Pages - Menu

Wednesday, January 30, 2013

Sinopsis A Hundred Years Inheritance Episode 5 Part 2



Usai dari rumah Do Hee, kakek datang ke rumah makan Kang Sook. Ki Choon menawari kakek makan, tapi kakek menolak karena ia akan makan dirumah saja. Kakek langsung mengutarakan maksud kedatangannya. " kakakmu memberi ayah cek bernilai 5 juta won, berapa banyak uang yang akan kau berikan ke ayah?".


Kang Sook dan Ki Choon saling memandang. Ki Ok berkata kondisi mereka berbeda, karena Ki Moon merupakan director disalah satu perusahaan besar di Seuol, sementara mereka hanya membuka rumah makan daging panggang secara kecil-kecil'an itu pun masih menyisahkan banyak hutang. Kang Sook berkata tak adil jika meminta mereka memberikan uang 5 juta sama seperti Ki Moon.

Ki Moon pun membenarkan perkataan Kang Sook. Di ibaratkan 5 juta won bagi Ki Moon adalah 50 juta won bagi mereka. Kakek berkata saat membesarkan anak-anaknya ia tak pernah membedakan antara anak satu dengan yang lainnya. Kakek membesarkan Ki Moon dan tak pernah menilai nya seharga 50 juta won. Jika memang Ki Choon tidak mau memberi uang 5 juta won, ia hanya perlu pergi bekerja di pabrik mie, dan kakek akan memberikan kelonggaran pada Ki Choon.


Ki Choon berkata dengan penuh keyakinan meskipun ia harus menjual organ tubuhnya untuk mendapatkan uang 5 juta won, akan ia lakukan dari pada harus bekerja di pabrik mie. Kakek mulai kesal, ia mengambil tongkatnya untuk memukul Ki Choon.


Kang Sook menghalangi dan meminta kakek untuk tenang.


Bo Reum datang disaat yang tepat, ia langsung memeluk kakek "kakek". Kakek senang melihat cucu nya datang, ia mencium pipi Bo Reum.
Bo Reum ke Kang Sook : ibu, ibu guru bilang ia minta uang iuran sekolah, karena sudah lewat 10 hari dari tanggal seharusnya. Dan guru bilang, ibu harus membayar secepatnya".
Hyo Dong dan Kang Sook menghela napas mendengar perkataan Bo Reum.
Kang Sook lalu berkata pada kakek " beginilah hidup kami ayah, ayah Bo Reum sudah 3 tahun tidak bekerja.
Ki Choon dengan wajah memelasnya " aku sungguh malu"
Kang Sook : jika ayah memang membutuhkanya, tak hanya 5 juta won, 50 juta won pun akan saya berikan. Tapi kenyataannya memberi 5 juta won adalah hal yang sangat sulit bagi kami.


Bo Reum ke Ki Choon : ayah pasti akan membayar iuran sekolah itu besok, benar ayah!. sambil mengedipkan matanya sebagai kode pada Ki Choon.
Ki Choon mengerti, ia bilang ke Ki Ok untuk menghentikan kursus Bo Reum.
Kakek terdiam, seperti ia mulai luluh dan mengerti keadaan ekonomi Ki Choon.
{Bo Reum pintar, ia berhasil membuat hati kakek luluh}


Ki Ok mengeluh permintaan kakek yang meminta uang 5 juta won. Ki Ok bertanya pada nenek, apa ayah mempunyai keluarga lain selain mereka. Nenek meminta Ki Ok untuk menjaga ucapannya. Ki Ok tetap saja merasa keberatan dengan permintaan kakek. Nenek bertanya apa Ki Ok akan memberi uang 5 juta won. Ki Ok menjawab tidak mungkin bagaimana cara dia mendapatkan uang sebanyak itu. Nenek menyuruh Ki Ok untuk tutup mulut karena kehadiran Ki Ok disini bukan untuk mengatakan hal yang tidak berguna.


Ki Ok bertanya pada Hyo Dong : apa yang akan kau lakukan kakak ipar?. Hyo Dong melamun dan tidak mendengarkan pertanyaan Ki Ok. Kali ini Ki Ok memanggil Hyo Dong dengan suara lebih keras "kakak ipar". Hyo Dong langsung tersadar dari lamunannya. Ki Ok tertawa melihat wajah bengong Hyo Dong.

Nenek merasa heran dengan sikap Hyo Dong. Nenek bertanya "ada apa denganmu, apa yang kau pikirkan?. Sejak tadi kau diam saja, tanpa bicara. apa yang sedang kau pikirkan.
Hyo Dong : maaf ibu, aku hanya sedang memikirkan sesuatu.
Nenek : sesuatu, seperti apa?
Hyo Dong : hah?
Nenek : ibu merasa penasaran, apa kau memikirkan soup yang tadi pagi kau makan?
Hyo Dong : oh, soup, aku sudah memakannya.
Nenek mulai membahas pancinya yang hilang : aku tak melihat panci yang ada diatas kompor.
Hyo Dong gelagapan : ah..ah...soup itu sangat lezat, aku menghabiskan semua isi soup yang ada didalam panci.
Nenek curiga : oh,,,begitu,,,bagus sekali



Hyo Dong bangkit dari duduknya, nenek bertanya "kau mau pergi kemana?". Hyo Dong menjawab ia akan pergi ke kamar mandi. Nenek tak percaya begitu saja, ia memandang Hyo Dong dengan tatapan curiga...


Choon Hee mencuci panci nenek. Choon Hee berguman semakin ia memikirkannya, maka ia semakin bingung. Ia tak habis pikir kenapa Hyo Dong meletakkan soup begitu saja di depan cafe, jika memang Hyo Dong yang memberikannya mengapa ia pergi begitu saja tanpa bilang apapun, dia bukanlah seorang Santa Claus.


Ponsel Choon Hee berdering "halo", tak terdengar suara jawaban. Choon Hee mengulanginya lagi "jika kau menghubungi seseorang, kau harus mengucapkan sesuatu, ini adalah nomor ponsel Yang Choon Hee, tolong bicara. Halo. Halo".


Sol Joo sengaja tak bicara, ia hanya mendengarkan suara Choon Hee. Sol Joo memastikan itu suara Choon Hee. 


"apa ibu sedang berbicara dengan seseorang ditelepon?". Sapaan Se Yoon itu membuat Sol Joo terkejut. Do Hee beralasan ia sedang berbicara dengan Do Hee. Sol Joo bertanya tentang pemilik tas yang sempat tertukar dengan milik Se Yoon "apa dia seorang wanita?".
Se Yoon menjawab : ya, dia membuka sebuah cafe di kota Paju. Pertama kali melihatnya di pesawat ia seperti wanita elegan, tapi setelah bertemu dengannya hari ini ternyata sama sekali jauh berbeda.
Sol Joo : apa nama cafenya?
Se Yoon tak menjawab, merasa ada sesuatu yang aneh. Sol Joo beralasan ia memiliki seorang teman di kota Paju. Sol Joo berencana untuk membantu pemilik cafe meningkatkan penjualannya, sebagai rasa terima kasih karena telah mengembalikan tas Se Yoon.
Se Yoon : nama cafenya Opera Cafe, tapi ibu tak perlu membantunya karena seperti yang aku lihat cafe miliknya ditargetkan khusus untuk pria.





Sol Joo memutar sebuah video yang tersimpan di cameranya. Sebuah kenangan video Eun Seol yang mempersiapkan perayaan 100 hari mereka bertemu. Di dalam video itu juga ada Joo Ri yang membantu Eun Seol meniup 100 balon.


{Ow...jadi dari Se Yoon pacaran dengan Eun Seol, Joo Ri sudah memendam cinta bertepuk sebelah tangannya pada Se Yoon , I see}.



Se Yoon memandang wajah Eun Seol, serta mengingat hari-hari bahagia yang pernah mereka lalui
"aku merindukanmu, aku sangat merindukanmu".



Ditempat lain, Chae Won berdiri di depan jendela, masih memikirkan kemungkinan siapa yang berbohong antara Se Yoon dan Chul Goo." apa alasan dia berbohong, setelah menyelamatkan hidupku, juga ada kemungkinan suamiku yang berbohong, sebenarnya apa yang terjadi diantara kami?"

Namhae Mental Hospital



Chae Won meminta petugas rumah sakit untuk memeriksa catatan pasien. Petugas rumah sakit memastikan tidak ada pasein yang bernama Min Chae Won. Chae Won meminta petugas untuk memeriksa sekali lagi karena ada seseorang yang pernah melihat dirinya menjadi pasein di rumah sakit ini. Petugas rumah sakit meminta maaf karena tak bisa membantu Chae Won. Chae Won meminta untuk memeriksa CCTV.



Chae Won memastikan sendiri tidak ada sosok Chae Won ataupun Se Yoon dari rekaman kamera yang tersimpan. Petugas rumah sakit menambahkan akan selalu ingat pada pasein mereka. 


Chae Won melangkah dengan lemas, ia menarik kesimpulan Se Yoon yang telah berbohong, tapi untuk apa ia melakukan hal ini? apa tujuan sebenarnya?



Dikantor Golden Foods Dragon, Young Ja mengucapkan terima kasih dan meminta maaf karena telah menyusahkan Director Namhae Mental Hospital. Disebelahnya, Chul Goo mendengar semua perkataan Young Ja. Chul Goo bertanya "bagaimana ibu". Young Ja memastikan semua terkendali dan Chae Won tak bisa menemukan bukti yang ia cari. Chul Goo menghela nafas lega. Meski begitu Chul Goo mengkhawatirkan keadaan Chae Won dan tak ingin terjadi sesuatu yang buruk padanya. Lagi-lagi Young Ja sewot melihat perhatian Chul Goo. Ia menyuruh Chul Goo untuk tidak memikirkan hal lain dan mempersiapkan presentasi proyek mereka besok.


Chul Goo mengerti, tapi ia merasa penasaran kenapa Se Yoon sering bertemu dengan Chae Won dan membuatnya bimbang. Young Ja tersenyum sinis "kau sungguh ingin tahu kenapa?".


Chul Goo bertanya apa ibu mengetahui sesuatu, Young Ja menghentikan pembicaraan mereka, setelah pertemuan dengan para pemegang saham selesai, mereka akan membahas masalah ini lagi dirumah.



Joo Ri berdiri didepan para manager dan sedang melakukan presentasi menu baru dari perusahaan mereka yang akan diluncurkan bulang depan. Joo Ri mempersilahkan peserta meeting untuk mencicipi dan memberikan komentar dalam waktu 15 menit.
{ow...ternyata perusahaan Se Yoon bergerak di penjualan makanan juga, kirain farmasi..hehehehe, maaf salah}.


Joo Ri mendekati Se Yoon dan bertanya bagaimana rasanya.
Se Yoon : lumayan
Joo Ri : apa nya yang lumayan, ekspresi kau seperti anak di sekolah dasar. Se Yoon terdiam mendengar ucapan Joo Ri { yach, Joo Ri tidak tahu kalau Se Yoon memiliki masalah dengan lidahnya}.



Ponsel Se Yoon berdering, ia menjauh dan menjawab panggilan.
Se Yoon : ini dengan Lee Se Yoon
Chae Won : saya Min Chae Won
Se Yoon : ada masalah apa lagi? aku sudah mengatakan padamu dengan sangat jelas, kita tidak punya alasan lagi untuk bertemu semuanya sudah selesai.
Chae Won : aku ingin kita bertemu,ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu. Ini masalah penting.
Se Yoon : aku sekarang sedang meeting, dan juga tak punya alasan untuk bertemu denganmu. Ia langsung memutus sambungan telepon dan menghela nafas.


Choon Hee menyingkirkan tumpukan salju yang menutupi jalanan.Pekerjaan yang tak mudah bagi wanita seperti Choon Hee.
"selamat pagi Ny. Yang, sapa Kang Jin". Choon Hee melihat Kang Jin yang berpakaian rapi. Kang Jin menjelaskan hari ia akan mengajar di kelas musik. Choon Hee meminta Kang Jin untuk membersihkan tumpukan salju terlebih dahulu sebelum pergi. Kang Jin bertanya mengapa ia harus melakukannya. Choon Hee menjawab tentu saja Kang Jin harus melakukannya karena ia tinggal dibangunan yang sama dengan Choon Hee, jadi sudah menjadi kewajiban bersama untuk membersihkan tumpukan salju yang menghalangi jalanan. Kang Jin menolaknya dan mengutarakan banyak alasan.

Choon Hee malas mendengarkan dan menyuruh Kang Jin untuk pergi. {pria seperti Kang Jin selalu pintar berdebat, tipe pria cerewet,,,hehehehehe}. Kang Jin menyemangati Choon Hee "anggap saja itu sebagai latihan sekaligus membantu Choon Hee untuk menjaga berat badan". Kang Jin pergi tanpa merasa bersalah. Choon Hee kesal melihat Kang Jin, ia teringat soup kemarin dan memanggil Kang Jin untuk memastikannya "apa kau meninggalkan soup di depan tangga kemarin?". Kang Jin menjawab "aku tak melakukannya, untuk apa?".  Choon Hee mengerti "lupakan, pergilah ke tempat yang ingin kau tuju". Kang Jin melambaikan tangan. Choon Hee masuk kedalam cafe untuk mengambil sapu.



Sol Joo memakirkan mobilnya di depan seberang jalan Opera Cafe. Ia keluar dari mobil dan melihat papan nama Opera Cafe. Sol Joo langsung masuk ke dalam mobil begitu melihat Choon Hee keluar membawa sapu. Dari dalam mobil, Sol Joo memperhatikan Choon Hee yang membersihkan tumpukan salju "apa Choon Hee pemilik Opera Cafe, dia kembali dan memulai bisnis ini?".


Hyo Dong datang dan langsung mengambil sapu yang dipegang Choon Hee. Choon Hee tersenyum. Sol Joo memperhatikan mereka dari dalam mobil.
Hyo Dong ke Do Hee : cuaca sangat dingin, kau bisa terkena flu
Choon Hee berkata tidak apa-apa. Hyo Dong mengatakan ini pekerjaan berat yang harusnya dilakukan seorang laki-laki. Choon Hee bertanya apa Hyo Dong yang meletakkan soup kemarin di depan tangga. Hyo Dong terkejut "bagaimana kau tahu?".
Choon Hee menjelaskan nenek kemarin datang dan memastikan soup itu berasal dari rumahnya. Hyo Dong bertambah terkejut "ibu mertua ku tahu aku membawa soup untukmu Ny. Yang?".
Choon Hee bertanya "apa ibu mertua mu tak mengatakan apapun?". Hyo Dong menjawab tidak. Choon Hee kemudian bercerita bagaimana nenek menuduh dan mengomel pada Choon Hee karena mengajak Hyo Dong minum, ini sungguh tidak adil karena ia bukanlah wanita seperti tuduhan nenek.

Hyo Dong meyakinkan tentu saja Choon Hee bukan wanita seperti itu. Hyo Dong merasa nyaman karena bisa menumpahkan perasaanya pada seseorang, dan pemberian soup itu sebagai ucapan terima kasih. Hyo Dong meminta maaf atas perkataan nenek, " tolong jangan marah lagi".
Choon Hee : bagaimanapun juga, pastikan ibu mertua mu untuk tidak datang lagi ke cafe milikku. Oh, tidak...jika ia tahu aku masih bertemu denganmu, dia bisa membunuhku!. Anggap saja kau tak mendengarnya. Dyo Hong membungkuk kan badan dan meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.

Choon Hee lalu bertanya mengenai keadaan Chae Won. Hyo Dong menjawab kondisinya masih sama saja, dia butuh waktu untuk mengingat segalanya. Hyo Dong meminta Choon Hee merahasiakan hal ini dari ibu mertuanya, karena anggota keluarga yang lainya belum mengetahui masalah ini. Choon Hee berkata "meski begitu, kau harus membicarakan hal ini dengan istrimu, bagaimana pun seorang ibu harus tahu keadaan putrinya sendiri". Hyo Dong ingin menjelaskan kalau istrinya sudah meninggal, tapi ia mengurungkanya.



Sol Joo yang dari tadi mengamati mereka mengira Hyo Dong adalah suami Choon Hee "jika dia telah menikah di Amerika lalu kenapa dia kembali ke Korea?".


Nenek bertanya pada Hyo Dong "kau dari mana, apa yang kau lakukan seharian ini?".
Hyo Dong mulai berbohong " Tuan Park sedang mengerjakan sebuah kontruksi, jadi aku kesana dan mengawasinya". Kakek heran dengan sikap nenek yang tiba-tiba ingin mengetahui apa yang dilakukan Hyo Dong. Nenek merasa Hyo Dong seperti menghindarinya, karena itui ia pergi keluar seharian. Hyo Dong pamit pergi sebentar karena ada hal penting yang akan ia lakukan, dan berjanji akan segera kembali membantu kakek dan nenek. Usai mengatakan itu Hyo Dong langsung masuk kedalam rumah.


Kakek mengomentari sikap nenek yang memperlakukan Hyo Dong seperti anak kecil yang berusia 7 tahun. Nenek menjawab ia sudah menganggap Hyo Dong seperti anaknya sendiri. Kakek menyidir nenek yang memiliki sikap keras kepala, nenek tak terima dituduh seperti itu, ia malah membalik perkataan kakek dan mengatakan kakek yang keras kepala. Kakek bertanya apa yang telah ia lakukan.
Nenek menjawab "sulit bagi anak-anak kita untuk mencari nafkah dan hidup mandiri tanpa kau ikut campur didalamnya".
Kakek : kau tidak tahu apa-apa, lebih kau tidur saja
Nenek : apa maksudmu aku tidak tahu apa-apa!
Kakek, dengan suara yang agak keras  : apa kau masih ingat terus mengangguku!.... 
Nenek : kau selalu berteriak marah setiap kali aku mengatakan yang sebenarnya.
Kakek, kali ini suara lebih keras : APA!.....
Nenek : tidak. Nenek berusaha tersenyum agar kakek tidak lebih marah lagi......

4 Orang yang lagi galau.....


Do Hee mulai mengoceh, ia tak terima mendapatkan perlakuan berbeda. Ki Moon memberi kakek uang 5 juta won, sementara anaknya yang lain hanya memberi 50 ribu won dan 500 ribu won. Kang Sook kesal mendengarnya dan mengomel sendiri. Ia lalu pergi bekerja memotong kaki babi. Do Hee terus saja mengoceh. Kang Sook kembali bergabung dengan mereka dan memberikan daging dari kaki babi. 



Do Hee langsung menutup hidungnya "ah bau, aku tak memakan makanan seperti itu". 
Berbeda dengan Kang Sook yang sangat menikmati daging dari tulang kaki babi itu. Kang Sook merasa tersinggung, ia tanya apa maksud ucapan Do Hee.
Do Hee : aku akan alergi jika makan daging kaki babi
Kang Sook : baru kali ini aku mendengar orang memiliki alergi pada kaki babi.
Kang Sook bertanya pada Ki Choon : "apa kau pernah mendengarnya?". Ki Choon menjawab "tidak". Kang Sook lalu bertanya pada Ki Ok : "apa kau pernah mendengarnya?". Ki Ok pun menggelengkan keapalanya.


Kang Sook ke Do Hee : aku tahu kau berasal dari Gangnam, tapi itu sama sekali tidak berhubungan dengan makanan, sambil mengacungkan tulang kaki babi di depan Do Hee.
Do Hee terus saja menutup hidungnya. Mereka mulai berdebat.


Do Hee berdiri dan benar-benar marah, ia menyuruh Kang Sook untuk mengeluarkan semua cacian dan pendapat Kang Sook tentang dirinya. Ki Ok berusaha menenangkan Do Hee, tapi ia tak mau. Ki Choon juga berusaha menenangkan Kang Sook. Do Hee berkata tak usah berusaha menenangkan mereka, biar kita selesaikan semuanya hari ini.

Emosi Kang Sook mulai terpancing kembali, ia juga berdiri. Kang Sook tak mengerti dangan Do Hee yang selalu saja mempermasalahkan uang 5 juta won yang Ki Moon berikan pada kakek. Kang Sook mengatai Do Hee hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan perasaan keluarga lainya. Kang Sook mengatakannya sambil terus mengacungkan tulang kaki babi ke Do Hee ke arah Do Hee.


Do Hee berusaha menghindar dari tulang babi itu. Do Hee menuduh Kang Sook akan memukul kepalanya dengan tulang kaki babi itu. Ki Choon bertanya "kenapa Kang Sook akan memukulmu?". Ki Ok juga mengatakan Do Hee terlalu berlebihan. 
Do Hee berteriak, seperti ingin menangis "kalian semua bekerja sama, ini tidak benar, aku benar-benar marah". Do Hee langsung pergi.
Ki Ok dan Ki Choon memanggil Do Hee. Ki Choon menyuruh Kang Sook mengejar Do Hee. Kang Sook tak mau "aku tau mau, dia bahkan tak ada hubungannya denganku!". 
Ki Ok terkejut mendengarnya dan bertanya apa maksud Kang Sook "Do Hee tidak ada hubungan dengannya". 
Kang Sook dan Ki Choon saling pandang. Ki Choon lalu mengingatkan Ki Ok untuk bekerja. Ki Ok baru sadar dan langsung pergi. 


Setelah Ki Ok pergi, Kang Sook menyuruh Ki Choon untuk mengumumkan perceraian mereka, karena ia sudah tidak tahan.


Kang Jin melatih suaranya di depan kelas yang masih sepi. Ki Ok datang bertanya apa Kang Jin masih memiliki jam pelajaran setelah kejadian memalukan kemarin. Kang Jin menjawab itu bukanlah hal memalukan, Ki Ok mengerti karena Kang Jin tipe orang yang bermuka tebal. Kang Jin menganggap perkataan Ki Ok sebagai pujian.

Ki Ok meminta uang yang dipinjam Kang Jin kemarin. Kang Jin bilang ia tak membawa uang banyak dan akan membayarnya besok. Ki Ok menuduh Kang Jin mencoba menipunya. Ki Ok mengambil kertas dan menyuruh Kang Jin untuk menulis surat perjanjian.
Ki Ok : tulis surat perjanjian bahwa kemarin kau telah meminjam uang dariku  sebesar 640.000 won.
Kang Jin : itu bahkan tak sampai 1 juta won, kau meminta aku untuk menulis surat perjanjian?. Nona Uhm, kau tidak bermurah hati seperti yang terlihat.
Ki Ok : jika aku tak bermurah hati, lalu apa sebutan bagi orang yang berusaha menipu orang lain bahkan dengan nilai uang yang tak sampai 1 juta won? cepat tulis sesuai dengan perkataanku.
Kang Jin : araso (baiklah).


Isi suratnya " Saya Kang Jin akan mengembalikan uang yang telah saya pinjam dari Uhm Ki Ok sebesar 640.000 won pada bulan ini. Jika saya terlambat mengembalikannya dalam satu hari saja, maka saya akan membayar biaya keterlambatan 1/2 dari jumlah uang yang saya pinjam".

Kang Jin sadar dan meletakkan pulpennya, ia menyebut Ki Ok sebagai perampok. Ki Ok menyuruh Kang Jin membayarnya tepat waktu jika dia tidak mau membayar biaya keterlambatan. Kang Jin pusing.....{karena ia tahu tak akan bisa membayar hutang tepat waktu...wkkwkwwk}


Chae Won pulang dari Namhae Mental Hospital. Young Ja duduk diruang tengah sedang menikmati teh. Chae Won menyapa Young Ja. 
Young Ja : bagaimana urusanmu apa berjalan lancar?
Chae Won : ya
Young Ja : melegakan,apa yang dikatakan petugas Namhae Mental Hospital?
Chae Won : mereka mengatakan aku tak menjadi salah satu pasien dirumah sakit mereka.
Young Ja : tentu saja. kau bukan orang gila, kenapa kamu harus menjadi pasein dirumah sakit jiwa!
Chae Won menunduk : jika memang begitu, lalu kenapa dia (Se Yoon) harus berbohong seperti itu? {ketara banget kalo Chae Won takut sama Young Ja}.
Young Ja : kau sungguh ingin tahu! kau sungguh ingin tahu kenapa. 


Bibi pelayan keluar dan pamit pada Young Ja untuk membeli sesuatu dan akan segera kembali.
Young Ja ke Chae Won : mengapa kau berdiri disana seperti dinding! Kau tidak duduk, duduk.
Chae Won mengikuti perkataan Young Ja.
Young Ja : ibu sengaja menyuruh bibi untuk pergi. Ada yang ingin ibu katakan padamu, dan tak seorang pun yang mengetahui hal ini. ini sebuah rahasia. di dunia ini hanya kau dan aku yang mengetahuinya. 


Chae Won memandang Young Ja dengan wajah bingung dan penasaran. 
Young Ja : ibu merasa seperti menggali kuburan sendiri. Saat dokter berkata bahwa kau kehilangan ingatan, ibu pikir itu akan lebih baik. ibu ingin melupakan segalanya sebelum hal itu terjadi. aku lelah melakukannya, lagi dan lagi. Karena hal ini telah terjadi apa yang bisa dilakukan. Seorang manusia tak memiliki mukjizat, kan?
Chae Won semakin tak mengerti maksud perkataan Young Ja : apa yang ibu bicarakan?


Young Ja meletakkan beberapa lembar foto diatas meja, dimana ada gambar Se Yoon dan juga Chae Won. Foto-foto itu yang diambil secara diam-diam oleh orang bayaran Young Ja. Diambil dari sudut yang pas, hingga menghasilkan gambar yang memperlihatkan Se Yoon dan Chae Won terlibat affair.

Young Ja ke Chae Won : sebelum kau kehilangan ingatan, kau berselingkuh di belakang Chul Goo. Tentu saja dengan pria muda di foto ini.
Chae Won terkejut bukan main : apa?
Young Ja : ketika aku mengetahui hubungan mu ini, kau bicara padaku untuk meminta cerai dari Chul Goo.  Untuk memperkuat perkataanya Young Ja mengeluarkan bukti permohonan surat cerai yang diajukan Chae Won. 



Young Ja : kau yang menulisnya, tentu kau bisa mengenali tulisanmu, kan?.
Sejujurnya, apa yang akan dilakukan ibu mertua saat mengetahui menantunya berselingkuh?. Karena itu aku sangat membencimu. Orang luar tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Orang mengira kau terlihat tertekan karena perlakuan mertuamu. Kau bilang akan pergi beristirahat di sebuah mansion. Kau berbohong padaku dan pergi dengan pria itu untuk bersenang-senang. Saat aku mengetahuinya, perasaan dikhianti, aku merasa hatiku sangat pedih...{sambil berakting menangis}. 

"Aku tak tahu apa ini suratan takdir, kau kehilangan ingatanmu, dalam waktu itu pria muda itu penyelamat hidupmu. Tentu saja pemuda itu berpikir aku tidak mengetahui kau menjalin hubungan dengannya. Pria muda itu berniat meninggalkan mu karena kau kehilangan ingatan, dengan mengarang sebuah kebohongan bahwa kau adalah pasein di sebuah rumah sakit jiwa. Karena Chul Goo tidak bisa hidup tanpa dirimu, sejauh ini aku menutupi hal ini, lagi dan lagi. Tapi maaf, terus terang saja tak tahu berapa lama lagi aku bisa menjaga rahasia ini. Jika saja aku adalah ibu kandungmu pasti aku akan peduli padamu. Karena aku hanya ibu mertua mu, tak banyak yang bisa kulakukan".


Dituduh seperti itu Chae Won hanya bisa menangis. Young Ja masih saja terus bicara kebohongan yang ia karang "seperti yang aku katakan sebelumnya, tak ada gunanya kau berusaha keras mengembalikan ingatanmu, jika kau mengetahui masa lalu mu bukankah sudah aku katakan kau akan kecewa dengan dirimu sendiri". 



Chae Won merasa sangat bersalah "maafkan aku ibu". Chae Won menangis dan pergi ke kamar. Young Ja tersenyum puas.



Chae Won masuk ke kamarnya "apa yang telah aku lakukan?" "mengapa aku melakukan hal seperti itu?".  Chae Won menangis sedih, menangisi hal yang tak pernah ia lakukan.
{Chae Won yang kehilangan ingatan pasti percaya dengan semua perkataan Devil Young Ja....Poor Chae Won}.


Chae Won menghubungi Se Yoon mengajak bertemu. Ada hal penting yang akan Chae Won bicarakan. Chae Won akan menunggu kedatangan Se Yoon meski ia harus menunggu 3 sampai 4 jam, ia akan terus menunggu sampai Se Yoon datang di restoran tempat mereka pernah bertemu sebelumnya.


Chae Won menunggu dengan gelisah. Se Yoon datang dengan perasaan tak senang " apa lagi sekarang, bukankah aku sudah menjelaskan padamu, aku tidak ingin terlibat lagi dalam masalahmu".  Chae Won hanya diam memandang kesal Se Yoon. Seorang waiter datang dan meletakkan segelas air di meja.


Se Yoon : ada masalah apa lagi? mengancam untuk menunggu seseorang sampai dia datang, siapa yang tidak akan datang jika diancam seperti itu!. Saya sudah mengatakan ini sebelumnya, tak ingin bertemu atau terlibat dalam masalah mu. Apa kau berpikir aku terlalu mudah dan konyol bagimu.... 



Se Yoon terus saja bicara, Chae Won yang sedari tadi diam menahan kekesalannya, tanpa pikir panjang, ia menyiram wajah Se Yoon dengan segelas air yang ada dihadapannya. 
Se Yoon terkejut : apa kau gila?
Chae Won : mengapa kau menyembunyikan kebenaran?. Kamu dan aku memiliki hubungan gelap, benar?
Se Yoon : APA?
Chae Won : sampai kapan kau akan menyembunyikan hal ini, kau brengsek!



Chae Won mengambil gelas dan ingin menyiram Se Yoon untuk kedua kalinya. Se Yoon menahan gelas itu. Mereka saling menatap, keduanya menyimpan kemarahan di wajah mereka.
 

END


Komentar : 
Devil Young Ja sudah mulai menujukkan taringnya, mengkambing hitamkan  Se Yoon dan  menuduh ia terlibat affair dengan Chae Won. Suatu saat dia pasti akan menyesali perbuatannya saat mengetahui Se Yoon adalah pria yang selama ini diam-diam dicintai Joo Ri selama lebih dari 3 tahun.