Ditengah malam, Kakek masih terjaga, ia begitu sibuk menulis undangan untuk perayaan pabrik mie. Kakek menuliskan pesan disetiap undangannya. Ia meminta para undangan untuk menyempatkan waktu dengan menghadiri perayaan mie yang selenggarakan.
Pagi hari. Hyo Dong membuka pintu gerbang. Udara begitu segar. Meja dan kursi yang tersusun rapi, dan beberapa hidangan yang tersaji diatas meja. Di pekarangan, nenek tengah sibuk memasak dan menyiapkan hidangan.
Pagi itu kakek terlihat bahagia, kakek bercanda, bahkan memuji nenek. Kakek bertanya pada Hyo Dong apa Ki Choon, Ki Moon dan Ki Ok akan datang. Hyo Dong menjawab mereka akan datang setelah makan siang.
Mereka bertiga melihat keatas langit, Hyo Dong menebak mereka akan mendapat banyak tamu melihat burung yang bernyanyi di sekitar mereka. Kakek tuan Choi dan juga tuan Kim yang dulu bekerja di pabrik mie. Kakek penasaran bagaimana wajah mereka setelah 10 tahun tak bertemu.
Nenek mengingat saat pabrik mie memiliki pekerja lebih dari 10 orang, nenek bercerita bagaimana sibuknya ia menyiapkan makan siang dan snack untuk para pekerja yang memiliki nafsu makan besar. Mereka tertawa, pagi yang bahagia.
Kang Jin datang ke Opera Cafe dan melihat Choon Hee yang tengah berdandan. Kang Ji memuji Choon Hee yang terlihat mempesona dan memiliki kulit yang cantik. Choon Hee bertanya maksud kedatangan Kang Jin. Kang Jin sedikit berbasa-basi. Choon Hee tetap fokus pada wajahnya, "katakan apa yang kau inginkan dan cepat pergi dari sini, dan berhenti mengatakan hal-hal tak penting".
Kang Jin tersenyum malu, ia bermaksud meminjam satu botol Kimchi pada Choon Hee. Kang Jin mulai memuji dirinya "meski penampilan ku terlihat seperti orang barat, sebenarnya aku sangat tradisional dan tak bisa makan nasi tanpa kimchi". Kang Jin berjanji besok akan mengganti kimchi yang ia pinjam.
Choon Hee memandang kesal Kang Jin "aku tak punya". Choon Hee mengungkit kejadian saat Kang Jin tak bersedia membantunya membersihkan tumpukan salju dijalanan. Choon Hee mengibaratkan Kang Jin seperti buah yang terlihat manis di luar, tapi terasa terasa pahit di dalam "dan aku sangat benci dengan tipe orang seperti itu".
Kang Jin mencoba protes, Choon Hee mengacuhkannya. Ponsel Choon Hee berdering, ia mengangkatnya. Sol Joo memberanikan diri bebicara dengan Choon Hee. Choon Hee sangat senang mendengar suara Sol Joo. Ia bertanya kenapa baru sekarang menghubunginya. Sol Joo meminta maaf karena beberapa persoalan. Sol Joo menanyakan kabar Choon Hee. Choon Hee mengajak mereka ketemuanan. semula Sol Joo ragu, tapi akhrinya ia setuju.
Se Yoon memegang kepalanya yang terasa pusing, lalu mengambil botol obat. Tapi tak jadi karena akan membuat ia ketergantungan. Se Yoon meraih ponselnya dan menghubungi Young Ja.
Chae Won berada dimobil bersama Young Ja. Chae Won bertanya "kita akan pergi kemana ibu?"
Young Ja : kita akan bertemu dengan seseorang yang sangat ingin kau jumpai, kau akan mengetahuinya setelah tiba disana.
Mereka berdua masuk kesebuah cafe. Chae Won terkejut melihat Se Yoon yang menunggu mereka. Se Yoon memegang kepalanya yang pusing.
Young Ja ke Chae Won : kau pasti senang setelah lama tak berjumpa dengannya, kenapa kau berdiri saja seperti patung.
Young Ja meminta maaf datang terlambat. Se Yoon berpaling melihat Chae Won. Chae Won tak berani menatap Se Yoon, ia hanya menunduk. Young Ja menyuruh Chae Won duduk.
Young Ja ke Se Yoon : apa alasan membuat pertemuan ini?
Se Yoon menatap tajam Young Ja : kau bertanya karena memang kau tidak tahu? melibatkan seseorang yang tidak tahu apa-apa dalam urusanmu hingga menyusahkanku, memperlakukan seseorang seperti orang bodoh.
Chae Won memotong perkataaan Se Yoon. Se Yoon menyuruh Chae Won untuk tetap diam jika tidak tahu apa-apa.
Se Yoon : aku katakan dengan sangat jelas. Jika kau tidak segera meminta maaf padaku saat ini, maka aku akan menuntutmu.
Young Ja terkejut : bocah ini, tak tahu sopan santun! Sebenarnya tak mudah untukku datang kemari. Di negara Korea ini, ibu mertua mana yang bersedia bertemu dengan pria yang menjadi selingkuhan menantunya. Alasan aku kemari bersama wanita ini, karena aku menganggap dia sebagai putriku sendiri bukan menantu. Kita perjelas segalanya dan selesaikan sampai disini.
Young Ja terus mengoceh, tanpa memberikan Se Yoon kesempatan bicara. Chae Won mencoba menenangkan Young Ja. Se Yoon menuduh mereka berdua bekerja sama untuk merekayasa kebohongan ini. Young Ja melihatkan foto-foto yang ia simpan pada Se Yoon.
Se Yoon melihat foto-foto dia bersama Chae Won, ia terkejut. Young Ja berada di atas angin, ia menantang Se Yoon untuk menuntutnya. Foto-foto ini sebagai bukti Chae Won dan Se Yoon berselingkuh, dan Se Yoon pasti tahu siapa yang akan menang. Young Ja berdiri, melangkah pergi. Chae Won memanggil Young Ja, mengejarnya dari belakang.
Young Ja mengatakan pada Chae Won, ia tak ingin Chae Won menjadi menantunya lagi. Ia menyuruh Chae Won keluar dari rumah dan tinggal dirumah orang tuanya, karena ia merasa jijik melihat wajah Chae Won.
Chae Won terkejut dan bilang keluarganya tak mengetahui masalah ini. Young Ja mengatai Chae Won pengemis yang menumpang hidup di rumah ibu mertuanya, ia menyuruh Chae Won untuk diam dan segera mengemasi barang-barangnya, dan pergi.
Usai mengatakan hal itu, Young Ja masuk kedalam mobil dan menguncinya dari dalam. Chae Won mengetuk kaca mobil, berusaha untuk bicara dengan ibu mertuanya. Young Ja tak peduli. Mobil berjalan meninggalkan Chae Won.
Se Yoon melihat kejadian itu dan menghampiri Chae Won "kau baik-baik saja? Setelah melihat kejadian ini, aku berpikir ada sesuatu yang terjadi. Tidak kah semua ini terasa aneh? pikirkan baik-baik".
Chae Won masih terpaku di tempatnya dan tak menghiraukan perkataan Chae Won. Ia melangkah pergi meninggalkan Se Yoon.
Sol Joo datang duduk di restoran menunggu kehadiran Choon Hee.
"onnie, sudah lama sekali". Choon Hee sangat senang melihat Sol Joo, ia merentangkan tangannya bersiap menerima pelukan Sol Joo. Sol Joo tersenyum dan tetap duduk di tempatnay, ia menyuruh Choon Hee duduk. Choon Hee benar-benar senang bertemu Sol Joo. Ia memegang tangan Sol Joo "Onnie, aku sangat merindukanmu, aku sering bermimpi tentangmu". Sol Joo menarik tangannya "begitukah?".
Choon Hee : sekretarismu bilang kau tak mengenalku, aku pikir kau telah banyak berubah, aku sungguh kecewa mendengarnya.
Sol Joo : berita yang kau dengar itu pasti salah. Semalam aku baru saja mengetahui kau datang mencariku.
Choon Hee : ah tentu saja, meskipun semuanya telah berubah, kau tak mungkin berubah, benar?. Itu adalah bukti bagaimana kita pernah tinggal bersama di panti asuhan melewati pasang surut kehidupan.
Sol Joo : pelankan suaramu!
Choon Hee : hah?
Sol Joo : kau lihat banyak orang disini.
Choon Hee melihat kesekeliling : ah, iya, maaf onnie. Aku sungguh senang bertemu dengan onnie, ini seperti mimpi.
Choon Hee mengeluarkan sebuah kotak dan memberikannya pada Sol Joo, isinya pin-pin cantik berbentuk pita. Sol Joo senang menerimanya. Choon Hee " aku menyimpan ini dan memikirkan onnie. mungkin bagi onnie ini adalah barang murahan, tapi tolong diterima karena aku tulus memberikannya". Sol Joo tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
Sol Joo : setiap kali mengalami hal sulit, aku selalu membuka hadiah ini, dan yakin suatu hari akan bisa memberikan hadiah ini pada onnie. Aku selalu menguatkan diriku setiap kali mengalami masa-masa sulit.
Choon Hee memegang tangan Sol Joo "Terima kasih, jika bukan karena onnie, aku tidak tahu apakah aku akan berada disini hari ini. Setiap kali memikirkan hal buruk, aku selalu melihat fotomu dan mengingat kenangan kita bersama. Aku menguatkan diriku, dan melupakan segalanya.
Sol Joo menarik tangannya (lagi!) "kau mengalami masa-masa sulit?"
Choon Hee : ketika aku pergi ke Amerika, aku berkeliling seperti wanita gila, aku mengalami banyak hal di usia muda, bagaimana mungkin aku tidak gila?. Tapi Onnie, seseorang bisa menjadi sangat kuat. Setelah melalui hal itu selama sehari, dua hari, satu bulan, dua bulan, satu tahun, dua tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun. Aku berhasil melaluinya.
Choon Hee mengalihkan pembicaraan dan menanyakan kabar suami Sol Joo. Choon Hee juga mendengar kabar Sol Joo yang memiliki seorang putra, pasti wajahnya sangat tampan. Sol Joo sengaja tak menjawab pertanyaan Choon Hee, ia bertanya apa Choon Hee yang berniat tinggal di korea. Choon Hee membenarkan, ia membuka cafe di kota Paju.
Sol Joo memberikan Choon Hee amlop berisi berlembar-lembar uang 5 juta won. Choon Hee terkejut dan bertanya untuk apa. Sol Joo meminta Choon Hee kembali ke Amerika dan memulai hidupnya dari awal, jika kurang maka ia akan memberikan lagi. Choon Hee merasa tersinggung
Choon Hee marah : Onnie kau benar-benar berubah. karena aku ingin bertemu, kau berpikir aku akan meminta uang seperti seorang pengemis?.
Sol Joo : Choon Hee bukan seperti itu.
Choon Hee : Tentu saja wanita terpandang seperti mu tak ingin terlibat dengan wanita miskin seperti diriku. Di dunia ini angsa cantik akan berkumpul dengan kelompoknya dan angsa buruk rupa akan berkumpul dengan kelompoknya. Kita hidup terpisah seperti itu.
Sol Joo : bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu? Aku memberikan itu karena sangat mencemaskanmu.
Choon Hee : Aku terlalu polos. Aku datang kesini karena merindukan Onnie setelah 30 tahun tidak bertemu. Masih ada hal yang harus ku kerjakan.
Choon Hee bangkit dari tempat duduknya "aku senang bertemu denganmu, Onnie. Hidup dengan baik". Sol Joo memandangi kepergian Choon Hee, ia tak menyangka perbuatannya membuat Choon Hee tersinggung. Air mata tergenang di pelupuk matanya.
Choon Hee keluar dari cafe dengan perasaan marah, berkali-kali ia menghela nafas "betapa ingin aku bertemu dengannya selama 30 tahun, memperlakukan aku seperti seorang pengemis, semakin aku memikirkannya, aku merasa diriku benar-benar kotor".
Kakek meminta Hyo Dong untuk menghubungi Ki Choon, Ki Moon dan juga Ki Ok. Nenek bertanya apa Chae Won akan datang, Hyo Dong menjawab Chae Won akan datang bersama menantu Kim.
Pertama Hyo Dong menelpon Ki Choon. Hyo Dong bertanya kenapa Ki Choon belum datang. Ki Choon menjelaskan rumah makan mereka mendapat banyak pesanan, dan saat ini ia sangat sibuk, besar kemungkinan ia tidak bisa datang menghadiri perayaan 100 tahun pabrik mie.
Ki Moon menelepon Do Hee, ia bertanya kenapa Do Hee belum pergi ketempat kakek. Do Hee berkata ia akan datang terlambat, saat ini ia sedang berkumpul dengan para anggota member club yang ia bentuk. Ki Moon menyuruh Do Hee pergi duluan, saat ini ia sedang menghadiri rapat penting. Setelah menutup telepon, Do Hee mengomel "kenapa harus ada perayaan di hari sepenting ini?".
Ki Ok berbaring di sofa dengan selimut tebal menutupi tubunya, ia batuk-batuk. Ponselnya berdering, Ki Ok sengaja tak menjawabnya saat melihat nama di layar ponsel. Ia menarik selimut hingga menutupi kepalanya.
Hyo Dong memberitahu kakek Ki Ok tak menjawab teleponnya. Kakek mulia kesal, Nenek menenangkan kakek, Ki Ok pasti akan datang tepat waktu. Kakek bertanya bagaimana dengan Ki Moon. Hyo Dong menjawab mungkin ia tidak datang karena ada meeting di kantornya, tapi Do Hee berjanji akan segera datang saat urusannya telah selesai. Hyo Dong juga mengatakan tentang Ki Choon yang tidak bisa datang karena menerima banyak pesanan. Yach tentu saja kakek marah mendengarnya.
Chae Won mengemasi pakaian dan memasukkan kedalam tas. Ponsel Chae Won berdering. Chae Won menjawabnya, Hyo Dong bertanya apa Chae Won akan datang bersama Chul Goo, karena saat ini kakek dan nenek sedang menunggu. Chae Won menahan tangisnya, ia berkata akan datang sendiri. Hyo Dong menebak Chul Goo yang sibuk bekerja di kantor. Chae Won membenarkan. Hyo Dong meminta Chae Won cepat datang sebelum acara di mulai.
Chul Goo yang baru pulang dari kantor, melihat tas Chae Won. Ia bertanya untuk apa tas itu. Chae Won bilang pada Chul Goo akan pulang ke rumah orang tuanya. Chul Goo bertanya "kenapa, apa yang terjadi?'. Young Ja langsung masuk ke dalam kamar "ibu yang menyuruhnya pulang kerumah orang tuanya, ibu melakukan ini untuk kebaikanmu".
Chul Goo marah karena Young Ja mulai menyulitkan hidup Chae Won "ibu, kau mulai lagi, belum cukup kah ibu menyulitkan hidupnya dari dulu hingga sekarang, ibu hanya melampiaskan dendam padanya". Chul Goo menggandeng tangan Chae Won "jika begitu, kami berdua akan pindah".
Young Ja menunjukkan foto-foto senjatanya. Chul Goo bertanya apa ini. Chae Won mulai menangis. Chul Goo bertanya pada Chae Won "apa yang terjadi?".
Young Ja menjawab pertanyaan Chul Goo "mereka berdua menjalin cinta dibelakang kita. Ibu mengetahuinya ketika saat ia meminta cerai, ibu merasakan ada sesuatu, itu sebabnya kenapa ibu bersikap seperti ini. Orang-orang mengatakan jangan baik kepada seorang pengemis. Saya telah melakukan hal terbaik dengan membawa putri dari rumah mie yang tumbuh tanpa seorang ibu. Dia membayar keberuntungan yang ia terima dengan sebuah pengkhianatan". Itu sebabnya mereka bilang pendidikan keluarga sangat penting.
Chae Won terisak : ibu dapat menghukum saya seperti yang ibu inginkan, tetapi jangan beritahu keluargaku, ibu.
Young Ja dengan wajah jeleknya : Aigo, bahkan di tengah-tengah semua ini kau tidak ingin mengecewakan keluargamu?. Betapa hebatnya dirimu!!!
Chul Goo berteriak marah "ibu, tolong diam". Ia bertanya pada Chae Won "apa ini nyata?".
Young Ja masih saja ikut campur "kenapa kau bertanya, itu adalah bukti nyata di tanganmu". Chul Goo berteriak sekali lagi menyuruh Young Ja menutup mulutnya. Young Ja mengerti, ia akan menutup mulutnya.
Chul Goo bertanya sekali lagi pada Chae Won ia ingin mendengar penjelasan langsung Chae Won. Chae Won tak bisa menjelaskan apa-apa, ia hanya bisa menangis dan meminta maaf. Chul Goo merasa terpukul "pertama kali aku bertemu dengan pria ini di pulau Namhae, aku merasa tatapannya yang tidak biasa".
Chul Goo menguncang bahu Chae Won " bagaimana bisa, bagaimana bisa kau melakukan ini padaku, kenapa?".
"aku tak tahu, aku tidak ingat, aku tidak tahu hal apa yang telah aku lakukan. Hari ini aku akan pergi dan tinggal di rumah orang tuaku. Jika kau telah memutuskan, hubungi aku".
Young Ja "bukankah sudah di putuskan, setelah semua ini apa lagi yang dibutuhkan selain perceraian".
Chae Won : aku mengerti
Chul Goo menahan tangan Chae Won " kau tidak boleh pergi. Siapa yang memutuskan untuk bercerai?"
Young Ja kelabakan, ia meminta Chul Goo untuk berpikir objective, dan mengendalikan emosinya.
Chul Goo membanting tas Chae Won, ia bicara dengan nada tinggi. "jika kita berpisah, kau akan pergi ke sisi pria itu?. Kenapa aku harus menceraikanmu? demi kesenangan siapa?. Kamu, tak akan aku biarkan pergi selangkah pun dari sisiku. Aku akan membuatmu berada terus disisiku sampai kau meninggal.
Young Ja memegang kepalanya yang pusing, rencana jahat yang ia buat untuk memisahkan Chul Goo dan Chae Won gatot alias gagal total.
Nenek terlihat sibuk masak di dapur. Hyo Dong datang berniat membantu nenek karena belum ada tamu yang datang. Nenek bertanya kapan Chae Won datang. Chul Goo menjawab Chae Won akan datang sendiri, karena menantu Kim ada urusan di kantor. Nenek begitu ingin bertemu Chea Won karena sudah lama tak bertemu. Hyo Dong berniat memberitahukan tentang kondisi Chae Won, tapi ia mengurungkannya karena nanti nenek pasti akan mengetahuinya.
Nenek mematikan kompor, pergi keluar mengecek keadaan. Hyo Dong mencicipi masakan yang nenek buat. Hyo Dong terdiam sejenak melihat makanan yang ada diatas meja. Muncuk ide dikepalanya (ah...pasti ingin menemui Choon Hee).
Choon Hee melampiaskan kekesalannya dengan minum alkohol. 2 pria masuk kedalam cafe. Choon Hee meminta maaf karena hari ini ia tidak bisa melayani pelanggan karena hari ini ia sedikit mabuk. 2 pria itu tak mau pergi, mereka minta Choon Hee memberikam bir dan menemani mereka minum, salah satu dari mereka mengedipkan matanya.
Choon Hee meminta mereka pergi, ia sedang tidak mood melayani para
pelanggan hari ini. Salah satu dari pria itu marah karena Choon Hee menggunakan
bahasa informal padanya. Ia berdiri dan menendang meja. Mereka berkata Choon Hee hanya melayani pria berduit, dan menolak melayani pria seperti mereka. Choon Hee membenarkan "ya, aku tidak menjual minuman ku kepada pria seperti kalian, cepat pergi!!!!
Salah satu dari pria itu mengepalkan tangannya, ingin memukul Choon Hee. Hyo Dong melihat. Bukannya takut atau berteriak, Choon Hee menantang "pukul aku, pukul aku". Kedua pria itu terkejut melihat Choon Hee yang berani. Choon Hee semakin mendekatkan wajahnya, pria itu mendorong tubuh Choon Hee. Choon Hee terjatuh kesakitan.
Hyo Dong berlari membantu Choon Hee berdiri. Hyo Dong menyerahkan makanan yang ia bawa pada Choon Hee. Ia mengepalkan tangannya dan memasang kuda-kuda, bersiap bertarung dengan pria itu. Hyo Dong melayangkan tinjunya, tapi melesat dan tersungkur di sofa. Choon Hee menyemangati Hyo Dong "oppa kuat". Hyo Dong melayangkan tinjunya, tapi pria itu lebih dulu menendang kaki Hyo Dong, tepat di tulang keringnya. Hyo Dong kesakitan memegangi kakinya. Tapi ia tetap berusaha kuat di depan Choon Hee.
Satu tinju melayang tepat di wajah Hyo Dong yang langsung merobohkanya. Ke dua pria itu pergi begitu saja setelah membuat keributan. Choon Hee panik melihat Hyo Dong yang tak terbaring di lantai, tak bergerak "ah..oppa!...oppa!...apa yang harus kulakukan".
Se Yoon berjalan mondar-mandir di ruangannya. Dengan otak pintarnya, ia membuat kesimpulan " Seorang ibu mertua yang tidak menyukai menantu perempuannya dan menginginkan mereka bercerai. Mengurung menantu perempuannya yang sehat ke rumah sakit jiwa. Lalu, ia melarikan diri dari rumah sakit jiwa, mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatannya. Setelah itu, ibu mertua menipulasi keadaan. Menantunya yang tidak mengetahui apa-apa, percaya dengan semua perkataan ibu mertuanya dan merasa bersalah".
Chul Goo merasa stress. Ia melampiaskannya dengan minum alkohol. Chae Won menghampiri Chul Goo dengan membawa beberapa tas. Chae Won meminta Chul Goo untuk berhenti minum. Chul Goo menyingkirkan tangan Chae Won, Chul Goo setengah mabuk. Chae Won mengutarakan maksudnya untuk pulang ke rumah orang tuanya. Tinggal bersama Chul Goo disaat seperti ini hanya akan menyakiti mereka berdua.
Chul Goo tetap bersikeras, selama Chae Won hidup ia akan terus membuat Chae Won berada di sampingnya, selamanya. Ia tak akan membiarkan Chae Won pergi sejengkal pun dari rumah ini. Ia berencana membalas pengkhianatan Chae Won padanya. Chae Won mulai menangis dan mengatakan Chul Goo kejam.
Chul Goo bangkit dari tempat duduk, memegang bahu Chae Won "kau mengatakan aku keja. Aku bahkan tak pernah bermimpi kau melihat pria lain. Aku bertekad untuk tidak membohongimu dengan ribuan kali rasa penyeselan. Siapa yang jahat!. Kau menginjak-injak hatiku yang tulus, siapa yang lebih jahat! Kau Tahu.
Chul Goo melemparkan gelas ke dinding. Chae Won berteriak ketakutan. Ia refleks memegang lehernya. Suara pecahan gelas itu mengembalikan ingatan Chae Won saat ia bertengkar dengan Chul Goo serta pecahan gelas yang melukai lehernya.
END
mana nih kak kelanjutannya? ditunggu ya...
ReplyDelete