Pages - Menu

Saturday, February 09, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 7 Part 2


Chae Won berdiri sendiri di tengah jalan. Ia memandang mobil Chul Goo yang berjalan menjauh. Chae Won menerima telepon dari klinik Hanmaum, pihak klinik mengingatkan jadwal konseling Chae Won pada jam 5 hari ini.

Klinik Hanmaum. Chae Won menjelaskan kondisinya yang mengalami lupa ingatan, ia meminta pada psikolog untuk membeitahukan siapa dirinya dan kehidupan apa yang ia jalani. Psikolog tersenyum "Ny. Min Chae Won sendiri yang akan memberitahukannya, saya telah merekam sesi konseling kita. Anda bisa mendengarkannya sendiri". 

Chae Won mendengarkan rekaman suaranya sendiri.
"Setelah berbulan madu, ibu mertuaku memintaku untuk menandatangani surat perjanjian yang menyatakan aku tidak akan meminta kompensasi lebih. Kupikir hal seperti itu hanya terjadi di dalam film.

Saldo rekeningku adalah 3 juta won setelah 3 tahun pernikahan. Bukankah itu berarti aku bernilai 1 juta won setahun?.
 
Ibu mertuaku membawaku ke dokter kandungan, ia meminta obat untuk mencegah kehamilan. Suamiku yang dulu sebelum menikah berjanji untuk melindungiku, perlahan-lahan berubah. Kami hidup terpisah dan aku melihat dia menemui wanita lain.

Aku mengertakkan gigiku dan mencoba untuk bertahan. Aku benar-benar berusaha keras meskipun perasaan tersiksa di dalam, tapi akhirnya, aku mencapai batas kesabaranku dan mempersiapkan perceraian. Aku mulai mengumpulkan artikel berita-berita yang menguntungkanku". 

Psikolog mematikan rekaman "ini salah satu bagian konseling kita". Chae Won tak percaya, seperti inikah kehidupan yang telah aku jalani, Ia menangis meratapi nasibnya. Ia keluar dari klinik dengan langkah lunglai. Ponselnya berdering, Se Yoon meminta mereka untuk bertemu ada hal penting yang harus mereka bicarakan.

Chae Won bertemu dengan Se Yoon dan Sook Joon di sebuah cafe. Se Yoon memperkenalkan Lee Sook Joon sebagai temannya yang bekerja Namhae Mental Hospital. Sook Joon mengeluarkan kartu identitas karyawan. "apa kau pernah melihat ku dirumah sakit, tanya Chae Won?". Sook Joon menjelaskan ia tak pernah melihat Chae Won secara langsung di rumah sakit, tapi ia mendengar kabar dari seorang perawat tentang pasien special yang dijaga oleh 2 pengawal, dan akses yang terbatas pada direktur dan seorang perawat saja. Sook Joon bahkan memeriksa catatan kesehatan Chae Won sesuai dengan permintaan Se Yoon.

Chae Won merasa bingung, ia tak menemukan catatan saat berkunjung kesana. Se Yoon menebak itu pasti telah di hapus sebelumnya. "apa kau yakin pertama kali bertemu dengan aku disana?", tanya Chae Won sekali lagi. "Aku tak mengerti kenapa harus membuktikan ketidakbersalahanku, tapi lebih baik aku membuatnya jelas. Se Yoon mengeluarkan passport dan boarding pass "aku pergi ke amerika tiga tahun yang lalu, dan baru kembali awal bulan ini. Aku berada di luar korea selama 3 tahun terakhir".

Chae Won : Lalu bagaimana dengan foto-foto ini?. Se Yoon menjelaskan foto-foto itu satu persatu.


"ini saat adalah saat kau memohon padaku untuk tidak memasukkanmu ke rumah sakit jiwa". 

 "ini foto di rumah Sook Joon Hyung".

"ini saat aku membawaku ke rumah sakit saat kau alergi kiwi".

"apa-apaan ini?, kenapa ada foto seperti ini?. Chae Won dan Sook Joon memandang curiga pada Se Yoon, ia menyangkal "itu bukan aku, bukan aku tak pernah melakukan ini".

Sook Joon memperhatikan foto itu "tunggu, ini foto gabungan, lihatlah hidungnya tidak pas bersama-sama, dan garis wajahmu dibelokkan disini. Seseorang pasti merekayasa ini. Walaupun amatir, aku seorang ahli foto". Se Yoon berpendapat ini pasti sengaja di lakukan oleh ibu mertua Chae Won untuk menjebaknya. Sook Joon menambahkan ada orang-orang yang menjebak keluarga mereka sendiri, karena tak mampu menangani masalah perceraian maupun harta. 

Usai menjelaskan semuanya, Sook Joon lebih dulu berpamitan pergi. 
Se Yoon : setelah aku terbukti tidak bersalah, aku merasa jauh lebih baik
Chae Won : maafkan aku
Se Yoon : pastinya kau harus begitu. Kau salah paham menanggap aku sebagai pembohong dan seorang playboy. Itu memalukan. Meskipun begitu aku tak menyalahkanmu. Tinggalkan keluarga itu secepat mungkin. Menurut pendapatku orang yang mengirim mu kerumah sakit jiwa adalah..... Yah, aku benci meragukan keluargamu bisa melakukan hal sejahat itu. Bagaimanapun, jika kau tetap tinggal bersama mereka, kau akan dalam masalah besar.
Chae Won : terima kasih untuk kepedulianmu
Se Yoon : aku bukanya peduli. Aku tidak cukup bebas dan suka ikut campur dengan masalah orang lain. Aku berkata begini agar tidak terlibat lagi secara kebetulan.
Chae Won : tetap saja aku menghargainya. Aku berhutang banyak padamu, dan tak akan melupakan kebaikanmu.
Se Yoon : jangan begitu, ku harap kita tidak bertemu lagi karena takdir yang buruk. 

Se Yoon jalan membelakangi Chae Won. "tunggu", panggil Chae Won. Se Yoon berbalik. 
Chae Won : kurasa kau adalah orang yang berhati hangat. Meskipun kau berpura-pura tidak begitu, tapi aku bisa melihatnya. Kau benar-benar orang yang berhati hangat. 

Se Yoon tersenyum, ia terharu mendengar perkataan Chae Won.

Se Yoon pulang dengan perasaan ringan. Ayah Se Yoon menyambut kedatangannya, ia mengatakan ibu Se Yoon sedang tidak enak badan, ia flu dan batuk, sepertinya ia sakit karena melepaskan ketegangan yang ia simpan.

Mendengar hal itu, Se Yoon pergi ke kamar ibunya. Ia meraba kening Sol Joo "ibu demam, kita pergi kerumah sakit". Sol Joo menolak ia sudah merasa lebih baik, dan minum obat. Ia hanya merasa stres hari ini. Se Yoon bertanya apa yang menyebabkan ibunya stres. Sol Joo merasa gugup, "bukan apa-apa, jangan di pikirkan. Kau pasti lapar, mandilah dan makan malam". Se Yoon mengangguk dan pergi ke kamarnya, Sol Joo menghela napas lega. Hampir saja keceplosan. 

Se Yoon tersenyum membayangkan wajah dan kata-kata Chae Won. Perkataan Chae Won yang mengatakan dirinya berhati hangat membuat mood nya baik, sangat baik. 

Chae Won masuk ke dalam rumah dengan perasaan letih. Chul Goo berdiri di depannya, menyilangkan tangan "dari mana saja kau bersamanya sampai sekarang?". Chae Won tak peduli.  Chul Goo menahan tangan Chae Won "apa aku bicara pada dinding, apa yang kau lakukan bersamanya sampai sekarang?". Chae Won menatap kesal Chul Goo "setiap pencuri berpikir orang lain adalah pencuri juga".

Chul Goo bertanya maksud perkataan Chae Won. "lupakan, hentikan saja" sahut Chae Won malas. Chul Goo tetap memaksa "apa yang tadi ingin kau katakan?".  Chae Won memandang Chul Goo dengan perasaan marah, Chul Goo tidak terima "kenapa kau menatapku seperti itu?. Chae Won berteriak "tolong hentikan". Chul Goo tak kalah berteriak "apa yang kau bicarakan dengan laki-laki itu, sehingga kau bertingkah kasar seperti ini?'. 

Chae Won malas berdebat dengan Chul Goo, ia berjalan pergi tanpa memperdulikan teriakan Chul Goo untuk memintanya berhenti. Joo Ri yang berpapasan dengan Chae Won mendengar teriakan kakaknya, ia bertanya apa kakak iparnya selingkuh dengan pria lain. Chul Goo menyuruh adiknya diam, karena itu bukan urusannya. 

Joo Ri bicara sendiri "kurasa itu benar". Joo Ri melihat ibunya keluar dari kamar, ia langsung bertanya tentang Chae Won yang berselingkuh dibelakang kakaknya. Young Ja tak menjawab, ia hanya bertanya bagaimana Joo Ri mengetahuinya. Joo Ri bilang ia mendengarnya saat kakak dan kakak iparnya berkelahi. Jika benar pasti kakak iparnya sudah gila karena berselingkuh disaat kondisinya begini. Ia ingin tahu Dengan siapa kakak iparnya berselingkuh, berapa umurnya, apa pekerjaannya.  Young Ja pusing, ia menyuruh putrinya diam dan urus masalah percintaanya sendiri. Joo Ri berkata ia secara perlahan-lahan telah membuat kemajuan. Young Ja bertanya apa pekerjaan orang tuanya. Joo Ri tidak berkenan untuk mengatakannya, ia minta ibunya diam saja dan biarkan ia sendiri yang mengurus hal ini, dengan seiringnya waktu ia akan memperkenalkan lelaki yang ia cintai pada keluarganya. 


Chae Won menemui bibi di dapur, ia bertanya tentang tas miliknya yang berada di basement, apa bibi sempat mengecek isinya dan melihat beberapa berkas. Bibi tidak ingat jelas, karena sebelum kecelakaan Chae Won sendiri mengemasi tasnya. "ibu bilang tas itu hilang, benarkah"?, tanya Chae Won. Bibi menjawab tidak tahu, ia meminta Chae Won untuk tidak terus bertanya pada dirinya.

Kakek duduk melamun, Hyo Dong menemaninya. Kakek tak pernah membayangkan tuan Choi akan meninggal secepat ini, dulu dia adalah teknisi pabrik. Suatu hari nanti usaha 100 tahun keluarga ini juga akan tutup. Hyo Dong meminta maaf karena ia tak bisa menggantikan tuan Choi, karena ia teknisi tiang listrik. Kakek bilang ia tak boleh hanya duduk diam, ia harus melakukan sesuatu. 

Hyo Dong mendapat panggilan telepon dari Ki Moon. Ia mengira, Ki Moon pasti ingin meminta maaf pada kakek karena tidak datang hari ini. Hyo Dong memberikan ponselnya pada kakek. Kakek tak mau menerimanya, ia berdiri dan masuk ke kamar. Tebakan Hyo Dong salah, Ki Moom menelpon bukan untuk meminta maaf pada kakek, melainkan memberikan kabar Do Hee yang dibawa ke kantor polisi.

Di tempat lain. Ki Choon dan Kang Sook sedang menghitung penghasilan mereka hari ini. Kang Sook benar-benar senang mencium bau uang, begitu manis begitu lembut. Ki Choon berkomentar Kang Sook mata duitan, kau satu-satunya orang yang mencium bau busuk uang menjadi berbau manis dan lembut. Kang Sook tak peduli "banyak uang membuatku bahagia, dan aku suka menghitung uang".

 Bo Reum melihat berita di TV yang menayangkan berita kasus penipuan yang melibatkan Do Hee. Wajah Do Hee terlihat jelas di layar televisi. "oh, itu bibi Do Hee. Ayah, ibu, bibi Do Hee ada di televisi", seru Bo Reum memberitahukan kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya tetap saja asyik menghitung uang "apa kau sedang mengigau. kenapa bibi Do Hee ada di TV?". "aku serius, itu bibi Do Hee", seru Bo Reum lagi. 

Kang Sook dan Ki Choon melihat TV, mereka melotot terkejut begitu melihat wajah Do Hee di layar kaca "Do Hee!".

 Petugas polisi menanyakan keberadaan David Kim pada Do Hee. "ha...bagaimana aku tahu itu?. Aku Hanya mempercayakan uang padanya, karena ku dengar dia investor yang kompeten". Polisi bertanya sekali lagi "Kau benar-benar tidak tahu dia penjahat dengan 4 kejahatan sebelumnya?". "Jika aku tahu, aku tidak akan mempercayakan uang klub padanya. Aku juga korban?. Kenapa aku dibawa kesini dan diinterogasi seperti penjahat?" Do Hee berteriak kesal. 

Ki Moon datang bersama Hyo Dong. Do Hee menangis "kenapa kau tak datang lebih awal?. Aku sangat takut". Ki Moon berkata meeting baru selesai, apa yang terjadi. "aku berakhir sekarang, hidupku benar-benar hancur', jawab Do Hee lemas. Petugas polisi bertanya pada Ki Moon dan Hyo Dong "apa anda keluarganya?".  "ya, dia istriku. Dia kakak iparku" sahut mereka bergantian. 

Ki Choon dan Kang Sook datang dengan berlari-lari, mereka saling menyapa. "bagaimana kau tahu kami ada disini?", tanya Ki Moon. Ki Choon menjawab mereka melihat wajah Do Hee di berita dan terlihat sangat jelas hingga Bo Reum langsung mengenalinya. Do Hee langsung memelas pada Ki Choon "ah, yobo apa yang harus kulakukan, aku terlalu malu untuk hidup". Ki Moon pusing "itu tidak penting sekarang', jawabnya dengan setengah membentak. "kakak ipar, tenanglah" Hyo Dong berusaha menenangkan Ki Moon.

Kang Jin mengunjungi Ki Ok. Tapi Ki Ok merasa kesal diganggu di saat ia terserang flu. Ia menanyakan kondisi Ki Ok, dan merasa khawatir karena Ki Ok tidak mengajar hari ini. Kang Jin mengulurkan tangannya ingin memeriksa kening Ki Ok. Ki Ok menghindar, "hei apa kau menganggapku sebagai seorang pria, jika tidak kenapa kau menghindari sentuhanku?". Ki Ok menyangkal "kau terlalu tua untuk jadi ayahku, aku tidak gila, okay!". Kang Jin berkata Ki Ok berlebihan, ia hanya terlalu tua untuk menjadi kakaknya.

Ki Ok menyuruh Kang Jin pergi jika urusannya sudah selesai. Kang Jin memberikan bungkusan bubur untuk Ki Ok, "saat kau sakit, kau harus makan dengan baik, bahkan saat kau tidak selera". Ki Ok memandang Kang Jin "kau lebih bijaksana daripada penampilanmu. Aku tersentuh, terima kasih".
Kang Jin mengulum senyum "618 ribu won". Ki Ok tak mengerti "apa?". 
 "aku berhutang 627 ribu won dikurangi 8 ribu untuk bubur dan seribu untuk jasa antar, jadi 618 ribu won, okay!", seru Kang Jin menjelaskan.
"aku tahu ini. baiklah. pulanglah saja", sahut Ki Ok lemas

Kang Jin menawarkan diri untuk membelikan obat demam buat Ki Ok, dan akan memberikan diskon 50%. Kang Jin memaksa dengan suara lembut. Ki Ok kesal, ia berteriak di depan wajah Kang Ji, menyuruhnya pergi.

Choon Hee mengingat kejadian tadi siang saat Sol Joo memberikan ia uang dan memintanya untuk kembali ke Amerika "Apa aku berlebihan? Apa aku harus marah saat dia hanya mengkhawatirkanku?. Tetap saja, dia tidak seharusnya melakukan itu saat kami bertemu setelah 30 tahun. Mungkin dia tidak ingin aku tinggal di Korea?". Choon Hee menggelengkan kepala, membuang pikiran buruk dari benaknya "Tidak. Aku tidak mempercayainya. Dia tidak mungkin tidak peduli berapa tahun telah lewat. Yang Choon Hee, kau berprilaku seperti pecundang. Sungguh mengecewakan".

Sol Joo juga tengah memikirkan Choon Hee. Ia minum alkohol untuk menghilangkan perasaan bersalahnya. Se Yoon menegur ibunya yang minum disaat ia sedang sakit. Sol Joo merasa senang melihat putranya mengkhawatirkan dirinya. Se Yoon merasa ibunya memiliki masalah. Sol Joo merasa baik-baik saja saat putranya berada disampingnya. Sol Joo mengutarakan penyesalannya setelah melihat Eun Seol meninggal seperti itu, jika saja ia tak menentang pernikahan mereka, mungkin saja....

Se Yoon memutus perkataan ibunya, ia tak pernah menyalahkan Sol Joo atas kematian wanita yang dicintainya, itu adalah takdir. Sol Joo merasa dirinya terlalu keras kepala saat Eun Seol dan Se Yoon saling mencintai, ia seharusnya menyerah lebih awal. Sol Joo berjanji tak akan menyakiti perasaan anaknya lagi, dan akan menerima siapa saja kekasih Se Yoon berikutnya. 


Chul Goo terjaga dari tidurnya. Ia tak melihat Se Yoon berada di sampingnya. Ia mulai berpikir istrinya pasti pergi ke suatu tempat secara diam-diam. Tapi dimana Chae Won?. Rupanya Chae Won sedang berada di gudang basement. Chae Won berusaha membukanya, tapi terkunci. Ia harus menemukan kunci gudang terlebih dahulu.

Chae Won masuk kedalam rumah dalam kondisi gelap. Lampu menyala dan Chul Goo ada di depannya, Chae Won kaget. "kenapa kau begitu kaget, dari mana kau?, apa kau diam-diam berbicara dengannya lewat telepon?".
Chae Won : tinggalkan aku sendiri
Chul Goo menarik tangan Chae Won dengan kasar "berikan teleponnya. Aku harus memeriksa dengan siapa kau bicara. Berikan padaku!.
Chae Won menarik tangannya "tolong hentikan. Keberanian apa yang kau miliki. Kau pastinya sudah tahu apa yang telah kau lakukan padaku. Kau menjijikkan".

Chul Goo terbakar emosi ia melayangkan tangannya, ingin memukul Chae Won. Chae Won menahan tangan Chul Goo, ia menatap berani "jangan menyentuhku". Chul Goo terkejut melihat keberanian Chae Won. 

Young Ja keluar dari kamar "ribut-ribut apa ini? Ada apa?". Young Ja melihat tangan Chae Won yang menahan tangan anaknya yang berharga "apa kau sudah gila? Beraninya kau!". Kau menggunakan kekerasan pada putraku?. Lepaskan dia!.

Young Ja mendorong Chae Won hingga jatuh, ia berteriak dengan suara keras yang menyebalkan "Beraninya kau menggunakan kekerasan pada putraku saat kaulah orang yang melakukan kesalahan! Jangan pernah kau berani menyentuh putraku, dasar kau wanita kotor!


Chul Goo, lelaki pengecut itu hanya diam saja melihat ibunya berteriak pada istrinya. Chae Won tertawa mengejek mendengar ocehan bawel dari mulut Young Ja. "apa kau mengejekku", tanya Young Ja. Chae Won terus saja tertawa mengejek. Chul Goo ikut membuka suara "hei, Min Chae Won apa kau sudah gila?". Young Ja menyambung "Kelihatannya kau memecahkan kepalamu sehingga kau kehilangan ingatan, eh?".
Chae Won menjawab, sambil tertawa "Lalu apa kau akan memasukkanku ke rumah sakit jiwa lagi?". Chul Goo kaget "apa yang kau bicarakan?". 

Chae Won memandang Young Ja dengan tatapan marah "Ke rumah sakit jiwa yang mana lagi kau akan memasukkanku kali ini, ibu?". Young Ja tak bisa berkata-kata, wajahnya takut karena rahasianya telah terbongkar, tak jauh beda dengan wajah Chul Goo yang tampak ketakutan dan tak bisa berkata apa-apa.

END

10 comments:

  1. Tambah seruuu.... Semangat mba nury lanjutin sinopnya..

    Fighting..
    Dwie

    ReplyDelete
  2. Lanjut mba nury...semangat...

    Salam kenal..
    Lisa

    ReplyDelete
  3. Ditunggun ya, setelah ini sinopsis Incarnation of money episode 2. Salam kenal balik lisa. :)

    ReplyDelete
  4. Seru onnie, lnjut ya sinopsisnye.

    Fighting buat onnie....

    By cho ana

    ReplyDelete
  5. Please lanjutin sinopsisnya mpe ending ya..... Aq interest banget ma drama ini.
    Thanks..

    ReplyDelete
    Replies
    1. @ All : Drama ini berjumlah 50 episode, saya pasti akan tetap lanjutin sinopsisnya. Keep updatae ya :)

      Delete
  6. cepet lanjutin sinopsis ep 9 dong. dah gak tahan nih baca lgi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  7. tmbh seru ja nh! Tetap semangat ya fighting ^^

    ReplyDelete
  8. maaf ya mb.nuri.. Kata2 nya banyak kurang hurufnya.. Selain itu, banyak salah sebut nama, misalnya mau nyebut min chae won, tapi salah se yoon atau sebaliknya.. Hehe karna sudah nonton jadi sedikit banyak tau.. Tapi fighting ya mb.nuri.. Di tunggu sampai eps.50..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih atas koreksinya. Saya memang jarang periksa ulang tiap kali mau posting. Mianhae..

      Delete

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)