29 Juli 2000
Disebuah halaman sekolah dasar, dimana
para murid sedang bermain badminton. Seorang gadis kecil, Kim Yoon Jung duduk diam sendiri dengan raket
di tangannya. Ia memperhatikan teman-temannya yang asyik bermain dengan wajah
sendu. Entah apa yang membuat dia tidak ikut bergabung dengan mereka.
Pandangannya
lalu beralih melihat anak laki-laki yang seumuran dengannya berdiri sendirian
di tanah lapang. Nama anak lai-laki itu bernama Park Hae Young. Yoon Jung itu
tersenyum pada Hae Young yang tidak memakai pakaian olahraga, tapi Hae Young
itu malah memalingkan wajahnya lalu sibuk mengorek-ngorek tanah dengan ranting
yang dia pegang.
Hanya selang beberapa detik, Hae
Young melihat ke tempat Yoon Jung duduk. Tapi Yoon Jung yang di lihatnya tadi
sudah tidak ada di sana. Tak ambil pusing, Hae Young kembali asyik
mengorek-ngorek tanah. Tiba-tiba Yoon Jung itu sudah ada didepannya, tersenyum
sembari menyodorkan raket mengajaknya main. Hae Young tampak tak suka, ia
berdiri dan pergi begitu saja.
Bel tanda pulang berbunyi. Murid-murid berlarian keluar kelas, tapi tidak dengan Hae Young yang hanya tetap duduk di bangkunya. Hujan membuat para murid berteduh di pintu sekolah menunggu hujan reda atau menunggu jemputan. Satu per satu orang tua dari murid-murid itu datang menjemput.
Terlihat seorang wanita berdiri di dekat
pohon, wanita itu berlindung di bawah payung hitam diam memandang ke arah
sekolah.
Hae Young keluar dari kelas dan
melihat Yoon Jung berdiri sendiran diluar memandangi hujan. Hae Young
memandangi payung yang ia bawa, mungkin ia sempat berpikir untuk meminjamkan
payung itu pada Yoon Jung. Tapi Hae Young malah menyembunyikan payung di balik
badannya ketika Yoon Jung menoleh ke arahnya.
Yoon Jung tersenyum melihat Hae Young. Sayangnya, Hae Young kembali menunjukan sikap tidak bersahabat. Hae Young meninggalkan Yoon Jung sendirian. Hae Young berlari ketengah hujan tanpa sempat membuka payungnya.
Sesaat ia menoleh melihat Yoon Jung yang menunduk sedih. Hae Young tak peduli dan kembali berlari. Langkahnya terhenti melihat wanita yang berdiri di dekat pohon. Hae Young memperhatikan penampilan wanita yang wajahnya tertutup payung. Berambut panjang, memakai blouse putih, rok pendek hitam dan memakai high heels berwarna merah.
Hae Young memperhatikan wanita
itu dengan kening berkerut. Hae Young kaget dan lari begitu melihat wanita itu
menoleh padanya. Sebelum benar-benar pergi dari halaman sekolah, Hae Young
sempat berhenti dan kembali menoleh kebelakang. Dia melihat Yoon Jung pulang
bersama wanita berpayung hitam itu.
Hae Young sedang memakan ramen
ketika melihat acara televisi yang mengabarkan hilangnya seorang siswi sekolah
dasar. Kasus ini kini dalam penyelidikan
polisi. Tampak wajah siswa yang dimaksud, tak lain adalah Yoon Jung, teman
sekelasnya.
Mendadak sekolah menjadi ramai
dengan kehadiran para wartawan yang ingin mengorek informasi tentang hilangnnya
Yoon Jung. Mereka menanyai semua murid yang melewati gerbang sekolah. Kejadian
ini juga membuat para orang tua lebih ketat dalam mengantar dan menjemput anak
mereka.
Hae Young tampak ragu
melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah. Kehadiran wartawan
mengingatkannya pada kenangan buruk saat melihat kakaknya di tangkap polisi
atas tuduhan pembunuhan. Hae Young juga ingat terakhir kali melihat Yoon Jung
yang dibawa oleh seorang wanita.
Hari berlalu. Melalui berbagai
penyelidikan, polisi telah mengindetifikasi sidik jadi yang ditemukan pada
surat di lokasi. Mereka menetapkan mahasiswa Universitas Sangjin jurusan
kedokteran, Seo Hyun Joon sebagai tersangka. Hae Young melihat berita itu di
televisi, ia berguman heran membantah pernyataan itu, karena ia melihat sendiri
kalau yang membawa Yoon Jung adalah seorang wanita.
Heo Young datang ke kantor polisi
untuk memberikan kesaksian. Batu saja tiba di pintu gerbang kantor polisi, dia
menjadi takut dan ragu. Hae Yeong teringat kenangan buruk saat dia
berteriak-teriak histeris membela kakaknya yang tidak bersalah. Rasa trauma itu
sempat membuat Heo Young berniat pergi dari kantor polisi. Namun pada akhirnya
dia memberanikan diri.
Pada semua polisi yang dia temui,
Hae Young berkata kalau orang yang membawa Yoon Jung adalah perempuan, bukan
laki-laki. Tapi para polisi itu malah
mengacuhkan Hae Young dan menyuruh anak itu untuk pulang. Mereka tidak percaya pengakuan
seorang anak kecil.
Waktu terus berjalan. Ribuan
selebaran di sebar, puluhan anggota polisi dikerahkan mencari keberadaan Yoon
Jung. Jutaan tanda tangan sudah di kumpulkan untuk petisi pembebasan Yoon Jung.
Malangnya, Yoon Jung di temukan tidak bernyawa. Di rumah duka, ibu Yoon Jung
menangis dan merasa sangat terpukul atas kematian putrinya.
Dikabarkan tersangka Seo Hyun
Joon mengambil uang tebusan 50.00 dolar dari polisi lalu menghilang tanpa
jejak. Selebaran pencarian telah dikeluarkan tapi diperkirakan pelakunya telah
melarikan diri keluar negeri.
Dihari lain, Hae Young melihat ibu Yoon Jung berdiri (demo) di depan kantor polisi sembari membawa foto Yoon Jung untuk menuntut keadilan atas kematian putrinya. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan. Kasus kematian Yoon Jung masih tidak dapat di pecahkan.
Dihari lain, Hae Young melihat ibu Yoon Jung berdiri (demo) di depan kantor polisi sembari membawa foto Yoon Jung untuk menuntut keadilan atas kematian putrinya. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan. Kasus kematian Yoon Jung masih tidak dapat di pecahkan.
Hae Young yang setiap harinya pulang sekolah melewati kantor polisi, melihat ibu Yoon Jung yang tidak kenal lelah berdiri di kantor polisi menuntut keadilan. Bahkan dalam cuaca dingin sekali pun, ibu Yoon Jung tetap berdiri disana tanpa mengenal lelah.
5 tahun kemudian. Hae Young telah tumbuh menjadi remaja, seperti biasa pulang sekolah melewati kantor polisi. Dan setiap hari itu pula, ia selalu melihat ibu Yoon Jung tetap kukuh melakukan aksi demo selama bertahun-tahun. Hae Young tumbuh menjadi remaja yang bebas. Ia sering berkelahi dengan teman sekelas bahkan dengan anggota preman lainnya.
Tahun demi tahun berlalu. Media
mengumumkan Undang – undang pembatasan dari peristiwa penculikan Kim Yoon Jung
akan segera berakhir. Penculiknya akan dibawa ke pengadilan, hanya jika dia
tertangkap sebelum tengah malam pada tanggal 29 Juli 2015.
27 Juli 2015, 3 hari menjelang
berakhirnya undang-undang pembatasan.
“Ini semua soal alam bawah sadar.
Sebuah trofi di lemari, foto di meja, buku di kamar mandi semua itu adalah
pintu ke dalam kesadaran seseorang. Kami
psikolog menyebutnya "Snooping" [mengintip]”.
“Jadi kau mengetahui semuanya
setelah melakukan snooping?”, tanya wartawan yang mewawancarai Hae Young.
Wartawan itu mengorek informasi actor
dan artis yang sering bertemu secara rahasia di taman Hyunjin pada pukul 10.30
malam. Wartawan heran bagaimana Hae Young biga tahu hal itu, menurutnya hanya
hantu saja yang mengetahui pertemuan rahasia para selebriti itu.
Hae Young lalu menunjukkan foto
pasangan selebriti yang dimaksud (hahaha…. Foto Kang So Ra, Im Shi Wan dan Byun
Yo Han saat press conference drama “Misaeng”). Wartawan mengaku juga menonton
drama itu dan menyukai peran manager Oh.
Hae Young mengatakan semua orang
juga tahu, kalau mereka melakukan drama cinta segitiga tahun lalu. Ia
memberikan informasi penting terkait hubungan para selebriti itu (curiga Hae
Young salah satu “Spy” Dispatch. LOL).. Hae Young menunjukan foto Byun Yo Han
yang diambil 5 hari lalu di bandara. Saat Byun Yon Han pergi ke luar negeri
untuk pemotretan selama 4 hari.
Menurut Hae Young, kepergian Byun
Yo Han tentunya memberikan waktu pada Kang So Ra dan Im Si Wan untuk lebih
dekat. Hae Young berkata, tanggal 26 juli kemarin Kang So Ra dan Im Si Wan
bertemu tepat sehari sebelum Byun Yo Han kembali dari luar negeri.
Sembari menjelaskan, pandangan
Hae Young tertuju pada seorang wanita yang baru saja tiba di restoran. Wanita
yang dilihat Hae Young itu memilih duduk agak jauh dengan posisi membelakangi
Hae Young. Wanita itu mengeluarkan amplop coklat berisi foto-foto Hae Young.
Mungkin dia tengah menyelidiki pria itu.
Wartawan lalu tanya kenapa kedua
artis itu memilih bertemu jam 10.30 malam. Dengan penyelidikan cermatnya, Hae
Young berkata Si Wan punya jadwal latihan konser pukul 10.00 pagi keesokan
harinya, “Katakanlah dia harus bangun jam 8 pagi, perlu memotong jam tidur dan
waktu diperlukan untuk berbicara dengan Kang So Ra, dan pertimbangkan kalau
taman sudah sepi pada saat itu. Waktu yang tepat mereka bertemu adalah pukul
10.30”.
Wartawan tersenyum mendengar
jawaban Hae Young lalu bertanya lagi tentang lokasinya, kenapa harus di taman
Hyunjin. Sebelum menjawab, Hae Young sempat melihat kearah wanita yag tadi
dilihatnya dengan tatapan curiga. Kemudian Hae Young menjawab semakin beresiko
sebuah pertemuan, semakin netral lokasinya. Tidak mungkin mereka bertemu di
rumah sendiri.
Tentu tidak, mereka pasti akan
memilih suatu tempat dimana orang tidak merasa heran jika ada yang berpakaian
olah raga dan mengenakan topi. Ditengah tempat yang dikelilingi beberapa tiang
lampu dan sedikit pejalan kaki disaat malam. Di dekat gerbang belakang taman
Hyunjin mereka bertemu.
Wartawan tampak takjub dengan penjelasan
Hae Young. Hae Young lalu mengganti topic lain dan membahas bisnis lainnya. Ia
mengeluarkan foto Ji Sung dan Lee Bo Young. Wartawan kaget mendengar Ji Sung
dan Lee Bo Young yang ternyata memiliki hubungan special (Wah ada kesalahan
nich, Ji Sung an Lee Bo Young menikah pada tahun 2013, masa tahun 2015 masih
pacaran. Kekekeke).
Wartawan ingin tahu bagaimana Hae
Young mengetahuinya. Hae Young hendak menjelaskan tapi tak jadi karena pada saat
itu juga Cha Soo Hyun berjalan ke arahnya dan menunjukkan identitasnya, Cha Soo
Hyun, seorang detektif.
Kepolisian Jinyang. Hae Young duduk bersiul tidak takut meski kini dia akan diinterogasi di divisi kejahatan pembunuhan. Kim Gye Chul tak mengira tenyata bukan hanya kucing saja yang suka mengacak-acak tong sampah, tapi ternyata seorang polisi seperti Hae Young juga suka melakukannya. Hae Young hanya tersenyum tipis mendengar sindiran itu.
Soo Hyun menunjukan bukti-bukti
foto yang memperlihatkan Hae Young sedang mengacak-acak tong sampah. Soo Hyun
mengetahui Hae Young merupakan inspektur dari Divisi Patroli Bukdaemun. Ia bertanya apa Hae Young tahu kalau artis Lee
Bo Young mengadukannya atas tuduhan penguntit.
Hae Young tidak terima dituduh
penguntit, ia hanya mengintip isi tong sampah yang ditaruh di luar. Kenapa
tidak sekalian saja melaporkan orang yang jadi pemulung dan mengambil
sampahnya. Mengira Hae Young tak mengerti maksudnya, Kim Gye Chul menjelaskan
kesalahan Hae Young. Seorang polisi seperti Hae Young tidak sepantasnya
mengacak-acak tong sampah selebriti wanita. Apa Hae Young orang mesum. Atau Heo
Young ingin mendapatkan informasi dan menjualnya kepada media untuk mendapatkan
uang.
“Mendapat uang?. Aku?. Periksa
saja rekeningku. Aku tidak menerima sepeserpun. Ini hanya hobiku. Ada orang
yang hobi memancing. Dan aku mencari informasi dan membagikannya sebagai hobi.
Apa tidak boleh?”, ucap Hae Young membela diri.
“Oh ho, orang ini benar-benar
tidak mengerti. Apa kau tidak tahu kalau para pejabat sedang memperketat
disiplin ?. Ini tidak bisa Detektif Cha. Laporkan orang ini atas tindakan tidak
senonoh agar dia dipecat”, ucap Gye Chul kesal.
“Tindakan tidak senonoh”, Hae
Young tertawa geli, “Kau mau tahu apa itu perilaku tidak senonoh untuk seorang
polisi?”.
Hae Young menatap sinis kearah meja Soo Hyun yang di kelilingi oleh tumpukan berkas. Ia membaca satu persatu judul berbeda dari tiap berkas kasus-kasus itu. Ia bertanya apakah ini bentuk protes Soo Hyun karena memiliki beban kerja yang keras?. Jika Soo Hyun kerja dengan cara meloncat-loncat dari kasus satu ke kasus lainnya, pada akhirnya polisi seperti mereka hanya akan melemparkan orang yang tidak bersalah ke dalam penjara.
“Lucunya, orang – orang seperti
kalian yang bekerja di tempat seperti ini, hanya kalian yang bisa melihat”, Hae
Young berdiri dan melihat sekeliling. Kemudian tangannya merogoh kedalam sela
tumpukan dokumen dan menemukan foto batman. Di pinggir frame foto batman itu
terdapat kutipan bertuliskan, “Setiap
borgol membawa 2,5 liter air mata”
“Kau menulis kutipan yang hebat
untuk mencuci otakmu sendiri. Kau meyakinkan dirimu sendiri kalau kau petugas
polisi yang hebat. Tapi tidakkah kau berpikir kalau Batman itu sedikit
berlebihan?. Bagaimanapun juga setidaknya meja ini mirip meja kerjanya
detektif”.
Hae Young lalu menunjuk meja Gye
Chul dan berkomentar kalau meja itu lebih mirip meja seorang salesman. Kim Gye
Chul jadi kelabakan melarang Hae Young menyentuh mejanya. Hae Young mengambil
buku petunjuk penyelidikan yang harusnya di pelajari, justru dijadikan alas
makanan oleh Gye Chul. Buku-buku yang Gye Chul baca malah tentang golf dan
mendaki.
Hae Young lalu mengambil buku berisi kartu nama bisnis yang Gye Chul koleksi. Ia yakin sekali diantara kartu nama itu, pasti ada kartu nama manager Lee Bo Young. Dugaan Hae Young tampaknya benar, karena Gye Chul buru-buru merebut buku kartu nama itu dengan kesal dan canggung. Soo Hyun menatap tajam Gye Chul yang sibuk menyimpan buku-buku tak berguna di mejanya.
“Jelas sekali, kalian diminta
oleh manager Lee Bo Young untuk menyelidiku. Kalau tidak, kenapa aku harus di
periksa oleh tim kejahatan pembunuhan?. Bukan begitu?. Apa perilaku kalian ini
disebut layak?. Kalian menuduhku atas perilaku tidak senonoh, yang benar saja?.
Apa polisi korea pernah punya rasa susila?”.
“Kata orang, kau punya mulut
untuk berkata benar. Kau punya mulut, tapi apa tindakanmu benar ?. Yah, apa
yang mau diharapkan dari seorang polisi?. Mereka tidak mengajarkan hal itu di
Sekolah Kepolisian bukan begitu?. Itu sebabnya kau akhirnya mengacak-acak tong
sampah orang”, balas Soo Hyun.
Heo Yeong berdalih sedang
menyelidiki sesuatu. Ia lalu menegur Soo Hyun untuk bicara lebih sopan. Soo
Hyun tidak mau, toh mereka berdua sama-sama orang tidak senonoh untuk apa
bicara sopan. Beginilah orang tidak senonoh saling bicara.
Kedua polisi itu saling melotot
tajam. Ketegangan itu terusik tak kala terdengar dering telpon. Soo Hyun
menjawabnya dan menghela napas kesal setelah mendengar orang seberang bicara.
Soo Hyun berkata kalau pihak Lee Bo Young telah menarik gugatannya pada Heo
Young. Yang berarti kasus ini dianggap selesai.
“Kau mengacak-acak sampah dan
kami disogok. Benar-benar big match. Aku bisa tebak siapa yang akan dipermalukan”,
Soo Hyun melirik Gye Chul, “Siapa yang akan menang, kita lihat saja nanti”.
Soo Hyun menyuruh Hae Young untuk
duduk. Kembali terjadi ketegangan antara mereka. Hae Young melihat jam dan berubah pikiran. Buru-buru ia pergi seperti ada hal penting yang harus ia lakukan, “Hari ini, kalian sedang
beruntung” ucapnya beranjak pergi menyembunyikan rasa gugupnya.
Setibanya diluar, Hae Young
langsung menghela napas lega. Huff....hampir saja.
Baru beberapa langkah, terdengar suara Soo Hyun, “Mau aku antar
keluar?”. Hae Young menoleh dan mendesis kesal. Kemudian Soo Hyun memberikan nasehat
sekaligus menyindir Hae Young.
“Seorang polisi yang terhormat
dan membenci polisi lain. Cari saja pekerjaan lain. Kau ... tidak cocok jadi
polisi
Hae Young berjalan pergi sambil
menggurut dan berharap mereka tidak akan pernah bertemu lagi. Saat di
persimpangan koridor, Hae Young diam membisu. Perlahan-lahan dia menyusuri
lorong gelap itu dengan wajah sedih.
Sampai akhirnya dia berhenti di depan lift dan melihat dirinya di waktu kecil. Di tempat itulah, Hae Young kecil memberanikan diri untuk datang ke kantor polisi memberikan kesaksian, tapi nyatanya para polisi itu malah mengacuhkannya.
Sampai akhirnya dia berhenti di depan lift dan melihat dirinya di waktu kecil. Di tempat itulah, Hae Young kecil memberanikan diri untuk datang ke kantor polisi memberikan kesaksian, tapi nyatanya para polisi itu malah mengacuhkannya.
Flashback 15 tahun silam. Hae Young kecil menatap para polisi yang sibuk hilir mudik membicarakan perkembangan kasus yang mereka tangani. Ditangannya ia mengenggam erat selembar kertas. Seorang petugas mendekati Hae Young dan bertanya kenapa anak kecil seperti Hae Young berada disini, apa Hae Young sedang mencari ibunya. Petugas itu mengira Hae Young tersesat.
Hae Youg jadi takut dan buru-buru
lari menuruni tangga. Tanpa sengaja ia menabrak Detektif Lee Jae Han, yang
mengakibatkan kertas-kertas yang di pegang detektif Lee berhamburan di lantai.
Detektif Lee heran melihat Hae Young yang tidak minta maaf dan malah lari.
Detekfit Lee memungut
berkas-berkasnya yang berantakan dan menemukan secarik kertas. Rupanya tanpa
sadar, saat bertabrakan Hae Young
menjatuhkan kertas yang ia pegang. Detekfit
Lee memunggut kertas itu, namun tak sempat ia baca karena keburu di panggil
seseorang.
Masih di hari yang sama, tanggal
3 Agustus 2000. 5 hari dan 5 jam setelah penculikan Kim Yoon Jung. Detektif Lee
bertugas menangangi penculikan Yoon Jung. Hari itu, dia memimpin rapat atas
perkembangan kasus yang tengah ia tangani.
Kapten tim detektif, Kim Bum Joo juga datang untuk melihat perkembangan kasus ini. Dalam rapat, detektif Lee
mengawali insiden penculikan Yoon Jung terjadi sekitar pukul 1 siang saat
pulang sekolah. Laporan berkas penculikan masuk di hari yang sama pukul 6:44
sore. 53 jam setelah penculikan, keluarga korban dimintai uang tebusan oleh
penculik sebanyak 50.000 U$.
Kepolisan telah mendatangi café
yang disebutkan dalam surat yang dikirim pelaku. Di café itu mereka memeriksa
identitas semua orang disana dan menemukan sidik jari di meja sesuai dengan sidik jari
dalam surat yang dikirim pelaku. Mereka mengidentifikasi, pelaku penculikan Yoo
Jung adalah Seo Hyung Joon, mahasiswa Mahasiswa Universitas Sangjin jurusan
kedokteran, berusia 21 tahun. Polisi telah memburu dan mengeledah tempat
tinggal, universitas dan rumah keluarga Seo Hyung Joon, tapi keberadaanya masih
belum ditemukan.
Kim Bum Joo bertanya bagaimana
dengan ponsel pelaku. Detektif Lee berkata Seo Hyung Joon belum membayar
tagihan ponsel selama 2 bulan, jadi ponselnya tidak bisa ditelusuri karena
telah di non aktifkan. Ahn Chi Soo bertanya lagi bagaimana dengan tagihan kartu
kreditnya, apa sudah di periksa. Detektif Lee menjawab Seo Hyung Joon memiliki
hutang kartu kredit sebanyak 50.000 U$. Kartu kreditnya juga sudah diblokir pihak
bank.
“Dunia ini penuh sekali dengan
orang jahat”, keluh Kim Bum Joo, “Dia menculik gadis kecil demi 50.000 U$. Dan
kalian masih belum bisa menemukannya di negera yang kecil ini?. Kalian semua,
apa tidak sadar betapa seriusnya kasus ini?. Semua orang di negeri ini
memperhatikan kita. Kita sudah mengidentiifikasi tersangka tapi tidak bisa
menangkapnya?”, teriak Bum Joo membanting berkas yang ia pegang.
“Kami punya petunjuk”, sela
detektif Lee, “Dalam detil kartu kreditnya, ada banyak pembelian barang merk
wanita”.
Kim Bum Joo bertanya-tanya apakah
Hyung Joon memiliki kekasih. Detektif Lee berkata menurut keterangan teman
tersangka, bahwa Hyung Joon sedang
mengalami kesulitan dengan kekasihnya. Tapi tersangka tidak menyebutkan siapa
nama kekasihnya. Detektif Lee juga bertanya pada kenalan Hyung Joon yang lain,
tapi sejauh ini tidak ada perkembangan.
Detektif Ahn Chi Soo datang
membawa kabar baru, tersangka lagi-lagi memeras keluarga Yoon Jung. Penculik
meminta keluarga Yoon Jung membawa uang 50.000 U$ ke taman Seohyun pukul 10
malam. Mendengar itu, Bum Joo
langsung membentak anak buahnya, tunggu apa lagi cepat bergerak. Sontak semua
polisi itu berhamburan keluar.
Saat Bum Joo hendak keluar untuk
menyusul, detektif Lee menghentikannya untuk mengatakan sesuatu yang menurutnya
janggal. Baik surat dan meja di kafe, hanya terdapat sidik jari jempol kanan
Seo Hyung Joon. Jika memang Seo Hyung
yang menyentuh meja dan menulis surat pemerasan itu, seharusnya ada sidik jari Seo
Hyung lain menempel pada surat dan atau pun di meja. Tapi ini hanya sidik
jempol kanan, rasanya aneh dan ada yang salah. Detektif Lee memberitahu akan
menyelidiki kekasih Seo Hyung Joon.
Bum Joo mempersilahkan,
“Lakukanlah. Tapi sendirian saja. Kau kan suka bekerja sendirian”, sindirnya
tak suka, “Tapi perhatikan langkahmu”, ucapnya kemudian lalu pergi. (Wow… itu
saran atau peringatan?).
Detektif Lee diam mematung
mendengar kalimat terakhir Bum Joo. Ahn Chi Sooyang sedari tadi diam saja
mendengarkan perbincangan akhirnya membuka suara. Ia menyuruh detektif Lee
untuk berhenti saja, karena detektif Lee sudah mengecek semua teman wanita Seo
Hyung Joon, tapi tidak ada hasilnya.
Detektif Lee juga meminta
seniornya itu untuk berhenti, “Berhenti menjilat pada atasanmu”, sindirnya
tajam.
Detektif Lee menuju mejanya dan
menghempaskan berkas yang ia pegang. Chi Soo yang tidak bisa berkata apa –
apa lagi, melangkah pergi dengan marah. Detektif Lee yang kini sendirian
kembali meneliti dokumen catatan penggunaan kartu kredit tersangka. Lalu
mengambil secarik kertas yang menempel di computer.
Perhatiannya lalu teralih pada
kehadiran polisi wanita yang masuk ke dalam ruangannya. Detektif Lee sedikit
terkejut melihat wanita itu. Polisi wanita itu adalah Cha Soo Hyun yang baru
saja dipindahtugaskan ke kantor kepolisan Jinyang. Dengan canggung, Soo Hyun
memberi hormat lalu melangkah pergi. Langkahnya terhenti mendengar suara
detektif Lee yang bertanya, “Sudah
makan?”.
“Ya”, jawab Soo Hyun lirih.
Detektif Lee merupakan senior Soo
Hyun, tapi sepertinya hubungan mereka lebih dari sekedar hubungan Senior –
junior. Dengan ragu-ragu, Soo Hyun hendak menjelaskan sesuatu tentang yang pernah ia katakan sebelumnya. Tapi Detektif Lee
menyela dan berkata,
“Sepertinya akhir pekan ini aku
bisa selesaikan (kasus penculikan Yoon Jung). Setelah semua selesai, baru kita
bicara”.
Detektif Lee melangkah pergi
sembari menepuk bahu Soo Hyun. Soo Hyun yang terpaku diam perlahan menoleh,
menatap kepergian detektif Lee. Perlahan senyum tipis menghiasi wajah Soo
Hyun.
Flashback end.
Kembali ke tahun 2015. Kini Soo
Hyun masih berkerja di kantor kepolisan
Jinyang. Ia meletakan foto batmannya di sudut meja. Kemudian ia merapihkan
berkas-berkas kasus yang menumpuk di mejanya.
Gye Chul yang canggung, mencoba
mencarikan suasana dan mengajak Soo Hyun bicara. Ia berkata manager Lee Bo
Young hanya meminta tolong padanya untuk menangkap Hae Young karena takut kalau
Hae Young menyebarkan informasi pada media. Sama sekali ia tidak menerima uang
ataupun suap. Soo Hyun tak menanggapi ucapan Gye Chul. Ia diam tapi tampak
marah dan sesekali membanting buku ke meja.
“Aigoo, kenapa kerjaanku banyak
sekali?. Aku benci hidupku”, keluh Soo Hyun lirih.
Gye Chul mencoba mengambil hati
Soo Hyun. Ia menawarkan diri untuk merapihkan pekerjaan Soo Hyun, walau harus
lembur hingga besok. Soo Hyun kembali duduk dan mulai focus mengerakan tumpukan
kasus-kasusnya.
3 Agustus 2000. 5 hari dan 6 jam
setelah penculikan Kim Yoon Jung.
“Dasar bodoh, kenapa sampai
jatuh”, runtuk Hae Young pada dirinya sendiri. Wajahnya tampak basah karena air
mata.
Tapi Hae Young kembali lari
begitu mendengar langkah kaki yang berjalan keluar. Detektif Lee keluar membawa
dokumen dan Walkie Talkie. Ia masuk ke dalam mobil dan mempunyai kesempatan
membuka lipat kertas yang ia punggut di tangga. Di atas kertas itu tertulis
sebuah pesan.
Detektif Lee melihat sekeliling,
tidak ada siapa-siapa disana. Ia mengembalikan kertas itu ke dalam saku
celananya. Sejenak ia berpikir dan memandangi Walkie Talkie yang dibawanya.
Beberapa detik kemudian, detektif Lee mengemudikan mobilnya pergi meninggalkan
kantor polisi.
Tahun 2015. Hae Young keluar dari kantor polisi.
Mobil Hae Young terhalang oleh truk sampah yang parkir tepat di depan mobilnya
dan menghalangi jalan. Ia berusaha mendorong mobil itu, tapi tentu saja
usahanya itu sia-sia. Hae Young berteriak kesal. Apa hari ini adalah hari
sialnya?.
Balik ke tahun 2000. Detektif Lee
pergi menyelidiki berbagai tempat seorang diri. Ia menelusuri penggunaan kartu
kredit Seo Hyung Joon diberbagai tempat makan dan café. Kemudian ia menandai
tempat itu dipeta. Detektif Lee lalu mengambil kertas dari dalam saku celana,
kertas yang semula tertempel di computer meja kerjanya. Kertas itu berisi
petunjuk “Rumah Sakit Jiwa Soenil”.
Kembali ke Hae Young yang masih
berusaha mendorong truk sampah. Ia lalu menghubungi nomor ponsel pemilik truk
yang tertera di kaca mobil, tapi pemilik truk itu tak kunjung menjawab
panggilannya. Hae Young mencak-mencak, memaki pemilik truk yang parkir
sembarangan. Sementara itu didalam kantor polisi, Soo Hyun yang sendirian
tampak sibuk bekerja menyelidiki kasus.
Tahun 2000. Detektif Lee pergi ke
rumah sakit jiwa Seonil, tapi rumah sakit itu ternyata sudah tidak lagi digunakan.
Pintu utama terkunci. Detektif Lee berputar dan berhasil masuk melalui pintu
samping. Ia menyusuri gedung gelap gulita itu dengan bantuan sentar. Detektif Lee terus berjalan hingga dia keluar
ke halaman belakang dan berhenti di depan sebuah lubang. Detektif Lee
berjongkok dan mengarahkan senternya ke
dalam lubang. Disana dia menemukan mayat mati tergantung.
Disaat yang bersamaan, baik di
tahun 2000 dan tahun 2015 detik jam menunjukan pukul 11:23. Hae Young yang saat
itu masih berusaha menelpon pemilik truk kaget mendengar suara radio aneh yang
berasal dari ponselnya. Dan pada waktu bersamaan di tahun 2000, Walkie Talkie
detektif Lee tiba-tiba menyala.
Detektif Lee menjawab panggilan
Walkie Talkienya, mengira kalau ia
dipanggil tuan Park.
Tidak sepenuhnya salah jika
detektif Lee mengira kalau ia sedang bicara dengan tuan Park. Karena Park Hae
Young yang berasal dari masa depanlah kini yang mendengar suaranya. Hae Young
melihat ponselnya, tetap normal. Dengan pandangan bingung dan heran, Hae Young
menatap kantong sampah di depannya. Mengira sumber suara radio itu berasal dari
salah satu kantong sampah yang ada disana.
Tanpa mengetahui dengan siapa
sebenarnya ia bicara, detektif Lee memperkenalkan diri, “Tuan Park, anda dengar
aku?. Ini Detektif Lee Jae Han. Aku sekarang ada di rumah sakit jiwa Seonil yang
anda maksud. Aku menemukan jenazah
digantung di lubang pembuangan dibelakang gedung. Dia adalah tersangka Seo Hyung Joon, dari
kasus penculikan Kim Yoon Jung”.
Hae Young tercengang, “Kasus
Penculikan Kim Yoon Jung?”.
Detektif Lee membenarkan dan
memberitahu kalau jempol mayat itu terpotong. Detektif Lee yakin ada orang yang
membunuhnya dan membuatnya seolah bunuh diri. Bukan Seo Hyung Joon yang
menculik Yoon Jung, tapi orang lain.
Mendengar itu, buru-buru Hae Young membongkar kantong – kantong sampah itu dan menemukan sebuah walkie talkie yang sedang menyala terbungkus dalam kantong plastik. Hae Young membuka kantong plastic itu dan mengambil walkie talkie lalu bertanya, “Siapa kau?. Kau bicara apa?. Kau di rumah sakit jiwa Seonil?. Dimana itu?”.
Mendengar itu, buru-buru Hae Young membongkar kantong – kantong sampah itu dan menemukan sebuah walkie talkie yang sedang menyala terbungkus dalam kantong plastik. Hae Young membuka kantong plastic itu dan mengambil walkie talkie lalu bertanya, “Siapa kau?. Kau bicara apa?. Kau di rumah sakit jiwa Seonil?. Dimana itu?”.
“Anda yang memberitahuku dimana
lokasinya”, jawab detektif Lee. Tepat saat itu juga detektif Lee merasakan
sekelebat sosok bergerak di belakangnya. Sontak ia menoleh dan mengarahkan
senternya ke setiap sudut, tapi tidak melihat orang lain selain dirinya.
Detektif Lee kembali bicara
melalui walkie talkie, bertanya pada “Tuan Park”, kenapa menyuruhnya datang ke
tempat ini. Detektif Lee penasaran sebenarnya apa yang terjadi ditempat ini?.
Plak…. sebuah pukulan keras
menghantam kepala detektif Lee, dan menyebabkan komunikasinya dengan Hae Young
di masa depan, terputus.
Hae Young yang masih bingung
bertanya apa detektif Lee mengenalnya dan bertanya dari stasiun mana detektif
Lee berasal. Hae Young semakin bingung tak kala menyadari walkie talkie itu
tiba-tiba mati dengan sendirinya.
Hae Young menampar wajahnya
keras-keras, mengira kalau apa yang baru saja ia alami hanyalah mimpi. Tapi itu
bukan mimipi melainkan kenyataan karena ia mengaduh kesakitan memegangi pipinya
yang memerah.
Hae Young langsung pergi dari
tempat itu setelah berhasil mengeluarkan mobilnya dari himpitan truk sampah.
Hae Young geleng-geleng tak percaya, menertawai kejadian aneh yang barusan ia
alami. Tapi Hae Young langsung membeku, begitu melihat ibu Kim Yoon Jung masih berdiri di depan pintu gerbang kantor
polisi meski sudah larut malam.
Hae Young ingat terakhir kali
Yoon Jung tersenyum padanya sebelum gadis itu di culik. Rasa bersalah Hae Young
semakin besar melihat wajah ibu Yoon Jung yang tampak tua dimakan usia.
Perlahan Hae Young mengemudikan mobilnya meninggalkan kantor polisi Jinyang.
Hae Young membawa walkie talkie
itu ke posko jaganya. Senior Hae Young mengagumi walkie talkie Hae Young yang kelihatan antik. Benda itu mirip dengan yang ia pakai saat baru jadi
polisi. Hae Young tak mengira ternyata walkie talkie yang ia temukan setua itu.
Petugas Jung lalu tanya apa walkie talkie ini masih berfungsi, karena tidak ada baterainya.
Hae Young yang sedang menikmati
ramennya langsung bengong mendengar penjelasan seniornya itu. Sontak ia
langsung mengambil benda itu dan memeriksanya. Petugas Jung berkata walkie
talkie itu mati total. Petugas Jung menertawai Hae Young yang rela datang di hari
libur hanya untuk menunjukan walkie talkie tak berfungsi itu padanya.
Merasa penasaran, Hae Young pergi
ke Rumah Sakit Jiwa Seonil dengan membawa walkie talkie. Ia memanjat pagar yang
dilindungi kawat besi. Hae Young meyakinkan dirinya sendiri kalau yang ia lakukan
ini adalah sebuah pembuktian kalau dirinya masih waras dan tidak gila. Malangnya,
Hae Young malah terjatuh saat berusaha lompat dari pagar.. Kasian….
Dengan bantuan cahaya dari senter
kecil ditangannya, Hae Young berjalan memasuki halaman rumah sakit. Hae Young
berguman kalau tindakannya ini gila. Beberapa detik kemudian, sampailah ia di
depan pintu utama gedung rumah sakit. Gedung itu masih berdiri kokoh, meski tampak
tidak terawat dan di penuhi sarang laba-laba.
Heo Young batuk-batuk karena pekatnya
debu saat memasuki lobby. Hae Young mengedarkan senternya ke berbagai penjuru
melihat keadaan sekitar. Ia terus berjalan tanpa ragu menelusir koridor yang dulu pernah di lalui
detektif Lee, hingga ia menemukan pintu yang menuju halaman belakang.
Alangkah terkejutnya Hae Young
ketika menemukan lubang pembuangan. Hae Young ingat perkataan detektif Lee dan
perlahan mendekati lubang itu. Beberapa
saat, Hae Young ragu dan agak takut, tapi akhirnya ia memberanikan diri
mengarahkan cahaya senternya ke dalam lubang dan….. ia tidak menemukan apapun
disana.
Hae Young teriak kesal, “Ah..benar-benar. Aku sedang ngapain sich sekarang?. Walkie
Talkienya bahkan tidak ada baterainya. Ini tidak masuk akal!!!!. Aku membuang
waktu saja. Aku pergi”, ucapnya melangkah pergi sembari menggerutu kesal.
Namun baru beberapa langkah, Hae
Young berbalik. Ia melihat lubang pembuangan lain tak jauh dari lubang pertama
yang ia temukan sebelumnya. Hae Young menghela napas dan mendekati lubang itu
seakan yakin tidak akan menemukan apapun disana. Tanpa merasa takut ataupun
ragu, ia mengarahkan senternya ke dalam lubang.
Sontak Hae Young teriak hingga
terjatuh seperti baru saja melihat sesuatu yang mengerikan. Kemudian Hae Young
berdiri untuk memastikan kalau apa yang baru saja ia lihat tadi benar-benar
nyata. Dengan wajah tegang, Hae Young mengarahkan senternya ke dalam lubang.
Di dalam lubang itu, Hae Young melihat
tali gantungan dan kerangka manusia. Tak jauh dari kerangka itu, ia juga
melihat kacamata dan botol obat. Merasa panic dan
ketakutan, Hae Young lari terbirit-birit meninggalkan tempat mengerikan itu.
************
2 hari menjelang berakhir masa
undang-undang pembatasan.
Keesokan paginya, rombongan kepolisian yang
dipimpin Soo Hyun, tiba di rumah sakit jiwa Seonil setelah menerima laporan dari Hae Young. Mereka
mengeluarkan kerangka dari lubang dan mengambil foto untuk bahan investasi
mereka. Terpasang garis polisi di sekitar tempat kejadian. Hae Young yang di
larang masuk mengamati dari kejauhan.
Soo Hyun melihat Hae Young dan
berjalan mendekatinya. Hae Young tanya apa Soo Hyun menemukan keanehan pada
kerangka itu?. Tapi menurut Soo Hyun, Hae Young lah yang aneh karena menurut
penilaiannya, Hae Young bukanlah tipe orang yang mendatangi tempat angker, “Bagaimana
kau menemukan kerangka itu?. Kenapa kau menelponku?. Kau mau main permainan
lainnya?”.
Hae Young tampak kebingungan
menjelaskan bagaimana ia menemukan kerangka itu. Tapi ia menjawab alasan kenapa
ia menghubungi Soo Hyun karena mereka pernah bertemu sebelumnya. Hae Young lalu
meminta bantuan pada Soo Hyun, meski permintaannya ini terdengar gila, “Bisakah
kau membandingkan DNA kerangka itu dengan Seo Hyung Joon, tersangka dari penculikan
Kim Yoon Jung 15 tahun yang lalu?”.
Soo Hyun kaget, “Penculikan Kim
Yoon Jung?”.
Soo Hyun membawa kerangka itu ke
tim forensik untuk di teliti. Tim forensik mengatakan kalau kerangka itu adalah
kerangka laki-laki. Berdasarkan panjang tulang paha, kerangka itu memiliki
tinggi kurang lebih 170 cm.
“Berapa usianya?”, tanya Soo Hyun
“Dia bukan orang yang anda cari.
Usianya tidak sesuai”, jawab petugas tim forensik… (siapa yang Soo Hyun cari?).
Berdasarkan kondisi giginya, dan perkiraan
kematiannya, usianya sekitar awal 20 tahun’an. Soo Hyun lalu tanya bagaimana
dengan jempolnya yang hilang. Petugas forensik masih belum tahu pasti dan harus
melakukan berbagai tes, tapi sepertinya jempolnya di potong oleh benda tajam sejenis
pisau bedah.
Tak lama kemudian datang petugas forensik pria membawa hasil test DNA. Soo Hyun segera membaca hasilnya
dan syok.
Las Vegas Strip - DRM CD
ReplyDeleteExperience an unforgettable gaming 광양 출장마사지 experience 과천 출장마사지 in Las Vegas from the comfort of 춘천 출장안마 your own home. If you want to enjoy casino gaming, we can't refuse 군포 출장샵 to Rating: 원주 출장샵 3.8 · 1,976 votes
Adana
ReplyDeleteErzurum
Sinop
istanbul
Düzce
WSGO
Balıkesir
ReplyDeleteBursa
Mersin
Konya
Van
A7WQ
bilecik
ReplyDeletevan
elazığ
tokat
uşak
3438İ8
bitlis
ReplyDeleteurfa
mardin
tokat
çorum
EAİ
görüntülü.show
ReplyDeletewhatsapp ücretli show
2DJBJ
ankara parça eşya taşıma
ReplyDeletetakipçi satın al
antalya rent a car
antalya rent a car
ankara parça eşya taşıma
55GZZC
Tokat Lojistik
ReplyDeleteKonya Lojistik
Mersin Lojistik
Karabük Lojistik
Samsun Lojistik
MUCQV
Çorum Lojistik
ReplyDeleteKaraman Lojistik
Gümüşhane Lojistik
Denizli Lojistik
Artvin Lojistik
Y3A4
maraş evden eve nakliyat
ReplyDeletemalatya evden eve nakliyat
ağrı evden eve nakliyat
elazığ evden eve nakliyat
aydın evden eve nakliyat
1A2MM
6645A
ReplyDeleteRize Lojistik
Zonguldak Lojistik
Yalova Parça Eşya Taşıma
Adana Evden Eve Nakliyat
Bartın Evden Eve Nakliyat
4BF3C
ReplyDeleteKilis Parça Eşya Taşıma
Denizli Şehir İçi Nakliyat
Isparta Şehirler Arası Nakliyat
Poloniex Güvenilir mi
Kucoin Güvenilir mi
Gölbaşı Parke Ustası
İstanbul Şehirler Arası Nakliyat
Karabük Şehir İçi Nakliyat
Ordu Şehir İçi Nakliyat
FA824
ReplyDeleteDenizli Evden Eve Nakliyat
Ankara Şehirler Arası Nakliyat
Gate io Güvenilir mi
Çerkezköy Fayans Ustası
Isparta Şehir İçi Nakliyat
Ordu Evden Eve Nakliyat
Elazığ Lojistik
Referans Kimliği Nedir
Diyarbakır Evden Eve Nakliyat
2C4C2
ReplyDeletebinance indirim
B145F
ReplyDeleteerzurum telefonda kadınlarla sohbet
karaman en iyi görüntülü sohbet uygulamaları
sesli sohbet sesli chat
agri telefonda rastgele sohbet
antep bedava sohbet siteleri
tunceli parasız görüntülü sohbet
kırıkkale yabancı görüntülü sohbet
canlı sohbet uygulamaları
uşak yabancı görüntülü sohbet uygulamaları
473C4
ReplyDeleteankara mobil sohbet sitesi
çorum görüntülü sohbet odaları
bedava görüntülü sohbet sitesi
görüntülü sohbet uygulamaları ücretsiz
aksaray canlı ücretsiz sohbet
Düzce Canli Sohbet
Sakarya Canli Sohbet
maraş sesli sohbet sitesi
yozgat sohbet chat
EC517
ReplyDeletecanlı sohbet uygulamaları
Afyon Kadınlarla Ücretsiz Sohbet
Aksaray Görüntülü Sohbet
bedava sohbet chat odaları
konya bedava sohbet siteleri
elazığ parasız görüntülü sohbet
Batman Bedava Sohbet Uygulamaları
ağrı görüntülü sohbet kızlarla
hakkari sesli görüntülü sohbet
6309A
ReplyDeleteBitcoin Nedir
Bitcoin Kazanma Siteleri
Azero Coin Hangi Borsada
Omlira Coin Hangi Borsada
Twitter Takipçi Satın Al
Spotify Dinlenme Satın Al
NWC Coin Hangi Borsada
Bitcoin Nasıl Kazılır
Coin Nasıl Alınır
6E931
ReplyDeleteTumblr Takipçi Satın Al
Binance Referans Kodu
Facebook Grup Üyesi Satın Al
Threads Yeniden Paylaş Satın Al
Soundcloud Reposts Satın Al
Kripto Para Nasıl Alınır
Xcn Coin Hangi Borsada
Coin Nasıl Alınır
Twitch Takipçi Satın Al
CF8BD
ReplyDeleteReferans Kimliği Nedir
Threads Yeniden Paylaş Hilesi
Binance Referans Kodu
Kripto Para Kazanma Siteleri
Twitter Retweet Satın Al
Bitcoin Kazanma
Parasız Görüntülü Sohbet
Twitch Takipçi Satın Al
Binance Neden Tercih Edilir
52E7B
ReplyDeleteParibu Borsası Güvenilir mi
Qlc Coin Hangi Borsada
Görüntülü Sohbet
Coin Nasıl Çıkarılır
Pitbull Coin Hangi Borsada
Alyattes Coin Hangi Borsada
Binance Nasıl Oynanır
Bitcoin Nasıl Para Kazanılır
Binance Hesap Açma
AEAB2
ReplyDeletepoocoin
poocoin
dappradar
layerzero
ledger desktop
trust wallet
ellipal
quickswap
safepal
318ED07E92
ReplyDeleteskype ücretli show