Pages - Menu

Thursday, September 01, 2011

Di Bawah Lindungan Kabah



Title : Dibawah Lindungan Kabah
Genre :  Religi, Romance
Film Date : August, 2011

Cast :
Laudya Cintya Bella sebagai Zainab
Herjunot Ali sebagai Hamid
Arjun Perwira sebagai Arifin
Dedi Petet sebagai Pak Jafar


Diangkat dari sastra karya Buya Hamka yang berjudul sama, film Di Bawah Lindungan Ka’bah menjadi alternatif tontonan yang menghibur sekaligus menyentuh saat libur panjang Lebaran tahun ini.Berlatar tahun 1920-an pada era penjajahan Belanda, dengan setting Padang pada masa itu, membuat film ini jadi lebih menarik.

Hamid adalah pemuda dari keluarga miskin yang beruntung. Lahir dari keluarga tidak mampu dan hanya dibesarkan oleh seorang ibu, Hamid akhirnya bisa menyelesaikan pendidikannya di perguruan Thawalib, sebuah insitusi pendidikan agama Islam yang terkenal di era 20'an. Sebuah pencapaian yang sangat didambakan setiap pemuda asal Padang kala itu.
 
Keberhasilan Hamid tidak lepas dari jasa baik Pak Ja'far  yang membiayai seluruh kebutuhan Hamid. Ibu kandung Hamid  yang telah mengabdi sekian lama pada keluarga Pak Ja'far tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya, karena anak satu-satunya berhasil menyelesaikan pendidikan di Thawalib.
 
Pak Jafar memiliki anak perempuan bernama Zainab. Sejak pertama kali melihat Zainab, Hamid jatuh hati kepada gadis itu. Begitu pula dengan Zainab, ia pun memiliki perasaan yang sama terhadap Zainab. Ibu Hamid bukanya tak tahu kalau Hamid jatuh cinta kepada anak majikannya, meskipun keluarga Pak Jafar berlaku sangat baik kepada Hamid dan ibunya, tetapi tetap saja Ibu Hamid merasa tak pantas jika Hamid memiliki perasaan yang special kepada Zainab. Terlebih lagi status mereka yang jauh berbeda.
 


Ketika umur Zainab telah memasuki usia 18 tahun. Keluarga Zainab setuju akan menjodohkan Zainab dengan Arifin, yang merupakan anak kerabat jauh dari Pak jafar. Baik Zainab dan Hamid tak bisa menyembunyikan perasaan mereka, dan mereka melalui masa bahagia bersama.

Hamid yang merupakan lulusan terbaik dari Thawalib akan megikuti debat agama yang di ikuti juara bertahan di desanya, demi untuk menyaksikan Hamid lomba debat, Zainab dengan penuh antusias dan terburu-buru memacu sepedanya hingga tak sempat berhenti dan terjatuh ke dalam sungai. Hamid yang melihat kejadiaan itu secara spontan menyelamtakan Zainab dan memberikan nafas bantuan, tanpa ia sadari pertolongannya itulah yang akhirnya memisahkan mereka berdua.


Pertolongan nafas buatan yang diberikan Hamid kepada Zainab mendapatkan protes keras dari para penduduk kampung dan para tetua di desa. Dengan iklas Hamid menjalani hukuman yang diberikan para tetua dan harus pergi dari desa. Semenjak kepergian Hamid, Ibu Hamid semakin sering sakit-sakit'an, hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan anaknya dan meninggalkan harta benda yang ia miliki selama bekerja di keluarga Pak Jafar.

Dengan peninggalan yang diberikan oleh Armahumah ibunya, Hamid pergi mewujudkan keinginannya untuk pergi berhaji. Hamid menempuh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan untuk bisa menyentuh ka'bah. Meskipun Hamid telah pergi, namun Zainab tetap menjaga cintanya untuk Hamid, ia tetap menolak untuk di jodohkan dengan Afirin. Baik Hamid maupun Zainab berusaha untuk tetap menjaga cinta suci mereka dengan cara terbaik yang bisa mereka lakukan. 







No comments:

Post a Comment

Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)