Pages - Menu

Tuesday, September 02, 2014

Sinopsis Fated To Love You Episode 8 Part 2

Setelah menjenguk ibu, Gun mengantar Mi Young pulang. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Kesunyian ini membuat suasana bertambah canggung. Gun berinisiatif mendengarkan radio saja. Mi Young mengangguk setuju. 

Gun menekan tombol dan mereka mulai mendengarkan sebuah acara radio show yang dibawakan oleh penyiar bernama Jung Jun Young. Tema radio show kali ini membicarakan masalah dalam sebuah hubungan. Jun Young membacakan pesan yang dikirim oleh seorang pendengar. Pesan itu berbunyi.

"Pacarku akhir-akhir ini menemui mantan pacarnya lagi. Mereka bersama cukup lama, dan aku tahu pacarku dulu sangat mencintai mantannya. Jadi aku memaafkannya berkali-kali, tapi aku menangkap basah dia menghabiskan malam bersama mantannya. Apakah aku masih harus memaafkannya?". 

Selesai membacakan pesan Jun Young melontarkan pendapatnya. Ia memberi saran pada si pengirim pesan. Jun Young berkata jangan pernah memaafkan perselingkuhan karena hal itu akan menjadi kebiasaan. Jun Young pun mengingatkan untuk para wanita agar jangan menikahi pria semacam itu. Sebaliknya usir saja dia, "Hey. Pergi kau!". 

Gun dan Mi Young saling pandang. Kok bisa pas banget ya dengan apa yang mereka alami. Hahaha. Gun yang merasa tersindir berkomentar seharusnya sebagai penyiar radio Jun Young tak boleh mengucapkan hal seperti itu. 

Gun lalu menganti saluran radio. Kali ini mereka mendengar lagu dengan tempo musik cepat. Gun berkata ia menyukai lagu ini. Gun menggerakan tubuhnya mengikuti irama musik, tapi yang terlihat malah Gun bergoyang bak robot yang kaku. Mi Young tertawa geli melihatnya. 

Gun yang tadinya bergoyang tiba-tiba tersentak kaget ketika mendengar syair dari musik tersebut, "Aku berselingkuh. Sesuatu merasukiku. Aku berselingkuh". 

Gun yang merasa tersindir berkomentar kalau lirik lagu ini bermasalah. Hahaha...

Kemudian Gun kembali mengganti saluran radio. Kali ini mereka mendengar suara penyiar perempuan dengan suara serak-serak basah. Tanpa mengetahui program apa yang sedang di bawakan oleh penyiar, Gun berkomentar kalau ia menyukai suara serak penyiar tersebut.

Padahal saat itu si penyiar sedang berkomentar tentang sikap pria yang tidak tegas. Jika seorang pria mempertahankan 2 wanita sekaligus disisinya. Pada akhirnya pria itu hanya akan mencari sebanyak mungkin wanita lainnya. Jadi lebih baik berpisah saja dengan pria semacam itu, karena wanita yang berada disisinya hanya akan menerima separuh dari cintanya.
Raut wajah Gun dan Mi Young langsung berubah. Gun berkelekar apa yang dikatakan oleh penyiar perempuan itu mirip dengan kisah cinta si dr. Octopus. Pasti seperti itu karena octopus atau gurita punya banyak tangan sehingga memiliki banyak kekasih. Gun tertawa terbahak penuh kecanggungan. 

Mi Young diam saja apa lagi saat mendengar suara penyiar radio yang masih berkomentar dengan penuh semangat.

"Kau akan mengalami patah hati, tapi kau harus berpisah dengannya. Apa kau bodoh. Berpisahlah dengannya!. Sekarang juga!. The End", seakan komentar itu memang langsung di tujukan untuk Mi Young

Terus-terus'an disindir, Gun menjadi heran kenapa siaran radio hari ini aneh sekali. Akhirnya Gun memilih memutar lagu dari kaset CD Player. Gun memilih lagu nomor 6. Terdengar alunan musik yang mengalun pelan. Gun dan Mi Young tampak menyukainya. Mi Young menggerakan pelan badannya ke kiri dan ke kanan mengikuti irama musik. 

Gun tampak lega karena tidak ada lagi yang menyindirkan. Gun berkata lagu ini bagus dan sangat cocok dengan cuaca cerah seperti hari ini. Keduanya tersenyum mendengar alunan lagu, sampai akhirnya terdengar lirik. 

"Que Sera...Sera...
Whatever will be will be 
The future's not ours to see 
Que sera...sera"

Ternyata lagu yang tengah mereka dengarkan adalah lagu "Que Sera Sera". Mi Young langsung terpaku mendengar nama kekasih Gun itu. Gun merasa tidak enak, karena kali ini justru nama Se Ra yang mereka dengar. 

Gun ingin mematikan lagu tersebut. Tapi dia malah menekan tombol repeat sehingga lirik Sera Sera terus terdengar berulang kali. Gun jadi gugup, "Dimana tombol stop-nya. Kenapa tombolnya rumit sekali". 

Gun jadi kesal bukan main. Karena lagu itu tidak mau berhenti juga, akhirnya Gun meninju mobil speaker yang terpasang di dashboard mobilnya. Mi Young tersentak kaget. Gun tidak peduli jika mobil speaker itu rusak. Setelah memukul berkali-kali, akhirnya Gun berhasil membuat Lagu itu berhenti berputar. Gun jadi lega, "Akhirnya bisa kumatikan". 

"Aku sangat berterima kasih padamu", ucap Mi Young kemudian. 

Gun bertanya terima kasih untuk apa. Mi Young menjawab untuk semua yang Gun lakukan hari ini.  
Beberapa saat kemudian sampailah mereka di depan rumah. Saat itu hujan mulai turun membasahi bumi. Gun keluar mobil lebih dulu lalu memayungi Mi Young agar terhindar dari percikan air hujan. Jadilah mereka sepayung berdua. 

Gun mengantar Mi Young hingga sampai di pintu gerbang. Mi Young mempersilahkan Gun untuk kembali ke kantor dan dia akan segera masuk rumah. Gun memberikan payung yang ia pegang pada Mi Young. Jelas, dia tidak ingin istrinya basah karena air hujan. Mi Young tersenyum dan menerima payung yang Gun berikan. 

Gun lalu bertanya apa bayi mereka, Gae Ddong baik-baik saja?. Mi Young mengangguk mengiyakan. Tentu saja Gae Ddong baik-baik saja, karena Gae Ddong anak yang kuat. Saat itulah tanpa di duga Se Ra datang. 

Se Ra tersenyum riang menghampiri Gun. Se Ra menunjukan 2 tas hadiah yang dia bawa. Salah satunya berupa hadiah untuk nenek Gun agar Ny. Wang mau menerimanya kembali. Se Ra menyapa Mi Young, dia masih berpikir kalau Mi Young adalah sekertaris Ny. Wang. 

Mi Young menyapa sopan. Ia sadar diri dan berkata akan masuk duluan. Tapi Gun menahan tangan Mi Young, tidak menginjinkan istrinya itu pergi. Se Ra menatap heran dengan sikap Gun yang terkesan aneh, "Ada apa?", tanyanya ingin tahu. 

Gun menatap Mi Young ketika berkata kalau Mi Young bukanlah sekertaris neneknya, "Sebenarnya aku..... ". 

"Jangan beritahu dia. Jangan... ", potong Mi Young pelan setengah memohon. 

Gun menatap Mi Young yang menggeleng pelan. Mi Young berharap Gun tidak mengatakan apapun mengenai status mereka sebenarnya. Tapi Gun sudah membuat keputusan. Sampai kapan ia harus menyembunyikan semua ini. Meski dengan berat hati, akhirnya Gun berkata.

"Sebenarnya aku menikah dengannya. Dia adalah istriku". 

Se Ra terkejut tak percaya. Mi Young yang merasa sangat bersalah hanya menunduk tanpa sanggup menatap wajah Se Ra. 

Se Ra tersenyum tak percaya dan bertanya apa dia harus mempercayai perkataan Gun barusan?. Gun terdiam. Diamnya Gun sudah merupakan jawaban atas pertanyaan Se Ra. Se Ra hampir menangis, tapi dia merasa belum yakin dan belum mau percaya. Se Ra mencari penjelasan pada Mi Young.

"Ini hanya sebuah lelucon yang payah, iya kan?". 

"Maafkan aku...Aku benar-benar minta maaf", jawab Mi Young menunduk. 

Se Ra terhenyak. Permintaan maaf itu menegaskan kalau semua ini bukan lelucon, tapi kenyataan pahit yang harus dia telan. Tubuh Se Ra lemas seketika, tanpa sadar ia menjatuhkan payung dan hadiah yang tadi di pegangnya. 

Gun meraih tangan Se Ra agar Se Ra tidak terjatuh ke belakang. Gun menatap Se Ra dengan tatapan pilu.

"Katakan kau berbohong. Kumohon. Tolong katakan ini hanya sebuah kehobongan. Kumohon", tangis Se Ra pecah. Air matanya dan air hujan menyatu membasahi pipinya. 

Se Ra berkata Gun adalah orang yang selalu melakukan apa pun yang dia minta. Kali ini Se Ra meminta Gun untuk mengatakan kalau pernikahan Gun bersama Mi Young hanyalah sebuah kebohongan saja. 

"Maaf", hanya itu yang bisa Gun ucapkan saat ini. 

Se Ra terdiam, melepas tangan Gun perlahan lalu pergi dengan perasaan hancur berkeping-keping. Gun menatap kepergian Se Ra dengan tatapan penuh penyesalan. Gun belum bisa melepaskan Se Ra. Gun teriak memanggil nama Se Ra dan lari mengejar Se Ra dan meninggalkan Mi Young sendirian. Mi Young membisu di tempatnya dengan berbagai macam perasaan di dalam hati.

Gun menarik tangan Se Ra begitu berhasil mengejar gadis itu. Se Ra marah, apa lagi sekarang?. Se Ra ingin tahu bagaimana Gun bertemu dengan Mi Young dan kenapa tiba-tiba Gun berubah pikiran. Apa Gun yang mengarang semua cerita itu?. Apakah Gun memang orang yang sekejam itu?. 

"Apakah pria yang berpacaran denganku selama 6 tahun ini sekejam itu. Setelah menikah diam-diam bagaimana perasaanmu saat bertemu denganku?. Apa kau menikmatinya?". 

Gun melepaskan tangan Se Ra, "Aku akan memiliki anak. Wanita itu, adalah ibu dari anakku". 

Se Ra terhenyak untuk yang kedua kalinya. Bibirnya tak mampu lagi mengucapkan kata-kata. Kabar Gun yang menikah saja sudah membuat hatinya hancur, dan kini ia harus mendengar kalau Gun akan segera memiliki anak dari wanita lain. 

Sementara itu, Mi Young belum beranjak dari tempatnya berdiri. Kakinya terasa berat untuk melangkah. Baik Se Ra, Mi Young maupun Gun, ketiga orang ini memiliki luka di hati masing-masing. 

Kini Gun berada diruangan pribadinya. Kejadian hari ini membuatnya memilih untuk mengurung diri. Gun memutar kembali video kenangan saat-saat bahagia bersama Se Ra. Gun menekan tombol pause saat video memperlihatkan Se Ra yang sedang tersenyum. 

Kemudian Gun melihat hadiah yang Se Ra bawa. Hadiah satu set kancing manset yang Se Ra hadiahkan khusus untuk dirinya. Tangan bergetar memegang pesan yang Se Ra tulis pada selembar kartu ucapan. Pesan itu berbunyi :

"Halo Gun!. Bagaimana?. Kau suka kan?. Aku sangat senang saat menemukannya. Pasti cocok sekali untukmu. Saat ku bayangkan manset ini akan bercahaya bersama dirimu. Saat kau menandatangani kontrak atau melambaikan tanganmu saat berangkat kerja itu membuatku sangat bahagia hingga menitikan air mata. Jangan sampai hilang, mengerti!. Manset ini tidak akan berguna jika salah satunya hilang. Seperti kau dan aku, Gun".

 
Gun mencoba menahan kesedihannya dengan tertawa terbahak-bahak. Tapi tak lama tawa itu berubah menjadi tangisan pilu. Gun menangis tanpa suara. Kini Gun benar-benar harus melepaskan Se Ra, gadis yang mengisi relung hati dan memberikan kebahagian padanya selama 6 tahun belakangan ini.

Diluar ruangan, terlihat Mi Young duduk bersandar di dinding. Meski tidak melihat secara langsung, tapi Mi Young tahu apa yang Gun lakukan di dalam sana. Mi Young bisa merasakan apa yang Gun rasakan saat ini. Hatinya seakan ikut sakit dengan kesedihan yang Gun rasakan. Diam-diam Mi Young ikut menangis bersama Gun. 

Pagi harinya kita melihat Mi Young berada di dapur sedang memisahkan kepala ikan teria bersama Ny. Lee. Sikap diamnya Mi Young membuat Ny. Lee penasaran. Dengan nada menyelidik, dia bertanya apakah perasaaan Mi Young baik-baik saja. Ia mendengar tentang gosip tak sedap tentang Mi Young akhir-akhir ini. Apa Mi Young sudah mendengarnya. 

Mi Young mengiyakan, ia memang sudah mendengar kabar itu. Ny. Lee heran apa tak masalah bagi Mi Young di gosipkan seperti itu?. Mi Young mencoba untuk berbesar hati dengan tidak terpengaruh pada gosip murahan tersebut. Karena gosip itu tidak benar, Mi Young yakin pada akhirnya mereka akan mengerti. 

Gun keluar dari ruang pribadinya. Ia melihat setelan jas yang telah dipersiapkan Mi Young untuk ia pakai berkerja hari ini. Tapi Gun hanya memandangi pakaian tersebut dengan ekspresi datar. 

Sekarang Gun sudah siap berangkat kerja. Mi Young berlari menyusul Gun di pintu gerbang dengan tujuan ingin mengantar suaminya pergi kerja. Tapi Mi Young malah dibuat kecewa ketika melihat Gun tidak memakai setelan jas yang telah dia pilihkan. 

Gun sepertinya tahu Mi Young merasa kecewa, tapi dia cuek saja. Sikap Gun juga berubah dingin pada Mi Young. Jangankan menyapa atau bicara sepatah dua patah kata. Memandang pun tidak. Gun masuk ke dalam mobil tanpa pamit pada Mi Young. 

Mi Young memandangi mobil Gun yang pergi begitu saja dari hadapannya. Diam-diam Mi Young melambaikan tangan saat melihat mobil itu menghilang di persimpangan jalan. 

Ny. Wang meminta Mi Young untuk menghadiri acara amal malam ini. Kemunculan Mi Young malam ini akan menjadi penampilan Mi Young yang pertama sebagai istri dari presdir Jang In Chemical. Tentunya Mi Young tidak akan datang sendiri, karena Ny. Wang akan menemani Mi Young. 

Mi Young ragu apakah kehadirannya di acara amal akan membantu Ny. Wang. Tentu saja, jawab Ny. Wang, "Karena kau satu-satunya istri dari anak sulung di keluarga kami". Mi Young mengiyakan permintaan Ny. Wang, "Aku akan melakukan yang terbaik agar nenek tidak malu". 

Ny. Wang meraih kedua tangan Mi Young dan mengenggamnya. Ny. Wang meminta maaf untuk segalanya, "Sejak kau menikah dengan Gun, nenek tidak bisa melakukan apapun untukmu. Kau semakin terluka. Kau pasti membenci Gun karena dia sangat dingin padamu kan?". 

Mi Young tersenyum dan menggeleng. Sama sekali ia tidak pernah membenci Gun. Sebalinya, Mi Young berharap agar Gun bisa bertahan. Mi Young ingin membantu Gun, tapi Mi Young sadar tidak ada yang bisa ia lakukan untuk Gun.  

Gun masih larut dalam kesedihannya karena kehilangan Se Ra. Seharian ini Gun hanya memandangi foto kebersamaanya bersama mantan kekasihnya itu. Setelah puas memandangi foto tersebut, Gun memutuskan untuk menyimpan foto itu ke dalam laci. Didalam laci itu juga ada permen lolipop Cherry Pink pemberian Mi Young.

Gun mengambil permen itu dan memandanginya untuk beberapa saat. Gun ingat ucapan Mi Young tentang arti dari permen Cherry Pink. Permen yang di percaya bisa membawa seseorang mememukan cinta sejati. 

Direktur Tak datang sambil berlari-lari, "Presdir kita dalam masalah besar". Gun bertanya dengan nada lemas, "Ada masalah apa lagi kali ini?". Direktur Tak menunjukan kumpulan artikel yang ia bawa. Sebuah berita kejam yang menyudutkan Mi Young, istri Gun. Mi Young diberitakan sebagai wanita materialistis yang menikahi chaebol. 

Lebih kejamnya ada artikel lain yang berjudul, "Seorang wanita biasa menjadi istri CEO setelah bermalam dengannya". Seolah Mi Young adalah wanita murahan. Berita-berita kejam itu sudah menyebar di seluruh negeri seperti virus. Di artikel itu tepampang jelas foto Mi Young dan Gun yang diambil diam-diam oleh paparazi. 

Gun marah kenapa direktur Tak baru memberitahunya sekarang. Direktur Tak berkata ia sudah berusaha memberitahu tapi saat itu Gun sedang bersama nona Se Ra. Gun memberi perintah agar direktur Tak segera menghentikan penyebaran artikel kejam ini. Direkut Tak bisa saja melakukan perintah Gun, tapi bagaimana dengan gosip yang sudah menyebar. 

Gun membanting artikel itu dengan marah, "Hentikan semuanya!. Hentikan semuanya!". 

Ny. Wang dan Mi Young menghadiri acara amal yang dihadiri para kalangan atas. Mi Young terlihat cantik malam itu dengan gaun pink berwarna lembut. Ny. Wang memperkenalkan Mi Young pada kerabat dan orang-orang yang dia kenal. 

Semuanya berjalan baik-baik saja saat Ny. Wang berada di samping Mi Young. Tapi situasi mulai berjalan tidak baik setelah Ny. Wang pergi meninggalkan Mi Young karena harus membicarakan masalah pribadi dengan pihak sponsor. 

Mi Young berusaha tampil sebaik mungkin agar tidak terlihat gugup. Ia juga menolak minuman alkohol saat waitress menawarinya minum. Mi Young menolak karena dia sedang hamil. 

Acara terus berjalan, Mi Young duduk tenang menikmati makan malamnya. Tak jauh dari tempatnya berada, ada 3 ahjuma yang duduk di dekat meja Mi Young sedang asyik bergosip ria. Mereka membahas tentang berita skandal pernikahan presdir Jang In Chemical.

Para ahjuma itu mencibir skandal itu sangat memalukan. Karena itulah kenapa Gun tidak muncul di acara ini. Ahjuma lainnya menyahut kalau ia mendengar Ny. Wang membawa cucu menantu datang ke acara ini. Mereka menilai kalau tindakan itu sangat memalukan. Sebaiknya mereka harus berhati-hati dengan wanita yang terlihat lugu seperti dia.

"Kudengar dia dari keluarga miskin. Wanita semacam itu tidak takut pada apapun. Jadi mungkin dia lebih menakutkan dari yang kita kira". 

Ahjuma-ahjuma ini terus bergosip tanpa tahu kalau wanita yang sedang mereka bicarakan berada tak jauh dari tempat mereka. Nafsu makan Mi Young langsung hilang seketika mendengar cibiran dari ahjuma-ahjuma pengosip itu. Mi Young beranjak pergi dari sana. Tamu-tamu lain yang mengetahui siapa Mi Young, melihat Mi Young dengan pandangan merendahkan sembari berbisik-bisik. 

Kemudian Mi Young bertemu dengan teman Se Ra, Soo Hyun. Soo Hyun menyapa Mi Young lebih dulu. Dia bertanya apa Mi Young masih mengingatnya. Mi Young mengangguk ia masih mengingat Soo Hyun. 

"Tapi...kenapa kau ada disini hari ini. Apa kau disini sebagai sekertaris Gun oppa?", tanya Soo Hyun bernada sindiran. 

Mi Young membenarkan. Mi Young yang tak ingin berlama-lama bicara dengan Soo Hyun berniat pergi. Tapi Soo Hyun menahan Mi Young, "Tunggu sebentar. Bisakah kau buangkan ini juga?". Soo Hyun menyodorkan gelas bekas minumannya pada Mi Young. Bertingkah seperti nona besar. 

"Baik", jawab Mi Young tanpa merasa curiga sedikit pun siap menerima gelas yang Soo Hyun sodorkan.

Tapi apa yang terjadi kemudian, Soo Hyun gadis yang tidak sopan ini malah menyiramkan sisa air di dalam gelas ke wajah Mi Young.

"Jangan hidup seperti itu. Aku sebagai wanita malu pada dirimu". Soo Hyun memandang Mi Young dengan tatapan melecehkan lalau pergi setelah mengeluarkan perkataan pedasnya (benar-benar ini anak harus di ajarin sopan santun!). 

Mi Young terpaku di tempatnya. Tidak punya kuasa untuk melindungi harga dirinya. Mi Young menunduk malu. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang mengulurkan sapu tangan pada Mi Young. 

Mi Young mengucapkan terima kasih dan mengambil sapu tangan itu tanpa tahu siapa pemiliknya. Mi Young menggunakan sapu tangan itu untuk mengerikan wajahnya yang basah tersiram air. Ternyata pemilik sapu tangan itu adalah pengacara Min Byun Ho. 

Kemunculan Byun Ho tentu saja membuat Mi Young terkejut. Wajah Byun Ho tampak merah karena dia mulai mabuk. Byun Ho berkata orang-orang kelas atas memang selalu seperti itu, berbuat seenaknya pada kalangan bawah. 

"Kau harus cerdas untuk bisa bertahan disini, Mi Young-shi. Ah, atau aku harus memanggilmu dengan sebutan istri presdir?". 

Mi Young mengembalikan sapu tangan Byun Ho, tak lupa mengucapkan terima kasih. Byun Ho ingin tahu bagaimana perasaan Mi Young sekarang. Ia bisa melihat Mi Young menderita karena masalah yang tidak di ketahui oleh siapapun. Byun Ho mengaku kalau hidupnya juga tidak baik. 

Ucapan semakin ngelantur setelah pria itu menghabiskan segelas red wine yang sedari tadi dia pegang. Byun Ho berkata kalau dirinya dan Mi Young melakukan One Stand Night. Setelah itu kejadian itu, ia menjadi sampah sementara Mi Young menjadi istri presdir. Mi Young yang tidak ingin meladeni Byun Ho dan permisi pergi.

Tapi Byun Ho menghadang jalan Mi Young. Byun Ho mengejek agar Mi Young jangan berpura-pura berlagak seperti wanita anggun. Apa Mi Young lupa kalau Byun Ho dulu atasan Mi Young. 

Byun Ho mengucapkan kalimat itu dengan nada lebih nyaring sehingga orang-orang yang berada di sekitar mereka bisa mendengar dengan jelas. Mi Young tak menanggapi Byun Ho. Ia mendelik tajam lalu pergi meninggalkan pria aneh itu.

Tapi sikap Mi Young malah membuat Byun Ho nekat. Byun Ho naik ke atas stage dan berdiri di depan podium yang tersedia disana. Mi Young menghentikan langkahnya saat mendengar suara Byun Ho yang bicara melalui microphone. 

"Aku ingin memperkenalkan kalian pada wanita yang sangat istimewa. Dia adalah istri presdir Jang In Chemical, Kim Mi Young!", Byun Ho menunjuk ke arah Mi Young yang berdiri tepat di tengah-tengah ruangan. 

Terdengar suara kasak-kusuk dari para tamu yang memcibir dan memandang rendah Mi Young. Mi Young menunduk malu. Byun Ho semakin menjadi, ia meminta Mi Young untuk memperkenalkan diri. 


Karena Mi Young diam saja, Byun Ho lalu berkata Mi Young pasti merasa malu karena Mi Young tidak pernah datang ke pesta seperti ini. Byun Ho tahu pastinya para tamu undangan merasa penasaran dengan sosok Mi Young. Karena itu ia akan menceritan siapa Mi Young sebenarnya. 

"Namanya Kim Mi Young dan usianya 29 tahun. Dia dulu adalah karyawan kontrak di sebuah perusahaan firma hukum". 

Ruangan bergerumuh mengetahui ternyata Mi Young hanyalah pegawai paruh waktu. Byun Ho menebak pastinya para tamu undangan sudah mendengar tentang gosip skandal yang berkembang belakangan ini. Dengan gaya tengilnya Byun Ho mengkonfirmasi bahwa Mi Young memang Nona B si pembuat sensasi baru di tabloid. 

Merasa diatas awan Byun Ho terus melanjutkan celotehnya, "Dia menikah dengan pria yang sudah memiliki pacar dengan cara mengandung anaknya. Dia seperti cinderella di abad 21". 

Mi Young yang di permalukan Byun Ho menatap pria itu dengan penuh kebencian. 

"Apa maksudnya gosip itu benar?", tanya salah satu tamu undangan.

Byun Ho menyuruh Mi Young untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kenapa Mi Young diam saja dan tidak memberi jawaban yang jelas, "Itu benar. Benarkan!", ucap Byun Ho menyudutkan. 

Soo Hyun terlihat senang melihat Mi Young terpojok tanpa bisa membela diri. 


Tiba-tiba terdengar tepuk tangan menggema di ruangan. Ternyata yang bertepuk tangan adalah Gun. Dia terus bertepuk tangan sembari jalan mendekati Byun Ho. Byun Ho terkejut dan mundur ketakutan begitu melihat wajah Gun. 

"Ini aku, Gun", Gun tertawa terbahak, tawa yang selalu terdengar menakutkan di telinga Byun Ho. 

"Serahkan microphone-nya sekarang juga", perintah Gun. Byun Ho menurut patuh memberikan benda itu pada Gun. 

"Hey dasar sampah. Tutup mulutmu dan pergilah", ucap Gun kemudian setelah menerima microphone.

Kini Gun yang mengandalikan pertunjukan. Gun meminta kepada tamu undangan untuk memperhatikannya baik-baik. Gun berlari kecil dan tertawa terbahak. Ia memperkenalkan dirinya sebagai presdir Jang In Chemical, Lee Gun, "Beri aku tepuk tangan". Semua tamu undangan yang hadir bertepuk tangan untuk Gun. 

"Apa yang ingin kalian ketahui adalah apakah aku dan wanita itu menikah karena hamil. Dan juga apakah benar dia karyawan kontrak di perusahaan firma hukum. Jawabannya adalah...."

Gun memberi kode pada pemain gendang untuk memukul gendangnya bernada tabuhan gendrang perang. Gun melanjutkan ucapannya, "Ya. Itu benar!. Kalian hebat". Gun kembali memperdengarkan tawa konyolnya.

Pengakuan Gun itu membuat Mi Young benar-benar merasa malu dan terpojok. Ia bahkan menutup matanya pasrah saat mendengar Gun membenarkan semua gosip tersebut. Mi Young tampak pasrah jika dirinya menjadi bahan pembullyan malam ini. 

Tapi Gun belum selesai sampai disitu, Gun ingin mengatakan sesuatu yang tidak di ketahui oleh semua tamu undangan yang hadir malam ini. 

"Itu adalah kenyataan bahwa dia wanita yang sangat aneh. Aku telah hidup bersamanya dan aku mengetahui bahwa dia agak eksentrik. Jika terus memandangnya dia sungguh sangat cantik. Saat hanya cantik bisa membosankan tapi dia juga kikuk, manis dan sangat baik. Itu sebabnya aku merasa tidak enak menjadi satu-satunya yang benar-benar mengenalnya. Jadi aku ingin memberitahu kalian tentangnya hari ini. Dengarkan". 

Gun menjentikan jari dan terdengarlah suara gesekan Haegeum, alat musik tradsional Korea mengiringi perkataan Gun. Gun turun dari stage jalan perlahan menuju tempat Mi Young berada.

"Wanita ini tidak cerdas dan dia juga tidak bisa menghitung dengan baik. Hal itu karena dia tidak rajin saat belajar di sekolah. Nilai matematikanya adalah yang terjelek", Gun berhenti bicara dan tertawa terbahak. 

Mi Young menangis merasa sangat dipermalukan. Gun melajutkan perkataanya yang terpotong. 

"Tapi wanita ini tahu cara memperlakukan orang lain dengan tulus. Wanita ini juga pandai merawat luka orang lain dan menghiburnya. Itu sebabnya dia biasa dan sangat istimewa. Istriku yang berharga, Kim Mi Young". 

Mi Young terisak pelan. Air matanya kembali mengalir. Air mata kali ini merupakan air mata haru karena Gun memujinya sedemikan rupa. 

"Aku ingin memperkenalkan Kim Mi Young pada kalian semua. Beri tepuk tangan". 

Tamu undangan memberikan tepuk tangan untuk Mi Young. Tak ada lagi nada cibiran yang ditujukan pada dirinya. Hanya Soo Hyun yang tidak bertepuk tangan. 

Gun mendekati Mi Young dan berbisik pelan, "Kim Mi Young. Berlian yang belum diasah seperti dirimu tidak boleh berkumpul dengan remah-remah ini".

Mi Young tersenyum. Gun mengedipkan mata dan mengajak Mi Young pergi. Gun lalu mempersilahkan pada yang lain untuk menikmati pesta. Sebelum pergi, Gun sempat memberikan microphone yang ia pegang pada salah satu tamu undangan. Tepuk tangan masih terdengar bergerumuh saat Gun mengandeng Mi Young keluar dari ruangan pesta. 

Setelah dari pesta, Gun tidak langsung membawa Mi Young pulang. Malam itu Gun membawa Mi Young ke tempat yang lebih tenang. Gun menyalakan musik dari ponselnya. Ia meletakan ponsel di atas atas kap mobil. Lalu menghampiri Mi Young yang menunggu tak jauh darinya. 

Gun dan Mi Young tersenyum simpul. Terdengar musik yang mengalun dengan lembut. Gun bertanya bagaimana musiknya. Mi Young menjawab bagus, ia menyukainya. Gun lalu bertanya apa Mi Young pandai berdansa. Mi Young menggeleng dan menjawab sama sekali tidak bisa berdansa. 

"Aku pandai berdansa", Gun tertawa Mi Young ikut tertawa

Gun berkata dirinya dan Mi Young sudah berdandan rapi begini, jadi tidak semestinya mereka langsung pulang begitu saja, "Kenapa tidak kita ciptakan kenangan indah bersama disini,  Nyonya". 
 

Mi Young tersenyum manis yang semakin menambah paras ayu wajahnya. Gun mengulurkan tangannya dan Mi Young menyambut uluran tangan itu. Gun menarik Mi Young mendekat serta menuntun tangan Mi Young mengapai pundaknya. Tangan Gun melingkar di pinggang ramping Mi Young. 

Mereka mulai berdansa. Mi Young tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya ketika tubuhnya bergerak mengikuti Gun.

"Kau malu?", tanya Gun. Mi Young mengeleng. 

Ditengah-tengah dansa itu, Gun memanggil Mi Young lembut dan mulai menghitung mundur dengan jarinya. 3...2...1.. Gun menjentikan jari yang disusul dengan suara letusan kembang api. 

Dalam sekejap warna-warni kembang api menghiasi langit malam.  Menambah suasana semakin romantis. Gun tertawa. Mi Young tersenyum memandangi langit malam yang terlihat cantik. 

"Kau menyukainya?", tanya Gun

"Ya", jawab Mi Young tersenyum bahagia. 



Tak jauh dari tempat mereka berada, muncul kepala direktur Tak yang menyembul dari bawah jembatan tempat Mi Young dan Gun berada saat ini. Direktur Tak tertawa senang sembari membuat tanda siput dengan jarinya.


Setelah puas melihat keromantisan pasangan sejoli itu, Direktur Tak segera menarik dirinya ke tempat persembunyian. Disamping direktur Tak ada pengacara Yong, dua orang inilah yang membantu Gun dalam menyiapkan kejutan untuk Mi Young. 

Direktur Tak menangis karena ia merasa sangat terharu melihat presdir Gun-nya bahagia, "Presdir sungguh baik sekali kan?. Istinya juga sangat cantik. Benarkan pengacara Yong?". 

Pengacara Yong mengiyakan. Gun dan Mi Young, mereka memang pasangan yang serasi. Tapi pengacara Yong merasa bingung. Sebagai pengacara apa yang ia lakukan disini?. (gak usah bingung pak pengacara, anggap side job...hehe). 

Kembang api masih menghiasi langit ketika Gun mengajukan sebuah pertanyaan pada Mi Young. Pasti selama ini ia sudah memberi waktu yang sulit pada Mi Young?. Mi Young menggeleng, tidak. Mi Young tahu kalau Gun mengalami waktu yang sulit darinya. 

Gun berkata alasannya menghindari Mi Young bukan karena ia membenci Mi Young. Tapi karena Gun merasa menyesal dan tengah mempersiapkan dirinya hingga ia siap kembali ke sisi Mi Young. 

"Terima kasih karena sudah menungguku. Dan terima kasih karena kau bersama ku sekarang", ucap Gun lembut.

Mi Young terharu, air matanya jatuh dengan sendirinya. Gun mengusap air mata yang membasahi wajah Mi Young.

Kemudian Gun mendekatkan wajanya ke Mi Young. Memberikan kecupan lembut di pipi istrinya. So sweet ^^

Bersamaan itu terdengar suara Mi Young, "Semakin dia baik padaku...semakin aku khawatir...".

Flashback kembali ke waktu ketika Mi Young berada di cafe Daniel. Setelah Daniel menyelamatkan Mi Young dari kejaran para wartawan gosip. 


"Semakin dia baik padaku dan semakin keras usahanya padaku semakin membuat ku semaki khawatir bahwa aku terlalu berharap banyak padanya. Aku mungkin mulai berpikir kalau dia benar-benar menyukaiku. Aku takut...mungkin aku tidak bisa melepaskannya di hari yang sudah kami janjikan". 

END

Komentar:
Bahagianya Mi Young yang menjadi cinderella malam ini. Ending espisode 8 ini sudah menjelakan bagaimana perasaan mereka. Dan saya ikut berbahagia untuk pasangan ini. Tapi di sisi lain, ada Se Ra yang bersedih. Gak kebayang gimana hancurnya perasaan Se Ra ketika mengetahui kekasih yang ia kencani selama 6 tahun, tiba-tiba menikah dengan wanita lain dengan alasan hamil. Ya ampun....serasa dunia runtuh saat itu juga. 

Tentu tak mudah bagi Se Ra untuk menghapus perasaanya pada Gun. 6 tahun bukanlah waktu yang singkat. Suka dan duka mereka lewati bersama. Aku berharap Se Ra tidak berubah menjadi gadis jahat yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kembali cintanya. Uhg,,,paling gak demen sama tipe wanita macam gini.

No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)