Pages - Menu

Tuesday, May 14, 2013

Sinopsis Incarnation Of Money Episode 10 Part 1

Cha Don dipindakan ke bagian jaksa pengawasan, dan Se Kwang menjabat posisi sebagai kepala bagian. Sepertinya Se Kwang sudah mulai mengetahui sepak terjang Cha Don yang menjadi jaksa korup, dengan menerima uang suap. Sebagai kepala bagian, Se Kwang berencana melakukan penyelidikan internal secara menyeluruh.

Se Kwang menatap tajam Cha Don,  "Jaksa Lee Cha Don apa kau tahu siapa itu guru pemerasan?".
Cha Don menjawab dengan seulas senyum, "Jika rasa penasaranmu bisa menipumu, aku akan menembaknya saat menemukannya"
"Itu perlu, aku akan menemukannya sendiri", ucap Se Kwang dengan senyum sinisnya.
"Kedengarannya bagus, Kepala", jawab Cha Don kemudian.

Cha Don keluar ruangan setelah rapat selesai. Gu Shik merasa khawatir, apa yang harus mereka lakukan untuk membantu presidr Choi. Kita telah menerima uangnya dan tidak bisa mengembalikannya lagi. Cha Don memutuskan untuk tetap membantu presdir Choi, ia berpikir Ji Se Kwang belum mengetahui sepak terjangnya.

Gu Shik dan Cha Don berada di sauna. Gu Shik merasa kepanasan dan tidak nyaman. Cha Don memintannya untuk menahan sebentar, sekarang ini saatnya bagi mereka untuk lebih berhati-hati, "tahan rasa sakitmu. Sabar itu menyakitkan, tapi buahnya akan manis".

Manager Kim dari petugas audit datang dan duduk bersama mereka. Cha Don meminta kunci loker manager Kim. Setelah mendapatkannya ia  lalu memberikannya pada Gu Shik. Gu Shik jalan keluar menuju ruang loker. Cha Don meminta manager Kim sedikit menggoyang Silver Rain, dan berjanji tidak akan melibatkan manager Kim.

Penyidik bagian pengawasan memperhatikan gerak-gerik Gu Shik yang berdiri di depan loker. Gu Shik mengeluarkan "hadiah" untuk manager Kim dari dalam sakunya. Sapaan jaksa Jo membuatnya terkejut, dan secara refleks memasukkan kembali hadiah itu ke dalam saku. Jaksa Jo mengajak Gu Su pergi dari situ.

Gu Shik bertanya setelah merasa cukup aman, "Apa mereka penyidik dari Bagian Pengawasan?".
Jaksa Jo : Jangan melakukan tindakan bodoh, beritahu Lee Cha Don agar segera ke ruanganku".
"Ya, aku mengerti", jawab Gu Shik.
Kantor Kejaksaan, di ruang jaksa Jo. Jaksa Jo terlihat marah dengan tindakan bodoh yang hampir Cha Don lakukan, "Apa yang sudah kukatakan?. Ji Se Gwang datang ke Bagian
Pengawasan itu artinya dia akan membuat ombak berdarah. Apa kau tidak mengerti?. Hei Lee Cha Don, apa kau sudah memikirkannya dengan benar?. Siapapun yang berhubungan denganmu, hentikan semuanya mulai sekarang. Bukan hanya satu, tapi semuanya".

Cha Don menundukkan kepala meminta maaf, ia akan mengurusnya. Tidak mudah untuk menghentikan semuanya sekaligus. Jaksa Jo menyuruh Cha Don untuk menggunakan strategi meskipun terlihat sulit. Saat ini Cha Don sedang berurusan dengan Ji Se Kwang, jika salah langkah, maka ia juga akan ikut terseret.
"Kenapa masih diam saja, cepat lakukan", bentak Jaksa Jo.
Cha Don keluar ruangan, dengan menghela napas berat.

Ji Hoo berbaring di tanah, tempat pengacara Hwang tewas. Sambil membayangkan adegan saat pengacara Hwang terjatuh dari atas bangunan. Manger Oh datang menyuruh Ji Hoo untuk bangun. Manager Oh yakin in ini merupakan kasus bunuh diri seperti yang dikatakan polisi.
"Jika kau sangat yakin, carikan catatan bunuh dirinya", sahut Ji Hoo.

Wartawan Go datang ke TKP, ia berkata pengacara Hwang kehilangan seluruh kekayaannya karena judi, dia pernah mengatakan kalau dia ingin mati. Ji Hoo tidak yakin, seseorang yang ingin mati tidak akan membeli tiket pesawat untuk mengunjungi keluarganya. Ponselnya juga menghilang.

Wartawan Go berpikir mungkin saja pengacara Hwang memiliki ponsel lain, karena tahu dirinya sedang dicari oleh lintah darah. Ji Hoo merasa semakin curiga, dompetnya masih utuh tapi ponselnya hilang. Ji Hoo meminta pada manager Oh untuk menambah bantuan. Hubungi orang-orang yang mungkin bisa membantu untuk menemukan ponsel pengacara Hwang.

Tak lama kemudian, beberapa personil polisi berada di TKP untuk mencari ponsel pengacara Hwang yang mungkin terjatuh di sekitar tempat kejadian. Ji Hoo beristirahat di dalam mobil. Ia yakin bisa menemukan petunjuk yang benar, jika melihat daftar panggilan terakhir di ponsel pengacara Hwang. Ponsel Ji Hoo berdering, ia mendapat ajakan untuk menghadiri pesta perusahaan.

Jaksa Kwon mengajak para stafnya berkumpul di tempat karaoke. Ia mengajak mereka untuk santai, lupakan pekerjaan dan jabatan untuk sementara. Jaksa Jo berusaha menarik perhatian jaksa Kwon dengan menuangkan minum ke gelas jaksa Kwon, masih dengan sikap formal. Jaksa Kwon meminta jaksa Jo untuk bicara dan bersikap biasa seperti teman.

Dibalik sikapnya yang terlihat baik, jaksa Kwon tersenyum sinis. Ia kemudian menuangkan minum ke gelas Se Kwang, baru kemudian ke gelas jaksa Jo. Cha Don terlihat tidak nyaman dengan atmosfer di ruangan itu. Jaksa Kwon menyuruh seluruh bawahannya untuk minum sampai puas.

Cha Don pergi ke kamar kecil, menyegarkan wajahnya yang mulai terpengaruh minuman alkohol, "Mereka terlalu banyak minum. Kendalikan dirimu dengan baik, Lee Cha Don". Cha Don keluar dari kamar kecil, dan bertemu dengan presdir Choi. Presdir Choi menanyakan bantuan yang ia minta tempo hari.  Cha Don berusaha untuk menghindar, "Ada banyak jaksa di sini, bisakah kita bicara nanti?".

Presdir Choi tetap mendesak, Silver Rain menambah sejumlah hal di belakang mereka. Cha Don meminta pada presdir Choi untuk menyiapkan paket yang bagus untuknya. Presdir Choi mengerti, "Baik, kapan kau menginginkannya?".
Cha Don melihat Kwon Hyuk keluar, ia sengaja bicara dengan suara nyaring, "Oh itu! Lakukan saja sesuka hatimu, Paman. Jangan beritahu Bibi kalau kau bertemu denganku. Dia pasti akan mengomeliku karena minum lagi".

Kwon Hyuk jalan mendekat, Cha Don segera halus meminta presdir Choi untuk pergi. Kwon Hyul terlihat curiga. Cha Don mengandeng lengan Kwon Hyuk untuk kembali masuk keruangan mereka.

Esok hari. Cha Don, Gu Shik dan sekretaris Hong berkumpul di rumah Cha Don. Cha Don bicara dengan seseorang di telepon. Ia minta pada orang itu sementara waktu tidak menghubunginya, dan hapus semua catatan transaksi yang pernah mereka sepakati. Terjadi pemeriksaan internal di kejaksaan sehingga kondisi menjadi sulit.

Setelah selesai bicara, Cha Don memeriksa lagi daftar nama-nama orang yang pernah memberikan "uang jasa" padanya. Tak hanya dari kalangan pengusaha dan politikus. Cha Don bahkan menjalin hubungan dengan para bos geng. Gu Shik berkomentar, karena masalah ini mereka banyak kehilangan pelanggan.

Cha Don : Apa kau tahu bagaimana perasaanku sekarang? Hatiku mengalir air mata darah. Kau bilang kau punya beberapa tanah di Yong In, kan?
Gu Shik : Jangan khawatir. Itu atas nama kakak iparku.
Cha Don menegur sekretaris Hong yang memakai tas bermerek mahal. Sekretaris Hong bilang tas yang ia gunakan hanyalah tas KW.

Gu Shik menyerahkan laporan tentang infomasi Silver Rain. Pimpinannya seorang wanita yang bernama Angelina (Bi Ryung). Dia mempunyai banyak bisnis, dan Silver Rain salah satu binis yang dia jalankan. Cha Don meminta Gu Shik untuk memberitahu presdir Choi, "untuk yang satu ini kita butuh yang lebih besar, tunai".

Gu Shik merasa permintaan yang diajukan Cha Don terlalu banyak. Sekertaris Hong sependapat dengan Gu Shik. Permintaan Cha Don barusan terlalu berbahaya untuk saat ini. Cha Don berkata kita tak bisa mundu lagi, ini untuk terakhir kalinya. Ia juga minta Gu Shik untuk menyelidiki Bi Ryung sekali lagi.

Se Kwang mencoba beberapa helai baju di butik Bi Ryung. Bi Ryung baju lain untuk Se Kwang coba, Se Kwang berkata ia tak mempunyai waktu untuk fashion show. Bi Ryung tak suka melihat kekasihnya selalu memakai baju yang sama setiap kali bermain golf. Bi Ryung ingin Se Kwang membantu bisnisnya, terkait bangunan Silver Rain yang sedang ia kelola. Banyak pihak yang menginginkannya.

Se Kwang menolak, "Jika ada 10 diriku, itu tetap tidak akan cukup untuk melakukan tugasku. Masalah bisnismu, urus saja sendiri".
Bi Ryung tak putus asa merayu, "Kenapa ini jadi masalahku? Ini semua untukmu".
Se Kwang minta Bi Ryung tidak mengusik pekerjaanya, biarkan ia mengabdikan dirinya sebagai jaksa. Bi Ryung tahu Se Kwang berencana  terjun ke dunia politik suatu hari nanti. Ia ingin Se Kwang mengawasi semua bisnis yang ia bangun, karena politik juga membutuhkan uang.

Perkataan itu membuat Se Kwang bersedia membantu Bi Ryung.
Bi Ryung tersenyum senang, "gomawo, jagiya.". Memajamkan mata, berharap Se Kwang menciumnya. Tapi Se Kwang berdiri begitu saja, tanpa mencium Bi Ryung.

Jaksa bagian pengawasan mengadakan rapat, menganalisa pekerjaan mereka. Kwon Hyuk memberikan laporan penyelidikan yang berhubungan dengan jaksa Park. Seperti yang mereka ketahui jaksa Park mempunyai hubungan dengan Presiden Yoon dari Chun Ji Corp. Se Kwang melihat laporan dan berkata ini tidak mudah, mereka mempunyai hubungan yang rumit.

Cha Don menyahut ucapan Se Kwang, "Jika mereka punya kontrak saat ini, mungkin pantas jika kita melihat kontraknya. Jika kita menggali lebih dalam hubungan antara kontraktor, mungkin kita bisa mendapat apa yang kita inginkan".
"Apa maksudmu?", tanya Kwon Hyuk.
Cha Don meminta izin untuk melihat laporan yang dipegang Se Kwang. Setelah membacanya, ia menemukan keganjalan "Ini Periksa rekening banknya, selidiki bar yang sering dia kunjungi, juga mertuanya. Aku cukup yakin dia ada hubungannya dengan Jaksa Park".
"Biar kulihat laporan penyelidikanmu", pinta Se Kwang kemudian.

Cha Don memberikan laporan penyedikannya. Se Kwang memuji Cha Don, "Kau punya kemampuan luar biasa untuk menemukan hubungan. Intuisimu sangat tepat. Seseorang sepertimu seharusnya datang ke Bagian Pengawasan dari dulu".
"Anda terlalu memuji", ucap Cha Don.
Se Kwang meminta yang lainya untuk belajar dari Lee Cha Don. Cha Don merasa terambung dengan pujian yang ia terima. Se Kwang mengatakan mulai sekarang mereka akan menggali lebih dalam. Karena ini adalah pemeriksaan internal, kita harus melangkah diam-diam. Tatapan sinis Se Kwang tertuju pada Cha Don.

Jae In berada di lobby kantor kejaksaan, tujuannya kemari tak lain untuk mencari Ji Se Kwang. Kwon Hyuk dan Se Kwang berjalan dikoridor menuju lobby. Kwon Hyuk bertanya kenapa Jaksa Jo tidak termaksud dalam daftar pemeriksaan. Se Kwang berkata, bukanya ia tak memasukan tapi menyembunyikan namanya. Karena ia ingin menyelidikinya sendiri.

Kwon Hyuk bertanya, apa alasan di lakukannya penyidikan rahasia. Se Kwang menjawab berdasarkan sumber terpercaya, ada kemungkinan Lee Cha Don terlibat. Karena itu dia bisa mengetahui banyak hal. Meski begitu Se Kwang tidak meragukan kemampuan Cha Don.
Kwon Hyuk terkejut, "Jadi, pria yang dipanggil ahli pemerasan itu...?"
"Dialah Lee Cha Don", jawab Se Kwang.
Sekarang Kwon Hyuk mengerti, alasan kepindahan Cha Don di bagian pengawasan.

Kwon Hyuk melihat Jae In berjalan ke arah mereka. Se Kwang bertanya apa yang dilakukan Jae In disini.
Jae In : Yang membuatku ke sini?. Kau menghancurkan bisnisku, dan melarikan diri kesini, kau pikir aku akan menyerah begitu saja?
Se Kwang : Oh lalu, apa kau datang untuk menemuiku?
Jae In murka, menarik kerah baju Se Kwang, "Berikan uangku. Kembalikan uangku. Kembalikan uangku".
Kwon Hyuk berusaha melerai, "agasshi, apa kau gila?"


Jae In berteriak dengan suara nyaring, "Ya. Aku gila. Banyak orang mengira pertukaran narkobanya berlangsung di restoranku. Aku akan kehilangan semuanya".
Se Kwang : Tidak. Kita bicara dulu. Tolong lepaskan.
Teriakan Jae In semakin nyaring, "Kembalikan Uangku"...

Cha Don duduk bersama Ji Hoo, membicarakan kasus kematian pengacara Hwang. Cha Don merasakan sesuatu yang janggal, "Apa kau sudah menyelidiki lintah daratnya?".
Ji Hoo bilang timnya telah memulai penyelidikan kedua, "Aku harus menggali kebenarannya untuk memastikan tidak ada satupun korban lagi".
Cha Don memuji Ji Hoo, "Aku terkesan, kau yang terbaik. Ada yang bisa kubantu?".

Ji Hoo tahu Cha Don juga sibuk dengan tugasnya di bagian pengawasan. Cha Don meminta Ji Hoo untuk tidak khawatir, "Aku terlalu pandai di sana, pekerjaan mudah. Aigoo, Bagaimana kalau makan siang, sunbae?".
"Baiklah", Ji Hoo berdiri mengikuti Cha Don.
Setelah merasa tenang, Se Kwang mengajak Jae In bicara. Jae In mengeluarkan catatan kerusakan yang diakibatkan penyelidikan Se Kwang tempo hari. Se Kwang berjanji akan mengurusnya. Jae In berkomentar, seharusnya yang harus Se Kwang lakukan, ia terlalu sibuk mengurus hal ini. Se Kwang merasa pernah melihat Jae In sebelumnya, bukan di restoran tapi di tempat lain.

Jae In menyalah artikan perkataan Se Kwang, ia merasa Se Kwang sedang berusaha menarik perhatiannya, "Benarkah?. Aku ingin tahu kenapa, kaulah yang ingat. Aku tidak menyadarinya sama sekali", ucap Jae In kemudian.
Se Kwang lalu berdiri, "Makanan itu rasanya enak. Bisnismu pasti akan berkembang"
Jae In : Kalau begitu. Jangan datang sendirian. Bawa stafmu untuk pesta! Berikan
tagihan yang besar. Orang yang bekerja denganmu akan mengagumimu.

Jae In melihat Cha Don dan Ji Hoo berjalan sambil bercanda. Ji Hoo melihat Jae In dan menghampirinya, "Jae In, lama tak bertemu". Jae in tersenyum, meski hatinya kesal melihat Cha Don bersama Ji Hoo.
Ji hoo ke Se Kwang : Pak, kepala. Anda belum makan siang?
"Belum, haruskah kita pergi bersama?", tanya Se Kwang balik.
"Tentu saja", jawab Ji Hoo.

Jae In menggunakan kesempatan ini, merangkul tangan Cha Don, "Cha Don ssi. Kita makan siang, ayo".
Cha Don berusaha menyingkirkan tangan Jae In. Se Kwang bertanya apa Cha Don mengenal Jae In. Jae In menjawab bahwa Cha Don adalah pacarnya. Ji Hoo tertawa, ia sama sekali tidak tahu jika Jae In dan Cha Don berkencan. Ia lalu mempersilahkan Jae In makan siang berdua dengan Cha Don. Sementara ia pergi bersama Se Kwang. Dengan wajah cerah, Ji Hoo berkata ingin makan sup hangat.

Cha Don berusaha menarik lengannya, memanggil-manggil Ji Hoo, "Sunbae..sunbae". Jae In tak mau membiarkan Cha Don pergi, "Kita janji makan bersama. Aku juga mau sup hangat".
Cha Don kesal, "kenapa kau melakukan ini?".

Cha Don dan Ji Hoo, makan di restoran yang sama. Meja mereka berhadapan meski berjarak cukup jauh. Se Kwang baru menyadari Jae In merupakan saksi di persidangan Lee Kwang Soo, karena itu tak heran ia merasa familiar dengan wajah Jae In. Se Kwang bertanya kenapa Ji Hoo sampai saat ini belum menikah. Ji Hoo berbalik menanyakan hal yang sama pada Se Kwang.

Se Kwang menjawab terlalu sibuk. Sehingga tidak memikirkan pernikahan.
"Kalau begitu, teruskan saja kesibukanmu", ucap Ji Hoo.
"Sindiran macam apa ini?", tanya Se Kwang.
Ji Hoo meminta maaf, "aku hanya berpikir mungkin agak sulit untuk memintamu membelikan minuman untukku".
"Jika kau ingin minum, beritahu aku. Aku akan jadi teman minummu", kata Se Kwang kemudian.
Ji Hoo memandang Se Kwang dengan sorot mata berbeda. Mungkin benar perkataan Gu Shik bahwa Ji Hoo menyukai Se Kwang.

Cha Don terlihat cemburu melihat kedekatan Ji Hoo dan Se Kwang. Giliran Jae In yang cemburu melihat tatapan Cha Don yang tak lepas melihat Ji Hoo, "Jadi kau memang seorang pria. Apa kau cemburu?".
Cha Don :  Entah aku ini cemburu atau tidak, apa itu urusanmu?
Jae In : Karena kau terlihat begitu menyedihkan. Kenapa? Aku bisa melihat dari jauh kalau dia tidak tertarik padamu.
Cha Don : Kau membuat selera makanku hilang.

Jae In melihat Pal Do bersembunyi di balik dispenser. Jae In berusaha bersikap seperti pasangan yang sedang berkencan, menyodorkan makanan ke mulut Cha Don, "sayang, cobalah ini".
"Ada apa denganmu? Singkirkan dari wajahku", ucap Cha Don.
Jae In berbisik saat ini paman Pal Do sedang mengawasi mereka, "Berhenti mengomel
dan makan saja".

Jae In menyuruh Cha Don untuk tersenyum. Cha Don tersenyum terpaksa, "Apa kita benar-benar akan melakukannya seperti ini, permainan yang sangat berbahaya ini?".
"Sayang, pipimu imut sekali', kata Jae In mencubit pipi Cha Don keras.
Cha Don membalas mencubit pipi Jae In, " Oh, betapa lucunya Jae In-ku".
Jae In tampak kesakitan,  lalu mencubit pipi kiri Cha Don, "Cha Don-ku ini sangat gagah".
Tak mau kalah, Cha Don mencubit kedua pipi Jae In, "Kau juga imut".

Pal Do segera memberi laporan pada Ny. Bok, "Ny. Bok, aku menemukan Jae In. Dia berkencan dengan Cha Don. Mereka begitu mencintai satu sama lain.  Cubitan mereka serius. Kurasa mereka harus segera menikah".


Pal Do pergi. Jae In meminta Cha Don untuk melepaskan cubitannya. Cha Don berbalik minta Jae In yang lebih dulu melakukannya. Terdengar suara Ji Hoo memanggil Cha Don. Cha Don segera melepaskan cubitannya. Jae In mengajak muka Cha Don, "Imut sekali".
Ji Hoo : Kami pergi dulu. Ngomong-ngomong, kalian berdua sangat cocok. Sampai jumpa nanti.

Ji Hoo pergi bersama Se Kwang. Cha Don kesal pada Jae In, ia bertanya kenapa tiba-tiba Ny. Bok mengawasi Jea In. Apa mungkin dia tahu jika mereka hanya berpura-pura berkencan. Jae In berkata, bukan begitu, tidak usah khawatir.
"Lalu apa?", tanya Cha Don lagi.
Jae In berteriak, "Kau tidak perlu tahu".

Kantor kejaksaaan. Kwon Hyuk merasa sulit untuk menangkap basah Cha Don, dia tidak bertemu siapaun dan tidak ikut organisasi apapun. Se Kwang bertanya, bagaimana dengan informasi keuangan pribadi. Kwon Hyuk berkata, tak ada hal yang mencurigakan. Dia tinggal di rumah kumuh dan tidak mempunyai rumah pribadi. Gaya hidupnya terlalu hemat. Kwon Hyuk merasa tak ada untungnya menyelidiki Cha Don, karena ia tak bisa menemukan tanda-tanda kemewahan dalam dirinya.

Se Kwang berkata setiap orang punya kerangka dalam dirinya. Lebih mencurigakan lagi kalau dia terlalu bersih. Detektif Choi masuk, memberikan laporan yang Se Kwang minta sebelumnya. Kwon Hyuk bertanya laporan apa itu. Se Kwang menjawab hanya sesuatu yang bersifat pribadi.

Detekfit Choi berkata perusahaan konstruksi Namsan punya struktur keuangan yang lebih kuat dari yang kupikirkan. Se Kwang membolak-balik laporan. Kwon Hyuk melihat foto Presdir Choi, "Orang ini. Ini Paman Lee Cha Don".
"Paman Lee Cha Don?", tanya Se Kwang
Detektif Choi berkata tidak ada jaksa yang berhubungan dengan presdir Choi. 

Se Kwang mempersilahkan detekfit Choi untuk melanjutkan pekerjaan. Ia mulai mencium sesuatu yang mencurigakan. Saham perusahaan presdir Choi melonjak naik bulan kemarin, "Atas tuduhan memanipulasi harga saham, mulai penyelidikan dan penyitaan. Aku yakin pria ini adalah sponsor Lee Cha Don. Jika kau mendapatkan Presiden Choi, kita pasti akan mendapatkan Lee Cha Don". 


Presdir Choi dan Cha Don janjian bertemu di gereja. Pembicaraan penting terhambat karena kehadiran 2 penyidik dari bagian pengawasan. Presdir Choi memberikan secarik kertas untuk Cha Don, dengan pesan mengajak Cha Don untuk bertemu jam 7 malam. Presdir Choi sudah tidak sabar lagi menunggu. Sekertaris Hong menoleh ke belakang, ia yakin 2 pria yang sejak tadi memperhatikan Cha Don tak lain adalah penyidik dari bagian pengawasan. 

Dalam perjalanan kembali ke kantor, Gu Shik bertanya apa yang akau Cha Don lakukan. Jika Cha Don tidak datang ke pertemuan malam ini, maka presdir Choi tidak akan tinggal diam.
"Aish...Ini membuatku gila", ucap Cha Don kesal. Gu Shik bertanya haruskah ia menemui presdir Choi secara diam-diam.
Cha Don : Kau pikir kau tidak akan diikuti?
Sekertaris Hong : Apa yang akan kita lakukan? Apa kau pikir kita juga akan dipenjara?
Gu Shik : Kenapa kau mengatakan hal seburuk itu. Banyak keluargaku yang akan mendukungku.

Cha Don memutuskan akan menemui presdir Choi malam ini. Gu Shik terkejut,"Apa?. Seekor buaya sudah membuka mulutnya lebar-lebar dan kau ingin menaruh kepalamu didalamnya". 
Cha Don : Penembaknya adalah Jaksa Ji Se Gwang. Kita juga tidak bisa keluar dari lapangan tembaknya. Jika itu yang terjadi, kita mungkin juga menghadapinya.
Wajah Cha Don terlihat serius dengan ucapannya. Gu Shik dan sekertaris Hong bertukar pandang, merasa takut pada apa yang akan terjadi. 

Presdir Choi duduk menunggu Cha Don. Tak lama kemudian Cha Don masuk, "Presiden Choi, kau tiba lebih awal". Cha Don terus bicara sambil menelusuri ruangan sekitar, mencari alat penyedap. Presdir Choi bingung dengan tingkah Cha Don. Gu Shik memberi isyarat pada presdir Choi untuk diam.

Diluar restoran Se Kwang bersama dengan Kwon Hyuk dan detektif Choi berada di dalam mobil. Mereka mendengarkan percakapan Cha Don dan presdir Choi, dari alat penyadap yang telah mereka pasang sebelumnya. 

Cha Don mulai menyinggung masalah tender yang di inginkan presdir Choi. Gu Shik menutup mulut presdir Choi saat mulai mengungkit masalah uang yang telah ia berikan pada Cha Don. Alat pelacak penyadap berbunyi, ketika Cha Don mengarahkannya diatas piring sashimi.

Cha Don : Presiden Choi Kau sangat tidak sopan sekali.. Apa jaksa itu seorang pesuruh yang akan melakukan apa saja yang kau minta?
Meski tak mengerti, Presdir mulai mengikuti alur permainan Cha Don, "Maafkan aku".
Cha Don : Jaksa Korea hidup dengan kehormatan mereka.  Hanya karena kau mengenalku,
berani sekali kau meminta bantuan padaku seperti itu?

Se Kwang masih mendengarkan semua kata yang diucapkan Cha Don. Dalam perkataannya, Cha Don menolak untuk membantu presdir Choi. Se Kwang tersenyum, ia tahu saat ini Cha Don hanya berakting, "Lee Cha Don tahu soal penyadapannya. Kita harus menghadapi triknya dengan trik lain".
Se Kwang mengajak Kwon Hyuk dan detektif Choi keluar dari mobil.

Presdir Choi pergi ke kasir membayar tagihan makan. Cha Don melarang Presdir Choi untuk membayar tagihan makan. Ia menyuruh Gu Shik yang membayarnya. Gu Shik menggerutu melihat jumlah tagihan makan, "Mahal sekali?. Aku tidak menghabiskan
satu sashimi sendirian". 

Cha Don terkejut melihat Se Kwang masuk ke restoran, "Apa yang anda lakukan di sini, Kepala?". 
Se Kwang bicara pada presdir Choi, "Anda Choi Man Shik, bukan? Kami perlu menyelidiki anda atas tuduhan memanipulasi harga saham perusahaan". 
Presdir Choi : Penyelidikan? Kenapa aku yang harus diperiksa?

Cha Don bengong,  Se Kwang menepuk pundaknya, "Terima kasih, akhirnya kami bisa menangkapnya atas tuduhan korupsi".
Presdir Choi marah, mengira Cha Don bekerjasama dengan Se Kwang untuk menangkapnya. Cha Don menggeleng pelan, 2 Detektir membawa presdir Choi keluar. Se Kwang berkata jika ia bisa menangkap presdir Choi maka mereka bisa menangkap guru pemeras.

Kwon Hyuk tersenyum sinis melihat Cha Don bengong, "Apa Presiden Choi mudah menyerah?".
"Dia akan melakukannya pasti", jawab Se Kwang dengan senyum sinis yang tak pernah lepas dari wajahnya. Se Kwang, dkk pergi. 

Cha Don masih shock. Gu Shik berkata dengan terbata-bata, "Jak....jaksa. Kau akan benar-benar dimarahi habis-habisan".


Lanjut ke Sinopsis Incarnation Of Money Episode 10 Part 2


2 comments:

  1. kalo presiden choi ketangkep, cha don bisa ikutan kena juga doong....?!!?

    ReplyDelete
  2. cha don pasti H2C niy...
    Trims ya atas sinopsisnya... kereeennn
    ga sabar nunggu lanjutannya
    semangat!

    ReplyDelete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)