Pages - Menu

Saturday, May 17, 2014

Sinopsis Big Man Episode 5 Part 2

Pada Dong Suk, presdir Kang mengaku telah melakukan segala cara untuk melenyapkan Ji Hyuk. Tapi bocah itu selalu lolos dari perangkapnya. Dong Suk menilai itu karena ayahnya tidak bisa mengendalikan kelemahan Dong Suk dengan benar.

"Kelemahannya?. Apa itu?", tanya presdir Kang ingin tahu.  

"Ayah, ibu dan adik-adik yang dicintainya".  

"Apa maksudmu?".

Tepat saat itu Dong Suk datang membawa satu kotak ramual herbal. Presdir Kang heran bertanya apa yang dilakukan Ji Hyuk disini. Kang Sok bilang ia yang memanggil Ji Hyuk datang, "Ada yang ingin kukatakan pada Hyung (kakak laki-laki)", jelas Dong Suk dengan senyum yang mengandung arti lain.

Ji Hyuk kagum melihat kamar Dong Suk yang sangat besar. Dong Suk meminta "kakaknya" untuk duduk. Dong Suk berkata pasti Ji Hyuk tahu kalau jaksa tengah mengincar dirinya. Ji Hyuk terkejut ternyata Dong Suk sudah tahu. Dong Suk berkata sudah menyadarinya menjadi incaran jaksa sejak lama.

Dong Suk meletakan tas penuh berisi uang ke atas meja. Ji Hyuk yang melihatnya seakan trauma, kenapa lagi dengan uang ini. Dong Suk meminta Ji Hyuk untuk tenang, ia tidak akan memberikan uang itu pada Ji Hyuk. Sebenarnya uang ini sudah membuat banyak orang sakit kepala karena asal usulnya yang tidak jelas. 

Itulah sebabnya kenapa tadi di restoran, Dong Suk mencoba agar Ji Hyuk mau mengambil uang itu. Jika memang begitu, Ji Hyuk bertanya kenapa Dong Suk tidak bilang sejak awal.

"Karena itu, bisakah Hyung menyimpan uang ini atas nama Hyung?. Aku tidak ingin jaksa sampai mengetahui keberadaan uang ini". 

"Atas namaku?", tanya Ji Hyuk tak mengerti.

"Kalau Hyung tidak mau, masukan saja atas nama pegawai lain di perusahaan".

Ji Hyuk yang tidak mau menyeret orang lain masuk dalam masalah ini, akhirnya bersedia memasukan uang itu ke rekeningnya. Tapi Ji Hyuk menegaskan, uang itu bukan miliknya tetap milik Dong Suk. 

Dong Suk mengerti, "Jangan kabur dengan uang itu, aku mempercayakannya padamu".

"Kenapa aku mau kabur dengan uangmu?. Seharusnya aku yang memberimu uang", sahut Ji Hyuk dengan gaya gokilnya. 

Dong Suk mengajak Ji Hyuk makan sebelum pulang. Mereka berdiri dan hendak pergi ke ruang makan. Tapi berhenti melangkah ketika deretan foto dan piagam Dong Suk yang tertempel di dinding. 

"Apa kau belajar di Amerika?", tanya Ji Hyuk seakan takjub menunjuk pada foto wisuda Dong Suk.

Dong Suk membenarkan dengan deheman. Ji Hyuk bertanya apa Dong Suk bisa bahasa inggris?. 

"Sure", jawab Dong Suk mendekati Ji Hyuk dan bicara dalam bahasa inggris, "You can't speak English well?. Can you?. You have no idea what I'm saying. I know your weak point. You would do anything for your family. You would scarify yourself for me. Because I'm your precious brother. Won't you?". 

(Kau tidak bisa Bahasa Inggris?. Benarkan?. Kau tidak tahu apa maksudku. Aku tahu kelemahanmu. Kau akan melakukan apapun demi keluargamu. Kau akan mengorbankan dirimu demi aku. Karena aku ini adikmu yang sangat berharga. Benar begitu, 'kan?)".
Ji Hyuk bingung, "Dong Suk apa yang kau bicarakan?".

Dong Suk : Enjoy yourself. I mean, seriously, you are never going to have a chance like this again. So enjoy.
(Nikmatilah. Maksudku, sungguh kau takkan pernah punya kesempatan seperti ini lagi. Jadi nikmatilah). 

Ji Hyuk tertawa seakan mengerti maksud perkataan Dong Suk, "Enjoy?. Aku tahu itu. Itu sesuatu yang bagus. Enjoy".

"Benar. Sesuatu yang bagus", Dong Suk tertawa mengejek, "Maksudku, mulai sekarang Hyung dan aku harus rukun dan bersenang-senang".

Ji Hyuk tertawa senang, "Adik ku memang berbeda".

Keluarga Kang berkumpul bersama di meja makan. Ji Hyuk tetap tidak bisa mengubah kebiasaannya yang makan dengan cepat. Jin Ah yang seakan bisa membaca rencana busuk presdir Kang, melontarkan pertanyaan pada ayahnya. Kapan Hyunsung Distribution akan di tutup. 

Presdir Kang, Ny. Choi dan Dong Suk terkejut dengan pertanyaan Jin Ah, tidak dengan Ji Hyuk yang tetap asyik menyantap makanannya. Presdir Kang tanya apa maksud Jin Ah. 

Jin Ah menjawab, "Ayah ingin membuat Hyungsung Distribution bangkrut, karena itu sampah ini yang menjadi presdirnya, kan?". 

(Ternyata Jin Ah pintar juga). 

"Gadis ini, kenapa kau bicara omong kosong", sahut presdir Kang. Ji Hyuk melakukan hal yang bagus selama menjadi presdir. 

"Tentu saja, Hyung akan membuat perusahaan semakin maju", timpal Dong Suk palsu. 



Dengan mulut penuh makanan, Ji Hyuk berharap Dong Suk bisa cepat kembali sehat seperti sedia kala, agar ia bisa mengembalikan jabatan itu pada Dong Suk.

"Mengembalikan apanya?. Dasar bodoh, kau saja yang menjalankannya", seru Jin Ah.

Ji Hyuk tidak mempunyai keinginan untuk memiliki perusahaan tersebut. Hanya satu yang ia inginkan, "Makan bersama keluarga seperti ini. Itulah yang kuinginkan". 

Presdir Kang dan Ny. Choi diam seperti patung dan Dong Suk tersenyum geli (apa senyum ini tulus). Dong Suk berkata seperti inilah Ji Hyuk yang ia kenal, sangat mencintai keluarga. 

Jin Ah mengatai Ji Hyuk sangat bodoh hingga tidak mengetahui masalahnya. Hyunsung Distribution bukan seperti supermarket kecil biasa. Hyun Sung Distribution adalah transaksi utama dalam Hyunsung Group, "Kau benar-benar di mamfaatkan". 

Jin Ah melirik ke dua orang tuanya. Ny. Choi memarahi Jin Ah untuk tidak ikut campur. Urus saja dirimu sendiri, kapan kau akan menikah dengan Myung Ho. 

Jin Ah ingin membuat alasan, tapi Ji Hyuk lebih dulu buka suara, "Jangan dengan pria brengsek itu. Aku tidak setuju kalau Jin Ah harus menikahi pria itu". 

"Kenapa?. Kenapa tidak boleh?", tanya Jin Ah tersenyum kecil. 

Ji Hyuk : Tentu saja tidak boleh, apapun alasannya. Saat menikah bukankah kita harus melihat seberapa baik orang itu, bukan latar belakang keluarganya?. Jika Jin Ah menikahi pria itu dia pasti takkan bahagia sepanjang hidupnya. 

Jin Ah bertepuk tangan, "Aku juga merasa seperti itu", ucapnya mengacungkan jempol. Menyindir kedua orang tuanya.

Presdir Kang menyuruh mereka makan saja. Jin Ah kembali dibuat terkesan dengan sikap baik Ji Hyuk. Sebenarnya Jin Ah, gadis baik, walau ucapannya sering "Pedas".

Mi Ra baru pulang kerja ketika menerima telepon dari ibunya yang bilang kalau adiknya, Hye Ra pergi ke Australia untuk sekolah. Padahal saat itu, Hye Ra yang tengah mereka bicarakan sudah berada di dalam rumah Mi Ra, duduk dengan santai menikmati mie ramen. Tak ingin membuat ibunya kecewa, Mi Ra bicara mungkin Mi Ra sudah sampai di Australia. Ia berkata akan menelpon Hye Ra, lalu akan menelponya ibunya lagi nanti. Mi Ra menutup telepon.

"Hei!. Apa yang sebenarnya kau lakukan", bentak Mi Ra kesal pada adiknya.  

Hye Ra minta Mi Ra tenang, nanti aku jelaskan. Dijari Hye Ra, Mi Ra melihat cincin yang ia temukan di mobil Dong Suk saat kecelakaan. Dengan santainya Hye Ra berkata hanya mencobanya. Tapi cincinnya tidak mau di lepas. 

"Dong Seok Oppa yang memberikannya, kan?. Dia melamarmu?. Oh... Daebak!". 

Mi Ra menghela napas kesal, geleng kepala melihat kelakuan adiknya. 





Dong Suk menerima telepon yang mengabarkan bahwa Ji Hyuk telah memasukan sejumlah uang ke dalam rekeningnya. Dong Suk mengerti dan menutup telepon. 

"Wah, Bukti yang akan membuatnya di tahan, dia sendiri yang membuatnya, demi aku. Wah, dia sangat baik. Hyung ku sangat baik", guman Dong Suk licik. 

Ji Hyuk terkejut melihat jumlah tagihan pajak yang diberikan ketua tim Goo. Jumlah yang harus mereka bayar agar Dong Suk tidak di tahan. Ketua tim berkata jika di tinjau dari kondisi dana Hyunsung Distribution, sama sekali tidak mungkin bisa mengumpulkan uang sebanyak itu.

(Dugaan sementara, jaksa menyelidiki Hyungsung Distribution atas penggelapan pajak dan aliran dana rahasia). 

Tetap saja Ji Hyuk merasa heran, kenapa harus sebanyak ini. Karena itulah ketua tim memberitahu, tak ada yang bisa mereka lakukan. Bagaimana pun juga Ji Hyuk akan berusaha. Pertama kita pastilah terlebih dahulu Zaroque berhasil memasuki pasaran. Begitu kondisi perusahaan membaik, dana pasti akan bisa terkumpul.

Ketua tim sependapat, jika seperti itu baiknya mereka coba. Ji Hyuk mengintip sekali lagi nilai uang yang harus di bayar, membuatnya merinding disko.

Mi Ra dan Ji Hyuk menghadiri pergelaran fashion Zaroque. Disana juga terlihat Myung Ho bersama kekasihnya. Mi Ra menjelaskan, sebelum Zaroque memutuskan akan perusahaan korea mana yang akan menjadi rekan kerjanya. Dae Sam telah menyedikan showcase ini. 

Seperti yang terlihat, hanya model-model papan atas yang diundang dalam acara ini. Keputusan terakhir berada di tangan orang yang memegang tongkat pimpinan tertinggi Zaroque. 

Ji Hyuk sibuk mengambil beberapa foto dari model yang jalan di atas catwalk. Ia menilai busana-busana yang di tampilkan kelihatan seperti tidak ada yang istimewa. Mi Ra menjelaskan, sebenarnya Zaroque adalah merek busana kelas menengah. Orang-orang biasa juga mampu membelinya.

"Kalau begitu tidak seharusnya seperti ini", kilah Ji Hyuk.

Tanpa bersuara, Jin Ah menampakan dirinya dengan berdiri di tengah-tengah mereka. Ji Hyuk bertanya kenapa Jin Ah datang kesini, di tambah lagi dandanan Jin Ah yang aneh, seperti orang yang datang ke acara pemakaman. 

"Ada yang meninggal", jawab Jin Ah

"Siapa?".

"Aku yang dulu", jawab Jin Ah, lalu menatap Mi Ra kesal, "Kenapa selalu ada Mi Ra Onnie yang mengikutimu?. Karena dia cantik?". 

(Cemburu nich, ye >,<). 

Mi Ra menjawab karena mereka sedang bekerja. Jin Ah ingin tahu bekerja apa. Mi Ra mengatakan karena Zaroque berencana untuk memasuki pasaran, mereka harus bersaing dengan Dae Sam. Karena itulah kami ingin tahu seperti apa lawan kami itu.  

"Benarkah?", seru Jin Ah tak percaya, "Kalau begitu, aku pinjam dia sebentar", Jin Ah menarik Ji Hyuk mengikuti dirinya. 

 Ternyata Jin Ah menarik Ji Hyuk untuk bertemu dengan Myung Ho. Kekasih Myung Ho langsung pergi begitu melihat wajah Jin Ah. Myung Ho memberi salam takut-takut pada Ji Hyuk. Jin Ah berkata mulai hari ini, Kang Jin Ah akan meninggalkan masa lalunya dan terlahir kembali. Karena itu ia tak mau lagi menikah dengan Myung Ho. 

"Kenapa lagi?. Alasannya apa?", tuntut Myung Ho

"Alasan?. Keluargaku tidak setuju", jawab Jin Ah mendorong Ji Hyuk mendekat pada Myung Ho, "Ya kan, oppa tidak setuju".

Myung Ho beralih menatap Ji Hyuk. Tak ingin kalah, Ji Hyuk mengeluarkan ancaman, "Jangan melotot!. Cari mati, ya! (wkwkw...Kang Jin Hwan gokil). 

Jin Ah menyuruh Myung Ho untuk menyerah. Dae Sam yang ternyata perusahaan keluarga Myung Ho akan bersaing dengan Hyunsung, "Tentu saja kau harus mengalah pada kami tanpa syarat".

Myung Ho berkata ini adalah masalah serius. Sekalipun ini adalah perusahaan milik kakak Jin Ah, ia tak akan menyerah. 
"Bukankah kau tahu pria seperti apa dia?. Kau bisa mati dihajar", ucap Jin Ah penuh ancaman yang di yakinkan dengan tatapan nan tajam dari Ji Hyuk. 

Jin Ah menantang apa Myung Ho ingin mencobanya, "Kalau dia sudah kalap mata, tidak melihat apa yang ada di depannya. Kenapa?. Karena dia itu tidak ada bedanya dengan sampah". 

"Aish..", Ji Hyuk mendelik kesal.

Jin Ah menujuk Ji Hyuk : Coba lihat, lihat, lihat! Sudah lihat kan tatapan matanya?. Seperti anjing gila. Kau ingin mati digigit anjing gila?. Karena itu, menyerahlah!

Myung Ho berkata untuk kali ini tidak akan mau menyerah lagi. Ji Hyuk setuju, lebih baik mereka berdua bersaing secara adil. Myung Ho lega Ji Hyuk berpikiran sepert itu. 

Myung Ho pergi dan menghampiri kekasihnya. Mungkin ingin ke kamar kecil, kekasih Myung Ho pergi dan jalan di depan Jin Ah. Kaki Jin Ah terulur, dengan sengaja menjegal gadis itu. (Balas dendam nich, ceritanya).

Kekasih Myung Ho tersungkur, lalu bangkit marah. "Apa yang kau lakukan?". Jin Ah mengepalkan tinjunya, seperti orang yang mengajak berantem. Kekasih Myung Ho menyadari hidungnya berdarah. Ia berniat ingin menyerang Jin Ah. Tapi dihalangi oleh Myung Ho, "Hei, hei, tidak usah hiraukan dia. Dia adalah orang gila".

Ji Hyuk yang malu melimpir pergi, berlagak minum wine untuk mengalihkan perhatian. Myung Ho dan kekasihnya pergi. Jin Ah tersenyum puas, lalu menarik Ji Hyuk pergi dari situ. 

Jin Ah mengandeng lengan Ji Hyuk menyusuri ruangan. Mereka kemudian bertemu dengan Mi Ra, "Bagaimana menurutmu, bukankah kami serasi?", tanya Jin Ah. 

"Sangat serasi", jawab Mi Ra menatap Ji Hyuk. 

Mendadak wajah Jin Ah berubah kesal, seperti mengetahui ada yang "sesuatu" diantara mereka. Ia melepas rangkulannya lalu pergi seraya berguman, "Aku yang dulu sudah mati". 

Ji Hyuk mendesis pelan tak mengerti dengan sikap Jin Ah yang gampang berubah. Lalu ide terlintas di benaknya, "Fashion Show". 

Dimana Ji Hyuk akan menggelar fashion show-nya?. Di pasar Woo Ri. Ditengah-tengah pasar itulah Ji Hyuk membuat stage sederhana. Pada orang-orang pasar, Ji Hyuk berkata jika mereka mengadakan fashion show sekali-kali di sini maka akan membantu penjualan. Mungkin agak sedikit ribut, di mohon pengertian dari semua. 

Dae Suk bersemangat sekali, jika ada fashion show berarti banyak model cantik, "Nanti setelah selesai acara, bisakah kau mengajakku saat kalian minum bersama?". Ji Hyuk yang mengira Dae Suk belum juga sadar, memukuli pria itu dengan sawi. Dae Suk secepat mungkin melarikan diri dari serangan Ji Hyuk.

Semua sibuk bersiap, termaksud Mi Ra yang membawa setumpuk pakaian yang akan di pakai pada saat pergelaran. Di gang tangga yang sempit, ia bertemu dengan Ji Hyuk yang jalan berlawanan arah. 

Baju-baju yang Mi Ra bawa berjatuhan. Baik Ji Hyuk maupun Mi Ra sama - sama berinisitif mengambil. Membuat wajah keduanya berdekatan...moment yang mendebarkan ini terganggu dengan dering dari ponsel Mi Ra. 

Ji Hyuk mengambil alih baju yang dibawa Mi Ra, membawanya ke balik panggung. Sementara Mi Ra pergi dengan menjawab telepon. Ji Hyuk berbalik mengamati gadis itu pergi.

Telepon itu mengabarkan tentang para model yang tidak bisa datang karena keracunan makanan secara masal. Mi Ra kesal, seharusnya mereka memberitahu lebih awal. Agency model meminta maaf. Mi Ra berkata kata maaf tidak menyelesaikan masalah, ia menuntut di dicarikan model pengganti. Tapi sambungan telepon terputus begitu saja secara sepihak.  

(Pasti ada orang di balik layar).

Ji Hyuk datang bertanya apa yang terjadi. Mi Ra mengatakan agency tidak bisa mengirim model-modelnya kemari. Ji Hyuk kaget, "Apa?". 

Siapa orang yang menyabotase pertunjukan itu. Tak lain adalah Myung Ho. Dibantu kekasihnya, mereka akan menggelar fashion show di hotel berbintang pada hari yang sama.

Ji Hyuk lemas memandangi backdrop dan stage yang telah terpasang. Ia bertanya kapan staf Zaroque akan datang. Mi Ra menjawab mereka akan datang saat semua persiapan sudah selesai. Sekitar 3 jam lagi. Seperti kehilangan harapan, Ji Hyuk menyuruh perkerja untuk membokar stage.

Ketua tim Goo dan Yoo Jae yang ada di lokasi menuruti perintah Ji Hyuk tanpa membantah. 

Dikantor, Dong Suk mencari Mi Ra. Staf yang ia tanyai memberitahu Mi Ra bersama presdir Kang Ji Hyuk mempersiapkan pergelaran busana. 

Satu demi satu backdrop yang telah terpasang di robohkan. Yoo Jae berkata lebih baik di bongkar dari pada membuat malu, "Saat Dae Sam mengadakan acara ini dengan sangat glamor di hotel berbintang, kenapa kita malah mengadakannya di tengah-tengah pasar?. Daripada ditertawakan orang, lebih baik dibatalkan saja". 

Bukannya ketua tim tidak pernah memikirkannya (di tertawakan), tapi ia memilih percaya pada Ji Hyuk, "Anehnya, Setiap kali Persiden Kang Ji Hyuk campur tangan, semuanya pasti berjalan lancar".

"Itu karena, faktor keberuntungan belaka", timpal Yoo Jae. 

"Benar katamu. Aku juga merasa begitu", sahut Ji Hyuk sudah berdiri di belakang mereka. 

Yoo Jae salah tingkah, ngeles ingin meluruskan perkataannya barusan, "Maksudku sapi tampak berbakat menangkap tikus kalau mereka berjalan mundur. Karena kaki belakang sapi kuat sekali. Presdir juga menangkap menggunakan kaki belakang".

Ji Hyuk tidak marah ataupun tersinggung, "Aku harus paham apa yang seharusnya kupahami. Untuk sesaat, aku melupakan dunia sama seperti pasar ini. Inilah batasanku".

"Hyung..hyung...hyung....", seru Dae Suk heboh.

Dae Suk datang membawa beberapa gadis dan memperkenalkan mereka satu persatu pada Ji Hyuk. Dae Suk berkata gadis-gadis yang ia bawa adalah wanita tercantik di daerah mereka. Gadis -gadis ini siap menggantikan model yang tidak bisa datang. Ji Hyuk tersenyum nyengir, melihat penampilan mereka yang jauh dari kata model profesional. 

Mi Ra menghampiri Ji Hyuk yang duduk menyendiri layaknya orang frustasi. Ji Hyuk berkata sudah berjanji pada Dong Suk akan mengembangkan perusahaan ini dan mengembalikan pada Dong Suk.

"Tapi ternyata tidak semudah itu. Sekarang rencana pembayaran pajaknya sudah gagal. Jika perjanjian dengan Zaroque berjalan dengan baik aku akan menyerahkan perusahaan ini pada Dong Suk dan kembali tinggal di sini".

"Tapi kenapa?", tanya Mi Ra

Ji Hyuk bisa merasa Dong Suk kurang nyaman dengan keberadaannya. Dan sepertinya tinggal jauh dari "keluarga" akan lebih baik bagi semua orang. Kenapa tidak ada yang berjalan sesuai dengan rencana. Ji Hyuk mengacak-acak rambutnya hingga kusut.

Mi Ra menyemangati Ji Hyuk. Jangan terlalu kecewa. Pasti akan ada kesempatan. Mi Ra berkata selama ini Ji Hyuk selalu mengandalkan kemampuannya sendiri dalam menyelesaikan masalah.

Perwakilan Zaroque Kore, Presdir Choi datang ke pasar Woo Ri. Melihat pasar yang tetap tenang tanpa ada keramaian sempat membuat ragu, apa benar ini tempatnya. Mana bisa menggelar fashion show di tempat seperti ini. Presdir Choi menyuruh asisten untuk memastikan apa benar di sini tempatnya.

Asisten yang awalnya hendak menelpon, mengurungkan niatnya begitu melihat para pedagang yang memakai baju seragam. Para pedagang tetap bekerja seperti biasa, bedanya pakaian yang mereka pakai adalah merek Zaroque. Bekerja dengan riang, melayani para pembeli. 
Memang tidak bisa di bilang pergelaran fashion show, tapi ini membuat presdir Choi tertarik dengan menghampiri kios pedagang satu persatu. Fashion show ala pasar ini di tutup dengan penampilan Ji Hyuk, dkk yang berjalan bak model diatas catwalk.

Ji Hyuk membungkukan badan, mengucapkan selamat datang. Memperkenalkan diri sebagai presdir Hyunsung Distribution, Kang Ji Hyuk. Presdir Choi tersenyum tipis, "Dandananmu yang seperti ini, yang disebut fashion show?". 

Ji Hyuk kebingungan. Presdir Choi berkata ini bukan fashion show. Fashion datang dari non fashion. Diluar dugaan presdir Choi menilai konsep ini cocok sekali dengan konsep perusahaan Zaroque. Cara berpikir yang luar biasa ini sangatlah menarik. Ini akan menjadi referensi yang bagus saat mereka menentukan rekan kerja. Presdir mengulurkan tangan, "Senang bertemu dengan Anda". 

Ji Hyuk menoleh ke rekannya terlebih dahulu sebelum menyambut uluran tangan presdir Choi. "Terima kasih..terima kasih banyak", ucap Ji Hyuk antusias. 

Presdir Choi tersenyum, "Kami akan senang sekali menjadi partner anda".

Ji Hyuk yang girang memeluk ketua tim, ia ingin memeluk Mi Ra, eits..tidak jadi lalu memeluk Yoo Jae. Sekali lagi, Ji Hyuk berhasil memecahkan masalah dengan "gayanya" sendiri. 

Malamnya, Ji Hyuk merayakan keberhasilan ini bersama para pedagang. Menggelar pesta makan dan minum. Dae Suk berkata ia orang yang paling berjasa dengan membawa para model-model itu, seharusnya ia memakai dasi dan berkerja saja di perusahaan Ji Hyuk. 

"Ah, kau mulai lagi", ucap Ji Hyuk pura-pura ingin memukul.

Yoo Jae memuji Ji Hyuk sangat pintar mendapatkan ide di saat terdesak. Sebagai hadiah, Ji Hyuk memberikan baju itu kepada para pedagang Woo Ri. Dae Suk mengambil ponselnya, mengajak mereka berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. 

Bertindak sebagai fotografer, Dae Suk mengatur posisi mereka berdiri. Ia menyuruh Mi Ra yang semula berada di dekat ketua tim Goo, pindah posisi ke sebelah Ji Hyuk. 

Ji Hyuk tersenyum malu-malu. Dae Suk mengedipkan mata, "Ya bagus, Ayo aku foto sekarang". 

1..2...3...jepret... Ji Hyuk mencondongkan kepalanya mendekati wajah Mi Ra. Tersenyum cerah. 

Disaat mereka tengah asyik berfoto, Dong Suk tiba di kedai Dal Sook. Dari jendela luar ia melihat tawa dan kedekatan Mi Ra dan Ji Hyuk. Tanpa sungkan, Ji Hyuk masuk ke dalam.

"Oh, Dong Suk-ah", seru Ji Hyuk

Dong Suk tersenyum, "Hyung". Mi Ra tampak terkejut dengan kedatangan Dong Su. Senyumnya langsung memudar saat itu juga. Something wrong?. 

Dengan penuh antusias, Ji Hyuk menceritakan pengalamannya saat bertemu presdir Choi dari Zaroque. Ia mencoba mengingat-ingat, "Apa katanya tadi?. Darimana dia bilang fashion berasal?". 

"Datang dari non fashion", jawab Mi Ra (duduk di samping Ji Hyuk)

Wajah Dong Suk berubah muram, mungkin cemburu atau curiga ada sesuatu antara Mi Ra dan Ji Hyuk.  

Ji Hyuk berkata bagi orang yang tidak pernah tinggal di pasar akan sulit untuk membayangkannya. Seakan setuju dengan perkataan Ji Hyuk berkata hanya Ji Hyuk yang mampu melakukannya.  

"Wah..kaulah satu-satunya yang menyadarinya", ujar Ji Hyuk girang

"Tentu saja. Saat ini, hanya Hyung satu-satunya yang aku percaya". 

Ji Hyuk berkata Dong Suk tak perlu khawatir, kakakmu ini akan melindungimu. Pasti. 

Dal Sook datang memberikan sup pada Dong Suk, ia memuji Dong Suk pria yang tampan. Dengan bangga, Ji Hyuk berkata "ini adalah adik ku. Benar-benar mirip dengaku, kan?". 

Dong Suk tersenyum di puji tampan. Mi Ra memandang Dong Suk yang tersenyum, lalu memalingkan wajahnya seakan merasa bersalah dengan semua kebohongan ini. Kini, setelah Dal Sook melihat Dong Suk dan Ji Hyuk bersama, sekarang ia baru mengerti apa itu arti darah lebih kental dari cinta. 
Dal Sook berkata meski mereka berhubungan darah, tapi lingkungan mempengaruhi pertumbuhan. Jika dia di besarkan dalam lingkungan yang kaya maka akan tumbuh menjadi orang yang sukses seperti Dong Suk (yang terlihat rapih dan elegan). Tapi jika dia dibesarkan di lingkungan yang kotor, maka wajahnya akan berubah seperti Ji Hyuk (yang terkesan berantakan). 
"Ah..ibu keterlaluan sekali", protes Ji Hyuk

Dal Sook : Hey, kau ini ngomong apa?. Kenapa aku bisa menjadi ibumu?

Dal Sook minta Dong Suk jangan salah paham, karena Ji Hyuk dibesarkan tanpa orang tua, maka dia memanggil semua wanita tua dengan panggilan ibu. Sebelum kembali ke dapur, Dal Sook memperingati Ji Hyuk untuk menjaga mulutnya. 

Dae Suk yang sejak tadi diam membuka suara. Walau agak terlambat, ia ingin mengenalkan diri sebagai adik Ji Hyuk, meski mereka tidak mempunyai hubungan darah. Sebagai perkenalan, Dae Suk ingin menuangkan segelas soju pada Dong Suk.

Ji Hyuk langsung melarang, reaksi yang sama di tunjukan Ji Hyuk, saat Dae Suk ingin memberi Mi Ra soju beberapa waktu lalu. Ia melarang Dong Suk minum karena "adiknya" itu belum terlalu sehat. Dong Suk meyakinkan kalau ia baik-baik saja sekarang. 

"Tidak hyung, Aku sudah sembuh. Meski aku tidak sesehat dirimu yang bisa minum banyak, tapi kemampuanku minum, termasuk rata-rata". 

Dong Suk menyodorkan gelasnya kepada Dae Suk. Ji Hyuk mewanti-wanti, sedikit saja, sedikit saja. 

Kemudian, Ji Hyuk menuyuruh Dong Suk mencoba daging rebus yang diberikan Dal Sook. Ini adalah daging terbaik di pasar ini. Tidak, di seluruh Korea Selatan, inilah daging terbaik. 

Dong Suk mencicipi satu potong, benar enak sekali. Lalu ia bertanya apa Ji Hyuk tidak punya pacar. Ji Hyuk memandang Mi Ra sejenak, "Aku?. Tidak punya?". 

Dae Suk : Astaga Hyung, kau punya

Ji Hyuk tertawa mengacam, "Tutup mulutmu, atau kau akan mati". 

Jika Ji Hyuk tidak punya pacar, Dong Suk ingin mengenalkanya pada seseorang. Ia punya kenalan yang sangat baik, mungkin dia akan cocok denganmu. Saat mengatakan itu, Dong Suk mengamati perubahan mimik wajah Mi Ra. 

Merasa jengah, Mi Ra berdiri pamit pulang dengan alasan adiknya sedang menginap di rumah sekarang. Dong Suk berkata juga harus pergi. Ji Hyuk menawari apa Dong Suk mau membawa daging rebus ini. Dong Suk menolak, ia akan datang lain kali, "Sebaiknya, aku antar Mi Ra pulang". 

"Baguslah, kalau begitu', ujar Ji Hyuk tanpa mengetahui hubungan mereka. 

Mi Ra pamit pada semuanya, salah satu pedagang minta Mi Ra menyanyi dulu sebelum pulang. Mi Ra berkata akan bernyanyi lain kali. Lalu pergi, dan semua itu tak lepas dari pengamatan Dong Suk. 

Sepanjang perjalanan, Dong Suk lebih banyak diam. Akhirnya ia bertanya apa Mi Ra senang bekerja sama dengan Ji Hyuk, "Menyenangkan bukan?". Mi Ra bilang ia bekerja bukan untuk bersenang-senang. Ia melakukan semua ini demi Dong Suk. 

"Presdir Kang Ji Hyuk berusaha keras agar kau terhindar dari masalah. Jadi beliau sangat berhati-hati. Aku harus membantunya".

"Jadi maksudmu kau membantunya karena akhirnya hal ini akan menguntungkanku?".

Mi Ra membenarkan, lagipula jika semua ini selesai ia akan kembali ke posisi semula dan mengurus Dong Suk dengan baik. Dong Suk puas, rasanya senang sekali. Ia mengerti hal ini pasti sulit bagi Mi Ra. Meski Mi Ra tahu segalanya, dia harus tetap berpura-pura.

Mi Ra tersenyum, "Terima kasih sudah memperhatikanku". 

Dong Suk bertanya bagaimana jika suatu saat nanti Ji Hyuk tahu?. Bagaimana nanti sikapnya pada Mi Ra. Dia pasti merasa sangat terkhianati. Mi Ra yakin, Ji Hyuk tidak akan membencinya karena sesuatu yang lain. Ia da Ji Hyuk hanya bertemu saat kerja.

"Benarkah?", tanya Dong Suk tidak yakin. Jika memang seperti itu, hal itu seharusnya tidak akan menganggu Mi Ra.  

Jika nanti Mi Ra kembali ke posisinya semula, Dong Suk minta Mi Ra memeriksa sesuatu. Ia meninggalkan sesuatu di mobil saat kecelakaan terjadi itu terjadi. 

"Ah, cincin", sambung Mi Ra. 

"Bagaimana kau tahu?".

Mi Ra berkata cincin itu ada padanya. Dong Suk melihat jari Mi Ra, kenapa kau tidak memakainya. Dong Suk mengerti, cincin itu belum menjadi milik Mi Ra sampai ia sendiri yang memasang benda itu ke jari Mi Ra. 

Hye Ra kembali dari membli es krim. Di depan rumah, ia melihat Dong Suk dan Mi Ra bicara. Hye Ra menghampiri mereka dan memberi salam pada Dong Suk, "Halo. Dia Dong Suk oppa, kan?", tanyanya pada Mi Ra. 

Dong Suk sedikit heran. Mi Ra mengenalkan Hye Ra sebagai adiknya. Dong Suk hnay memberi salam ala kadarnya lalu pergi. 

Hye Ra mengajukan protes setelah mobil Dong Suk menjauh. Apa-apa'an dia?. Bukankah aku ini adikmu?. Dia hanya bilang halo?. Apa begitu cara dia memperlakukan calon adik iparnya?. Ini pertama kalinya dia bertemu denganku. Luar biasa. Dia benar-benar sombong".

Mi Ra berkata banyak orang yang mirip dengan Dong Suk (orang kaya dan sombong). Selama mereka tidak ada berhubungan langsung, mereka akan selalu menjaga jarak. Begitulah mereka.

Hye Ra mengerti sekarang, "Ngomong-ngomong, kakak membicarakannya seperti kakak ini orang ketiga".

"Apanya?", tanya Mi Ra melangkah masuk ke dalam.

Langkahnya terhenti karena ponselnya berdering. Ia menyuruh Hye Ra masuk lebih dulu. Telepon itu dari Ny. Choi yang menyuruh Mi Ra untuk mencari kimchi kesukaan presdir Kang. (Omg..emang dirumah sebesar itu tidak ada bibi, kenapa harus Mi Ra yang beli??). 



Dirumah, Dong Suk berbicara di telepon dengan jaksa Jeong. Menanyakan tuduhan apa yang mungkin menyerangnya. Dan tuduhan itu sama seperti yang ia harapkan. Dong Suk minta jaksa Jeong tidak usah khawatir, karena ia mempunyai solusinya. Dong Suk mengucapkan terima kasih lalu menutup telepon. 

Dong Suk mengambil dokumen di laci meja, mungkin dokumen yang bisa membuat Ji Hyuk masuk penjara. Lalu menyimpan ponselnya ke laci tersebut (bueh...ponselnya ada 3 bo...LG semua mereknya. Pasti ponsel itu ia gunakan untuk menghubungi orang-orang di balik layar). 

Mi Ra tidak bisa tidur, teringat ucapannya pada Dong Suk. Perkataannya yang merasa yakin Ji Hyuk tidak akan membencinya jika kebenaran terungkap. Karena ia dan Ji Hyuk hanya teman biasa yang bertemu saat kerja. 

Tak lama kemudian, ponselnya berdenting menerima MMS dari Dok Suk. Foto dirinya bersama Ji Hyuk dan pedagang pasar Woo Ri. Tanpa sadar Mi Ra tersenyum. Menyadari ada sesuatu yang aneh di dalam hatinya, Mi Ra memutuskan menghapus foto tersebut. 


Keesokan harinya, Mi Ra membeli Kimchi sawi kesukaan presdir Kang di pasar Woo Ri. Mi Ra minta di bungkuskan 1 kilo, tapi ahjuma yang sudah mengenalnya, memberikan bonus. Ia mengira, Mi Ra pacar Ji Hyuk yang berarti keluarga mereka juga. Sudah sepantasnya di beri tambahan, jika tidak Ji Hyuk bisa marah. 

Mi Ra minta ahjuma jangan salah paham, aku bukan pacarnya. Ahjuma tidak percaya, memang begitulah kelihatannya. Mi Ra menyerahkan uang dan menegaskan sekali bukan pacar Ji Hyuk. Lalu pergi.

Rupanya, tak hanya ahjuma penjual kimchi yang mengira Mi Ra pacar Ji Hyuk, pedagang lainya juga menyangka begitu. Salah satunya ahjushi yang berpapasan dengan Mi Ra. Ahjushi bertanya kenapa Mi Ra jalan sendiri, kemana Ji Hyuk?. Kalian bertengkar. 

Mi Ra menjelaskan tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Ji Hyuk. Ahjushi mengoda mengira mereka bertengkar. 


Mi Ra yang mengantar kimchi ke rumah keluarga Kang, secara tak sengaja mendengar presdir Kang bicara di telepon membahas Zaroque. Pada orang di seberang (Direktur Do) presdir meminta kepastian Dae Sam yang akan terpilih menjadi rekan kerja Zaroque. 

"Jika perjanjian dengan Zaroque berantakan bicarakan dengan pihak pengacara kita. Limpahkan semua bebankan pada Ji Hyuk apapun masalahnya dan penjarakan dia".

Mi Ra kembali ke perusahaan dengan perasaan campur aduk. Ketua tim Goo menelpon, memberitahu ada masalahra. Mi Ra yang masih berada di lobby, segera berlari naik ke kantor atas.  Hm...direktur Do bergerak sangat cepat. 

Di koridor, Yoo Jae bertanya kenapa pihak kepolisian mencari dokumen tentang presdir Kang Ji Hyuk. Membuat masahnya bertambah gawat lagi. 

Ketua tim Goo sibuk menjawab telepon dari para wartawan yang ingin mencari berita. Bahkan diantaranya sudah menulis berita berdasarkan gosip. Sekertaris ketua tim berusaha menghubungi pihak Zaroque, tapi tidak bisa di hubungi. 

Mi Ra datang, ketua tim menunjukan artiketl di koran yang membuatnya gila. Kenapa bisa terjadi hal seperti ini. Sekertaris memberitahu pihak kepolisan mendesak ingin meminta dokumen tentang Ji Hyuk. Ketua tim kesal, "Beritahu mereka kita akan mengirimkannya. Kita sudah sibuk sekali kenapa mereka menambah kekacauan". 

Sembari memakai jasnya, ketua tua berkata akan melaporkan hal ini terlebih dahulu pada presdir Kang Ji Hyuk. Mi Ra menahan tangan ketua tim, "Biar aku saja yang memberitahu Presdir". 

Mi Ra jalan menuju ruangan Ji Hyuk dengan membawa koran, "Presdir. Kau harus pergi sekarang. Anda tidak boleh ada di sini", batin Mi Ra. 

Ji Hyuk sedang sibuk menandatangi dokumen ketika Mi Ra masuk. Mi Ra memasang wajah serius dan berkata, "Presdir. Ada sesuatu yang ingin saya katakan. Saya sudah menipu anda". 

Ji Hyuk yang sejak tadi menunduk, mengangkat wajah menatap Mi Ra. Dari ruangan lain, ada seseorang yang tengah melihat mereka dari kamera pengintai. Siapa orang itu?.


END

 

1 comment:

  1. ✽̶┉♏∂ƙ∂șîħ┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴. Ɣ㪪 utk duo angel ?.. Akhir ª∂a̲̅. Lά̲̣̥ġî sinops, smgatt Ɖα̩̩̩̩̥​ⓝ sllu dinti kelanjtan

    ReplyDelete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)