Hae
Young meminta bantuan temannya untuk mencari informasi mengenai detektif Lee
Jae Han. Petugas Jung memberitahu ada 3 orang detektif bernama Lee Jae Han. Ia
sudah menghubungi mereka, tapi tidak ada satu pun yang tahu soal kasus
penculikan Kim Yoon Jung.
Hae Young benar-benar keheranan, apa saat itu ia berbicara dengan hantu. Petugas Jung tanya kenapa Hae Young mencari detektif Lee. Tak menjawab, Hae Young buru-buru menutup telpon. Ia berguman apa-apaan ini, apakah ia mulai gila?.
Soo
Hyun datang mencari Hae Young, dan langsung menarik pria itu ke dalam ruangan.
Belum sempat bertanya ada apa, Soo Hyun mendorongya ke tembok.
"Sebenarnya
kau siapa?", tanya Soo Hyun marah, "Bagaimana kau tahu tentang Seo
Hyung Joon?".
Hae
Young kaget, "Jadi benar?. Orang itu sungguh Seo Hyung Joon?".
Soo
Hyun membentak meminta penjelasan dari mana Hae Young bisa tahu di tempat itu
ada kerangka Hyung Joon?. Heo Young menggeliat minta Soo Hyun melepaskan
dirinya. Soo Hyun menjauh dari Heo Young.
"Satu-satunya
sidik jari di lokasi adalah jempol kanannya. Dan kerangka yang ditemukan hari
ini tidak punya jempol. Ada yang memotongnya. Pembunuh yang asli
membunuh Seo Hyung Joon, memotong jempolnya dan meninggalkan sidik jarinya. Itu
artinya, siapapun yang tahu, dia adalah penculik sesungguhnya.".
Soo
Hyun kembali menyudutkan Heo Young dan mempertanyakan bagaimana Seo Hyung tahu
jika kerangka Heo Young ada di tempat itu?. Bagaimana Heo Young tahu soal Seo
Hyung Joon?
Ahn
Chi Soo yang kini menjabat sebagai kapten, datang dan meminta Soo Hyun untuk
berhenti. Chi Soo tanya apa benar Soo Hyun menemukan kerangka Seo Hyung Joon?.
Soo Hyun kaget karena mengira Chi Soo mengetahui hal itu. Ia lalu menoleh pada
Gye Chul yang berdiri di belakang Chi Soo. Gye Chul menunduk menghindari
tatapan tajam Soo Hyun (pasti dia yang mengadu).
Chi
Soo membentak menyuruh Soo Hyun menjawab pertanyaanya. "Ya", jawab
Soo Hyun berat. Chi Soo meminta Soo Hyun untuk menyerahkan semua laporan dari
tim forensik padanya. Heo Young kaget, kenapa bisa di serahkan begitu saja.
Soo
Hyun ingin mencari tahu siapa yang membunuh Seo Hyung Joon. Saat ini tim
forensik sedang meneliti kerangka Seo Hyung Joon, dan mungkin saja mereka akan
menemukan sesuatu. Chi Soo menyela mengingatkan kasus ini terjadi 15 tahun yang
lalu dan semua bukti yang ditemukan Soo Hyun telah terkontaminasi. Kurangnya
barang bukti dan ingatan saksi yang pudar, itulah sebabnya kasus dingin ini
(cold case) menjadi sangat sulit.
Soo
Hyun bersikeras, tapi ia tak bisa membantah lagi saat Chi Soo berkata batas
undang-undang akan berakhir dalam 29 jam, "Apa kau bisa menyelesaikan
kasus berusia 15 tahun dalam waktu satu hari?. Jangan mempersulit dirimu
sendiri".
Chi
Soo mengadahkan tangan minta Soo Hyun menyerahkan hasil test DNA Seo Hyung
Joon. Soo Hyun mengacak rambutnya, dan dengan berat hati memberikan apa yang Chi
Soo inginkan. Chi Soo langsung merampas amplop itu dengan kasar dan
pergi.
Soo
Hyun pergi tak lama setelahnya. Hae Young menggerutu, apa-apa'an ini, memangnya
siapa pria tadi?. Gye Chul merasa Hae Young tidak perlu mengetahuinya, toh
kasus ini akan ditutup. Ia menyuruh Hae Young pulang saja.
Chi
Soo di serbu para wartawan begitu dia sampai di Kantor Penyidik. Ia tak
menjawab pertanyaan wartawan yang mengajukan pertanyaan benarkah jenazah
pembunuh Kim Yoon Jung telah di temukan?. Dimana jenazahnya di temukan?. Apa
ada yang rusak?.
Chi
Soo menemui Kim Bum Joo yang kini menjadi Kepala Penyidik. Bum Joo tampak senang menerima laporan dari Bum Joo. Akhirnya tersangka kasus penculikan
Kim Yoon Jung terpercahkan. Chi Soo baru sadar, ternyata apa yang dikatakan
detektif Lee itu benar. Bukan Seo Hyung Joo yang menculik Yoon Jung.
Bum Joo tertawa meremehkan, mayat Seo Hyung
Joon berada di tempat terbuka selama 15 tahun, wajar saja jika ada kerusakan.
Ia menganggap hilangnya jempol pada kerangka Seo Hyung Joon karena di akibatkan
oleh alam. Chi Soo memberitahu menurut patalogis jempolnya di potong dengan
pisau bedah.
Raut
wajah Bum Joo yang semula senang berubah
marah, "Beraninya kunyuk ini membantah. Kau mau tanggung jawab jika
mengungkit masa lalu Lee Jae Han" bentaknya.
Bum Joo kemudian berpikir, menurutnya ide
bunuh diri bagus juga. (mereka sengaja menutupi kasus ini dan membohongi publik
dengan mengatakan kalau Seo Hyung Joon bunuh diri).
Soo
Hyun menelpon salah satu kenalannya dan meminta kiriman fax. Setelah menerima
fax, dia kantor untuk memulai penyelidikan. Hae Young yang menunggu Soo Hyun
diluar mencoba mengajaknya bicara. Soo Hyun tak menghiraukan, "Nanti
saja", jawabnya.
Soo
Hyun tetap mengabaikan Heo Young. Heo Young menghalangi jalan Soo Hyun,
bukankah tadi Soo Hyun bertanya padanya, pernahkah ia melihat pembunuh
sebenarnya. Akhirnya Hae Young mengaku pernah melihat pembunuh
sebenarnya.
"Aku
melihat orang itu membawa Yoon Jung. Aku memang tidak melihat wajahnya, tapi
aku melihatnya".
Soo
Hyun terkejut, apa Heo Young yakin pada ucapannya barusan?. Heo Young
memberitahu pelaku sebenarnya bukan Seo Hyung Joon. Orang yang menculik Kim
Yoon Jung adalah perempuan.
Soo
Hyun terbelalak, "Kenapa kau tidak memberitahu selama ini?".
"Kau
kira aku tidak melakukannya?. Aku berusaha, tapi tidak ada yang mau mendengar.
Awalnya aku percaya sekali pada mereka, karena mereka polisi. Aku yakin, jika
aku menunggu mereka akan menangkap wanita itu. Aku yakin suatu hari pasti
tertangkap. Tapi....tidak terjadi apapun".
"Jadi,
sekali lagi aku datang ke kantor polisi. Aku berkali-kali bicara. Tapi
masih sama saja. Mereka suruh aku pergi dan menyuruhku pulang. Tidak
pernah ada yang mendengarku. Itu yang dilakukan orang seperti kalian.
Belakangan aku tahu alasannya. Mengungkit kembali kasus Kim Yoon Jung berarti
meminta polisi mengaku kalau ada yang salah dengan penyelidikan disaat itu. Itu
artinya polisi harus mau menyalahkan diri sendiri!".
Flashback.
Dari saat Hae Young kecil hingga menginjak remaja, setiap harinya ia selalu
melihat ibu Kim Yoon Jung berdiri di depan kantor polisi, berharap seseorang
menemukan pembunuh putrinya. Hae Young remaja yang merasa iba pada Ibu Yoon
Jung, memutuskan pergi ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian.
Bum Joo melangkah penuh percaya diri keluar
dari kantor polisi dengan membawa DNA Seo Hyung Joon. Kehadirannya itu langsung
di serbu wartawan yang sejak tadi menunggu. Bersikap seolah-olah mengabaikan
wartawan yang menanyakan hasil penyelidikan, Bum Joo berjalan mendekati ibu Yoon Jung.
Dengan air mata berlinang, ibu Yoon
Jung bertanya, "Apakah pelakunya ditemukan?".
Bum Joo menyerahkan laporan DNA kerangka Seo
Hyung Joon dan mengatakan setelah membunuh Yoon Jung, pelakunya bunuh diri
karena merasa tertekan. Bum Joo meminta
maaf karena membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan kasus ini. Ibu Yoon Jung
menangis sesengukan, Bum Joo memeluknya
yang disaksikan oleh banyak wartawan (pencitraan).
Soo
Hyun terdiam saat Hae Young berkata setelah mengetahui kebenarannya, apa Soo
Hyun juga akan mengabaikan kasus ini seperti detektif lain. Soo Hyun tak
menjawab dan melangkah pergi. Seo Hyung mengikuti. Soo Hyun berkata apa Seo
Hyung tahu apa yang paling buruk dari kasus dingin (cold case)?.
"Pada
kasus pembunuhan, setelah pelakunya tertangkap kau tahu mengapa dan
bagaimana anggota keluargamu meninggal. Apapun hasilnya, meskipun berat
keluarga pada akhirnya harus merelakannya. Tapi pada kasus dingin, kau bahkan
tidak tahu mengapa orang yang kau kasihi meninggal. Kau tidak akan bisa melupakannya.
Tidak akan pernah membaik".
"Itu
sebabnya, kau mau menemukan pelakunya diam-diam?", tanya Seo Hyung.
Heo
Young tidak mengerti, bagaimana caranya, kasus ini membutuhkan bantuan seluruh
kepolisan. Bagaimana bisa Soo Hyun melakukannya sendirian?. Heo Young ingin
membantu dan berharap Soo Hyun mengijinkannya terlibat. Soo Hyun tidak mau,
bukankah sebelumnya ia pernah mengatakan Hae Young tidak cocok jadi polisi,
"Jangan membuang waktuku dan pergi".
Diluar
gedung, banyak wartawan yang menunggu. Seo Hyung tampak berpikir, inilah
kesempatannya. Perlahan Soo Hyun berjalan keluar dengan diberondong banyak
pertanyaan. Soo Hyun berusaha menghindari pertanyaan wartawan dan meminta maaf
belum bisa mengatakan apapun saat ini. Wartawan bertanya apa Seo Hyung Joon
bunuh diri.
Teriakan
lantang itu membuat seluruh perhatian wartawan berpusat padanya. Mereka
berbalik mengerubungi Hae Young. Mempertanyakan apa makusd dari pernyataan Hae
Young barusan.
"Aku
yang menemukan jasad Seo Hyung Joon. Tubuhnya ditemukan di rumah sakit
jiwa Seonil dan tanpa jempol. Dia tidak bunuh diri. Kriminal yang sudah
membunuh Yoon Jung dan Seon Hyung Joon adalah seorang suster di rumah sakit
jiwa yang sudah ditutup 15 tahun yang lalu. Dia beusia pertengahan 30'an.
Tingginya sekitar 165cm. Seorang suster yang terbiasa menggunakan pisau bedah"
Kim
Gye Chul dan beberapa polisi datang. Mereka mencoba menghentikan Hae Young,
tapi Hae Young memberontak. Dengan nada tak kalah lantang, Hae Young mencoba
menarik perhatian si pembunuh,
"Selama ini kau sudah hidup bebas selama 15 tahun. Tapi kau sudah selesai. Aku punya bukti solid".
"Selama ini kau sudah hidup bebas selama 15 tahun. Tapi kau sudah selesai. Aku punya bukti solid".
Soo
Hyun yang akhirnya berhasil menerobos kerumunan wartawan, bersama-sema Gye Chul
dan lainnya menarik Hae Young masuk ke dalam. Dengan penuh emosi Soo Hyun
mendorong Hae Young ke tembok sembari bertanya apa Heo Young sudah gila berbuat
hal nekat seperti tadi. Heo Young balik tanya bukankah Soo Hyun ingin menangkap
pelakunya. Tidak ada pilihan lain, tidak ada wakltu hanya tersisa 27 jam.
Inilah kesempatan mereka untuk menangkap pelaku sesungguhnya.
Kim
Bum Joo tersenyum penuh kelegaan masuk keruangannya. Ia tampak senang karena
mengira telah menyelesaikan kasus penculikan Kim Yoon Jung. Mengira dirinya
akan muncul di berita utama, ia menyuruh Ahn Chi Soo untuk menyalakan televisi.
Tentu saja bukan wajah Bum Joo yang
muncul, melainkan wajah Hae Young.
Pernyataan
Hae Young di depan wartawan tentang pembunuh Seo Hyung Joon sesungguhnya,
menjadi berita utama malam ini. Bum Joo
yang awalnya tampak senang menjadi terkejut lalu marah, "Siapa orang
ini?", tanyanya dengan penuh emosi.
Disebuah
rumah sakit, suster Kang Se Yong yang tengah berjalan langsung
membeku di tempatnya ketika mendengar pertanyaan Hae Young di televisi. Bahwa
pembunuh sesungguhnya adalah seorang suster di rumah sakit jiwa yang telah di
tutup 15 tahun yang lalu. Berusia 30 tahun'an dengan tinggi sekitar 165 cm.
Suster
itu berbalik badan melangkah pergi seperti orang ketakutan. Langkahnya kembali
terhenti saat dia mendengar suster-suster lain sibuk menebak siapa kira-kira di
antara teman kerja mereka yang pernah kerja di rumah sakit jiwa Seonil.
Suster
Yoon tiba-tiba muncul di depan suster Kang. Ia memandang suster Kang
dengan curiga lalu bertanya, "Kau lihat beritanya?". Suster Yoon
kemudian melihat televisi, diakhir berita seorang reporter mengatakan bahwa
detektif yang bertugas (Cha Soo Hyun) telah membenarkan kalau Seo Hyung Joon
dibunuh orang lain. Saat ini perhatian public tertuju pada kepolisan. Mampukah polisi menangkap pelakunya hanya dalam waktu 26 jam menjelang berakhirnya undang-undang pembatasan.
Soo
Hyun tampak berpikir keras, begitu pula Hae Young yang berdiri di sampingnya.
Sementara Gye Chul yang melihat mereka hanya duduk santai di tempatnya. Soo
Hyun langsung berdiri melihat kedatangan Ahn Chi Soo. Kapten penyidik itu
langsung ngamuk dan melempar benda ke arah Hae Young,
Soo
Hyun maju membela dan berkata kalau ini adalah keputusannya. Masih
dengan marah-marah Bum Hoo menyebut Soo Hyun gila dengan mengabaikan perintahnya.
Soo Hyun menjawab telah melaksanakan perintah Chi Soo dan melakukan hal yang
benar. Kim Gye Chul memberi isyarat pada Soo Hyun untuk diam. Tapi Soo Hyun tak
peduli.
Soo Hyun meminta investigasi ulang. Jasadnya Seo Hyung Joon telah ditemukan
dan ada bukti yang mengarah ke pembunuhnya. Di tambah lagi, ia punya saksi yang
telah di abaikan polisi 15 tahun yang lalu.
"Aku
melihatnya", ucap Hae Young, "Pelakunya perempuan. Tinggi bahunya
selevel dengan tiang pesenam tingkat 3. Tingginya sekitar 165 cm. Dia menggunakan
aksesoris menyolok dan sepatu berwarna cerah".
Dengan
penuh keyakinkan, Heo Young mengungkapkan dugaanya mengenai kronologis
pembunuhan. Hae Young menduga pelaku menculik dan membunuh anak kecil demi
tujuannya. Kemungkinan besar dia mengidap ganggunan kepribadian narsistik.
Orang seperti itu tidak percaya orang dan mengabaikan mereka. Tidak mungkin dia
bekerja sama dengan Seo Hyung Joon. Dia melakukannya sendirian.
Pada
awalnya pelaku tidak berencana memamfaatkan Seo Hyung Joon. Tapi mungkin dia
tertangkap basah oleh Seo Hyung Joon. Seo Hyung Joon memintanya menyerahkan
diri, jika tidak, Seo Hyung Joon akan melaporkan dia ke polisi. Itu sebabnya
pelaku membunuh Seo Hyung Joon dan memamfaatkan Seo Hyung Joon menanggung semua
kesalahannya.
Tapi....bagaimana
seorang perempuan membunuh laki-laki yang lebih besar darinya?. Dengan
menggunakan kemampuannya, dia dapat menemukan obat yang dapat digunakannya. Dia
pasti membujuk Seo Hyung Joon untuk pergi ke Rumah Sakit Jiwa Seonil. Begitu
korban lengah, dia menusukkan jarum suntiknya ke punggung Seo Hyung Joon,
membunuhnya di tempat lalu memotong jempol korban.
Meski
pelaku memakai aksesoris mencolok, tapi kuku pelaku tampak bersih. Tidak sesuai
dengan pakaiannya yang mencolok. Dia pasti bekerja di mana dia tidak
diperbolehkan mengecat kukunya. Pelaku mempunyai akses keluar masuk ke halaman
belakang rumah sakit. Pelakunya pastilah seorang suster bedah yang terbiasa dengan
pisau bedah.
Chi Soo tidak percaya dengan penjelasan panjang lebar Hae Young. Ia mencemooh Soo Hyung yang ingin menyelidiki kasus ini hanya berdasarkan cerita fiktif karangan Heo Young tanpa adanya bukti. Soo Hyun percaya semua ucapan Hae Young itu benar. Kerangka Seo Hyung di temukan di tempat dimana hanya orang berkepentingan yang bisa masuk. Dengan melihat jarinya di potong, di pastikan pelaku memilki pelatihan medis dan biasa menggunakan pisau bedah. Tapi orang itu bukan dokter.
Soo
Hyun lalu menunjukan kiriman fax yang ia terima sebelumnya. Dokumen daftar
pegawai Rumah Sakit Jiwa Seonil selama 5 tahun beroperasi. Ada 2 dokter wanita,
satu berusia 40 tahun dan satunya lagi sedang cuti melahirkan. Saat itu, dari
data penggunaan kartu kredit Seo Hyung Joon terdapat pembelian barang bagi
wanita berusia 20 tahun'an.
Kasus
ini terjadi 15 tahun yang lalu. Jika saat itu pelakunya berusia 20 tahun'an,
berarti sekarang usianya sekitar pertengahan 30 tahun'an. Pelakunya adalah
suster yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil 15 tahun lalu.
Bersamaan
dengan itu, terlihat suster Kang tengah berkemas. Dengan menggendong ransel dan
membawa tas besar lain, suster Kang pergi dari rumah sakit dengan langkah
terburu-buru.
Suster
Yoon menanyakan keberadaan suster Kang pada suster yang bertugas di
resepsionis. Suster itu menjawab tidak melihat suster Kang sejak tadi. Ia juga
tengah mencari suster Kang, tapi tidak bertemu. Suster itu lalu bertanya dengan
nada berbisik dan hati-hati, bukankah suster Kang pernah berkerja di Rumah
Sakit Jiwa Seonil?. Tampaknya ia mencurigai suster Kang setelah melihat berita
di TV.
Suster
Yoon langsung menyela dan bertanya apakah dia sudah memeriksa alat vital pasien
1131?. Di tegur seperti itu, suster itu pun langsung pergi. Sementara suter
Yoon masih berdiri disana, menghela napas dan memandangi telpon dengan
ragu.
Chi
Soo yang masih saja tidak percaya, bertanya apa Soo Hyun kira bisa melacak
pelakunya semudah itu. Setidaknya di daftar itu ada 100 orang suster. Apa Soo
Hyun bisa menyelidiki mereka sekaligus?.
"Kita tidak perlu melacak satu
persatu", sela Hae Young
"Aah,
bisa tidak kau jangan masuk campur?', damprat Gye Chul.
Hae
Young berkata mereka bisa mengandalkan media. Setidaknya 100 suster dalam daftar
itu pasti menonton berita. Salah satu pasti pelakunya. Chi Soo memandang sinis
pada Hae Young yang begitu yakin, apa sekarang Hae Young sudah menerima telpon
pemberitahuan siapa orang yang dicurigai sebagai pelaku?.
Belum
waktunya, jawab Hae Young. Setidaknya butuh waktu 1 jam. Mereka perlu waktu
merasa curiga pada rekan kerja mereka. Awalnya mereka akan merasa bersalah
mempunyai pikiran seperti itu, tapi jika rekan kerja mereka bersikap aneh maka
mereka akan menelpon polisi.
Hae
Young mengaku telah berbohong pada media dengan berkata mempunyai bukti solid.
Kira-kira apa yang akan pelaku lakukan jika rahasia yang telah terkubur selama
dalam-dalam mulai terkuak. Pelaku pasti akan melakukan sesuatu yang tidak
biasa. Seperti mendadak menghilang atau mengepak barang bawaan.
Sedetik kemudian, tiba-tiba terdengar dering telpon. Semua menoleh ke arah suara. Gye Chul yang berada di dekat telpon tampak enggan menjawab dan melangkah pergi. Chi Soo teriak, "Tunggu apa lagi?. Angkat!". Barulah Gye Chul buru-buru mengangkatnya.
Hanya
selang beberapa detik mereka mendapatkan telpon kedua. Kedua telepon itu
berasal dari Rumah Sakit Kyungan dan Rumah Sakit Chungju. Kedua penelpon
sama-sama melaporkan orang yang mereka curigai sebagai pelaku penculikan Kim
Yoon Jung. Ciri-ciri mereka cocok dengan yang di gambarkan Hae Youg. Mendadak
mereka pergi dan mengepak barangnya.
Soo
Hyun langsung memohon Chi Soo untuk memberikan ijin investigasi ulang. Tim
forensik akan menyelidiki semua yang mereka temukan di TKP. Sekecil apapun
bukti yang mereka temukan di TKP, mereka bisa membandingkannya dengan DNA
tersangka. Chi Soo tampak ragu dan berpikir. Melihat atasannya yang tampak
ragu, Soo Hyun bersedia bertanggung jawab penuh jika terjadi masalah.
"Kau
bertanggung jawab?. Memangnya kau siapa?", ucap Chi Soo nyinyir.
Soo
Hyun dan Hae Young tegang. Akhirnya Chi Soo memberi ijin. Chi Soo mengingatkan
waktu yang dimiliki Soo Hyun hanya tersisa 24 jam. Buat tersangka mengaku atau
cari bukti yang dapat mengaitkan tersangka dengan pembunuhan . Apa Soo Hyun
bisa?. Soo Hyun menyanggupi. Chi Soo memberikan ultimatum, jika Soo Hyun sampai
gagal maka ia pastikan Soo Hyun akan membayar 2 kali lipat kesalahannya hari
ini.
Di
ruangan itu, Chi Soo mengumumkan Cha Soo Hyun akan memimpin investigasi dan
menyuruh divisi pembunuhan dua untuk membantu Soo Hyun.
===== 20
jam menjelang berakhirnya undang-undang pembatasan =====
Didampingi
Hae Young, Soo Hyun memulai investigasi. Dilihat dari data penggunaan kartu
kredit Seo Hyung Joon, Heo Young menyimpulkan penculik itulah yang menggunakan
kartu kredit korban. Salah satu tipical narsistik adalah penggila belanja. Dia
berbelanja di toko merk ternama yang menjual barang edisi terbatas. Orang seperti
itu memilih warna cerah dan design unik serta mengikuti trend. Dia tidak pernah
meninggalkan cemin demi memperhatikan penampilannya.
Pukul
04.00 sore hari. Soo Hyun dan Hae Young mendatangi sebuah rumah sakit yang
salah satu susternya dicurigai sebagai pelaku. Soo Hyun bertanya pada suster
Lee bagaimana perilaku dan kebiasaan sehari-hari dari orang yang suster Lee
curigai. Apa orang itu sering belanja. Suster Lee berkata tidak, orang yang ia
curigai jarang menggunakan kartu kredit karena harus membayar biaya rumah sakit
ibunya.
Di
dalam lokernya, hanya ada foto binatang peliharaan, sepatu dan pakaian yang
digunakan bukan barang branded. Hae Young mengatakan bukan suster ini
yang mereka cari. Pembunuh yang mereka cari lebih suka menerima daripada
memberi. Seseorang yang mengidap ganggunan kepribadian narsistik, biasanya
tidak mempunyai binatang peliharaan. Si Pelaku adalah orang yang berani dan
cerdas, dan akan melakukan apapun untuk melindungi dirinya sendiri.
Tim
Divisi dua baru saja keluar dari rumah sakit Chungju. Mereka tidak menemukan
ada suster yang pernah bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil. Ternyata penelpon
mempunyai dendam pada salah satu teman kerjanya, sehingga memberikan laporan
palsu.
Suster
Kang pergi dengan mengendarai mobilnya. Sesekali ia melihat kebelakang melalui kaca
spion. Disampingnya ada tas besar, tampaknya dia akan pergi jauh.
Sementara
itu suster Yoo masih diam sembari terus memandangi telponnya. Jarinya
mengetuk-ngetuk meja seperti tengah mempertimbangkan sesuatu.
===== 6
jam menjelang berakhirnya undang-undang pembatasan =====
Para polisi tertidur di mejanya masing-masing. Terdengar dering telepon, Kim Gye Chul yang masih ngatuk dengan malas mengangkat telpon dengan menggunakan kakinya. Kali ini telpon dari Rumah Sakit Youngin, yang juga memberikan laporan tentang penculik Kim Yoon Jung.
Rumah
Sakit Youngin, adalah rumah sakit tempat suster Kang dan suster Yoon bekerja.
Dan sang pelapor adalah Suster Yoon. Divisi dua datang kerumah sakit itu dan
bertemu dengan Suster Yoon. Suster Yoon memberitahu polisi kalau sebelumnya
suster Kang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil. Dia menghilang begitu saja
begitu melihat berita di televisi kemarin. Ponselnya juga mati.
Alasan Suster Yoon tidak menelpon
lebih awal karena tidak suka mempunyai perasaan curiga pada teman kerja. Tapi
saat ia memeriksa loker suster Kang, ia menemukan barang yang aneh di dalam
loker itu. Dengan di temani Suster Yoon, polisi memeriksa loker yang dimaksud.
Mereka menemukan kalender 2016 dan sepasang high heels berwarna merah.
(15 tahun dan sepatu itu masih bagus....wah...merek sepatu apa itu????)
(15 tahun dan sepatu itu masih bagus....wah...merek sepatu apa itu????)
Soo Hyun langsung menghentikan laju
mobilnya begitu menerima telpon dari divisi dua mengenai suster Kang. Mereka
juga mengirimkan foto loker suster Kang. Soo Hyun menunjukan foto itu pada Hae
Young. Tanpa banyak berkata-kata, mereka meluncur menuju lokasi.
Sayangnya, Soo Hyun terjebak macet.
Ia menelpon Gye Chul bertanya apakah mereka sudah berhasil menangkap suster
Kang. Gye Chul menjawab orang yang mereka cari tidak ada dirumah atau di
manapun. Ponselnya juga masih mati. Polisi lain memberikan catatan transaksi
penggunaan kartu kredit suster Kang. Saat ini dia sedang berada di sebuah
hotel, dibusan.
Soo Hyun dan Hae Young yang
mendengarnya langsung merasa lemas. Tidak banyak waktu lagi, sekarang sudah
sudah leawt 09.30 malam. Chi Soo tidak tinggal diam saja, ia menyuruh Gye Chul
untuk menghubungi kepolisian Busan, minta mereka mengirimkan helikopter.
===== 100 menit menjelang berakhirnya
undang - undang pembatasan =====
Soo Hyun dan Hae Young berlari masuk
ke kantor polisi Jinyang. Mereka bertemu dengan ibu Yoon Jung yang sudah
menunggu sejak tadi. Dengan wajah memohon, ibu Yoon Jung bertanya apakah mereka
sudah menemukan pembunuh sebenarnya. Namun tidak ada yang bisa menjawab,
mungkin Hae Young dan Soo Hyun bingung akan menjawab apa.
Soo Hyun memasuki ruang interogasi
dan bertanya pada Chi Soo bagaimana hasilnya. Pertanyaan itu terjawab begitu
Soo Hyun melihat suster Kang sudah berada di dalam ruang interogasi. Chi Soo berkata bukti identifikasi masih berlangsung. Ia bersama jaksa akan pergi ke pengadilan. Chi Soo mengingatkan Soo Hyun hanya memiliki waktu 1,5 jam, buat tersangka mengakui kejahatannya. Hanya itu yang bisa Soo Hyun lalukan untuk menghukum pelaku.
Soo Hyun menginterogasi suster Kang Se Yong. Tak tanggung-tanggung, Soo Hyun langsung menjatuhkan tuduhan bahwa suster Kang telah menculik Kim Yoon Jung, meminta uang tebusan 50.00 U$ dan membunuh korban dengan kejam.
Suster Kang menyangkal tidak pernah melakukan perbuatan yang Soo Hyun tuduhan. Sebaliknya ia merasa heran kenapa di perlakukan seperti penjahat. Soo Hyun bertanya bukankah sebelumnya suster Kang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil dan mengenal Seo Hyung Joon. Suster Kang membenarkan jika ia pernah bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil, tapi ia tidak mengenal Seo Hyung Joon ataupun Kim Yoon Jung.
Soo Hyun menanyakan alasan kenapa Suster Kang mendadak menghilang setelah melihat berita di televisi. Suster Kang kaget mendadak menghilang?. Memangnya siapa yang mendadak menghilang?.
Hae Young duduk di luar ruang interogasi. Tampak sedang memikirkan sesuatu. Gye Chul yang melihatnya menyuruh Hae Young untuk pergi. Tapi Hae Young tak bergeming, ia malah tanya sepatu apa yang di pakai suster Kang?. Gye Chul mengerutkan dahi mendengar pertanyaan aneh Hae Young.
Hae Young merasa janggal, orang narsistik seperti suster Kang meninggalkan sepatu mahalnya di dalam loker. Hae Young kembali tanya apakah Gye Chul melihat sepatu yang dipakai suster Kang.
Gye Chul berpikir dan tampak tidak yakin, entahlah sepertinya warna coklat. Hae Young mengingat kembali foto barang-barang di dalam loker suster Kang. Barang-barang itu tersusun rapi di sebelah kiri. Hae Mengetahui ada hal yang tidak beres, Young langsung menerobos masuk ke ruang interogasi.
Soo Hyun bertanya kenapa ponsel suster Kang tidak aktif. Suster Kang menjawab ponselnya hilang. Ia hanya mengambil cuti satu hari, bukannya menghilang seperti yang di tuduhkan Soo Hyun. Kalau tidak percaya, Soo Hyun bisa bertanya pada suster Yoon. Suster Yoon-lah yang mengijinkannya mengambil cuti.
Hae Young yang menerobos ke ruang interogasi segera memeriksa sepatu yang di pakai suster Kang, warna coklat. Ia juga memeriksa tangan suster Kang untuk memastikan sesuatu. Yakin pada dugaannya, dengan frustasi Hae Young berkata kalau suster Kang bukanlah pelakunya.
Hae Young menyebutkan pegangan cangkir yang menghadap kiri, gunting, dan barang-barang di dalam loker suster Kang menunjukan kalau pemilik loker merupakan pengguna tangan kiri. Sementara suster Kang adalah pengguna tangan kanan. Pelaku sebenarnya adalah orang kidal.
Soo Hyun tercengang, tidak mungkin infroman itu berbohong. Ia lalu bertanya pada suster Kang, bukankah suster Yoon yang memberinya ijin cuti. Suster Kang mengangguk dengan cepat. Soo Hyun terkejut, suster Yoon, siapa sebenarnya dia..???.
Saat ini suster Yoon berada di dalam mobilnya. Ia menggerai rambutnya yang semula terikat, memakai aksesoris mencolok dan mengoleskan lipstik warna merah di bibirnya. Dengan tenangnya, ia melempar sebuah ponsel ke luar.
Flashback.
Suster Yoon terpaku mendengar pernyataan Hae Young di berita. Disaat yang sama, ia melihat suster Kang yang tampak ketakutan setelah mendengar berita itu. Suster Yoon menarik napas menenangkan diri lalu menghampiri suster Kang. Suster Yoon tanya apa suster Kang menonton berita?. Katanya pelakunya pernah bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil. Suster Kang berkata kalau mereka berdua pernah bekerja di tempat itu. Suster Yoon tersenyum menutupi kegugupannya.
Suster Yoon menyusun rencana untuk mengkambing hitamkan suster Kang. Ia sengaja memberi izin cuti pada suster Kang. Agar suster Kang di curigai, suster Yoon menukar label nama lokernya dengan label nama suster Kang. Ia sengaja mengulur waktu dan menunggu waktu yang tepat sebelum akhirnya menelpon polisi. Dan saat polisi datang memeriksa, suster Yoon mengamati mereka dengan tatapan licik. Flashback end.
"Aku salah. Aku yakin dia sudah melarikan diri. Dia membuat perangkap pada polisi yang sedang terburu waktu untuk membuat kesalahan. Ini tidak bisa berakhir begini saja. Persis seperti saat dia menculik gadis kecil 15 tahun yang lalu, dia sangat percaya diri pada strateginya. Dia yakin, dia lebih baik dari pada orang lain. Dia mengira bisa mengontrol dan memanipulasi polisi. Aku yakin dia belum jauh. Dia pasti mengawasi kita yang sedang dipermainkan".
Soo Hyun tampak geram. Hae Young keluar ruang interogasi lalu berbalik melihat ibu Kim Yoon Jung yang masih berdiri di luar, menunggu pembunuh putrinya di tangkap. Soo Hyun menyusul dan memerintahkan salah satu anak buahnya untuk mencari informasi pribadi suster Yoon.
Hae Young berlari menerbobos hujan sendirian. Soo Hyun bertanya pada tim divisi dua, kapan berapa terakhir mereka bertemu dengan suster Yoon. Sekitar jam 07.30 malam, jawab tim divisi dua. Melalui telepon, Soo Hyun meminta pengawas CCTV untuk memeriska rekaman CCTV rumah sakit dan lacak nomor polisi suster Yoon.
Soo Hyun dan timnya berpencar mencari suster Yoon. Petugas CCTV bekerja secepat mungkin. Tak memperdulikan hujan, Hae Young terus berlari menuju ke tempat yang mungkin suster Yoon datangi.
Akhirnya pengawas CCTV menemukan rekaman suster Yoon yang keluar dari mobilnya. Disaat yang hampir bersamaan, Hae Young berhenti di tengah jalan, ia menoleh ke arah cafe lantai atas dan melihat suster Yoon yang sama persis dengan wanita yang ia lihat sewaktu kecil.
Sama seperti saat itu, suster Yoon menoleh pada Hae Young dan tetap bersikap tenang. Hae Young pun lari, bukan lari menghindar karena takut melainkan lari untuk menangkap wanita itu. Tapi sesampainya Hae Young disana, suster Yoon sudah tidak ada. Wanita cerdik tapi licik itu, keluar melalui pintu lain.
Hae Young keluar melalui pintu yang di lalui suster Yoon dan melihat wanita itu berjalan santai menyebrangi zebra cross. Hae Young berusaha untuk mengejar, tapi lalu lintas saat itu sangat ramai. Hae Young tidak bisa menyebrang karena mobil-mobil terus melaju menghalangi langkahnya.
Sebuah truk berhenti di tengah jalan dan menghalangi pandangan Hae Young. Kemacetan sesaat itu digunakan Hae Young untuk menyebrang. Seketika Hae Young langsung berhenti melihat disana ternyata sudah ada Soo Hyun berdiri berhadapan dengan Suster Yoon. Hae Young terdiam sesaat lalu menghampiri mereka.
"Yoon Sun Ah", panggil Soo Hyun.
Suster Yoon menunjukan wajahnya yang semula tertutup payung. Soo Hyun menarik napas panjang, akhirnya ia berhasil menangkap pelaku sebenarnya. Suster Yoon lalu berbalik ke belakang menghadap Hae Young. Suster Yoon memasang wajah dingin, memiringkan sedikit kepalanya menatap Hae Young yang tampak kelelahan.
20 menit menjelang berakhirnya undang-undang pembatasan. Mampukah mereka mengumpulkan bukti dan membuat suster Yoon membayar semua kejahatannya?.
END
Suster Kang menyangkal tidak pernah melakukan perbuatan yang Soo Hyun tuduhan. Sebaliknya ia merasa heran kenapa di perlakukan seperti penjahat. Soo Hyun bertanya bukankah sebelumnya suster Kang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil dan mengenal Seo Hyung Joon. Suster Kang membenarkan jika ia pernah bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil, tapi ia tidak mengenal Seo Hyung Joon ataupun Kim Yoon Jung.
Soo Hyun menanyakan alasan kenapa Suster Kang mendadak menghilang setelah melihat berita di televisi. Suster Kang kaget mendadak menghilang?. Memangnya siapa yang mendadak menghilang?.
Hae Young duduk di luar ruang interogasi. Tampak sedang memikirkan sesuatu. Gye Chul yang melihatnya menyuruh Hae Young untuk pergi. Tapi Hae Young tak bergeming, ia malah tanya sepatu apa yang di pakai suster Kang?. Gye Chul mengerutkan dahi mendengar pertanyaan aneh Hae Young.
Hae Young merasa janggal, orang narsistik seperti suster Kang meninggalkan sepatu mahalnya di dalam loker. Hae Young kembali tanya apakah Gye Chul melihat sepatu yang dipakai suster Kang.
Gye Chul berpikir dan tampak tidak yakin, entahlah sepertinya warna coklat. Hae Young mengingat kembali foto barang-barang di dalam loker suster Kang. Barang-barang itu tersusun rapi di sebelah kiri. Hae Mengetahui ada hal yang tidak beres, Young langsung menerobos masuk ke ruang interogasi.
Soo Hyun bertanya kenapa ponsel suster Kang tidak aktif. Suster Kang menjawab ponselnya hilang. Ia hanya mengambil cuti satu hari, bukannya menghilang seperti yang di tuduhkan Soo Hyun. Kalau tidak percaya, Soo Hyun bisa bertanya pada suster Yoon. Suster Yoon-lah yang mengijinkannya mengambil cuti.
Hae Young yang menerobos ke ruang interogasi segera memeriksa sepatu yang di pakai suster Kang, warna coklat. Ia juga memeriksa tangan suster Kang untuk memastikan sesuatu. Yakin pada dugaannya, dengan frustasi Hae Young berkata kalau suster Kang bukanlah pelakunya.
Hae Young menyebutkan pegangan cangkir yang menghadap kiri, gunting, dan barang-barang di dalam loker suster Kang menunjukan kalau pemilik loker merupakan pengguna tangan kiri. Sementara suster Kang adalah pengguna tangan kanan. Pelaku sebenarnya adalah orang kidal.
Soo Hyun tercengang, tidak mungkin infroman itu berbohong. Ia lalu bertanya pada suster Kang, bukankah suster Yoon yang memberinya ijin cuti. Suster Kang mengangguk dengan cepat. Soo Hyun terkejut, suster Yoon, siapa sebenarnya dia..???.
Saat ini suster Yoon berada di dalam mobilnya. Ia menggerai rambutnya yang semula terikat, memakai aksesoris mencolok dan mengoleskan lipstik warna merah di bibirnya. Dengan tenangnya, ia melempar sebuah ponsel ke luar.
Flashback.
Suster Yoon terpaku mendengar pernyataan Hae Young di berita. Disaat yang sama, ia melihat suster Kang yang tampak ketakutan setelah mendengar berita itu. Suster Yoon menarik napas menenangkan diri lalu menghampiri suster Kang. Suster Yoon tanya apa suster Kang menonton berita?. Katanya pelakunya pernah bekerja di Rumah Sakit Jiwa Seonil. Suster Kang berkata kalau mereka berdua pernah bekerja di tempat itu. Suster Yoon tersenyum menutupi kegugupannya.
Suster Yoon menyusun rencana untuk mengkambing hitamkan suster Kang. Ia sengaja memberi izin cuti pada suster Kang. Agar suster Kang di curigai, suster Yoon menukar label nama lokernya dengan label nama suster Kang. Ia sengaja mengulur waktu dan menunggu waktu yang tepat sebelum akhirnya menelpon polisi. Dan saat polisi datang memeriksa, suster Yoon mengamati mereka dengan tatapan licik. Flashback end.
"Aku salah. Aku yakin dia sudah melarikan diri. Dia membuat perangkap pada polisi yang sedang terburu waktu untuk membuat kesalahan. Ini tidak bisa berakhir begini saja. Persis seperti saat dia menculik gadis kecil 15 tahun yang lalu, dia sangat percaya diri pada strateginya. Dia yakin, dia lebih baik dari pada orang lain. Dia mengira bisa mengontrol dan memanipulasi polisi. Aku yakin dia belum jauh. Dia pasti mengawasi kita yang sedang dipermainkan".
Soo Hyun tampak geram. Hae Young keluar ruang interogasi lalu berbalik melihat ibu Kim Yoon Jung yang masih berdiri di luar, menunggu pembunuh putrinya di tangkap. Soo Hyun menyusul dan memerintahkan salah satu anak buahnya untuk mencari informasi pribadi suster Yoon.
Hae Young berlari menerbobos hujan sendirian. Soo Hyun bertanya pada tim divisi dua, kapan berapa terakhir mereka bertemu dengan suster Yoon. Sekitar jam 07.30 malam, jawab tim divisi dua. Melalui telepon, Soo Hyun meminta pengawas CCTV untuk memeriska rekaman CCTV rumah sakit dan lacak nomor polisi suster Yoon.
===== 40 menit menjelang berakhirnya undang - undang pembatasan =====
Soo Hyun dan timnya berpencar mencari suster Yoon. Petugas CCTV bekerja secepat mungkin. Tak memperdulikan hujan, Hae Young terus berlari menuju ke tempat yang mungkin suster Yoon datangi.
Akhirnya pengawas CCTV menemukan rekaman suster Yoon yang keluar dari mobilnya. Disaat yang hampir bersamaan, Hae Young berhenti di tengah jalan, ia menoleh ke arah cafe lantai atas dan melihat suster Yoon yang sama persis dengan wanita yang ia lihat sewaktu kecil.
Sama seperti saat itu, suster Yoon menoleh pada Hae Young dan tetap bersikap tenang. Hae Young pun lari, bukan lari menghindar karena takut melainkan lari untuk menangkap wanita itu. Tapi sesampainya Hae Young disana, suster Yoon sudah tidak ada. Wanita cerdik tapi licik itu, keluar melalui pintu lain.
Hae Young keluar melalui pintu yang di lalui suster Yoon dan melihat wanita itu berjalan santai menyebrangi zebra cross. Hae Young berusaha untuk mengejar, tapi lalu lintas saat itu sangat ramai. Hae Young tidak bisa menyebrang karena mobil-mobil terus melaju menghalangi langkahnya.
Sebuah truk berhenti di tengah jalan dan menghalangi pandangan Hae Young. Kemacetan sesaat itu digunakan Hae Young untuk menyebrang. Seketika Hae Young langsung berhenti melihat disana ternyata sudah ada Soo Hyun berdiri berhadapan dengan Suster Yoon. Hae Young terdiam sesaat lalu menghampiri mereka.
"Yoon Sun Ah", panggil Soo Hyun.
Suster Yoon menunjukan wajahnya yang semula tertutup payung. Soo Hyun menarik napas panjang, akhirnya ia berhasil menangkap pelaku sebenarnya. Suster Yoon lalu berbalik ke belakang menghadap Hae Young. Suster Yoon memasang wajah dingin, memiringkan sedikit kepalanya menatap Hae Young yang tampak kelelahan.
20 menit menjelang berakhirnya undang-undang pembatasan. Mampukah mereka mengumpulkan bukti dan membuat suster Yoon membayar semua kejahatannya?.
END
Comment :
Hae Young sungguh pintar memperkirakan kronologis dan membaca pikiran pelaku. Tampaknya ia menguasai ilmu psikologis. Lalu kenapa dia memilih untuk bertugas di divisi patroli?. Apa mungkin karena dia merasa kecewa karena polisi mengacuhkannya saat memberikan kesaksian. Polisi secerdas Hae Young lebih cocok berada di divisi pembunuhan.
Lalu kemana detektif Lee?. Apa mungkin dia menghilang setelah peristiwa itu. Apa orang yang Soo Hyun cari adalah detekfi Lee?. Saya yakin Soo Hyun dan detektif Lee mempunyai hubungan lebih dari sekedar hubungan senior dan junior.
Masih banyak misteri yang belum terungkap tentang mengapa Hae Young dan detektif Lee bisa saling berkomunikasi meski mereka berada di tahun yang berbeda. Siapa orang yang di panggil "Tuan Park" oleh detektif Lee. Mungkinkah "Tuan Park" yang dimaksud adalah Hae Young?.
Saya tidak bisa banyak menebak karena baru menonton satu episode. Episode awal saja sudah menarik seperti ini, tak terbayang apa yang akan terjadi pada episode selanjutnya. Sekedar informasi, naskah drama ini di tulis oleh Kim Eun Hee yang juga menulis naskah drama Sign (2011), Ghost (2012), 3 Days (2014).
Bagi yang sudah menonton ketiga drama tersebut, pasti sudah mengetahui kepiawaian Kim Eun Hee dalam mengolah naskah. Membayangkannya saja membuat saya bersemangat. Semoga saja saya terus bersemangat menulis sinopsis drama ini hingga akhir, tidak seperti sinopsis drama lainnya yang mandek di tengah jalan. Hiks... :(.
Ahhh... saya memang tidak pandai mengatur waktu........ #curcol
No comments:
Post a Comment
Thanks sudah mampir di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar ya...Trims....:)