Pages - Menu

Friday, May 31, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 20 Part 2

Joo Ri masuk ke kantor Se Yoon membawa kopi, tapi pria yang dia cari belum datang. Ia lalu melihat termos, di atas meja kerja Se Yoon, "apa itu?". Joo Ri menangkat termos , ada memo tertempel di tutup. Joo Ri membacanya, "Terima kasih sudah mengantarku pulang kemarin. Ini ada sup. Selamat menikmati. Min Chae Won".

Joo Ri mulai takut, jika kemungkinan Se Yoon mulai menyukai Chae Won, "Sunbae mengantarnya pulang?. Tidak mungkin dia sudah sejauh itu dengan Chae Won, kan?. Seperti yang dikatakan Ibu, mungkin Chae Won menginginkannya".
Joo Ri lalu meremas memo yang ia baca.

Pintu terbuka, Se Yoon masuk. Joo Ri  menyembunyikan termos di balik badannya.
"Kau datang awal hari ini", sapa Se Yoon. Joo Ri terlihat gugup, lalu memberikan kopi yang ia bawa, "Kurasa kau minum-minum semalam". Se Yoon menerima dan langsung meminumnya.

Kakek mencicipi mie buatan anak dan menantunya satu persatu. Mulai dari milik Ki Ok. Penggunaan tepung yang tepat, tapi salah memilih garam. Karena menggunakan garam halus, menyebabkan kegagalan untuk membentuk perekat dan menghilangkan rasa murinya. Kakek memberi nilai 40 untuk Ki Ok. 
Ki Ok sedih, "40?. Ayah kejam sekali memberi nilai". 

Kakek mencicipi mie milik Ki Choon. Do Hee dan Ki Moon tegang. Kang Sook dan Ki Choon tetap tenang, yakin mie milik mereka pasti yang terbaik. Kakek merasa heran ketika mencicipi mie milik Ki Choon, "Apa ini mie kalian?". 
Ki Choon membenarkan, tentu saja. Ayah melihat tanda namaku. Itu hasil pekerjaan kami, Ayah.

Kakek beralih mencicipi mie milik Ki Moon. "Salah memilih tepung. Tapi kau mencampur tepung yang kasar dan halus, jadi rasanya tidak buruk. Pilihan tepat dengan garam laut yang kaya akan mineral. Kau mencampur adonannya dengan baik, jadi mie nya akan terasa kenyal. Meski ini tidak sempurna, aku ingin memberikan ini nilai tertinggi". 

Ki Moon dan Do Hee kikuk, tapi mereka berusaha terlihat senang di hadapan kakek, "terima kasih ayah..terima kasih". 
Kang Sook dan Ki Choon kebingungan, "Nilai tertinggi?. Tidak bisa dipercaya. Mie mereka mengerikan. Kang Sook mengangguk, "Aku tahu itu".

Ki Ok merasa aneh,  "Mie mereka mengerikan. Ayah, apa Ayah yakin tidak membuat kesalahan?". 
Do Hee menyahut, "Apa yang kau katakan?. Kau meragukan kemampuan ayah?".

Kakek : Mie adalah seperti anakmu sendiri. Tidak akan ada orang tua yang akan menukar anak mereka karena jelek, dan tidak ada orang tua  yang akan membiarkan anak mereka dicuri. Karena itu, aku akan mengeluarkan Ki Moon di putaran ini dan mendiskualifikasi kalian berdua.

Ki Moon dan Do Hee kaget karena kakek mengetahui perbuatan mereka. Do Hee berlagak tidak mengerti, "Apa yang Ayah bicarakan?". 
Kakek : Kau pasti tahu apa yang aku bicarakan. Aku akan memberi nilai nol pada Ki Choon karena tidak memperhatikan kalau mienya dicuri.

Kang Sook dan Ki Choon terkejut. "Jadi maksud ayah, kakak menukar mienya dengan punyaku?", tanya Ki Choon. 
Ki Moon dan Do Hee menunduk. Kang Sook tak kalah terkejut, "Ya ampun. Ini tidak bisa dipercaya. Meski dunia ini kejam, bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana bisa kalian melakukannya?". 

Ki Choon protes, dalam hal ini ia adalah korban kejahatan, "Memberi nilai nol pada kami itu tidak adil".
Kakek tidak menerima protes, lalu masuk ke pabrik.
Ki Ok tertawa senang, "Jadi aku ada di tempat pertama". Menyusul kakek masuk ke pabrik.
Ki Choon marah pada Ki Moon, "Hyung, ini sungguh keterlaluan". 

Ki Moon meminta maaf, lalu membentak Do Hee, "Lihatkan? Sudah kukatakan jangan melakukan itu". 
Do Hee mendesah, "Ayah benar-benar jeli. Maaf Kang Sook, maaf Ki Choon". 
Kang Sook : Bagaimana kau bisa berpikir untuk menukar mienya?. Itu permainan kotor.
Ki Moon meminta maaf sekali lagi, Tidak ada kata yang bisa membenarkan perbuatan kami.

Ki Choon benar-benar kesal. Ia tak bisa menerima hal ini. Mendapat nil nol akibat menjadi korban sungguh tidak adil. 

Hyo Dong datang ke Opera Cafe, ia ingin meminta maaf dengan membawa bunga. Seperti biasa Hyo Dong melatih ucapannya terlebih dahulu sebelum masuk kedalam. Di depan pintu kaca cafe, tertempel kertas, "Di jual".

Hyo Dong masuk kedalam, Choon Hee sedang berbincang dengan calon pembeli. Choon Hee akan menjual cafenya dengan harga murah, karena ia harus segera kembali ke Amerika. Calon pembeli tertarik, ia akan memikirkannya dan datang lagi.
"Baiklah. Pikirkan dengan baik dan datang kembali", kata Choon Hee mengantar calon pembali hingga pintu depan. 

Choon Hee tidak suka dengan kehadiran Hyo Dong, "Apa kau tidak melihat pengumumannya?. Aku menutup bisnisku".
Hyo Dong : Kau akan kembali ke Amerika?. Bagaimana kau bisa melakukan ini tanpa berdiskusi denganku?
Choon Hee : Kau konyol sekali. Kenapa aku harus berdiskusi denganmu?

Hyo Dong tahu Choon Hee sangat marah, tapi kembali ke Amerika adalah keputusan yang berlebihan. Choon Hee merasa lelah, tak ingin membicarakan masalah ini.
"Baiklah. Kau kembali ke Amerika atau tidak, lakukanlah semaumu", ucap Hyo Dong lalu pergi. 

Choon Hee kecewa, "Apa?. Seharusnya dia memohon supaya aku tidak pergi,  malah berkata untuk melakukan semauku. Sungguh keterlaluan.

Diluar, Hyo Dong membuang bunga yang ia bawa. Sedih dan marah menjadi satu. Kang Jin turun dari rumah atapnya, ia menyarankan Hyo Dong untuk berlutut dan meminta maaf pada Choon Hee.
Hyo Dong tidak mau, "Lupakan. Aku tidak punya perasaan apa-apa lagi untuk wanita keras kepala begitu.
"Ini bukan saatnya untuk mempertahankan harga diri", ucap Kang Jin.

Hyo Dong tidak peduli, lalu pergi. Kang Jin merasa ngeri, "Ngomong-ngomong, dimana aku bisa mendapatkan makan siang?". 

Sol Joo datang ke cafe, ia tersenyum tipis melihat tulisan "dijual" yang tertempel di pintu cafe. Sol Joo masuk ke dalam, dengan riang menyapa Choon Hee, "Aku membawakanmu kimchi". 
Choon Hee menerimanya dengan senang hati, lalu mempersilahkan Sol Joo duduk. 

Sol Joo menyinggung pemberitahuan yang ia lihat didepan pintu. Choon Hee berkata akan menjual cafe ini, ia pasti bisa menjualnya segera karena lokasi yang strategis dan harga yang murah.
"Apa kau memutuskan untuk kembali?", tanya Sol Joo

Choon Hee membenarkan, "Tidak ada hal yang bagus disini. Aku akan segera pergi setelah aku menjualnya". 
Sol Joo menawarkan bantuan, jika ada sesuatu yang bisa ia lakukan. Bagi Choon Hee sudah cukup bertemu dengan Sol Joo kembali setelah 30 tahun berpisah, "Apa aku boleh berharap lebih?". 

Sol Joo meminta maaf, benar-benar meminta maaf. Choon Hee heran, "Kenapa kau meminta maaf kepadaku setiap waktu?".
Sol Joo : Aku hanya minta maaf untuk semuanya.

Choon Hee : Jangan begitu. Ketika aku berkeliaran seperti wanita gila 30 tahun yang lalu, jika bukan karenamu, aku tidak akan bisa hidup sekarang. Aku pasti sudah mati saat itu. Aku menjalani kehidupan tambahan berkatmu. Kau adalah penyelamat hidupku. Maaf karena aku marah padamu. Kau mau memaafkan aku kan?.
Sol Joo menangis, "apa yang perlu dimaafkan".

Choon Hee tersenyum, tapi Sol Joo yang sedih. Semakin yakin Sol Joo menyembuyikan sesuatu dari Choon Hee.

Chae Won memasang papan tulis di depan cafetaria. Berisi menu yang ada di kantin. Se Yoon datang, berlagak marah, "Tidakkah kau pikir kau sudah keterlaluan?. Aku membawamu pulang ketika kau mabuk berat. Kau setidaknya dapat mengirimkan sms ucapan terima kasih". 

Chae Won : Bibiku mengatakannya kepadaku kau mengantarku kemarin malam. Terima kasih. Ah, tadi aku meletakkan sup di mejamu pagi ini.
Se Yoon : Sup?
Chae Won : Apa kau tidak melihat termos di mejamu?
Se Yoon menggeleng, "Aku tidak melihatnya. Apa mungkin sekretarisku menyingkirkannya?". 

Chae Won bertanya, "Lee Se Yoon shi, maksudku Direktur Lee. Apa kau mengadakan acara kumpul-kumpul di tempat itu semalam?".
"Ya", jawab Se Yoon. 
"Jadi tempat itu adalah tempat biasa berkumpul. Aku tidak melakukan kesalahan semalam, kan?. Aku peminum yang buruk  seperti Ayahku". 

Se Yoon tersenyum geli. Chae Won panik, "Kenapa kau tersenyum?. Apa aku membuat kesalahan?".
"Tidak", jawab Se Yoon masih tersenyum. 
Chae Won : Lalu kenapa kau tersenyum?. Ada apa? Sepertinya aku membuat kesalahan. 
"Tidak ada", jawab Se Yoon lagi. 

Se Yoon membaca tulisan yang tertera di papan tulis, "Kau membuat sebuah website?".
"Ya. Aku akan memposting menu untuk seminggu dan kau dapat meminta yang kau suka
dan memberikanku masukkan", jawab Chae Won.
Se Yoon memuji, itu ide bagus. 

Chae Won : Nama panggilanku adalah "Bank Ide."
Se Yoon : Berbicara saat mabuk dan memuji diri sendiri.

Chae Won : Bicara saat mabuk?. Oh tidak. Aku pasti membuat kesalahan kemarin malam. Benar kan?". 
Se Yoon tak bisa menahan tawa. Chae Won cemberut....

Dari jauh, Joo Ri melihat kedekatan mereka berdua. Api cemburu membakar hatinya, "Apa yang mereka lakukan?. Aku tidak bisa membiarkannya".

Ny. Ma bertemu dengan Young Ja untuk membicarkan pernikahan anak mereka. Ny. Ma bisa mengerti jika Young Ja sedikit terkejut. Young Ja berkata pernikahan adalah keputusan yang penting, ia merasa keluarga wanita terlalu terburu-buru dengan mempercepat pernikahan. 

Ny. Ma : Keluarga pengantin wanita mempercepat pernikahan. Anda mungkin sudah berpikir kalau dia memiliki beberapa kekurangan.
Young Ja : Tidak. Kekurangan?. Saya tidak pernah berpikir seperti itu.

Ms. Koh ikut bicara, "Benar. Siapa yang berani berpikir begitu pada seorang putri dari keluarga terhormat?". 
Young Ja menegur Ms. Koh yang ikut bicara disaat ia tidak dimintai pendapat.

Ny. Ma bilang, mungkin itu bisa saja terjadi. Mengingat ayah mertuanya dalam kondisi yang serius. Dokter mengatakan untuk mempersiapkan hati jika kemungkinan hal yang buruk terjadi. "Karena keluargaku tetap menjaga tradisi lama, tidak akan mungkin bagi kami untuk menikahkannya dalam waktu 3 tahun setelah pemakaman. Jadi saya merasa tertekan sebagai ibunya".

Young Ja mengangguk mengerti, memasang wajah prihatin. Sebisa mungkin ia menjaga wibawanya, tapi dalam hatinya jelas bersorak bahagia. 

Chul Goo dan Hong Ju memilih berjalan-jalan, saat kedua orang tua mereka membicarakan rencana pernikahan. Calon pengantin ini menikmati udara segar. Hong Ju penasaran, apakah trik ibunya akan berhasil, menggunakan kakeknya sebagai alasan untuk mempercepat pernikahan.
"Kau terdengar seperti sedang membicarakan orang asing" kata Chul Goo. 

Hong Ju berkata ia banyak mengalami masa-masa yang buruk dengan ibunya. Chul Goo juga merasa kan hal yang sama. Dari rumor yang Hong Ju dengar, ia tahu Chul Goo adalah anak yang berbakti. Chul Goo berkata bukan anak berbaki lebih tepatnya anak mama.

Hong Ju : Benar. Kau dikenal anak mama yang paling buruk tanpa seorang teman.
Chul Goo : Ha. Bagus mengetahui kau orang yang jujur. Ibuku bukanlah orang yang mudah. Jika kau menikah denganku, kau akan mengalami kehidupan yang sulit.

Hong Ju kaget, "Apa kau akan menikah denganku?". Chul Goo bilang ia akan menjawabnya setelah bertemu dengan seseorang.
"Kepada siapa?. Seorang peramal?", tanya Hong Ju.
Chul Goo mendesah, lalu pergi.

Chul dan Hong Ju kembali ke hotel, dan permbicaraan kedua orang tua telah selesai. Ke dua orang tua ini bertemu dengan anak mereka didepan hotel. Di depan Ny. Ma Young Ja menunjukkan perhatiannya pada Hong Ju, "Oh, ya ampun. Cuacanya dingin. Tidakkah tanganmu dingin?".
"Tidak apa-apa", jawab Hong Ju pendek.
Young Ja : Semakin aku melihatmu, kau semakin terlihat lembut dan feminin. Kau tidak terlihat seperti kebanyakan wanita.

Ms. Koh bicara, "Kelihatannya Ny. Bang benar-benar menyukainya calon menantunya". Young Ja mengangguk, "tentu saja. Dimana saja kau selama ini?, sampai kami menemukanmu". Hong Ju tersenyum lembut. Young Ja memuji Hong Ju memiliki senyum yang manis, "Jadilah putriku, bukan menjadi menantuku, ok?".

Chul Goo berdiri diam seperti patung, sebagai anak pasti ia tahu sifat asli dari ibunya sendiri. Tanpa sengaja, ia melihat reaksi calon mertuanya. Ny. Ma memperhatikan Hong Ju, bukan dengan tatapan sayang tapi dengan sorot mata penuh kebencian. Chul Goo semakin merasa kasihan pada Hong Ju.

Chae Won pulang kerja, di depan pintu gerbang rumah mie sudah ada Chul Goo yang menantinya.  Chae Won mengalihkan pandangannya, tidak suka dengan kehadiran mantan suaminya itu. Chul Goo mendekat, "lama tidak bertemu".
"Apa lagi sekarang?", tanya Chae Won.

Chul Goo mengajak Chae Won bicara. Chae Won menolak, tak ada lagi yang perlu kita bicarakan. Chul Goo berjanji, hari ini akan menjadi yang terakhir, "Aku datang menemuimu
untuk terakhir kali sebelum aku membuat keputusan. Beri aku waktu 10 menit".

Mereka bicara di tempat tenang. Chae Won bertanya apa yang ingin Chul Goo katakan, "Keluargaku sedang menungguku".
"Apa keluargamu baik-baik saja?. Bagaimana dengan Ayah?", tanya Chul Goo.
Chae Won berkata ayahku bukanlah ayah mertuamu lagi. Chul Goo tahu, kau tak perlu mengatakannya.

Chul Goo mengatakan saat ini ia melakukan perjodohan dan ibunya sangat menyukai wanita itu. Kedua belah pihak orang tua mempercepat rencana pernikahan. Chae Won mengucapkan selamat, itu bagus. Chul Goo ingin bertanya pada Chae Won untuk terkahir kalinya, "Apa kita tidak bisa memulainya lagi?. Apa kita benar-benar sudah berakhir?".

Chae Won sudah mengatakan hal ini berulang kali, kita sudah selesai. Mata Chul Goo berkaca-kaca, baginya semua belum berakhir. Jika ada kesempatan ia ingin memulainya lagi dari awal, "Aku benar-benar tidak bisa melepaskanmu pergi".

Chae Won : Hubungan kita ditakdirkan berakhir di sini. Kita sudah melaluinya. Kau memohon padaku, mengancamku dan menahanku. Tapi hatiku bukan untukmu. Semakin kau melakukan ini, semakin aku muak denganmu.
Chul Goo terluka, tatapannya benar-benar menderita, "Aku tahu..Itulah yang kau rasakan".
Chae Won :  Buatlah permulaan yang baik dengan wanita itu. Beruntung Ibumu menyukainya, kau bisa mendapatkan kehidupan keluarga yang bahagia.

Chae Won berdiri. "Lalu apa ini benar-benar akhir dari kita?", tanya Chul Goo. Chae Won membenarkan, semua sudah berakhir. Chul Goo tak bisa lagi membendung air matanya, "Baiklah..Jadi begitu. Aku tidak akan pernah datang lagi". Chae Won mengucapkan selamat tinggal. Chul Goo menahan, "Tunggu. Karena ini yang terakhir".

Chul Goo memeluk Chae Won, erat dengan penuh perasaan. Ari matanya menetes deras, "Karena ini benar-benar yang terakhir. Jaga dirimu. Selamat tinggal".
Chul Goo pergi, dengan langkah goyah. Tak lama Chae Won berbalik pulang.

Do Hee sakit kepala, Ki Moon lemas. Ki Moon menyalahkan Do Hee, "Sudah kukatakan padamu. Itu pencurian, jadi sudah kukatakan jangan melakukannya".
Do Hee berkata ia tak akan pernah menyarankan hal itu jika saja Ki Moon bisa membuat mie yang bagus, "Aku yakin kita yang terakhir di kompetisi ini. Jadi aku mengambil langkah yang ekstrim".

Bagi Ki Moon lebih baik berada di urutan terakhir dari pada kehilangan kesempatan untuk ikut putaran selanjutnya. Do Hee mengomel, "Kukatakan pada Seul Hong untuk pulang. Kenapa dia lama sekali?" Ki Moon tak yakin, Seul Hong bisa membantu. Bertiga lebih baik dari pada berdua, kata Do Hee.


Do Hee lalu menelpon Seul Hong. Begitu telpon tersambung, Do Hee langsung berteriak, "Hei...Berhenti membuat alasan dan cepat pulang saja".

Kang Sook dan Ki Choon menemui kakek. Mereka masih tidak terima dengan keputuasan kakek. Setidaknya berikanlah nilai 20, atas kerja keras untuk membuat mie. Sangatlah kejam jika memberikan nilai 0. "Kami yang bertanggungjawab karena mie kami dicuri, tapi kami tidak bisa melakukan apa-apa karena mereka melakukannya. Pepatah lama berkata, "10 orang tidak bisa mencegah seorang pencuri".

Kakek tetap pada keputusannya, Jangan membuang-buang waktu. Persiapkan dirimu untuk putaran selanjutnya.
Jika begitu Kang Sook minta kakek untuk mempertimbangkan situasi kami dan beri kami petunjuk untuk putaran selanjutnya.
Kakek berdiri, "Aku lapar. Apa makan malam belum siap?".
Ki Choon dan Kang Sook tetap memohon, kakek tidak peduli, keluar dari kamar.


Kang Sook dan Ki Choon masuk berada di dalam kamar kakek. Kang Sook masih belum bisa terima, kenapa mereka harus menghancurkan kita bersama dengan mereka. Kang Sook ingin mendatangi kedua kakak iparnya itu. Ki Choon menahan, sabar..sabarlah.

Hyo Dong berbaring di kamar dengan beban pikiran.. Chae Won masuk, "Ayah, apa ayah sedang sakit?". Hyo Dong berkata ia baik-baik saja. Chae Won dengar dari nenek, ayahnya tidak keluar sepanjang hari. Ia Lalu meraba dahi Hyo Dong, "Kurasa ayah terkena demam".
Hyo Dong tetap berkata ia baik-baik saja. Chae Won mengajak Hyo Dong untuk makan malam. Hyo Dong tidak punya selera makan, karena berbaring seharian ia masih merasa kenyang.

Chae Won merasa tingkah ayahnya aneh, "Apa ayah yakin baik-baik saja?". Hyo Dong menyakinkan ia baik-baik saja, "Jangan pikirkan ayah. Makanlah saja".
Chae Won memperhatikan wajah Hyo Dong. "Keluarlah untuk makan malam putriku", ucap Hyo Dong lagi.  Chae Won akhirnya menurut, keluar kamar.

Hyo Dong menghela napas berat begitu Chae Won pergi. Terlintas lagi dalam pikirannya ucapannya dengan Choon Hee tadi siang. Tanpa berdiskusi dengannya terlebih dahulu, Choon Hee berencana kembali ke Amerika. Hyo Dong menangis, "Bagaimana bisa kau berpikir untuk kembali ke Amerika meninggalkanku sendiri?. Apa cinta kita tidak berarti apa-apa?".

Tak beda jauh dengan Choon Hee, ia juga memikirkan hal yang sama. Choon Hee kesal bukankah seharusnya Hyo Dong memohon padanya untuk tidak pergi. "Apa dia benar-benar mencintaiku?. Bagaimana bisa dia bersikap seperti itu".

Chul Goo pulang kerumah, Young Ja bertanya dengan wajah bahagia, "Apa kau bersama dengan Hong Ju sampai jam segini?".
"Tidak", jawab Chul Goo tanpa gairah.
Young Ja mencium baju Chul Goo, tidak bau alkohol. Kau tidak minum kemana saja kau sampai telat begini.

Chul Goo berkata, ia berkeliling kota untuk menetapkan keputusan. Young Ja ingin tahu keputusan apa itu. Chul Goo terdiam pandangannya kosong. Young Ja mendesak, "kenapa ku diam saja".
"Aku akan melakukannya", kata Chul Goo dengan berat hati.
"Melakukan apa", tanya Young Ja.
Chul Goo : Pernikahan. Aku akan menikahi Hong Ju.

Young Ja terkejut, "Apa kau serius?". "ya", jawab Chul Goo lemas.
Young Ja bersorak kegirangan, "Hore! Hore untuk Korea. Hore untuk Kim Chul Goo".
Chul Goo : Apa ibu bahagia?
Young Ja : Tentu saja. Ibu bisa menari-nari bahkan di tengah kota Seoul. Hore untuk Kim Chul Goo.

Joo Ri turun dari kamar, "Ribut-ribut apa ini?. Ada kejadian apa?".
Young Ja tertawa bahagia, "akhirnya, kakakmu membuat keputusan tepat. Kakakmu memutuskan untuk menikahi putri bungsu dari Tae San Grop.
Joo Ri menoleh ke Chul Goo, Sungguh, Oppa?. Chul Goo membenarkan, lalu pergi ke kamar dengan langkah lunglai.

Young Ja jejingkrakan kegirangan, "Itu baru putraku. Menjadi besan dengan Tae San Grup?. Apa ibu bermimpi?. Joo Ri, cubit ibu".
Joo Ri mencubit pipi Young Ja sekuatnya, jelas sekali kalau Joo Ri masih kesal pada ibunya. Young Ja berteriak kesakitan, "Ini adalah kenyataan".

Joo Ri tersenyum sinis, "Sepertinya ibu mendapatkan jackpot. Young Ja berkata ini bukan hanya sekedar jackpot. Rasanya seperti memenangkan hadiah ratusan milyar. Hore".

Chae Won masuk ke lobby dengan wajah sumringah, bertemu dengan Se Yoon disana. "Apa ada kabar baik?", tanya Se Yoon.
"Gaji pertamaku", jawab Chae Won
Se Yoon : Oh. Ini hari gajian. Selamat.

 Chae Won : Ini sudah lama sekali sejak aku menerima gaji. Rasanya seperti aku sudah mencapai sesuatu yang besar dan aku sangat puas. Sepertinya aku jadi orang kaya. Ayahku akan sangat senang. Memikirkannya membuatku senang. Aku sudah membuatnya khawatir selama ini. Dia akan lega sekarang. Ini semua berkatmu.

Se Yoon ikut senang, lalu menagih janji Chae Won. Berhubung janji makam malam dengan klienya di batalkan, ia minta Chae Won mentraktirnya dengan makanan yang enak malam ini.

Chae Won merasa tak enak, karena hari ini ia harus menghadiri seminar ahli gizi di hotel Crystal.
Se Yoon merajuk, "Tidak mungkin. Apa itu sebuah alasan?". Chae Won benar-benar tidak bisa menepati janjinya hari ini, "Tapi lain kali. Aku akan mentraktirmu 2 kali. Maaf untuk hari ini".





Hari pernikahan Chul Goo, bertempat di Hotel Crystal. Young Ja menemui Hong Ju di ruang tunggu, "Oh. Kau terlihat seperti bidadari yang dikirim dari khayangan. Kau sangat cantik".
"Terima kasih', ucap Hong Ju datar.
Young Ja terkejut melihat anak anjing di pangkuan Hong Ju, "Apa ini".
Hong Ju : Ini adalah anak anjingku, Coco.

Young Ja bertanya kenapa anak anjing itu ada di ruangan ini. Hong Ju berkata Coco sudah seperti anggota keluarganya, "Coco, beri salam".
Young Ja : tidak..tidak, aku tidak suka...

Hong Ju berdiri, mendekatkan Coco ke Young Ja, "tidak apa-apa, ucapkan salam".
Young Ja bermaksud menjauh, tapi malah terjatuh. Hong Ju meletakkan Coco di lantai berniat ingin menolong Young Ja. Coco lari keluar, Hong Ju yang semula ingin menolong Young Ja, lebih memilih mengejar anjing kesayangannya, "Coco, dimana kau?".

Young Ja memijat kakinya yang sakit, "Dia pikir apa yang sedang dilakukannya?. Mengejar anak anjing ketika ibu mertuanya terjatuh?. Apa pikirannya waras?".

Chul Goo baru tiba di Crystal Hotel. Langkahnya lesu tidak bersemangat.  Saat ingin masuk, ia melihat Chae Won sedang berjalan di teras hotel. Keduanya sama -sama terkejut.
"Chae Won", panggil Chul Goo dengan wajah shock.
Dari arah dalam, Hong Ju jalan keluar mencari anak anjingnya, "Coco..dimana kau". 

Chul Goo mematung. Hong Ju tersenyum melihat calon suaminya, "Chul Goo sshi".
Chul Goo memandang Chae Won. Hong Ju berbalik, memperhatikan wanita yang sedang di pandang lekat oleh calon suaminya. Chae Won diam, tampak jelas rasa terkejut di wajahnya.


END

Bonus, foto pernikahan.

Kim Chul Goo & Ma Hong Ju