Pages - Menu

Sunday, February 24, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 9 Part 2


Joo Ri menerima sampel produk mie baru yang baru keluar dari laboratorium. Ia melihat Sol Joo berada di sekitar perusahaan, masuk ke kamar kecil. Joo Ri menggunakan kesempatan ini untuk membuat Sol Joo terkesan padanya. Ia menyusul masuk kedalam toilet menyapa dua pekerja wanita cleaning service, memberikan produk baru yang ia bawa. Joo Ri bilang produk ini baru dan belum dipasarkan. Jadi kalian yang pertama kali mencicipinya dan beri masukan padaku.  Apa anda yakin anda bisa memberikan ini pada kami?, tanya salah satu dari mereka. Joo Ri menjawab Kalian adalah orang yang bekerja paling keras disini. Tentu saja anda bisa mencicipinya pertama kali. Joo Ri sengaja mengeraskan suaranya.

Sol Joo keluar dari salah satu kabin toilet. Aku penasaran siapa tadi. Senang bertemu denganmu lagi, sapa Sool Joo. Joo Ri berpura-pura memasang wajah terkejut. Ke dua wanita pekerja memuji Joo Ri. Kami banyak bertemu dengan pekerja wanita tapi tak satu pun sebaik dan seramah dia. Siapa yang peduli dengan orang seperti kami. Kedua wanita pekerja pergi melanjutkan pekerjaan mereka ke lantai selanjutnya. Sol Joo terlihat semakin menyukai Joo Ri. Kurasa kau menghargai orang yang lebih tua. Joo Ri menunduk, tidak begitu. Sol Joo lalu mengundang Joo Ri untuk berkunjung ke rumahnya.

Do Hee duduk menunggu di rumah Sol Joo dengan wajah marah. Sol Joo bertanya pada bibi sejak kapan dia datang. Bibi bilang dia sudah menunggu anda lebih dari satu jam. Sol Joo duduk. Apa kau menunggu lama? Kenapa kau tidak menelponku terlebih dahulu?. Do Hee berteriak. Ini berbeda dari janjimu! Kau bilang kau meminta suamimu untuk mempromosikan suamiku. Bagaimana bisa kau mengatakan kebohongan besar seperti itu padaku?.

Sol Joo meminta Do Hee untuk tenang, ia akan menjelaskannya. Promosi Ki Moon telah disepakati beberapa hati yang lalu, tapi kasus penipuan yang menimpa Do Hee menjadikan hal itu urung dilaksanakan. Sebagian anggota club camelia merupakan istri para dewan direksi, mereka kehilangan uang dan bertengkar hebat di rumah. Jadi mereka tidak bisa mempromosikan Ki Moon dalam situasi ini, jelas Sol Joo.

Do Hee bilang ia juga korban, dan sama sekali tak mengetahui akan terjadi hal seperti ini. Sol Joo tidak tahu cerita yang sebenarnya dan tidak bisa membantu Do Hee. Dia bisa dipromosikan tahun depan, ucap Sol Joo kemudian. Do Hee kebali berteriak, Dia tidak butuh posisi sialan itu! Lebih baik suamiku menjalankan usaha keluarganya, dan keluar dari perusahaan. Sol Joo mengerti Do Hee merasa marah dan frustasi tapi perkataannya itu sudah berlebihan. Do Hee tak peduli, ia bahkan bisa bicara 10 kali atau 100 kali lebih kasar dari pada ucapannya tadi.

Do Hee emosi dan kehilangan kendali, "Saat di bangku kuliah, aku 10 kali lebih baik darimu. Tapi kau berhasil menggaet pria kaya dan hidupmu pun berubah, kau gadis yatim piatu". Sol Joo berdiri, matanya berkilat marah "Beraninya kau, apa yang barusan kau katakan?". Do Hee terkejut dengan ucapannya sendiri, "maafkan aku Sol Joo, aku salah bicara dalam keadaan marah. Aku seharusnya tak mengatakan itu betapapun marahnya aku. Maafkan aku". Sol Joo menyuruh Do Hee untuk keluar.

Do Hee masih berusaha menenangkan Sol Joo dan meminta maaf. Keluar...keluar dari rumahku sekarang juga, sebelum aku memanggil polisi, teriak Sol Joo meluapkan kemarahannya. Do Hee mengerti, ia pergi sebelum nyonya pemilik rumah mengusirnya lagi. Sol Joo terduduk, menarik napas panjang, memegang dadanya yang terasa sesak. 
(entah kenapa, saya berpikir sikap Sol Joo terlalu berlebihan jika menyangkut masa lalunya yang dibesarkan di panti asuhan).

Choon Hee pulang berbelanja, ia bersembunyi dibalik tembok, mengintip Hyo Dong yang tertawa bahagia bergandengan tangan bersama Ki Ok. Choon Hee mengira wanita itu adalah istrinya. Choon Hee memalingkan wajahnya saat mereka melintas, sambil berguman "Kenapa dia merayuku saat dia punya istri yang cantik begitu?. Kurasa dia seorang playboy".

Ki Ok menebak kakak iparnya itu telah mengetahui tanah 10 miliar yang dirahasiakan kakek selama ini. Hyo Dong menggeleng. Tidak aku juga baru mendengarnya kemarin lusa, dan aku terkejut melihat isi pesan videonya. Ki Ok meminta Hyo Dong untuk berpihak padanya. "Dibanding dengan kakak ku, aku memiliki banyak kekurangan. Tolong bantu aku. Jika aku mewarisi uangnya, aku akan memberimu 10%. Okay?". Hyo Dong bilang ia tak membutuhkannya. 

Di waktu yang lain. Hyo Dong datang ke Opera Cafe. Tak seperti biasanya, kali ini Choon Hee tak senang melihat kehadiran Hyo Dong. Apa yang membawamu kemari?, tanyanya sambil memasang koyo di pergelangan kakinya yang terkilir. Hyo Dong bilang ia datang untuk memperbaiki hak sepatu Choon Hee yang patah, ia terampil dalam hal itu. Choon Hee menjawab tak perlu. Jangan khawatirkan aku, pergilah urus saja istrimu yang muda itu!. Hyo Dong berbalik bertanya "istri muda?".


Kang Jin masuk, menyapa Choon Hee dan Hyo Dong. Aku tak mengira kita akan sering bertemu. Ia mengulurkan tangan mengajak bersalaman. Hyo Dong memasang wajah tak bersahabat. Choon Hee menggunakan kesempatan ini untuk membuat Hyo Dong cemburu. Ia mengajak Kang Jin untuk nonton film musikal di bioskop, seperti tawaran Kang Jin tempo hari. Hyo Dong terkejut, Kang Jin tersenyum lebar.

Choon Hee pamit ke dalam untuk berganti pakaian. Hyo Dong panik, "Tunggu, kau tidak bisa pergi menonton dengan kaki seperti itu. Lebih baik kau tinggal dirumah hingga sembuh".
Choon Hee menjawab itu bukan urusan Hyo Dong. Kau pikir kau adalah suamiku atau apa?. Hyo Dong terdiam, Choon Hee tersenyum manis pada Kang Jin permisi  ke dalam.

Hyo Dong bertanya pada Kang Jin. Apa hubungan kalian sedekat itu hingga kau bisa pergi menonton film bersama dia?.
Kang Jin bilang mereka bertetangga baik, penyewa gedung yang sama. Kau tertarik dengannya, ya kan?, tanya Hyo Dong
Kang Jin mulai usil, ia melihat ke belakang Hyo Dong "oh, ibu", serunya. Lama tidak bertemu, aku benar-benar menikmati mie kuah mu kemarin.

Hyo Dong kelagapan, panik,  ia tiarap bersembunyi di belakang kursi.
Kang Jin terus bicara seolah-olah ada nenek didepannya "kau pasti kemari mencari menantumu. Dia baru saja di sini. Oh, kemana dia pergi?. Ia melihat ke bawah meja. Hyo Dong meletakkan jari telunjuknya di bibir, meminta Kang Jin diam. "Oh, ibu dia memintaku untuk diam", ucap Kang Jin lagi.

Hyo Dong keluar dari bawah meja. Tanpa melihat ke depan ia langsung membungkuk "ibu, kau datang". Ia mengangkat wajahnya, dan sadar tak ada nenek disana.
Kang Jin tertawa, Kau mungkin bisa ketahuan olehnya jika kau tetap disini. Jadi pulanglah ke rumah. Hyo Dong kesal merasa dipermainkan, ia mencengkram kerah baju Kang Jin "kau baru saja membohongiku?".

Choon Hee keluar di saat yang tidak tepat, ia terkejut dan melepaskan cengkraman Hyo Dong. "ya ampun aku tak tahu kalau kau sekasar ini". Hyo Dong berusaha menjelaskan, Choon Hee memasang wajah judes dan tak peduli, ia mengajak Kang Jin untuk segera ke bioskop sambil menggandengkan tanganya ke lengan Kang Jin, mereka keluar.
Wajah Hyo Dong benar-benar kesal "Aku tahu kalau perempuan suka berubah-ubah, tapi ini terlalu tiba-tiba. Bukankah dia sedikit berlebihan?". Choon Hee balik ke dalam menyuruh Hyo Dong untuk segera pergi, ia akan menutup cafenya. Hyo Dong bernada tinggi "Ya...ya...Aku akan pergi". 

Bibi membakar kertas-kertas dihalaman, Chae Won baru pulang dan melihatnya. Ia bertanya apa itu. Bibi menjawab ibu mertua anda yang memintaku membakar ini. Chae Won melihat kertas yang sudah hangus terbakar itu, ia tahu itu adalah bukti-bukti yang ditemukan Young Ja di dalam koper miliknya. Chae Won berkata dalam hati, membulatkan tekadnya, " Sudah cukup. Aku tidak harus mencoba untuk menjadi orang yang baik, aku tidak perlu merasa bersalah ataupun malu. Cukup memberinya kejahatan dibalas kejahatan".

Di ruangan,  Chul Goo melihat brosur penjualan rumah di Eropa. Young Ja masuk tanpa mengetuk pintu, buru-buru ia menyembunyikan brosur. Young Ja mengajak Chul Goo untuk pergi ke makan malam, sekretarisnya telah memesan restoran yang bagus. Chul Goo bilang pada ibunya untuk pergi lebih dulu, ia akan pulang menjemput Chae Won. "Biarkan dia naik taxi, maksudku biar driver Kim yang menjemputnya", kata Young Ja. Chul Goo tidak mau, ia akan menjemputnya sendiri.

Joo Ri masuk ke ruangan Se Yoon, Kelihatannya kau pulang kerja lebih awal hari ini?, tanyanya. Se Yoon mengangguk, kau tidak minum malam ini?", tanya Se Yoon. Joo Ri bilang ia bukan pemabuk. Se Yoon menebak Joo Ri sedang berkencan "Kau bertingkah buruk dan aneh padaku waktu itu, apa kekasihmu membuatmu sakit hati?. Kau ingin aku berbicara dengannya?". Joo Ri nangis, lari keluar. Se Yoon bingung "Ada apa dengannnya?".
 
Kang Sook dan Do Hee bertemu di pintu gerbang rumah mie, mereka saling bertanya maksud kedatangan masing-masing. Kang Sook bilang ia menutup rumah makannya sejak kemarin. "Tidak heran. Kenapa kau harus menjual kaki babi saat ada warisan sebesar 10 milyar won?', sahut Do Hee. Kang Sook menyangkal, hal itu ia lakukan karena kesehatannya yang buruk dan usahanya yang berjalan lambat. Do Hee tetap tidak percaya.

Gantian Kang Sook yang bertanya, "Kau sendiri. Bukannya kau sangat membenci mertua kita? Kau juga selalu mual-mual setiap kali kau harus mengunjungi mereka. Tapi kudengar kau sering datang kesini akhir-akhir ini. "apa?", tanya Do Hee. Nenek keluar melihat mereka, ia menyuruh ke dua menantunya untuk masuk ke dalam.

Choon Hee duduk tenang menonton drama musical, Kang Jin bersikap sok romatis, ia menyuruh Choon Hee untuk fokus nonton film saja, sementara dirinya menyuapi Choon Hee dengan popcorn.  Choon Hee menolak, Kang Jin terus memaksa "Aku sudah menonton film ini dengan murid-muridku kemarin". Choon Hee bilang seharusnya Kang Jin menolak ajakannya, kalau ia sudah menonton film ini. Kang tertawa, bagaimana bisa ia menolak wanita yang mengajaknya berkencan.

Choon Hee bilang ini bukan kencan, ia hanya ingin keluar dan menghabiskan waktu. Penonton lain mulai merasa terganggu dengan suara ribut mereka. Kang Jin mengerti, terserah ini kencan atau menghabiskan waktu, nikmati saja ini, ucapnya sambil tetap menyodorkan popcorn. Choon Hee menolak. Aku tak ingin makan, kau habiskan saja semuanya. Kang Jin memaksa. Ayolah ini yang terakhir. Choon Hee meledak, ia menampik tangan Kang Jin, membuat popcorn berhamburan "Kubilang tidak. Kenapa kau terus menggangguku?". Choon Hee berdiri meninggalkan gedung bioskop, ia benar-benar, sangat- sangat kesal.

Kang Jin menyusul, menarik lengan Choon Hee "Ny. Yang, kau seharusnya tidak boleh pergi di tengah-tengah film, Itu membuang-buang uang". Itu karena Kang Jin berlaku tidak sopan padanya, "Kenapa kau harus terus memaksaku makan popcorn?. Aku bisa menuntutmu untuk pelecehan seksual".

Kang Jin tak terima, ia hanya membantu Choon Hee fokus nonton film, ia juga tak meraba-raba kaki atau tangan, "Apa yang membuatmu berpikir aku melakukan pelecehan seksual terhadapmu?". Choon Hee bilang Pelecehan seksual tidak terbatas pada kontak fisik, "Kau membuatku merasa dipaksa, dan itu pelecehan seksual!".  Kang Jin yang tebal muka justru menggoda Choon Hee, "Jadi maksudmu, aku membangkitkan hasratmu?".

Ki Ok datang menyapa Kang Jin. Choon Hee mengenalinya sebagai istri Hyo Dong. Rasa penasaran mendorong ia untuk bertanya "bukankah kau istri dari Oppa tukang listrik?". Ki Ok menjelaskan Hyo Dong kakak iparnya. "oh, begitu. Jadi saudara perempuanmu adalah istrinya?'. Ki Ok mengangguk "Benar. Tapi dia meninggal 20 tahun lalu". Mata Choon Hee membesar terkejut "apa? benarkah!".

 Chul Goo dalam perjalanan bersama Chae Won. Mereka akan pergi menemui teman Chul Goo yang mempunyai bisnis real estate. Ia sengaja tidak pergi kerestoran seperti janjinya pada Young Ja. Chae Won khawatir, ibu mertuanya akan marah pada mereka jika mengetahui hal ini.
Chul Goo ke Chae Won : Dia harus hidup tanpa kita sehingga dia bisa menyadari nilai dirimu. Aku akan terus melanjutkan ini tak peduli apa pun yang terjadi. Percaya saja padaku aku akan melindungimu.

Chae Won memijat kepalanya. Chul Goo bertanya "apa kau sakit?". Chae Won bilang ia sedikit sakit kepala. Aku akan baikan jika pulang dan beristirahat. Bisakah kau menurunkanku disini, aku bisa pulang dengan naik taxi, ibu sedang menunggu kita. Chul Goo tak setuju "Apa yang kau bicarakan? Makan malam ulang tahunnya tidaklah penting saat kau sakit begini". Mobil Chul Goo berbalik arah menuju rumah.

Di restoran yang sepi, Young Ja duduk melamun, melihat kue ulang tahun didepannya. Wajahnya cemberut, kesal, sedikit mabuk dan  juga mengantuk karena menunggu lama. Ponselnya berdering, terdengar suara Chul Goo "Ibu, kami tidak bisa datang. Makan malamlah dengan Joo Ri, Chae Won sakit kepala. Kami akan kembali ke rumah. Maaf, Ibu".

Young Ja merasa heran, karena Chae Won tiba-tiba sakit "Mungkin wanita jahat itu
melakukan pertunjukan untuk menipuku". (yang lebih dulu jahat itu siapa ya, nenek sihir Young Ja!). Young Ja menelepon Joo Ri, putrinya yang satu ini lebih parah, Joo Ri beralasan mempunyai urusan yang lebih penting, dan langsung mematikan hubungan telepon begitu saja.

Bagi Joo Ri, siapa yang lebih penting dari ibunya sendiri. Tentu saja Se Yoon, mereka pergi minum bersama. Se Yoon menyuruh Joo Ri pulang, mungkin saja ada sesuatu yang mendesak. Joo Ri menggeleng, "bukan apa-apa, jangan dipikirkan". Se Yoon bertanya,  "kenapa kau tadi tiba-tiba saja menangis?".

Joo Ri memberanikan diri untuk mengutarakan perasaannya "Aku sudah mencintaimu untuk waktu yang lama. Sebelum kau jatuh cinta dengan Eun Seol, aku sudah memiliki perasaan terhadapmu. Sejak itu, kau menjadi satu-satunya pria yang kucintai". Se Yoon hanya diam saja, mendengar pengakuan Joo Ri.

Chae Won terbaring di ranjang, Chul Goo masuk membawa obat. Chae Won meminta suaminya itu untuk menyusul Young Ja. Ponsel Chul Goo berdering, dari Hong Shik, teman Chul Goo yang memiliki bisnis real estate. Hong Shik meminta Chul Goo untuk datang ke kantornya dan melihat-lihat. "Apa kau baik-baik saja sendirian?", tanya Chul Goo. Chae Won mengangguk "Ya. Aku merasa lebih baik sekarang". Setelah Chul Goo pergi, Chae Won bangkit dari tempat tidur.

Young Ja meniup lilin, ia mengasihani dirinya yang merayakan ulang tahun sendirian, tanpa kehadiran anak ataupun kerabat dekat. Ia memotong dan memakan kue ulang tahun dengan tangannya, belepotan. Tanpa disadarinya, Chae Won berdiri dihadapannya dengan pandangan menantang.

Young Ja : Apa yang kau lakukan disini?. Kukira kau sakit.
Chae Won : Tidak seharusnya aku melewatkan pesta ulang tahun ibu mertuaku. Atau kau akan sedih.
Young Ja mencibir : sedih?. Aku tidak akan sakit kepala
jika aku tidak bertemu denganmu. Kau membuatku kehilangan nafsu makan, membuatku jadi sakit saraf. Selama tiga tahun terakhir, Aku bergantung pada obat-obatan karena dirimu. Obat jantung, obat tekanan darah,  gangguan kegelisahan. Aku telah meminum segala macam obat.

Chae Won berjalan mendekat, menunduk dan berbisik ke telinga Young Ja "Kalau begitu ibu harus dirawat dirumah sakit jiwa juga". Young Ja terkejut, meski mabuk ia masih bisa dengan jelas mendengar perkataan Chae Won "apa?". Chae Won menawarkan bantuan, "jika begitu, haruskah aku mengantarmu ke rumah sakit jiwa?".



END


4 comments:

  1. Hahaha... Chae won revenge is begin.. Nenek sihir young ja selamat menikmati..

    ReplyDelete
  2. Plis plis plis lanjutkan sampe akhir sinopnya :-D

    ReplyDelete
  3. ketika aktor n aktris senior ngumpul jadi satu cuma bisa bilang Horeeee haha.

    makin penasaran... liat spoiler2 episode selanjutnya dibikin nebak2 apa yang terjadi.... alur lambat tapi bikin penasaran.... Drama Rumah tangga emang complicated ya...

    ReplyDelete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)