Pages - Menu

Wednesday, February 20, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 9 Part 1


Chae Won menyelinap masuk diam-diam ke gudang basement. Young Ja tak menyadari kehadiran Chea Won. Setelah menemukan koper yang ia cari, ia segera menutup pintu dan menguncinya dari luar. Chae Won panik berteriak memanggil Young Ja. Teriakannya itu membuatnya mengingat sesuatu. Satu persatu ingatan Chae Won kembali. Ia ingat dengan jelas sikap jahat ibu mertua dan segala penderitaan yang telah ia alami selama 3 tahun menjadi istri Chul Goo. Chae Won benar-benar marah "aku tak akan pernah memaafkannya, tidak akan pernah!".

Young Ja menemukan artikel skandal perselingkuhan Chul Goo dan juga pengajuan surat cerai di koper Chae Won. Young Ja segera menyembunyikannya begitu Chul Goo masuk kedalam kamar. Chul Goo bertanya dimana istrinya saat ini. Young Ja menjawab tidak tahu, ia bukan pengasuh Chae Won.

Chul Goo tak percaya, ia mencemaskan kondisi Chae Won yang kurang sehat. Chul Goo bertanya apa yang telah dilakukan ibunya. Young Ja tak terima di tuduh seperti itu, ia tak melihat Chae Won sejak pulang dari kantor, dan kenapa dirinya yang harus selalu disalahkan setiap kali terjadi sesuatu pada Chae Won.

Chul Goo memanggil nama Chae Won disetiap sudut rumah. Joo Ri meminta Chul Goo diam, ia tak bisa tidur. Chul Goo bertanya apa kau melihat Chae Won. Joo Ri bilang, kakak iparnya itu bukan anak kecil, mungkin dia berjalan-jalan keluar. Chul Goo bicara dengan nada tinggi "siapa yang akan keluar berjalan-jalan di jam segini?". "kalau begitu, telpon saja dia", ucap Joo Ri kemudian. Chul Goo mengatai Joo Ri bodoh, ia panik seperti ini karena Chae Won meninggalkan handphonenya dirumah.

Chul Goo menelpon Hyo Dong bermaksud untuk mengecek Chae Won, namun Hyo Dong lebih dulu bertanya tentang keadaan putrinya. Chul Goo menyadari istrinya tidak berada disana, ia bilang Chae Won sudah tidur. Hyo Dong berkata ia tidak akan duduk diam jika mendengar putrinya mendapat perlakuan buruk lagi. Jika itu terjadi maka, ia akan membuat mereka bercerai, meski Chae Won tak menginginkannya. Chul Goo berjanji hal itu tak akan terjadi, hubungan Chae Won dengan ibu mertuanya mulai membaik. Hyo Dong mengangguk, ia akan mempercayai perkataan menantunya. 

Wajah marah Hyo Dong berganti senyuman saat mengingat hari indah yang lalui bersama Choon Hee. Flashback ke beberapa jam yang lalu saat Choon Hee dan Hyo Dong berada dalam mobil box mie. Hyo Dong mentraktir Choon Hee makan, sebagai permintaan maaf karena salah bicara dan juga tanda terima kasih karena Choon Hee selalu bersedia mendengarkan curhatannya tentang Chae Won.

Hyo Dong membawa Choon Hee makan di restoran mahal. Choon Hee mengajak Hyo Dong untuk pergi kerumah makan yang lebih mura. Hyo Dong menolak, ini pertama kalinya kita makan bersama, aku ingin mentraktirmu yang terbaik. Choon Hee tersenyum senang dan juga tersanjung.

Mereka memesan 2 steak, Hyo Dong  memotongkan daging steak Choon Hee. Lucunya, justru Hyo Dong nampak kesulitan melakukannya, ia berdalih pisaunya tumpul. Choon Hee tersenyum melihat ekspresi Hyo Dong. menyuapkan potongan daging pertamanya untuk Hyo Dong. Tidakkah ini lebih terasa enak karena aku menyuapinya?, tanya Choon Hee. Hyo Dong mengangguk dengan mimik bahagia.

Choon Hee berterima kasih pada Hyo Dong. Terima kasih. Kau pasti menghabiskan uang banyak, aku menikmatinya. Hyo Dong tersenyum "Terima kasih telah makan siang bersamaku. Aku sungguh merasa senang makan bersama wanita cantik seperti Ny. Yang, bahkan tidak ingat bagaimana aku memakan steaknya". Choon Hee tersanjung, sampai ia tak melihat anak tangga di depannya.

Choon Hee mengerang kesakitan, pergelangan kakinya terkilir dan hak sepatunya patah. Hyo Dong panik, ia menyentuh pergelangan kaki Choon Hee. Choon Hee mengaduh kesakitan.  "Kelihatannya serius. Kau harus menemui dokter. Kau bisa berdiri?", tanya Hyo Dong. Choon Hee mencoba berdiri, tapi hal itu semakin membuat kakinya terasa sakit. Hyo Dong berbalik memberikan punggungnya "naiklah". Choon Hee menolak. Hyo Dong mengulangi perkataannya "Naiklah, aku akan menggendongmu sampai tempat parkir".  

Di dalam kamar, Choon Hee tersenyum melihat hak sepatunya yang patah "Dia punya sisi romantis tidak seperti penampilannya". 

Se Yoon memeriksa beberapa tugas pekerjaan kantor. Ia ingat perkataannya pada Chae Won kemarin malam. Apa sesuatu terjadi padanya lagi? Kenapa aku merasa tidak enak?. Chul Goo menelepon Se Yoon, menanyakan keberadaan Chae Won, "apa kau sedang bersama istriku?". Se Yoon tak mengerti kenapa ia harus bersama istri seseorang ditengah malam begini. Sesuatu terjadi dengannya? Apa dia diusir keluar lagi?, tanya Se Yoon. Chul Goo bertanya balik, "apa maksudmu?".

Se Yoon bilang kemarin malam ia melihat Chae Won kemarin. Chul Goo memperingatkan Se Yoon untuk terakhir kalinya. Jika kau ikut campur urusan keluargaku lagi, kau akan menyesal. Tapi, kau yang menelponku terlebih dahulu, balas Se Yoon. "benar, tapi kau membuatku jengkel. Kau lebih baik berhati-hati".

Se Yoon menutup teleponnya. Mungkinkah dia berkeliaran dalam cuaca dingin begini?
Ia berdiri dan bergegas mengambil jaket. Se Yoon sadar dan bertanya pada dirinya sendiri "Apa yang sedang kulakukan sekarang?". Ia menggantung kembali jaketnya, wajahnya cemas. 

 Chae Won menggigil kedinginan. Dengan tenaga tersisa, ia mencoba memanggil seseorang di luar. Chul Goo bertanya pada bibi, Ada pesan dari istriku?. Bibi bilang tidak ada. Chul Goo mengacak rambutnya "kemana dia pergi?". Bibi melihat sekeliling "tuan, Jangan ceritakan pada siapa pun kalau aku yang mengatakan ini pada anda. Ibu anda pergi ke bawah menuju basement untuk mencari koper istri anda. Mungkin istri anda mengikutinya kesana. Chul Goo berteriak "Kenapa baru sekarang kau mengatakannya padaku?, Chae Won, Chae Won".

Chae Won berdiri mendengar seseorang datang "Aku disini. Tolong keluarkan aku!". Chul Goo cepat-cepat membuka membuka pintu gudang. Badan Chae Won lemas, ia jatuh pingsan di lengan Chul Goo. Chul Goo bertambah panik "Chae Won! Chae Won!. Sadarlah, Chae Won!".

Chul Goo menerobos masuk ke kamar Young Ja tanpa mengetuk pintu. Bagaimana bisa ibu melakukan itu?. Bagaimana bisa ibu mengurung Chae Won di basement dalam cuaca dingin begini?. Apa ibu ingin membuatnya mati kedinginan?. Young Ja tak mengerti tuduhan Chul Goo, "siapa yang mengunci siapa dibasement?". Chul Goo bilang itulah sebabnya ia memutuskan pindah ke luar negeri. "aku tak bisa membiarkan dia tinggal bersama ibu".

Young Ja pergi ke kamar Chul Goo. Ia melihat Chae Won menggigil kedinginan di balik selimut. Young Ja bertanya pada menantunya "apa aku yang menguncimu di basement?". Chae Won diam tak menjawab. Young Ja mengulangi pertanyaannya. Aku tak berpikir ibu melakukannya dengan sengaja, jawab Chae Won. Young Ja bertanya lagi "apa maksudmu, itu artinya ya atau tidak?". "Bagaimana bisa dia mengatakan kau melakukan itu,di hadapanmu", jawab Chul Goo.

 Young Ja pusing. ia bersikeras bukan dia pelakuya. Ia menuduh Chae Won sengaja mengarang kebohongan. Chul Goo tak tahan lagi "Seberapa jauh lagi hingga ibu akan merasa puas?. Berapa jauh?. Aku kecewa pada ibu!". Chae Won menegur Chul Goo "Jangan bicara pada ibumu seperti itu. Komohon hentikan, aku tidak apa. Tenanglah". Chul Goo memuji Chae Won yang masih bersikap baik dan tidak menyimpan dendam pada Young Ja.

Young Ja tak berkutik, kali ini dia yang terpojok. Chae Won batuk-batuk. Chul Goo pergi mengambil obat demam, meninggalkan mereka berdua. Apa kau berniat untuk mendorong penghalang diantara putraku dan aku?
Chae Won : Aku tidak berkata kalau kau mengunciku di basement.
Young Ja : Beraninya! Oh, benar. Kurasa kau mengikutiku  ke basement untuk mencari kopermu. Tidak ada yang spesial di dalamnya. Bahkan sekarang aku bisa membawakannya padamu.
Chae Won : Tidak perlu. Hal-hal yang penting semuanya berada di dalam kepalaku.
Young Ja bertanya dengan nada lebih rendah "Maksudmu ingatanmu sudah kembali?".  Chae Won diam, memandang sekilas. Wajahnya menyimpan kemarahan.

Young Ja kembali ke kamarnya dengan wajah penasaran sekaligus ketakutan. "Jadi apa maksud dari rubah licik itu? Apa dia sudah memulihkan ingatannya atau belum?".

Sebuah mobil berhenti di depan rumah kediaman keluarga Kim. Se Yoon berdiri memandang rumah besar di depannya. Rasa cemas yang ia rasakan, menuntunnya hingga kemari "Semua lampunya mati. Apa dia sudah pulang?". Se Yoon menertawai dirinya sendiri "Ada apa dengan ku? Apa yang kulakukan disini di tengah malam seperti ini?".

Di ruang tengah, Chae Won berdiri memandang foto Young Ja, rasa benci dan marah bercampur dalam hatinya. Ketakutan yang kurasa saat malam aku dimasukkan ke rumah sakit. Bagaimana bisa aku melupakannya?. Aku akan membalaskan dendam padamu. Aku tidak akan pernah memaafkanmu.

Pagi hari. Nenek protes pada kakek tentang ladang gandum bernilai 10 miliar. Ia telah menjadi istrinya selama 50 tahun, tapi tak mengetahui sama sekali jika kakek memiliki rahasia. Tak bisa di percaya kau memeras 5 juta won pada anak-anak saat kau memiliki 10 miliar. Pria tua yang licik. Berikan saja aku satu milyar. Tidak, satu persen saja dari uangmu. Aku ingin menghabiskan uang untuk membeli apapun yang ku mau sebelum aku mati. Kakek meminta nenek diam. Lebih baik kau makan saja sarapanmu.

Hyo Dong diam tak berkomentar, kakek bertanya "Ngomong-ngomong, kenapa kau tidak mengatakan apa-apa?". Hyo Dong menggeleng. Ayah memiliki harta senilai 10 milyar won? Tidak, aku tidak mempercayainya. Apa kau bilang kalau aku berbohong?, tanya kakek. "bukan begitu", jawab Hyo Dong. Nenek bilang pada menantunya "kau bahkan telah melihat sendiri akte tanahnya. Dan juga, Ki Moon telah memeriksa surat-suratnya". Hyo Dong membenarkan, tapi ia masih ragu-ragu.


Kang Sook berubah bersikap manis dan genit pada mantan suaminya, ia bahkan menyuapi Ki Choon daging sapi panggang. Kau kejam padaku saat aku menganggur. Tapi sekarang setelah aku mungkin mewarisi tanah ayahku, kau berubah sikap?, tanya Ki Choon. Kang Sook bilang dia tidak bermaksud begitu, sebenarnya ia selalu ingin bersikap baik pada Ki Choon seperti hari ini. Tapi karena hidup susah, mau tak mau aku melakukannya demi kebaikanmu sendiri. Jika kau memendam rasa sakit hati lupakan, okay!. Ia juga mengingatkan Ki Choon untuk tidak berubah pikiran meski telah bercerai, mereka masih satu tim.

Kang Sook memberi ponselnya pada Bo Reum "Ini saatnya kau memberi salam pada kakek, Kau tidak lupa dengan apa yang sudah kita praktekkan sebelumnya, kan!". Bo Reum bermain mata pada kedua orang tuanya. Ia melakukan tugasnya dengan baik.

Hal sama juga dilakukan Do Hee, ia mencoba memberi salam pada kakek tapi jaringannya sibuk. Ki Moon bersiap pergi kerja, "kau benar-benar berkulit tebal", ucapnya. Do Hee tak peduli. Aset 10 miliar ada di jangkauan kita, aku tak peduli apa yang orang katakan. Rasa malu itu bersifat sementara, tapi keberuntungan besar itu bersifat abadi. Kau juga harus melapisi hatimu dengan baja. Ki Moon bertanya apa kau juga memintaku harus keluar dari perusahaan dan membuat mie.

Do Hee bilang itu tak masuk akal. Kau akan menjadi Direktur Eksekutif. Aku menelponnya kemarin dan memintanya untuk kembali ke Korea segera. Aku akan menebus kerugianku dengan cara apapun. Ki Moon ingin marah, tapi tidak jadi karena Do Hee menyinggung pengumuman kenaikan jabatan hari ini. Ia merapihkan dasiya "mungkin begitu".

Ki Ok dengan senang hati meninggalkan kursus piano miliknya. Ia mulai berimijinasi. Ki Ok pewaris tanah tanah 10 miliar. Lelaki akan mengantri untuk menikah denganku. Berlimpah uang dan menikah. ah...aku sungguh bahagia.

Bibi menyiapakan sarapan sup rumput laut sebagai menu sarapan. Bibi bilang pada Joo Ri  Saudara ipar anda yang memasaknya, karena hari ini ulang tahun ibu anda. Chae Won duduk di meja makan dan bersikap seperti biasa. Chul Goo, Young Ja dan Joo Ri terkejut mendengar perkataan bibi, mereka mengajukan pertanyaan yang sama. Ingatanmu sudah kembali? Benarkah?. Kau bisa mengingat semuanya?. "Tidak, Aku melihatnya dari kalenderku, jadi aku membuat sup ini", jawab Chae Won.

Chul Goo dan Young Ja menghela napas lega mendengarnya. Joo Ri dan Chul Goo bilang mereka lupa hari ulang tahun ibunya sendiri. Chae Won mengusulkan untuk merayakan ulang tahun Young Ja, sekedar berkumpul bersama dan meniup lilin. Chul Goo memuji Chae Won. Ibu, kurasa kau harus belajar dari Chae Won. Kau kejam terhadapnya, tapi dia membuatkan sup ulang tahun untukmu. Dia adalah istriku. Young Ja sama sekali tak tersentuh, ia menyuruh Chul Goo untuk segera makan. Sesekali melirik Chae Won dengan pandangan curiga.

Setelah sarapan, Young Ja kembali ke kamarnya. Jelas sekali kalau dia merasa panik dan juga takut. Mengambil handphone, menelpon pengacara Kim Dari pembicaraannya, ia meminta pengacara Kim untuk bergerak cepat, memindahkan aset-aset penting atas nama Chul Goo. Pengacara Kim tentang perjanjian tertulis. Young Ja tertawa. Tentu saja, aku menyimpannya di brankas dalam kamarku.

Chae Won mencuri dengar pembicaraan ibu mertuanya. Ia hampir saja melupakan perjanjian yang ia tandatangani atas desakan Young Ja diawal pernikaha.  Dalam perjanjian itu tertulis pernyataan Chae Won yang menikahi Chul Goo bukan demi uang, dan juga perjanjian yang menyatakan ia tak akan meminta uang kompensasi lebih jika terjadi sesuatu. 

 Young Ja berpura-pura bersikap manis, ia berterima kasih atas sup rumput laut yang dibuat Chae Won. Chul Goo mengingatkan Joo Ri untuk makan malam bersama merayakan ulang tahun ibu mereka. Young Ja juga berpesan pada Joo Ri untuk membawa serta pria yang saat ini disukaiya. Joo Ri menjawab ia tak yakin bisa membawa pria itu, mereka tak memiliki hubungan sedekat seperti yang dipikirkan Young Ja. Chul Goo menebak pria itu pasti sangat sulit didapatkan, hingga kau kehabisan akal. Joo Ri menunduk lesu. Lalu kau pikir dia akan menikah dengan orang sembarangan seperti kau!, ucap Young Ja melirik sinis Chae Won. 

Usai mengatakan itu, Young Ja pergi kerja di ikuti Joo Ri dan juga Chul Goo. Chae Won menggunakan kesempatan ini untuk masuk kekamar ibu mertuanya mencari surat perjanjian. Chae Won mencoba membuka kode password brankas, mulai dari hari ulang tahun Young Ja, hingga kode rumah, tapi semuanya gagal. Chae Won panik, bagaimana pun ia harus mendapatkan surat perjanjian itu. 


Chae Won melihat bibi membawa masuk sepatu milik Se Yoon. Bibi mengira sepatu milik Chul Goo dan akan mencucinya. Chae Won meminta sepatu pada bibi, Berikan padaku. Ini bukan miliknya. Chae Won memandang sepatu Se Yoo, ia ingat kejadian kemarin malam saat Se Yoon memasangkan sepatu itu ke kakinya. Chae Won tersenyum, ia harus mengembalikan sepatu ini ke pemiliknya.

Chae Won duduk di cafe menunggu seseorang. Siapa orang itu?. Se Yoon pastinya. Wajah Se Yoon tersenyum melihat Chae Won yang lebih dulu datang. Ia lalu memasang wajah Cool saat mereka duduk berhadapan. Se Yoon bertanya apa yang terjadi semalam, hingga Chul Goo menelponnya tengah malam untuk memastikan ia tak bersama Chae Won saat itu. Ah, aku minta maaf telah menyusahkanmu, ucap Chae Won. Se Yoon berkata masalahnya tidak sesederhana itu, berapa lama hal ini akan berlanjut. Ia menawarkan diri memperkenalkan Chae Won dengan seorang pengacara yang kompeten menangani masalah keluarga.

Chae Won menolak. Ia bisa menjaga dirinya sendiri. Aku tahu mungkin ini terlihat menyedihkan bagimu, tapi seperti yang kau bilang sebelumnya ini masalahku. Aku bisa menyelesaikannya sendiri. Meskipun begitu terima kasih atas perhatianmu. Se Yoon tak mengerti kenapa Chae Won bisa begitu percaya diri, meski sering kali masuk kedalam kesulitan. Semalam Se Yoon harus menyelesaikan setumpuk dokumen, tapi ia tak bisa melakukan apa-apa setelah menerima telepon dari Chul Goo. Chae Won tetap tersenyum, sekali lagi ia meminta maaf dan menjamin hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Se Yoon tak percaya, ia mulai kesal. Tidak akan pernah terjadi lagi? Ini bukan yang pertama atau kedua kalinya. Kau tidak bisa berkata bahwa kau bisa menyelesaikannya sendiri. Untuk orang yang kehilangan ingatannya seperti dirimu. Baiklah, aku akan membiarkanmu menyelesaikannya sendiri. Se Yoon berdiri hendak pergi. Chae Won bilang ia sangat berterima kasih pada Se Yoon, jika bukan karena dia, mungkin sekarang ia tak akan ada disini. Jika saja kau dulu mengijinkan aku meminjamkan handphonemu saat pertama kali kita bertemu di toilet rumah sakit, mungkin masalah ini akan lebih mudah di selesaikan. Mendengar hal itu, Se Yoon menebak ingatan Chae Won telah kembali. Chae Won mengangguk.

Se Yoon kembali duduk, wajah marahnya hilang berganti dengan sebuah senyuman. Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal?. Selamat. Selamat. Aku ikut merasa senang.
Chae Won tersenyum : terima kasih, semua ini berkat bantuanmu. Jadi kumohon jangan mengkhawatirkan aku lagi. Sekarang karena aku baik-baik saja, aku bisa menyelesaikannya sendiri.
Se Yoon :  Jika hal ini diuar kemampuanmu, mintalah bantuan pada keluarga atau temanmu, atau kau juga bisa meminta bantuan padaku.
Chae Won : Aku sudah cukup menyusahkanmu.  Kau pasti banyak mengalami kesulitan belakangan ini. Kaulah orang pertama yang kuingat saat ingataku kembali. Maaf atas masalah yang disebabkan oleh diriku dan terima kasih.
Se Yoon : Apa kau yakin kau bisa menyelesaikannya sendiri?
Chae Won mengepalkan tangannya, tanda semangat : tidak akan ada masalah.

Chae Won memberikan tas berisi sepatu tenis yang ia pinjam. Terima kasih, sepatu ini membuatku merasa hangat.

 Mereka berpisah di depan cafe. Chae Won berjanji tidak akan menyusahkan Se Yoon lagi, "Aku menganggapmu sebagai penyelamat hidupku". Se Yoon berniat mengantar pulang, Chae Won menolak, ia akan pergi ke suatu tempat. Lalu apa kita harus berpisah disini?, tanya Se Yoon. Wajahnya nampak enggan berpisah dengan Chae Won. Keduanya berjabat tangan. Se Yoon berpesan pada Chae Won untuk tidak kehilangan apapun baik itu ingatan ataupun cinta. 

Chae Won ke Se Yoon "Seperti yang aku katakan sebelumnya. Kau orang yang berhati hangat. Kau juga orang yang sangat baik". Chae Won tersenyum dan pamit lebih dulu. Hati Se Yoon kembali tersentuh mendengar perkataan Chae Won. Ia terpaku di tempatnya memandang punggung Chae Won yang semakin menjauh. 
(Se Yoon apa arti pandanganmu itu?. Dan apa yang yang ada di hatimu?)
 

Lanjut ke Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 9 Part 2

11 comments:

  1. huwaaaaa sekarang Se Yoon sendiri yang ingin menawarkan bantuan ke Chae Won, padahal sebelumnya dia berusaha tak peduli tapi nyatanya ehem ehem... ternyata dia panik juga pas Chae Won ngilang...

    ReplyDelete
  2. makasih sinopsis.y, ditunggu episode selanjutnya mba..^_^

    ReplyDelete
  3. benih2 cinta mulai tumbuh di hati Se Yoon nih... Asikkk...Makin suka ceritanya. Pgn banget liat Young Ja jatuh terpuruk! Nyebelin!

    ReplyDelete
  4. Seru seru seru..... Cant wait gimana chae won daperin harta hono goni. Pengen liat muka nenek young ja ketika harus membagi hartanya..

    Mba nuriii sinop incarnation of money lanjutannya dunkkk hehehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ dwie Shi : di tunggu ya sinopsis incarnatoin of money, setelah sinopsis hundred years inheritance ep 9 part 2

      Delete
    2. baru kali ini saya bolak balik blog orang.... biasanya baca curhatan reader yang bolak balik nungguin postingan. sekarang saya sendiri bolak balik nungguin nuri post episode selanjutnya AHYI.

      Delete
    3. Insya Allah, malam ini saya posting part 2 nya, maaf ya sis anis jadi bolak balik, cape donk....:)

      Delete
  5. ayo lanjutin sinopsisnya ya mba!!
    gak sabar nie !
    Kok blognya mba anis gak bisa dibuka??? kenapa mba???

    ReplyDelete
  6. Kalo mau mbantuin bikin sinopsis bisa gak???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh juga, emali ke sini ya Nuri_jelantik@yahoo.com

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)