lama, Tae Sik menerima panggilan telelpon. Ia mendapat informasi bahwa nomor ponsel presdir Global Life muncul di ponsel dokter Yoon 2 hari sebelum dia meninggal. Ia segera menyampaikan hal ini pada detektif Kim. Detektif Kim berkata presdir Global Life adalah orang asing, ahkir-ahkir ini dia sering muncul di televisi.

Tae Sik memutuskan akan pergi ke Global Life, ia minta detektif Kim untuk menunggu saja di kantor polisi. 

Myung Hyun termenung dikamar mandi, memikirkan perkataan wartawan Jung, "Ketua Tim Go Su Gil punya 2 orang anak perempuan. Sun Dong. Lee Joo Young. Anggota timmu juga punya keluarga. Aku juga punya. Kau mau melihat mereka dibunuh?".

Myung Hyun keluar dari kedai makan, jalan menunduk dengan banyak beban pikiran. Ia ingat terakhir kali ketika menjenguk Seo In, saat itu Seo In merasa takut. Myung Hyun berjanji akan menyelamatkannya, dan Seo In percaya. Myung Hyun juga ingat tangisan penyesalan In Chul, jika saja itu ia tidak melarikan diri dari rumah sakit, tidak akan ada kematian masal seperti ini.

Saat Myung Hyun jalan, ambulance tanpa logo lewat di depannya. Myung Hyun teringat lagi saat Seo In meninggal. Dan perkataan wartawan Jung yang bertekad akan mengungkap gerombolan penjahat itu.
Myung Hyun lalu mengambil ponselnya, menghubungi wartawan Jung. Ia mengajak wartawan Jung untuk bertemu dan melanjutkan pembicaraan mereka. 

Tae Sik pergi ke kantor Global Life, menemui Mr. Johnson. Kali ini mereka di dampingi penerjemah. Mr. Johnson bertanya apa yang bisa saya bantu. Tae Sik berkata beberapa hari sebelum dokter Yoon meninggal, ia dengar Mr. Johnson secara pribadi bicara dengannya. Ia ingin tahu apa yang mereka bicarakan. 

Mr. Johnson menjawab dokter Yoon memiliki vaksin dan ingin menjualnya pada Globel Life, tapi Mereka menolaknya. Mr. Johnson bicara dalam bahasa inggris. Usai bicara, penerjemah menerjemahkannya dalam bahasa korea, sehingga Tae Sik bisa mengerti.

Tae Sik bertanya kenapa, jika dokter Yoon memproduksi obatnya duluan, Global Life akan berada di posisi yang sulit. Dan juga butuh waktu yang lama untuk membuatnya.

Mr. Johnson tersenyum sinis, "Dr. Yoon pasti sudah memikirkannya juga. Tapi kami memiliki perjanjian eksklusif dengan pemerintah Korea. Sekalipun ada orang lain yang memiliki vaksin muncul, itu tidak akan diakui".
"Itu tidak akan diakui?", ulang Tae Sik tak mengerti, sembari berpikir.

Mr. Johnson minta Tae Sik untuk mengerti, pemerintah Korea sudah menginvestasikan sejumlah besar uang dalam pengembangan bersama super vaksin ini. Jika vaksin tersebut di kembangkan oleh orang lain, pemerintah Korea akan berada di posisi yang sulit.

Tae Sik menghela napas berat. Bingung harus bertanya apa lagi. Susah memang jika sudah menyangkut pemerintah. Mr. Johnson menatap Tae Sik, sorot matanya penuh dengan tipu muslihat dan niat jahat.

Wartawan Jung dan Myung Hyun bertemu di warung kopi, melanjutkan percakapan mereka. Wartawan Jung yakin kasus virus ini ada hubungannya dengan Global Life dan Dae Young. Untuk memastikannya pertama-tama pergi ke Global Life dan tanyakan tentang hubungannya dengan pengacara Hwang Seon Suk. Jika mereka memiliki hati nurani mereka akan bicara yang sebenarnya.

Myung Hyun bilang 6 bulan lalu, perusahaan Global Life mengajukan permohonan hak cipta untuk super vaksin. Permohonan hak cipta super vaksin terjadi bersamaan dengan munculnya super virus. Wartawan Jung semakin tertarik. Myung Hyun dan wartawan Jung sepakat wabah penyakit menular kali ini sudah direncanakan seseorang. Siapa yang diuntungkan, itulah pertanyaannya. 

Wartawan Jung : Ayo kita ambil jalan kita masing-masing untuk menyelesaikan masalah ini. Ketika jalannya sudah ketemu, itu akan menjadi sumber konspirasi. Dan itu akan membawa kita ke jawaban yang kita cari.
Myung Hyun : Hati-hatilah. Jika geng itu ingin membunuh, mereka akan langsung membunuh tanpa berpikir dua kali.

Wartawan Jung tersenyum, "Kaulah yang sebaiknya berhati-hati. Kau tidak tahu kapan truk lain akan menabrakmu. Jika ada kabar baru, aku akan menghubungimu".
Wartawan Jung pergi lebih dulu. Baru setelah itu Myung Hyun keluar.

Tim CDC terkejut melihat kemunculan Myung Hyun di markas. Myung Hyun langsung bertanya perkembangan penyelidikan. Tidak ada yang menjawab. Myung Hyun lalu bertanya bagaimana dengan pelacakan variannya.

Sun Dong tidak menemukan apapun meski telah memeriksa darah pasien satu persatu. Sekalipun variannya ditemukan, itu tidak akan berpengaruh besar karena Global Life memiliki super vaksin.

Myung Hyun menyuruh Sun Dong untuk tetap melanjutkan pencarian. Ketua tim berkata vaksin yang dibawa lari dokter Yoon belum ditemukan begitu pula dengan pembunuhnya. Myung Hyun tidak memperdulikan pembunuhnya, polisi yang akan menanganinya.

Myung Hyun ke Joo Yoong, "Apa kita sudah menemukan tentang Dae Young Industry?. 
Joo Young : Tidak ada informasi transaksi. Hanya ada informasi real estate dari sejarah perusahaan. Tidak ada celah untuk di-hack..
Myung Hyun : Kalau begitu buat celahnya.
Joo Young terkejut lalu menunduk. (Hanya sekilas, tapi perubahan mimik Joo Young ini terkesan berbeda).

Myung Hyun minta timnya untuk bergerak cepat. Jumlah kasusnya sudah melampui 2000 kasus. Sekalipun tersembunyi cukup lama, tingkat kematiannya masih lebih dari 90%. Ini masalah waktu sebelum terjadi pandemik. 

Wartawan Jung pergi ke kantor Global Life. Pada resepsionis ia memperkenalkan diri sebagai reporter dari perusahaan surat kabar World Media. Tujuannya kemari ingin bertemu dengan Mr. Johnson. Resepionis bertanya, "Anda sudah membuat janji?". Wartawan Jung menggeleng, "Tolong katakan padanya bahwa saya ingin mewawancarai dia untuk sebuah artikel yang saya tulis tentang CEO asing yang sukses di Korea Selatan".

Myung Hyun briefing dengan timnya, "Virus berasal dari rumah sakit Sang Rok, kita harus mengungkap hubungan antara kepala rumah sakit Sang Rok dengan virus ini. Jelas sekali, ada orang yang membuat hal ini terjadi. Orang yang memanfaatkan Kim In Chul untuk
menyebarkan virus ini memiliki vaksin dari awal. Dan sekarang, satu-satunya perusahaan
yang memiliki vaksin hanya Global Life". 

Global Life mengajukan permohonan hak cipta bersamaan dengan terjadinya kebakaran di Jecheon. Myung Hyun bertanya apa Ji Won bisa menyelidiki penelitian Global Life. Ji Won berkata akan melakukannya. Myung Hyun minta Ji Won untuk mencari tahu bagaimana mereka bisa melakukan percobaab klinisnya. Dan juga, cari tahu mengenai virus yang mereka gunakan dalam percobaan tersebut.

Sun Dong : Lalu ini ada hubungannya dengan Global Life?.
Ketua tim : Tunggu dulu. Sekalipun itu terjadi, kita tidak punya cara untuk membuktikannya.
Myung Hyun : Ada caranya. Ini adalah orang yang mengaitkan 2 kebakaran dengan Global Life. Pengacara Hwang Seon Suk. Kuasa hukum Dae Yeong Industry. Global Life mendapatkan hak cipta dari perusahaan lain untuk mengembangkan super vaksin, mereka memakai jasa pengacara Hwang Seon Suk untuk proses transaksinya.

Myung Hyun memberi tugas Joo Young untuk menemukan apapun tentang sejarah perusahaan Dae Young Industry. Joo Young mengiyakan. Myung Hyun berkata saat ini polisi hanya fokus mencari pembunuh Kim In Chul dan dokter Yoon. Itu sebabnya kita harus mencari orang yang memanfaatkan Kim In Chul untuk menyebarkan virus ini. Lihat lagi data yang ada di Rumah Sakit Sang Rok. Pasti ada petunjuk disana yang terlewatkan.

Tae Sik masih berada di Globel Life, tak ada lagi pertayaan yang ingin ia ajukan. Tae Sik mohon diri, berjabat tangan dengan Mr. Johnson, "terima kasih untuk kerjasamanya".
Mr. Johnson berkata semoga pernyatannya itu bisa membantu. Tae Sik keluar.

Sekertaris Mr. Johnson masuk, "Wartawan Jung Woo Jin dari surat kabar World Media sedang menunggu di lobby. Apa saya harus menyuruhnya pergi?".
Mr. Johnson tak langsung menjawab, wajahnya mengeras. Pastinya ia tahu apa tujuan kedatangan wartawan Jung.

Resepsionis bilang pada wartawan Jung, Presdir Global Life yang tak lain Mr. Johnson meminta wartawan Jung untuk menunggu di ruang meeting. Resepsionis mengantar hingga di depan lift, naik saja ke lantai 19.

Wartawan Jung masuk ke lift. Tae Sik keluar dari lift yang lain. Ia tengah berbicara dengan seseorang melalui ponselnya, sepertinya detektif Kim. Ada sesuatu yang detektif Kim temukan dari kamera lalu lintas. Tae Sik menyuruh detektif Kim untuk menunggu, ia akan segera kembali ke kantor polisi.

Myung Hyun berada di ruangannya, merapikan berkas-berkas di meja. Di dalam laci ada foto dirinya bersama Seo In dan Jeon Hui. Myung Hyun menatap dalam, lalu memasang kembali foto kenangannya itu di atas meja.

Wartawan Jung masuk keruang meeting. Sembari menunggu ia melihat-lihat pamflet dan foto-foto di sekitar ruangan. Mata wartawan Jung melebar terkejut melihat salah satu foto yang berjejer, lalu memotret foto itu dengan kamera ponsel miliknya.

Myung Hyun memeriksa kembali berkas yang berhubungan dengan In Chul. Myung Hyun ingat saat In Chul datang ke lobby CDC. Saat  ia akan mengirim In Chul kerumah sakit Nasan. In Chul merasa ragu bagaimana jika ia tidak memiliki antibodi, dan bagaimana jika ia tidak bisa membantu.

Ketika Mr. Johnson masuk keruang meeting, wartawan Jung sudah tidak ada disana. Mr. Johnson merasa curiga. Ia lalu memegang salah satu bingkai foto, pastinya wartawan Jung juga sudah melihat foto yang saat ini Mr. Johnson pegang.

Foto yang dilihat wartawan Jung tak lain foto tim Global Life, dimana Mr. Johnson duduk berdampingan dengan pengacara Hwang Seon Suk. Dibelakang mereka berdiri para ilmuwan dan dokter yang juga menjadi bagian dari Global Life.

Detik itu juga Mr. Johnson menelpon pengacara Hwang Seon Suk, "Tampaknya wartawan dari World Dialy menemukan sesuatu tentang Dae Yeong Industry". Tanpa banyak bertanya Seok Suk sudah mengerti apa yang harus ia lakukan.

Seon Suk kemudian menelpon Peter, "Buat wartawan itu menghilang hari ini". Peter mengerti, saya akan mengurusnya.

Tepat saat Peter mendapat tugas dari Seon Suk. Saat itu juga ia melihat wartawan Jung keluar dari Globel Life dengan terburu-buru, masuk ke mobil. Seharian ini Peter terus mengikuti kemana wartawan Jung pergi. Ditangannya, ia memegang jarum suntik yang berisi carian asam sianida.

(Mobil Peter berwarna hitam. Jelas sudah siapa yang membunuh dokter Yoon).

Myung Hyun memutar ulang rekaman CCTV bus kota. Dimana In Chul muncul pertama kali sehari setelah kebakaran rumah sakit Sang Rok. Gambar di-zoom, dan tampak Peter duduk di deretan kursi pojok kanan paling belakang. Myung Hyun langsung bisa mengenalinya, pria itu sama dengan sosok supir taksi dan supir truk yang menabraknya. Kini Myung Hyun tahu sekarang, dari awal kelompok penjahat ini sudah mengikuti In Chul.

Dalam perjalanan wartawan Jung menghubungi Myung Hyun. Wartawan Jung begitu bersemangat, ia  mengajak Myung Hyun untuk bertemu dengannya disuatu tempat.

Myung Hyun mencatat alamat yang disebutkan wartawan Jung di atas memo. Bertanya dimana ini. Wartawan Jung berkata bisa dibilang ini merupakan titik awal dari sebuah konspirasi, "Aku tahu identitas sebenarnya dari Dae Yeong Industry. Cepatlah datang.  Aku ingin sekali memberitahumu".

Wartawan Jung tidak menyadari di belakang mobilnya, ada mobil hitam milik Peter yang terus mengikutinya.

Myung Hyun bergegas keluar ruangan. Ketua tim bertanya, anda mau kemana. "Wartawan Jung sepertinya mengetahui sesuatu tentang Dae Yeong Industry", jawab Myung Hyun.
Ketua tim menawarkan diri untuk pergi bersama.  Myung Hyun menolak, "Tidak perlu. Aku akan pergi sendiri".
Ketua tim dan Joo Young bingung dengas sikap pimpinan mereka itu. Myung Hyun pergi tergesa-gesa meninggalkan ruangannya dengan keadaan pintu terbuka.

Di koridor, Myung Hyun berpapasan dengan Ji Won dan Sun Dong.
"Koordinator tim. Anda mau kemana?", tanya Ji Won.
"Kita akan bicara setelah aku kembali", ucap Myung Hyun terus berjalan.
Ji Won dan Sun Dong saling pandang, mereka juga bingung dengan sikap Myung Hyun.

Tae Sik kembali ke kantor polisi. Jalan mondar mandir dengan gelisah. Ia tak sabar menunggu kabar selanjutnya. Telepon kantor berdering, Tae Sik menjawabnya. Seseorang yang bicara denganya di telepon, menemukan petunjuk pelaku pembunuhan dokter Yoon. Tae Sik memerintahkan untuk segera mengeluarkan surat penangkapan. Ia bersama anak buahnya bergerak menangkap tersangka.

Ada seorang mata-mata di tim Myung Hyun. Mata-mata ini masuk ke ruangan Myung Hyun yang gelap. Ia memotret alamat yang tertulis di memo, "Distrik Pusat, Chungmuro-3-ga 60-01". Ditempat itu wartawan Jung dan Myung Hyun janjian untuk bertemu. Mata-mata memotret tulisan, dan mengirimkannya ke ponsel Seok Suk.

Ponsel Seon Suk menerima pesan gambar yang dikirimkan mata-mata. Seon Suk membaca isi pesan. Usai melihatnya, Seon Suk menghubungi Peter. 

Myung Hyun tiba di Distrik Pusat. Mobil wartawan Jung terparkir disisi kiri jalan. Myung Hyun keluar. Ia tidak menemukan wartawan Jung di dalam mobil. Mencoba menghubungi ponsel wartawan Jung, tapi dialihkan ke voice mail. Myung Hyun kemudian melangkah masuk ke dalam gang yang gelap dan sepi.

Wartawan Jung memang ada di dalam gang, tengah berbicara dengan seseorang di telepon. Ia memanggil lawan bicaranya itu dengan sebutan General Manager, dan menyebut 4 angka terakhir, 6930. Nomor ponsel mungkin. Wartawan Jung berkata akan menceritakan detailnya nanti. Wartawan Jung memiliki kebiasaan menghidupkan perekam suara ponselnya, tiap kali berbicara di telepon.

Myung Hyun melihat wartawan Jung, memanggilnya. Wartawan Jung menoleh. Dari kegelapan, Peter muncul dan menarik wartawan Jung. Myung Hyun ingin memperingatkan, tapi terlambat.

Tae Sik pergi kerumah sakit Nasan mencari dokter Se Jin. Dokter Se Jin keluar dari ruang perawatan, "Ada apa?. Seperti yang aku ingat, aku sudah mengatakan semuanya untuk terakhir kalinya."
Tae Sik :  Aku juga tidak percaya. Tuan Kim Se Jin. Anda berada di lokasi kejadian saat itu, iya kan?
Dr. Se Jin : Apa kau bilang?.

"Gambar ini diambil menggunakan kamera lalu lintas yang ada di dekat lokasi pada saat itu. Ini mobil anda. Dan orang yang duduk di mobil anda, itu anda, kan?.

Dan ini juga. Laporan dari tim forensik juga menunjukkan kalau rambut yang ditemukan di mobil Yoon Il Jung 100% cocok dengan rambut anda. Tuan Kim Se Jin. Anda ditangkap karena membunuh Tuan Yoon Il Jung.

Dokter Se Jin terkejut. Tae Sik memborgol tangan dokter Se Jin, "Anda berhak untuk diam. Anda punya hak untuk menyewa pengacara. Mulai sekarang, semua yang ada katakan bisa dipakai sebagai bukti di pengadilan.

Jelas dokter Se Jin shock, tapi ia tetap tenang, tidak melawan ataupun membantah.

Kembali ke Distrik Pusat. Wartawan Jung tergeletak di tanah, mengerang kesakitan. Terakhir kalinya, ia berpesan pada Myung Hyun untuk hati-hati.

Tangan Myung Hyun bergetar, ada darah di tangannya. Di dekat kakinya ditemukan belati berlumuran darah. Tak jauh dari tempatnya berdiri ada 2 orang yang tergeletak dilantai dalam keadaaan tidak bernyawa. Wartawan Jung dan Peter.

Myung Hyun berdiri linglung, bingung dan shock jadi satu. Dari raut wajahnya tampak ia tidak mengetahui apa yang terjadi.

Wartawan Jung jelas meninggal karena suntikan asam sianida. Lalu peter, siapa yang membunuhnya?


END


Komentar :
Semakin jelas sekarang. Mr. Johnson dan perusahaan Global Life-nya yang menimbulkan wabah penyakit menular ini. Pengacara Hwang Seon Suk menjadi kuasa hukum sekaligus pemantau keadaan. Dae Young Industry hanyalah perusahaan fiktif yang sengaja dibuat. Agar Global Life bisa terus eksis menjalankan kejahatan mereka tanpa khawatir akan di curigai.

Kesimpulannya. Peran In Chul dalam menyebarkan virus telah direncanakan sejak awal. Mereka juga yang membantu In Chul melarikan diri dari rumah sakit saat kebakaran terjadi. Ketika menjadi pasien di rumah sakit Sang Rok, In Chul menerima 2 suntikan yang berbeda. Suntikan virus dan juga vaksin.

In Chul yang tidak menyadarinya dirinya terinfeksi, berkeliaran menyebarkan virus. Ia bisa terus hidup karena ada vaksin di dalam tubuhnya. Sementara orang lain yang melakukan kontak dengannya, meninggal dalam waktu 3 hari setelah terinfeksi. Dan saat DCD mengetahui kenyataan In Chul memiliki antobodi, maka Hwang Seon Suk memutuskan untuk melenyapkan In Chul.

Setelah virus menyebar luas, barulah Global Life muncul dengan menawarkan vaksin super. Jika sudah begini, mau tidak mau pemerintah akan membelinya dengan harga yang tinggi. Rupanya angka kematian yang mencapai 2000 jiwa belum memuaskan Globel Life, terbukti dari sikap mereka yang masih menahan produski vaksin super. 

Entah apa alasan mereka melakukan kejahatan ini. Uang ataupun keuntungan, rasanya itu tidak sebanding dengan melayangkanya ribuan jiwa karena ulah mereka. Entah kapan mereka akan menghentikan aksi gila ini.

Lalu siapa mata-mata di dalam tim CDC. Ketua tim Go jelas tidak mungkin, diantara yang anggota yang lain, dia lah yang paling dekat dengan Myung Hyun. Sun Dong juga rasanya tidak mungkin. Ji Won, masih meragukan. Joo Young...hm, bisa jadi. Profesinya sebagai IT memudahkannya untuk melacak dimana Myung berada. Pantas saja, jika para penjahat ini selalu mengetahui gerak gerik Myung Hyun. Rupanya ada musuh dalam selimut.

1 comment:

  1. Oh...oh..ohhh..... Drama'y bener" superrr.... Penasarann ama lanjutan'y ... Tiap episode bikin penasaran nihhh.... Moga episode lain'y cepet keluarr.... Fightingggg.....

    ReplyDelete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)