Gun tak suka melihat Daniel memeluk Mi Young. Bergegas ia mempercepat langkahnya mendekati mereka. Begitu sampai, Gun langsung menarik Mi Young dari dekapan Daniel. Dengan nada marah, Gun bertanya apa yang sedang Daniel lakukan?. Sebagai seorang pastur, tak sepantasnya Daniel memeluk istri orang lain.
"Kau yakin dia adalah wanitamu?", tanya Daniel.
Daniel menambahkan jika Gun memang menganggap Mi Young sebagai istri, tak sepantasnya Gun membuat Mi Young sedih. Gun menoleh pada Mi Young dan baru sadar kalau mata Mi Young basah karena air mata, "Kau kenapa?. Apa ada seseorang yang membullimu?".
Gun menatap Daniel, sebuah pandangan yang menunduh kalau Daniel lah yang membuat Mi Young menangis. Daniel balas menatap tajam Gun. Daniel juga merasa penasaran siapa yang membuat wanita sebaik Mi Young menangis. Gun kesal dan bertanya sebenarnya siapa Daniel. Apakah seorang penipu?.
Daniel tertawa kecil mendengar tuduhan Gun yang menganggapnya sebagai penipu. Dan rekasi Daniel itu membuat Gun bermakin kesal karena Daniel masih bisa tertawa di saat seperti ini.
Gun dan Daniel saling melempar pandangan tajam. Mi Young yang tidak tahan lagi pamit pergi meninggalkan mereka.
Gun mengejar Mi Young yang berlari menuruni tangga. Gun menahan tangan Mi Young dan minta penjelasan agar bisa mengerti ada apa sebenarnya. Mi Young yang tak ingin bicara menarik tangannya. Tapi Gun tetap menahan Mi Young, sebenarnya yang harus marah pada saat ini adalah dirinya. Bukankah ia sudah pernah memberitahu sebelumnya, jika Mi Young ingin hidup bersamanya maka Mi Young harus bisa menjaga martabat.
Mi Young bertanya apa artinya bermartabat?. Apakah bersikap baik hanya di depan dan bersikap berlawanan dibelakang itukah yang disebut bermatabat. Benar seperti itu?. Gun semakin tak mengerti kenapa tiba-tiba Mi Young berbicara seperti itu.
"Lee Gun-shi", panggil Mi Young, "Apa artinya aku bagimu?. Bagimu aku adalah orang yang memiliki arti seperti apa?".
"Arti?. Arti katamu?", Gun melepas tangan Mi Young. Gun mengerti sekarang, ternyata gara-gara ini yang membuat Mi Young marah.
Gun berkata Mi Young adalah ibu paling berharga bagi anaknya. Tentunya sebelum anak yang di kandung Mi Young lahir, Mi Young harus menjaga kesehatan dan tidak boleh bertindak gegabah. Gun menganggap Seorang wanita yang berharga yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban. Sangat berharga.
Mi Young terlihat kecewa, ternyata Gun menganggapnya hanya sebagai ibu dari anak yang ada di dalam kandungannya. Jika anak ini tidak ada, maka dirinya sama sekali tidak berharga di mata Gun. Setelah bayi ini lahir ia harus segera berkemas dan meninggalkan rumah. Hubungan mereka hanya sebatas terikat kontrak. Tidak kurang, tidak lebih.
Gun benar-benar bingung kenapa tiba-tiba Mi Young bersikap seperti ini. Sebenarnya apa yang ingin Mi Young pastikan?. Mi Young tak ingin bicara lagi. Sudahlah lupakan saja. Mulai sekarang Gun tak perlu memperdulikannya lagi. Mi Young pergi.
Mi Young yang merasa sedih pergi ke gereja. Ia duduk di taman dan menangis disana. Mi Young berhenti menangis saat Daniel duduk di sampingnya. Daniel mengerti Mi Young sedang sedih. JIka ingin menangis, menangis saja keluarkan semuanya jangan di tahan. Mi Young sendiri juga tidak tahu kenapa air matanya selalu menetes. Ia sudah tahu kalau hubungannya dengan Gun tak lebih dari sekedar kontrak. Dan ia juga sadar siapa dirinya, tapi tetap saja hal itu membuatnya sedih.
Tapi pulau Yeo Wool adalah tempat dimana ayahnya yang paling menyayanginya di makamkan. Dan tempat dimana keluarganya tinggal. Mi Young tidak rela jika kampung halamannya itu tercemar oleh limbah. Mi Young tahu ia tak boleh membenci Gun, tapi disatu sisi ia juga tidak tahu harus bagaimana.
"Tolong, ajari aku pastur", pinta Mi Young terisak.
Daniel menghela napas merasa tidak enak hati karena Mi Young masih menganggapnya sebagai pastur. Daniel minta maaf, ia merasa tak sanggup lagi melanjutkan, "Sebenarnya aku bukanlah seorang pastur. Karena kau mengira aku seorang pastur, setiap kali bertemu denganmu aku selalu merasa prihatin. Karena itu aku ingin berada di sisimu dan menolongmu".
Daniel tak bermaksud menutupi, hanya saja ia merasa khawatir Mi Young akan merasa sangat kecewa saat mengetahui yang sebenarnya. Karena itu Daniel terus menundanya hingga hari ini. Daniel meminta maaf dan tak menyangka akan mengatakan kejujuran justru di hari ini, disaat Mi Young merasa sedih.
Mi Young tak berkomentar. Ia berdiri dan langsung pergi meninggalkan Daniel. Mi Young marah karena merasa di bohongi.
Di kantornya, Gun tak kosentrasi bekerja. Ia masih bingung dengan sikap Mi Young yang mendadak berubah. Ada masalah apa sich sebenarnya pada siput satu itu. Direktur Tak datang membawa berita tidak baik. Dewan direksi yang sudah tahu kalau Gun membayar biaya ganti rugi 3 kali lipat atas pembatalan penjualan pabrik sabun pulau Yeo Wool. Karena itu mereka akan menuntut Gun dengan tuduhan penyimpangan.
Ditambah anjloknya angka penjualan akhir-akhir ini membuat dewan direksi semakin berniat menuntut Gun dalam rapat dewan direksi. Parahnya dalam rapat itu, mereka mengusulkan untuk memberhentikan Gun dari jabatan presdir.
Untuk menghentikan tuntutan dewan direksi, Gun akan memutar balikan situasi dengan peluncuran produk terbaru. Direktur Tak memuji Gun memang sangat hebat, kursi presdir memang cocok untuk Gun. Direktur Tak juga yakin, Gun bisa mengajak desainer Pitt yang terkenal itu untuk bekerja sama. Ia menebak pasti saat di pameran tadi, Gun sudah berbicara banyak dengan desainer Pitt itu.
(Oh...rupanya Gun pergi ke pameran untuk bertemu dengan desainer Pitt. Eh, gak taunya malah melihat Mi Young di peluk pria lain. >-<).
"Orang yang bernama Pitt atau entah siapalah itu, aku sama sekali tidak sempat bertemu dengannya. Pokoknya aku harus menghubunginya dengan cara apapun", ujar Gun.
Direktur Tak heran, memangnya apa yang Gun lakukan di pameran itu. Gun juga heran, kenapa begitu sampai disana ia malah... Gun tak melanjutkan kata-katanya. Ia melangkah meninggalkan ruangan. Direktur Tak ingin tahu Gun mau pergi kemana. Dengan santai Gun menjawab, memberi makan siput. wkwkw..
Begitu sampai dirumah, Mi Young langsung mengemasi barang-barangnya berupa pakaian, tas, sepatu, alat kosmetik dan semua barang pribadi miliknya. Saat mengemasi alat kosmetik, Mi Young melihat foto pernikahannya di atas meja. Ia menatap foto itu sesaat lalu meletakannya kembali ke atas meja namun dalam posisi terbalik.
Mi Young juga membawa pajangan bebek pemberian ibu. Ia merasa sangat bersalah pada ibunya. Awal pertemuannya dengan Gun hanyalah sebuah kesalahan.
Gun pulang dengan membawa kotak besar. Ia berguman riang memanggil-manggil siput. Ia telah membawa sesuatu yang manis agar siputnya bisa makan. Gun menoleh ke sana kemari mencari keberadaan siput.
Mi Young keluar dari ruang ganti dengan menyeret koper besar. Gun tertawa melihat Mi Young sembari menujukan kotak besar yang ia bawa. Ta..da.. Tapi wajah Mi Young sama sekali tidak senang. Gun menunjuk koper Mi Young dan bertanya apa yang sebenarnya terjadI?. Kenapa Mi Young mendadak bersikap seperti istri yang akan melarikan diri. Mi Young menjawab ingin tinggal di pulau Yeo Woo untuk beberapa waktu.
"Kenapa kau mendadak ingin pergi ke pulau Yeo Wool?. Baru beberapa hari yang lalu kau bertemu dengan ibumu?".
Mi Young berasalan karena ia sedikit mengkhawatirkan pulau Yeo Wool. Gun tertawa, ia tahu itu hanya alasan yang dibuat Mi Young saja. Apa pulau Yeo Wool itu akan menghilang mendadak hingga Mi Young ingin buru-buru pergi kesana. Gun mengingatkan, apa Mi Young lupa dengan yang tertulis di kontrak?. Sebelum anak ini lahir, ia dan Mi Young harus menjalani hidup seperti suami istri.
Mi Young ingat itu, tapi tidak ada peraturan tertulis yang mengharuskan mereka harus terus tinggal bersama. Gun heran kenapa sikap Mi Young tiba-tiba berubah aneh begini. Jangan-jangan Mi Young bersikap begini karena habis di sambar petir. Mi Young mengungkit perkataan yang pernah Gun ucapkan dulu. Kalau keberadaannya di rumah sama sekali tidak berpengaruh pada Gun. Mau ada atau tidak tetap sama saja. Mi Young ingin melakukannya sesuai dengan itu saja.
Gun kesal, baiklah jika itu yang Mi Young inginkan. Terserah, Mi Young ingin hidup disana seperti apa, ia sudah tidak peduli lagi, "Tapi anak dalam perutmu itu adalah generasi ke-23 keluarga kami. Lagipula ibu dari anak itu adalah kau. Jadi kau harus sesuai dengan statusmu. Jangan bikin malu. Sikapmu harus sesuai".
Mi Young berkata mungkin dimata Gun, dirinya terlihat sedikit memalukan. Tapi Mi Young menjamin tidak akan memalukan hari nuraninya sendiri. Gun jadi kesal bukan main. Ia berkata Lebih baik saat mereka sendirian singkarkan saja pikiran kalau mereka adalah pasangan suami istri. Kasarnya mereka terikat hubungan karena hadirnya anak ini. Gun melepas cincin nikahnya lalu meletakan benda itu ke atas meja dengan penuh kekesalan.
Mi Young menyeret kopernya melewati cafe Daniel. Tepat pada saat itu, Daniel sedang memasang lampu-lampu pada papan nama cafe. Mi Young hanya menunduk santun ketika Daniel memanggil namanya. Daniel melihat koper yang dibawa Mi Young dan bertanya apa yang terjadi. Daniel minta Mi Young untuk tetap berdiri di tempat, kebetulan sekali ia ingin menunjukan sesuatu.
Setelah Daniel menyelesaikan pekerjaannya, segera ia menyalakan lampu-lampu tersebut. Lampu-lampu bergerak secara mendatar membentuk kalimat, "Kim Mi Young, maafkan aku kali ini. Aku yang telah bersalah padamu".
Daniel tersenyum seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada, sebagai tanda permohonan maafnya pada Mi Young. Mi Young tersenyum tipis, sepertinya ia tak lagi marah pada Daniel.
Lalu apa yang di lakukan Daniel setelah di tinggal Mi Young?. Gun mencoba mengalihkan kekesalannya dengan memakan cake besar yang tadi ia beli. Gun melahap sesuap demi sesuap. kue itu benar-benar terasa enak. Gun bicara pada dirinya sendiri, kalau nafsu makannya tetap baik meski Mi Young telah pergi. Mulai sekarang lebih baik ia memelihara seekor katak saja di bandingkan siput.
Gun tertawa dengan gaya khasnya, "Aku merdeka". Tapi itu hanya sebuah penghiburan saja, karena pada kenyataannya Gun merasa kesal.
Ponsel Gun berdenting menerima sms. Buru-buru Gun meraih ponselnya untuk melihat siapa yang mengirim sms. Lebih tepatnya ia berharap kalau yang menelpon adalah Mi Young. Tapi ternyata nama direktur Tak yang tertera di layar ponsel. Gun yang kecewa mengembalikan ponsel ke tempatnya tanpa berniat pesan tersebut.
Gun mengingatkan dirinya sendiri kalau Mi Young sudah kabur dari rumah. Mana mungkin Mi Young menelpon ataupun mengirim sms. Ia mengatai Mi Young sebagai wanita gila yang tidak waras otaknya. Haha...
Beralih ke Mi Young dan Daniel yang saat ini berada di cafe Fado milik Daniel. Daniel membawa 2 cangkir minuman, ia ingin tahu bagaimana pendapat Mi Young tentang cafe ini. Nyaman bukan?.
"Ya", jawab Mi Young pendek.
Daniel bertanya apa Mi Young masih marah padanya?. Mi Young menggeleng, setelah di pikir-pikir ia merasa bersalah pada Daniel. Mi Young berkata Daniel bukanlah seorang pastur tapi bersedia mendengarkan keluh kesahnya dan juga masih mau berdoa bersama. Mi Young berterima kasih atas kebaikan Daniel.
Daniel jadi senang. Hal itulah yang ingin ia tekankan. Daniel minta Mi Young makan dulu sebelum pulang ke rumah. Ia pintar memasak pasta. Daniel minta Mi Young menunggu sebentar.
Setelah menghabiskan kue yang manis itu sendirian, Gun berniat membakar lemaknya dengan berolahraga. Olahraga yang dia pilih adalah lompat tali. Gun benar-benar pintar main lompat tali dari berbagai sisi. Dari arah depan, belakang, kiri ataupun kanan.
Beberapa menit kemudian, Gun menghentikan kegiatannya itu untuk mengecek ponselnya. Mungkin saja ada telepon dari Mi Young. Tapi tidak ada telepon masuk.
Hal yang di lakukan Gun selanjutnya adalah berlatih tinju dan jungkir balik. Setelah merasa lelah, Gun kembali melihat ponselnya. Masih tidak ada telepon.
Gun terus menerus melakukan sesuatu dan tak henti mengecek ponsel. Tapi tetap tidak ada telepon. Gun jadi frustasi menatap layar ponsel. Kenapa masih belum ada telepon juga. Seharusnya saat ini Mi Young sudah memberi kabar.
Kemudian, Gun pergi ke kamar dan merebahkan dirinya ke atas kasur. Ia melihat foto dirinya bersama Mi Young yang ia ambil beberapa hari yang lalu, saat Mi Young tertidur. Gun berniat menghapus foto tersebut, tapi urung ia lakukan. Gun malah memperbesar foto Mi Young dan menatap wajah istrinya itu. Gun benar-benar bingung apa yang membuat Mi Young tiba-tiba berubah.
Sembari menunggu Daniel selesai memasak pasta, iseng-iseng Mi Young bekeliling. Ia melihat buku berisi lukisan beberapa gadis dengan wajah berbeda. Daniel memberitahu kalau gambar itu ia yang melukis. Mi Young bertanya siapa sosok gadis yang di ada dalam lukisan ini. Daniel menjawab, "Kim Mi Young".
Mi Young tersenyum. Ia mengira Daniel sedang bercanda. Untuk kedua kalinya Mi Young bertanya siapa gadis ini. Daniel pun memberi jawaban yang sama. Gadis dalam lukisan itu adalah Kim Mi Young, adik yang terpisah darinya sejak kecil. Memang nama adik Daniel sama dengan nama Mi Young.
Daniel menjelaskan sejak dirinya di adopsi ke Amerika hubungan mereka jadi terputus. Dan sekarang ia sedang berusaha untuk mencari keberadaan adiknya. Ia berharap agar segera bisa menemukan adiknya dan alangkah senangnya jika adiknya itu adalah wanita yang baik hati seperti Mi Young.
Daniel cemas jika membayangkan kehidupan yang di jalani oleh adiknya. Apakah adiknya hidup dengan baik?. Apakah ada orang yang menganggunya. Membayangkan kemungkinan buruk itu membuat Daniel takut.
Mata Mi Young menerawang, jika memang nama adik Daniel sama dengan namanya, maka Mi Young yakin adik Daniel pasti hidup bahagia. Orang yang dia cintai akan mencintainya dan akan ada orang yang mengkhawatirkannya seperti yang Daniel lakukan, "Semangat", ucap Mi Young memberi kata penyemangat pada Daniel.
"Orang yang seharunya menambah semangat itu adalah kau", ucap Daniel.
Daniel tahu kalau Mi Young pergi dari rumah karena merasa lelah dan ingin menghindari Gun. Mi Young menunduk, seakan membenarkan pernyataan Daniel. Mulai sekarang, Daniel ingin membina hubungan yang baru dengan Mi Young. Hubungan adik dan kakak. Daniel akan menganggap Mi Young sebagai adik.
"Masalah yang sesulit dan sepahit apapun, aku pasti akan menolongmu layaknya kakak kandung. Bagimana?".
Mi Young mengangguk menerima tawaran Daniel. Kalau begitu dengan status sebagai kakak, Daniel meminta Mi Young untuk kembali pulang kerumah. Sejahat apapun Gun pada Mi Young, pria itu tetaplah suami Mi Young. Sudah pasti Gun akan khawatir karena tidak tahu dimana keberadaan Mi Young.
Di kamar yang gelap, Gun termenung. Pandanganya terpaku pada foto pernikahan. Untuk Gun berguman kalau kamarnya ini sangat besar. Sangat besar untuk ia tinggali sendiri.
Langkah kaki Mi Young membawanya kembali ke rumah keluarga Lee. Ia menatap pintu gerbang. Tidak..ia tidak bisa kembali kerumah ini. Mi Young berbalik ingin pergi dari sana. Tapi saat ia berbalik sudah ada Gun di belakang dan memanggil namanya. Pasti tadi Gun, keluar rumah untuk mencari Mi Young.
Mi Young menyeret kopernya melewati cafe Daniel. Tepat pada saat itu, Daniel sedang memasang lampu-lampu pada papan nama cafe. Mi Young hanya menunduk santun ketika Daniel memanggil namanya. Daniel melihat koper yang dibawa Mi Young dan bertanya apa yang terjadi. Daniel minta Mi Young untuk tetap berdiri di tempat, kebetulan sekali ia ingin menunjukan sesuatu.
Setelah Daniel menyelesaikan pekerjaannya, segera ia menyalakan lampu-lampu tersebut. Lampu-lampu bergerak secara mendatar membentuk kalimat, "Kim Mi Young, maafkan aku kali ini. Aku yang telah bersalah padamu".
Daniel tersenyum seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada, sebagai tanda permohonan maafnya pada Mi Young. Mi Young tersenyum tipis, sepertinya ia tak lagi marah pada Daniel.
Lalu apa yang di lakukan Daniel setelah di tinggal Mi Young?. Gun mencoba mengalihkan kekesalannya dengan memakan cake besar yang tadi ia beli. Gun melahap sesuap demi sesuap. kue itu benar-benar terasa enak. Gun bicara pada dirinya sendiri, kalau nafsu makannya tetap baik meski Mi Young telah pergi. Mulai sekarang lebih baik ia memelihara seekor katak saja di bandingkan siput.
Gun tertawa dengan gaya khasnya, "Aku merdeka". Tapi itu hanya sebuah penghiburan saja, karena pada kenyataannya Gun merasa kesal.
Ponsel Gun berdenting menerima sms. Buru-buru Gun meraih ponselnya untuk melihat siapa yang mengirim sms. Lebih tepatnya ia berharap kalau yang menelpon adalah Mi Young. Tapi ternyata nama direktur Tak yang tertera di layar ponsel. Gun yang kecewa mengembalikan ponsel ke tempatnya tanpa berniat pesan tersebut.
Gun mengingatkan dirinya sendiri kalau Mi Young sudah kabur dari rumah. Mana mungkin Mi Young menelpon ataupun mengirim sms. Ia mengatai Mi Young sebagai wanita gila yang tidak waras otaknya. Haha...
Beralih ke Mi Young dan Daniel yang saat ini berada di cafe Fado milik Daniel. Daniel membawa 2 cangkir minuman, ia ingin tahu bagaimana pendapat Mi Young tentang cafe ini. Nyaman bukan?.
"Ya", jawab Mi Young pendek.
Daniel bertanya apa Mi Young masih marah padanya?. Mi Young menggeleng, setelah di pikir-pikir ia merasa bersalah pada Daniel. Mi Young berkata Daniel bukanlah seorang pastur tapi bersedia mendengarkan keluh kesahnya dan juga masih mau berdoa bersama. Mi Young berterima kasih atas kebaikan Daniel.
Daniel jadi senang. Hal itulah yang ingin ia tekankan. Daniel minta Mi Young makan dulu sebelum pulang ke rumah. Ia pintar memasak pasta. Daniel minta Mi Young menunggu sebentar.
Setelah menghabiskan kue yang manis itu sendirian, Gun berniat membakar lemaknya dengan berolahraga. Olahraga yang dia pilih adalah lompat tali. Gun benar-benar pintar main lompat tali dari berbagai sisi. Dari arah depan, belakang, kiri ataupun kanan.
Beberapa menit kemudian, Gun menghentikan kegiatannya itu untuk mengecek ponselnya. Mungkin saja ada telepon dari Mi Young. Tapi tidak ada telepon masuk.
Hal yang di lakukan Gun selanjutnya adalah berlatih tinju dan jungkir balik. Setelah merasa lelah, Gun kembali melihat ponselnya. Masih tidak ada telepon.
Gun terus menerus melakukan sesuatu dan tak henti mengecek ponsel. Tapi tetap tidak ada telepon. Gun jadi frustasi menatap layar ponsel. Kenapa masih belum ada telepon juga. Seharusnya saat ini Mi Young sudah memberi kabar.
Kemudian, Gun pergi ke kamar dan merebahkan dirinya ke atas kasur. Ia melihat foto dirinya bersama Mi Young yang ia ambil beberapa hari yang lalu, saat Mi Young tertidur. Gun berniat menghapus foto tersebut, tapi urung ia lakukan. Gun malah memperbesar foto Mi Young dan menatap wajah istrinya itu. Gun benar-benar bingung apa yang membuat Mi Young tiba-tiba berubah.
Sembari menunggu Daniel selesai memasak pasta, iseng-iseng Mi Young bekeliling. Ia melihat buku berisi lukisan beberapa gadis dengan wajah berbeda. Daniel memberitahu kalau gambar itu ia yang melukis. Mi Young bertanya siapa sosok gadis yang di ada dalam lukisan ini. Daniel menjawab, "Kim Mi Young".
Mi Young tersenyum. Ia mengira Daniel sedang bercanda. Untuk kedua kalinya Mi Young bertanya siapa gadis ini. Daniel pun memberi jawaban yang sama. Gadis dalam lukisan itu adalah Kim Mi Young, adik yang terpisah darinya sejak kecil. Memang nama adik Daniel sama dengan nama Mi Young.
Daniel menjelaskan sejak dirinya di adopsi ke Amerika hubungan mereka jadi terputus. Dan sekarang ia sedang berusaha untuk mencari keberadaan adiknya. Ia berharap agar segera bisa menemukan adiknya dan alangkah senangnya jika adiknya itu adalah wanita yang baik hati seperti Mi Young.
Daniel cemas jika membayangkan kehidupan yang di jalani oleh adiknya. Apakah adiknya hidup dengan baik?. Apakah ada orang yang menganggunya. Membayangkan kemungkinan buruk itu membuat Daniel takut.
Mata Mi Young menerawang, jika memang nama adik Daniel sama dengan namanya, maka Mi Young yakin adik Daniel pasti hidup bahagia. Orang yang dia cintai akan mencintainya dan akan ada orang yang mengkhawatirkannya seperti yang Daniel lakukan, "Semangat", ucap Mi Young memberi kata penyemangat pada Daniel.
"Orang yang seharunya menambah semangat itu adalah kau", ucap Daniel.
Daniel tahu kalau Mi Young pergi dari rumah karena merasa lelah dan ingin menghindari Gun. Mi Young menunduk, seakan membenarkan pernyataan Daniel. Mulai sekarang, Daniel ingin membina hubungan yang baru dengan Mi Young. Hubungan adik dan kakak. Daniel akan menganggap Mi Young sebagai adik.
"Masalah yang sesulit dan sepahit apapun, aku pasti akan menolongmu layaknya kakak kandung. Bagimana?".
Mi Young mengangguk menerima tawaran Daniel. Kalau begitu dengan status sebagai kakak, Daniel meminta Mi Young untuk kembali pulang kerumah. Sejahat apapun Gun pada Mi Young, pria itu tetaplah suami Mi Young. Sudah pasti Gun akan khawatir karena tidak tahu dimana keberadaan Mi Young.
Di kamar yang gelap, Gun termenung. Pandanganya terpaku pada foto pernikahan. Untuk Gun berguman kalau kamarnya ini sangat besar. Sangat besar untuk ia tinggali sendiri.
Gun tampak lega melihat Mi Young sudah kembali. Ia bertanya apa Mi Young merasa senang jika membuat orang lain mengkhawatirkannya. Mi Young beralasan, ia tak berniat untuk kembali tinggal di rumah ini. Ia hanya datang untuk berpamitan pada nenek, karena tadi belum sempat pamitan.
Gun memukul dadanya. Jika Mi Young peduli pada nenek, lalu bagaimana dengan dirinya, "Bagaimana denganku?. Tahukah kau betapa aku mengkhawatirkanmu?", tanya Gun dengan nada tinggi.
Gun beralasan, ia merasa khawatir karena bayi yang ada di kandungan Mi Young. Anak itu adalah generasi ke -23 keluarga Lee. Mi Young menyahut aku tahu itu. Gun merebut tas Mi Young. Ia merasa lelah, permasalahan ini lebih baik di bicarakan besok saja. Masalah besok, khawatirkan saja besok. Gun melangkah lebih dulu, langkahnya terhenti saat Mi Young berkata
"Kau khawatir karena aku, kan?. Terima kasih".
Gun berbalik menghadap Mi Young. Mi Young berkata saat semua orang menyebutnya sebagai gadis post-it, hanya Gun seorang yang mengubahnya dari gadis post-it menjadi lem super. Gun juga membuatnya menjadi berani. Mi Young akan selalu mengingat perkataan Gun saat itu.
"Kenapa berkata seperti ini?", tanya Gun semakin tak mengerti.
Mi Young menjawab tidak ada alasan khusus. Sudah lama, ia ingin mengatakan ini hanya saja belum sempat terucap. Mi Young menundukan kepala lalu masuk ke dalam rumah lebih dulu.
Malam itu, baik Gun ataupun Mi Young tidak bisa tidur. Mereka larut dalam pikiran masing-masing. Mi Young menatap cincin pernikahan yang melingkar di jari manisnya.
Sementara Gun yang saat ini berada di ruang pribadinya, terpaku melihat coretan yang Mi Young buat di salah satu persyaratan kontrak pernikahan. Soal Mi Young yang tidak menginginkan uang dari Gun.
Direktur Tak masuk keruangan Gun sambil berjoged-joged kegirangan. Direktur Tak membanggakan dirinya yang berhasil mengundang orang yang sangat susah untuk di temui. Dia adalah desainer terkenal D. Pitt. Direktur Tak juga tertawa, gaya tawanya mirip seperti Gun tapi tentu saja tidak seheboh Gun. Ia berkata kalau orang itu akan segera tiba di kantor ini.
Gun yang semula bengong jadi tertawa mendengar kabar baik itu. Ia tertawa terbahak dan ikut berjoged riang serta mengucapkan terima kasih. Direktur Tak tentu saja senang, tapi tiba-tiba Gun berhenti berjoged dan menampakan wajah tidak suka.
Tawa direktur Tak langsung sirna saat Gun menyuruhnya untuk berhenti bersikap norak. Karena ia paling tidak tahan dengan sikap norak bawahannya itu. Gun malah memarahi direktur Tak untuk tidak terlalu girang dan jangan bersikap gegabah.
Gun menunjuk wajah direktur Tak dan mengucapkan mantra, "Membeku". Seketika itu juga, direktur Tak langsung membeku layaknya patung es. Haha.. kasian direktur Tak.
Gun hendak melangkah pergi, tapi ia kembali lagi karena teringat sesuatu. Gun menjentikan jarinya membuat patung es direktur Tak pecah. Direkur Tak yang kini terbebas dari "kutukannya" mengikuti kemana Gun pergi.
Gun bersama direktur Tak dan juga beberapa staf lainya menyambut kedatangan desainer terkenal D. Pitt. Sebuah mobil berhenti dan keluarlah pria tampan berjas orange. Gun terkejut saat mengetahui kalau desainer itu adalah oppa tetangga yang membuatnya merasa terusik.
Gun melepas kacamatanya, meyakinkan dirinya kalau yang ia lihat benar-benar si oppa tetangga, "Kau adalah D. Pitt?", tanya Gun seakan tak percaya.
"Lebih baik panggil aku Daniel saja. Akhirnya kita bertemu dengan cara seperti ini juga, presdir Lee Gun".
Kini Daniel dan Gun berada di ruangan meeting untuk membahas kerjasama mereka. Daniel lebih dulu membuka percakapan. Ia minta Gun berhenti menatap dirinya dengan cara melotot seperti itu. Ia mengakui kalau dirinya bukanlah pastur seperti yang Gun kira selama ini. Gun berkata dari awal ia sudah mencium bau. Sesuatu yang berbau tidak sedap. Gun menganggap Daniel selama ini sudah menipu dengan memakai identitas palsu.
Daniel tersenyum tipis. Untuk membandingkan siapa yang sebenarnya lebih jahat diantara mereka, Daniel berkata akan membicarakannya lain kali. Untuk sekarang, sebaiknya mereka membicarakan masalah pekerjaan sesuai dengan tujuan pertemuan hari ini.
Ternyata bukan kali ini Jang In Chemical mengajak Daniel untuk bekerjasama. Tapi kenapa sekarang, Daniel menerima tawaran itu. Gun ingin tahu apa tujuan Daniel sebenarnya. Daniel menjawab kalau belakangan ini ia ingin bekerja di Korea. Gun menyahut kalau sikap Gun ini seperti duri di depan mata.
Gun mencondongkan tubuhnya, menatap tajam Daniel, "Alasan kenapa kau mau bekerjasama bukan karena istriku, kan?".
Daniel juga melakukan hal yang sama dan menjawab, "Karena Mi Young".
Gun berkata apa Daniel lupa kalau ia baru saja menyebut Mi Young dengan panggilan "istriku". Daniel menyahut karena selama ini tidak pernah memperlakukan Mi Young selayaknya istri, maka ia lupa kalau Mi Young adalah istri Gun, "Tapi sepertinya kau agak keberatan".
Gun bertepuk tangan dan tertawa terbahak, "Sebaikanya kau urusi saja masalah pekerjaan. Jangan mengurusi istriku".
Gun menyodorkan kontrak kerjasama. Daniel menerimanya dan berkata tidak bisa semudah itu melakukan permintaan Gun (menjauhi Mi Young). Ia adalah orang yang sangat pintar dalam hal mencari batu pualam yang belum diasah. Dan Mi Young adalah batu pualam yang paling berharga. Gun tertawa, tawa yang terdengar penuh kekesalan.
Ji Yun dan Mi Young bertemu di cafe. Ji Yun mendapat pekerjaan baru sebagai guru yang membacakan cerita anak-anak dan juga sebagai sales yang menjual buku tersebut. Ji Yun berkata jika ia membaca cerita dengan suaranya serak-serak basah ini, pikiran anak-anak akan berkembang menjadi kuat.
Mi Young tanya apakah Ji Yun menyukai pekerjaannya saat ini. Ji Yun menjawab tak banyak pekerjaan yang ia sukai di dunia ini. Meski awalnya tak suka, lama-lama nantinya juga akan terbiasa. Mi Young memutuskan untuk membeli buku cerita itu, satu set sekaligus.
Ji Yun berkata akankah lebih bagus jika Gun yang membacakan cerita itu. Janin di dalam perut Mi Young bisa mendengar suara berat ayahnya. Mi Young melihat tokoh di dalam buku cerita itu. Tentang sang harimau yang ingin memakan gadis kecil. Mi Young berkata akan mencoba membacanya.
Gun, Ny. Wang dan Ny. Lee duduk di satu meja sarapan pagi dengan menu Kongguksu (mie kuah kacang kedelai dingin). Ny. Lee yang tak melihat Mi Young bertanya kemana istri Gun pergi pagi-pagi begini?. Tidak tahu apa yang dia kerjakan dia perbuat di rumah ini. Seharusnya kan dia mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Ny. Wang membela Mi Young, kenapa cucu menantunya yang berharga itu harus melakukan pekerjaan rumah. Mi Young harus di perlakukan sebagai seorang ratu karena kehadiran Mi Young di rumah ini sangatlah istimewa.
Ny. Lee langsung diam disemprot seperti itu. Gun senang karena Ny. Wang membela istrinya. Ia memuji kalau Kongguksu ini sangat enak dan terasa manis dilidah. Tak lupa, ia tertawa terbahak mengolok Ny. Lee. Ny. Wang ikut tertawa lalu menyuruh Ny. Lee untuk mengambil buchu kimchi (Kimchi bawang putih) dari dalam lemari es.
Mau tak mau, Ny. Lee mematuhi perintah Ny. Wang. Begitu ia membuka lemari es untuk mengambil buchu kimchi, tiba-tiba, Gun merasa mual. Ny. Wang heran sekaligus khawatir pada cucunya. Apa Gun merasa tidak enak badan?. Mau kerumah sakit. Gun tidak mau, hal sepele semacan ini kenapa harus pergi kerumah sakit. Ia hanya mencium bau yang tidak sedap. Ny. Lee menutup lemari es dan bengong melihat Gun.
Ny. Wang menyuruh Ny. Lee yang bengong untuk mengambil air dingin. Ny. Lee membuka lemari es untuk mengambil air. Bertepatan saat itu Mi Young pulang. Pintu lemari es terbuka dan Gun kembali merasa mual, anehnya Mi Young juga ikut merasa mual. Kompak'an nich mereka. Gun yang tahu kalau penyebab rasa mualnya disebabkan oleh bau yang berasal dari lemari pendingin, meminta Ny. Lee untuk cepat-cepat menutup pintu lemari es.
Ny. Lee heran melihat keduanya, "Kalian berdua sama-sama mual di pagi hari?".
Gun dan Mi Young saling pandang. Ny. Wang berlonjak girang. Ia menganggap ini sebagai kabar gembira. Kejadian ini sungguh istimewa. Pastilah Gun dan Mi Young berjodoh sehingga merasa mual bersama di pagi hari. Gun ngeles, mana mungkin pria merasa mual di pagi hari. Rasa mualnya ini pasti di sebabkan karena masalah di dalam perutnya.
Ny. Lee berkata jika orang sensitif terhadap bau, sebaiknya jangan berada di dekat lemari es. Mulai sekarang, Ny. Wang menyuruh Gun dan Mi Young untuk makan di kamar saja biar romantis. Sambil suap-suap'an memandangi wajah istri tercinta. Gun dan Mi Young tertawa canggung. Mana bisa mereka menolak perintah nenek.
Ny. Lee jadi iseng untuk mengerjai Gun dan Mi Young. Dengan sengaja, Ny. Lee membuka dan menutup pintu lemari es. Tentu saja perbuatannya itu membuat Gun dan Mi Young kembali merasa mual. Tapi Ny. Lee tak peduli, karena ia tampak senang saat membuka dan menutup 2 buah pintu lemari es secara bergantian. Hahaha.. Dasar ahjuma usil.
Seperti yang dianjurkan Ny. Wang, Mi Young dan Gun makan di kamar. Mi Young menyantap makanannya dengan lahap, sementara Gun hanya mengaduk-aduk mie dan terus menatap Mi Young. Gun mengalihkan pandangannya, ketika Mi Young memergokinya yang mencuri-curi pandang.
Gun tertawa, kejadian hari ini apa bisa di bilang masuk akal. Yang hamil kan Mi Young, tapi kenapa ia juga ikut mual seperti ibu hamil. Gun berlagak kesal dengan berkata kalau tubuhnya saat ini bukan lagi miliknya. Mi Young berkata sebentar lagi rasa mual Gun akan hilang, karena mual yang Gun rasakan bukanlah morning sick (merasa mual, dan pening di pagi hari yang biasanya sering di amali oleh ibu hamil).
Gun jadi tidak enak. Ia bertanya kalau begitu, apa mual yang Mi Young rasakan benar-benar Morning sick. Mi Young mengangguk, sepertinya memang begitu. Gun menunjukan sedikit perhatiannya dengan memberi setengah mienya pada Mi Young, "Jika kau makan terus, mual-mualnya akan hilang. Makanlah. Makan yang banyak".
Gun terdiam sesaat lalu kembali mengajukan pertanyaan, apa Mi Young benar-benar ingin kembali ke pulau Yeo Wool?. Mi Young menjawab ya, walaupun tidak sekarang suatu hari ia pasti akan kembali ke kampung halamannya itu. Gun jadi lega, yang penting bukan sekarang.
Gun mencondongkan tubuhnya, menatap tajam Daniel, "Alasan kenapa kau mau bekerjasama bukan karena istriku, kan?".
Daniel juga melakukan hal yang sama dan menjawab, "Karena Mi Young".
Gun berkata apa Daniel lupa kalau ia baru saja menyebut Mi Young dengan panggilan "istriku". Daniel menyahut karena selama ini tidak pernah memperlakukan Mi Young selayaknya istri, maka ia lupa kalau Mi Young adalah istri Gun, "Tapi sepertinya kau agak keberatan".
Gun bertepuk tangan dan tertawa terbahak, "Sebaikanya kau urusi saja masalah pekerjaan. Jangan mengurusi istriku".
Gun menyodorkan kontrak kerjasama. Daniel menerimanya dan berkata tidak bisa semudah itu melakukan permintaan Gun (menjauhi Mi Young). Ia adalah orang yang sangat pintar dalam hal mencari batu pualam yang belum diasah. Dan Mi Young adalah batu pualam yang paling berharga. Gun tertawa, tawa yang terdengar penuh kekesalan.
Ji Yun dan Mi Young bertemu di cafe. Ji Yun mendapat pekerjaan baru sebagai guru yang membacakan cerita anak-anak dan juga sebagai sales yang menjual buku tersebut. Ji Yun berkata jika ia membaca cerita dengan suaranya serak-serak basah ini, pikiran anak-anak akan berkembang menjadi kuat.
Mi Young tanya apakah Ji Yun menyukai pekerjaannya saat ini. Ji Yun menjawab tak banyak pekerjaan yang ia sukai di dunia ini. Meski awalnya tak suka, lama-lama nantinya juga akan terbiasa. Mi Young memutuskan untuk membeli buku cerita itu, satu set sekaligus.
Ji Yun berkata akankah lebih bagus jika Gun yang membacakan cerita itu. Janin di dalam perut Mi Young bisa mendengar suara berat ayahnya. Mi Young melihat tokoh di dalam buku cerita itu. Tentang sang harimau yang ingin memakan gadis kecil. Mi Young berkata akan mencoba membacanya.
Gun, Ny. Wang dan Ny. Lee duduk di satu meja sarapan pagi dengan menu Kongguksu (mie kuah kacang kedelai dingin). Ny. Lee yang tak melihat Mi Young bertanya kemana istri Gun pergi pagi-pagi begini?. Tidak tahu apa yang dia kerjakan dia perbuat di rumah ini. Seharusnya kan dia mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Ny. Wang membela Mi Young, kenapa cucu menantunya yang berharga itu harus melakukan pekerjaan rumah. Mi Young harus di perlakukan sebagai seorang ratu karena kehadiran Mi Young di rumah ini sangatlah istimewa.
Ny. Lee langsung diam disemprot seperti itu. Gun senang karena Ny. Wang membela istrinya. Ia memuji kalau Kongguksu ini sangat enak dan terasa manis dilidah. Tak lupa, ia tertawa terbahak mengolok Ny. Lee. Ny. Wang ikut tertawa lalu menyuruh Ny. Lee untuk mengambil buchu kimchi (Kimchi bawang putih) dari dalam lemari es.
Mau tak mau, Ny. Lee mematuhi perintah Ny. Wang. Begitu ia membuka lemari es untuk mengambil buchu kimchi, tiba-tiba, Gun merasa mual. Ny. Wang heran sekaligus khawatir pada cucunya. Apa Gun merasa tidak enak badan?. Mau kerumah sakit. Gun tidak mau, hal sepele semacan ini kenapa harus pergi kerumah sakit. Ia hanya mencium bau yang tidak sedap. Ny. Lee menutup lemari es dan bengong melihat Gun.
Ny. Wang menyuruh Ny. Lee yang bengong untuk mengambil air dingin. Ny. Lee membuka lemari es untuk mengambil air. Bertepatan saat itu Mi Young pulang. Pintu lemari es terbuka dan Gun kembali merasa mual, anehnya Mi Young juga ikut merasa mual. Kompak'an nich mereka. Gun yang tahu kalau penyebab rasa mualnya disebabkan oleh bau yang berasal dari lemari pendingin, meminta Ny. Lee untuk cepat-cepat menutup pintu lemari es.
Ny. Lee heran melihat keduanya, "Kalian berdua sama-sama mual di pagi hari?".
Gun dan Mi Young saling pandang. Ny. Wang berlonjak girang. Ia menganggap ini sebagai kabar gembira. Kejadian ini sungguh istimewa. Pastilah Gun dan Mi Young berjodoh sehingga merasa mual bersama di pagi hari. Gun ngeles, mana mungkin pria merasa mual di pagi hari. Rasa mualnya ini pasti di sebabkan karena masalah di dalam perutnya.
Ny. Lee berkata jika orang sensitif terhadap bau, sebaiknya jangan berada di dekat lemari es. Mulai sekarang, Ny. Wang menyuruh Gun dan Mi Young untuk makan di kamar saja biar romantis. Sambil suap-suap'an memandangi wajah istri tercinta. Gun dan Mi Young tertawa canggung. Mana bisa mereka menolak perintah nenek.
Ny. Lee jadi iseng untuk mengerjai Gun dan Mi Young. Dengan sengaja, Ny. Lee membuka dan menutup pintu lemari es. Tentu saja perbuatannya itu membuat Gun dan Mi Young kembali merasa mual. Tapi Ny. Lee tak peduli, karena ia tampak senang saat membuka dan menutup 2 buah pintu lemari es secara bergantian. Hahaha.. Dasar ahjuma usil.
Seperti yang dianjurkan Ny. Wang, Mi Young dan Gun makan di kamar. Mi Young menyantap makanannya dengan lahap, sementara Gun hanya mengaduk-aduk mie dan terus menatap Mi Young. Gun mengalihkan pandangannya, ketika Mi Young memergokinya yang mencuri-curi pandang.
Gun tertawa, kejadian hari ini apa bisa di bilang masuk akal. Yang hamil kan Mi Young, tapi kenapa ia juga ikut mual seperti ibu hamil. Gun berlagak kesal dengan berkata kalau tubuhnya saat ini bukan lagi miliknya. Mi Young berkata sebentar lagi rasa mual Gun akan hilang, karena mual yang Gun rasakan bukanlah morning sick (merasa mual, dan pening di pagi hari yang biasanya sering di amali oleh ibu hamil).
Gun jadi tidak enak. Ia bertanya kalau begitu, apa mual yang Mi Young rasakan benar-benar Morning sick. Mi Young mengangguk, sepertinya memang begitu. Gun menunjukan sedikit perhatiannya dengan memberi setengah mienya pada Mi Young, "Jika kau makan terus, mual-mualnya akan hilang. Makanlah. Makan yang banyak".
Gun terdiam sesaat lalu kembali mengajukan pertanyaan, apa Mi Young benar-benar ingin kembali ke pulau Yeo Wool?. Mi Young menjawab ya, walaupun tidak sekarang suatu hari ia pasti akan kembali ke kampung halamannya itu. Gun jadi lega, yang penting bukan sekarang.
No comments:
Post a Comment
Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)