Pages - Menu

Tuesday, May 20, 2014

Sinopsis Big Man Episode 6 Part 1


"Saya menyembunyikan sesuatu dari Presdir".

Perlahan Ji Hyuk mengangkat wajahnya, terkejut dengan pengakuan Mi Ra, "Apa?". 

Mi Ra hendak melanjutkan ucapannya, tapi terhalang oleh dering ponsel miliknya. Ji Hyuk menyuruh Mi Ra mengangkat telpon lebih dulu, mengira apa yang ingin dikatakan Mi Ra bukanlah hal penting. 

Mi Ra mengangkat telpon. Terdengar suara direktur Do, "Apa yang kau sembunyikan dari dia?". 

Mi Ra terkejut, menyadari kalau direktur Do sedang mengawasinya. Ia mendongak menelusuri langit-langit ruangan. 
"Bukankah kau seharusnya mengatakannya dulu padaku?", kata direktur Do bernada ancaman, menatap monitor di depannya. Direkur Do yang memang licik, ternyata memasang kamera CCTV di ruangan Ji Hyuk. Ia bisa dengan bebas mematai-matai pergerakan Ji Hyuk di ruangan itu. 

Pertanyaan bernada ancaman itu membuat Mi Ra urung melanjutkan perkataanya. Mi Ra berkata pada Ji Hyuk akan membicarakannya nanti, lalu pergi. Dari monitor, direktur Do melihat Mi Ra keluar dari ruangan Ji Hyuk. 

Diatas atap, direktur Do bertanya apa yang yang ingin Mi Ra katakan pada Ji Hyuk. Bahwa Ji Hyuk itu gadungan dan selama ini dia hanya di bohongi. Direktur Do berkata jika memang itu yang ingin Mi Ra katakan, maka Mi Ra telah membuat keputusan yang salah. Untuk bertahan hidup, Ji Hyuk tidak boleh tahu kebenarannya. Jika Ji Hyuk tahu yang sebenarnya, maka dia harus mati. 

Direktur Do pergi. Tangan Mi Ra bergetar, tentu ucapan direktur Do barusan hanya gertak sambal semata.

Ketua tim Goo dan Ji Hyuk sibuk menelpon pihak Zaroque Korea. Ji Hyuk merasa hampir gila karena Zaroque tidak bisa di hubungi. Ia mengajak ketua tim Goo untuk ke kantor Zaroque, untuk memeriksa apa kah yang tertulis di koran itu benar. 

Mereka bertemu dengan Mi Ra yang baru turun dari atap. Ji Hyuk mengadu mendapat masalah besar, pihak Zaroque memutuskan untuk bekerja sama dengan Dae Sam. Mi Ra bersikap seolah tidak mengetahui apa-apa. 

Ji Hyuk kebingungan setengah mati, "Sepertinya mereka menyukai acara kita. Lalu kenapa mereka berubah pikiran?". 

Ji Hyuk melangkah pergi, lalu teringat sesuatu. Apa yang ingin di katakan Mi Ra tadi saat di ruangan. Tentu saja Mi Ra tidak mau mengatakan apa yang ingin sampaikan sebenarnya. Mi Ra berkata ada kesalahan di laporan yang ia serahkan kemarin, dan bersedia memperbaikinya, "Maafkan saya".

Ji Hyuk tak mempermasalah hal itu, kerjakan saja apa yang menjadi tugas Mi Ra. Ji Hyuk pergi, Mi Ra memandangi kepergian Ji Hyuk dengan tatapan bersalah. 

Ji Hyuk dan ketua tim Goo sampai di kantor Zaroque dan langsung bertemu dengan presdir Choi. Sikap presdir Choi berubah 180 derajat, angkuh dan sombong. Ia tak menghiraukan mereka yang sedang bicara. Ketua tim tak mengerti kenapa tiba-tiba presdir Choi berubah pikiran. Dan pada fashion show kemarin, bukankah mereka mendapat nilai tertinggi.

Dengan entengnya presdir Choi berkata penilaiannya kemarin hanya berdasarkan referensinya semata. Keputusan final dibuat berdasarkan semua faktor. Ji Hyuk memohon, sekali saja tolong di pikir ulang. 

"Maafkan aku, keputusannya telah bulat?".

"Apa mungkin ada syarat yang tidak kami ketahui?. Jika memang ada, apa anda bisa memberitahu kami?", tanya ketua tim. 

Dengan gaya sombong, presdir Choi berkata keputusan itu bukan ia buat seorang diri, "Menjengkelkan sekali. Kalian ini benar-benar penganggu". 

Presdir Choi pergi, ketua tim mengejar sembari memohon-mohon. Tapi tidak dengan Ji Hyuk, kesabarannya sudah habis. 

"Brengsek", seru Ji Hyuk kesal.

Sontak ketua tim Goo dan presdir Choi berbalik. Ji Hyuk bertanya berapa banyak yang sudah presdir Choi dapatkan, "Ada yang menyogokmu, kan?. 

"Apa katamu", presdir Choi tidak terima. 

Ketua tim mengingatkan Ji Hyuk untuk menjaga sikap, "Anda kenapa, presdir?". 

Ji Hyuk menunjuk wajah presdir Choi, "Saat pertama kali kita bertemu, dia tidak seperti itu. Lalu sekarang dia tiba-tiba saja seperti ini?. Alasannya sudah jelas sekali. Kau telah disuap, kan? Begitu kan?. Banyak? Berapa yang kau dapatkan, hah?. Jika tidak benar, bersumpahlah!. Dan bilang kau tidak bersalah!". 

"Dasar gila", ucap presdir Choi lalu masuk ke dalam lift. 

Ketua tim meminta maaf, Ji Hyuk yang berang ingin menyerang presdir Choi, tapi di halangi oleh ketua tim agar tidak membuat masalah semakin rumit. Ji Hyuk teriak, "Berhenti kau. Berapa yang kau dapat. Kenapa kau tidak bicara, dasar brengsek". 

Ketua tim mencoba mengendalikan Ji Hyuk, kenapa anda seperti ini. Ji Hyuk tidak terima karena presdir Choi yang lebih dulu berbicara kasar. Ji Hyuk baru tenang ketika ketua tim memarahinya. Jika Ji Hyuk terus bersikap seperti ini maka kontrak kerja sama itu benar-benar akan berakhir. 

Ketua tim marah. Ia mengingatkan janji Ji Hyuk yang akan mengembangkan Hyunsung Distribution dan mengurus masalah pajak, "Tapi kenapa anda malah bersikap seperti itu?". Ji Hyuk bengong, sadar telah melakukan kesalahan besar. 

Di dalam lift, presdir Choi berpikir. Dan inilah alasan kenapa Zaroque memilih Dae Sam sebagai partner mereka. 

Flashback. Presdir Choi menerima uang 300 juta won dari direktur Do, sebagai uang suap. Presdir Choi berkata baru pertama kali mengalami hal ini, bukankah direktur Do juga bekerja pada Hyunsung. 

Direkur Do menjawab, hanya karena berada di satu perusahaan yang sama, bukan berarti memiliki tujuan dan pemikiran yang sama. Mereka (Ji Hyuk) lebih mirip musuh. Flashback end. 

Presdir Choi mencibir, di lihat dari sikap preman Ji Hyuk barusan, tak heran jika dia memiliki banyak musuh. 

Mi Ra yang merasa galau, memilih merenung di atas atap untuk menenangkan pikiran. Tak lama Dong Suk menelpon. Dong Suk berkata usaha Mi Ra selama ini membantu Ji Hyuk sia-sia, tapi memang hanya sampai di situlah kemampuan Ji Hyuk. 

"Mulai sekarang kau tak perlu ikut campur lagi. Sudah cukup, mengerti", ujar Dong Suk bernada memerintah. 

Dong Suk lalu bertanya malam ini apakah Mi Ra punya waktu. Ia ingin Mi Ra membawakan sesuatu untuknya. 

Malamnya, Dong Suk duduk menunggu di restoran yang khusus ia pesan malam ini. Di temani musik mozart, Dong Suk dengan sabar menanti. Cukup lama Dong Suk menunggu hingga gadis yang ia tunggu akhirnya datang. Mi Ra minta maaf datang terlambat, tadi ia mampir dulu ke rumah, jadi agak lama. 

"Tidak apa-apa. Kau membawanya?", tanya Ji Hyuk. 

"Iya", Mi Ra mengeluarkan kotak cincin yang ia temukan di mobil Dong Su. Dong Suk tersenyum tipis melihat kotak cincin itu. 

Dong Suk mengaku berencana memberikan cincin ini pada Mi Ra di hari kecelakaan itu. Memang agak terlambat, tapi Dong Suk ingin mengatakan apa yang tidak sempat ia katakan. 

"Aku ingin menikah denganmu". 

"Terima kasih", jawab Mi Ra.

Dong Suk tersenyum, tangannya bergerak ingin memasang cincin itu ke jari Mi Ra. Di luar dugaan, Mi Ra menarik jarinya menjauh, "Dong Suk-shi. Bisakah kau memberiku waktu?". 

"Apa maksudmu?. Kau berterima kasih tapi kau minta waktu lagi?. Memangnya ada apa?", tanya Dong Suk. 

Sekarang Mi Ra merasa sangat bingung. Dong Suk bertanya apa perasaan Mi Ra padanya sudah berubah. Tidak, jawab Mi Ra. Ini bukan soal Dong Suk tapi masalah lain. Jika masalah ini selesai dengan baik, Mi Ra mampu berdiri dengan sangat percaya diri di depan Dong Suk. 

"Hanya beberapa bulan kau sudah berubah begini, hah?", Dong Suk jelas kecewa. 

Mi Ra menegaskan sekali lagi, masalah ini bukan karena Dong Suk. Jika kecelakaan itu tidak pernah terjadi, masalah ini juga tidak akan terjadi. 

"Maksudmu, keadaanku yang sekarang ini tidak memungkinkanku untuk melamarmu secara terang-terangan?". 

"Tidak. Bukan begitu maksudku. Kenapa kau bilang begitu?".

"Tidak. Kau benar. Jika bukan karena kecelakaan itu, aku tidak akan merasa seperti ini di hadapanmu", ucap Dong Suk merasa tertolak. 

Mi Ra menggenggam tangan Dong Suk, berusaha meyakinkan bahwa ia tak bermaksud menolak Dong Suk. Mi Ra meminta Dong Suk percaya padanya, "Kumohon beri aku waktu. Bagaimanapun caranya, aku akan menyelesaikan masalah lain yang sudah menggangguku ini, dan akan menerima lamaranmu ini dengan senang hati".

"Jangan membuatku menunggu terlalu lama", ucap Dong Suk menggenggam erat cincin yang seharusnya melingkar manis di jari Mi Ra. 


"Aku tahu. Akan kuselesaikan secepatnya", janji Mi Ra

Penolakan Mi Ra yang secara tak langsung tadi, membuat Dong Suk sangat marah dan kecewa, "Aku tidak punya waktu untuk menunggumu, Mi Ra. Aku tidak punya waktu untuk menunggu jawaban anehmu!". 

"Tidak ada waktu untuk menunggumu. Aku....", Dong Suk teriak murka dan membanting meja di hadapannya. 



Teriakan sekuat tenaga itu membuat jantung Dong Suk sakit, lalu jatuh tak sadarkan diri. Meski matanya tetap terbuka.

Ny. Choi yang mendengar teriakan Dong Suk dari luar, segera berlari masuk ke kamar untuk melihat keadaan putra tersayangnya. Terdengar teriakan panik saat melihat putranya yang tidak sadarkan diri. 
  
Kembali ke masa lalu, saat Mi Ra kecil mengambil pesawat yang jatuh di dekat kakinya. Terdengar suara Dong Suk kecil yang meminta Mi Ra untuk menerbangkan pesawat itu dari tempat Mi Ra berdiri. Dong Suk ingin tahu, apa pesawat itu bisa naik hingga ke tempatnya berdiri (lantai 2). Mi Ra menerbangkannya, tapi pesawat itu jatuh sebelum sampai ke tempat Dong Suk. 

Mi Ra kecil lalu keluar bersama ayahnya dengan membawa pesawat Dong Suk. Ayah Mi Ra baru saja mendapat pekerjaan sebagai supir presdir Kang. Mi Ra berkata pasti presdir Kang sangat kaya dan berkedudukan tinggi. 

Ayah Mi Ra mengingatkan putrinya untuk mengembalikan pesawat itu, "Semua yang ada di sini, entah orang-orangnya maupun barangnya berasal dari dunia yang berbeda. Kau hanya boleh melihatnya. Tapi kau tidak boleh menyentuh maupun memilikinya. Ingat itu baik-baik". Flashback end. 

Mata Mi Ra menerawang mengingat kejadian itu, "Ayah. Menurut ayah apa aku berusaha mendapatkan apa yang seharusnya tidak bisa kudapatkan?". 

Dokter Lee datang memeriksa keadaan Dong Suk, pada Ny. Choi menjelaskan jantung baru Dong Suk masih beradaptasi, jadi serangan jantung biasa seperti ini bisa terjadi. Jangan khawatir. 

"Benar, kami tidak perlu khawatir?", tanya Ny. Choi

"Untuk saat ini, ya", jawab dokter Lee

Ny. Choi marah, apa maksudnya untuk saat ini. Bagaimana selanjutnya, apa mungkin malah menjadi masalah. Dokter Lee berkata, jika jantung yang baru ini menolak maka kemungkinan Dong Suk harus di operasi sekali lagi. 

Presdir Kang berkata akan membicarakan hal ini lagi saat itu terjadi. Lalu mengucapkan terima kasih pada dokter Lee. Dokter Lee mohon pamit. Presdir Kang menenangkan istrinya, dokter Lee bisa di hubungi kapanpun saat mereka membutuhkan. 

Ny. Choi tidak bisa menghilangkan rasa khawatirnya, ini bukan masalah yang bisa di selesaikan oleh seorang dokter saja. Presdir Kang bertanya lalu kita harus bagaimana, apa perlu ia menyedikan jantung yang masih hidup dan sehat.  

"Jika memang dibutuhkan. Kenapa kita tidak bisa melakukannya?. Ji Hyuk, dia cocok dengan Dong Suk. Kau yakin, kan?", kata Ny. Choi dengan tatapan menakutkan.

Keesokan harinya, Ny. Choi berlagak menjadi ibu yang baik dengan mengunjungi ji Hyuk dikantor. Kunjungannya yang mendadak ini tentu saja membuat Ji Hyuk kaget. Dengan senyum palsu, Ny. Choi menanyakan kabar Ji Hyuk. 

Ji Hyuk mempersilahkan "ibunya" untuk duduk. Dengan wajah canggung, Ji Hyuk bertanya masalah apa yang membawa Ny. Choi sampai datang kesini. Ny. Choi bertanya apakah aneh jika ia menemui putranya sendiri. 

"Sebelumnya, aku agak menjaga jarak. Maafkan aku. Sekarang, Ibu sudah siap menerima kenyataannya dan Ibu ingin lebih sering menemuimu. Kau sehat, kan?". 

"Ah, ya. Yang lain saya tidak tahu, tapi saya terlahir sehat", jawab Ji Hyuk terbata.

Ji Hyuk tersentuh dengan perhatian yang ditunjukan Ny. Choi. Sebenarnya ketika tumbuh dewasa, ia membenci kedua orangtunya. Ny. Choi berpura-pura mengerti. Ji Hyuk berkata tak ingin menyalahkan ibunya yang telah membuangnya. Disaat ia menyalahkan ibunya, disaat yang bersamaan Ji Hyuk merasa bersyukur terlahir dalam keadaan sehat. Itulah yang ia pikirkan. 

"Syukurlah", ucap Ny. Choi lalu memberikan sekotak ramuan herbal yang ia bawa.

Ji Hyuk merasa sungkan, karena Ny. Choi repot-repot membawakan ini untuknya. Lebih baik berikan pada Dong Suk yang dalam tahap penyembuhan. "Tidak", jawab Ny. Choi, "Jika kau lebih sehat, ibu merasa tenang. Jadi demi ibu kau harus menerimanya". 

Ji Hyuk tersenyum bahagia, "Baiklah. Terima kasih", ucap Ji Hyuk membungkuk hormat. 

Ny. Choi berdiri dan pamin pulang. Ia akan pulang sendiri, tak perlu Ji Hyuk mengantarnya. Sekali lagi Ny. Choi membuat Ji Hyuk tersentuh, ia berpesan agar Ji Hyuk menjaga kesehatan, jangan merokok dan maupun minum alkohol (yang tidak baik untuk jantung). Ji Hyuk menjawab jangan khawatir. 

Ji Hyuk memandangi punggung nona Ny. Choi hingga menghilang di balik pintu, barulah saat itu ia berkata, "Ibu". 

Wajah Ny. Choi berubah suram setelah keluar dari ruangan Ji Hyuk. Ia bicara pada dirinya sendiri, "Ya, aku akan merawat tubuhmu, demi anakku". (Kejam amat ibu satu ini...ck..ck..menakutkan). 

Mi Ra melihat rekaman video saat melakukan fashion show di pasar. Di video itu Mi Ra banyak tersenyum disamping Ji Hyuk. Hye Ra yang ikut melihatnya bertanya dengan nada menggoda, siapa pria di sebelah kakak. Kalian tampaknya sangat dekat. Siapa dia?. 

"Presdir", jawab Mi Ra singkat. 

Hye Ra heran bukankah presdirnya Dong Suk oppa. Mi Ra menjelaskan Ji Hyuk hanya presdir sementara saat Dong Suk sakit. Hye Ra melihat tingkah pola ceria para pedagang, mereka terlihat sangat lucu. Siapa yang mengajari mereka. Mi Ra menjawab presdir Ji Hyuk yang membimbing mereka. Hye Ra memuji Ji Hyuk sangat cekatan. 

Presdir Kang meeting bersama tim penasehat balik layar, membahas keadaan di Hyunsung Distribution. Presdir Kang berkata Kali ini sudah di pastikan Hyunsung Distribution gagal mendapatkan kontrak kerjasama dengan Zaroque. Sekali lagi mereka berada di ujung tanduk. Dengan sedikit dorongan saja, perusahaan itu akan segera jatuh. Presdir Kang ingin tahu bagaimana dengan nilai sahamnya. 

Staf menjelaskan semua saham dari anak perusahaan yang lain telah di pindahkan. Saham yang berhubungan dengan perusahaan akan segera di urus. Presdir Kang bertanya lalu bagaimana dengan pinjaman bank.

Ditempat kantor, ketua tim Goo yang kebakaran jenggot karena pihak bank mendadak meminta modal di kembalikan. Jika seperti ini maka perusahaan akan benar-benar bangkrut. 

Yoo Jae memberi laporan keuangan. Tapi laporan yang ia tidak sesuai keinginannya, itu adalah laporan 2-3 tahun yang lalu. Ketua tim geram, kenapa mereka tega menjatuhkan kita seperti ini. 

Disaat ketua tim bersama yang lain mencoba menyelamatkan perusahaan. Presdir Kang justru senang mendengar laporan saham Hyunsung Distribution mulai anjlok di pasaran. Akhirnya perusahaan itu akan segera lenyap. Ia lalu bertanya kapan pertemuan para pemegang saham akan di adakan. 

Ketua tim memberi laporan pada Ji Hyuk, bahwa Hyunsung Distribution tidak lagi bisa di selamatkan. Ji Hyuk bertanya kenapa, apa karena gagal mendapatkan kontrak dengan Zaroque. Ketua tim menilai bukan karena kontrak kerja itu saja, tapi dari situlah semuanya berawal. 

"Bagaimana jika kita menghubungi Zaroque lagi?", tanya Mi Ra yang juga ada di ruangan itu. 

Ketua tim menganggap itu hal mustahil. Mi Ra berpendapat masih mempunyai kesempatan karena Zaroque belum secara resmi menandatangani kontrak dengan Dae Sam. 

"Sudah kubilang itu mustahil", ulang ketua tim kesal, "Kesempatan yang mungkin terjadi sudah menyebrangi lautan. Sudah dalam pesawat dan menghilang. Selesai. Bye, bye. Paham? Berkat Presdir kita yang sangat hebat ini".

Ji Hyuk menatap Mi Ra takut-takut. Mi Ra bertanya apa yang telah Anda lakukan?.

Ketua tim berkata penuh emosi, memarahai Ji Hyuk, "Kau dapat berapa? Bagaimana mungkin anda mengatakan hal seperti itu pada Presdir Zaroque?". 

Ji Hyuk terdiam seperti anak kecil yang dimarahi oleh ayahnya. Mi Ra meminta mereka untuk tidak boleh menyerah sekarang. Ketua tim tak setuju semuanya sudah menghilang. Karena itulah jika kesempatan sudah menghilang, Mi Ra meminta mereka untuk tetap mengejarnya. 

"Presdir, apa anda bisa bisa mencoba berbicara lagi dengannya?. Anda yang mengatakannya sendiri. Jika kontrak ini berhasil, anda akan memenuhi janji anda pada adik anda".

Ji Hyuk semula ragu, tapi mengingat adiknya yang berharga membuat Ji Hyuk bersemangat dan mau mencobanya sekali lagi. 

Mi Ra memang berniat membantu Ji Hyuk sepenuh hati. Disaat karyawan lain telah pulang, Mi Ra bersedia lembur untuk menelpon Zaroque di kantor pusat Amerika. Mi Ra ingin membicarakan tentang peluncuran Zaroque di Korea. Usahanya tidak sia-sia, ia berhasil mendapatkan nomor telepon orang yang bertanggung jawab. 

Ji Hyuk menjamu presdir Choi sebagai bentuk permintaan maaf atas perkataan kasarnya tempo hari. Sembari menuangkan minuman, Ji Hyuk mengaku memiliki banyak kekurangan sebagai presdir dan harus banyak belajar. 

Presdir Choi tetap bersikap arogan, mengatai Ji Hyuk sebagai pengecut, tidak tahu malu, dan tidak mempunyai rasa kepercayaan diri, "Kenapa kau bisa menjadi seorang presdir?". 

Ji Hyuk membungkuk meminta maaf, mengakui kalau dirinya belum berpengalaman sebagai presdir. 

"Aku lebih suka melihat anda yang bodoh tapi ulet. Menunjukkan sisi kurang ajar anda", cemooh presdir Choi lalu berdiri.

"Presdir, anda sudah mau pergi?. Presdir Kang sudah meminta maaf seperti ini pada Anda", tanya ketua tim.

Dengan pongahnya presdir Choi menujuk wajah Ji Hyuk, "Sebenarnya, aku juga merasa kasihan padamu. Memiliki seorang presdir yang tidak tahu malu seperti dia". 

(Haish...presdir Choi berbicara seolah dirinya sangat "elegan", padahal rasa malunya hanya bernilai 300 juta Won).

Presdir Choi pergi. Wajah Ji Hyuk mengeras, menahan amarah dan penghinaan. Ketua tim kini yakin pasti presdir Choi telah di suap, "Hei..dasar brengsek". Ia yang juga marah ingin melabrak pria itu, tapi Ji Hyuk menahan tangannya, "Ketua tim, tahan emosimu. Biarkan saja". 

Keduanya lalu minum bir untuk menghilangkan rasa frustasi. Ketua tim menerima telepon dari Mi Ra yang menanyakan hasil dari pertemuan mereka dengan presdir Choi. Ketua tim mengatakan seperti yang ia bilang sebelumnya, kesempatan itu sudah menghilang. Sebelum menutup telponya, ketua tim berkata akan membicarakan masalah ini lagi di kantor besok. 

Tak lama gantian ponsel Ji Hyuk yang berdering menerima panggilan masuk, dari Dong Suk. 

Mi Ra berdiri di depan rumah Ji Hyuk. Ia yang mengira Ji Hyuk sedang berada di rumah berbicara melalui interkom. Bisakah Ji Hyuk keluar sebentar untuk berbicara dengannya. Ada hal penting yang ingin ia sampaikan. 

Meski Mi Ra menekan bel berkali-kali, Ji Hyuk tidak akan mungkin keluar dari rumah itu. Hingga datang 2 polisi yang sedang berpatroli, mereka mungkin berpikir Mi Ra mengganggu ketenangan pemilik rumah. Mi Ra menyadari kedatangan polisi dan berhenti menekan bel.

Hye Ra belanja di supermarket, tapi saat membayar kartu kreditnya tidak bisa di gunakan mungkin telah mencapai batas limit. Kasir bertanya apa Hye Ra memiliki kartu yang lain. Kebetulan di supermarket itu ada Dae Suk yang juga sedang belanja dan ingin membayar. Kasir minta Hye Ra bergeser untuk memberikan tempat pada Dae Suk.

Dae Suk membeli 3 kaleng bir. Hye Ra yang berdiri disampingnya mengenali Dae Suk, "Bukankah kau yang bekerja di pasar?". 

"Iya, kau mengenalku?", tanya Dae Suk heran

Tentu saja, jawab Hye Ra. Kau yang ada di dalam rekaman fashion show bersama kakakku, kan. Kakaku adalah So Mi Ra, kau kenal dia, kan?. 

Dae Suk memberi salam, ah kau adiknya So Mi Ra. Senang bertemu denganmu. Tanpa sungkan ataupun malu, Hye Ra bertanya apa Dae Suk mempunyai uang 22.630 won. Dae Suk memegang 2 lembar uang yang ia miliki, aku hanya punya 22.00 Wom. Hye Ra mengurangi salah satu belanjanya dan menyerahkannya pada kasir. 

Dengan entengnya Hye Ra berkata Dae Suk berhutang traktiran cumi padanya, dan Dae Suk harus membelikannya lain kali. Ia membayar belanjaannya dengan uang Dae Suk lalu pergi. Entah sadar atau tidak, Dae Suk hanya manggut-manggut mengiyakan. 

Setelah Hye Ra pergi, Dae Suk baru tersadar, "Aku berhutang padanya?". (wkwkwk. kok malah terbalik, sebenarnya siapa yang berhutang). 

Kasir menyebutkan total yang harus dibayar untuk 3 kaleng minuman. Dae Suk bengong memandangi dompetnya yang kini kosong melopong.

Disaat Mi Ra tengah pusing, Hye Ra memberi tahu tentang video fashion show pasar yang dia upload di situs streaming Youtube. Video musik itu menjadi terkenal dan telah di tonton banyak orang. Mi Ra duduk di samping Hye Ra, kau benar. Mi Ra memiliki ide, ia membuka situs Zaroque dan mengirim video di websie tersebut. 

Ny. Choi dan Presdir Kang, termaksud Jin Ah terbengong bengong dengan kehadiran seseorang yang tidak mereka harapkan di rumah mereka. Hari ini merupakan hari peringatan kematian kakek Dong Suk. Ji Hyuk yang merasa sebagai "putra sulung" hadir di tengah-tengah mereka.

Hanya Dong Suk yang tetap bersikap seperti biasa, "Karena kau yang paling tua dalam keluarga ini kau harus menghadiri acara ritual untuk leluhur kita. Bukankah begitu?", ucap Dong Suk menatap kedua orang tua sembari membenarkan letak dasinya. 

"Iya, kau benar" jawab presdir Kang kaku, "Karena Ji Hyuk sudah datang, kita mulai saja  acaranya". 

Ji Hyuk memberi penghormatan, "Maafkan aku karena datang terlambat. Aku cucumu, Ji Hyuk". 

Presdir Kang dan Ny. Choi bertukar pandang dengan tatapan tidak ikhlas. 

Usai acara, Ji Hyuk berada di kamar Dong Suk. Dong Suk memegang dasi miliknya yang sama dengan dasi yang di pakai Ji Hyuk saat ini (dasi yang di pilih Mi Ra). Sepertinya Dong Suk tahu siapa yang memilihkan dasi itu untuk Ji Hyuk. Sembari memegang dasi Dong Suk berkata, "Hyung, kau selalu memakai dasi itu".

"Oh, ini. Bukankah dasi ini sangat cocok denganku", ucap Ji Hyuk polos. 


Dong Suk  mulai membahas masalah kontrak Zaroque yang gagal mereka dapatkan. Ji Hyuk yang merasa tidak enak hati meminta maaf. Dong Suk berkata tidak perlu meminta maaf, jika ia ada di posisi Ji Hyuk belum tentu ia bisa mendapatkan kontrak tersebut. Ji Hyuk merasa menysesal karena sebagai kakak belum bisa melakukan apa-apa untuk Dong Suk.


“Tidak perlu meminta maaf, ada banyak hal yang bisa kau lakukan untukku”. 
Dong Suk menyodorkan dokumen, ia minta Ji Hyuk menyimpannya. Ia berkata dokumen itu yang dikejar oleh kejaksaan. “ Kau bisa menyembunyikannya di suatu tempat. Orang yang bisa kupercaya saat ini hanya kakak seorang. Kalau aku menyimpannya, dan sewaktu-waktu mereka menemukannya, saat itu hidupku akan berakhir”.

“Baiklah, jangan khawatir”, ucap Ji Hyuk tak tega melihat wajah memelas Dong Suk.  Ngomong-ngomong ia ingin tahu apa isinya.

Dong Suk mengatakan isinya berupa kontrak asli dengan perusahaan luar, “Aku yang menandatangi semuanya. Kejaksaan pelan-pelan akan mencoba mencekikku. Pada awalnya aku berpikir ini tidak akan jadi masalah. Tapi ternyata, ini menjadi masalah yang sangat serius. Aku merasa aku harus menyiapkan mentalku.  Mungkin aku harus dipenjara untuk waktu yang lama”.

Ji Hyuk melihat dokumen itu sekilas, ia mencemas kondisi Dong Suk yang belum sembuh benar, bagaimana mungkin dia pergi ke penjara dengan kondisi begini.. Dong Suk memasang wajah sedih saat berkata tidak bisa menghindar, ia minta Ji Hyuk untuk mengawasi situasi, jika keadaanya berubah gawat dokumen itu bisa dihancurkan.

“Apa tidak apa-apa jika dokumen ini dihancurkan (dibakar)?”, tanya Ji Hyuk dengan wajah serius.

Dong Suk berkata perusahaan akan mengalami kerugian jika dokumen itu di hancurkan., “Kalau bukti ini tersebar, aku bisa mengganti namaku dengan nama orang lain. Tapi orang gila mana yang mau disalahkan?. Bukankah begitu, Hyung?.

Ji Hyuk bingung, perkataan Dong Suk memang benar, tapi jika kita menghancurkan dokumen itu, apa Dong Suk akan aman. Dong Suk semakin menunjukan kemampuannya yang pintar berakting. Walaupun dokumen itu dihancurkan tak menjamin 100% dirinya akan selamat dari jeratan hukum, tapi itu lebih  baik dari pada harus di penjara 10 tahun.  Dikurangi masa tahanan, mungkin akan menjadi 5 tahun.

Ji Hyuk tidak rela Ji Hyuk di penjara sampai 5 tahun, satu bulan pun tidak boleh. Ia mengkhawatirkan kesehatan Dong Suk yang belum pulih benar. Dong Suk ia baik-baik saja, karena masih muda. Ji Hyuk mengacak rambutnya. Stres.

Dong Suk mengelus dagu seyara mengamati ekpresi stres Ji Hyuk. Kembali Dong Suk memasang jebakan, ia sengaja mengatakan masalah ini agar Ji Hyuk mau berkorban demi dirinya.
 
Dimeja makan, presdir Kang bertanya pada istrinya haruskah mereka terus menjalankan rencana mereka, ia merasa berdosa telah membohongi mendiang ayahnya. Ny. Choi tetap pada rencana mereka semula, anggap saja kita mempunyai putra lain.

“Kau ingin selamanya menganggap dia anakmu?”, tanya presdir Kang tidak setuju

“Lalu apa maumu?. Membunuhnya?. Mendiang ayahmu pasti akan mengerti. Kita melakukan semua ini demi menyelamatkan Dong Suk". 

Presdir Kang tak mengerti apa yang dipikirkan istrinya saat ini. Ny. Choi minta suaminya berpikir anggap saja Ji Hyuk sebagai hadiah mahal yang diberikan tuhan ke pada mereka. Presdir yang pertama kali berbuat pun tak menyangka kenapa bisa sampai sejauh ini. Sadar bahwa yang mereka lakukan ini perbuatan gila. 

Presdir Choi menjemput pejabat Zaroque yang datang dari Amerika. Seorang yang sangat berpengaruh dalam menetapkan keputusan. Dalam perjalanan, presdir Zaroque menanyakan tentang perkembangan pembukaan toko cabang di Korea. Presdir Choi berkata semua persiapan hampir rampung dan telah mencapai kesepakatan kontrak kerjasama dengan perusahaan Dae Sam. 

Presdir Zaroque bertanya apa kontraknya sudah di putuskan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Dengan sangat yakinnya presdir Choi mengiyakan, ini adalah Departement Store terbaik. Rupanya presdir Zaroque tidak berpendapat sama, ia mengambil ponselnya dan menunjukan Fashion Show para pedagang pasar Woo Ri, "Apa kau tahu tentang ini?". 

Presdir Choi tak bisa menjawab. Presdir Zaroque berkata merek pakaiannya kini menjadi pembicaraan di internet.

Presdir Kang berencana mengumumkan kebangkrutan Hyunsung Distribution. Semuanya akan berakhir dengan tertangkapnya Ji Hyuk. Seakan menyindir, Dong Suk berkata sudah mendengar semuanya dari direktur Do bahwa presdir Kang telah mencoba berkali-kali untuk menyingkirkan Ji Hyuk, tapi selalu gagal. 

Presdir Kang kesal, kenapa direktur Do menceritakan masalah ini. Padahal pekerjaan Direktur Do juga tidak ada yang benar. Dong Suk tertawa, meminta pada ayahnya untuk tidak ikut campur lagi dan serahkan saja padanya, "Aku sudah menempatkan ranjau. Jika aku memanfaatkannya dengan benar dia akan berjalan melewati ranjau itu dan meledakkan dirinya sendiri". 

Presdir Kang menyuruh Dong Suk lebih baik kau menjauh sebelum mengacaukan semuanya yang hampir berjalan dengan sempurna, "Aku takut mungkin kau sendiri yang akan meledakkan dirimu. Kau", presdir Kang menepuk pundak Dong Suk lalu pergi. 

Dong Suk melihat kepergian ayahnya dengan kesal, kenapa ia harus membuang energi untuk membicarakan omong kosong ini. (Hm..calon pembelot nich).

Presdir Kang, Ji Hyuk dan Mi Ra sedang berjalan menuju ruang rapat. Di rapat pemegang saham yang diadakan hari ini, presdir Kang mengingatkan Ji Hyuk mungkin akan mendengar hal-hal yang tidak baik. Ji Hyuk meminta maaf, semua ini kesalahanku. Presdir Kang berlagak bijak dengan berkata semua ini bukan kesalahan Ji Hyuk (emang bener). 

"Jadi, aku akan memutuskannya hari ini. Aku harap kau menerima keputusanku". 

Tentu saja Ji Hyuk akan menerimanya, "Tapi ayah, keputusan apa itu. Presdir Kang menghindari jawab, ia hanya berkata Ji Hyuk telah melakukan tugasnya dengan baik lalu pergi. Ji Hyuk memasang wajah pasrah, lalu mengikuti presdir Kang. 

Mi Ra yang sejak tadi bersama mereka, tampak menahan marah melihat sikap palsu dari calon mertuanya itu. 

Para pemegang saham menuntut penjelasan apa yang telah presdir Kang lakukan hingga harga saham jatuh. Apa presdir Kang ingin membuat mereka semua menjadi miskin. Presdir Kang membuka suara, alasannya menghadiri rapat pemegang saham hari ini karena ingin memutuskan sesuatu. Sebelumnya ia meminta maaf pada para pemegang saham yang telah mempercayakan investasinya pada Hyunsung Distribution. 

Di hadapan para pemegang yang mulai berkasak kusuk khawatir, presdir Kang mengaku telah berusaha sebaik mungkin. Tapi tidak peduli seberapa kerasnya kami mencoba, tetap tidak bisa mencegah Hyunsung Distributor dari kebangkrutan.

Tepat pada saat itu, Mi Ra menerima telpon dari seseorang. Ia lalu membisikan sesuatu ke Ji Hyuk. Dalam sekejap mata lesu Ji Hyuk berkilat semangat. Ia berbisik pada presdir Kang, "Boleh aku bicara sebentar?'..

Presdir Kang mengangguk, memberi waktu Ji Hyuk bicara. Apa yang ingin di katakan Ji Hyuk???.


Lanjut ke Sinopsis Big Man Episode 6 Part 2


4 comments:

  1. ayo semangat ^^D ...
    dtunggu lanjutanny...gamsa

    ReplyDelete
  2. akhirnya episode 6 muncul juga .. sy pikir mba Nuri g lanjut recapnya .. tapi ternyata di lanjut .. asikk g jadi sedih nya .. hahaha

    # salam kenal mba Nury sy reader baru di blog nya mba Nuri

    ReplyDelete
  3. mba nuyyy!!! sinop a hundred nya dongggggggggggggggggg:""""""((((((

    ReplyDelete
  4. Ditunggu sinopsis selanjutnya ya mba nuri, salam kenal dari luwuk

    ReplyDelete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)