Pages - Menu

Tuesday, May 13, 2014

Sinopsis Big Man Episode 4 Part 2

Mi Ra masuk ke ruangan Ji Hyuk untuk memasukan berkas yang harus Ji Hyuk tanda tangani. Saat itu Ji Hyuk tidak ada di tempat. Melihat meja yang berantakan, Mi Ra pun membereskannya. Perhatiannya lalu tertuju pada foto keluarga Kang. Dimana ada foto Ji Hyuk menempel disudut pojok bagian foto itu. Yach, rupanya Ji Hyuk menempelkan sendiri fotonya agar menjadi bagian dari keluarga. Poor Ji Hyuk. 

Jam pulang kantor. Mi Ra keluar dari perusahaan bersama seorang rekan kerjanya. Terdengar bunyi klakson mobil dan suara Ji Hyuk yang meminta Mi Ra untuk masuk. Ia akan mengantar Mi Ra pulang. Awalnya Mi Ra menolak, tapi Ji Hyuk meminta Mi Ra ikut dengannya karena ada yang ingin ia bicarakan.

Dalam perjalanan Mi Ra meminta agar Ji Hyuk tidak melakukan hal semacam ini lagi mulai sekarang (mengantarnya pulang). Banyak orang di kantor yang akan berpikiran buruk. Hal itu juga bisa menyebabkan rumor yang buruk pada Ji Hyuk. 

Ji Hyuk berkata mereka sedang tidak berkencan. Sejujurnya ada yang ingin ia bicarakan. Ia sudah memikirkannya seharian tapi tidak menemukan jawabannya, "Para pedagang di pasar itu, kau tahu aku berasal dari sana, kan?".

"Iya"
"Sekarang aku harus membujuk mereka agar kita bisa membangun mal yang baru. Dengan itu kita bisa melakukan negosiasi ulang dengan pihak Zaroque (Jaroku)".

"Kalau begitu, para pedagang yang menentang kita adalah....."

Ji Hyuk membenarkan tebakan Mi Ra, "Apa yang harus aku lakukan?. Agar perusahaan tetap kuat saat Dong Suk kembali, sepertinya kita perlu melakukan perjanjian dengan Zaroque". 

Mi Ra menatap Ji Hyuk dengan pandangan prihatin. Mobil Ji Hyuk berhenti di depan rumah Mi Ra. Sebelum turun, gadis itu meminta maaf karena tidak bisa banyak membantu. Ji Hyuk mengerti, ia sendiri bahkan tidak bisa melakukan sesuatu yang baik. Mi Ra mengucapkan terima kasih dan turun dari mobil. 

Mobil Ji Hyuk perlahan menjauh dari rumah Mi Ra, saat itulah ia mendengar suara Mi Ra yang berlari mengejar mobilnya. Ji Hyuk menghentikan mobilnya, bertanya ada apa. Mi Ra meminta Ji Hyuk untuk tidak mengusir para pedagang di pasar Woo Ri. Meskipun Ji Hyuk tidak berhasil bernegosiasi dengan Zaroque, Hyun Sung Company tidak akan bangkrut. Tapi bagi para pedagang ini adalah soal kehidupan mereka. Jika ada yang tidak beres mereka mungkin akan menderita. 

"Menurutmu begitu. Bagaimana jika kita memberikan mereka kompensasi yang sesuai?", tanya Ji Hyuk.

Mi Ra berpendapat jika masalahnya adalah kompensasi kenapa mereka masih menentang. Pasti ada alasan lain kenapa mereka tidak mau menyerahkan pasar itu. Sesuatu yang tidak bisa di beli dengan uang.  

Wajah Ji Hyuk cerah seketika mendengar Mi Ra. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih. Mi Ra pamit masuk kerumahnya. Ji Hyuk tahu sekarang ada hal yang lebih penting dari uang. Perasaannya sekarang jauh lebih baik, udara di sekitar perumahan Mi Ra selalu terasa sejuk setiap kali ia datang. 


Ketua tim Goo masih berada di kantor dan tengah berbicara dengan seseorang. Usai berbicara dengan orang tersebut, ketua tim menghela napas. Apa yang bisa ia harapkan dari orang itu (Ji Hyuk?). 



Suatu pagi, Mi Ra melihat tetangga baru yang baru pindah ke komplek perumahan yang sama dengannya. Dan tebak siapa tetangga itu, tak lain dan tak bukan adalah Ji Hyuk. Disana juga ada Dae Suk yang membantu Ji Hyuk memasukan barang-barang ke dalam rumah.


Mi Ra yang heran bertanya apa yang mereka lakukan berdua disini. Ji Hyuk beralasan tidak menyukai apartemen yang ia tinggali, jadi ia meminta Dae Suk mencarikan tempat lain. Ji Hyuk mengaku tidak tahu Dae Suk mencarikan rumah di komplek perumahan yang sama dengan Mi Ra. 

"Bagaimana kau bisa memilih tempat tepat di dekat rumah Mi Ra?", tanya Ji Hyuk pura-pura tidak tahu. 

Dae Suk ingin mengatakan sesuatu, tapi Ji Hyuk langsung memotong dan berkata tidak ada salahnya jika mereka tinggal berdekatan, "Hei.. kau tidak sengaja memilih tempat ini, karena tahu di mana rumah Mi Ra, kan?", tanya Ji Hyuk pada Dae Suk (seharusnya pertanyaan itu ia tujukan pada dirinya sendiri. Hehehe). 

Mi Ra pamit pergi. 2 pria itu menatap kepergian Mi Ra dengan senyuman. Dae Suk memuji akting Ji Hyuk sungguh menakjubkan hingga membuatnya sangat terkesan. Ji Hyuk memeteng leher Dae Suk, "Jika kau masih mau tinggal gratis di rumahku, lebih baik tutup mulutmu. Cepat bantu aku memindahkan barang-barangku".



Malam hari. Yoo Jae dan ketua tim Goo keluar bersama membeli kopi. Saat kembali keperusahaan, mereka di hadang oleh 2 jaksa yang membawa surat perintah penangkapan atas ketua tim Goo. 

Ji Hyuk keluar dari mini market dengan menenteng belanjaan. Di jalan ia bertemu dengan Mi Ra yang mengendarai sepeda. Seperti biasa, Ji Hyuk selalu senang tiap kali bertemu dengan Mi Ra. Ia berkata akan lebih mudah kalau mengendarai sepeda di daerah sini (mungkin jarak dari rumah ke mini market cukup jauh). Mi Ra menawari Ji Hyuk untuk mencoba sepeda yang ia pakai. Dengan wajah polos Ji Hyuk berkata tidak bisa mengendarai sepeda. 

Yang terjadi selanjutnya adalah Mi Ra mengajari Ji Hyuk naik sepeda. Ji Hyuk tidak bisa menjadi keseimbangan membuat sepeda berbelok ke kiri dan kanan. Mi Ra yang memegangi di belakang bertanya apa seumur hidup Ji Hyuk tidak pernah naik sepeda. Dengan wajah takut jatuh, Ji Hyuk mengingatkan Mi Ra jangan melepas pegangannya, "Jangan lepas, ya". 

"Tidak..tidak..lihat saja kedepan". 

"Jangan lepas, ya"

"Tidak akan kulepaskan. Tetap lihatlah lurus ke depan", Mi Ra melepas pegangan dan tersenyum melihat Ji Hyuk meluncur mulus dengan sepedanya. 

Ji Hyuk jatuh menoleh kebelakang melihat Mi Ra yang tak lagi memeganginya. Bruk...Ji Hyuk jatuh, atau sengaja menjatuhkan diri?. 

Mi Ra segera berlari menghampiri Ji Hyuk yang mengaduh kesakitan. Ia membantu Ji Hyuk berdiri dan memeriksa tangan Ji Hyuk yang terluka. Seperti sebuah kesempatan, Ji Hyuk malah sengaja nempel-nempel.

"Hyung...apa yang kau lakukan disini?", seru Dae Suk muncul tiba-tiba, "Apa yang kalian lakukan?. Kalian sedang berkencan?". 

Mi Ra menjauhkan dirinya dari jauh dan menjawab kalau ia mengajari Ji Hyuk yang tidak bsia naik sepeda. Dae Suk berkata dulunya Ji Hyuk adalah pengatar gas (menggunakan motor). Dengan nada di tekan, JI Hyuk berkata kejadian itu sudah lama hingga ia lupa bagaimana cara mengendarainya. Mi Ra menatap Ji Hyuk kesal. 



Selanjutnya, Ji Hyuk ngos-ngos'an mengejar Mi Ra yang pulang dengan marah mengendarai sepeda. Gadis itu tak mengubris panggilan Ji Hyuk memanggilnya berkali-kali. Hingga akhirnya Ji Hyuk berkata.

"Kau jahat sekali So Mi Ra. Aku melakukannya karena aku menyukaimu".

Ciiittt.. Mi Ra ngerem mendadak, menoleh ke belakang. Ji Hyuk membuang wajahnya malu. Mi Ra ingin mengatakan sesuatu tapi terhenti oleh dering ponselnya. Telepon dari perusahaan yang mengabarkan tentang penangkapan ketua tim Goo. 

Ketua tim Goo saat ini tengah di interogasi jaksa. Jaksa Yong membanting laporan keuangan. Ia mengaku tak pernah melihat laporan keuangan mencurigakan yang seperti ini, "Yang kami incar bukan ikan kecil sepertimu. Bantu kami menangkap ikan yang besar".

Jaksa menunjukan dokumen lainnya. Sesuatu yang tidak ketua tim Goo ketahui, jaksa mendapatkan bukti lainya. Di dokumen itu menunjukan bagaimana caranya dana rahasia itu bergerak, "Dengan begini, jika kau memeras mereka mereka takkan bisa memecatmu dengan mudah". 

"Anda pikir jika atasanku melakukan korupsi, aku juga mungkin melakukan korupsi?". 

Jaksa Yong tersenyum sini, "Kurasa penyelidikan ini membutukan waktu yang lama".

Malam itu juga, Ji Hyuk pergi ke kantor. Ia berdiri di depan meja kerja ketua tim memegang foto ketua tim bersama anak dan istrinya. Pandangannya lalu meneliti ke atas meja. Di meja yang kecil itu dipenuhi dokumen-dokumen perusahaan. Juga ada 2 bantal di sana, yang sering digunakan ketua tim Goo jika kerja lembur. 

Mi Ra datang memberitahukan keputusan kantor jaksa yang memenjarakan ketua tim. Ji Hyuk berpikir sejenak, lalu meminta Mi Ra untuk ikut dengannya. 

Rupanya Mi Ra dan Ji Hyuk pergi ke rumah ketua tim. Ketua tim dan keluarganya tinggal di sebuah apartemen yang kecil. Istri ketua tim sangat mengharapkan bantuan Ji Hyuk. Ji Hyuk menenangkan istri ketua tim. Ia tahu dengan pasti di mana mereka memenjarakan ketua tim. 

"Aku kenal sebagai besar dari petugasnya?".

Istri ketua tim terkejut, pasti dia berpikir kok bisa-bisanya seorang presdir perusahaan besar mengenal sebagain besar petugas di penjara. Dia gak tau aja, kalau presdirnya mantan preman...hehehe....

Mi Ra mengalihkan pembicaraan, para tim pengacara dari perusahaan sudah menghubungi pihak kantor kejaksaan. Jangan khawatir ketua tim akan segera di bebaskan. Istri ketua tim menghanturkan banyak terima kasih. Mi Ra dan Ji Hyuk pamit pulang. 

Di luar apartemen, Mi Ra memberitahu untuk menangani masalah semacam ini, ada orang yang akan mengurusnya. Anda tidak perlu repot-repot datang kemari. 

Ji Hyuk berpendapat lain. Saat bawahan mendapat masalah, hal terbaik yang bisa di lakukan seorang atasan adalah mengunjungi keluarganya agar mereka tidak khawatir. 

"Presdir. Kenapa anda terus membandingkan kami dengan bisnis?".

"Apa bedanya?. Selain itu, apa artinya seorang karyawan bagi perusahaan?. Kita ini...Kita ini".
 

"Keluarga", sambut Mi Ra.
 

Ji Hyuk menjentikan jari. Tepat sekali. Lalu pergi, di ikuti Mi Ra yang tersenyum. 

Keesokan harinya, Ji Hyuk mengunjungi ketua tim di penjara. Ketua tim memberitahu ada masalah penting yang harus di selesaikan di perusahaan. Bagi Ji Hyuk masalah terpenting adalah membebaskan ketua tim terlebih dahulu. Ketua tim yakin akan bebas, entah bagaimana caranya, 

"Orang yang ingin mereka kejar bukan aku, tapi Presdir sebelumnya, Kang Dong Suk. Aku sudah mempelajarinya saat diinterogasi. Alasan kenapa dia sangat terobsesi dengan Pasar Shin Se selama beberapa tahun ini". 

Sepulang dari penjara, Ji Hyuk berpikir keras. Lalu memandang foto keluaga Kang. Foto dirinya dan foto Dong Suk. 

Di temani Yoo Jae, Ji Hyuk mencoba membujuk para pedangang pasar Woo Ri. Tempat yang di jadikan tempat berkumpul adalah rumah makan Dal Sook. Yoo Jae menjelaskan panjang lebar. Pasar baru yang akan di dirikan nanti, berbeda dengan pasar-pasar pada umumnya. Rencananya pasar ini akan di buat menjadi pasar dengan banyak toko untuk milik pribadi. Dengan begitu para pedagang akan mendapatkan keuntungan yang maksimal. 

Salah satu dari mereka menyahut, tahun lalu karyawan dari perusahaan Hyun Sung juga datang dan mengatakan hal yang sama. Ji Hyuk mengambil alih, berbicara pada ahjuma yang kenal. Putri ahjuma itu belum bekerja, Ji Hyuk janji akan memberikan pekerjaan. 

Lalu menunjuk pada pria tua bertopi. Pria itu mempunyai hutang, Ji Hyuk bilang ia akan melunasi hutang pria itu dengan memberikan uang kompensasi. Karena lama bergaul dengan para pedagang membuat Ji Hyuk mengetahui apa kesulitan mereka. Ia berjanji akan bertanggung jawab atas mereka semua. 

"Kau ingin membeli kami semua, hah?", tanya tuan Choi, "Hei landak, kenapa kau tega melakukan ini pada kami". 

Ji Hyuk ingat tuan Choi selalu mengomel jika pakaiannya tidak laku, "Aku akan membeli semua pakaianmu yang masih tersimpan". Tuan Choi berdiri marah, menarik kerah jas Ji Hyuk, "Apa yang kau katakan?. Sekarang karena kau anak orang kaya, kau memandang semua miskin?. Kau kira kau bisa melakukan apapun sesuka hatimu dengan uang?".

Ahjuma mendorong tuan Choi menjauh. Ia yakin Ji Hyuk bicara begitu karena mempunyai rencana. Tuan Choi menuduh ahjuma memihak Ji Hyuk karena terpengaruh janji Ji Hyuk yang memberikan akan putrinya pekerjaan. 

"Sekarang, kau sangat mabuk sampai kau tidak bisa mengendalikan ucapanmu. Apa perlu aku memihak seseorang karena hal sepele semacam ini, hah?". 

"Lalu kenapa kau memihak dia?".

"Dia bilang kita semua akan lebih baik".

Tuan Choi tertawa mengejek, "Hanya kau saja yang hidup lebih baik. Kau bisa menjual ikan di pasar. Bagaimana denganku, jika aku memajang baju jelek di pasar, apa akan laku, hah?". 

Ahjuma berkata tuan Choi bisa menjual baju yang lain. Seakan meluapkan kekesalan, tuan Choi berkata sudah menggeluti perkerjaan itu selama 30 tahun. Di usianya yang sekarang ini, ia harus bertanya pada siapa soal baju yang keren dan sedang trend. Harus belajar pada siapa agar semua baju itu bisa laku terjual. Apa Ji Hyuk akan menyuruhnya untuk pulang kampung. 

Ji Hyuk terdiam. Dal Sook menghela napas kesal. Tuan Choi menyeru para pedagang untuk sadar. Ji Hyuk yang sekarang sudah berubah. Dia bukanlah landak yang kita kenal dulu. Tuan Choi pergi. (Ow..landak panggilan Ji Hyuk di pasar Woo Ri). 

Ahjushi yang berpenampilan paling rapih diantara yang lain mengambil keputusan akan melakukan voting lalu untuk menentukan pilihan. Apapun hasilnya Ji Hyuk harus menerimanya. Ji Hyuk setuju. Ahjushi meminta para pedagang untuk memikirkan secara matang, minggu depan mereka akan berkumpul lagi di tempat ini. 

Dalam perjalanan pulang, Ji Hyuk ingat perkataaan ketua tim saat ia mengujunginya di perjara. Ketua tim berkata sepertinya Dong Suk membangun pasar di tempat lain dengan menggunakan dana pinjaman yang di peroleh perusahaan. Dan yang lebih penting lagi, jika pembangunan pasar Woo Ri ditunda lebih lama lagi, kantor kejaksaan akan menangkap Dong Suk atas tuduhan penggelapan. 

Ji Hyuk menarik napas berat. Mengkhawatirkan Dong Suk yang masih sakit. 

Di hari lain, Mi Ra keheranan melihat Ji Hyuk yang memakai baju olahraga bukan setelan jas. Bukankah seharusnya Ji Hyuk pergi ke kantor. Ji Hyuk bilang ia mengambil cuti selama beberapa hari kedepan, jadi tolong urus pekerjaanku. Telpon saja jika butuh bantuannya. Mi Ra ingin tahu kenapa. Ji Hyuk hanya menjawab ada pekerjaan berat yang harus ia lakukan hari ini.

Hari penentuan tiba. Surat suara telah terkumpul di kotak. Tuan Choi selalu mengomel tiap kali ada suara yang setuju akan di bangun pasar baru. Hasilnya, lebih 50 % suara memilih setuju. Ji Hyuk mengucapkan terima kasih. Ia akan berusaha semampunya dan tidak melupakan jasa para pedagang. 

Dal Sook tersenyum. Yoo Jae menyambut kemenangan ini dengan tepuk tangan. Ji Hyuk keluar dari rumah makan dengan perasaan gembira. Sebelum pergi, ia mempersilahkan mereka semua untuk memesan makanan apa saja. Aku yang bayar. 

Ji Hyuk dan Yoo Jae segera kembali ke perusahaan. Tanpa ia tahu ada manager Lee di belakang. Pasti atas perintah direktur Do yang menyuruhnya memantau situasi. Ia menegok ke rumah makan Dal Sook. 

Karena hasil votinya sudah keluar, tak ada yang bisa pedagang lakukan selain mempercayai Ji Hyuk. Tuan Choi tetap bersikeras, "Apa kau gila, hah?. Sampai setahun yang lalu kita sepakat menolak. Kenapa kalian tiba-tiba berubah pikiran?. Apa mungkin Ji Hyuk menyuap kalian?". 

"Dia tidak melakukannya", sahut Dal Sook. Ji Hyuk bukan orang kotor yang tega melakukan hal semacam itu. 

Tuan Choi menuntut penjelasan, lalu apa alasannya. Alasannya adalah beberapa hari sebelum pemungutan suara, Ji Hyuk membantu mereka menjual dagangan. Ji Hyuk menjual sayur, mengantar beras, mengantar gas, dan melakukan pekerjaan berat lainya tanpa malu. 

Melihat Ji Hyuk yang berkerja keras membuat para pedagang menilai Ji Hyuk sebagai pria yang paling konsisten yang pernah mereka kenal. Dulu mungkin tak masalah jika Ji Hyuk melakukan pekerjaan kasar, tapi dia sekarang adalah presdir perusahaan besar. Jika  orang lain, mungkin dia tidak akan pernah menginjakan kakinya di pasar ini lagi. Itu membuktikan, Ji Hyuk tidak pernah melupakan mereka. 

Tuan Choi mencibir mereka hanya tertipu dengan sikap baik Ji Hyuk, "Kalian semua memilih setuju?. Kalian semua terkesan karena sikapnya?. Dasar orang-orang bodoh!". 

"Sebenarnya bukan karena hal itu. Ji Hyuk adalah keluarga kami. Dia keluarga dari pasar ini", bantah yang lain. 

"Benar..keluarga...keluarga". Tuan Choi yang kehabisan kata-kata pergi dengan marah. 



Presdir Kang mendapat laporan dari direktur Do. Ji Hyuk berhasil bernegosiasi dengan orang-orang pasar. Tampaknya kemungkinan pembanguna dari pasar baru bisa dilakukan. Itu artinya mereka (Ji Hyuk) bisa mulai melakukan negosiasi ulang dengan Zaroque. 

Presdir Kang teriak marah, "Presentasenya nol persen, siapa yang menulis laporannya?. Mereka semua itu doktor dan sarjana. Berdasarkan laporan yang mereka sampaikan, kemungkinannya nol!. Dia hanyalah lulusan SMA dan dia bisa mengubah persentase yang nol itu!. Bagaimana mungkin dia bisa melakukannya, hah?. Cepat pecat siapapun yang menulis laporan itu". 

Direktur Do mengatakan ada masalah yang lebih penting lagi. Dari berita yang ia dengar, kantor kejaksaan bukan mengejar pimpinan group, tapi mereka mengejar putra anda,  Kang Dong Suk. Mereka sedang mencari buktinya agar mereka bisa mengangkap putra anda. 

Presdir Kang geram, "Putraku Kang Dong Suk akan segera kembali dan mereka ingin menjebloskannya ke penjara?". Dengan wajah liciknya, direktur Do memberitahu rencana lain yang ia miliki. 

Mi Ra mengkhawatirkan para pedagang yang mungkin akan di rugikan (jika dibangun pasar baru). Ji Hyuk bilang akan mengurusnya, jangan khawatir. Mi Ra tidak bisa tidak khwatir, "Anda bilang mereka adalah orang-orang yang membantu anda saat anda masih kesulitan. Mereka semua seperti ayah dan ibu anda. Lalu kenapa?".  

"Karena", ucapan Ji Hyuk terhenti karena direktur Do menyapa. Ia bertanya apa Ji Hyuk punya waktu. Bisa kita bicara sebentar di ruangan anda?. Tentu saja, jawab Ji Hyuk lalu jalan lebih dulu. Direktur Do sempat melirik Mi Ra sebelum mengikuti Ji Hyuk masuk ruangan. 

Mi Ra menarik napas dalam, "Tenanglah. Ini tidak ada kaitannya denganku". 

Direkur Do mengarang cerita dengan bilang bahwa kantor kejaksaan telah menemukan bukti atas kesalahan ketua tim Goo. Ji Hyuk tak percaya, ketua tim bukanlah orang yang tega melakukan korupsi. Direktur Do berkata jaksa bisa membuat tuduhan palsu dan mereka juga bisa membuat tuduhan yang sebenarnya menghilang. 

"Dibandingkan pilihan yang pertama, kita harus membuat mereka memilih pilihan yang terkahir", direktur Do meletakan tas ke atas meja, "Ketua tim Goo adalah orang yang harus berada di Hyun Sung Group. Kita harus membuat dia kembali ke Hyun Sung...melalui anda". 

Ji Hyuk terbengong bingung, mencoba mencerna maksud perkataan direktur Do.  

Jaksa Yong tengah bersama jaksa Chang ketika menerima telepon dari pengacara Park yang memberi tahu kalau pengacara Hyun Sung ingin bertemu dengan pihak kejaksaan. Usai menutup telepon, jaksa Yong segera menyampaikan hal ini pada jaksa Chang. 

Dikantor, Ji Hyuk membuka kotak yang diberikan direktur Do. Kotak minuman, tapi berisi emas batangan. Ia mengambil salah satunya, dan terdengarlah suara direktur Do yang berkata Ji Hyuk harus memamfaatkan emas batangan ini sebagai cara lain membayar pajak. 

Tim  jaksa memasang CCTV pengintai atas pojok atas ruangan sebuah ruangan restoran, tempat jaksa Yong bertemu dengan perwakilan dari Hyun Sung Distribution. 

Mi Ra memberikan dokumen terakhir yang harus di tanda tangani hari ini. Sembari memasukan kotak emas ke dalam tas, Ji Hyuk berkata akan mendatanganinya besok. Aku ada janji penting. Mi Ra mengerti. Ji Hyuk pergi. 

Sedetik kemudian, wajah Mi Ra menegang ketika ingat pernah melihat tas yang dibawa Ji Hyuk sebelumnya. 

Flashback. Mi Ra masuk ke mobil Dong Suk. Ketika Mi Ra masuk, Dong Suk langsung memindahkan tas ke jok belakang. Mi Ra heran tidak biasanya Dong Suk meminum minuman itu. Dong Suk menyahut yang ada di dalamnya bukan minuman keras, nilainya 100 lebih mahal. 

"Suap?", terka Mi Ra

"Benar"

Mi Ra tak mengerti kenapa Dong Suk harus melakukannya sendiri, terlalu beresiko. Dong Suk berkata pemilik harus memberikan makannya sendiri, dengan begitu hewan peliharaan tidak akan mengigit pemiliknya. Mi Ra khawatir jika Dong Suk tertangkap. 

Dong Suk tersenyum tipis, "Jangan khawatir, aku sudah sangat berpengalaman. Hanya pemula yang selalu tertangkap". Flashback end.

Mi Ra berlari mengejar Ji Hyuk ke lift, mencoba untuk menahan keberangkatan Ji Hyuk. Akan tetapi, Ji Hyuk lebih dulu masuk ke lif dan di depan lift ada direktur Do yang memandangnya dengan tatapan dingin, seolah berkata "jangan ikut campur". 

Jaksa Yong baru saja mendapat kabar dari pengacara yang bekerja di Hyun Sung, dia bilang lebih dari 90 % pertemuan ini soal penyuapan. Ia menelpon jaska Chang untuk memberitahukan hal ini. Begitu semuanya terbukti, si penyuap akan langsung di tangkap saat itu juga.

Dari jendela lantai atas, presdir Kang dan direktur Do memastikan kalau Ji Hyuk pergi membawa tas berisi suapan, "Apa ini yang tersisa dari adegan terakhir dalam skenariomu?', tanya presdir Kang. Direktur Do mengiyakan.

"Presdir Hyun Sung Distribution di tangkap dan akan dibebaskan dalam beberapa hari kedepan. Dia yang secara penuh bertanggung jawab atas kebangkrutan Hyun Sung Distribution".

"Dia akan bunuh diri", tambah direkur Do membuat senyum tak berperasaan Presdir Kang tersungging di sudut bibirnya.

Diatas atap, Mi Ra mencoba menghubungi ponsel Ji Hyuk. Tapi lagi-lagi, direktur Do memergokinya (direktur Do ini kaya hantu, dimana-mana muncul). Cepat-cepat Mi Ra menyembunyikan ponselnya.

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu?. Tampaknya kau akan menelpon seseorang, jadi silahkan". 

"Tidak apa-apa". 

Seakan ingin menyindir, direktur bertanya menurut Mi Ra apa yang sedang terjadi sekarang. Ada satu hal yang tidak Mi Ra ketahui. Jika Ji Hyuk tidak masuk dalam perangkap yang telah mereka buat, maka perangkap itu akan di tanggung oleh orang yang Mi Ra cintai. 

"Singkatnya, kau harus memutuskan. Kang Dong Suk yang akan membuatmu bahagia?. Atau si baji****, Kim Ji Hyuk?"..

(Eits..emangnya siapa yang lebih pantas disebut baji****?). 


Ji Hyuk keluar dari mobil setelah melihat jaksa Yong masuk ke restoran tempat mereka janjian. Sedetik kemudian, Ji Hyuk menyusul masuk dengan membawa tas "suap". 


Di dalam mobil lain, bawahan jaksa Yong bersiap mendengarkan serta merekam pembicaraan antara Ji Hyuk dan jaksa Yong dari alat penyadap yang telah mereka pasang.


Tanpa basa basi, jaksa Yong bertanya apa maksud Ji Hyuk ingin menemuinya. Ji Hyuk tertawa, "Astaga, boleh aku bernapas dulu?. Kau mulai bertanya begitu aku sampai di sini. Bahkan aku sulit bernapas". 

Beralasan sibuk, jaksa Yong meminta Ji Hyuk to the point saja. 

Di dalam taksi yang membawanya pulang, Mi Ra gelisah antara ingin menelpon Ji Hyuk atau tidak.

Ji Hyuk menuangkan minuman untuk jaksa Young. Dengan hati-hati ia bertanya, "Kau suka minum?". Jaksa Yong mengiyakan. Ji Hyuk tertawa canggung, syukurlah jika kau suka. Jaksa Yong tersenyum sinis melirik tas yang berada di samping Ji Hyuk. 

Ji Hyuk meletakan kotak minuman dan berkata, "Ini minuman yang sangat enak. Khususnya bagi orang yang sibuk seperti dirimu, minuman ini sempurna".

Kamera CCTV berkedip, menandakan tengah merekam.  

Mi Ra sampai di depan rumah. Baru beberapa langkah ia teriak memanggil kembali taksi itu. Bersamaan dengan seseorang yang memanggil namanya, "Mi Ra-ah". 

Mi Ra menoleh, terpaku melihat Dong Suk yang berdiri tersenyum di depannya. 

Ji Hyuk mendorong kotak minuman mendekat ke sisi jaksa Yong, "Ini menunjukan rasa terima kasihku".

Kemana Mi Ra akan pergi?. Berlari ke pelukan Dong Suk atau menyelamatkan Ji Hyuk???



END 

Komentar : 
Baru episode 4 sudah di buat gregetan dengan kejahatan presdir Kang, dkk. Selalu saja ada cara cadangan yang mereka miliki untuk menyingkirkan Ji Hyuk. Sebenarnya apa salah Ji Hyuk, hanya karena dia memiliki DNA yang sama dengan Dong Suk, membuat presdir Kang merasa pantas untuk mempermainkan nasib kehidupan orang lain. Seakan hidup dan matinya seseorang berada di tangannya. 

Melihat wajah direkur Do mengingatkan saya pada Ji Se Kwang. Sepertinya kelicikan Ji Se Kwang menurun pada direktur Do..hehehe.... Oh, ya jujur saya lebih menyukai kebersamaan Ji Hyuk dengan Jin Ah. Mereka lucu. Sayangnya scene mereka sangat sedikit. 

8 comments:

  1. Thanks sinopsisnya. Penasaran tentang Ji Hyuk...Bagaimana kelanjutannya..Penasaran lagi siapa orangtua Ji Hyuk. Moga2 buka Presdir Kang.

    ReplyDelete
  2. ᵗʰᵃᶰᵏᵧₒᵤ (ˆںˆʃƪ) sinopsisnya

    ReplyDelete
  3. mba nur nur , yg a hundred nya lanjutin donggg:"(

    ReplyDelete
  4. Mbaak,, sinop 100 inhertnc nya lanjut. Doooooooong

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba nuri sinop a hundred nya dogg.. kan sisa sedikit lagi :"(

      Delete
    2. Udah di posting lanjutannya. :)

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)