Kecelakaan menyebabkan Kang Seok harus menjalani operasi. Saat sadar, ia hanya mengucapkan satu kata "ibu". Dokter yang menangani Kang Seok menjelaskan kecelakaan yang dia alami, menyebabkan otak bagian depan mengalami masalah yang mengakibatkan bahasa, pengetahuan serta daya ingat Kang Seok menurun.
Anak yang tengah dibicarakan ternyata sedang menonton tayangan berita yang membahas tentang hubungan Jepang dan Korea. Kang Seok berkonsentrasi penuh, memicingkan matanya memperhatikan bibir reporter yang bergerak bicara. Kang Seok membuka mulutnya, tapi tak ada suara yang keluar.
Jae In masuk, mematikan tivi "Matamu melotot keluar, kau bahkan tidak mengerti". Kang Seok menatap Jae In. Jae In grogi di pandang seperti itu "kau benar-benar tampan". Tangannya bergerak memegang pipi Kang Seok, mencibutnya. Kang Seok segera menyingkirkan tangan Jae In, mengelus pipinya yang kesakitan. Jae In bahagia "ini bukan mimpi. Terima kasih banyak. Tidak bisa dipercaya anak ini sungguh didepan mataku!. Aku janji akan bersikap baik, mendengarkan ibuku. Aku hanya berdoa untuk mengucapkan terima kasih".
Kang Seok menatap Jae In dengan pandangan heran. Jae In bilang ia sangat senang bertemu dengan Kang Seok, "Kau tidak suka bertemu denganku? Cobalah tersenyum.
Senyum".
Jae In menarik bibir Kang Seok, membuat senyuman "Aigoo, kau bahkan lebih imut saat tersenyum! Ulangi namaku. Bok Jae In!". Kang Seok tak merespon, Jae In menghela napas "Kau akan menjadi bisu saat begini. Sekarang, ucapkan setelah aku. Bok Jae In cantik!". Kang Seok hanya memiringkan kepalanya. Jae In memegang tangan Kang Seok "Ah, menyedihkan. Aku akan menjagamu mulai sekarang. Jangan khawatir. Mengerti? Laki-laki macam apa yang punya tangan selembut ini?".
Kim Pal Do minta maaf, seharusnya ia lebih hati-hati menyetir. Ny. Bok meminta Pal Do untuk tenang, bocah itu sendiri yang berlari ke mobil mereka, bahkan polisi menganggap ini murni kesalahan Kang Seok. Pal Do bertanya tentang biaya rumah sakit yang mahal, dengan santai Ny. Bok bilang tidak masalah, ia akan memotong gaji Pal Do..(hahahha). Pal Do shock mendengarnya.
Ny. Bok bertanya bagaimana dengan orang tua Kang Seok, "apa kau sudah menemukannya?". Pal Do menggeleng. Ny. Bok menyuruh Pal Do untuk mengeluarkan Kang Seok dan membawa ke rumah. "Anda akan mengangkat dia sebagai anak, nyonya?, tanya Pal Dok. Ny. Bok bilang ia belum gila hingga mengangkat anak tanpa asal usul yang jelas. Ia akan membawa Kang Seok ke panti asuhan jika dalam sebulan tidak juga menemukan orang tuanya.
Gi Soon duduk meringkuk di ranjang. Ruangannya terisolisir dari pasein lainya serta mendapatkan penjagaan yang ketat. Terlihat Gi Soon dalam keadaan yang menyedihkan, tangan dan juga kakinya diikat. Seorang dokter masuk. Gi Soon bertanya apa dia telah menemukan anaknya, Lee Kang Seok. Dokter bilang mereka masih mencarinya, karena itu ia minta kerjasama Gi Soon dalam perawatannya.
Gi Soon berteriak "Aku tidak gila, aku normal". Dokter memberi kode pada perawat untuk memberi suntikan. Gi Soon memberontak, tapi ia tak berdaya, 2 perawat memegang tubuhnya "Suntikan itu membuatku tidak lapar dan tidur sepanjang hari!. Tidak bisa berpikir dengan kepalaku. Aku merasa seperti orang mati. Seperti orang mati. Dalam hitungan detik, ia tak sadarkan diri. Hwang Jung Shik menyaksikan kejadian itu dari luar ruangan.
Dokter menolak, Jung Shik bilang ini untuk ketenangannya sendiri, ia merasa bersalah dan hanya inilah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan. Dokter pun menerima amlop yang diberikan Jung Shik, ia berjanji akan merawat Gi Soon dengan baik (membuat gila, maksudnya).
Jung Shik melaporkan pekerjaanya pada Se Kwang. Satu masalah mereka beres, "dia bukan lagi menjadi urusan kita, kan?, tanya Se Kwang. Jung Shik membenarkan "Bahkan orang normal pun akan berakhir menjadi orang gila saat mereka disuntik dengan obat itu setiap hari".
Terlihat Se Kwang yang kini telah pindah ke apartemen yang lebih besar dan mewah. Bi Ryung memberi ucapan selamat atas pengangkatan Se Kwang sebagai jaksa. Se Kwang mulai berubah, ia tak senang dengan kedatangan Bi Ryung, "aku akan meneleponmu setelah acara berakhir, pulanglah". Bi Ryung tak mengerti, ia merasa Se Kwang mulai menghindarinya, dan tak menjawab panggilan teleponnya "Kenapa tiba-tiba jadwalmu
sangat sibuk sekali?. Kau bertemu wanita lain, kan? Siapa dia?, wanita jalang mana yang kau temui?".
Se Kwang tak mau berdebat, "kunci pintunya, dan tinggalkan dipintu depan", ia pergi dan melemparkan kunci di atas meja. Bi Ryung menahan kesal "Apa-apaan dia? Sekarang dia memperlakukanku seperti sampah?".
Peresmian acara pengangkatan jaksa baru, Se Kwang mendapatkan tugas sebagai jaksa di kantor kejaksaan wilayah Seoul, diresmikan tanggal 27 februari 1998.
Di kursi undangan, Jo Sang Deuk duduk bersama Jaksa Kwon. Mereka membahas tentang Se Kwang. Sang Deuk meminta secara khusus pada Direktur untuk memasukkan Se Kwang kedalam Tim Khusus Agen 1 bersama dirinya, tapi Se Kwang lebih memilih masuk ke dalam Tim Khusus Agen 2.
Jaksa Kwon bilang sebaiknya Sang Deuk berhati-hati pada pemula, "Perhatianmu biasanya dikhususkan pada UPS yang lebih tinggi. Sang Deuk tahu, ia bilang karena ia sekarang menjabat sebagai kepala tim, maka ia mempunyai ambisi baru, "kau akan mengerti saat kau mendapat promosi suatu hari nanti". Wajah Jaksa Kwon terlihat kesal. Sang Deuk pindah tempat duduk saat melihat salah satu kenalannya.
"Pria di sebelah sana bernama Jo Sang Deuk. Dia baru saja di promosikan menjadi Kepala Tim Khusus Agen 1. Dia punya sponsor, pria dari Jingogae yang berbisnis pasar gelap di Myungdong yang bermain hebat dalam sektor pinjaman pribadi. Kau bisa membuat berita jaksa korup dan mengungkap pihak misterius tentang pinjaman sektor pribadi".
Acara pengangkatan jaksa baru selesai, mereka berfoto bersama. Sang Deuk menghampiri para juniornya, ia mengundang mereka itu berkumpul dan makan malam pada pukul 10. "dimana makan malamnya?", tanya Jaksa Kwon. Sang Deuk tak menjawab, ia pergi sambil berbicara di telepon. Dari pembicaraanya, Sang Deuk meminta Ny. Bok mengatur jamuan makan malam untuk para jaksa junior.
Ny. Bok dalam perjalanan pulang, di kursi belakang Kang Seok tertidur pulas. Jae In terlihat bahagia, ia memandangi wajah Kang Seok tanpa berkedip. "Menjauh darinya, Kau selalu meneteskan air liurmu kapan saja kau melihat sesuatu yang baru!", bentak Ny. Bok. Jae In tak peduli, ia tampak sangat takjub dan bahagia memperhatikan bentuk wajah Kang Seok.
Sang Deuk dan para jaksa junior masuk ke restoran Ny. Bok, mereka disambut 3 wanita.
Jaksa Kwon datang bersama wartawan Go. Mereka menebak tempat ini terkait dengan pria dari Jingogae. Pemilik restoran ini menangani pinjaman pribadi, mungkin dia salah satu bawahan dari pria Jingogae. Kemungkinan 70-80 %, sumber uang Sang Deuk berasal dari tempat ini. "lalu, apa kau bisa melakukannya?", tanya jaksa Kwon. Wartawan Go bersemangat, ia sudah mati kehausan karena berita besar dan tidak ingin terus mengejar ekor orang lain selamanya.
Ruangan jamuan makan. Sang Deuk bersulang dengan para jaksa junior. Ny. Bok masuk, bergabung bersama mereka. Ny. Bok terlihat sangat akrab dengan Sang Deuk. Jaksa Kwon duduk disebelah Se Kwang, memperhatikan prilaku Ny. Bok.
Ia berbisik pada Se Kwang, "Yang perlu kau perhatikan dari rumah ini bukan wine, tapi wanita itu. Pria di sebelah sana (Sang Deuk) menjebakku, dan wanita itu bekerja sama dengannya, aku akan menjelaskannya nanti". Ny. Bok seperti sadar, ia tengah diperhatikan jaksa Kwon.
Kang Seok mengambil rubik yang terletak di meja, mulai memainkannya. Guru les matematika Jae In merebut dari tangannya. Sambil mulai mengotak atik rubik, ia meminta Jae In untuk membacakan dasar-dasar matematika mulai dari pengertian himpunan bilang prima dan campuran. Mata Kang Seok bergerak-gerak, ia memperhatikan guru les yang mengotak-atik kubus rubik sementara telinganya mendengarkan ucapan Jae In.
Jae In menyelesaikan tugas yang diberikan, guru les memeriksa. Ia mengeluh tak ada satupun yang benar dari 10 pertanyaan yang ia berikan, jika begini terus nilai Jae In akan terus merosot maka Ny. Bok akan membunuhnya. Guru les Jae In memberikan contoh jawaban, Jae In tak mendengarkan, baginya yang terpenting saat ini mengisi perutnya yang kelaparan. Sementara Kang Seok mengambil rubik dilantai. Tak sampai satu menit, ia berhasil menyelesikan susunan kubus rubik dengan sempurna.
Kang Seok berjalan keluar, ia mendengar guru les yang memberikan pertanyaan pada Jae In tentang dasar matematika, "aku tak tahu", jawab Jae In. Kang Seok berbicara sendiri, ia menjawab semua pertanyaan guru les dengan benar. Semua yang ia dengar dan ia lihat, tertanam otomatis di otaknya.
Kembali keruang jamuan makan. Sang Deuk setengah mabuk, beberapa wanita menemani para jaksa junior itu minun. Sang Deuk bicara pada Se Kwang, ia mengejek Jaksa Kwon yang berhasil dikalahkan Se Kwang pada sidang pertama kasus pembunuhan Lee Joong Man, sejak saat itu jaksa Kwon dipermalukan oleh seluruh jaksa. jaksa Kwon menahan kesal, ia meminta Sang Deuk berhenti bicara.
Sang Deuk tak peduli ia bilang pada Se Kwang untuk tidak dekat-dekat dengan gelandangan seperti jaksa Kwon, karena orang seperti dia tidak mempunyai masa depan yang baik. "hidup itu seluruhnya tentang hubungan, kau mengeri maksudku, kan?". Se Kwang mengerti ia akan mengingatnya.
Jaksa Kwon keluar ruangan dengan wajah super kesal, di toilet ia bertemu dengan Pal Do. Ia bertanya tentang pria dari Jingogae. Pal Do menjawab tidak tahu, tapi kau benar-benar penasaran, kau bisa menaruhnya dalam list pencarian. "apa?", tanya jaksa Kwon tak mengerti. Pal Do bilang seorang jaksa pasti bisa mengetahui tersangka yang bersembunyi.
Jaksa Kwon merasa tersinggung, ia meninju perut Pal Do, tak hanya itu, ia juga membenamkan wajah Pal Do kedalam wastafel. Ia mengancam akan menyiram wajah Pal Do dengan air panas jika tidak mengatakan siapa sebenarnya pria dari Jingogae itu dan apa hubungannya dengan jaksa Jo Sang Deuk. "kenapa kau melakukan ini padaku?, anda tidak akan mendapatkan apapun darinya", jawab Pal Do.
Jaksa Kwon semakin marah, ia menjambak rambut Pal Do, orang yang dijambak tentu saja mengerang kesakitan.
Ny. Bok berdiri didepan pintu "Jika anda punya pertanyaan, seharusnya anda bertanya padaku", ucap Ny. Bok. Mereka berdua berbicara di ruangan terpisah. Ny. Bok bilang meski ia mendapatkan pinjaman pribadi dari pira Jingogae, tapi ia tak mengetahui secara pasti siapa itu pria Jingogae. Dia bukanlah orang yang mudah ditemui, beberapa orang bilang ia hanya orang asing yang memiliki password Amerika, ada juga kabar yang menyatakan pria itu telah meninggal.
Ny. Bok bertanya apa tujuan jaksa Kwon mencari pria Jingoge. "Aku punya pinjaman pribadi, dan dia mengadukannya pada Departemen Kehakiman. Membuatku disingkirkan dari promosi menjadi kepala", jelas jaksa Kwon. Ny. Bok tak mengerti, kenapa pria Jingogae harus melakukannya. Jaksa Won bilang ini karena Jo Sang Deuk membencinya, sebagai sponsor pasti pria Jingogae melakukan apa saja permintaan Sang Deuk.
Sang Deuk muncul "Imajinasimu liar sekali! apa aku harus repot-repot melakukan perbuatan itu hanya untuk menyingkirkan pecundang menyedihkan sepertimu?". Jaksa Kwon mencengkram kerah Sang Deuk, "kau pikir aku tidak tahu kalau kau yang memanipulasi keadaan". Sang Deuk menantang, "bawakan buktinya". Se Kwang membawa jaksa Kwon keluar. Jaksa Kwon mengamcam Sang Deuk akan mendapatkan balasannya.
Sang Deuk tertawa keras, kini tinggal Ny. Bok bersama Sang Deuk. Ny. Bok merasa sedikit khawatir karena jaksa Kwon menaruh curiga pada mereka. Sang Deuk meminta Ny. Bok untuk tenang "Kariernya sudah tamat. Ngomong-ngomong, sampaikan terima kasihku pada Pria dari Jingogae. Uang yang terakhir kali yang ia pinjamkan sangat berguna".
Jae In keluar pekarangan mencari Kang Seok, "tampan bodoh, kau dimana?". Kang Seok mendengar 2 orang bicara diluar, ia memanjat tembok, mendengarkan pembicaraan Jaksa Kwon dan Se Kwang.
Jaksa Kwon : Badan Pengawasan Departemen Kehakiman akan menyiapkan promosi dengan Tim Khusus Agen 2 tempat kau berada. Operasi kali ini akan memberantas para jaksa korup. Diantara target pemeriksaan, Jo Sung Deuk termasuk salah satunya.
Se Kwang : lalu, tempat ini akan menjadi target pemeriksaan.
Jaksa Kwon : iya, karena dana rahasia Jo Sung Deuk mungkin berasal dari sini. Dia tampak sangat menyukaimu. Dia sangat ingin kau masuk kedalam timnya. Ini akan mudah bagimu. Aku akan melaporkannya ke media jika sudah waktunya. Kau menangani serangan terakhir.
Se Kwang : aku tidak tahu, kenapa aku harus terlibat dalam persaingan kalian berdua.
Jaksa Kwon : kenapa tidak, bukankah kita sekutu yang sudah di sumpah?. Terikat oleh darah Lee Kang Seok.
Se Kwang terkejut, ia melihat ke kanan kiri. Se Kwang kepala Kang Seok yang muncul di balik tembok. Se Kwang bilang mereka sudah berjanji untuk menghapus semua perbuatan mereka setahun yang lalu. Jaksa Kwon membenarkan, tapi hal itu tidak bisa kau hapus meskipun kau mencobanya. Kita sudah mendapatkan banyak hal dengan mengorbankan bocah itu. Selama kau tidak lupa dengan ikatan khusus kita, aku akan tetap menutup mulutnya.
Terdengar suara genteng yang pecah, Se Kwang memanjat tembok. Ia melihat bocah laki-laki yang wajahnya tersungkur mencium tanah. Jae In tertawa geli melihat Kang Seok bergerak-gerak seperti bayi belajar merangkak. "Apa seseorang mendengarkan pembicaraan kita?", tanya jaksa Kwon. Se Kwang bilang hanya anak kecil, jangan khawatir.
"hei bangun, bangun kubilang!", ucap Jae In. Kang Seok membalik badanya, berbicara "Kita sudah mendapatkan banyak hal dengan mengorbankan bocah itu:, ia mengulang-ulang ucapannya, bola matanya bergerak-gerak. Jae In terkejut sekaligus senang mendengar Kang Seok yang tiba-tiba berbicara "si tampan bodoh. Apa kau baru saja bicara? Katakan lagi, lagi! Ayolah!". Kang Seok kembali diam, tidak merespon hanya bulu matanya yang berkedip-kedip.
Bi Ryung menghiasi apertemen Se Kwang, ia bernyanyi gembira memberi ucapan selamat pada Se Kwang. Ia memberi Se Kwang kado, isinya 2 cincin berpasangan, Bi Ryung mengajak Se Kwang untuk menikah, "kelihatannya sangat menyedihkan jika seorang wanita melamar seorang pria. Tapi kau di luar jangkauan ku, dan aku telah melepas harga diriku sebagai seorang wanita".
Bi Ryung memasangkan cincin ke jari Se Kwang "Aku tidak bilang kita harus segera menikah. Kudengar, jaksa yang baru diangkat itu target populer untuk kencan buta. Ini caraku untuk menandai milikku. Dia pacarku, tidak ada seorang pun yang boleh menyentuhnya!".
Se Kwang menatap Bi Ryug dingin, ia melepas cincin dijarinya, membuanganya ke dalam aquarium. Bi Ryung tampak terluka, Se Kwang memilih untuk mengkhiri hubungan mereka, jika terus di lanjutkan mereka berdua tidak akan bahagia.
Bi Ryung menangis, "omong kosong macam apa ini?, Tidak akan bahagia?. Apa kau tidak bisa memikirkan alasan yang lebih baik dari itu?". Se Kwang bilang tak apa gunanya alasan yang bagus untuk putus. Bi Ryung berkata dalam hidupnya, ia telah mencurahkan segalanya untuk Se Kwang, bahkan membunuh seseorang. Semua itu ia lakukan, karena ia mempercayai Se Kwang. Bi Ryung berteriak "kau segalanya bagiku".
Se Kwang membalas teriak'an Bi Ryung, "kau telah mendaptkan imbalannya, lebih dari yang sepantasnya kau terima. Hubungan kita hanya bisnis. Saat kita bekerja sesuai alurnya, kita lebih memilih uang daripada cinta. Bi Ryung benci dengan cara Se Kwang, katakan saja jika dia sudah bosan padanya, "berpura-pura bersikap baik hingga akhir". Se Kwang mengelak, "Bukan karena aku bosan padamu. Aku hanya merasa jika kita terus melanjutkannya, mungkin akhirnya aku akan bosan".
Plak....sebuah tamparan mendarat di pipi Se Kwang. "haruskah aku berterima kasih, karena kau membuangku sebelum kau bosan padaku?. Se Kwang diam saja, merasa pantas menerima tamparan. Aku akan mengawasimu baik-baik. Siapa yang akhirnya kau nikahi dan hidup bahagia selamanya!". Bi Ryung pergi dari apartemen Se Kwang dengan hati hancur.
Se Kwang terduduk lemas di kursi, matanya memancarkan kesedihan. Mungkin jauh dalam lubuk hatinya, ia menyimpan cinta untuk Bi Ryung. Tapi ia harus melakukannya, karena tak ingin Bi Ryung akan menyusahkan hidupnya suatu hari kelak.
Lanjut ke Sinopsis Incarnation of Money Episode 3 Part 1
Q tnggu part 2.a ya. . .
ReplyDeleteGomawo
Ga nyangka kalo ceritanya sebagus ini.. Epic sinopsis.. Serasa nonton langsunggg..pic nya juga banyakk..😄. Thanks yaa.. Ditunggu kelanjutannya mbaa 😊
ReplyDeleteCeritanya keren... Mba nuri semangat terus buat sinopnya ya.. Berasa nonton sendiri baca sinopnya mba nuri
ReplyDeletesumpah ya_demi apapun_q pling suka genre drama yg kaya gini_kang seok amnesia tp jdi jenius gitu.._penasaran m klanjutanya!!!!q tggu klanjutannya nuri_semangat menulis:D
ReplyDeleteiya, ternyata ceritanya keren yah,,,waktu liat spoiler-nya sih males banget deh...ya ampun,,,,ditg part 2-nya yah....gomawo...
ReplyDeleteMbakk nuri di bulan maret ada drama baru judulnya 'The Virus' .. Denger" cuma 10 episode .. Kl mbak nuri ada waktu tolong bikin sinopsisnya ya mbak hehe :D
ReplyDeleteInsya Allah ya, ndak bisa janji. bikin 2 sinopsis aja dah keteter, apa lagi 3. Tapi kl emang ceritanya menarik & bagus, akan saya pertimbangkan. Thanks ya udah mampir. :)
Deletesaya selalu menantikan sinopsis ini.. semangat nulisnya y mbak.. klo bisa post tiap hari,hahaha..
ReplyDelete