Pages - Menu

Tuesday, December 17, 2013

Sinopsis The Heirs Episode 18 Part 2



Eun Sang menemukan keberanian dan memakai seragam Jeguknya, lalu pergi ke sekolah. Yey...
Disekolah, Kim Tan duduk sendiri di bangku taman. Dikupingnya terpasang earphone, seperti orang yang mendengarkan musik. Tapi pastinya tidak seperti itu, karena ia hanya duduk melamun dengan pandangan kosong. 

Seseorang menghampiri Kim Tan dan duduk disampingnya. Kim Tan menoleh dan terpaku ketika melihat orang yang duduk di sampingnya adalah Eun Sang. Ia hanya diam tanpa melepaskan pandangannya dari Eun Sang, seakan tak mempercayai penglihatannya sendiri. Hingga Eun Sang tersenyum dan memecah keheningan. 

"Halo, Kim Tan". 

Tanpa mengalihkan pandangannya, Kim Tan melepas earphone. Eun Sang bertanya apa Kim Tan sudah belajar, "Aku tidak bisa belajar. Aku sangat khawatir". 

"Apakah ini benar-benar..kau?", tanya Kim Tan tidak percaya. 

"Aku ingin bertanya padamu saat terkahir kali kita bertemu. Kenapa dengan wajahmu?. Apa yang terjadi padamu, bodoh?', tanya Eun Sang khawatir. 

"Kau meninggalkanku", jawab Kim Tan sedih. 

Eun Sang tersenyum dan berkata, "Sekarang aku sudah kembali. Aku tidak akan lari lagi. Pertama, aku akan mengikuti ujian akhir (semester). Setelah itu, aku akan mencari alasan lain. Dan aku akan tinggal di sini. Di sisimu". 

Kim Tan menarik Eun Sang dalam pelukannya. Memeluknya erat. Eun Sang tersenyum membalas pelukan Kim Tan. Tampak kelegaan di wajah keduanya. Seakan beban yang selama ini menghimpit telah lepas dari hati mereka. Dan ini kenyataan, bukan mimpi. :p

Young Do terkejut mendengar anak-anak yang membicarakan tentang kabar Eun Sang kembali ke sekolah. Tepat saat itu, Eun Sang muncul didepannya. Eun Sang jalan menghampiri Young Do dan menyapa. Tapi Young Do yang terlihat marah berlalu begitu saja meninggalkan Eun Sang. 

Mungkin Young Do bersikap seperti itu, karena dia mengetahuid apa alasan Eun Sang kembali ke sekolah.

Bo Na dan Chan Young berdiri terkejut melihat kemunculan Eun Sang di ruang penyiaran. Eun Sang berkelekar, "Kalian hanya berdua di sini karena aku tidak ada. Apakah aku datang di saat yang tidak tepat?. Apakah kalian ingin berciuman?". 

"Hey, kau", seru Chan Young

"Hei, kau gila", protes Bo Na, "Klub jurnalistik berantakan karena kau! Apa yang akan kau lakukan?. Ke sini kau!". 

Bo Na memeluk Eun Sang erat-erat, cukup lama. (Bo Na cute...). Eun Sang tersenyum geli dan membalas pelukan Bo Na. Chan Young tanya apa yang terjadi, pergi kemana saja Eun Sang selama ini. Eun Sang bahkan mengganti nomor ponselnya. 

"Kau pasti merindukanku", ujar Eun Sang. 

Bo Na melepas pelukannya, "Rindu apanya! Kami harus memilih direktur program baru tanpamu. Kau pikir anak-anak di sini tidak ingin bergabung dengan klub jurnalistik?. Jadi jangan pergi ke mana pun lagi. Mengerti?".


Eun Sang minta maaf karena tidak memberi kabar. Eun Sang juga menyampaikan alasan-nya tidak bisa menelpon ayah Chan Young, dikarenakan sibuk. Chan Young lalu tanya, apa Eun Sang sekarang baik-baik saja, "Apakah kau sudah mengurus semuanya?". 

"Tidak terlalu baik,  dan masih banyak hal yang harus aku urus. Tapi sekarang, aku sudah kembali. Aku juga sangat merindukan kalian", jabar Eun Sang. 

Apapun yang terjadi, Chan Young minta Eun Sang memberitahunya jika terjadi sesuatu. Chan Young mengeluarkan ponselnya, minta Eun Sang memberikan nomor ponselnya yang baru. Buru-buru Bo Na menghalangi. 

"Tidak, berikan padaku lebih dulu. Aku akan mennyimpannya dan memberitahu Chan Young.". Bo Na menyodorkan ponselnya. Eun Sang menurut memberikan nomor ponselnya yang baru. 

Setelah selesai, ia mengembalikan ponsel Bo Na. Saat Bo Na sibuk mengotak-atik ponselnya, Chan Young berusaha mengintip. Dengan gaya cute-nya, Bo Na minta Chan Young bersikap baik padanya, kalau tidak ia tidak akan memberitahukan nomor ponsel Eun Sang. 

Chan Young pun menurut, "Baik, bu!". Eun Sang tertawa geli melihat pasangan cute itu...

Hyun Joo membagikan kertas ujian. Disaat siswa lain sibuk mengisi kertas jawaban, Kim Tan hanya diam memandangi lembar ujian di depannya. Ujian kali ini, Myung Soo duduk di depan Kim Tan. 

Myung Soo sibuk melingungi kertas ujiannya, takut di contek Kim Tan...hahahaha...dulu juga siapa yang suka nyontek...

Seperti biasa, Rachel serius mengerjakan soal ujian. Sesaat, ia melirik Kim Tan. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Kim Tan mengerjakan soal dengan serius... (Go..go urri tanny).

Young Do seperti tidak mempunyai niat mengerjakan ujian. Seperti ujian sebelumnya, ia hanya memandangi Eun Sang dari belakang, yang tampak begitu serius mengerjakan soal. Akhirnya Young Do meraih pulpen, mulai mengisi lembar jawaban. Kali ini serius, tidak asal jawab seperti ujian sebelumnya. 

Selesai ujian. Kim Tan dan Young Do jalan berpapasan di koridor sekolah. Keduanya hanya melewati dengan dingin. Seperti tidak saling mengenal.  

Young Do menemui Eun Sang yang sedang belajar di ruang penyiaran. Eun Sang terkejut. Young Do bertanya Eun Sang mau jalan keluar sendiri atau harus ia seret. Eun Sang tentu saja bingung, "Apa terjadi sesuatu?". 

"Sekarang aku jadi mengerti perasaan lintah darat. Harusnya hutang itu dibayar sebelum ditagih. Apa aku harus menagihnya dengan pemaksaan?. Ayo, pergi makan mie",

Seperti permintaan Young Do, Eun Sang menemaninya makan mie. Young Do melahap mie dengan lahap, Eun Sang hanya diam melihat Young Do makan.

"Apa kau tidak makan?", tanya Young Do tanpa memandang wajah Eun Sang, tapi sadar tengah di perhatikan.

"Oh, ya. Makan". 
Sembari mengaduk-aduk mienya, Young Do bertanya alasan Eun Sang datang kesekolah. Eun Sang menjawab karena ia ingin mengikuti ujian akhir semester. Young Do bertanya apa alasan lain-nya. 

"Aku ingin kembali", jawab Eun Sang. 

"Apa kau harus memilih jalan ini?", tanya Young Do kecewa. 

"Aku ingin mencobanya", jawab Eun Sang memberanikan diri.

Young Do meletakan sumpitnya, berhenti makan dan berkata, "Jangan sampai terluka saat kau bertarung dengan Presdir Kim. Kau bisa saja jatuh hancur jika serangannya terlalu keras. Maka aku bisa bilang, 'Baguslah !' 'Sudah kutebak ini akan terjadi.'", Young Do berusaha bercanda. 

Eun Sang tersenyum mengerti. Young Do mengucapkan terima kasih atas traktiran mienya. Dengan nada berat, ia mengatakan, "Selamat tinggal. Aku tidak akan menemuimu lagi. Sekarang aku sudah membuangmu". 

"Kau dan aku, tidak bisakah kita berteman?", tanya Eun Sang. 

"Sudah kubilang, aku tidak bisa menganggap kau sebagai teman. Dari awal aku menganggapmu seorang wanita. Sekarangpun masih begitu. Dan dimasa depan....Kau adalah cinta petamaku. Kita tidak perlu menyapa saat berpapasan. Tidak perlu saling berhubungan. Bahkan jika waktu sudah berlalu, jangan lihat ke belakang dan membicarakannya layaknya bernostalgia tentang masa lalu. Ini kau yang traktir. Terima kasih". 

Young Do beranjak pergi dengan perasaan patah hati. Langkahnya terasa berat mengucapkan selamat tinggal. Eun Sang menyusul keluar, memandangi punggung Young Do yang menjauh. 

Sebelum tidur, Bo Na menyempatkan diri melalukan perengangan tubuh. Sembari mengirim sms pada Eun Sang. Dengan nada kesal, Bo Na bertanya kenapa Eun Sang belum datang kerumahnya, dilengkapi emotion marah. (Bo Na mengajak Eun Sang menginap dirumahnya). 

Ponsel Bo Na berdenting, menerima pesan masuk. 

"Aku tidak bisa datang malam ini. Aku akan menginap di tempat lain malam ini. Sampai jumpa besok", balas Eun Sang. 

"Heol", seru Bo Na kesal. 

Dimana Eun Sang sekarang ini?. Berdua bersama Kim Tan di studio Myung Soo. (cie..cie... ^-^) Eun Sang sedikit canggung, karena Kim Tan terus memandanginya sejak tadi dengan mengulum senyum. (OMG...tatapan Kim Tan itu, bikin meleleh..). 

"Kau bertemu dengan siapa?", tanya Kim Tan

"Seorang teman yang tidak mau jadi temanku", jawab Eun Sang. 

Kim Tan tahu siapa yang dimaksud Eun Sang, ia bertanya apa Eun Sang memberitahu Bo Na kalau mereka bersama saat ini. Eun Sang menjawab kurang lebih begitu. 

"Kau sangat penurut hari ini", ujar Kim Tan

"Aku takut kau akan pergi", kata Eun Sang (Wah... itu perkataan yang pernah Eun Sang ucapkan saat di Amerika). 

Kim Tan memandang Eun Sang lebih dalam. Eun Sang berkata tak punya tempat lain untuk menginap. Itulah alasannya sekarang, "Kau juga, berikan alasan. Alasan untuk bersama denganku". 

"Aku menyukaimu", kata Kim Tan, Eun Sang sedikit kecewa, "Itu... alasanmu?". 

"Aku merindukanmu", tambah Kim Tan. 

"Alasan lainnya?". 

Kim Tan terdiam sesaat, menarik napas dalam. Mengalihkan pandangannya dari Eun Sang, lalu berkata,

"Rasanya aku seperti mau mati. Mulai sekarang aku tidak bisa tersenyum. Tidak ingin menjalani hidup dengan baik.  Aku akan menjadi orang yang paling tidak bahagia di dunia ini. Aku tidak akan jatuh cinta lagi pada seseorang. Aku akan mengejek orang-orang yang berbicara tentang 'seseorang'. Aku mengatakan ini pada diriku sendiri". 
Mata Eun Sang berkaca-kaca mendengar curahan hati Kim Tan. Kim Tan menopangkan tangan, memandang Eun Sang. 

"Jadi..jangan pernah meninggalkan aku lagi, Cha Eun Sang. Mengerti?". 

Eun Sang tersenyum dan mengangguk. Ia meraih tangan Kim Tan dan menggenggamnya erat. Kedua tangan itu kembali bertautan. Saling memandang satu sama lain dengan senyum bahagia menghiasi wajah mereka. Akhirnya, Eun Sang mengembalikan senyum Kim Tan. ^-^
Keesokan harinya, Kim Tan dan Eun Sang pergi sekolah dengan bergandengan tangan. Sembari meminum susu kedelai sebagai sarapan mereka. Kim Tan tak habis pikir, bagaimana Eun Sang bisa belajar sepanjang malam. Eun Sang berkata akan terasa aneh jika mereka melakukan hal lain disaat ujian akhir. 

"Coba pikirkan hal lain. Mari kita lihat bagaimana hasil ujianmu nanti", tantang Kim Tan. 

"Kau pikir aku takkan melihat nilaimu?", balas Eun Sang

"Kau jangan terkejut nanti", kata Kim Tan, Eun Sang mengangkat bahu, seolah berkata "lihat aja nanti". 

Eun Sang merasa tidak enak karena menginap di studio Myung Soo tanpa membayar. Sementara Kim Tan berpikiran berbeda, hal yang membuat ia merasa kesal sekarang ini adalah karena ia masih dibawah umur (belum dewasa).

Eun Sang binggung, apa maksudnya. Kim Tan berkata itu bisa berarti banyak hal. Eun Sang tak mengerti apa jeleknya belum dewasa. 

"Karena cinta anak yang belum dewasa terkesan cuma main-main", jelas Kim Tan. Eun Sang berkata tidak ada pilihan bertumbuh terus menjadi dewasa. 

"Tidak mau dengar alasan lain?", tanya Kim Tan seakan menggoda. 

"Tidak", jawab Eun Sang cepat dengan nada rada kesal. Lalu tersenyum, menyuruh Kim Tan mengangkat telponnya yang berdering. 
Kim Tan tersenyum dan menjawab ponselnya, "Ya. Ibu". 

Ny. Han bertanya tidur dimana Kim Tan semalam, "Ibu sangat mencemaskanmu". Sembari menelpon, Ny. Han tengah mengamasi barang-barangnya (Ny. Han mau kemana???).

Kim Tan mengaku tidur di studio Myung Soo, ia heran ibunya sudah bangun sepagi ini. Dengan wajah sedih Ny. Han bertanya jam berapa Kim Tan pulang kerumah, "Ibu mungkin tidak ada dirumah...". 

"Tidak apa-apa", ucap Ny. Han kemudian, "Baiklah. Berjuanglah untuk ujianmu. Dah", Ny. Han menutup telepon. 

Wajah Ny. Han sedih saat mengelus fotonya bersama Kim Tan kecil, lalu ia memasukan kembali foto itu ke dalam koper. Ny. Han menghela napas, menguatkan hatinya. Lalu menemui presdir Kim di ruang kerja. 

"Apa?. Apa yang kau katakan?", tanya presdir Kim terkejut. 

"Sebaiknya Kkita berpisah saja. Kita berpisah saja, Oppa", pinta Ny. Han

Presdir Kim menganggap Ny. Han sedang bercanda, mengira Ny. Han mabuk karena minum alkohol pagi-pagi begini. 

"Sebagai balasan karena telah menyakiti hati istrimu, masa mudaku tidaklah hebat juga. Sekarang, aku ingin melihat langit yang sebenarnya. Jadi, ayo akhiri saja". 

"Aku mengerti kalau apa yang sudah aku katakan menyakiti perasaaanmu. Tapi kau melakukannya saat Tan masih di sini?. Mengakhiri apa?". 

Ny. Han berkata saat ia memikirkan masa depan Tan, ia ingin putranya tetap tinggal disini menjadi bagian dari Jeguk. Tapi jika Tan tidak menginginkannya (menjadi bagian jeguk). Ny. Han akan mendukung keputusan Kim Tan. 

Presdir Kim marah, "Kata siapa?. Siapa yang memberimu hak?".

Ny. Han sadar tidak mempunyai hak, karena itu ia mengajak putus. Mereka tidak perlu menulis sesuatu diatas kerta (surat cerai), dan ia juga tidak mempunyai tabungan tersembunyi. Semuanya selesai, saat ia melangkah kaki keluar dari rumah ini. 

"Selamat tinggal presdir. Meskipun kita tidak mempunyai awal yang bersih. Aku mencintaimu", ucap Ny. Han tulus mencoba menahan tangisnya. 

Presdir Kim terkejut dengan keputusan Ny. Han. Lidahnya seakan kelu, tidak bisa berkata apa-apa. 

Presdir Kim mengantar Ny. Han sampai di pintu. Disana juga ada Spy Jung berdiri di tengah mereka. Untuk terakhir kalinya, pandangan Ny. Han mengitari sekeliling rumah dengan sedih. Ia baru menyadari tidak mempunyai foto bersama dengan presdir Kim.

Presdir Kim memalingkan wajahnya dengan angkuh. Ny. Han berkata akan memberitahu Kim Tan mengenai kepergiannya, ia yakin putranya itu akan mengerti.

"Mengerti apa?. Aku saja tidak mengerti", ucap presdir Kim (Ya, iyalah. Pola pikirnya menilai sesuatu hanya berdasarkan uang, untung rugi dan kekayaan. Tak akan mengerti bagaiman rasanya sakit hati). 

Presdir Kim menyuruh Spy Jung mengantar Ny. Han ke bandara. Ny. Han tentu saja kaget, "Bandara?. Kenapa aku harus ke bandara?. Aku cuma ingin pergi dari rumah ini!". 

Presdir Kim berkata, Ny. Han bisa datang kembali kerumah ini, kapanpun Ny. Han mau. Tapi ceritanya akan berbeda jika Ny. Han ingin pergi.

"Pergilah ke Amerika. Tinggallah di sana dan lihatlah langit Amerika sampai kau merasa lebih baik. Pergilah berbelanja sebanyak yang kau inginkan".

Ny. Han protes, "Aku bahkan tidak bisa bahasa inggris, untuk apa pergi ke Amerika?. Aku bahkan tidak bisa putus denganmu saat aku menginginkannya?". 

Presdir Kim menyuruh Ny. Han jangan menghubungi Kim Tan. Anak itu bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Jangan membuat mengkacaukan Tan, dan pergilah ke bandara dengan tenang. 

"Aku memberitahumu agar setidaknya kau bisa menjadi Ibu yang baik. Ass. Jung kawal dia", presdir Kim berbalik menuju ruang kerja. 

Ia bahkan tak peduli saat Ny. Han memanggil-manggil namanya, mengajukan keberatan atas keputusan sepihak presdir Kim.

"Presdir...Presdsir....Hei. Kim Nam Yoon!", teriak Ny. Han kesal.

Sopir memasukan koper-koper di dalam bagasi. Ny. Han berdiri gelisah. Suatu keberuntungan, disaat perhatian Spy Jung teralih kerena sibuk menelpon. 

Secara kebetulan sebuah taksi melintas di depah rumah. Tanpa pikir panjang, Ny. Han langsung lari menyetop taksi itu dan masuk ke dalam. 

Ny. Han sangat cemas dan minta sopir mempercepat laju taksi, karena Spy Jung mengikuti di belakang. 

Ny. Han berdiri di depan sekolah Jeguk dengan gelisah, sembari sibuk menghubungi ponsel Kim Tan. Sebuah mobil berhenti di belakangnya. Ny. Han tidak berani menoleh, takut jika itu adalah Spy Jung. 

Tapi yang keluar bukan Spy Jung, melainkan Young Do. Young Do membungkuk hormat mengucapkan salam. 

"Kau Young Do, kan?", tanya Ny. Han. 

"Ya", jawab Young Do merasa tidak enak, "Sedang apa anda disini?. Maafkan aku soal waktu itu....". 

"Young Do-ah", potong Ny. Han cepat, "Apa kau melihat Tan?. Ahjuma sedang terdesak sekarang. Bisakah kau mencari Tan?. Ini penting. Dia tidak menjawab ponselnya". 

"Anda mau pergi ke suatu tempat??", tanya Young Do terkejut.

Ny. Han berkata ia tidak mempunyai banyak waktu, ia tidak bisa masuk ke dalam sekolah  karena ada Ny. Ji Song, "Bisa tolong carikan, Tan?". 

Young Do berpikir cepat, ia membuka pintu mobilnya dan minta Ny. Han menunggu di dalam mobil. Tetaplah didalam mobil apapun yang terjadi. 

Young Do segera berlari masuk ke dalam sekolah, mencari Kim Tan. Kejadian 3 tahun lalu terulang kembali. Dulu, Kim Tan yang berlari mencari Young Do. Tapi Young Do tidak mau mengikuti Kim Tan, sekarang apakah Kim Tan juga melakukan hal yang sama seperti Young Do dulu?. 

Young Do akhirnya bertemu Kim Tan, "Tan. Sekarang Ibumu ada di depan sekolah. Pergilah!. Cepatlah pergi!". 

Kim Tan tertegun sejenak, akhirnya ia tahu apa maksud Young Do. Kim Tan bergegas, berlari menuju gerbang sekolah. Young Do ikut berlari mengikuti di belakang.

Begitu tiba di halaman sekolah, Ny. Han memanggil Kim Tan dari dalam mobil. Young Do membuka pintu mobil, Kim Tan mengucapkan terima kasih pada Young Do. Lalu mereka pun pergi. 

Sedetik kemudian, Spy Jung datang ke sekolah. Tapi mereka tidak menemukan siapa-siapa. Young Do bersikap biasa, seakan tidak ada yang terjadi. 

Kejadian ini membuat ingatan Young Do kembali ke 3 tahun yang lalu. Ia membayangkan ibunya berdiri didepan sekolah, sama seperti yang dilakukan Ny. Han tadi. Dalam bayangan Young Do, ia melihat ibunya dengan cemas bertanya pada setiap anak yang lewat, apakah mereka melihat Young Do. Tapi tidak ada satupun yang membantu dan bersikap tidak peduli. 

Young Do berjalan menuju kedai tteokbokki. Ia duduk di dekat dinding tulisan ibunya. 

"Bagaimana kabarmu, Young Do-ah?"

"Tidak baik", jawab Young Do dibawah tulisan ibunya.

"Kabarku tidak baik", sambung Young Do kemudian melaju diatas motornya.

Kim Tan dan ibunya berada di parkiran bawah tanah. Ia sedang menelpon sopir untuk segera datang. Usai menenutup telpon, Ny. Han bertanya apa ada yang mau datang. Kim Tan menjawab mobilku (mobil pemberian Kim Won). 

Ia lalu tanya apa Ny. Han benar-benar berpisah dengan ayahnya. Ny. Han membenarkan, tapi ia menekankan tidak ada yang berubah pada Kim Tan. Tan tetap anaknya dan anak presdir Kim. 

"Benarkah begitu?  Kalau begitu, kenapa ibu melarikan diri?. Kenapa para boduguard tadi mengejar ibu?", Kim Tan menuntut penjelasan. 

"Ayahmu mencoba menghentikan Ibu. Tapi sekarang, Ibu tidak mencintai Ayahmu lagi. Begitu juga dengan Ayahmu. Karena itu kami berpisah". 

Kim Tan tidak percaya, dan minta ibunya berhenti berbohong. Apa semua wanita di kejar bodyguard saat mereka berpisah, "Ibu melarikan diri tanpa membawa koper. Apa semua laki-laki mengejar pacar mereka dengan bodyguard?. Apa yang sudah ayah lakukan pada ibu?".

"Bukan begitu", Ny. Han berusaha meyakinkan Kim Tan. 

Mobil Kim Tan datang, ia segera menuntun ibunya masuk ke dalam mobil. Kim Tan minta ibunya tinggal dulu disuatu tempat, dan hubungi ia, begitu Ny. Han sampai disana. Tapi Ny. Han tampak bingung, enggan masuk ke dalam mobil. 
Melihat wajah ibunya yang binggung seperti itu, Kim Tan pun bisa menebak ibunya pergi meninggalkan rumah tanpa mempunyai tempat tujuan. Dengan wajah memelas, Ny. Han berkata tidak menyangka akan menjadi seperti ini. 

Kim Tan menghela napas dan menyarankan ibunya untuk sementar ini pergi ke hotel Young Do. Ia akan menghubungi ibunya nanti lalu pergi. Ny. Han bertanya kau mau kemana. Tapi Kim Tan terus pergi tanpa menjawab pertanyaan ibunya. 

Kim Tan menemui ayahnya, ia mengaku sudah bertemu dengan Ny. Han, "Aku sudah pernah bilang. Ibu itu wanitanya Ayah. Ayah seharusnya bertanggung jawab padanya!. Tapi, Ayah malah mencampakknya". 
"Mencampakan siapa?. Aku hanya menyuruhnya untuk mencari udara segar. Apa yang salah dengan itu?", ucap presdir Kim berkelit.

"Itu namanya mencampakkan, ayah. Aku akan bertanggung jawab atas ibu mulai sekarang". 

Presdir Kim berkata tidak akan tahan lagi dengan semua rengekan Kim Tan. Ia meremehkan dengan cara apa Kim Tan bertanggung jawab atas Ny. Han. 

"Dengan cara meninggalkan ayah. Aku akan meninggalkan rumah ini. Mulai sekarang, aku akan hidup sebagai bagian dari keluarga Ibu. Aku tidak membutuhkan ijin Ayah. Semua hal yang membuatku bahagia, adalah hal - hal yang  tak pernah Ayah ijinkan. Meskipun begitu, terima kasih sudah memberiku kehidupan, ayah". 

Kim Tan membungkuk hormat, memandang presdir Kim sedih. Presdir Kim terdiam. Semua orang kini pergi meninggalkannya. 
Di hari lain, Ny. Ji Sook menemani presdir Kim dirumah sakit. Ia berkata presdir Kim sudah berpura-pura sakit. Tapi baik Kim Tan, Kim Won dan wanita yang telah hidup selama 10 tahun dengan presdir Kim. Tidak dari satupun dari mereka yang datang menjenguk, "Hanya aku yang kau miliki sekarang". 

"Sepertinya begitu", sahut presdir Kim. Ny. Ji Sook bertanya selanjutnya, apa yang akan presdir Kim lakukan. 
"Apa lagi?. Jika hari ini mereka tidak datang, aku akan membuat mereka datang besok. Jika mereka tidak datang besok,  aku akan membuat mereka datang keesokan harinya.Kau uruslah ulang tahunnya Tan. Siapan seperti ulang tahun Won". 

Ny. Ji Sook keberatan seluruh dunia tahu kalau Tan adalah anak tidak sah dan presdir Kim ingin melakukan hal yang sama untuk Tan. Presdir Kim berkata, ia harus melakukannya karena seluruh dunia suda tahu, Tan adalah anak tidak sah. Presdir Kim memerintahkan agar pesta ulang tahun itu di buat pesta yang besar dan meriah.

Jelas sekali wajah tidak ikhlas tersirat di wajah Ny. Ji Sook, meski begitu mau tak mau ia harus mematuhi perintah presdir Kim. 

Kabar ulang tahun Tan, sudah sampai di telinga Kim Won. Untuk itu ia memanggil Tan keruangannya, bahkan menyuruhnya Tan duduk. Hm..kemajuan yang sangat pesat, biasanya Kim Won selalu tidak suka jika Kim Tan menampakan diri di perusahaan. 

Kim Won bertanya apa Tan sudah mendengar tentang ayah mereka yang masuk rumah sakit. Tan tentu saja tidak tahu dan kaget saat diberitahu, "Ayah dirawat dirumah sakit?. Kenapa?". 

"Sudahlah jika kau tak tahu. Kau tidak harus pergi,  jadi tak usah pergi. Dan jangan minta aku pergi bersamamu. Ini juga bagian dari kesepakatan", ujar Kim Won

(Mulai sekarang, Kim Tan harus menurut pada apa yang dikatakan Kim Won. Itu kesepakatan yang mereka buat). 

Kim Tan ingin tahu, apakah ayahnya masuk ke rumah sakit karena kesalahannya. Kim Won menegaskan itu bukan kesalahan Kim Tan. Kim Won juga mendengar tentang Ny. Han yang pergi dari rumah. Kim Tan mengiyakan. 

"Katakan pada ibumu, dia bisa tinggal di villa di Cheongdamdong", tawar Kim Won, "Ibumu membuat pilihan itu sebagian karena aku". 

Kim Tan tersentuh dan memandang Kim Won, "Hyung. Aku menyukaimu. Sebelum ibuku bisa masuk ke rumah itu, satu-satunya orang yang bisa aku andalkan diantara ayah dan ibu Jung adalah Hyung. Maafkan aku karena aku mengandalkanmu tanpa bertanya lebih dulu. Aku minta maaf untuk apa yang sudah aku katakan padamu". 

(Ny. Han tinggal bersama presdir Kim selama 10 tahun. Sementara umur Kim Tan 18 tahun. Itu berarti selama 8 tahun, Kim Tan tinggal dirumah itu lebih dulu, bersama presdir Kim, Kim Won dan Ny. Ji Sook). 

Kim Won merasa canggung, "Jangan minta maaf. Rasanya tidak nyaman". Kim Won menganti topik pembiaraan. Ia bertanya apa yang akan Kim Tan lakukan dengan pesta ulang tahun yang telah di siapkan oleh ayah mereka. Semua orang dikantor tengah membiarakan pesta itu. 

Kim Tan tak mengerti, "Apa maksudnya?". 

"Sepertinya Ayah sedang  mencoba menjinakkanmu. Ayah menyuruh kantor sekretaris menelpon semua wartawan dan pejabat tingkat tinggi", jelas Kim Won. 

Kim Tan tak habis pikir, ayahnya belum juga menyerah. Kim Won memberitahu, acaranya diadakan malam ini di Hotel Zeus, "Kau harus memilih. Jika kau tidak pergi, Ayah akan menjadi lelucon. Jika kau pergi...".

"Aku harus pergi", jawab Kim Tan cepat, "Aku akan pergi, kak. Kakak juga, harus datang". 

Kim Won tak berkomentar, yang berarti ia setuju dengan keputusan Kim Tan. Ia menyuruh Kim Tan pergi, karena ia sibuk. Kim Won kembali ke mejanya, dan Kim Tan jalan menuju pintu. 

"Selamat ulang tahun", ucap Kim Won tiba-tiba, menghentikan langkah Kim Tan. 

Kim Tan tentu saja terkejut, menerima ucapan selamat ulang tahun dari kakaknya yang dingin itu. Ia berbalik menatap Kim Won. Wajah Kim Won terlihat datar, tidak lagi dingin. Kim Tan tersenyum. 

Apakah ini tanda, Kim Won telah menerima adiknya???....

Kabar pesta ulang tahun Kim Tan cepat menyebar, begitu pula di sekolah. Dan saat ini Hyo Shin tengah memegang kartu undangan pesta ulang tahun Kim Tan. Ye Sol terburu-buru masuk keruangan penyiaran

"Lee Bo Na!. Aku baru saja dengar...".

"Ulang tahunnya Tan", sambar Bo Na cepat. Ye Sol heran Bo Na sudah mendengarnya. 

Bo Na menujukan ponselnya dan berkata baru saja mendapat telepon dari sekertaris Jeguk. Chan Young yang juga sedang memegang kartu undangan bertanya apa Hyo Shin akan datang. 

"Apa lagi yang bisa kulakukan saat ujian masuk kuliahku sudah selesai?. Aku akan menjadi perusak pesta", ucap Hyo Shin dengan gaya khasnya. 

"Hei, benar-benar!. Kau tidak boleh melakukannya. Kau tahu aku benci itu!. Kau mau mencium Yoo Rachel lagi?", tanya Bo Na tidak suka. 

Ye Sol pun bertanya apa Hyo Shin berkencan dengan Rachel. Hyo Shin pun langsung kikuk di buatnya. 

"Aku menentangnya. Aku menentangnya. Aku tak bisa membiarkan Yoo Rachel merebut orangku lagi!', ujar Bo Na sewot. (Apa ini karena Kim Tan putus dari Bo Na dan bertunangan dengan Rachel?). 

"Kau terdengar seperti punya pengalaman yang pahit". komentar Chan Young. 

Sadar bicara keceplosan, Bo Na pun pura-pura sibuk mengotak-atik ponselnya. Bertanya apakah Cha Eun Sang akan datang. Haruskah ia menelponnya. 

"Jangan berani-berani pergi ke pesta Tan. Aku akan mematahkan kakimu", ancam Chan Young. 

"Apa dia benar Yoon Chan Young?", tanya Hyo Shin. 

"Ya", jawab Bo Na menyanarkan kepalanya ke lengan Chan Young, "Bukankah dia sangat keren?". 

Hyo Shin tersenyum geli, seperti biasa Ye Sol hanya mendengus tak percaya. 

2 pria datang menjemput Eun Sang. Mereka berkata mendapat perintah untuk mengantar Eun Sang. Eun Sang heran, oleh siapa. 

Siapa?. dan kemana?. Ke tempat pangeran tampan berada. Kim Tan sedikit gelisah menunggu Eun Sang keluar ruang ganti. Tak lama pintu terbuka, Kim Tan berbalik dan terpesona melihat Eun Sang yang tampak cantik dengan gaun merahnya. 

Mulanya Eun Sang agak canggung, lalu ia tersenyum dan sedkit berlenggok. Kim Tan tersenyum dan menghampiri Eun Sang, "Kau cantik sekali".

"Bagus kalau kau tahu", jawab Eun Sang. 

Kim Tan berkata, ini sebagai ganti atas ongkos taksi yang pernah di bayarkan Eun Sang (saat Kim Tan diusir keluar rumah). 

"Aku masih belum bisa membayar 5 menit yang kubeli darimu", ucap Kim Tan. 

"Bayarlah hari ini. Hari ini, kita harus benar-benar berani. Kau bisa melakukannya?". 

Eun Sang mengangguk. Kim Tan mengulurkan tangan, "Ayo pergi". Eun Sang menyambut uluran tangan Kim Tan. 

Mereka lalu tiba di Hotel Zeus. Banyak wartawan yang sudah menanti. Kim Tan keluar dari mobil lebih dulu, yang langsung di sambut kilatan lampu kamera. Para wartawan meminta pernyataan Kim Tan. Tapi, Kim Tan tidak memperdulikan mereka. 


Eun Sang keluar dari mobil, berdiri berhadapan dengan Kim Tan diatas red carpet. Kilatan kamera terus mengarah pada mereka. Eun Sang terlihat takut, sadar kalau malam ini kemunculannya bersama Kim Tan akan menjadi topik hangat di seluruh negeri. 

"Takut?", tanya Kim Tan mengerti apa yang Eun Sang rasakan. 

"Sedikit", jawab Eun Sang. 

"Ini mungkin akan sulit. Meskipun begitu, mari kita hadapi". 

Eun Sang tersenyum, tanda mengiyakan. Keduanya bertatapan, saling menguatkan, saling memberi dukungan. 



END

Komentar : 
Lega melihat Eun Sang kembali ke sisi Kim Tan. Eun Sang serasa menjadi cinderlela malam ini, ada pangeran tampan disisinya yang akan melindunginya. Ini merupakan langkah berani yang harus mereka lakukan. 

Kim Won mempunyai andil besar kembalinya Kim Tan dan Eun Sang. Gunung es itu telah mencair, Kim Won kini telah membuka hati untuk adiknya yang selama ini ia acuhkan.

Young Do, Bad Boy satu ini memiliki hati yang baik. Jika bukan karena Young Do, mungkin Kim Tan tidak bisa bertemu lagi dengan Ny. Han. Young Do tahu betul bagaimana rasanya kehilangan seorang ibu, dan ia tak ingin hal itu terjadi pada Kim Tan. Meski hubungan mereka masih sulit dikatakan "Kembali bersahabat". 

Dalam episode ini, semakin terlihat rasa penyesalan dan kesepian yang dirasakan Young Do. Andai waktu bisa diulang, pasti Young DO akan lari mengikuti Kim Tan saat 3 tahun yang lalu. 

I Love his smile ... ^-^

2 comments:

  1. Gumawo mbak Nuri ;)
    Ditunggu ya kelanjutan'nya :)
    Semangat..... N ttp Sehat ya biar lancar nulis sinop'nya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin...makasih atas doanya...mungkin untuk selajutnya sinop the heirs agak telat. Mianhe...

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)